Anda di halaman 1dari 64

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan

memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail dalam Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I Pasal 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Pendidikan sebagai transformasi nilai, dalam prosesnya harus selalu

memperhatikan indikator siswa sebagai subyek pendidikan, dalam hal ini ranah

psikologis siswa. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, pendidikan

berindikator interaksi pendidik dan anak didik dalam upaya membantu mencapai

tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan terwujud apabila proses pengajaran

berjalan baik. Dalam K-13 dikatakan bahwa; pengajaran berjalan baik meliputi

pengajaran siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir

dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri.

Di dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang peranan

yang sangat penting atau vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan

belajar dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa.
2

Mengajar bagi seorang guru adalah usaha menciptakan suasana belajar

bagi siswa secara optimal. Sedang belajar merupakan suatu proses perubahan,

yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga berarti suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Mengingat begitu pentingnya proses belajar yang

dialami siswa maka seorang guru harus kompeten akan lebih mampu untuk

membelajarkan siswa karena “mengetahui” tidak sepenting “memperoleh

pengetahuan sendiri atau learning to learn”.

Peran guru dalam proses belajar mengajar bukan lagi menyampaikan

pengetahuan melainkan memupuk pengetahuan serta membimbing siswa untuk

belajar sendiri, karena keberhasilan siswa sebagian besar bergantung pada

kemampuannya untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka

sendiri. Kemampuan untuk menemukan sendiri dan belajar sendiri dianggap dapat

dipelajari yakni siswa harus belajar berbagai macam strategi yang ada dan

bagaimana menggunakan strategi yang benar. Oleh karena itu, belajar penting

sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa

agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang

tepat dan serasi bagi siswa. Maka dari itu belajar dapat dikatakan sudah terjadi

apabila pserta didik telah mengalami perubahan berupa: (1) Pengetahuan

(Kognitif) : Apa yang saya tambahkan pada apa yang saya ketahui, (2) Perasaan

(Afektif) : Bagaimana perasaan saya tentang apa yang saya dengar dan saya baca,
3

(3) Perbuatan (Behavior) : Apa yang saya perbuat dengan apa yang saya dengar

dan saya baca.( Wina.Sanjaya; 2011)

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan

penguasaan pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang

pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Pada dasarnya kemampuan

kognitif merupakan hasil belajar. Karena dengan ranah kognitif tersebut siswa

dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya dan

keyakinannya terhadap pesan-pesan moral atau nilai yang terkandung dan

menyatu dalam pengetahuannya. Bloom mengklasifikasikan tujuan kognitif

menjadi enam tingkatan, yaitu sebagai berikut : (1) Pengetahuan yaitu sebagai

ingatan terhadap materi-materi atau bahan-bahan yang telah dipelajari

sebelumnya. Ini mencakup mengingat semua hal, dari fakta-fakta yang sangat luas

sampai pada teori yang sangat kompleks, tetapi semuanya diperlukan untuk

menyimpan informasi yang tepat, (2) Pemahaman didefinisikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Ini dapat

ditunjukkan dengan menerjemahkan materi dari suatu bentuk yang lain (dari kata-

kata pada angka-angka), menginterprestasikan materi (menjelaskan, meringkas),

meramalkan akibat dari sesuatu, (3) Aplikasi didefinisikan suatu kemampuan

untuk menggunakan apa yang telah dipelajari dalam situasi kongkrit yang baru.

Ini mencakup penggunaan hal seperti peraturan, metode, konsep-konsep, hukum,

dan teori, (4) Analisis dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan suatu

materi atau bahan kedalam bagian-bagiannya sehingga struktur organisasinya

dapat dipahami. Ini mencakup identifikasi bagian, analisis hubungan antar bagian,
4

pengenalan prinsip-prinsip organisasi yang digunakan,(5) Sintesis dimaksudkan

sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagianbagian untuk membentuk

keseluruhan yang baru. Ini mencakup produksi dari satu komunikasi yang unik,

suatu rencana pelaksanaan (research proposal) atau susunan hubungan yang

abstrak (skema untuk mengklasifikasikan informasi), (6) Evaluasi dimaksudkan

sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu materi (pernyataan,

novel, puisi, laporan, dan penelitian) untuk tujuan yang telah ditentukan.

Dari enam tingkatan ranah kognitif tersebut, maka dalam pembahasan

selanjutnya nanti penulis hanya membahas pada ranah kognitif tingkatan kedua

yaitu tingkat pemahaman, mengapa? Karena pada tingkat pemahaman ini sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakan bagian-

bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap

tidak akan bermakna. Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu

tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang lain, persoalan-persoalan secara

keseluruhan.

Seperti halnya di alami oleh siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di

SMPN 1 Kota Bima prestasi belajar siswa masih rendah, kemampuan siswa rata -

rata pada setiap ulangan jauh dari dari standar yang yang ditetapkan yaitu 80 %.

Kondisi ini tentu memperihatinkan, jika dibiarkan maka mutu pendidikan di

Sumbwa khususnya di SMPN 1 Kota Bima akan ketinggalan dengan sekolah lain,

oleh karena itu diperlukan suatu upaya peningkatan kualitas pembelajaran dengan

menerapkan model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
5

diajarkan. Salah satu strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan pada

pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan metode ekspositori

dan teknik drill.

Dari uraian di atas, maka penulis mengambil judul penelitian tindakan:

”Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill Dalam Peningkatan

Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima Tahun

Pelajaran 2020/2021”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maalah di atas, permasalahan-permasalahan

yang timbul berkaitan dengan rendahnya pretasi belajar siswa dapat diidentifikasi

berikut ini.

Siswa kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima masih rendah, disebabkan oleh

dua faktor yaitu faktor guru dan faktor siswa. Dari faktor guru, yaitu (1)

Penjelasan materi yang disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa; (2) Teknik

mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik dan

membosankan. Faktor dari siswa yaitu (1) Kurangnya minat siswa untuk

mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia; (2) Kurangnya pemahaman siswa terhadap

pelajaran bahasa Indonesia yang sebenarnya; (3) Kurangnya latihan dan siswa

bingung atau kesulitan dalam memahami materi pelajaran bahasa Indonesia.

Untuk mengatasi masalah pertama yang terdapat pada guru, sebaiknya

metode atau teknik pembelajaran yang selama ini digunakannya diubah. Selain

itu, guru lebih banyak berkomunikasi dengan siswa menanyakan hal-hal yang

belum dipahami serta memberikan kesempatan untuk bertanya.


