Anda di halaman 1dari 9

LANDASAN PENDIDIKAN DI SD

KETERAMPILAN BELAJAR DI SD

Dosen pengampu :

Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 3 :

1. Adillah Sulistiawati
2. Alsha Audhifah Rangkuti
3. Anisa Ruhi Shabrina
4. Yuni Safitri

Kelas : PGPAUD Reg B

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebuah proses belajar mempunyai unsur-unsur
yang penting di dalamnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar itu sendiri. Dalam suatu
proses belajar pasti ada hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah-
masalah tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode. Salah satunya adalah
dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan belajar.
Keterampilan belajar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam
aspek terpenting dalam belajar; pertama untuk lebih memahami konsep  belajar untuk belajar,
dan yang kedua menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam
aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar, training, konseling, pengembangan
program dan melaksanakan program di dalam lingkup akademik (Djamal, 2006 : 10).
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep dasar dari keterampilan belajar?

C.     Tujuan
1.      Mampu memahami konsep dasar keterampilan belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Belajar

1. Pengertian Keterampilan Belajar

The Liang Gie keterampilan belajar adalah seperangkat sistem, metode dan teknik
yang baik dalam menguasai materi pengetahuan yang disampaikan guru secara tangkas,
efektif dan efisien. Sedangkan menurut Budiarjo keterampilan belajar adalah keahlian
yang didapatkan oleh seorang individu melalui proses latihan dan mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Nirwana, dkk keterampilan belajar adalah
suatu keterampilan yang sudah dikuasai oleh siswa untuk dapat sukses dalam menjalani
pembelajaran dengan menguasai materi yang dipelajari. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa keterampilan belajar adalah keahlian yang didapat melalui proses
latihan yang berguna bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran.

2. Hakikat keterampilan belajar meliputi empat unsur utama yaitu:

1. Transformasi persepsi belajar


Transformasi ini tidak hanya melatih kemampuan kognitif saja akan tetapi juga
meliputi domain afektif dan psikomotorik dari setiap orang. Sehingga mampu
menunjukkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi belajar yang diperlukan
untuk sukses di sekolah.
2. Keterampilan manajemen pribadi
Kemampuan menerapkan pengetahuan keterampilan belajar dan kekuatan (potensi)
belajar yang dimilikinya untuk mengembangkan strategi guna memaksimalkan dan
meningkatkan pembelajaran sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah
menengah.

3. Interpersonal dan keterampilan kerjasama tim


Kemampuan mengidentifikasi dan menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk sukses dalam hubungan interpersonal dan kerjasama tim. Selain itu,
juga menunjukkan kemampuan yang tepat untuk menerapkan keterampilan
interpersonal dan kerjasama tim dalam berbagai lingkungan belajar.
4. Dan kesempatan Eksplorasi.
3. Tujuan Keterampilan Belajar

a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran

Keterampilan belajar dalam hal ini dilihat sebagai suatu proses latihan yang
berkesinambungan. Dalam melatih penguasaan keterampilan belajar semua panca
indera yang dimiliki oleh setiap individu merupakan alat untuk belajar

b. Menumbuhkan minat dan motivasi

Dengan penguasaan keterampilan belajar, siswa akan memiliki motivasi belajar yang
baik. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis, peranannya yaitu dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

c. Membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar

Keterampilan belajar diarahkan untuk menghasilkan individu-individu yang mampu


belajar dan mengarahkan dirinya sendiri untuk menjadi seorang pebelajar yang
mandiri.

4. Aspek-aspek Keterampilan Belajar

1.      Keterampilan Membaca
Tampubulon (1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah
kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam
kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf – huruf. Sedangkan menurut
Poerwodarminto (1976) membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan
dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut Tarigan, membaca adalah
pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan (1983).
Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para
ilmuwan tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review). Metoda SQ3R memberikan strategi yang
diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari,
menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan
membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Ada lima tahapan proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:
a. Survey atau meninjau
Baca Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala Judul/Subbab – Perhatikan
Grafik, Diagram – Perhatikan Alat Bantu Baca.
b. Question atau bertanya
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala
judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per
satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan. Tulislah pertanyaan-
pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom
sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca.
c. Read atau membaca
Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum
kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban
pertanyaan yang kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh
dengan dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang
disiapkan. Dan jangan membaca di tempat tidur.
d. Recite atau menuturkan
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang
kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar
kertas tanpa melihat buku.
e. Review atau mengulang
Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab,
melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti
efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.

2.      Keterampilan Menulis
Menulis merupakan keterampilan berfikir yang tidak dapat dipisahkan dan
turut berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa. Aktifitas ini berkenaan
dengan bagaimana seorang siswa mengikat informasi pembelajaran dan
menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan. Jika metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran, teknik menulis dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode melalui aktifitas menulis.
DePorter (2000:57) mengatakan bahwa, “Menulis yang efektif adalah salah
satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar, hal ini
seringkali berarti perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat
ujian”.

