Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INSTRUMENTASI TES

Tentang :
“Tes Kesiapan Belajar”
Dosen Pengampu
Maria Oktasari, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Rachma Wati 2018 0150 0714


2. Rafa Pamelia 2018 0150 0722
3. Lailatus Syifa Sonia Fauziah 2018 0150 0755
4. Tazkia Vini Helviani 2018 0150 0744
5. Khofifah Indah Ramadhan 2018 0150 0717
6. Kinanti Dwi Anjani 2018 0150 0680

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Defenisi Kesiapan Belajar...........................................................................6
B. Macam-Macam Tes Kesiapan Belajar........................................................8
C. Faktor Kesiapan Belajar..............................................................................9
D. Kegunaan Hasil Tes Keiapan Belajar..........................................................10
E. Penghambat Tes Kesiapan Belajar..............................................................10
BAB III. PENUTUP ..................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang
untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan
sering kali disebut dengan “readiness”. Seorang baru dapat belajar tentang
sesuatu apabila di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk
mempelajari sesuatu itu.
Kesiapan siswa untuk memulai belajar pada awal kegiatan maupun
pada saat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung
sangat penting diperhatikan. Bila hal ini diabaikan maka siswa akan kesulitan
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan pada
umumnya dianggap pelajaran yang membosankan oleh sebagian siswa.
Dikarenakan materi yang di bahas selalu mengulang dari tingkat kelas rendah
ke tingkat yang lebih tinggi. Siap belajar di sini berarti pada saat akan
membuka pembelajaran siswa sudah siap menerima pelajaran pada saat itu.
Ini dapat dilihat pada saat guru mulai mengucapkan salam pembuka, siswa
sudah siap dengan buku dan alat tulisnya, perhatiannya 13 tertuju kepada
guru. Dengan kondisi seperti ini maka pembelajaran akan mudah dilanjutkan
sesuai perencanaan yang telah ditentukan guru. Selain kondisi yang juga
mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar atau proses penerimaan
pembelajaran, untuk menghadapi kegiatan apersepsi siswa juga harus siap
dalam hal materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga pada bagian
apersepsi siswa dengan cepat merespon pertanyaan yang telah di berikan oleh
guru.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Apa Defenisi Kesiapan Belajar ?


2. Apa Saja Macam-Macam Tes Kesiapan Belajar ?
3. Apa Saja Faktor Kegiatan Belajar ?
4. Apa Saja Kegunaan Hasil Tes Kesiapan Belajar ?
5. Apa saja Penghambat Tes Kesiapan Belajar ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami defenisi kesiapan belajar, Jenis tes
kesiapan belajar, dan Faktor kesiapan belajar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kesiapan Belajar


Secara umum kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang
untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan
sering kali disebut dengan “readiness”. Seorang baru dapat belajar tentang
sesuatu apabila di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk
mempelajari sesuatu itu.
Kesiapan siswa untuk memulai belajar pada awal kegiatan maupun
pada saat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung
sangat penting diperhatikan. Bila hal ini diabaikan maka siswa akan kesulitan
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan pada
umumnya dianggap pelajaran yang membosankan oleh sebagian siswa.
Dikarenakan materi yang di bahas selalu mengulang dari tingkat kelas rendah
ke tingkat yang lebih tinggi. Siap belajar di sini berarti pada saat akan
membuka pembelajaran siswa sudah siap menerima pelajaran pada saat itu.
Ini dapat dilihat pada saat guru mulai mengucapkan salam pembuka, siswa
sudah siap dengan buku dan alat tulisnya, perhatiannya 13 tertuju kepada
guru. Dengan kondisi seperti ini maka pembelajaran akan mudah dilanjutkan
sesuai perencanaan yang telah ditentukan guru. Selain kondisi yang juga
mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar atau proses penerimaan
pembelajaran, untuk menghadapi kegiatan apersepsi siswa juga harus siap
dalam hal materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga pada bagian
apersepsi siswa dengan cepat merespon pertanyaan yang telah di berikan oleh
guru.

6
Pengertian Kesiapan

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Slameto (2010:113) “kesiapan


adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberikan respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan
untuk memberi respon”. Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Thorndike
dalam Slameto (2010:114) “kesiapan adalah prasyarat untuk belajar
berikutnya”.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Hamalik (2003:41) “kesiapan


adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan
tujuan pengajaran tertentu”.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Soemanto (1998:191) ada orang


yang mengartikan readiness sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama Cronbach memberikan 14 pengertian
tentang readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat
seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Djamarah (2002:35), “kesiapan


untuk belajar jangan hanya diterjemahkan siap dalam arti fisik, tetapi juga
diartikan dalam arti psikis dan materil”.