6

Sedangkan, untuk mengatasi masalah faktor siswa tentang rendahnya

prestasi belajar siswa, guru sebaiknya memberikan arahan dan pengertian kepada

siswa bahwa pentingnya pelajaran Bahasa Indonesia dalam kehidupan mereka.

Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia dipengaruhi oleh Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang tidak maksimal dan kurang terprogram dapat mengakibatkan

tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Oleh karena itu, seharusnya guru

memilih metode, teknik, dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran,

sehingga siswa mudah menguasai materi bahasa Indonesia. Hal tersebut menuntut

guru agar lebih saksama melaksanakan program pengajaran serta memilih media

yang cocok dan menarik sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di atas

maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode ekspositori dan teknik drill dalam

peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN 1 Kota

Bima tahun pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimana efektivitas penerapan metode ekspositori dan teknik drill

dalam peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN

1 Kota Bima tahun pelajaran 2020/2021?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :


7

1. Penerapan metode ekspositori dan teknik drill dalam peningkatan prestasi

belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima tahun pelajaran

2020/2021.

2. Efektivitas penerapan metode ekspositori dan teknik drill dalam

peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN 1 Kota

Bima tahun pelajaran 2020/2021.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

a. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan

terutama dalam mengembangkan konsep / teori tentang penerapan

metode ekspositori dan teknik drill bagi siswa dalam kemampuan

meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Penelitian yang lebih mendalami lingkup yang lebih luas tentang

metode ekspositori dan teknik drill dalam kaitannya dengan siswa

meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.

c. Dapat mengembangkan terori / konsep metode ekspositori dan teknik

drill yang sesuai diberikan pada siswa dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat

dijadikan masukan guna meningkatnya upaya – upaya pembinaan


8

terhadap siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa

Indonesia.

b. Diharapkan agar informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini

dapat berguna bagi siswa, sekolah, guru bidang studi, dan orang tua

siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia agar dapat mencapai tingkat prestasi

yang maksimal dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

c. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi

untuk melakukan penelitian lanjutan pada aspek lainnya terutama

dalam menerapkan metode ekspositori dan teknik drill pada siswa.


9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Ekspositori

Menurut Tim MKPBM (2001: 171) metode ekspositori sama seperti

metode ceramah tetapi dominasi guru banyak berkurang, karena guru tidak terus-

menerus berbicara. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan

membimbing siswa dalam memahami materi serta memberi contoh soal.

Dalam metode ekspositori siswa tidak hanya mendengar dan membuat

catatan saja, tetapi juga membuat soal dan bisa bertanya kalau tidak mengerti.

Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, atau menjelaskan

kembali kepada siswa secara individual atau klasikal. Pada metode ekspositori

siswa belajar lebih aktif dari metode ceramah, karena. Siswa dapat mengerjakan

latihan soal sendiri atau juga dapat berdiskusi dengan temannya.

Menurut David P. Ausubel yand dikutip oleh Tim MKPBM (2001: 171)

metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien

dalam menanamkan belajar bermakna. Sehingga metode ekspositori merupakan

cara yang paling efektif dan efisien untuk mengajar Bahasa Indonesia.

Menurut David P. Ausubel yand dikutip oleh Tim MKPBM (2001: 171),

belajar dibedakan menjadi: belajar dengan menerima (reception learning) dan

belajar melalui penemuan (discovery learning).

1. Belajar dengan menerima (reception learning)

Belajar dengan menerima, materi yang disajikan kepada siswa lengkap

sampai bentuk akhir yang berupa rumus atau pola bilangan.


10

2. Belajar melalui penemuan (discovery learning)

Pada belajar dengan penemuan, bentuk akhir yang berupa rumus, pola atau

aturan-aturan yang lain harus ditemukan oleh siswa sendiri. Proses penemuannya

dapat dilakukan oleh siswa sendiri atau dapat pula dengan bimbingan guru.

Menurut Muhibbin Syah (2002: 144) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam.

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yaitu keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran.

Pemilihan metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengajar

sangat penting karena dapat mempengaruhi belajar siswa. Dengan demikian,

diharapkan penggunaan metode ekspositori dengan tepat akan menjadi metode

yang baik untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

B. Konsep Tentang Teknik Drill

Roestiyah N.K, (2008:125) Teknik Drill ialah suatu teknik yang dapat

diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-

kegiatan latihan,agar siswa memiliki ketrampililan yang lebih dari apa yang telah

di pelajari.
11

Dalam pengunaan Teknik Drill/latihan agar dapat berhasil guna dan

berdaya guna perlu ditanamkan pengertian bagi guru maupun siswa ialah:

1) Sifat-sifat latihan,bahwa setiap latihan harus selalu berbeda dengan latihan

sebelumnya.

2) Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri

sertakaitannya dengan keseluruhan pelajaran disekolah. Dalam persiapan

sebelumnya memasuki latihan guru memberikan pengertiaan dan

perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka memahami

tujuan diberikannya latihan.

Untuk kelancaran belajar perlu optimis, percaya akan kemampuan diri,

dan yakin dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.lagi pula siswa harus yakin

bahwa yang dipelajarinya adalah merupakan hal-hal yang kelak banyak gunanya

bagi dirinya. Menurut Slameto (2003), memperhatikan latihan yang akan

dipelajari adalah penting dalam memulai tahap (urutan), kegiatan belajar. Pada

waktu mengintroduksi pelajaran (unit), guru menarik perhatian siswa. Guru

menuntut siswa menggunakan lebih dari satu indera,misalnya pendengaran dan

penglihatan. Materi pengajaran, komponen-komponen fisik kelas, kegiatan-

kegiatan guru dan aspek-aspek sosial dari situasi kelas diatur untuk timbulnya

perhatian. Latihan yang dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu (yang baik)

adalah penting untuk mencapai tujuan dan untuk meningkatkan pekerjaan

(performance) dalam kebanyakan bidang studi khususnya bahasa Indonesia. Agar

latihan tersebut berlangsung secara efektif,guru dapat memberikan hubungan


12

keseluruhan bagian, lamanya waktu latihan, pengetahuan tentang kemajuan, dan

kondisi-kondisi lain yang membantu.

Latihan yang berjarak waktu yang teratur diperlukan untuk mencapai

tujuan berjangka panjang. (kebalikan cramming learning).

Ada 2 macam latihan yaitu:

1) Distributed practice ( ingat belajar ).

2) Massed practice ( belajar global ).

Thorndike menggemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum

”law of exercise” -nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya

latihan-latihan, dimana belajar adalah pembentukkan hubungan antara stimulus

dan respons, dan pengulangan pengalaman memperbesarpeluang timbulnya

respons benar seperti kata pepatah ”latihan menjadikan sempurna”.

(Thordike,1931 b:20, dari Gredler, Margaret E Bell, terjemahan

Munandar,1991:51). Oleh sebab itu didalam belajar latihan sangat diperlukan.

C. Prestasi Belajar Siswa

1. Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1985 : 454), prestasi diartikan

sebagai hasil yang telah dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.

Menurut Nasrun Harahab, (dalam Djamarah. 1994 : 20-21 ) memberikan batasan

bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan

siswa yang berkenaan dengan penguasaan pelajaran yang disajikan kepada mereka

serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.


13

Sedangkan belajar menurut Winkel (2004:59) adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman serta,

keterampilan dan nilai sikap. Menurut Morgan (dalam Depdiknas, 2004: 13)

menyatakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah

laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Jadi prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan

siswa dalam segala hal yang diperoleh disekolah yang menyangkut pengetahuan

atau keterampilan yang dinyatakan sesudah penilaian/evaluasi.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang dapat mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar adalah (Ahmadi, 2004:138).

1) Faktor Internal

Yang tergolong faktor internal adalah :

a) Faktor jasmaniah ( fisiologi ) baik yang bersifat bawaan maupun

yang tidak misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan

lain-lain.

b) Faktor fsikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

dari faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan

bakat, serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah

dimiliki.
14

c) Faktor Non intelektif yaitu unsur-unsur keperibadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian

diri.

2) Faktor Eksternal

Yang tergolong faktor eksternal adalah

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan

iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

D. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP

1. Pengertian Bahasa

Manusia merupakan makhluk yang perlu berintraksi dengan manusia

lainya.Intraksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan

eksistensinya. Diakui kegiatan ini membutuhkan alat, sarana, atau media yaitu

bahasa.”Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia” (Keraf, 2004 : 1 ).

2. Fungsi Bahasa

Bila kita meninjau sejarah pertumbuhan bahasa sejak awal hingga

sekarang, maka fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif pertunbuhan
15

bahasa itu sendiri, dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis besarnya

dapat berupa:

a. Untuk menyatakan ekspresi diri ;

b. Sebagai alat komunikasi ;

c. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial;

d. Sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial.(keraf, 2004: 4)

3. Tujuan Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai tujuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa sebagai berikut:

a. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan

fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif

b. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.

c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan

kematangan sosial ( Nasution, 1986: 54).

E. Hipotesis Tindakan

Dari uraian tersebut di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Penerapan metode ekspositori dan teknik drill dapat meningkatkan prestasi

belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima tahun pelajaran

2020/2021.
16

2. Metode ekspositori dan teknik drill efektif dalam meningkatkan prestasi

belajar bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima tahun pelajaran

2020/2021.
17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima tahun

pelajaran 2020/2021.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa kelas VIII-3 prestasi

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia masih sangat rendah. Siswa

merasa kesulitan dalam belajar sehingga siswa kurang respon terhadap

pembelajaran di kelas.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara

bertahap-tahap sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Jumlah dan nama siswa yang dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini

disajikan dalam tabel berikut ;

TABEL 3.1
JUMLAH DAN NAMA SISWA KELAS VIII-3
SMPN 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2020/2021
No Nama Siswa L/P Keterangan
1 Abigail Wilfing Kolimalay L
2 Aliza Muchsin Al-Amudi P
3 Anggi Librayani P
4 Fitri Wulandari P
5 Hamdani P
6 Hendi Armanto L
7 I Putu Eka Sapta L
8 Idham Khalid L
9 Imanuel Kris Mujono Mb L
10 Jufri L
11 Kurniatul Jannah P
12 Mellin Fitri Inanda P
13 Nanda Wulandari P
14 Ni Luh Putu Ayu Novita D P
18

15 Ni Luh Sekar Yani P


16 Ni Made Milayani P
17 Nita Ramdani P
18 Novia Wati P
19 Patmawati P
20 Rani Dewi Putri P
21 Ratna Anggraeny P
22 Ririn Arisanti Januarti P
23 Riska Handayani P
24 Risma Alfiota Maulidia P
25 Sonya Maharani Hidayat P
26 Suci Setiawan P
27 Sukmawati P
28 Sulviana Bahanan P
29 Sustika P
30 Tegar Islam Miliony L
31 Tria Ningsih P
32 Yuli Kusmawati P
33 Yunita Ananda Safitri P
33
Total
Orang
Sumber data : Dokumen SMPN 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2020/2021.

B. Setting Penelitian

1. PTK dilakukan pada siswa kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima tahun

pelajaran 2020/2021.

2. SMPN 1 Kota Bima memiliki jumlah siswa yang cukup besar

dibandingkan jumlah siswa SMP Lainnya yang ada diwilayah Kota Bima.

3. PTK dilakukan di SMPN 1 Kota Bima adalah siswa kelas VIII-3 dengan

jumlah 33 orang ( P = 27 orang ; dan L = 6 orang ).


19

C. Rancangan Penelitian

1. Tindakan dilaksanakan dalam 3 siklus

2. Kegiatan dilaksanakan dalam semester Genap tahun pelajaran 2020/2021.

3. Lama penelitian 6 pekan efektif dilaksanakan mulai tanggal 11 Januari

sampai dengan 15 Februari 2017.

Rancangan Penelitian Tindakan kelas (PTK) menurut (Arikunto,

Suharsimi, 2007 ) adalah seperti gambar berikut ;

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


tindakan I tindakan I

Permasalahan baru
4. hasil refleksi
5. Refleksi Pengamatan/
pengumpulan
data I

Apabila permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
belum terselesaikan
tindakan II Tindakan II

Pengamatan/
Refleksi
pengumpulan
data II
Dilanjutkan
ke siklus
berikutnya

Gambar : 3.1 Alur Penelitian Tindakan kelas


20

1. Perencanaan

a. Menyusun RPP pada KD

b. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa

c. Menyiapkan format evaluasi pretes ata pos tes

d. Menyiapkan sumber belajar berupoa materi diskusi, kertas folio, dan

alat tulis lainnya.

e. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan metode ekspositori

dan teknik drill.

2. Tindakan

a. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa

memasuki KD yang akan dibahas.

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Guru menjelaskan mataeri pelajaran hari itu dengan menjelaskan

langkah kerja model pembelajaran yang digunakan

d. Guru membagi kelompok dalam 5 kelompok dengan anggota 3-5 siswa

masing masing kelompok.

e. Siswa diberi kesempatan membuka kembali hasil bnelajar di rumah

yang sudah disiapkan pada masing masing kelompok

f. Guru memotivasi seluruh peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi

kelopmpok dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan

g. 25 menit kemudian guru membantu menempelkan hasil diskusi di

dinding kelas.
21

h. Guru memberikan kesempatan pada masing masing kelompok untuk

memamrkan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan 3

anggota kelompok bisa berkunjung pada kelompok lain dan 2

menunggu pada standa kelompok masing masing.

i. Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap

kelompok

j. Selesai berkunjung siswa dipersilakan kembali pada kelompoknya

untuk melihat kekurangan masing masing.

k. Guru menanyakan pada semua kelompok , kelompok mana yang

terbaik hasil diskusinya,guru memberi penghargaan.

l. Guru mendiskusikan kembali denghan seluruh siswa bila perlu

mengadakan pengembangan materi

m. Guru membagikan angket dan memerintahkan siswa mengisi.

3. Pengamatan

a. Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat

pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan

instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

b. Guru mengevaluasi respons siswa selama pembelajaran dari angket

yang diisi siswa.

c. Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket guru.

4. Refleksi

a. Pada tiap siklus siswa yang ada dalam kelompok apakah masih belum

mengerti tugas sehingga KBM belum berjalan dengan lancar.


22

b. Siswa yang masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia

dengan tepat

c. Siswa yang masih banyak kesulitan untuk menemukan/mencari sumber

belajar sehingga hasil yang ditulis belum sempurnah.

d. Pada saat diberi kesempatan berkunjung ke kelompok lain adakah

siswa yang mau bertanya.

e. Pada saat presentasi adakah kelompok yang kurang percaya diri.

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan untuk mencari

alternatif pada siklus 2 dan siklus 3.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel yang diteliti adalah peningkatan

prestasi belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode ekspositori

dan teknik drill kelas kelas VIII-3 di SMP Negeri 1 Kota Bima.

Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut :

Variabel Harapan : Peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia


siswa kelas kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Kota
Bima.
Variabel Tindakan : Pembelajaran dengan metode ekspositori dan
teknik drill.

Adapun indikator yang diteliti dalam variabel harapan terdiri dari:

1. Kemampuan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia

2. Kemampuan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

bahasa Indonesia dengan metode ekspositori dan teknik drill.


23

3. Keefektifan pembelajaran melalui metode ekspositori dan teknik drill

Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut :

1. Tingkat kualitas perencanaan

2. Kualitas perangkat observasi

3. Kualitas operasional tindakan

4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan kelas

5. Kesesuaian teknik yang digunakan meningkatkan prestasi belajar siswa.

6. Tingkat efektifitas pelaksanaan pembelajaran dengan metode ekspositori

dan teknik drill.

7. Kemampuan siswa dan guru dalam menggunakan metode ekspositori dan

teknik drill.

E. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data :

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu :

1 Siswa : Diperoleh data tentang peningkatan prestasi

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia

2 Guru : Diperoleh data tentang penggunaan metode

ekspositori dan teknik drill.

2. Teknik Pengumpulan Data :

Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah menggunakan

observasi dan angket.


24

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah

berhasil apabila terjadi peningkatan prestasi belajar siswa apabila 85 % siswa

( kelas yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan standar ideal 75. Jika

peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2, maka siklus

selanjutnya tidak dilaksanakan karena tindakan kelas yang dilakukan sudah

dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam kurikulum 2013.

G. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ;

1. Kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan prestasi

belajar siswa dengan metode ekspositori dan teknik drill menggunakan

persentase (%).

2. Kualitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran hasil

penelitian secara ; reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan.

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut disajikan rencanakan kegiatan penelitian yang dilaksanakan mulai

tanggal, 11 Januari – 15 Februari 2020 ( 6 Minggu efektif ) yang dibuat dalam

bentuk gambar diagram ( gant chart ) sebagai berikut :


25

TABEL 3.2
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Waktu ( Minggu ) ke,...
N0 Rencana Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1 Persiapan X
Menyusun Konsep X
Pelaksanaan
Menyepakati Jadwal dan X
Tugas
Menyusun Instrumen X
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan X
alat
Melakukan Tindakan X X
Siklus I
Melakukan Tindakan X X
Siklus II
Melakukan Tindakan X X
Siklus III
3 Menyusun Laporan
Menyusun Konsep X X
Laporan
Perbaikan Laporan X
Penggandaan Hasil X
Penelitian
26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data dan Temuan Penelitian

1. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran dengan metode

ekspositori dan teknik drill dalam peningkatan prestasi belajar siswa

pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Kota Bima.

Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pelajaran bahasa

Indonesia, peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan

melalui metode ekspositori dan teknik drill.

Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun instrumen pembelajaran

b) Menyusun Instrumen Monitoring

c) Sosialisasi kepada siswa

d) Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran

e) Melakukan refleksi

f) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar refleksi

siklus pertama

g) Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua

h) Melakukan Observasi

i) Melakukan refleksi pada siklus kedua


27

j) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar refleksi

siklus kedua

k) Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga

l) Melakukan Observasi

m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga

n) Menyusun laporan

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari

enam kali pertemuan.

Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 45 menit.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 18 Januari 2017 dan

pertemuan kedua pada tanggal 25 Januari s.d 01 Februari 2017, dan

pertemuan ke tiga 08 s.d 15 Februari 2017. Penelitian tindakan kelas

dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembelajaran dan skenario

pembelajaran.

SIKLUS I

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan


28

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 11 s.d 18 Januari 2017 di SMPN 1 Kota Bima tahun

pelajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 33 orang. Dalam hal ini

peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data

hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1 :
Tabel Distribusi Nilai tes Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Metode Ekspositori Dan Teknik Drill Pada Siklus I

Keterangan
No Nama Skor
Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Abigail Wilfing Kolimalay 65 √
2 Aliza Muchsin Al-Amudi 75 √
3 Anggi Librayani 75 √
4 Fitri Wulandari 65 √
5 Hamdani 65 √
6 Hendi Armanto 65 √
7 I Putu Eka Sapta 65 √
8 Idham Khalid 75 √
9 Imanuel Kris Mujono Mb 75 √
10 Jufri 85 √
11 Kurniatul Jannah 65 √
12 Mellin Fitri Inanda 65 √
13 Nanda Wulandari 76 √
14 Ni Luh Putu Ayu Novita D 77 √
15 Ni Luh Sekar Yani 65 √
29

16 Ni Made Milayani 65 √
17 Nita Ramdani 65 √
18 Novia Wati 65 √
19 Patmawati 65 √
20 Rani Dewi Putri 81 √
21 Ratna Anggraeny 50 √
22 Ririn Arisanti Januarti 50 √
23 Riska Handayani 65 √
24 Risma Alfiota Maulidia 70 √
25 Sonya Maharani Hidayat 76 √
26 Suci Setiawan 65 √
27 Sukmawati 65 √
28 Sulviana Bahanan 65 √
29 Sustika 75 √
30 Tegar Islam Miliony 65 √
31 Tria Ningsih 76 √
32 Yuli Kusmawati 65 √
33 Yunita Ananda Safitri 65 √
Jumlah Total 2251
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum kelas 3300

Keterangan :

Jumlah Siswa yang tuntas : 11 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : 22 Orang

kelas : belum tuntas.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode ekspositori dan teknik drill diperoleh nilai rata-

rata prestasi belajar siswa adalah 68.21 % atau ada 11 siswa dari 33

siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada

siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa

yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 33.33 %, lebih kecil dari

persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini


30

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa

yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menggunakan metode

diskusi kelas.

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d) Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.


31

SIKLUS II

a) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b) Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 25 Januari s.d 01 Februari 2017 di SMPN 1 Kota Bima

tahun pelajaran 2020/2021. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai

guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana

pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga

kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus

II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

adalah sebagai berikut.


32

Tabel 4. 2 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Metode Ekspositori Dan Teknik Drill Pada Siklus
II
Keterangan
No Nama Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Abigail Wilfing Kolimalay 80 √
2 Aliza Muchsin Al-Amudi 75 √
3 Anggi Librayani 81 √
4 Fitri Wulandari 64 √
5 Hamdani 64 √
6 Hendi Armanto 64 √
7 I Putu Eka Sapta 64 √
8 Idham Khalid 75 √
9 Imanuel Kris Mujono Mb 75 √
10 Jufri 75 √
11 Kurniatul Jannah 81 √
12 Mellin Fitri Inanda 66 √
13 Nanda Wulandari 83 √
14 Ni Luh Putu Ayu Novita D 66 √
15 Ni Luh Sekar Yani 80 √
16 Ni Made Milayani 76 √
17 Nita Ramdani 77 √
18 Novia Wati 80 √
19 Patmawati 75 √
20 Rani Dewi Putri 55 √
21 Ratna Anggraeny 81 √
22 Ririn Arisanti Januarti 64 √
23 Riska Handayani 80 √ √
24 Risma Alfiota Maulidia 55 √
25 Sonya Maharani Hidayat 85 √
26 Suci Setiawan 75 √
27 Sukmawati 80 √
28 Sulviana Bahanan 70 √
29 Sustika 70 √
30 Tegar Islam Miliony 85 √
31 Tria Ningsih 85 √
32 Yuli Kusmawati 80 √
33 Yunita Ananda Safitri 80 √
Jumlah Total 2446
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum kelas 3300
33

Keterangan :

Jumlah Siswa yang tuntas : 22 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : 11 Orang

kelas : belum tuntas.

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

74.12 % dan ketuntasan belajar mencapai 66.66 % atau ada 22 siswa

dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada

siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami

peningkatan cukup lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan

prestasi belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan

bahwa setiap akhir pelajaran selalu diadakan tes sehingga pada

pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu

siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan

dinginkan guru dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi

kelas.

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut :

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu
34

d) Revisi Pelaksanaaan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan

pada siklus III antara lain:

1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau

bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi

soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

SIKLUS III

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.


35

b) Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan

pada tanggal 08 s.d 15 Februari 2017 di SMPN 1 Kota Bima tahun

pelajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 33 siswa. Dalam hal ini

peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada

siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak

terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada

siklus III adalah sebagai berikut ;

Tabel 4.3 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Metode Ekspositori Dan Teknik Drill Pada Siklus
III
Keterangan
No Nama Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Abigail Wilfing Kolimalay 83 √
2 Aliza Muchsin Al-Amudi 79 √
3 Anggi Librayani 81 √
4 Fitri Wulandari 79 √
5 Hamdani 80 √
6 Hendi Armanto 79 √
7 I Putu Eka Sapta 81 √
8 Idham Khalid 80 √
36

9 Imanuel Kris Mujono Mb 80 √


10 Jufri 81 √
11 Kurniatul Jannah 75 √
12 Mellin Fitri Inanda 81 √
13 Nanda Wulandari 81 √
14 Ni Luh Putu Ayu Novita D 75 √
15 Ni Luh Sekar Yani 81 √
16 Ni Made Milayani 79 √
17 Nita Ramdani 76 √
18 Novia Wati 85 √
19 Patmawati 81 √
20 Rani Dewi Putri 89 √
21 Ratna Anggraeny 80 √
22 Ririn Arisanti Januarti 84 √
23 Riska Handayani 75 √
24 Risma Alfiota Maulidia 75 √
25 Sonya Maharani Hidayat 80 √
26 Suci Setiawan 90 √
27 Sukmawati 75 √
28 Sulviana Bahanan 80 √
29 Sustika 85 √
30 Tegar Islam Miliony 85 √
31 Tria Ningsih 79 √
32 Yuli Kusmawati 83 √
33 Yunita Ananda Safitri 85 √
Jumlah Total 2662
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum kelas 3300

Keterangan :

Jumlah Siswa yang tuntas : 33 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : - Orang

kelas : sudah tuntas.


37

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar

80.66 % dari 33 siswa telah tuntas secara keseluruhan. Maka secara

klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100 %

( termasuk kategori tuntas ). Hasil pada siklus III ini mengalami

peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan prestasi

belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan

kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan

metode ekspositori dan teknik drill pada pelajaran bahasa Indonesia,

sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini

sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah

diberikan. Di samping itu ketuntasan ini juga dipengaruhi oleh kerja

sama dari siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk

mengajari temannya yang belum menguasai.

c) Refleksi

Pada tahap ini dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun

yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan

penerapan metode ekspositori dan teknik drill.

Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

(1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.


38

(2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

(3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(4) Prestasi belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d) Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan media gambar, dengan baik dan

dilihat dari aktivitas siswa serta prestasi belajar siswa pelaksanaan

proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak

diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk

tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa

yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar

mengajar selanjutnya penerapan metode ekspositori dan teknik drill,

dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

B. Analisis Hasil Kegiatan

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan

hasil sebagai berikut.


39

Tabel : 4.4 :
Analisis Hasil Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan
Metode Ekspositori Dan Teknik Drill Sebelum Dan Sesudah Diberi
Tindakan
Skor sebelum Skor setelah Skor setelah
No Nama Tindakan Tindakan 1 Tindakan 2
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 Abigail Wilfing Kolimalay 65 80 83
2 Aliza Muchsin Al-Amudi 75 75 79
3 Anggi Librayani 75 81 81
4 Fitri Wulandari 65 64 79
5 Hamdani 65 64 80
6 Hendi Armanto 65 64 79
7 I Putu Eka Sapta 65 64 81
8 Idham Khalid 75 75 80
9 Imanuel Kris Mujono Mb 75 75 80
10 Jufri 85 75 81
11 Kurniatul Jannah 65 81 75
12 Mellin Fitri Inanda 65 66 81
13 Nanda Wulandari 76 83 81
14 Ni Luh Putu Ayu Novita D 77 66 75
15 Ni Luh Sekar Yani 65 80 81
16 Ni Made Milayani 65 76 79
17 Nita Ramdani 65 77 76
18 Novia Wati 65 80 85
19 Patmawati 65 75 81
20 Rani Dewi Putri 81 55 89
21 Ratna Anggraeny 50 81 80
22 Ririn Arisanti Januarti 50 64 84
23 Riska Handayani 65 80 75
24 Risma Alfiota Maulidia 70 55 75
25 Sonya Maharani Hidayat 76 85 80
26 Suci Setiawan 65 75 90
27 Sukmawati 65 80 75
28 Sulviana Bahanan 65 70 80
29 Sustika 75 70 85
30 Tegar Islam Miliony 65 85 85
31 Tria Ningsih 76 85 79
32 Yuli Kusmawati 65 80 83
40

33 Yunita Ananda Safitri 65 80 85


Jumlah Total 2251 2446 2662
Skor Maksimum Individu 100 100 100
Skor Maksimum kelas 3300 3300 3300

Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

1. Pencapaian prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan ;

= 2251x100% = 68.21 %
3300

2. Pencapaian prestasi belajar siswa setelah diberi tindakan pengelompokan

siswa berdasarkan nomor panggilan (acak berdasarkan tempat duduk )

= 2446x 100% = 74.12 %


3300

3. Pencapaian prestasi belajar siswa setelah diberi tindakan pengelompokan

siswa berdasarkan kemampuan akademik

= 2662x 100% = 80.66 %


3300

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

1. Terjadi peningkatan prestasi setelah diberi tindakan yaitu 68.21 %

menjadi 74.12 % ada kenaikan sebesar = 5,91 %.

2. Dari sebelum tindakan untuk pelajaran bahasa Indonesia (siklus 1 ) dan

setelah tindakan sampai dengan ( siklus 2 ) 68.21 % menjadi 74.12 %,

dan dari ( siklus 2) ke (siklus 3 ) juga ada peningkatan sebanyak 80.66

% - 74.12 % = 6.54 %.

3. Rata – rata siswa sebelum diberi tindakan 33.33 % ( siklus I ) naik

66.66 % siklus II, dan siklus III meningkat menjadi 100 %.


41

Refleksi dan Temuan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil observasi nilai, hasil dapat

dikatakan sebagai berikut :

a. Pertemuan pertama kegiatan belajar-mengajar menerapkan pembelajaran

dengan metode ekspositori dan teknik drill belum berhasil karena dalam

pembelajaran masih terlihat siswa yang bermain, bercerita, dan

mengganggu siswa lain;

b. Model pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill, dalam hal

peningkatan prestasi belum tampak, sehingga hasil yang dicapai tidak

tuntas.

c. Mungkin karena proses belajar mengajar yang dilakukan adalah

pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill yang baru

mereka laksanakan sehingga siswa merasa kaku dalam menerapkannya.

d. Akan tetapi setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti dan buktinya pada

pertemuan kedua dan ketiga proses kegiatan belajar - mengajar berjalan

baik, semua siswa aktif dan lebih-lebih setelah ada rubrik penilaian proses,

seluruh siswa langsung aktif belajar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Ketuntasan prestasi belajar siswa;

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode

ekspositori dan teknik drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru ( ketuntasan


42

belajar meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu; 68.21 % ; 74.12 % ;

80.66 %. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah

tercapai.

2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill dalam setiap

siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi

belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata

siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill yang paling

dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa

dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat

dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah metode ekspositori dan teknik drill dengan baik. Hal ini

terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas

membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan

pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di

mana persentase untuk aktivitas di atas cukup besar.


43

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka prestasi belajar siswa untuk

pelajaran bahasa Indonesia dengan metode ekspositori dan teknik drill

hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada pertemuan pertama dari 33 orang

siswa yang hadir pada saat penelitian ini dilakukan nilai rata rata mencapai ;

68.21 %; 74.12 % ; 80.66 %.

Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan metode ekspositori

dan teknik drill pada pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII-3 yang berarti

proses kegiatan belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa khususnya pada siswa kelas VIII-3 di SMP Negeri 1

Kota Bima, oleh karena itu diharapkan kepada para guru SMK dapat

melaksanakan pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill di

kelas VIII-3.

Berdasarkan kurikulum 2013 siswa dikatakan tuntas apabila siswa telah

mencapai nilai standar ideal 80 mencapai ≥ 85 %. Sedangkan pada penilitian

ini, pencapai nilai ≥ 80 pada ( siklus 3 ) mencapai melebihi target yang

ditetapkan dalam kurikulum 2013 yaitu mencapai 100 %. Dengan demikian

maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.


44

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode ekspositori dan

teknik drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa di SMPN 1 Kota Bima yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan

belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu ; 68.21 % ( siklus I ) ; 74.12 %

( siklus II ) ; 80.66 % ( siklus III ).

2. Penerapan pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill pada

pelajaran bahasa Indonesia mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat

meningkatkan prestasi prestasi belajar siswa.

3. Penerapan pembelajaran dengan metode ekspositori dan teknik drill efektif

dalam meningkatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama

ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi pelajaran berikutnya.

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar di SMP lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :


45

1. Untuk melaksanakan pembelajaran memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik

yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode ekspositori dan teknik

drill sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang

sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,

memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau

mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di SMPN 1 Kota Bima tahun pelajaran 2020/2021.


46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmadi, 2004. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bakri, 1994. Prestasi Belajar Kompetensi Guru. SuKota


Bimaya: PT. Usaha Nasional.

Depdiknas. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, edisi ketiga.


Jakarta: Depdiknas.

Keraf, G. (2004). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Munandar, Utami. 1991. Berbagai Masalah Pendekatan dalam Proses Belajar


Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

S. Nasution, (1986) Didaktik Asas Mengajar, Bandung : Jemmars

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. (2001). Strategi


Pembelajaran Kontemporer. Bandung: JICA.

Winkel. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama


47

Lampiran 1

DAFTAR HADIR SISWA


DALAM KEGIATAN PENELITIAN
KEHADIRAN
I II III IV V VI
No NAMA L/P Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl.
11-01 18-01 25-01 01-02 08-02 18-02
2020 2020 2020 2020 2020 2020
1 Abigail Wilfing Kolimalay L

2 Aliza Muchsin Al-Amudi P

3 Anggi Librayani P

4 Fitri Wulandari P

5 Hamdani P

6 Hendi Armanto L

7 I Putu Eka Sapta L

8 Idham Khalid L

9 Imanuel Kris Mujono Mb L

10 Jufri L

11 Kurniatul Jannah P

12 Mellin Fitri Inanda P

13 Nanda Wulandari P

14 Ni Luh Putu Ayu Novita D P

15 Ni Luh Sekar Yani P

16 Ni Made Milayani P

17 Nita Ramdani P
48

18 Novia Wati P

19 Patmawati P

20 Rani Dewi Putri P

21 Ratna Anggraeny P

22 Ririn Arisanti Januarti P

23 Riska Handayani P

24 Risma Alfiota Maulidia P

25 Sonya Maharani Hidayat P

26 Suci Setiawan P

27 Sukmawati P

28 Sulviana Bahanan P

29 Sustika P

30 Tegar Islam Miliony L

31 Tria Ningsih P

32 Yuli Kusmawati P

33 Yunita Ananda Safitri P

Kota Bima, 11 Januari 2020


Peneliti

______________________
49

Lampiran : 2

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN
METODE EKSPOSITORI DAN TEKNIK DRILL

Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________


kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________

Bertikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
Melatih siswa dalam Belajar
mengajar
1. Secara klasikal menjelaskan materi
dalam belajar mengajar yang akan
digunakan
2. Memodelkan pembelajaran dengan
metode ekspositori dan teknik drill
3. dalam proses belajar mengajar
4. Membimbing siswa tentang materi
bahasa Indonesia dengan metode
ekspositori dan teknik drill dalam
50

proses belajar mengajar


5. Memeriksa pemahaman siswa
terhadap materi bahasa Indonesia
dalam belajar mengajar
6. Memberikan latihan mandiri
7. Menyampaikan tujuan dan motivasi
8. Mendemonstrasikan pengetahuan
dan keterampilan
9. Memberikan latihan terbimbing
10. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
11. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
materi pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias

Kota Bima, ___,____________2020


Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ___________________

Lampiran : 3
51

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN
METODE EKSPOSITORI DAN TEKNIK DRILL

Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________


kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________

Berikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
1. Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
2. Memberikan latihan terbimbing
3. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode

IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
materi pelajaran
52

V Pengelolaan Waktu

VI Suasana kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias

Kota Bima,_____,___________2020
Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ___________________
53

Lampiran 4

PEMERINTAH KOTA BIMA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMPN 1 KOTA BIMA
Jl. Pendidikan, Tlp. (0374) 43230 Kota Bima

SURAT IZIN PENELITIAN


Nomor: 423.1/13/.20.RB/VIII/2021

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas


(PTK) di SDN 20 Kota Bima oleh:
Nama : M. Arqam Nur Islam, S.Pd
NIP : 196509192014061002
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/III/b
Tempat Tugas : SMPN 1 Kota Bima
Alamat Rumah : Kelurahan Melayu Kota Bima
Judul Penelitian : Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill
Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima Tahun
Pelajaran 2020/2021

Pada prinsipnya kami memberikan izin kepada yang bersangkutan untuk


melaksanakan kegiatan penelitian dimaksud untuk dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, dan kepada yang berkepentingan untuk menjadikan periksa.

Kota Bima, 08 Juni 2021


Kepala Sekolah,

Arif Rizal, S.Pd., M.Pd, S.Pd


NIP. 197904192005011011
54

Lampiran: 5
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada hari ini :  Sabtu


Tanggal : 31 Juli 2021
Pukul : 10.00.wita
Bertempat di ruang : Ruang Guru SMPN 1 Kota Bima
Pada Sekolah : SMPN 1 Kota Bima
Dengan alamat : Jln. Pendidikan Penatoi Kota Bima
Telah diselenggarakan acara
Hasil Karya : M. Arqam Nur Islam, S.Pd
NIP : 196509192014061002
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/III/b
Tempat Tugas : SMPN 1 Kota Bima
Alamat Rumah : Kelurahan Melayu Kota Bima
Pada Acara Seminar tersebut :
Sebagai Penyaji : M. Arqam Nur Islam, S.Pd
Sebagai Moderator : Supardan, S.Pd
Sebagai Pembahas : Agus Purwanto, S.Pd
Susunan Acara Seminar : (a) Pembukaan, (b) Sambutan Kepala Sekolah
dan / atau Pengawas Sekolah, (c) Pemaparan Singkat Laporan Hasil Penelitian
Oleh Penyaji/ Penulis Laporan, (d) Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan
dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji, (e) Penutup.
Jumlah Peserta yang Hadir : 28 Orang (Daftar Hadir Terlampir)
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang
Paparan Penyaji serta Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita
Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota Bima 31 Juli 2021


Peneliti, Moderator,

M. Arqam Nur Islam, S.Pd Supardan, S.Pd


NIP. 196509192014061002 NIP. 196912081996021002
Mengetahui,
Kepala sekolah,

Arif Rizal, S.Pd., M.Pd


NIP. 197904192005011011
55

Lampiran: 6

DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL


PENELITIAN

Dengan Judul : Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill


Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota
Bima Tahun Pelajaran 2020/2021

Hasil Karya : M. Arqam Nur Islam, S.Pd


NIP : 196509192014061002
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/III/b
Pada hari/ Tanggal : Sabtu/ 31 Juli 2021
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : Ruang Guru SMPN 1 Kota Bima
Pada Sekolah : SMPN 1 Kota Bima
Dengan alamat : Jln. Pendidikan Penatoi Kota Bima
Peserta yang hadir sbb. :

No Nama Jabatan AsalSekolah/Instansi TandaTangan


1. RUSLAN Guru SMPN 1 KOTA BIMA 1.
2. YUNIA EKA P Guru SMPN 6 KOTA BIMA 2.
3. HILDAYANTI Guru SMPN 4 KOTA BIMA 3.
4. MASRULLAH Guru SMPN 1 KOTA BIMA 4.
5. JURAIDAH Guru SMPN14 KOTA BIMA 5.
6. RISWATI Guru SMPN 15 KOTA BIMA 6.
7. ERNI RAHMAWATI Guru SMPN 8 KOTA BIMA 7.
8. RAODAH Guru SMP ISLAM NURUL IHSAN 8.
9. Guru SMP ISLAM NURUL 9.
BAYANULLAH.S,PDI IHSAN 10.
10 St. Syamsiah SMPN 8 KOTA BIMA
11. NUR SRI MARIANI Guru SMPN 14 KOTA BIMA 11.
12. NURAFNI Guru SMPN 11 KOTA BIMA 12.
13. NURHAIDAH Guru SMPN 13 KOTA BIMA 13.
14. ABDUL RAUF Guru SMPN 13 KOTA BIMA 14.
15. IRAWATI Guru SMP IT IMAM SYAFIIY 15.
16. DIAN ASRIANI S.PD Guru SMP ISLAM NURUL IHSAN 16.
17. SULASTRI Guru SMPN11 KOTA BIMA 17.
18. SUSISUSANTI Guru SMPN 1 KOTA BIMA 18.
19. ASRI NURANI Guru SMPN9 KOTA BIMA 19.
20. RUHAYATIN Guru SMPN10 KOTA BIMA 20.
21. PUTRI MULYANI Guru SMPN 8 KOTA BIMA 21.
22. SITI NURFATANAH Guru SMPN 6 KOTA BIMA 22.
23. ERTI WILANDARI Guru SMPN 6 KOTA BIMA 23.
24. NURAFNI Guru SMPN 2 KOTA BIMA 24.
25. SITI HAISYAH Guru SMPN 7 KOTA BIMA 25.
56

Kota Bima, 31 Juli 2021


Peneliti, Moderator,

M. Arqam Nur Islam, S.Pd Supardan, S.Pd


NIP. 196509192014061002 NIP. 196912081996021002
Mengetahui,
Kepala sekolah,

Arif Rizal, S.Pd., M.Pd


NIP. 197904192005011011
57

Lampiran: 7

NOTULEN JALANNYA ACARA SEMINAR LAPORAN HASIL


PENELITIAN

Dengan Judul : Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill


Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota
Bima Tahun Pelajaran 2020/2021

Hasil Karya : M. Arqam Nur Islam, S.Pd


NIP : 196509192014061002
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/III/b
Padahari/ Tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : Ruang Guru SMPN 1 Kota Bima
Pada Sekolah : SMPN 1 Kota Bima
Dengan alamat : Jln. Pendidikan Penatoi Kota Bima

Jalannya Acara Seminar:


1. Pembukaan: Oleh Moderator dengan membaca Basmallah/ do’a
2. Sambutan Kepala Sekolah
3. SambutanPengawas:
4.  Paparan Singkat Hasil Penelitian oleh Penyaji/ Penulis Laporan (Bahan
Paparan Terlampir)
5.Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar dan
Tanggapan dari Penyaji,

Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Laporan
Hasil Penelitian dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji adalah sebagai
berikut:

Isi pertanyaan,
Asal kritik/ saran
No Nama Tanggapan Penyaji
Instansi dan/ atau
masukan
1. YUNIA EKA P SMPN 6 Manfaat praktis Manfaat praktis dengan
KOTA apa yang penelitian saya ini (1)
BIMA diharapkan Diharapkan informasi yang
dengan diperoleh dari hasil
penelitian penelitian ini dapat
Saudara? dijadikan masukan guna
meningkatnya upaya –
upaya pembinaan terhadap
siswa dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran
58

bahasa Indonesia, (2)


Diharapkan agar informasi
yang diperoleh dari hasil
penelitian ini dapat berguna
bagi siswa, sekolah, guru
bidang studi, dan orang tua
siswa dalam upaya
meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia agar dapat
mencapai tingkat prestasi
yang maksimal dalam
mengikuti pembelajaran di
kelas, (3) Diharapkan dari
hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan informasi
untuk melakukan penelitian
lanjutan pada aspek lainnya
terutama dalam menerap-
kan metode ekspositori dan
teknik drill pada siswa.
2. JURAIDAH SMPN 14 Bagaimana Siklus dalam penelitian
KOTA Siklus dalam tindakan kelas meliputi
BIMA penelitian perencanaan, pelaksanaan,
tindakan kelas penilaian/observasi dan
yang Saudara adanya refleksi. Itulah yang
lakukan? membedakan PTK dengan
penelitian lainnya.
3. ERNI SMPN 8 Bagimana Karena TTK tidak
RAHMAWATI KOTA Analisis Data mengharpakn melakukan
BIMA yang anda analisis dengan rumus yang
lakukan rumit, maa saya cukup
menggunakan analisis data
dengan rumus persentase
saja.
4 NURHAIDAH SMPN 13 Apa Kesimpulan Dari hasil kegiatan
KOTA Penelitian pembelajaran yang telah
BIMA Sauara! dilakukan selama tiga
siklus, dan berdasarkan
seluruh pembahasan serta
analisis yang telah
dilakukan dapat disimpul-
kan sebagai berikut : (1)
Pembelajaran bahasa
Indonesia dengan penera-
59

pan metode ekspo-sitori dan


teknik drill memiliki
dampak positif dalam
meningkatkan prestasi
belajar siswa di SMPN 1
Kota Bima yang ditandai
dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa
dalam setiap siklus, yaitu ;
68.21 % (siklus I) ; 74.12
% (siklus II) ; 80.66 %
(siklus III). (2) Penerapan
pembela-jaran dengan
metode ekspositori dan
teknik drill pada pelajaran
bahasa Indonesia mempu-
nyai pengaruh positif, yaitu
dapat meningkatkan presta-
si prestasi belajar siswa. (3)
Penerapan pembelajaran
dengan metode ekspositori
dan teknik drill efektif
dalam mening-katkan
kembali materi ajar yang
telah diterima siswa selama
ini, sehingga mereka
merasa siap untuk meng-
hadapi pelajaran berikutnya.
6.  Penutup: Oleh Moderator, dengan membaca Hamdallah/ do’a.

Kota Bima, 31 Juli 2021


Peneliti, Notulen,

M. Arqam Nur Islam, S.Pd Lukman S.Pd.


NIP. 196509192014061002 NIP. 196304111985031010

Mengetahui,
Kepala sekolah,

Arif Rizal, S.Pd., M.Pd


NIP. 197904192005011011
60

Lampiran 8

FOTO KEGIATAN PENELITIAN DAN SEMINAR PENELITIAN

Kegiatan KBM Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill


Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
61

Kegiatan KBM Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill


Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Pada Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima
62

Foto Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul:

Penerapan Metode Ekspositori dan Teknik Drill Dalam Peningkatan Prestasi


Belajar Bahasa Indonesia Kelas VIII-3 SMPN 1 Kota Bima
Tahun Pelajaran 2020/2021
63

Kondisi Peserta Seminar di Raung Guru SMPN 1 Kota Bima


64

Anda mungkin juga menyukai