Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses serta output (hasil) belajar.
Artinya keterampilan belajar merupakan persyaratan untuk terciptanya proses
belajar. Dan juga keterampilan belajar sebagai suatu kesiapan yang membutuhkan
kesadaran tinggi dari siswa di dalam belajar atau suatu kondisi awal dalam belajar
yang membutuhkan kesadaran serta harus dipenuhi sarana dalam menciptakan
belajar yang efektif yang mencakup keterampilan mendengar, membaca,
mencatatat, membut outline, mengorganisasi bahan, membuat kesimpulan,
mengingat, membuat laporan, mempersiapkan ujian, mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan motivasi.
Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama
hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang
menyangkut kepentingan hidup. Keberhasilan belajar bagi siswa dapat dieroleh jika
siswa tersebut memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan dalam belajar.
Satgasus 3SCPD (2002: 2) mengatakan bahwa dalam belajar, siswa harus menguasai
beberapa keterampilan belajar antara lain:
Agar materi yang telah dipelajari tidak lupa, maka yang dapat dilakukan siswa
setelah mengikuti pelajaran adalah menuliskan materi tersebut dalam kartu
khusus, diskusi dengan teman dan mencari sumber belajar lainnya. Slameto
(1995:70) menyatakan belajar yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan
strategi belajar yang tepat untuk dapat mencapal hasil yang semaksimal
mungkin. Satgasus 3SCPD (2002:8) mengemukakan uraian yang berhubungan
dengan kegiatan dan keterampilan dalam menjalani proses belajar sehingga hal
yang tersebut di atas dapat dikuasai oleh siswa: 1) Sikap terhadap belajar
Pandangan dan sikap siswa terhadap proses belajar dalam batas-batas tertentu
mempengaruhi kegairahan dan aktifitas siswa yang bersangkutan. Sikap dan
pandangan yang posif terhadap belajar akan dapat mendorong siswa untuk mau
bekerja keras sehubungan dengan berbagai kegiatan belajar yang akan dijalani.
Agar siswa dapat menjalani proses belajar secara efektif dan efisien, siswa di
tuntut untuk dapat mengembangkan sikap dan pandangan yang positif terhadap
proses belajar yang dijalaninya yaitu: (0) Persepsi yang positif terhadap program
studi Siswa hendaknya menaruh sikap dan pandangan yang positif terhadap
program studi yang dijalaninya. Sikap dan pandangan seperti itu akan
mendorong siswa untuk mencintai program studi yang dimaksudkan sehingga
dimaksudkan dampak-dampak yang menguntungkan terhadap aktifitas belajar
siswa. (b) Sikap dan pandangan yang positif terhadap kehadiran dalam belajar
Keyakinan yang benar dan positif terhadap kehadiran mengikuti proses belajar
adalah suatu yang amat mendukung terhadap keberhasilan belajar Berikut ini
beberapa hal yang menyangkut sikap post siswa yang perlu dikembangkan
terhadap kehadiran dalam belajar adalah:
V Tanamkan dalam diri bahwa pembelajaran yang adala akan diikuti sangat
penting bagi kelanjutan studi, mera
V Berupaya mencari berbagai keterangan tentang sifat akh dan hakekat
pembelajaran yang akan diikuti.
v Berusahalah mengaitkan sifat 3) Me pembelajaran yang telah diperoleh itu
dengan diri ueniny vep sendiri.
(c) Sikap dan pandangan terhadop guru Sikap dan pandangan yang positif
terhadap guru akan mendorong siswa untuk mampu berkomunikasi secara
efektif sehingga siswa dapat menggali berbagai pengetahuan, keterampilan dan
sikap berkenaan dengan mata pelajaran yang dipegangnya.
(d) Sikap dan pandangan yang positif terhadop bahan dan fasilitas pembelojaran
Pertu dipaharmi bahwa berbagai bahan dan tasiltans pembelajaran seperti buku-
buku sumber, jurral, hand out, perpustakaan adalah sumber yang dapat
membartu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran. 2) Menyiapkan diri
mengikuti proses belajar Mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar
adalah penting, sebab dengan persiapan yang matang siswa merasa mantap
untuk hadir dalam pembelajaran yang akhimya memudahkan siswa untuk
berkonsentrasi, 3) Mengikuti proses belajar Banyak siswa datang ke sekolah
dengan tujuan yang tidak absen, hanya untuk berbeda-beda yaitu
menandatangani daftar hadir, bahkan ada siswa yang tidak hadir tetapi
menyuruh temannya menandatangani daftar nadr. Untuk sampai pada tujuan
yang hendak dicapai dalam mengikuti pembelajaran sejumlah pedoman dapat
dijadikan panduan dalam setiap kali mengikuti pembelajaran, yaitu: (1) memilih
tempat duduk dalam kelas, (2) mencatat materi pelaijaran, (3) bertanya dan
menjawab, (4) mengemukakan.
pendapat, (5) berupaya menghindarkan din dari berbas pengaruh yang
mengganggu konsentrasi belajar,
B. Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam belajar Untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam belaj perlu didukung dengan kemampuan
mengingat, konsentras dan ketahanan tinggi. Kemampuan mengingat sangat
pentino elad dalam belajar, tanpa mengingat sesuatu yang dipelajari akan hilang
begitu saja tanpa bekas. Tanpa mengingat hidup akan geyhanya berarti untuk sesaat
yang amat singkat saja, tidak mempunyai masa lalu dan tidak memerlukan masa
depan. Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:128) mengungkapkan bahwa
mengingat harus didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan
belajar lebih lanjut. Secara paula ideal materi yang dipelajari hendaknya dapat
dingat dalam kualitas yang tinggi. Ellis C. Henry (1990:5) menyatakan bahwa
"Memory refers to storing information and to accessing or retrieving information.
More generally, memory encompasses three basic processes: encoding, storage,
and retrieval". Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding yang berarti
pemberian kode tertentu terhadap materi yang akan
Tanpa konsentrasi belajar, maka hasi belajar lent sangat rendah atau tidak optimal.
Jka seseorang selalu mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika belajar, bagaimana
mau berharap menjadi siswa yang berprestasi. Menunrut Surya (2011:110)
Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan
pada suatu objek yang dipelajari derigan menghalau atau menyisihkan segala hal
yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari". nocolnib Konsentrasi
besar pengaruhnya terhadap belajar, Seseorang yang dapat belajar dengan baik
adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik dengan kata lain ia harus
memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Thabrany (1995:32) mengatakan
bahwa dalam setiap langkah belajar, di dalam kelas maupun di rumah, tatkala kita
belajar sendiri diperlukan konsentrasi pikiran yang tinggi. Konsentrasi adalah kunci
keberhasilan dalam belajar dan kemampuan berkonsentrasi akan mempengaruhi
hasil belajar siswa. psysu usaha yang keras dan konsentrasi yang tinggi, sehingga
bouny Kegiatan belajar memerlukan waktu yang cukup panjang, sislad dibutuhkan
ketahanan fisik dan mental yang baik. Satgasus (2) (S) le 3SCPD (2002:35)
menyebukan bahwa kegiatan belajar memerlukan kemampuan mental seperti,
menangkap pesan,
2) Isi bacaan Keadaan yang diharapkan pada bagian isi bacaan ini adalah semua
istilah dan kalimat dalam bacaan itu dapat dimengerti secara tepat sesuai dengan
konteks dan maksudnya, demikian juga ide-ide pokoknya dapat ditangkap dengan
jelas.
3) Membaca cermat dan lengkap Sesuatu tidak akan lengkap apabila proses
melengkapi tidak disertai kecermatan. Hasil yang dicapai dianggap lengkap, tetapi
kurang terinci dan rincian yang ada banyak yang keliru, hal itu disebabkan karena
prosesnya tidak disertai kecermatan. Membaca secara cermat berarti
memperhatikan segenap rincian yang ada dalam bacaan itu; rincian yang ada itu pun
dipahami sedalam-dalamnya. Sedangkan membaca secara lengkap berarti membaca
seluruh bahan, tidak meloncat- loncat, dan tidak ada yang dilampaui. Membaca
secara cemat dan lengkap berarti berusaha memahami seluruh bahan dengan
segenap rinciannya.
D. Keterampilan dalam penyusunan dan peryelesalan tugas sebni Siswa yang sedang
menjalani studi atau belajar dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas terteritu
untuk setiap reta pelajaran. Salah satu faktor penentu kesuksesan siswa dalam
belajar adalah sejauh mana siswa dapat mmenyelesaikan dengan baik tugas-tugas
yang dituntut oleh guru. Tugas-tugas dalam setiap pelajaran yang diikuti siswa
bukan hanya sekedar dapat diselesaikan seadanya saja tetapi hendaknya dapat
memenuhi mutu dan kriteria yang diharapkan di samping dapat diselesaikan pada
waktu yang ditetapkan. Kemampuan dalam membuat tugas-tugas tersebut tidak
dapat meningkat dengan sendirinya tetapi perlu diupayakan melalui kerja keras
dengan semangat dan kemauan yang kuat.
1) Memahami tugas Berbagai bentuk tugas yang akan dikerjakan, terlebih dahulu
tugas itu harus betul-betul dimengerti. Tugas yang tidak dimengerti dapat
menurunkan semangat dalam menyelesaikannya. Untuk itu, meminta penjelasan
kepada guru atau teman tentang tugas yang akan dikerjakan. Dua hal yang perlu
diperhatikan tentang tugas yang akan dikerjakan adalah:
- Materi tentang apa, sampai ke mana
- Bentuk dan cara mengerjakannya bagaimana
2) Menyiapkan sumber dalam mengerjakan tugas Tugas yang dikerjakan dengan
baik dan dapat diselesaikan pada waktunya apabila ditunjang oleh bahan yang
diperlukan untuk itu. Oleh sebab itu, kegiatan pertama dalam mengerjakan tugas
adalah EMSIS beg mempersiapkan bahan-bahan atau materi dengan lengkap dan
relevan. Pentingnya pemahaman tugas secara lengkap dan penyiapan sumber-
sumber akan memudahkan siswa dalam pembuatan tugas.
3) Penyelesaian tugas Tugas yang telah didaftarkan dalam daftar tugas beserta
sumber, waktu pengerjaan, dan penyerahannya akan menjadi tidak berarti jika tidak
direalisasikan. Prayitno, dkk (2002:8) mengemukakan "Dalam kaitan dengan
penyelesaian tugas ada dua hal penting yang pertu diperhatikan, yaitu: (1) mutu
tugas, dan (2) waktu pengerjaan dan penyelesaiannya'.
4) Penyerahan tugas Tugas yang telah dikerjakan perlu diserahkan kepada guru
dengan perhitungan yang matang. Bagusnya mutu isi dan tampilan tugas yang
dikerjakan oleh siswa, namun tugas tersebut belum akan mendapatkan nilai jika
tugas tersebut belum sampai ke tangan guru seperti yang direncanakan. Satgasus
3SCPD (2002:11) mengemukakan bahwa sewaktu tugas tersebut akan diserahkan
kepada guru, siswa perlu mempertimbangkan hal-hal berikut, yaitu: (1) waktu,
tempat tugas itu diserahkan, dan (2) bentuk penyerahan tugas tersebut.
5) Tindak lanjut Tindak lanjut dari tugas yang telah diserahkan kemudian dinilai oleh
guru dikembalikan kepada siswa dapat membantu pemahaman dan penguasaan
belajar materi belajar, ada dua bentuk tindak lanjut yang perlu dilakukan siswa.
Pertama, siswa perlu menindaklanjuti tugas yang diserahkan karena tugas tersebut
masih belum lengkap dan belum memenuhi kriteria. Kedua, memanfaatkan tugas
yang dimaksudkan untuk kepentingan ujian dan tugas-tugas berikutnya.
E. Keterampilan belajar dari dan bersama orang lain. Kegiatan belajar memerlukan
sejumlah keterampilan dari siswa agar mereka memperoleh hasil yang optimal.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh siswa adalah melalui belajar dari dan
bersama orang lain atau lebih dikenal dengan kelompok belajar. Knapper,
Christopher K. dkk (2000:135) mengutarakan bahwa: Furthermore, some of the
common components of study skills courses do deal with aptitudes that are
perfectly consistent with lifelong leaming such as the ability to organize study;
manage time, learm from peers, communicate with other, read and write reports
and so on. Kegiatan kelompok belajar dapat dilakukan oleh sejumlah atau
sekelompok siswa yang melakukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan
belajar di luar jadwal pelajaran resmi. Menurut Satgasus 3SCPD (2002:1) secara
umum kegiatan kelompok belajar ini memiliki tujuan yang dapat membantu siswa
dalam upaya mengembangkan berbagai potensi belajarnya secara optimal. Dalam
melakukan kegiatan kelompok belajar, peserta berusaha mengembangkan kegiatan
belajar dan memecahkan berbagai permasalahan belajar yang mereka alami
sewaktu belajar di sekolah maupun di luar
sekolah, Satgasus 3SCPD (2002 4) hal-hal yang dharagkan pada keterampitan belajar
dari dan bersama orang lain setagal 1) Memiliki kehendak untuk bolajar dalarmn
kelompok Motivasi (kehendak) merupakan bagian yang sangat perting dalam
menciptakan usaha belajar. Belajar yang dibarengi dengan motivasi tinggi
dimungkinkan siswa akan memporoleh prestasi yang memuaskan, 2) Aktif dalam
mengikuti pembentukan kolormpok 3) Hadir dan mengikuti kogiatan kolompok 4)
Mengaplikasikan secara langsung hasil kegiatan kelompok 5) Mengikuti secara aktif
kegiatan lanjutan kelompok. 6) Ketorampilan bertanya Keaktifan siswa dalam proses
belajar tampak apabila siswa memberikan komentar terhadap materi yang dibahas,
bertanya tentang bahan-bahan yang tidak dipahami dan berusaha menjawab
pertanyaan yang dilontarkan guru atau dari teman sekelas. Keterampilan bertanya
merupakan unsur penting yang perku dikuasai oleh siswa, mengingat bahwa siswa
perlu mendalami materi yang dibahas dalam proses belajar. Bertanya tujuannya
adalah mengetahui dan memahami materi polajaran yang belum dipahami, dan
atau mencek kebenaran
konsep atau pengertian yang dimiliki siswa. Dengan demikian sesuatu yang
ditanyakan hendaknya bagian yang tidak jelas, tidak dimengerti, atau siswa melihat
hubungan yang tidak jelas atau logis antara satu aspek dengan aspek lainnya.
Menurut Prayitno, dkk (2002:28) untuk dapat bertanya secara efektif dikemukakan
rambu-rambu sebagai berikut: 1) Ikuti proses belajar dari awal agar yang ditanyakan
tersebut memang belum dibahas atau dibicarakan pada waktu-waktu sebelumnya.
2) Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul- betul belum
memahaminya atau bagian yang tidak dapat ditemukan hubungan antara satu unsur
dengan unsur lainnya atau jika terdapat hubungan antara satu bagian dengan
lainnya, namun hubungan tersebut tidaklan logis menurut pikiran. 3) Untuk tahap
awal, yaitu siswa yang baru belajar bertanya'. tulislah pertanyaan yang akan
diajukan tersebut. 4) Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan
cara mengacungkan tangan. 5) Apabila sudah diberi kesempatan untuk bertanya,
ajukanlah pertanyaan yang telah dirumuskan terşebut dengan nada menguji atau
menyalahkan orang lain. epeu uetuap -os uebuel uep nye utiu eens .
pelajaran, hal ini akan membantu proses mengulang kembali materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Dalam proses belajar catatan pelajaran merupakan salah satu
faktor yang menunjang keberhasilan penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Irsyad
dan Elfi (2004: 25) mengatakan bahwa "dalam setiap proses belajar, kegiatan
mencatat merupakan kegiatan penting". Kegiatan mencatat merupakan proses
dimana siswa mencoba memahami materi pelajaran dengan pemahamannya sendiri
yang diungkapkan Secara tulisan. Dalam kegiatan mencatat pelajaran seluruh
aktifitas belajar siswa akan berjalan secara bersamaaan. Hal ini erat kaitannya
dengan pendapat Porter dan Hernacki (alih bahasa Alawyan Abdurahman, 2000:
113) yang mengemukakan bahwa melaksanakan kegitan psikomotorik, mendengar,
berfikir, dan "dalam mencatat seseorang menulis atau visual, auditorial, dan
kinestetik." Tim Satgasus 3SCPD (2002: 20) menguraikan ada beberapa pedoman
dalam membuat catatan yaitu: (1) mencatat pelajaran secara ringkas, (2) mencatat
pelajaran secara cermat, () mencatat pelajaran secara tepat, (4) menindak lanjuti
catatan.
1) Mencatat secara ringkas Ada beberapa langkah yang dapat diakukan dalam
mencatat secara ringkas, menunut Tim Satgasus 3SCPD (2002: 21) langkah tersebut
yaitu; a) Catatlah istilah-istilah penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus
atau yang tidak diketahui, Catatlah garis besar atau pokok-pokok, gambar, diagram
atau tabel yang ditulis oleh guru di papan tulis, b) Catatlah kata kunci yang
disampaikan oleh guru, tidak perlu mencatat keseluruhan perkataan guru melainkan
mencatat intisari atau kesimpulan dari materi yang dibahas. c) Gunakan
kode/singkatan kata untuk mempercepat proses mencatat dan konsep-konsep yang
tidak penting atau yang sudah dipahami tidak perlu dicalat. 2) Mencatat secara
cermat dan tepat Menurut Tim Satgasus 3SCPD (2002: 23) "kecermatan dalam
mencatat mengandung arti teliti, yaitu tidak meninggalkan hal-hal penting untuk
dicatat, sedangkan ketepatan mengacu kepada benar salahnya apa yang dicatat".
Kecermatan dapat dilihat dalam dua hal yaitu: (1) kejelasan urutan, dan (2)
kejelasan penggunaan kata atau
kalimat dalam mencatat. Untuk itu ada beberapa pedoman dalam untuk mencatat
secara cermat dan tepat yaitu: V Temukan hal penting dalam materi yang dibahas,
kemudian catat dalam buku catatan secara jelas. Jangan melewatkan bagian yang
penting seperti bahan yang sering diulang guru atau guru mengatakan "ingatlah
bahwa", "yang porlu diketahui ialah", dan sebagainya. Jika tertinggal mencatat
bagian yang penting jangan berhenti, tetapi kosongkan untuk dilengkapi setelah
proses penyajian atau menanyakan secara langsung kepada guru atau teman
sekelas. * Catatlah kesimpulan yang ditarik dari uarian yang dikemukakan guru.
Untuk menarik kesimpulan caranya adalah dengan memperhatikan betul uraian
guru dan kemudian mengolahnya sendiri dengan segera. Kesimpulan dapat ditarik
secara butir perbutir pada akhir setiap sub pokok bahasan * Catatlah konsep-konsep
pokok yang dikemukakan guru. Biasanya konsep tersebut ditulis guru di papan tulis.
Untuk mencatat hasil bacaan dengan ringkas dan menyeluruh dapat dilakukan
dengan teknik peta pikiran. Hal ini sesuai dengan pendapat Das dan Elfi (2004: 46)
bahwa keunggulan dari peta pikiran adalah : (1) dapat menangkap seluruh konsep,
(2) dapat menyusun bahan dan informasi secara praktis, (3) dapat memperlihatkan
hubungan konsep
dan gagasan, (4) dapat megingat kembali dengan mudah, dan (5) merangsang
kreatifitas. 3) Menindak Lanjuti Catatan Kegiatan menindak lanjuti catatan bertujuan
untuk memahami pelajaran secara mendalam, untuk dingat dan dilengkapi. Untuk
menindak lanjuti catatan ini Tim Satgasus 3SCPD (2002:25) mengemukakan
beberapa langkahnya a) Lakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan ketepatan
catatan yang telah dibuat, dapat dilakukan dengan menanyakan secara langsung
kepada guru atau teman mengenai materi yang lupa mencatatnya. b) Menambah
catatan dengan sumber lainnya, seperti menambahkan contoh dari sumber lain dan
melengkapi berbagai pengertian lain dari istilah yang terdapat dalam catatan. Untuk
mendalami dan memperluas pemahaman terhadap materi yang dicatat diharapkan
mendiskusikannya dengan teman, dapat dilakukan dengan telaah silang untuk saling
melengkapi catatan c) Catatan harus dibuat secara rapi dan pokok penting dan
materi pelajaran ada yang perlu ditulis secara khususđan ditandai seperti menggaris
bawahi atau member wana agar menjadi menarik untuk dibaca.
2) Untuk dapat menjawab perlanyaon secara efektif ande dituntut untuk memiliki
pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang apa isi yang ditanyakan itu. 3)
Perlu disadari bahwa pomahaman yang baik saja tontang apa yang ditanyakan
belumlah cukup untuk menghaslkan jawaban yang benar, baik dan bermutu, Anda
peru memperhatikan cara-cara berkornunikasi yang baik dan benar dalam
menjawab pertanyaan. Penguasaan terhadap berbagai keterampilan belajar
merupakan suatu kunci keberhasilan belajar siswa pada mater pelajaran yang lebih
tínggi. Kemampuan menguasai berbagai keterampilan belajar dengan baik
menggambarkan kualitas atau mutu belajar siswa. Selanjutnya pendapat yang sama
(Prayitno, 1998:8 dan Gie, 1998:3) tentang keterampilan belajar yang harus dimiliki
peserta didik antara lain sebagai berikut: 1) Keterampilan pokok/dasar yang meliputi
keterampilan membaca dan menulis 2) Keterampilan akademis yang meliputi
keterampilan mengikuti pelajaran, keterampilan mencatat bacaan,