Berdasarkan penjelasan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


pengertian kesiapan adalah kondisi awal bagi siswa yang siap dalam
melakukan suatu kegiatan belajar baik dalam arti siap fisik, psikis, dan materi
yang dialami oleh siswa sendiri dan mampu merespon segala tindakan dalam
proses belajar di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

7
B. Macam-macam Tes Kesiapan Belajar
 Tes kemampuan Afektif
Tes kemampuan afektif merupakan jenis tes prestasi belajar
yang diarahkan untuk mengetahui tingkat penguasaan aspek afektif
pada siswa. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap
dan nilai-nilai positif yang dimiliki siswa. Dalam hal ini kita mencoba
untuk mengukur tingkat perubahan sikap dan nilai-nilai positif yang
dimiliki siswa dari sebelum belajar dan setelah selesai belajar.
 Tes kemampuan kognitif
Tes kemampuan kognitif merupakan jenis tes kesiapan belajar
yang terkait Aspek kemampuan berfikir termasuk di dalamnya
kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisis,
mensistesis dan kemampuan mengevaluasi. Contoh tes kognitif antara
lain :
1) Tes tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut
siswa untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi
yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus,
terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.
2) Tes tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini
kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui
dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik
diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang
telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3) Tes tingkat penerapan (application), penerapan merupakan
kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi
yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta

8
memecahlcan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Tes tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-
komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi,
hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam
tingkat ini peserta didik diharapkan menunjukkan hubungan di
antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan
tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.
5) Tes tingkat sintesis (synthesis’), sintesis merupakan
kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur  pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

C. Faktor Kesiapan Belajar


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar
siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari
beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi :
 Kondisi fisik yang tidak kondusif Misalnya sakit, pasti akan
mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
 Kondisi psikologis yang kurang baik Misalnya gelisah, tertekan, dsb.
merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran
belajar.
2. Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3
aspek,yaitu :
 Kondisi fisik, mental dan emosional

9
 Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
 Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah
dipelajari
3. Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi :
 Kesiapan fisik Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan
lesu,mengantuk, dan sebagainya)
 Kesiapan psikis Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat
berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik.
 Kesiapan Materiil Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan
berupa buku bacaan, catatan dll.
4. Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness
meliputi :
 Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut
pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada
umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.
 Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuantujuan
individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri.

D. Kegunaan Hasil Tes Kesiapan Belajar

Bagi individu ( siswa ) dan Guru BK


 Agar individu dapat mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki
kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu
tujuan yang diinginkan ( Anthoni : 1992 )
  Sebagai tolak ukur sejauh mana kesiapan belajar siswa dalam suatu program
pelajaran dansampai sejauh mana kemampuan siswa tersebutdalam  maju ke
arah tujuan yang harus dicapainya (Suryabrata, 1984 (a)).
 Hasil tes diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam
memberikan bantuan kepada siswa yang mempunyai masalah dengan

10
kesiapan psikologis dalam menghadapi proses pembelajaran ( Prayitno :
1989 ).

E. Penghambat Tes Kesiapan Belajar


1. Faktor internal
a. Faktor fisiologi

Yaitu sakit, kurang sehat, dan juga cacat tubuh. Seorang anak yang sakit
atau kurang sehat akan mengalami kelemahan fisik, sehingga saraf sensorik
dan motoriknya lemah akibatnya rangsangan yang diterima melalui
indranya tidak dapat diteruskan ke otak. Anak yang kurang sehat akan
mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah lelah, pusing, mengantuk,
daya konsentrasinya berkurang dan kurang bersemangat dalam belajar.

b. Faktor psikologi

Belajar memerlukan kesiapan rohani dan kesiapan mental yang baik,


yang meliputi itelegensi, minat, bakat, motivasi dan sebagainya.

2. Faktor eksternal
a. Faktor orang tua

Yang mencakup di dalamnya bimbingan dan didikan, hubungan orang


tua dan anak, suasana keluarga atau rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah

Yang meliputi guru, alat pelajaran, kondisi gedung, kurikulum,


waktu sekolah dan disiplin kurang.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

kesiapan adalah kondisi awal bagi siswa yang siap dalam melakukan
suatu kegiatan belajar baik dalam arti siap fisik, psikis, dan materi yang
dialami oleh siswa sendiri dan mampu merespon segala tindakan dalam
proses belajar di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://vrgnlove.blogspot.com/2010/11/tes-kesiapan-belajar.html

Dayono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

http://vrgnlove.blogspot.com/2010/11/tes-kesiapan-belajar.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai