Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL ANALISIS

SKALA PERILAKU AGRESIF

Diajukan sebagai pemenuhan syarat wajib tugas akhir mata kuliah Konstruksi dan
Pengukuran dalam Bimbingan dan Konseling

RUTH MONICA

201701500121

Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Universitas Indraprasta PGRI

Jakarta

2019
PENGANTAR

Skala ini digunakan untuk mengukur Perilaku Agresif . Agresif merupakan


perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam
mencapai pemuasan atau tujuan, yang dapat diarahkan kepada orang atau benda;
perbuatan bermusuhan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda; sifat atau
nafsu menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang
mengecewakan, menghalangi, atau menghambat. Mengingat dampak negatif yang
ditimbulkan dari perilaku agresif maka dari itu penting untuk dilakukan pengukuran
melalui penyusunan skala psikologi sehingga hasil dari pengukuran tersebut dapat
bermanfaat dalam pencegahan dan pengentasan perilaku agresif khusunya dalam
lingkup Bimbingan dan Konseling.
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Maka daripada itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
mengerjakan tugas akhir ini. Terimakasih juga diucapkan kepada ibu Lucky Nindi
Riandika M., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Konstruksi dan
Pengukuran dalam Bimbingan dan Konseling, serta untuk teman-teman yang telah
banyak membantu penulis dalam mengerjakan laporan ini. Selanjutnya, penulis
berterimakasih kepada dosen atau ahli yang telah bersedia menjadi judges dalam
judgement instrument yaitu bapak Hengki Satrianta, M.Pd.Kons, ibu Solihatun,
M.Pd.Kons,dan ibu Susiati, M.Pd.Kons. Yang terakhir penulis ucapkan terimakasih
kepada para responden yang telah dengan baik hati meluangkan waktunya untuk
mengisi instrument yang sudah penulis susun guna memenuhi laporan tugas akhir

Jakarta, 17 Desember 2019

Ttd

2
Ruth Monica

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………………………………… 4
B. Kajian Teoritik……………………………………………………………………………. 6
C. Tujuan…………………………………………………………………………………….. 9
D. Manfaat…………………………………………………………………………………… 9
E. Langkah-langkah penyusunan skala………………………………………………….........9

BAB II ANALISIS HASIL VALIDASI

A. Waktu dan Tempat………………………………………………………………………...12


B. Sasaran Pengadministrasian Skala…………………………………………………...........12
C. Hasil Analisis…………………………………………………………………………….. 12

BAB III PENUTUP

A. Simpulan…………………………………………………………………………………...15
B. Saran…………………………………………………………………………………….....15

DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………………………….16

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………17

3
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Agresif merupakan perasaan marah atau tindakan kasar akibat


kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan, yang
dapat diarahkan kepada orang atau benda; perbuatan bermusuhan yang dapat
diarahkan kepada orang atau benda; sifat atau nafsu menyerang sesuatu yang
dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau
menghambat (Myers, 2012).
Pada saat ini banyak terjadi kasus tindakan kekerasan yang terjadi
dikehidupan sehari-hari baik secara verbal maupun non verbal dikalangan
masyarakat khususnya remaja. Angka perilaku agresif dikalangan remaja
semakin meningkat namun dianggap sebagai fenomena yang biasa namun
dapat sangat meresahkan. Hal tersebut bukan tanggung jawab penuh
pemerintah saja namun tanggung jawab semua pihak. Maka dari itu perlu
adanya perhatian khusus untuk menangani dan mendeteksi sedini mungkin
tingkat agresifitas pada remaja agar dapat dilaksanakan upaya pencegahan
perilaku agresif yang dapat merugikan.
Perilaku agresif dapat terjadi didalam lingkup sekolah,dimana peserta
didik dapat melakukan tindakan agresif dengan berbagai penyebab.Pada
dasarnya peserta didik yang berperilaku agresif membutuhkan penangan oleh
guru bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling sangat
berperan penting didalam upaya pencegahan dan pengentasan perilaku agresif
yang terjadi pada peserta didik. Pemberian layanan bimbingan dan konseling
yang tepat menjadi kunci utama dalam menghadapi permasalahan perilaku
agresif mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permasalahan
tersebut kepada peserta didik.
Pengukuran terhadap perilaku agresif merupakan hal yang penting
untuk dilakukan. Hal tersebut memiliki fungsi diantaranya yaitu ; hasil dari
pengukuran terhadap perilaku agresif dapat menjadi sumber data yang
digunakan untuk mengetahui tingkat agresivitas dikalangan peserta didik

4
sehingga dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin maupun pengentasan
apabila peserta didik memiliki perilaku agresif yang cukup tinggi.
Judgement terhadap skala perilaku agresif dilakukan terhadap tiga
validator, untuk dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap skala
perilaku agresif . Ketiga validator memberikan kritik dan saran, yaitu :
 Validator pertama, memberikan pendapat bahwa kesesuaian
aitem dengan aspek dan indikator sudah tepat dan memberikan
kritik bahwa sebaiknya aitem-aitem favorable dan unfavorable
sebaiknya disusun secara acak dan tidak berurutan.
 Validator kedua, memberikan pendapat bahwa ada beberapa
aitem yang perlu direvisi karena menggunakan kata
“tidak”,validator berpendapat hendaknya kata “tidak” diganti
dengan kata “sungkan atau enggan” dan mengganti jenis skala
yang digunakan.
 Validator ketiga, memberikan pendapat bahwa perilaku agresif
merupakan variabel negatif sehingga pada kisi-kisi skala
perilaku agresif hendaknya aitem – aitem yang bersifat negatif
dipindahkan pada kolom favorable.

5
B. Kajian Teoritik
Perilaku agresif mengacu kepada beberapa jenis perilaku baik secara
fisik maupun mental, yang dilakukan dengan tujuan menyakiti seseorang.
Jenis perilaku yang tergolong perilaku agresif diantaranya berkelahi,
mengatangatai, bullying, mempelonco, mengancam, dan berbagai perilaku
intimidasi lainnya. Jadi, individu yang berperilaku agresif cenderung
berperilaku negatif dimana individu juga tidak dapat mengendalikan dirinya.
Agresif berupa sikap menantang, kasar, menyerang pribadi orang lain,
mengarah pada permusuhan. Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif
ingin selalu “menang” dengan cara mendominasi atau mengintimidasi orang
lain. Orang yang agresif memajukan kepentingannya sendiri atau sudut
pandangnya sendiri tetapi tidak peduli atau “kejam” terhadap perasaan,
pemikiran, dan kebutuhan orang lain
Teori perilaku agresif mempunyai beberapa pendekatan yang
dijelaskan oleh beberapa ahli. Para ahli memakai istilah “agresi” sebagai suatu
perilaku atau tindakan yang bertujuan untuk melukai secara fisik maupun
secara verbal. Dalam konteks ini, kekerasan yang agresif adalah perilaku yang
bermaksud untuk melukai objek yang dijadikan sasaran agresitivitas.
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian dari perilaku agresif,yaitu :
1) Berkowitz (1993) mendefinisikan agresi sebagai segala bentuk
perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain baik secara
fisik maupun secara mental.
2) Marcus (2007: 10) mengatakan bahwa agresi merupakan perilaku
yang merugikan, menghancurkan, atau mengalahkan orang lain.

6
Sebuah perilaku agresif sering digunakan sebagai tolak ukur
perkembangan perilaku agresif selanjutnya.
3) Menurut Krahe (2005:15) bahwa , perilaku seseorang memenuhi
kualifikasi agresi, perilaku itu harus dilakukan dengan niat
menimbulkan akibat negatif terhadap targetnya.
4) Menurut Bruno (2005:34) bahwa , perilaku agresif timbul apabila
suatu organisme menyerang organisme lain atau suatu benda lain
secara fisik atau verbal dengan nada bermusuhan.

Berdasarkan beberapa pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa


perilaku agresif adalah perilaku yang cenderung merugikan diri sendiri,
orang lain atau pun objek pengganti lainnya. Perilaku agresif juga secara
umum disebut sebagau perilaku yang cenderung bertentangan dengan
norma sosial yang berlaku di masyarakat yang memiliki potensi
menimbulkan ketakutan atau keresahan bagi objek yang dikenai perlakuan
atau bagi masyarakat. Akibatnya perilaku tersebut akan memunculkan
dampak yang negatif baik secara fisik maupun secara psikis.

Menurut Buss dan Perry (1992) mengelompokkan agresivitas kedalam


empat bentuk agresi, yaitu:

1) Agresi fisik, merupakan komponen perilaku motorik, seperti


memukul,menendang,menyerang dan menyakiti orang secara fisik.
Contoh : terjadinya perkelahian antar pelajar yang
mengakibatkan beberapa orang terluka parah.
2) Agresi verbal , merupakan agresi yang dilakukan bertujuan untuk
melukai dan menyakiti orang lain dengan menggunakan
verbal/perkataan. Misalnya seperti melakukan penghinaan, berkata
kasar kepada orang lain yang tidak disukai, berdebat, menunjukkan
ketidaksukaan atau ketidaksetujuan, menyebarkan gosip, dan lain-lain.

7
Contoh: beberapa siswa yang saling mengejek satu sama
lainnya dengan ejekan yang menyakitkan.
3) Agresi marah merupakan emosi atau afektif, seperti munculnya
kesiapan psikologis untuk bertindak agresif. Misalnya kesal, hilang
kesabaran,dendam dan tidak mampu mengontrol rasa marah.
Contohnya : seseorang akan kesal dituduh melakukan
kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.
4) Sikap permusuhan Meliputi komponen kognitif, seperti benci dan
curiga pada orang lain, iri hati dan merasa tidak adil dalam kehidupan.
Contoh : seseorang sering merasa curiga terhadap orang lain,
yang dikiranya menaruh dendam pada dirinya, padahal orang
lain tersebut tidak dendam terhadapnya.

8
C. Tujuan
- Mengetahui kualitas skala Perilaku Agresif individu.
- Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah konstruksi dan pengukuran
dalam.

D. Manfaat
- Menambah pemahaman dan pengetahuan dalam membuat skala
pengukuran psikologi.
- Memperkuat keyakinan untuk mengambil variabel perilaku agresif
didalam penyusunan skripsi kelak.
- Mengasah kemampuan dalam membuat aitem-aitem yang tepat.
- Melatih kecermatan dalam melakukan perbaikan terhadap kritik yang
diberikan oleh validator pada saat judgement.
- Menambah pengalaman dengan mengalami secara langsung situsai
saat melakukan penyebaran angket.

E. Langkah-Langkah Penyusunan Skala


1) Perumusan Tujuan
Pada tahapan perumusan tujuan, dilaksanakan dengan menentukan
tujuan ukur,dimulai dengan memilih suatu variabel yang hendak diukur
dan memahami teori-teori yang mendasari variabel yang telah ditetapkan
untuk diukur.Penulis memilih variabel perilaku agresif. Setelah
menetapkan variabel yang hendak diukur, maka selanjutnya mencari
sumber-sumber teori yang mendasari perilaku agresif.
2) Pembatasan Domain Ukur
Tahapan selanjutnya pembatasan domain ukur,yang dilakukan dengan
cara membatasi atau melakukan pembatasan terhadap domain ukur

9
berdasarkan teori yang bersangkutan . Pada tahapan ini menentukan
aspek-aspek yang terkandung didalam variabel yang hendak diukur dan
berdasarkan teori yang ada menurut ahli. Pada penyusunan skala perilaku
agresif , penulis melakukan pembatasan domain ukur , dengan
menetapkan aspek-aspek dalam perilaku agresif , yaitu ; agresi fisik,agresi
verbal,agresi marah,dan sikap permusuhan.
3) Penulisan aitem dan review aitem
Penulisan aitem dapat dilakukan apabila komponen-komponen stribut
telah jelas identifikasinya. Komponen-komponen atribut dan indikator
perilaku disajikan sebagai bagian dari blue print skala,blue print akan
menjadi akan menjadi acuan dalam penulisan aitem. Penulisan aitem harus
dilakukan memperhatikan kaidah-kaidah yang telah ditentukan
Review pertama dilakukan oleh penulis aitem sendiri, yaitu dengan
selalu memeriksa ulang setiap aitem yang baru saja ditulis apakah telah
sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap dan tidak keluar
dari pedoman penulisan aitem. Apabila semua aitem telah selesai ditulis,
review dilakukan oleh beberapa orang yang berkompeten pada bidang
penskalaan Semua aitem yang diperkirakan tidak sesuai dengan spesifikasi
blue print atau yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan harus diperbaiki
atau ditulis ulang. Hanya aitem-aitem yang diyakini akan berfungsi
dengan baik yang dapat diloloskan untuk mengikuti uji coba lapangan.
4) Uji Coba Skala
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah kalimat dalam aitem
mudah dan dapat dipahami oleh responden sebagaimana diinginkan oleh
penulis aitem. Reaksi-reaksi responden berupa pertanyaan mengenai kata-
kata atau kalimat yang digunakan dalam aitem merupakan pertanda
kurang komunikatifnya kalimat yang ditulis dan itu memerlukan
perbaikan. Tujuan kedua, uji coba dijadikan salah satu cara praktis untuk

10
memperoleh data jawaban dari responden yang akan digunakan untuk
penskalaan.

