Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN SOSIALISASI

KELOMPOK 5

Di susun oleh :

Candra Maulana : (2383207025)

Maya Aprilia : (2383207019)

Djiska Dwi Sari : (2383207021)

Yuvi Tia Astuti : (2383207024)

Dosen Pengampu :

Dr. A. Roni, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NURUL HUDA


2023

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
nikmat Kesehatan,baik fisik maupun pikiran dan juga kelancaran sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tanpa karunia dari-
Nya,kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Sholawat dan Salam tentunya akan terus terlimpahkan dan tercurahkan


kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang semoga kita adalah salah
satu umatnya yang akan mendapatkan pertolongan dan syafaat di akhirat
kelak,amin.

Kami sangat menyadari kekurangan dari karya ilmiah yang kami buat ini.
Maka dari itu, kami mohon dibukakan pintu maaf yang selebar lebarnya jika ada
kesalahan kata maupun penulisan yang tidak berkenan dihati para pembaca.
Dikarenakan hal ini juga, penulis butuh kritik, masukan, ataupun saran agar
selanjutnya kami dapat memperbaiki kesalahan kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


Bapak Dr. A. Roni, M.Ag yang telah membimbing kami dalam proses
penyusunan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat berguna untuk
kita semua.

Tanah Merah,Oktober 2023


Kelompok 5

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sosial fungsi keluarga dan proses sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dari lingkungan kelurga. Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BBKBN) menderek ada 8 fungsi keluarga yang tentu
akan dibahas dalam makalah ini. Keluarga merupakan salah satu isu tematik pembangunan
sosial, baik nasional maupun global. Tidak sedikit keluarga yang mengalami perubahan
struktur, fungsi dan peranannya sehingga inilah yang kemudian membuat kami terus mencari
refrensi untuk dapat memaparkan dengan detail dari perubahan fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga juga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi dimana saat
seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya,. Sebagai
anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat tergantung pada perlindungan dan
bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses sosialisasi awal ini kemudian dimulai
dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh
orang-orang dekat sekitar lingkungan keluarganya.

1.2 Rumus Masalah


1. Fungsi Keluarga

2. Peroses dan Pola Sosialisasi Dalam Keluarga

3. Tujuan Sosialisasi Dalam Keluarga

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sosiologi

2. Menambah Pengetahuan Tentang Fungsi Kluarga

3. Memahami Bagaimana Proses Sosialisasi Dalam Keluarga


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Keluarga

a. Fungsi Agama

Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan


dipraktikkan.Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi
identitas agama kepada anak.Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama
melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat
bagi setiap anggota keluarganya.

b. Fungsi Kasih Sayang

Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi
sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang
yang mampu menyayangi pula. Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota
keluarga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan
mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam masyarakat.

c. Fungsi Perlindungan

Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan
tentram.Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya
tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.

d. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung
tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di
masyarakat. Dari anggota keluarga yang lebih tua lah anak bisa belajar bagaimana harus
bersikap terhadap orang yang lebih tua dan mempelajari hal-hal yang pantas dan tidak pantas
dalam budayanya.
e. Fungsi Reproduksi

Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk
mendapatkan keturunan.Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu
menghasilkan generasi penerus bangsa.Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai
lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.

f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain,
yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan
untuk pertama kalinya diterima oleh anak. Semua ini disebabkan oleh interaksi intensif
yang terjadi sehingga proses pendidikan terjadi secara natural dan efektif.

g. Fungsi Ekonomi

Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga.


Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan
membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.

h. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam
keluarga.Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga
dan masyarakat secara umum. Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan listrik,
air bersih, makanan, juga membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya
sedari dini, karena hanya dari alam lah kita dapat hidup.

Menjalankan keseluruhan fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha


yang tidak mudah.Karena itu, sebaiknya setiap pasangan baik yang berencana untuk
menikah maupun yang sudah berumah tangga perlu menentukan visi dan misi keluarga.
Visi dan misi tidak hanya menyangkut masalah keuangan, namun juga meliputi
pembagian peran dalam keluarga, nilai-nilai yang dianut, maupun aturan yang harus
ditaati.
2.2 perubahan fungsi keluarga

keluarga merupakan salah satu isu tematik pembangunan soaial, baik nasional
maupun global. Tidak sedikit keluarga yang mengalami perubahan struktur, fungsi dan
perannya. Terjadinya perubahan-perubahan tersebut telah menggoyahkan eksistensi
keluarga,sehingga keluarga rentan mengalami kegoncangan,tidak memiliki ketahanan atau
mengalami disorganisasi. Sebagaimana terjadi dewasa ini,dimana arus transformasi sosial
yang mengiringi proses perubahan sosial tidak dapat dicegah, dan memasuki ranah kehidupan
manusia disemua bidang kehidupan.

Fenomena perdagangan perempuan dan anak, tindak kekerasan perempuan dan anak
serta tawuran pelajar, merupakan indikasi tidak berfungsinya peranan keluarga. Corak
kehidupan materialistis dan individualistis, nampaknya sudah merasuki kehidupan
sebagian keluarga di Indonesia, sebagaimana dilansir berbagai media massa nasional dewasa
ini.

Negara dan pemerintah sesungguhnya sudah memberi peluang terhadap


fenomena sosial tersebut. Kebijakan dalam bentuk perundang-undangan telah
diterbitkan, seperti Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Peraturan perundang-undangan tersebut dapat
diimplementasikan secara optimal, apabila didukung dengan pemahaman yang sama dan
komitmen dari semua komponen bangsa, baik di pusat maupun di daerah.

Menurut Ogburn, adanya perubahan dalam fungsi keluarga di yang memperlihatkan


dalam detail statistik bahwa aktifitas di dalam keluarga seperti ekonomi,
perlindungan, pendidikan dan agama telah beralih secara pesat kepada badan-badan di
luar keluarga (Khoiruddin, 2008:49). Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami
perubahan, walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat (Yang di
dalamnya terdiri dari beberapa individu) akan selalu berubah. Seperti didalam fungsi-
fungsi keluarga yang semakin mengalami perubahan yang terjadi dimasyarakat. Perubahan
dalam masyarakat ini umumnya juga akan dibarengi oleh lembaga sosial yang lain.
a) Fungsi afeksi (kasih sayang) semakin memudar, karena dalam proses
perkembangan anak menuju dewasa akan mencari kesenangan di luar lembaga keluarga.
Selain itu, Intesitasi kasih sayang antara suami dan istri berkurang disebabkan
kurangnya pertemuan keduanya pada siang hari. Bagi keluarga yang suami dan istri
bekerja diluar rumah, menyebabkan kasih sayang kepada anak-anak menjadi kurang
berkualitas. Keadaan ini dapat dinetralisir oleh adanya kesamaan pandangan untuk
saling memaklumi dalam menjalani kehidupan keluarga. Perubahan fungsi kasih sayang
keluarga sebagai akibat dari perubahan pola interaksi sosial dan kompetesi ekonomi
yang terjadi dimasyarakat.

b) Fungsi reproduksi atau pengaturan keturunan, Seiring perkembangan dan


kemajuan zaman, fungsi reproduksi dalam keluarga mengalami perubahan signifikan.
Secara eksistensional, fungsi tersebut tetap ada, tetapi dalam hal pengembangan
keturunan,secara kuantitatif menjadi terbatas. Upaya pembatasan kelahiran anak lebih
didasari oleh upaya memperhatikan sisi kualitas hidup, masa depan anak, dan untuk
kehidupan keluarga yang lebih baik. Pembatasan jumlah kelahiran anak, tidak hanya
terjadi hanya keluarga kurang mampu saja, tetapi juga merupakan fenomena kehidupan
keluarga pada masyarakat kota. Orientasi material lebih menjadi dasar prinsip pada
pembatasan fungsi reproduksi dalam keluarga.

c) Fungsi sosialisasi atau pendidikan keluarga yang menjadi tempat sosialisasi


yang utama berpindah pada lembaga pendidikan non formal atau orang lain yang
mempunyai kapabilitas dalam hal tersebut. Dengan kata lain ibu tersebut meninggalkan
fungsi sebagai ibu rumah tangga yakni pengasuh anak-anaknya. Tanggung jawab
keluarga sekarang dalam pendidikan sekolah dan pendidikan moral tidaklah sebesar
tanggung jawab keluarga pada masa lalu. Termasuk pendidikan moral bagi anak-anak,
sekarang sudah lebih banyak diserahkan ke sekolah-sekolah, pesantren.

d) Fungsi Ekonomi,Fenomena perubahan fungsi ekonomi dalam rumah tangga,


disebabkan oleh sistem industri yang semakin telah berpengaruh pada sistem produk
dalam rumah tangga. Sebagai lembaga sosial yang dinamis dalam sistem sosial yang lebih
besar, maka perubahan fungsi ekonomi dalam keluarga, adalah bagian dari upaya
penyesuaian sosial budaya atas perubahan yang terjadi di luar keluarga. Tidak ada pembagian
kerja yang kaku antarasuami, istri, dan anakanak. Suami dan istri memiliki hubungan yang
egaliter, begitu juga anak-anak. Perubahan yang nyata terlihat dalam aktivitas keluarga yang
kurang mempergunakan alat masaknya. Hal ini semakin meringankan pekerjaan ibu
rumah tangga dan merupakan indeks perubahan-perubahan dalam dalam kebiasaan-
kebiasaan pekerjaan di rumah.

e) Fungsi pelindung atau proteksifungsi proteksi atau perlindungan telah beralih


kepada instansi atau lembaga kepolisian dan lembaga keamanan, untuk melindungi
masyarakat dan menciptakan keamanan-keamanan, departemen Kesehatan memberikan
perlindungan penyakit,badan-badan keamanan negaradan beserta program pemerintah yang
bertujuan melindungi keselamatan masyarakat umum.Sehingga fungsi proteksi sekarang telah
berganti pada lembaga atau instansi terkait.

F) Fungsi KeagamaanTradisi keagamaan keluarga mengalami perubahan tradisi yang


signifkan. Pendidikan keagamaan lainnya dilakukan melalui sekolah dan madrasah serta
pondok pesantren dimana anak disekolahkan. Fungsi keagamaan keluarga saat ini telah
mengalami regresitas secara dramatis. Masyarakat telah menjadikan hidupnya lebih
berorientasi kepada upaya mencari kebahagiaan materi, yang pada sisi lain telah
mengurangi kekuatan agama dalam kehidupannya.

2.3 Peranan Keluarga Dalam Proses Sosialisasi Anak

Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang
bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan
mungkin dengan saudara dekat lainnya. Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan,
ia sangat tergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya.
Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang dekat sekitar lingkungan
keluarganya, seperti belajar makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan
berperilaku.Khairuddin (2002), mengemukakan bahwa proses sosialisasi adalah proses
belajar, yaitu proses akomodasi dengan mana individu menahan, mengubah impuls-impuls
dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya. Dalam
proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola, nilai dan
tingkah laku dalam masyarakat di mana ia hidup. Markum (1983) juga mengungkapkan
bahwa proses sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang (anak) dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan norma atau adat istiadat yang berlaku di lingkungan sosialnya
Ahmadi (2004), keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenalkan kepada
anak. Dalam keluarga, orangtua mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada anak dan
di sinilah dialami interaksi dan disiplin pertama yang dikenalkan kepadanya dalam
kehidupan sosial. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain
menyebabkan seorang anak menyadari dirinya sebagai individu dan sebagai makhluk
sosial.

Sebagai makhluk sosial, dalam keluarga anak akan menyesuaikan diri dengan
kehidupan bersama, Yaitu saling tolong menolong dan mempelajari adat istiadat yang
berlaku dalam masyarakat. Hal tersebut akan diperkenalkan oleh orang tua yang
akhirnya dimiliki oleh anak. Perkembangan seorang anak di dalam keluarga sangat
ditentukan oleh kondisi situasi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki
orangtuanya.Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap
proses sosialisasi individu atau seseorang. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya
peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah:

a) Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face


to face secara tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat
diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam
hubungan sosial lebih mudah terjadi.

b) Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena
merupakan buah cinta kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan
biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan
emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian-penelitian membuktikan
bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada hubungan intelektual
dalam proses sosialisasi.

c) Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang
tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.Dalam
keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak
tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui
penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh
karena itu, orang tua sangan berperan untuk:
1. Selalu dekat dengan anak-anaknya,

2. Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa

anak tidak merasa tertekan,

3. Mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah,

baik dan buruk, pantas dan tidak pantas dan sebagainya,

4. Ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang

baik serta menghindarkan perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru

di hadapan anak-anaknya, dan

5. Menasihati anak-anaknya jika melakukan kesalahan serta

menunjukkan dan Mengarahkan kejalan yang benar

2.1 Fungsi Keluarga


Fungsi keluarga menurut
BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Nasional) :
a. Fungsi Agama
Keluarga menjadi tempat
dimana nilai agama
diberikan, diajarkan, dan
dipraktikkan.Disini, orangtua
berperan menanamkan nilai
agama sekaligus memberi
2.1 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut
BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Nasional) :
a. Fungsi Agama
Keluarga menjadi tempat
dimana nilai agama
diberikan, diajarkan, dan
dipraktikkan.Disini, orangtua
berperan menanamkan nilai
agama sekaligus memberi
2.1 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut
BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Nasional) :
a. Fungsi Agama
Keluarga menjadi tempat
dimana nilai agama
diberikan, diajarkan, dan
dipraktikkan.Disini, orangtua
berperan menanamkan nilai
agama sekaligus mem
2.4 Pola Sosialisasi Di Lingkungan Keluarga

Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu
pertama, cara represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak
pada orang tua, Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada
penggunaan hukuman terhadap kesalahan.

Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi
dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua.
Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah,
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran
keluarga sebagai significant other. Kedua, cara partisipasi (participatory socialization)
yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak. Sosialisasi partisipatoris (participatory
socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu,
hukuman dan imbalan bersifat simbolik.

Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada
interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan
keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

1. Sosialisasi represif (repressive socialization) antara lain:

a) Menghukum perilaku yang keliru,

b) Hukuman dan imbalan material

c) Kepatuhan anak.

2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) antara lain:

a) Otonomi anak

b) Komunikasi sebagai interaksi

c) Komunikasi verbal.

Keseluruhan sistem belajar mengajar berbagai bentuk sosialisasi dalam keluarga


bisa disebut sistem pendidikan keluarga. Sistem pendidikan keluarga dilaksanakan
melalui pola asuh yaitu suatu pola untuk menjaga,merawat, dan membesarkan anak.
Pola ini tentu saja tidak dimaksudkan pola mengasuh anak yang dilakukan oleh perawat
atau baby sitter, seperti yang sering dilakukan oleh kalangan keluarga elit/kaya di kota-
kota besar. Pola mengasuh anak di dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh sistem nilai,
norma, dan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempat keluarga itu tinggal.
Jadi, kepribadian dan pola perilaku yang terdapat pada berbagai masyarakat suku bangsa
sangat beragam coraknya.

Dalam kehidupan sosial


fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga. Badan
Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BBKBN) menderek ada 8
fungsi keluarga yang tentu
akan
dibahas dalam makalah ini.
Keluarga merupakan salah satu
isu tematik pembangunan
sosial,
baik nasional maupun global.
Tidak sedikit keluarga yang
mengalami perubahan
struktur,
fungsi dan peranannya
sehingga inilah yang kemudian
membuat kami terus mencari
refrensi
untuk dapat memaparkan
dengan detail dari perubahan
fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga
juga merupakan media awal
dari suatu proses sosialisasi
dimana saat seorang bayi
dilahirkan, ia sudah
berhubungan dengan kedua
orang tuanya,.
fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga.
Dalam kehidupan sosial
fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga. Badan
Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BBKBN) menderek ada 8
fungsi keluarga yang tentu
akan
dibahas dalam makalah ini.
Keluarga merupakan salah satu
isu tematik pembangunan
sosial,
baik nasional maupun global.
Tidak sedikit keluarga yang
mengalami perubahan
struktur,
fungsi dan peranannya
sehingga inilah yang kemudian
membuat kami terus mencari
refrensi
untuk dapat memaparkan
dengan detail dari perubahan
fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga
juga merupakan media awal
dari suatu proses sosialisasi
dimana saat seorang bayi
dilahirkan, ia sudah
berhubungan dengan kedua
orang tuanya,. Sebagai
anggota keluarga
yang baru dilahirkan, ia
sangat tergantung pada
perlindungan dan bantuan
anggota-anggota
keluarganya. Proses
sosialisasi awal ini kemudian
dimulai dengan proses
belajar
menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang
dekat sekitar
lingkungan keluarganya
Dalam kehidupan sosial
fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga. Badan
Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BBKBN) menderek ada 8
fungsi keluarga yang tentu
akan
dibahas dalam makalah ini.
Keluarga merupakan salah satu
isu tematik pembangunan
sosial,
baik nasional maupun global.
Tidak sedikit keluarga yang
mengalami perubahan
struktur,
fungsi dan peranannya
sehingga inilah yang kemudian
membuat kami terus mencari
refrensi
untuk dapat memaparkan
dengan detail dari perubahan
fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga
juga merupakan media awal
dari suatu proses sosialisasi
dimana saat seorang bayi
dilahirkan, ia sudah
berhubungan dengan kedua
orang tuanya,. Sebagai
anggota keluarga
yang baru dilahirkan, ia
sangat tergantung pada
perlindungan dan bantuan
anggota-anggota
keluarganya. Proses
sosialisasi awal ini kemudian
dimulai dengan proses
belajar
menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang
dekat sekitar
lingkungan keluargany
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial
fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga. Badan
Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BBKBN) menderek ada 8
fungsi keluarga yang tentu
akan
dibahas dalam makalah ini.
Keluarga merupakan salah satu
isu tematik pembangunan
sosial,
baik nasional maupun global.
Tidak sedikit keluarga yang
mengalami perubahan
struktur,
fungsi dan peranannya
sehingga inilah yang kemudian
membuat kami terus mencari
refrensi
untuk dapat memaparkan
dengan detail dari perubahan
fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga
juga merupakan media awal
dari suatu proses sosialisasi
dimana saat seorang bayi
dilahirkan, ia sudah
berhubungan dengan kedua
orang tuanya,. Sebagai
anggota keluarga
yang baru dilahirkan, ia
sangat tergantung pada
perlindungan dan bantuan
anggota-anggota
keluarganya. Proses
sosialisasi awal ini kemudian
dimulai dengan proses
belajar
menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang
dekat sekitar
lingkungan keluargany
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial
fungsi keluarga dan proses
sosialisai keluarga sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dari lingkungan
kelurga. Badan
Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional
(BBKBN) menderek ada 8
fungsi keluarga yang tentu
akan
dibahas dalam makalah ini.
Keluarga merupakan salah satu
isu tematik pembangunan
sosial,
baik nasional maupun global.
Tidak sedikit keluarga yang
mengalami perubahan
struktur,
fungsi dan peranannya
sehingga inilah yang kemudian
membuat kami terus mencari
refrensi
untuk dapat memaparkan
dengan detail dari perubahan
fungsi keluarga itu sendiri.
Keluarga
juga merupakan media awal
dari suatu proses sosialisasi
dimana saat seorang bayi
dilahirkan, ia sudah
berhubungan dengan kedua
orang tuanya,. Sebagai
anggota keluarga
yang baru dilahirkan, ia
sangat tergantung pada
perlindungan dan bantuan
anggota-anggota
keluarganya. Proses
sosialisasi awal ini kemudian
dimulai dengan proses
belajar
menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang
dekat sekitar
lingkungan keluarganya

Anda mungkin juga menyukai