INSTRUMENTASI TES
Tentang :
“Tes Kesiapan Belajar”
Dosen Pengampu
Maria Oktasari, M.Pd
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Defenisi Kesiapan Belajar...........................................................................6
B. Macam-Macam Tes Kesiapan Belajar........................................................8
C. Faktor Kesiapan Belajar..............................................................................9
D. Kegunaan Hasil Tes Keiapan Belajar..........................................................10
E. Penghambat Tes Kesiapan Belajar..............................................................10
BAB III. PENUTUP ..................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang
untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan
sering kali disebut dengan “readiness”. Seorang baru dapat belajar tentang
sesuatu apabila di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk
mempelajari sesuatu itu.
Kesiapan siswa untuk memulai belajar pada awal kegiatan maupun
pada saat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung
sangat penting diperhatikan. Bila hal ini diabaikan maka siswa akan kesulitan
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan pada
umumnya dianggap pelajaran yang membosankan oleh sebagian siswa.
Dikarenakan materi yang di bahas selalu mengulang dari tingkat kelas rendah
ke tingkat yang lebih tinggi. Siap belajar di sini berarti pada saat akan
membuka pembelajaran siswa sudah siap menerima pelajaran pada saat itu.
Ini dapat dilihat pada saat guru mulai mengucapkan salam pembuka, siswa
sudah siap dengan buku dan alat tulisnya, perhatiannya 13 tertuju kepada
guru. Dengan kondisi seperti ini maka pembelajaran akan mudah dilanjutkan
sesuai perencanaan yang telah ditentukan guru. Selain kondisi yang juga
mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar atau proses penerimaan
pembelajaran, untuk menghadapi kegiatan apersepsi siswa juga harus siap
dalam hal materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga pada bagian
apersepsi siswa dengan cepat merespon pertanyaan yang telah di berikan oleh
guru.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami defenisi kesiapan belajar, Jenis tes
kesiapan belajar, dan Faktor kesiapan belajar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pengertian Kesiapan
7
B. Macam-macam Tes Kesiapan Belajar
Tes kemampuan Afektif
Tes kemampuan afektif merupakan jenis tes prestasi belajar
yang diarahkan untuk mengetahui tingkat penguasaan aspek afektif
pada siswa. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap
dan nilai-nilai positif yang dimiliki siswa. Dalam hal ini kita mencoba
untuk mengukur tingkat perubahan sikap dan nilai-nilai positif yang
dimiliki siswa dari sebelum belajar dan setelah selesai belajar.
Tes kemampuan kognitif
Tes kemampuan kognitif merupakan jenis tes kesiapan belajar
yang terkait Aspek kemampuan berfikir termasuk di dalamnya
kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisis,
mensistesis dan kemampuan mengevaluasi. Contoh tes kognitif antara
lain :
1) Tes tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut
siswa untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi
yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus,
terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.
2) Tes tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini
kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui
dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik
diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang
telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3) Tes tingkat penerapan (application), penerapan merupakan
kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi
yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta
8
memecahlcan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Tes tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-
komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi,
hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam
tingkat ini peserta didik diharapkan menunjukkan hubungan di
antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan
tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.
5) Tes tingkat sintesis (synthesis’), sintesis merupakan
kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
9
Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah
dipelajari
3. Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi :
Kesiapan fisik Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan
lesu,mengantuk, dan sebagainya)
Kesiapan psikis Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat
berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik.
Kesiapan Materiil Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan
berupa buku bacaan, catatan dll.
4. Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness
meliputi :
Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut
pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada
umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.
Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuantujuan
individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri.
10
kesiapan psikologis dalam menghadapi proses pembelajaran ( Prayitno :
1989 ).
Yaitu sakit, kurang sehat, dan juga cacat tubuh. Seorang anak yang sakit
atau kurang sehat akan mengalami kelemahan fisik, sehingga saraf sensorik
dan motoriknya lemah akibatnya rangsangan yang diterima melalui
indranya tidak dapat diteruskan ke otak. Anak yang kurang sehat akan
mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah lelah, pusing, mengantuk,
daya konsentrasinya berkurang dan kurang bersemangat dalam belajar.
b. Faktor psikologi
2. Faktor eksternal
a. Faktor orang tua
b. Faktor sekolah
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesiapan adalah kondisi awal bagi siswa yang siap dalam melakukan
suatu kegiatan belajar baik dalam arti siap fisik, psikis, dan materi yang
dialami oleh siswa sendiri dan mampu merespon segala tindakan dalam
proses belajar di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://vrgnlove.blogspot.com/2010/11/tes-kesiapan-belajar.html
http://vrgnlove.blogspot.com/2010/11/tes-kesiapan-belajar.html?m=1
13