Lieska Prasetya,MSc
Negara/Pemerintah Pendekatan
masyarakat
Pendekatan
keluarga
Pendekatan
individu Pendekatan
2
Kerancuan dalam memahami Gender dan Jenis
Kelamin
Jenis kelamin merujuk pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-
laki yang bersifat kodrati (didapat dari kelahiran) dan universal
Gender merujuk pada arti dan peran sosial sebagai perempuan dan sebagai
laki-laki menurut masyarakat budayanya gender bersifat dinamis; beragam
Arti dan peran sosial (Gender) tsb. didapat sebagai hasil atau cara berbeda
mereka (perempuan dan laki-laki):
– disosialisasikan sejak dini
– dibesarkan
– diajari berprilaku
– diharapkan
Jenis kelamin Gender
Dapat berubah
Tidak bisa berubah Dapat dipertukarkan
Tidak bisa dipertukarkan Tergantung budaya
masing-masing
Berlaku sepanjang masa
Berbeda antara
Berlaku dimana saja kelompok masyarakat
Berlaku bagi siapa saja dan antar satu kelas
dengan kelas lainnya
Ditetapkan oleh Tuhan
Ditentukan oleh manusia
Kodrat (masyarakat)
Non - kodrat
Gender
• Pengalaman
• Kebutuhan
• Kesulitan berbeda
• Hambatan
Pembagian berdasarkan gender ini berpengaruh
terhadap:
10
Responsif Gender
12
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Keagamaan
2. Fungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Cinta Kasih
4. Fungsi Melindungi
5. Fungsi Reproduksi
6. Fungsi Sosialisasi dan
Pendidikan
7. Fungsi ekonomi
8. Fungsi Pembinaan
Lingkungan
13
Contoh: Aplikasi Kesetaraan Gender dalam Pelaksanaan Fungsi Keluarga
2 Sosial Budaya Ayah dan ibu melakukan sosialisasi kpd anak2nya ttg cinta budaya dg ttp
menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan keadilan
Ayah dan ibu menebarkan cinta kasih kpd semua anggota keluarga dg menggalang kerjasama
3 Cinta Kasih yg baik dilandasi rasa saling menghormati, menyayangi, dan membutuhkan satu dg lainnya
Ortu melindungi anak2 L-P dg cara yg sesuai dg kebutuhan biologis & perkemb psikososialnya.
4 Melindungi Suami &istri saling melindungi dg cara sesuai dg personalitas masing-masing
Reproduksi disini berarti menjalankan prokreasi keluarga yg berkaitan dg hak atas kespro baik L
5 Reproduksi maupun P. Suami & istri hrs saling menjaga kespro dan hak2 kespronya
Ayah & Ibu bekerjasama dlm mendidik dan mengasuh anak yg dilandasi oleh karakter dan
6 Sosialisasi & responsif gender
Pendidikan
Ayah & Ibu bekerjasama dlm mencari uang & mengelola keuangan keluarga & memutuskan
7 Ekonomi prioritas pengeluaran keuangan. Ayah & Ibumemberi arahan dan pendidikan kpd anaknya utk
mengelola keuangan yg cenderung terbatas & mengatur kebutuhan/keinginan yg cenderung
tidak terbatas
Ayah & Ibu mengelola kehidupan keluarga dg ttp memelihara lingkungan di sekitarnya, baik
8 Pembinaan lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso dan makro
Lingkungan
Pembagian Peran Gender
N Peran Kegiatan Contoh
o
1. Peran Publik Kegiatan Bekerja di luar rumah maupun dlm rumah (koki,
Produktif wirausaha,penjahit, dosen, dokter,pedagang dst)
2 Peran Kegiatan Bekerja di rumah sendiri dan tdk ada yg membayar
Domestik Reproduktif (memasak, menjahit, membersihkan rumah,
bertanam bunga, mengasuh anak, menyiapkan
sarapan dst)
3 Peran Kegiatan Kegiatan sosbud yg tdk dibayar tetapi memberikan
Kemasyarak Sosial manfaat bagi semua( pertemuan adat, arisan,
atan pengajian, dst)
Peran Gender adalah peran yang diciptakan masyarakat bagi laki-laki &
perempuan. Peran Gender terbentuk melalui berbagai sistem nilai termasuk
nilai-nilai adat, pendidikan, agama, politik, ekonomi, dan lain sebagainya
Kemitraan Gender dlm Pembagian
Peran Keluarga
No Cerminan Contoh Aplikasi Kemitraan Suami -Istri
Kemitraan
1 Pembagian Tugas Adanya kesepakatan ttg pelaksanaan dan peran (publik, domestik dan
kemasyarakatan)
dan Peran dlm
Keluarga
2. Transparansi dlm Adanya kesepakatan ttg pemanfaatan sumber daya -penghasilan -
keuangan
Keluarga
3 Akuntabilitas dlm Adanya kesepakatan ttg penggunaan dan perencanaan sumber daya -
penghasilan –keuangan keluarga secara terukur. (Monitoring, checking,
Keluarga kontrol)
4 Good Governance Suami-istri tdk otoriter. Hrs saling kerjasama dlm menstabilkan keadaan -
ketahanan keluarga. Seandainya ada masalah diantara mereka, perlu dicari
dlm Keluarga solusi yg baik agar dpt saling memahami utk menuju tujuan keluarga
bersama
Bentuk Ketidaksetaraan Gender
dalam keluarga/Rumah tangga
• Stereotipi
• Sub-ordinasi
• Marginalisasi
• Beban majemuk
• Kekerasan
Bentuk2 ketidaksetaraan
gender….
Stereotipi:
• Biasanya kita memberi label laki-laki itu kuat, berperan
sebagai pencari nafkah keluarga, berkiprah diranah publik,
pemimpin, pengambil keputusan, dst.
• Sub-Ordinasi:
(Perempuan) ditempatkan sebagai orang nomor dua, atau
setelah (laki-laki)
• Marginalisasi:
(Perempuan) ditempatkan sebagai orang yang tidak
memiliki peran penting
• Beban Majemuk/ganda:
Beban kerja (perempuan) lebih lama
dan lebih berat.
Ruang lingkup Kesehatan Repoduksi
Menurut International Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo
1.Kesehatan ibu dan anak,
2.keluarga berencana,
3.pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS,
kesehatan reproduksi remaja,
4.pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi,
5.pencegahan dan penanganan infertilitas,
6.kesehatan reproduksi usia lanjut,
7.deteksi dini kanker saluran reproduksi
8. kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat perempuan
dan sebagainya.
2.Keluarga Berencana
Kesertaan KB, perempuan selalu menjadi objek & sasaran KB alat
kontrasepsi ditujukan untuk perempuan, kepesertaan ber KB lebih
banyak perempuan
26
Penutup
Kesetaraan bukan kesamaan (sameness) yg sering
menuntut persamaan lebih kpd persamaan
matematis. Melainkan lebih kepada kesetaraan yg
adil sesuai dengan konteks masing-masing individu
Kesetaraan gender (KG) dlm segala aspek
kehidupan termasuk kehidupan keluarga,
didaasarkan pd adanya perbedaan biologis,
aspirasi, kebutuhan masing2 individu, sehingga pd
setiap peran yg dilakukan akan memiliki perbedaan
….lanjutan