Anda di halaman 1dari 3

Strategi Pembelajaran Membaca

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan
prabaca, kegiatan inti membaca dan kegiatan pascabaca dalam pembelajaran membaca. Lebih rincinya
sebagai berikut:[1] 

Kegiatan Prabaca

Dimaksudkan untuk menggugah perilaku siswa dalam menyelesaikan masalah dan motivasi penelaahan
materi bacaan: 1) Gambaran awal cerita yang berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita dapat
meningkatkan pemahaman; 2) Petunjuk untuk melakukan antisipasi, merupakan sarana kegiatan awal
membaca yang bermanfaat; 3) Petunjuk semacam ini dirancang untuk menstimulasi pikiran, berisi
pertanyaan-pertanyaan deklaratif yang sebagian mungkin ada yang tidak benar yang berkaitan dengan
materi yang akan di baca; 4) Pemetaan semantic merupakan strategi prabaca yang baik sebab kegiatan
memperkenalkan kosakata yang akan ditemukan dalam bacaan dapat menggugah schemata yang
berkaitan dengan topick bacaan; 5) Menulis sebelum mebaca, meminta siswa untuk menulis
pengalaman yang relevan sebelum membaca materi, bermanfaat pada kegiatan mengerjakan tugas,
respon yang lebih rumit terhadap karakter dan reaksi yang lebih positif; 6) Drama atau simulasi
digunakan sebelum cerita dibaca untuk meningkatkan pemahaman.

Kegiatan Inti Baca

Beberapa strategi dan kegiatan dalam membaca dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
siswa. Strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Strategi metakognitif, berkaitan dengan
pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha sadarnya dalam memonitor
atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektual tersebut. Metakognitif meliputi cara berpikir,
dalam kegiatan membaca dia akan memilih keterampilan dan teknik membaca yang sesuai dengan tugas
membacanya; 2) Close procedure, digunakan untuk meningkatkan pemahaman dengan cara
menghilangkan informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya; 3) Pertanyaan pemandu,
digunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara
mengubah fakta itu menjadi pertanyaan “mengapa”.

Kegiatan Pascabaca

Kegiatan dan strategi setelah membaca membant siswa mengintegrasikan informasi baru ke dalam
skemata yang sudah ada dan memperkuat serta mengembangkan hasil belajar yang diperoleh
sebelumnya. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan setelah membaca yaitu: 1) Memperluas
kesempatan belajar, siswa dapat diminta untuk membahasnya di kelas; 2) Mengajukan pertanyaan,
dimaksudkan memperdalam pemahaman siswa tenteng segala macam informasi yang diperoleh dari
teks; 3) Mengadakan pameran visual. Hasil belajar siswa setelah membaca tidak hanya berupa
informasi, dapat juga disampaikan kepada orang lain dalam wujud tidak hanya verbal tetapi juga visual.
Siswa diminta untuk membuat sketsa atau menggambar apa yang sudah mereka pelajari dari teks dan
menjelaskan mengapa mereka berpikir begitu; 4) Pementasan teater aktual, dilakukan dengan cara
membaca teks bersama-sama kemudian kelompok mencoba memahami makna teks melalui diskusi
kelompok, saling tukar hasil pemahaman dan penafsiran terhadap teks; 5) Menceritakan kembali, yakni
membahas kembali aspek-aspek penting dari materi yang dibaca dapat memberikan dampak positif
pada peningkatan pemahaman dan kemampuan baca siswa; 6) Penerapan hasil membaca. Kegiatan
pascabaca yang baik dilaksanakan adalah menampilkan atau mengerjakan tugas yang ada kaitannya
dengan penerapan pengetahuan yang diperoleh siswa ketika membaca. Hal ini upaya pemanfaatan
skemata baru untuk menyelesaikan problem yang digadapi siswa sehingga skemata baru tersebut akan
lebih kuat tersimpan dalam otak mereka.

Tarigan (1986) mendeskripsikan aneka teknik pelajaran membaca adalah sebagai berikut:[2] 1) Lihat dan
baca; 2) Model bacaan yang dilihat oleh siswa disusun dengan teliti oleh guru. Dapat berupa fonem,
kata, kalimat, dan paragraf. Guru memberikan contoh pemnbacaan yang tepat, dan siswa mmenirukan.
Saat siswa mwmbaca, guru memperhatikan ucapan, tekanan, dan jeda; 3) Menyusun kalimat, teknik
pengajaran membaca melalui penyusunan kalimat melibatkan kegiatan membaca dan menulis.

Kesimpulan

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa, dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi
terhadap sesama.  Aktivitas membaca terdiri dari dua bagian yaitu membaca sebagai proses dan
membaca sebagai produk. Dalam proses membaca seseorang melibatkan keseluruhan pribadi pembaca,
seperti ingatan, pengalaman, otak, pengetahuan, kemampuan bahasa, keadaan psikologis dan
emosional, serta pancaindera melalui mata.

Empat tahapan dalam proses membaca, yaitu: persepsi (kemampuan untuk membaca kata sebagai
kesatuan yang berarti), pemahaman (kemampuan untuk membuat kata-kata penulis menimbulkan
pikiran-pikiran yang berguna seperti yang terbaca dalam konteks), rekasi (tindakan yang memerlukan
pertimbangan dengan apa yang telah dikatakan oleh penulis), Integritas (kemampuan untuk
memahamkan pikiran atau konsep terhadap latar belakang pengalaman penulis sehingga berguna
sebagai bagian dari pengalaman keseluruhan bagi pembaca).

Jenis-jenis membaca ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan
kegiatan membaca dibedakan menjadi 2, yaitu membaca nyaring atau membaca bersuara dan membaca
dalam hati. Membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua yaitu: membaca intensif dan membaca
ekstensif

Teknik membaca yang dapat digunakan yakni teknik membaca Pre Reading Plan (PreP) dan SQ3R Survey.
Strategi Membaca ada tiga: kegiatan prabaca, Kegiatan inti baca, kegiatan pascabaca.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada
mahasiswa calon guru untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai membaca guna
terwujudnya pelaksanaan proses pembelajaran yang baik khususnya pembelajaran bahasa di Sekolah
Dasar. Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang
terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai