Anda di halaman 1dari 3

Dinamika Budaya Keluarga Hubungan Antar India Remaja dalam Berbagai Konteks

Dalam buku ini menjelaskan mengenai hubungan antar kebudayaan India dan perkembangan serta pola
asuh anak. Pada bagian latar belakang penulis menjelaskan mengenai peran penting media untuk
menghidupkan kembali tradisi lama dan nilai-nilai keluarga. Tingkat otoritas keluarga dan pengasuhan
dan pengasuhan bayi dan anak-anak oleh orang tua menemukan referensi dalam teks-teks India kuno
dan epos seperti Mahab harata, Ramayana, dan Manu Smriti, yang penuh dengan nilai-nilai kewajiban
dan pengabdian anak-anak kepada orang tua mereka. Kembali ke pembahasan keluarga India modern,
meskipun perubahan sosial ekonomi dan budaya telah mengakibatkan perubahan bertahap dalam gaya
hidup keluarga dan pengalaman hidup, esensi dari budaya tradisional India tetap ada (Saraswathi, 1999;
Verma,2000).

Isu-isu yang dibahas dalam bab ini mencerminkan dinamika hubungan yang dimiliki remaja dengan
orang tua mereka dalam konteks dan pengaturan yang bervariasi. Variabel-variabel ini kemudian
dibahas dalam kerangka dinamika budaya yang lebih luas.

KONTEKS YANG BERVARIASI MEMPENGARUHI HUBUNGAN ORANG TUA-REMAJA

Bagian pertama dari bab ini menganggap gender sebagai variabel penting yang mempengaruhi proses
sosialisasi dan pengalaman yang dimiliki remaja saat tumbuh dalam keluarga India. Bagian selanjutnya
menguraikan tentang modifikasi keluarga dinamika dalam masyarakat India yang telah mengakibatkan
perubahan struktural dengan implikasinya bagi perkembangan remaja.

Kemudian dalam bab ini menjelaskan mengenai perbedaan hubungan orang tua dan anak berdasarkan
jenis kelaminnya yang nampak sangat jelas. Contohnya adalah membatasi kesempatan anak perempuan
untuk memperoleh pendidikan dan bekerja, hal ini dilakukan dengan dalih sebagai bentuk perlindungan.

Singkatnya, perbedaan gender terus menjadi kenyataan dalam sistem keluarga India dan juga mendikte,
sebagian besar, kualitas hubungan orang tua-remaja. Namun, dengan proses perubahan sosial yang
berlangsung dan cepat, anak perempuan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam pendidikan,
pekerjaan, dan karir. Seperti disebutkan di atas, perubahan ini saat ini menciptakan konflik di antara
orang tua dan remaja karena kebaruan mereka dan kesadaran yang menyertainya tentang peran gender
egaliter di daerah pedesaan dan perkotaan di India.

JENIS STRUKTUR KELUARGA DAN HUBUNGANNYA

Perubahan struktur dan tipe keluarga India diakibatkan oleh proses industrialisasi, urbanisasi, dan
migrasi penduduk dari desa ke kota. Sinha (1984) telah melaporkan bahwa karena ukuran kecil dan
jumlah orang dewasa yang terbatas dalam keluarga inti, ada ikatan yang lebih erat dan hubungan orang
tua-anak yang intens. Anak-anak dalam keluarga inti cenderung menikmati otonomi, kemandirian, dan
inisiatif yang lebih besar jika dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga bersama atau keluarga besar.
Praktik sosialisasi juga lebih permisif dan tidak terlalu keras bagi anak yang sedang berkembang.
Sebaliknya, dalam keluarga besar India yang khas, hubungan simbiosis dipromosikan dan pemisahan dan
individuasi dihambat (D'Cruz & Bharat, 2001).

KELUARGA DENGAN ORANG TUA TUNGGAL DAN ORANG TUA REMAJA

Beberapa Aspek Positif bagi Remaja dalam Keluarga Single Parent. Meskipun menjadi orang tua tunggal
menciptakan sejumlah stres bagi anak-anak dan ibu mereka, hal itu juga memanifestasikan kekuatan di
antara anggota keluarga.Sharma (2003) telah melaporkan bahwa remaja India yang tumbuh dalam
keluarga orang tua tunggal menyadari pentingnya anggota keluarga dekat memiliki pengaruh penting
dalam kehidupan mereka dan mengakui pengertian mereka, cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang
dilakukan oleh orang tua tunggal selama momen-momen dari krisis. Seorang remaja muda dengan ibu
yang bercerai dalam penelitian tersebut menunjukkan, “Saya menghargai ibu saya atas pengalamannya,
cintanya, dan keberaniannya. Mummy tidak berubah sama sekali untuk kita. Dia masih sama kecuali
kenyataan bahwa dia mencoba untuk memenuhi peran seorang ayah juga. Dia telah berubah menjadi
lebih baik bagi kita”. Namun berbading terbalik dengan dukungan yang didapatkan dari lingkungan sosial
mereka, diharapkan lingkungan sosial dapat memberikan dorongan positif bagi keluarga dengan orang
tua tunggal.

Hubungan ayah-remaja yang dihasilkan dapat diharapkan berbeda dari hubungan iburemaja karena,
dalam kasus ayah tunggal, mereka harus mempelajari peran baru. Mereka harus belajar untuk lebih
mengasuh dan kurang formal dalam hubungan mereka dengan anak-anak mereka daripada ketika
mereka memiliki peran sebagai kepala keluarga.
ANAKA-ANAK DAN REMAJA YANG SULIT DAN RAWAN KRISIS KEADAAN

Krisis terjadi di hampir setiap kehidupan individu dalam berbagai derajat pada satu titik atau lainnya.
Namun, dalam banyak kasus situasi krisis menjadi begitu besar sehingga mengubah pola interaksi
keluarga konvensional dan hubungan antara orang tua dan anak-anak mereka. Krisis berdampak pada
kesejahteraan anggota keluarga secara keseluruhan. Pada bagian ini, kami menyoroti tiga situasi krisis
khusus yang membuat anak-anak rentan terhadap stres. Konteks krisis tersebut meliputi kehidupan dan
kondisi keluarga (a) pekerja dan anak jalanan, (b) anak yang terkena dampak terorisme, dan (c) anak
yang tumbuh dalam keluarga di mana ibu adalah pekerja seks

RESIKO ANAK JALANAN YANG HIFUP TANPA KELUARGA

Ringkasnya, dalam situasi di mana anak jalanan dan pekerja memiliki keluarga untuk kembali, tuntutan
hidup sehari-hari sedikit dibandingkan dengan anak-anak yang tidak dapat kembali ke keluarga mereka.
Solidaritas keluarga dan kekompakan keluarga, meskipun stresor bervariasi untuk anak-anak,
memberikan jaringan keamanan yang penting bagi anak-anak ini (Verma, 1999).

GAYA PENGASUHAN

Selanjutnya penulis membahas mengenai gaya pengusaha yang diterapkan keluarga-keluarga di India.
Sebagian besar keluarga mengadopsi gaya pengasuhan yang keras dan masyarakat dengan ekonomi
rendah banyak menggunakan gaya pengasuhan tersebut. Bukan hanya masyarakat dengan status
ekonomi tinggi pun banyak mengadopsi gaya pengasuhan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengendalikan perilaku anak mereka.

MENGUBAH PERAN ORANG TUA DAN HUBUNGAN KELUARGA


Perubahan Peran Ibu. Dalam keluarga tradisional India, ibu dianggap sebagai pengasuh anak dan ayah
sebagai penyedia utama. Namun, dengan perubahan zaman dan kehadiran wanita yang semakin
meningkat di dunia kerja, konsep keluarga berpenghasilan ganda perlahan-lahan menjadi kenyataan
dalam konteks India seiring dengan persilangan peran yang lebih besar dalam dimensi pengasuhan anak.

DAMPAK PEKERJAAN IBUK PADA ANGHOTA KELUARGA PERORANGAN

Meskipun banyak ibu merasa bahwa mereka menjadi lebih mandiri dan percaya diri setelah mulai
bekerja, pekerjaan ibu kemungkinan besar berperan dalam menentukan iklim rumah dengan dampak
pekerjaan mereka yang mengarah pada penyesuaian kembali dalam pola hidup keluarga saat ini.
Meskipun bukti penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara anggota
dalam keluarga dengan karir ganda dan karir tunggal sehubungan dengan kohesi dan ekspresi, konflik
dipandang lebih sering terjadi oleh suami dan anak-anak dalam keluarga berpenghasilan ganda daripada
di keluarga berpenghasilan tunggal. (Rani & Khandewal, 1992). Dixit dan Vishnoi (1980) melaporkan
bahwa ibu yang bekerja dianggap oleh anak-anak mereka lebih mengabaikan dan menolak dan kurang
melindungi dan menghargai dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak bekerja.

Selanjutnya Proses perubahan sosial di India yang mencerminkan peningkatan partisipasi perempuan
dalam angkatan kerja dan perubahan peran ayah untuk mengimbangi harapan modernitas, masih dalam
tahap awal. Oleh karena itu, dalam masa transisi ini, keluarga India membuat seperangkat aturan dan
standar mereka sendiri untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak. Tampaknya selama
periode waktu ketika stabilitas lebih terbentuk, perubahan positif akan diperkuat dan perubahan negatif
akan dibuang untuk memiliki kualitas suamiistri, orang tua-anak/remaja, dan hubungan keluarga yang
lebih memuaskan dan menyegarkan.

Anda mungkin juga menyukai