Anda di halaman 1dari 7

Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)

Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada


Pasangan Suami Istri Pekerja)
Melliana Irnantri Dewi1, Nurul Hayat2
1,2Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Jalan Ciwaru Raya, Cipare,
Kec. Serang, Kota Serang Banten, Indonesia
Email Coresponden*: 2290200025@untirta.ac.id

Abstrak
Gerakan dan tuntutan mengenai keadilan antara laki-laki dengan perempuan bukan hanya dalam
hak dan juga status melainkan sudah mencakup segala aspek kehidupan, seperti dalam berkeluarga.
Dalam tulisan ini akan menjelaskan bagaimana posisi, peran dan hubungan gender dalam keluarga
pekerja, dan bagaimana melalui peran dan pembagian kerja kita dapat membangun kemitraan yang setara
dan berkeadilan gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara. Sumber data ynag diperoleh dari penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder. Prinsip kesetaraan gender adalah keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan harus
diperlakukan sama dalam memiliki hak dan kesempatan, tanpa memandang jenis kelamin. Kemitraan
gender merujuk pada kerja sama antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mencapai kesetaraan
gender dan mempromosikan hak-hak perempuan. Terdapat tiga pembagian peran suami dan istri dalam
kehidupan berumahtangga, yaitu: pengambilan keputusan, pengelolaan keuangan keluarga, dan
pengasuhan anak.
Kata Kunci: Gender, Keluarga, Pasangan Pekerja, Kesetaraan Gender

juga menjadi pemelihara suatu kebudayaan


PENDAHULUAN
Keluarga adalah kelompok sosial kecil, bersama (Alie dan Elanda, 2020).

yang biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak- Masalah keluarga saat ini dan masa

anak. Ikatan sosial yang ada dalam keluarga depan cenderung diperburuk oleh banyaknya

relatif kuat dan didasarkan pada ikatan darah, perubahan cepat dalam masyarakat. Tantangan

perkawinan dan adopsi. Hubungan antara bagi keluarga juga menjadi semakin beragam.

keluarga ini ditandai dengan adanya kasih Masyarakat yang berubah dengan cepat ini

sayang dan memiliki rasa tanggung jawab. menimbulkan ketakutan karena nilai-nilai yang

Peran keluarga adalah merawat, mengasuh, secara tradisional menjadi dasar masyarakat

dan melindungi anak sebagai bagian dari tidak berlaku lagi (Aziz, 2017). Keadaan ini

sosialisasi keluarga, memungkinkan mereka sangat mempengaruhi perubahan peran yang

mengendalikan diri dan mengembangkan jiwa dimainkan oleh pasangan suami dan istri yang

sosial. Ciri umum keluarga adalah hidup akan berdampak pada hubungan mereka dalam

bersama dalam satu atap dan membentuk keluarga. Rumah merupakan tempat yang

rumah. Keluarga adalah perkumpulan orang paling aman dan juga tenang untuk dirasakan

yang saling berinteraksi dan berkomunikasi oleh semua anggotanya. Namun pada

satu sama lainnya, yang dapat menciptakan kenyataannya masih adanya peran gender dan

peran sosial bagi anggotanya dan keluarga pembagian kerja yang timpang dalam keluarga

250 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

antar asuami dan istri, sehingga menimbulkan ibu rumah tangga yang berperan dalam
beban ganda pada pihak perempuan mengurus keluarga, sebagai binatu,
(Badruzaman, 2020). Beberapa masalah yang menyiapkan makanan, mengasuh anak, dll.
muncul dalam keluarga terutama yang Konsep model tradisional mengalami
disebabkan oleh adanya struktur sosial dan perubahan sesuai dengan perubahan kondisi
budaya yang dipahami dan diterima oleh sosial. Sebagian besar perkembangan
masyarakat, daripada prinsip kesetaraan antara berhubungan dengan tuntutan dari feminis
laki-laki dan perempuan. Misalnya untuk persamaan hak danperan bagi
ketidakseimbangan pembagian peran antara perempuan (Fitriyaningsih dkk, 2020).
laki-laki (suami dan anak laki-laki) dan Hubungan ideal keluarga saat ini didasarkan
perempuan (istri dan anak perempuan) dalam pada kesetaraan gender. Berbicara mengenai
keluarga. Masih banyak yang beranggapan gender sudah tidak asing lagi dikalangan
bahwa laki-laki lebih diistimewakan dan masyarakat. Pergerakan dan tuntutan dalam
perempuan lebih rendah. Artinya, perempuan keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan
masih berada di bawah laki-laki dalam posisi perempuan tidak hanya menyangkut hak dan
sosial di masyarakat (Yustika dan Shelo, 2021) juga status, tetapi mencakup seluruh aspek
Ekspresi identitas gender yang mengacu kehidupan, misalnya dalam keluarga.
pada ekspektasi sosial dan budaya disebut Kompromi disebut juga keseimbangan
sebagai peran gender. Sebagai contoh, dalam (equilibrium) yang menekankan konsep
pembagian peran gender ini (dalam kemitraan dan keharmonisan pada hubungan
masyarakat patriarkis) laki-laki bertugas antara perempuan dan laki-laki. Perspektif ini
sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah, tidak membedakan antara perempuan dan laki-
sementara itu perempuan bertugas untuk laki, karena keduanya perlu menjalin
mengurusi anak dan keluarga). Pembagian kemitraan dan bekerja sama secara harmonis
peran tersebut kemudian juga memisahkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat
ruang antara laki-laki dengan perempuan, laki- dan berbangsa (Kiram, 2020). Oleh karena itu,
laki beraktifitas dalam ranah publik dan pencapaian kesetaraan dan keadilan gender
perempuan bertugas dalam ranah privat tidak didasarkan pada perhitungan jumlah dan
(Musahwi dan Rizki, 2017). tarif saja, melainkan juga pada masalah yang
Pengertian keluarga tradisional meliputi ada di tempat dan waktu tertentu dan masalah
suami berperan sebagai pencari nafkah dan tergantung situasi yang harus diperhatikan dan
juga pelindung bagi keluarganya, istri sebagai tidak bersifat universal.

251 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

Kesetaraan gender merupakan isu


HASIL DAN PEMBAHASAN
penting dalam kehidupan berkeluarga. Dalam
Gender dan Bentuk-Bentuk Ketidaksetaraan
sebuah keluarga, baik itu suami maupun istri
Gender merupakan susunan sosial yang
memiliki peran yang sama pentingnya dalam
mengacu pada peran, perilaku, dan harapan
memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun,
masyarakat yang diberikan pada laki-laki dan
banyak keluarga yang belum mampu mencapai
perempuan. Konsep gender digunakan untuk
kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-
mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan
hari. Oleh karena itu, penulis melakukan studi
perempuan dari perspektif sosiokultural atau
kasus pada suami istri yang bekerja untuk
non-biologis (Opy dkk, 2020). Gender yaitu
mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
adanya perbedaan fungsi, peran, dan tanggung
untuk mencapai kesetaraan gender dalam
jawab antara laki-laki dan juga perempuan yang
keluarga, bagaimana posisi, peran dan
muncul sebagai akibat dari adanya struktur
hubungan gender dalam keluarga karir yang
sosial budaya yang berkembang melalui proses
bahagia dan sejahtera, dan bagaimana melalui
yang panjang dan disepakati oleh masyarakat
peran dan pembagian kerja kita dapat
yang terkadang dapat bergeser dari satu tempat
membangun kemitraan yang setara dan
ke tempat lain, dapat berubah dari waktu ke
berkeadilan gender.
waktu, bahkan dari kelas ke kelas, mengikuti
METODE perkembangan zaman (Stevany dan Polelah,
Metode kualitatif digunakan dalam 2021).
penelitian ini. Data dikumpulkan melalui Ketidaksetaraan gender ini dapat terjadi
wawancara. Sumber data dari survei ini apabila peran dan juga harapan pada laki-laki
meliputi sumber data primer dan sekunder. dan perempuan tidak seimbang dan tidak adil.
Data primer diperoleh berdasarkan wawancara Ketidaksetaraan gender meliputi diskriminasi
dengan pasangan yang bekerja dan data gender: memberikan perlakuan yang berbeda
sekunder diperoleh dengan mencari sumber dan tidak adil berdasarkan jenis kelamin.
dokumen-dokumen seperti buku, jurnal Contohnya, pekerja perempuan mendapatkan
akademik dan dokumen lain yang relevan gaji yang lebih rendah dibandingkan pekerja
dengan subyek penelitian. Dalam wawancara laki-laki yang memiliki kualifikasi dan
ini dilakukan pada satu pasangan keluarga tanggung jawab yang sama. Kekerasan gender:
yang suami dan juga istrinya sama-sama kekerasan yang diarahkan kepada seseorang
pekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi berdasarkan jenis kelaminnya. Contohnya
keluarga mereka

252 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, kesejahteraan yang diterima, laki-laki dan
dan pelecehan seksual. perempuan harus diperlakukan sama tanpa
Prinsip Kesetaraan Gender memandang jenis kelamin. Keadilan dalam
Prinsip kesetaraan gender adalah peran dan tanggung jawab: Dalam hal
keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan tanggung jawab dan peran di dalam keluarga,
harus diperlakukan sama dalam memiliki hak masyarakat, dan tempat kerja laki-laki dan
dan kesempatan, tanpa memandang jenis perempuan harus diperlakukan dengan sama.
kelamin. Prinsip ini mendasarkan bahwa Prinsip kesetaraan gender sangat penting
gender bukanlah faktor yang menentukan dalam memastikan bahwa setiap orang
kualitas, kemampuan, atau nilai seseorang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih
dalam masyarakat. Kesetaraan gender kehidupan yang sejahtera dan berkontribusi
merupakan hak bagi setiap orang dari berbagai secara maksimal pada masyarakat
golongan baik golongan kelas atas, kelas Kemitraan Gender (Gender Partnership)
menengah maupun kelas bawah tanpa Kemitraan gender atau gender
memandang jenis kelamin baik laki-laki partnership merujuk pada kerja sama antara
maupun perempuan. Setiap orang berhak laki-laki dan perempuan dalam rangka
mendapatkan kesetaran gender dalam setiap mencapai kesetaraan gender dan
bidang kehidupan di hidupnya (Sulistyowati, mempromosikan hak-hak perempuan.
2020). Kemitraan gender bertujuan untuk mengurangi
Beberapa prinsip kesetaraan gender yang ketidakadilan gender dan meningkatkan
penting adalah Non-diskriminasi: Setiap partisipasi dan pemberdayaan perempuan
orang, baik laki-laki maupun perempuan, dalam semua aspek kehidupan. Kemitraan
memiliki hak yang sama untuk mendapatkan gender melibatkan pemberdayaan perempuan
perlakuan yang adil dan tidak membeda- melalui pemberian akses terhadap pendidikan,
bedakan berdasarkan jenis kelamin. pelatihan, dan pengembangan keterampilan
Kesetaraan akses dan kesempatan: Setiap (Sulistyowati, 2021). Hal ini bertujuan untuk
orang, baik itu laki-laki maupun perempuan, memperkuat kemampuan perempuan dalam
dapat memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai
memperoleh kesempatan dalam hal akses bidang seperti politik, ekonomi, dan sosial.
pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan layanan Selain itu, kemitraan gender juga melibatkan
publik lainnya (Syafei dkk, 2020). Kesetaraan laki-laki sebagai sekutu dalam perjuangan
upah dan kesejahteraan: Dalam hal upah dan untuk kesetaraan gender. Melalui pendidikan

253 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

dan kampanye kesadaran, laki-laki dapat mereka tetap melakukan perundingan


mengubah persepsi mereka tentang peran bersama dan suami yang menjadi penentu
gender dan mempromosikan sikap yang keputusan akhirnya.
inklusif dan mendukung hak-hak perempuan. b. Peran suami dan istri dalam pengelolaan
Membangun Kesetaraan Gender keuangan keluarga. Salah satu hal penting
Kehidupan Keluarga Pasangan Pekerja dalam keluarga adalah pengelolaan
Dengan Pembagian Peran yang Adil dalam keuangan. Suami dan istri harus bekerja
Keluarga sama untuk mengatur keuangan keluaraga
dengan baik. Dari hasil wawancara yang
Dari hasil wawancara yang telah
telah dilakukan pengeluaran terbanyak
diperoleh dari suami istri bekerja yang telah
untuk kebutuhan keluarga berasal dari hasil
menikah selama 11 tahun, terdapat tiga
kerja suami. Sedangkan hasil kerja istri
pembagian peran suami dan istri dalam
untuk memenuhi kebutuhan tambahan saja.
kehidupan berumahtangga, yaitu: pengambilan
keputusan, pengelolaan keuangan keluarga, c. Pembagian peran dalam pengasuhan anak.
dan pengasuhan anak. Pengasuhan anak adalah tanggung jawab
bersama antara suami dan istri. Pembagian
a. Pembagian peran dalam pengambilan
peran dalam pengasuhan anak pada
keputusan. Pasangan itu berkomunikasi
pasangan suami dan istri pekerja adalah
secara terbuka dan mendengarkan pendapat
suatu tindakan dimana kedua pasangan
satu sama lain. Mereka membahas
bekerja sama untuk mebagi tugas dalam
keputusan penting dalam keluarga. Dalam
merawat anak mereka. Ini dilakukan agar
pengambilan keputusan, penting bagi setiap
pekerjaan rumah tangga tidak hanya
anggota keluarga untuk memiliki peran
menjadi tanggung jawab satu orang saja,
yang jelas. Biasanya peran suami yang
tetapi dibagi secara adil anata suami dan
menjadi kepala keluarga memiliki
istri.
keputusan terbesar dalam pengambilan
Pembagian peran dalam pengasuhan
peran dalam setiap keputusan ini. Dari hasil
anak dapat membantu meningkatkan hubungna
wawancara yang telah dilakukan dalam
keluarga yang lebih harmonis dna saling
pengambilan keputusan terhadap sesuatu,
mendukung. Selain itu, anak juga akan merasa
istri cenderung lebih pasif dan lebih
lebih dicintai dan dihargai karena kedua
cenderung mengikuti keputusan suami.
orangtuanya terlibat secara aktif dalam
Sebelum keputusan diambil oleh suami

254 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

pengasuhan dan perkembangannya (Alie dan penting untuk dijunjung tinggi agar terciptanya
Elanda, 2020). masyarakat yang adil dan merata bagi semua
Dari hasil wawancara yang telah orang tanpa terkecuali.
diperoleh, pasangan suami dan istri Kemitraan gender ini bertujuan untuk
bekerjasama dalam memberikan pendidikan menciptakan kesetaraan dan keadilan gender,
baik pendidikan dalam keluarga maupun serta meningkatkan partisipasi aktif
pendidikan secara formal. Dalam perempuan dalam pembangunan dan
mendampingi anak, pasangan suami dan istri pengambilan keputusan di masyarakat. Dalam
ini melakukan kerja sama dengan baik, yaitu kemitraan gender laki-laki dan perempuan
dengan bergantian dalam mengawasi anak saat memiliki peran yang sama pentingnya dalam
tidak ada kesibukan dalam pekerjaannya. mencapai tujuan bersama.
Selain tiga pembagian peran dalam kehidupan Dalam keluarga pasangan pekerja
berumahtangga, pasangan suami istri tersebut terdapat tiga pembagian peran suami dan istri
menyatakan bahwa mereka berusaha mencapai dalam kehidupan berumahtangga, yaitu:
kesetaraan gender dalam keluarga dengan cara pengambilan keputusan, pengelolaan keuangan
saling menghormati perbedaan dan tidak keluarga, dan pengasuhan anak. Selain itu
membeda-bedakan gender. Mereka saling suami istri yang bekerja berupaya mencapai
menghormati keputusan masing-masing dalam kesetaraan gender dalam keluarga dengan
memilih pekerjaan dan karir. berbagi tugas rumah tangga, berkomunikasi
Pasangan itu berbagi pekerjaan rumah secara terbuka,menghargai perbedaan, dan
tangga dengan adil. Sang suami membantu membangun hubungan yang sehat. Upaya ini
istrinya dengan pekerjaan rumah tangga dapat menjadi contoh bagi keluarga lain untuk
seperti mencuci piring, membersihkan rumah, mencapai kesetaraan gender dalam kehidupan
dan mencuci pakaian. Sedangkan sang istri sehari-hari.
membantu suaminya memasak dan mengurus
DAFTAR PUSTAKA
kebutuhannya. Alie, A., & Elanda, Y. (2020). Perempuan dan
ketahanan ekonomi keluarga (studi di
KESIMPULAN
Laki-laki maupun perempuan memiliki Kampung Kue Rungkut Surabaya).
Journal of Urban Sociology, 2(2), 31-42.
hak yang sama dalam segala aspek kehidupan,
Aziz, Abdul. 2017. Relasi Gender Dalam
seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, Membentuk Keluarga Harmoni (Upaya
pekerjaan, kesehatan, dan perlindungan dari Membentuk Keluarga Bahagia). Harkat:
Media Komunikasi Islam Tentang
kekerasan. Pada prinsip kesetaraan gender
Gender Dan Anak. Vol. 12 No. 2

255 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023


Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada ISSN:2599-2511 (online)
Pasangan Suami Istri Pekerja) ISSN:2685-0524 (cetak)

Badruzaman, D. (2020). Keadilan Dan Yustika Irfani Lindawati, Shelo Mita Nur
Kesetaraan Gender Untuk Para Chintanawati. 2021. Analisis Wacana
Perempuan Korban Kekerasan Dalam Representasi Perjuangan Perempuan
Rumah Tangga (KDRT). Tahkim, 3(1), Dalam Mengejar.
103-124.
Fitriyaningsih, P. D. A., & Faizah, F. N.
(2020). Relevansi kesetaraan gender dan
peran perempuan bekerja terhadap
kesejahteraan keluarga di indonesia
(perspektif ekonomi islam). Jurnal Al-
Maiyyah, 13(1).
Kiram, M. Z. (2020). Pendidikan Berbasis
Gender Dalam Keluarga Masyarakat
Aceh. Community: Pengawas Dinamika
Sosial, 6(2), 180-191.
Musahwi dan Rizki Setiawan, 2017. Relasi
Sosial dan Gender Siswa dan Guru SMA
N CMBBS. Jurnal Hermeneutika. Vol. 3,
No. 2 hal 14-26.
Opy Trisnawati, Subhan Widiansyah. 2022.
Kesetaraan Gender Terhadap Perempuan
Dalam Bidang Pendidikan Di Perguruan
Tinggi. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
Humaniora. Volume 13 hal 339-347.
Sulistyowati, Y. (2021). Kesetaraan gender
dalam lingkup pendidikan dan tata
sosial. Ijougs: Indonesian Journal of
Gender Studies, 1(2), 1-14.
Stevany, Afrizal dan Polelah. 2021. Peran
Ganda Perempuan Dalam Peningkatan
Perekonomian Keluarga (Studi Kasus
Pada Perempuan Bekerja Di Kecamatan
Padarincang Kabupaten Serang).
Indonesian Journal Of Sociology,
Education, And Development. Vol. 3
No. 1 (53-62)
Syafei, I., Mashvufah, H., Jaenullah, J., &
Susanti, A. (2020). Konsep Gender
Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam,
11(2), 243-257.

256 Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 6 Nomor 1 2023

Anda mungkin juga menyukai