Selanjutnya ia (1999: 145) mengemukakan beberapa bentuk


keterampilan menulis diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Mencatat Standar/Linier
Teknik Mencatat Standar merupakan teknik pencatatan yang lazim dan telah lama
digunakan. Teknik mencatat ini adalah bentuk catatan dengan pola memanjang
kebawah mengikuti alur garis pada kertas.Beberapa gaya pencatatan standar
diantaranya :
1)      gaya kalimat/naratif yang terdiri dari tulisan apapun yang akan
dikomunikasikan dalam bentuk naratif
2)      gaya daftar yang menyertakan menuliskan ide ketika ide itu muncul
3)      gaya garis besar/alpabet yang terdiri dari membuat catatan dalam urutan
hierarki yang terdiri dari kategori utama dan subkategori
b. Catatan TS
Catatan TS adalah singkatan dari Catatan : Tulis dan Susun. Bentuk catatan ini
membantu siswa berkonsentasi dengan memanfaatkan tulisan-tulisan tentang pikiran-
pikiran dan menyadarinya sebagai bagian dari proses belajar serta menyertakan
asosiasi  yang terkait dengan emosi yang bermanfaat dalam proses pengingatan.
Secara anatomis Catatan TS membagi kertas dengan garis menjadi 2 kolom,
yaitu kolom kiri dan kolom kanan. Kolom kiri  dibuat lebih luas yang berfungsi untuk
daerah menulis catatan. Pada kolom ini siswa dapat menulis tanggal, nama, dan
informasi penting lainnya selama mendengarkan penjelasan guru, merangkum,
membaca dan sebagainya.
Sedangkan kolom kanan dibuat lebih sempit yang berfungsi untuk menyusun
catatan. Pada kolom ini siswa dapat menuliskan pemikiran asosiasi yang muncul
dalam benak mereka. Bisa berupa pendapat, reaksi dari apa yang didengar,
pertanyaan, perasaan, dan sebagainya.
c. Mind Map (Peta Pikiran)
Peta Pikiran merupakan salah satu dari bentuk pencatatan dalam bentuk
organijer grafik. Teknik ini lahir dari ide tentang sifat kerja otak yang memiliki
karakteristik dan pola tertentu dalam memproses setiap informasi. Peta pikiran
merekam informasi ke dalam bentuk kata kunci, gambar, simbol dan sebagainya
membetuk pola informasi yang memetakan.

3. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang
dikenal. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang
merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berfikir.
Dalam proses belajar mengajar , bertanya memainkan peranan penting sebab
perrtanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan
memberikan dampak positif terhadap siswa , yaitu :
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar
b.Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang
sedang dihadapi atau dibicarakan
c.Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya
d.Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa
agar menentukan jawaban yang baik
e.Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Dasar- dasar pertanyaan yang baik
a. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa
b. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
c. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
d. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab
pertanyaan
e. Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata
f. Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siwa
untuk menjawab atau bertanya
g. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan jawaban yang benar
Fungsi pertanyaan di dalam kegiatan pembelajaran antara lain :
a.       Mendorong siswa untuk berfikir
b.      Meningkatkan keterlibatan siswa
c.       Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d.      Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
e.       Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik

4.      Keterampilan Mengatur Waktu dan Lingkungan


Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas
yang berarti rasio output dengan input.
Cara-cara mengatur waktu:
1)      Membuat daftar “kerjaan”.
2)      Membuat jadwal harian/mingguan.
3)      Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan).
4)      Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan frekuensi waktu yang tidak
terlalu lama.
5)      Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja.
6)      Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.
Cara-cara mengatur lingkungan:
1)      Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata
sehingga tampak menyenangkan.
2)      Buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak dijadikan
sebagai sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan belajar peserta
didik.

5.      Keterampilan Mengikuti Ujian


Agar seorang siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik, maka dia harus
mempersiapkan diri, baik itu persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan
review sebelumnya. Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga
kesehatan tubuh, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
a.       Belajar-Pasca Belajar
Beberapa hal yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar,
diantaranya
1)      Review catatan segera setelah pembelajaran di kelas,
2)      Review catatan dengan singkat sebelum masuk pembelajaran di kelas
berikutnya
3)      Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut secara
periodic
b.      Mengantisipasi Soal Ujian
Siswa dapat mengantisipasi soal ujian dengan mengira-ngira soal yang akan
keluar dengan:

1)      Perhatikan setiap pedoman belajar (poin utama, bab, subbab, handsout, dll.)


2)      Pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau dapat mempelajari soal-soal
Latihan Mandiri (LM)
3)      Berdiskusilah dengan teman untuk menebak kira-kira soal apa yang akan
keluar dalam ujian.
c.       Tips Saat Ujian
Saat pelaksanaan ujian dapt dilakukan:
1)      Datang dengan persiapan yang matang dan lebih awal
2)      Tenang, percaya diri, sudah siap sedia, dan akan mengerjakan ujian dengan
baik
3)      Preview soal-soal ujian dulu (terutama untuk soal uraian atau yang memiliki
waktu yang cukup banyak), luangkan 10% waktu untuk membaca soal lebih
mendalam
4)      Jawab soal-soal ujian secara stretegis, dengan mulai menjawab pertanyaan
yang mudah, kemudian dengan soal-soal yang sukar
5)      Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, etahuilah jawaban mana yang
harus dipilih/ditebak.
6)      Ketika mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan dulu jawabannya
sebelum menulis.
7)      Sisihkan 10% waktu ujian untuk memerikasa ulang jawaban yang telah
dikerjakan.
8)      Analisa hasil ujian, setiap ujian dapat membantu dalam mempersiapkan diri
untuk ujian selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Simbolon Naeklan, Betty Eva Simanjuntak, Tamba Robenhari, KETERAMPILAN DASAR DI
SD, MEDAN : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai