JURNAL
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RIZKY AFIF ZAKARIA
NIM : 071411431046
PROGRAM STUDI
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
Semester Genap/Tahun 2018/2019
PENGALIHAN PERAN SEMENTARA PENGASUHAN ANAK
NIM : 071411431046
Email : zakariam144@gmail.com
Departemen Sosiologi
Universitas Airlangga
ABSTRAK
Dalam era sekarang, dimana ilmu dan teknologi berkembang pesat, menyebabkan
semakin terkikisnya sekat-sekat yang memisahkan antara pria dan perempuan untuk bekerja.
Perubahan sosial yang terjadi pada era globalisasi, banyak ibu yang terlibat dalam aktivitas di
sektor publik untuk membantu perekonomian keluarga. Pergeseran seorang istri menjadi
perempuan bekerja menjadikan banyak keluarga dewasa ini memiliki peran ganda. Dengan
kendala seperti ini muncullah pengalihan pengasuhan anak dari orang tua yang sibuk dengan
pekerjaannya ke nenek dan kakek. Studi ini memfokuskan pada pengalihan peran sementara
pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek dan bagaimana pola asuh kakek dan nenek
terhadap anak dikalangan ibu bekerja.
Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dari max weber dan , teori pengasuhan
Baumrind. Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif, informan dalam penelitian ini
adalah Sembilan belas orang anggota keluarga dengan latar belakang keluarga yang berbeda-
beda. Lokasi penelitian dilakukan di keluarga yang mengalihkan peran pengasuhan ke nenek dan
kakek di kota Surabaya. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan berpartisipasi
langsung dilapangan.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu kesembilan belas informan berdasarkan
bagaimana proses pengalihan peran pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek. Melihat
faktor bergesernya pengasuhan, orang tua yang sibuk bekerja, pengasuhan anak oleh kakek
nenek hanya sebatas mengawasi dan menjaga anak-anak, pengasuhan yang dilakukan oleh kakek
dan nenek kepada cucunya kurang tegas dan selalu menuruti keinginan cucunya, meninggalnya
orang tua, orang tua yang bercerai serta munculnya trauma terhadap pengasuhan orang lain yang
bukan dari keluarga besar.
Kata kunci : pengasuhan anak, pola pengasuhan, dampak pengasuhan kakek dan nenek
ABSTRACT
In the present era, where science and technology are developing rapidly, it cause
increasingly eroded barriers that separate men and women to work. Social changes that occur in
the era of globalization, many mothers are involved in activities in the public sector to help the
family economy. The shift of a wife into a working woman makes many families today have
multiple roles. With this kind obstacle comes the transfer of childcare from parents who are busy
with their work to grandmother and grandfather. This study focuses on transferring the
temporary role of childcare from parents to grandmothers and grandfathers and how
grandparents care for children among working mothers.
This study uses social action theory from Max Weber and Baumrind’s parenting theory.
The type of research used is qualitative, the informants in this study were nineteen family
members with different family backgrounds. The location of the study was conducted in families
who transferred caregiving roles to grandmothers and grandfathers in the city of Surabaya. The
informant determination technique uses snowball technique. Methods of data collection in this
study by indepth interviews and participating directly in the field.
The result found in this study were the nineteen informant based on how the process of
transferring childcare roles from parents to grandparents. Looking at the shifting factors of care,
parents who are busy working, childcare by grandparents to their grandchildren is less assertive
and always obeys the wishes of his grandchildren, the death of parents, discovered parents and
the emergence of traumatized to the care of others who are not from large families.
Keyword : childcare, parenting, the impact of caring for grandparents
A. PENDAHULUAN mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti
pernyataan Aryatmi (dalam Kartono, 1922) tersebut kemudian diperkuat oleh pendapat
lingkungan hidup pertama dan utama bagi mendefinisikan pola asuh sebagai kelompok
anak. Semua aktivitas anak dari mulai sikap orangtua yang mengkomunikasikan
perilaku dan bahasa tidak terlepas dari kepada anaknya yang menciptakan suasana
perhatian dan binaan orangtua. Pola asuh emosional dimana perilaku pengasuhan
orangtua yang penuh kasih sayang dan tersebut diekspresikan. Peran aktif orangtua
pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, adalah usaha langsung terhadap anak dan
baik agama maupun sosial budaya yang peran lain yang penting dalam menciptakan
diberikan, merupakan faktor yang kondusif lingkungan sosial yang pertama oleh anak.
untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi suherman, 2000 (dalam Masruroh, 2009).
dan anggota masyarakat yang sehat. Menurut Devi, (2007: 41), anak
Pola asuh merupakan pola adalah titipan Tuhan Yang Maha Kuasa,
pengasuhan yang berlaku dalam keluarga, karena itu nasib dan masa depan anak-anak
interaksi antara orang tua dan anak selama adalah tanggung jawab kita semua. Tetapi
(Tarmudji, 2002). Lebih dari itu pola asuh orangtua masing-masing. Orangtualah yang
berinteraksi dengan orang lain, lingkungan Ada sekian banyak alasan mengapa
keluarga merupakan lingkungan terdekat ibu bekerja, mulai dari memenuhi kebutuhan
kepribadian anak, dan waktu yang dimiliki bentuk aktualisasi diri. Pro dan kontra
oleh anak lebih banyak dihabiskan di rumah fenomena ibu bekerja terus berlanjut. Ada
bersama orang tua (Ayah dan Ibu). pihak yang mengatakan ibu sebaiknya di
menentang maupun mendukung ibu bekerja Universitas Minnesota pada tahun 2001,
anak tapi dia tidak harus tinggal di rumah Penelitian Choirunisa Nanda Galoya
selama 24 jam penuh untuk membangun bahwa Terkait dengan adanya keluarga,
mendukung antara lain pada suatu penelitian tanggung-jawab orangtua, namun masih
banyak ditemui orangtua yang menitipkan Tuntutan pekerjaan berhubungan
anak-anaknya kepada kakek dan neneknya dengan tekanan yang berasal dari beban
dengan berbagai penyebab. Tergantinya kerja yang berlebihan dan waktu, seperti
peran orang tua dalam mengasuh anak-anak pekerjaan yang harus diselesaikan terburu-
mereka diperkuat apabila kedua orang tua buru dan deadline. Tuntutan keluarga
mereka berada jauh dengan anaknya. berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan
Dalam era sekarang, dimana ilmu dan menjaga anak ditentukan oleh besarnya
sekat yang memisahkan antara pria dan ketergantungan terhadap anggota lain
perempuan untuk bekerja. Hal ini (Yang,Chen, Choi & Zou, 2000).
adanya jarak antara orangtua dengan anak. perkembangan yang tidak sama dalam
kebudayaan mengakibatkan
Penurunan kualitas pola asuh dalam
ketidakmampuan individu untuk
keluarga inilah yang menyebabkan kondisi
menyesuaikan diri, mengakibatkan
keluarga yang kurang harmonis. Selain itu ,
timbulnya disharmoni konflik internal
keadaan yang kurang harmonis di keluarga
maupun eksternal.
ini juga berasal dari ketidakmampuan dalam
istri dan peran sebagai orang tua akibat pengasuhan anak yang terjadi di lokasi
terlalu sibuk dan lelah dalam pekerjaannya. merupakan salah satu akibat dari perubahan
Jika ibu yang bekerja tersebut tidak dapat sosial dalam bentuk perbedaan pandangan
tersebut sering marah-marah kepada anak Perceraian adalah salah satu jalan bagi
dan suami, kurang memperhatikan anak- orangtua untuk dapat terus menjalani
anak dan suami, cepat lelah, dan lain-lain. kehidupan sesuai yang mereka inginkan.
tidak berfungsi atau orangtua yang tidak menimbulkan akibat buruk pada anak.
pengalihan sementara pengasuhan anak yang dominan bagi seseorang dalam mendidik
diakibatkan oleh ibu karena kesibukan anak. Orangtua yang berpandangan bahwa
pekerjaan di luar kota. Orangtua bekerja nilai agama dan nilai sosial lebih penting
seharian penuh adapun jenis pekerjaan yang daripada faktor material, akan mewariskan
mereka lakoni membutuhkan ketekunan dan prinsip dan sikap hidup yang sesuai dengan
ketelitian yaitu perkantoran, hingga lalai ajaran agama dan budaya yang dianutnya.
wilayah akan menentukan bagaimana pola namun juga akhirat. Berbeda dengan
pewarisan nilai dipandang lebih ketat keluarga yang mengarahkan anaknya pada
masyarakat liberal. Pada masyarakat liberal ukurannya materi belaka, mereka akan
nilai yang dianggap tinggi adalah mengajarkan anak untuk mendapatkan harta
dilapangan dan proses wawancara secara pengasuhan anak pada nenek dan kakek.
bercerai cenderung melepaskan tanggung 2. Bagaimana pola asuh nenek dan kakek
jawabnya terhadap anak sehingga nenek terhadap anak di kalangan ibu bekerja ?
dan uraian yang ada di atas, maka peneliti menggunakan teori tindakan sosial dan teori
dengan judul pengalihan peran sementara Weber dan Diana Baumrind. Menurut Max
pengasuh anak dari orang tua ke nenek dan Weber tindakan sosial itu adalah tindakan
kakek (studi pada keluarga – keluarga di JL. individu sepanjang tindakannya itu
Simo Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, mempunyai makna atau arti subjektif bagi
karena peneliti tertarik dengan adanya orang lain. Sebaliknya tindakan invidu yang
banyak keluarga – keluarga kelas menengah diarahkan kepada benda mati atau objek
dan tidak terlambat. Tindakan ini telah Tipe tindakan sosial ini lebih
mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan refleksi intelektual atau perencanaan sadar.
lain menilai dan menentukan tujuan itu dan Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak
bisa saja tindakan itu dijadikan sebagai cara rasional, dan merupakan ekspresi emosional
yang bersifat otomatis sehingga berarti bias. tindakan orang lain. Suatu tindakan individu
Dalam tindakan jenis ini, seseorang sosial ketika tindakan tersebut benar-benar
batasan-batasan dan kendali yang tegas dan Menurut Baumrind dalam Shaffer
kurang memberikan peluang kepada anak (2008:376), terdapat empat macam pola
kendali penuh dalam mengontrol anak- Pola asuh otoriter merupakan salah
pengasuhan yang mendorong anak untuk tua dengan pola asuh ini lebih memberikan
mandiri namun tetap memberi batasan dan banyak aturan yang sangat ketat dan
juga memberi kesempatan kepada anak peraturan yang diberikannya. Pola asuh
untuk berdialog secara verbal (Santrock, orang tua otoriter ini jarang memberikan
yang bersifat longgar dan menerima apa Selain itu, pada pola asuh ini, orang tua
yang dilakukan anak tanpa memberikan lebih memberikan hukuman dan taktik yang
intervensi. Memberikan respon pada anak kuat, seperti kekuasaan sehingga anak
dengan cara menerima apapun tindakan menjadi patuh terhadap orang tua. Pada pola
anak, sedikit tuntutan terhadap tanggung asuh ini, orang tua sensitif terhadap hal yang
jawab anak. tidak menegakkan aturan secara bertentangan dengan keinginan mereka
sehingga jika anak tidak mematuhi aturan orang tua memilih untuk memaafkan
Pada pola asuh ini, orang tua tetap Pola asuh permisif merupakan jenis
membuat tuntutan atau permintaan untuk pola asuh yang memberikan sedikit tuntutan
anak mereka. Tetapi orang tua pada pola dan mengizinkan anak-anak mereka untuk
asuh ini lebih bersifat waspada, seperti bebas mengekspresikan perasaan dan impuls
memberikan alasan kepada anak dalam mereka. Selain itu, orang tua dengan pola
mematuhi aturan yang diberikannya, dan pengasuhan seperti ini tidak memantau
memastikan bahwa anak mereka dapat kegiatan anak-anak mereka dan jarang
mengikuti aturan tersebut. Selain itu, orang melakukan kontrol yang tidak memantau
tua lebih menerima dan responsive kegiatan anak-anak mereka dan jarang
dibandingkan pada pola asuh otoriter. Orang melakukan kontrol yang kuat terhadap
tua demokratis memberikan kesempatan perilaku anak mereka. Orang tua ini juga
keluarga dan berpendapat. Orang tua serta antara orang tua dan anak kurang
Orang tua yang responsive terhadap anak terlibat adalah jenis pola asuh orang tua
dapat dilihat dari sikapnya yang bersedia yang tidak memperdulikan anak secara fisik
mendengar pertanyaan dari anak. ketika maupun psikis. Orang tua dengan pola asuh
anak gagal dalam memenuhi harapannya, ini lebih menolak anak dan tidak punya
waktu dan energi untuk mengasuh dan Teknik penentuan informan dalam penelitian
membesarkan anak mereka (Maccoby dan ini yaitu peneliti menggunakan teknik
Martin dalam Shaffer, 2008:378). Orang tua Snowball untuk mendapatkan informan yang
tersebut lebih mementingkan dirinya atau dirasa tepat untuk menjawab dan memiliki
sementara pengasuhan anak dari orang tua bekerja. Tergantinya peran orang tua dalam
disampaikan oleh orang tua dan nenek dan apabila kedua orang tua mereka berada jauh
kakek pada keluarga yang suami dan istri dengan anaknya dan memiliki kesibukan
ekonomi disebabkan oleh berbagai faktor kemampuan suatu keluarga atau rumah
antara lain karena didorong oleh tekanan tangga dan komunitas dalam hal
pasar yang mengubah tatanan sosial dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik,
ekonomi terutama menyangkut nilai barang mental dan sosial anak-anak yang sedang
dan uang dalam suatu masyarakat (Abdullah dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota
dan pendidik, dan sebagai makhluk sosial nenek dengan berbagai pengalaman masa
yang ingin berpartisipasi aktif dalam lalu kedua orang tuanya akan membentuk
memainkan berbagai peranannya anak yang diasuh oleh nenek dan kakek
sebagaimana diatas, akan semakin positif hingga keluarga besar karena para orang tua
seorang ibu adalah mengurus rumah tangga, kecenderungan jiwa mandiri. Jiwa mandiri
kesempatan menuntut pendidikan, maka lapangan akan terlihat pada anak-anak yang
semakin terbukalah kesempatan untuk ke tidak diasuh oleh orang tuanya, mereka
keluarganya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak asuh orang tuanya, mereka
waktu pengasuhan anak oleh orang tua belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah.
peran serta fungsi pada pengasuhan anak. pertama dalam proses penanaman nilai dan
terhadap seseorang dari hasil interaksi sosial sehingga nenek merasa nyaman untuk
yaitu imitasi adalah kecenderungan untuk bercerita dengan cucunya. Ekspresi mengerti
meniru merupakan naluri yang mempunyai yang diperlihatkan oleh cucunya merupakan
peranan penting dalam interaksi sosial dan bentuk dukungan pada nenek mereka. Hal
ajaran yang tepat membuat seorang anak ini terjadi hubungan timbal balik antara
cucunya sehingga nenek merasa nyaman emosionalitas yang lebih tinggi, keinginan
dekat dengan cucunya. Hal ini Nampak mereka harus bisa dicapai dengan memaksa
ketika nenek tersebut sering bercerita kedua orang tuanya untuk mendapatkannya.
memberikan kasih sayang kepada anak Dari penelitian ini dapat disimpulkan
belakang lingkungan pendidikan dan kondisi anak dari orang tua ke nenek dan kakek
kehidupan pribadi orang tua. Begitu juga dikarenakan beberapa faktor yaitu :
anak. pilar pendidikan terdiri dari tiga pengasuhan orang lain yang bukan