Anda di halaman 1dari 8

Oleh : Hery Setianingsih

Guru Kelas : V (lima)


Instansi : SDN Kutosari
Kecamatan : Belitang III
Kabupaten : Ogan Komering Ulu Timur
Propinsi : Sumatera Selatan
 Modul 1 Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik
 Modul 2 Mendidik dan Mengajar
 Modul 3 Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh
 Modul 4 Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
 Modul 5 Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali

karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling


mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali
kekuatan dan kelemahan diri. Guru mengenali kekuatan dan
kelemahan yang kita punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa
yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita
Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
 Mendidik dan Mengajar terdapat 3 materi yaitu :
1. Mendidik Menyeluruh. Pendidik dapat berupaya membangun dan menjaga
lingkungan kondusif, yang lebih nyaman, menyenangkan, agar setiap murid
dapat tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya sebagai manusia.
2. Pendidikan selama satu abad Dulu sistem penilaian dan penghargaan terlalu
berorientasi pada kecakapan kognitif.
3. Menjadi Manusia Secara Utuh Manusia mempunyai dua kebutuhan dasar yaitu
lahir dan batin. Menjadi manusia yang merdeka dapat memerintah dan
menguasai diri sendiri (mandiri) dan tidak bergantung kepada orang lain
Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh Implementasi konsep trikon ;
kontinyu, konvergen, dan konsentris; Manajemen kelas yang mengatur berjalannya
proses pembelajaran tentunya melalui sebuah perencanaan dan dilakukan secara
terus- menerus sehingga pengelolaan perilaku, lingkungan, dan kurikulum berjalan
dengan efektif. Konsisten dalam menjalankan manajemen kelas ini, salah satu contoh
implementasi asas kontinu dalam pendidikan. Murid diberikan kemerdekaan untuk
belajar, bertanya, dan mengembangkan potensinya.
Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti Ki Hadjar Dewantara juga menjelaskan
bahwa keluarga merupakan tempat utama dan yang paling baik dalam melatih karakter
anak atau murid. Keluarga menjadi tempat anak atau murid dalam proses menyempurna
menjadi sempurna, sebagai laboratorium awal dan utama melatih kecerdasan budi
pekerti anak agar siap menjalani hidup dalam masyarakat. Kita sebagai pendidik, di
sekolah ikut turut serta berperan membantu murid untuk menemukan kecerdasan budi
pekerti dengan tuntunan dan teladan yang sesuai dengan kebutuhan murid. Seseorang
yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan, merasakan, dan
mempertimbangkan setiap perilaku yang ditampilkannya.
Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang

guru semestinya mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang terbaik

adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian

hidup dari dalam diri siswa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai