Disusun oleh:
Nama : NURROFIQOH
NIM : 1808107050
Kelas: 6/B
Dari segi bahasa beberap makna metode: inggeris = method Yunani: methodos, meta=
sesudah/melampui: hodos=cara/jalan. Sedangkan secara istilah adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Atau cara melaksanakan untuk mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan kaidah-
kaidah yang jelas dan tegas. (LPKN: 2006).
Metode pembelajaran, menurut Sagala (2003), adalah cara yang digunakan oleh guru/
siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses
pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. Dalam pembelajaran, metode yang
bisa digunakan banyak sekali ragamnya. Sebagai guru hendaknya Anda pandai menggunakan
atau memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi siswa (lihat
Ruminiati:2005).
Dalam proses pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara metode dengan media.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan metoe pembelajaran yang
tepat. Pada saat menetapkan metode yang digunakan, guru harus cermat dalam memilih dan
menetapkan metode yang sesuai. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara optimal jika
pemilihan metode dan medianya yang tepat. Hali ini agar proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dipilih satu atau lebih metode.
Metode-metode sederhana yang dianjurkan minimal :
1. Metode ceramah
Mwetode ini digunakan sebagai variasi dari metode lainnya mis, ceramah.
Tujuanya selain untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami bahan pelajaran yang
disajikan juga dapat digunakan untuk memperjelas dan meluruskan pemahaman peserta
didik mengenai suatu pelajaran tertentu.
3. Metode diskusi
Metode ini adalah tukar pendapat atau informasi berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman. Tujuannya untuk memperjelas bahan pelajaran, memecahka masalah.
Yang tak kalah pentingnya meningkatkan percaya diri dalam berkomonikasi,
keterampilan bertanya, menafsirkan dan menyimpulkan pendapat
4. Metode penugasan
5. Metode permainan
Metode ini adalah salah satu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai
bentuk permainan yang dibuat oleh guru atau peserta didik. Dalam menggunakan
metode ini dalam pembeajaan PKn, skenario disiapkan leh guru dan peserta didik,
dengan mendasarkan pada konsep nilai, moral dan norma, agar tujuan pelajaran dapat
dicapai secara tidak langsung.
6. Metode simulasi;
Salah satu cara penanaman nilai-nilai kepada peserta didik dengan mengunkapkan
keperibadian tokoh-tokoh melalui penuturan hikayat, legendan dan dongen-dongen
sejarah lokal. (Lihat Rumini: 2005)
Salah satu ciri pembelajaran PAKEM adalah siswa terlibat aktif dalam belajar,
adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn MI yang dapat
mengaktifkan peserta didik adalah sebagai berikut:
Think, pair and share. ajukan permasalahan pada peserta didik. Berikan
kesempatan 2-5 menit untuk berfikir sendiri (think). Setelah selesai mintalah
mereka mendiskusikan masalah yangsama dengan peserta didik disebelahnya
selama 3-5 menit (pair). Akhirnya pilihlah satu pasangan untuk mengemukakan
pendapat mereka di depan kelas (share)
Review bahan: pada separuh waktu yang tersedia peserta didik diminta untuk
bekerja dalam kelompok mereview bahan dengan cara setiap orang mengajukan
hal-hal yang belum dipahami dan mendiskusikannya dalam kelompok. Pada
separuh waktu berikutnya kelompok-kelompok mengajukan permasalahan dan
membantu kelompok yang lain
One minute paper : kegiatan ini dapat dilakukan di akhir perkuliahan. Mintalah
peserta didik mengeluarkan secarik kertas. Ajukan sebuah pertanyaan terbuka atau
tertutup terkait konsep yang telah dipelajari. Berikan waktu satu atau dua menit
bagi mahasiswa untuk menjawabnya.
Yang jelas dan yang masih ragu: hampir mirip dengan one minute paper, mintalah
peserta didik menuliskan hal-hal yang telah jelas dan yang masih meragukan atau
bahkan yang mereka belum paham sama sekali. Hal ini sangat penting untuk
mereview konsep pada pertemuan berikutnya.
Refleksi mintalah satu atau dua peserta didik maju di depan kelas dan
menceriterakan kesan terhadap pemebelajaran. Refleksi juga dapat memancing
perasaan dan kesulitan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Quis guru mengajukan beberapa masalah atau soal terkait konsep dan meminta
peserta didik menjawabnya. Quis dapat dilakukan dengan menyertakan nama
peserta didik maupun tidak mencantumkan nama.
Jeda klarifikasi kegiatan ini dimaksudkan agar peserta didik mendengar dengan
aktif. Guru memberikan jeda diantara penjelasannya agar peserta didik dapat
mengklarifikasi
Tanya jawab : hampir mirip dengan jeda klarifikasi namun tanya jawab dilakukan
setelah penjelasan benar-benar tuntas. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya terkait dengan konsep dan aplikasinya. Jika tidak ada pertanyaan dari
peserta didik, dosen dapat memancing dengan bertanya pada peserta didik. Perlu
diingat bahwa mengajukan pertanyaan bukanlah hal yang mudah bagi peserta
didik. Oleh karenanya, perlu diberikan alokasi waktu bagi peserta didik untuk
berpikir.
Merespon demonstrasi : setelah peserta didik diajak mengamati kejadian tertentu,
mereka diminta untuk membuat sebuah paragraf tentang kesan peserta didik
terhadap demonstrasi tersebut. Peserta didik dapat memulai dengan kalimat. "
Setelah mencermati demonstrasi saya."
a. Cerita atau visualisasi yang menarik: Guru menyediakan cerita fiksi, gambar,
grafik atau alat visual lain yang relevan untuk menarik perhatian siswa terhadap
apa yang akan guru ajarkan.
d. Headline: guru menyarikan pelajaran dengan kata-kata kunci agar mudah diingat
e. Contoh dan analogi: guru menyediakan contoh dan ilustarsi dalam kehidupan
sehari-hari yang terkait dengan pelajaran. Guru juga dapat membuat perbandingan
antara materi pelajaran dengan pengalaman siswa
f. Alat peraga: Guru menggunakan alat peraga ketika menjelaskan sesuatu. Misalnya
ketika menjelaskan warna-warna dalam pelangi guru dapat menggunakan gelas
yang berisi air untuk percobaan pelangi.
j.
Kata media dari bahasa Inggeris = media, dan bahasa Latin medius yang artinya
ditengah. Dari kata tersebut media dimaknai sebagai perantara. Atau penghubugan
Bentuk jamak dari media adalah medium, yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang
digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.Satu hal yang
perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak
sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun
media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya
menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya. Sedangkan pengertian media PKn
adalah media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn MI. (Lihat Ruminiati:
2005).
1. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan.
(Aris.S.Sadiman dkk : 1984)
2. Media merupakan segala sesuatu yan dapat di gunakan ntuk menyalurkan pesan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan dalam peroses
belajar (Hadi Miarso: 1994).
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu di ketahui. Fungsi pertama
media adalah sebagai alat bantu pembelajaran (Sebagai alat bantu, media mempunyai
fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran) dan fungsi kedua
adalah sebagai media sumber belajar (Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut
berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia,
buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media Pendidikan).
Berdasarkan jenisnya, media dapat Anda bedakan atas (1) media auditif adalah
media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis
media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio. (2) media visual adalah
media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini
antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara dan (3)
media audio visual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Beberapa contoh media audiovisual meliputi televisi, video, film, atau
demonstrasi langsung
Media yang Diproyeksikan adalah overhead transparansi (OHT), dan Slide OHT
merupakan media yang paling banyak digunakan karena relative mudah dalam
penyediaan materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis.
Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya alat tulis yang digunakan khusus untuk
overhead transparansi.
Media Audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah
dibawa, praktis, dan relatif murah (misalnya tape compo, pengeras suara).
Menurut Rowntree (1994) penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga, yaitu
(1) media audio yang dipakai untuk mendengarkan, (2) media audio vision yang
dipakai untuk mendengarkan dan melihat, dan (3) media audio visual yang dapat
dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan.
Media Video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang
studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi
waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat
objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar, objek yang berbahaya,
objek lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek yang ada di luar
angkasa.
Media Berbasis Komputer. Menurut Hannafin dan Peek (1998), potensi media
komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran sangat tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan terjadi interaksi
langsung antara siswa dengan materi pembelajaran. Selain itu, proses
pembelajaran dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan
kemampuan masing-masing siswa sehingga potensi siswa dapat lebih tergali.
Media komputer juga mampu menampilkan unsur audio-visual yang bermanfaat
untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau yang dikenal dengan program
multimedia Media komputer pun dapat memberi umpan balik bagi respon siswa
dengan segera setelah diberi materi.
8. Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan pembelajaran
tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa di mana saja, misalnya,
dengan teleconference pengajar dari luar kota bisa memberikan materinya, atau
dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran melalui media
secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya Anda yang
jarak jauh bisa menggunakannya.
1. Tujuan pemilihan. Pemilihan media yang akan digunakan harus didasarkan pada
maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
Adapun prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut Sudjana (1991) ditulis pada
bagian berikut :
Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam memilih media pembelajaran dijelaskan
pada bagian berikut :
1. Objektivitas. Seorang guru harus objektif. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media
pembelajaran atas dasar kesenangan pribadi.
3. Sasaran Program. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu siswa mempunyai
kemampuan tertentu pula, baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya
tahan siswa dalam belajarnya
4. Kualitas Teknik. Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
3. Persiapan kelas.