5) Analisis Aitem
Analisis aitem merupakan proses pengujian parameter-parameter
aitem guna mengetahui apakah aitem memenuhi persyaratan psikometris
untuk disertakan sebagai bagian dari skala. Parameter aitem yang diuji
paling tidak adalah daya beda atau daya diskriminasi aitem, yaitu
kemampuan aitem dalam membedakan antara subjek yang memiliki
atribut yang diukur dan yang tidak.

11
BAB II

ANALISIS HASIL VALIDASI

A. Waktu dan Tempat


Penyebaran angket dilaksanakan pada tanggal 22 November 2019
yang bertempat di SMP NEGRI 3 Depok , Jalan Barito Raya No. 3 Bakti
Jaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Indonesia

B. Sasaran Pengadministrasian Skala


Sasaran pengadministrasian skala dilakukan kepada siswa kelas tujuh
dengan jumlah 30 orang siswa.
C. Hasil Analisis

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Kategori aitem Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted Kategori aitem

VAR00001 100.23 245.909 .558 VALID . .892 Reliabel

VAR00002 100.53 251.085 .377 VALID . .896 Reliabel

VAR00003 99.67 246.506 .689 VALID . .891 Reliabel

VAR00004 99.43 251.013 .475 VALID . .894 Reliabel

VAR00005 99.53 248.189 .584 VALID . .892 Reliabel

VAR00006 99.57 251.220 .543 VALID . .893 Reliabel

VAR00007 100.80 243.959 .555 VALID . .892 Reliabel

VAR00008 100.43 256.047 .338 VALID . .896 Reliabel

VAR00009 TIDAK Reliabel


100.53 255.223 .272 . .898
VALID
12
VAR00010 99.53 251.223 .411 VALID . .895 Reliabel
VAR00011 100.40 250.179 .428 VALID . .895 Reliabe

VAR00012 100.20 250.028 .419 VALID . .895 Reliabe

VAR00013 100.33 245.195 .447 VALID . .895 Reliabe

VAR00014 99.77 255.633 .379 VALID . .896 Reliabe

VAR00015 99.63 253.413 .441 VALID . .895 Reliabe

VAR00016 99.87 252.947 .340 VALID . .897 Reliabe

VAR00017 99.87 252.120 .403 VALID . .895 Reliabe

VAR00018 99.73 248.478 .600 VALID . .892 Reliabe

VAR00019 100.63 244.171 .568 VALID . .892 Reliabe

VAR00020 100.17 246.006 .453 VALID . .895 Reliabe

VAR00021 100.33 238.989 .745 VALID . .889 Reliabe

VAR00022 99.57 252.392 .473 VALID . .894 Reliabe

VAR00023 99.93 242.616 .544 VALID . .893 Reliabe

VAR00024 100.03 247.275 .487 VALID . .894 Reliabe

VAR00025 99.93 251.099 .339 VALID . .897 Reliabe

VAR00026 99.80 246.855 .712 VALID . .891 Reliabe

VAR00027 100.50 256.948 .245 TIDAK VALID . .898 Reliabe

VAR00028 99.80 263.614 .050 TIDAK VALID . .902 Reliabe

VAR00029 99.67 251.471 .411 VALID . .895 Reliabe

VAR00030 100.10 246.438 .485 VALID . .894 Reliabe

Gambar 1. Item total statistic

1) Reliabilitas Aitem
Suatu angket atau kuesioner dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai
Cronbach”s Alpa >0,60. Berdasarkan tabel pada gambar 1, dapat terlihat
bahwa hasil pada kolom Cronbach's Alpha if Item Deleted , memiliki nilai –

13
nilai lebih dari 0,60, maka dapat dinyatakan angket perilaku agresif reliabel
atau konsisten.

2) Validitas Aitem
Suatu aitem pernyataan didalam angket dinyatakan valid apabila nilai r
hitung > r tabel. Jumlah responden berjumlah 30 , maka nilai r tabel adalah
sebebsar 0,361 dengan taraf signifikan 5%.Berdasarkan tabel pada gambar 1,
dapat terlihat bahwa nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation,
memiliki tiga aitem pernyataan yang memiliki nilai dibawah r tabel yaitu
aitem pada nomor 9 , 27 , dan 28 . Sehingga ketiga aitem tersebut dinyatakan
tidak valid. Berikut aitem yang tidak valid , yaitu :
9. Tidak berdebat dengan cara memotong pembicaraan teman.
27. Menerima hasil ujian saya yang buruk .
28. Ikut senang melihat hasil ujian teman yang bagus.

14
BAB III

A. Simpulan

Hasil analisis reliabilitas dan validitas skala Perilaku Agresif ,


memiliki reliabilitas yang cukup baik , sedangkan pada uji validitas masih
terdapat tiga aitem yang dinyatakan tidak valid. Melihat dari hasil analisis
skala yang telah disusun oleh penulis,maka dapat disimpulkan bahwa
skala perilaku agresif dapat dikategorikan cukup baik.

B. Saran

Saya berharap agar instrumen ini dapat digunakan dengan sebaik


mungkin dan memberikan manfaat untuk para penggunanya kelak. Dan
saya juga berharap agar instrumen ini digunakan dengan bijak dan
bertanggung jawab agar tidak terjadinya penyalah gunaan dalam
instrumen ini.

15
DAFTAR REFERENSI

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif, buku panduan psikologi Sosial.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Koeswara. (1988). Agresi ,anusia. Bandung.: PT. Erasco.
(https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/kopastajournal/1915/posted
on 2019).
https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/viewFile/48
/18
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1074

16
LAMPIRAN

1) Instrumen sebelum direvisi

17
2) Instrumen Final
Identitas Diri
Nama :
Kelas :

SKALA PERILAKU AGRESIF

Pengantar
Jawaban yang Anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian apapun, oleh
karena itu diharapkan Anda dapat memberikan jawaban yang sesuai keadaan Anda
yang sebenarnya dengan jujur. Jawaban yang Anda berikan dijamin kerahasiaannya.
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas diri Anda dengan lengkap
2. Dalam skala perilaku agresif terdapat 30 butir pernyataan. Pada setiap
pernyataan diikuti dengan pilihan jawaban, yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : SangatTidak Setuju

18
3. Tugas Anda adalah memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
Jawaban Anda tidak dinilai berdasarkan benar atau salah.
4. Berikan tanda silang ( X ) yang sesuai dengan kondisi Anda pada lembar jawaban
yang telah disediakan.

XN Jawaban
o S
Pernyataan S S N TS STS
1. Memukul teman ketika kesal.          
2. Tidak berani menyerang teman yang menghina saya.          
3. Menendang teman yang mengejek saya.          
4. Menghindari perkelahian dengan teman.          
5. Melemparkan benda disekitar kepada teman ketika kesal.          
6. Merasa lega setelah memukul teman yang saya benci.          
7. Tidak pernah memukul teman.          
8. Membicarakan aib teman yang yang saya benci.          
9. Tidak berdebat dengan cara memotong pembicaraan teman.          
10. Menghina teman yang bertubuh pendek.          
11. Tidak membalas ketika teman menghina saya.          
12. Senang menggunakan kata-kata kasar kepada teman.          
13. Tidak menyebarkan keburukan teman di media sosial.          
14. Jika pendapat saya belum disetujui ,saya akan terus berdebat.          
15. Memilih untuk diam ketika suasana perdebatan memanas.          
Apapun kekurangan teman , saya tidak akan menceritakan
16. kepada teman lain.          
17. Mengeraskan suara ketika pendapat yang diacuhkan.          
18. Marah ketika teman tidak dapat membantu saya.          
19. Kesal terhadap teman yang selalu menyalahkan saya.          
20. Mengabaikan teman yang selalu mengejek.          
21. Dendam kepada teman yang selalu merendahkan saya.          
Menerima jika teman tidak dapat menolong ketika saya
22. minta.          

19
23. Menyimpan dendam kepada teman yang saya benci.          
24. Teman yang tiba-tiba berbuat baik membuat saya curiga.          
Tidak memiliki pikiran buruk terhadap teman yang berbuat
25. baik.          
26. Iri melihat teman dipuji oleh guru.          
27. Menerima hasil ujian saya yang buruk.          
28. Ikut senang melihat hasil ujian teman yang bagus.          
29. Teman-teman dikelas selalu meremehkan saya.          
30. Teman yang tiba-tiba mendekat,tidak membuat saya curiga.          

3) Foto saat pengadministrasian/ penyebaran skala.

Foto bersama Guru BK SMPN 3


Depok.

20

Anda mungkin juga menyukai