A DENGAN
HIPERTENSI
Dosen Pembimbing:
Bayu Purnama Atmaja, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan
akhirat kelak. Dialah sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat
menyesatkan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan, bimbingan, masukan, dan
motivasi dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bayu Purnama Atmaja, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen pembimbing yang
telah memberikan masukan, dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
2. Orang tua serta saudara-saudara tercinta atas do’a, motivasi, dan harapannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan masukan yang baik
kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Mudah-mudahan amal baik mereka senantiasa mendapat pahala dan
balasan yang setimpal dari Allah Swt. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya amin.
Penulis
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas,
dengan pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya tergantung pada
eksistensinya. Ciri utama lain dari sebuah keluarga ialah bahwa fungsi utamanya
dapat dipisahkan satu sama lain. Keluarga menyumbangkan kelahiran
pemeliharaan fisik anggota keluarga, penempatan anak dalam masyarakat,
pemasyarakatan, dan kontrol sosial Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu
masyarakat. Suatu keluarga terdapat ayah, ibu, anak dan kesemuanya itu
mempunyai tugas dan fungsi masing-masing, apabila tidak di jalankan tugas serta
fungsinya dengan baik maka akan terjadi suatu ketimpangan antar anggota
keluarga yang terkadang memicu konflik. Salah satu anggota keluarganya yang
kurang paham bahkan tidak melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik,
maka keluarga tersebut akan mengalami gangguan dalam perjalanan kehidupan
berkeluarga. Keluarga tersebut akan mengalami berbagai persoalan yang membuat
hubungan kekeluargaan tersebut retak dan tidak sehat. Keluarga dapat dikatakan
harmonis yaitu apabila keluarga tersebut saling mengerti dan paham akan tugas,
fungsi dan tanggungjawabnya. Pola asuh orang tua sangatlah penting di dalam
sebuah keluarga, pola asuh merupakan tata sikap atau perilaku yang digunakan
orang tua untuk mendidik atau merawat anaknya. (Hidayat, 2019)
Dengan adanya pola asuh orang tua dapat terjadi interaksi sosial yang
berguna untuk mengenalkan anak pada peraturan, norma, dan tata nilai yang
berlaku di dalam masyarakat. Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan.
Keluarga memiliki ciri khas tersendiri dalam memberikan kasih sayang dan
perhatian kepada anaknya. Pemberian kasih sayang dan perhatian orang tua
kepada anak harus seimbang agar anak tidak merasa diberi kebebasan dalam
menjalani kehidupannya. Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Anak merupakan titipan dari Tuhan yang harus
dijaga oleh keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar untuk
merawat dan mengasuh anak sampai akhir hayat.
34
ada disekitarnya. Anak akan berkembang dengan baik, ketika orang tua dalam
mendidik itu dengan cara yang baik dan benar. Perhatian serta kasih sayang orang
tua harus diberikan kepada anak secara maksimal, meskipun sudah berada dalam
keluarga broken home. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mengasuh
anak agar anak tersebut bisa berkembang dengan baik.
Kebutuhan yang diberikan oleh orang tua melalui pola asuh akan
memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah
sebagian dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Perkembangan adalah pola
perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang
hidup. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun juga
melibatkan penuaan. Perkembangan meliputi tiga aspek, yaitu fisik, mental-
psikologi, dan sosial. Perkembangan fisik dapat dilihat melalui pertumbuhan
tulang, otot-otot, sistem syaraf serta organ-organ tubuh. Perkembangan mental
psikologis mencakup pertumbuhan mental yang berkesinambungan yang dapat
dilihat melalui peningkatan kemampuan untuk memecahkan masalah, serta
kemampuan untuk menghasilkan ide-ide. Pertumbuhan kemampuan sosial juga
bersifat berkesinambungan sampai seseorang mampu beradaptasi dengan
lingkungan, atau mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta tuntutan
lingkungan sosial di sekitarnya.
Dengan adanya tiga aspek tersebut, orang tua harus bisa mengontrol
anaknya, agar anaknya bisa berkembang dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan (Sugiono, 2018).
1.4 Manfaat
a. Penulis
Semoga dengan pembuatan makalah ini penulis dapat menambah
wawasan dan pengalaman tentang materi asuhan keperawatan keluarga.
b. Institusi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran
serta menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat.
37
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. N
Genogram:
48
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A adalah keluarga usila yaitu yang terdiri dari suami,
istriyang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
8. Suku
Keluarga Tn. A berasal dari suku Jawa. Saat ini Tn. A tinggal
bersama istri dan keluarganya biasa menggunakan bahasa Jawa
dan Indonesia saat berkomunikasi dengan orang lain.
9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Tn. A adalah islam dan taat
beribadah, sering mengikuti pengajian serta berdoa agar Tn. A
dapat sembuh dari penyakit.
49
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Tn. A yang ditempati adalah rumah pribadi dengan jenis
rumah permanen. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu
satu ruang tamu, satu ruang keluarga, tiga kamar tidur, satu toilet
dan dapur. Atap rumah terbuat dari seng. Penerangan dengan
listrik. Lantai keramik. Lingkungan rumah tampak bersih. Sumber
api yang digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air
yang digunakan berasal dari PDAM. Di desa ini, antara rumah
penduduk tidak memiliki jarak sehingga saling menempel.
51
Denah Rumah:
Toilet dapur
kamar
ruang keluarga
ruang tamu
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu R tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain.
2. Fungsi Sosialisasi.
53
X. Prioritas Masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi. Skoring data :
miliki kurang
terkait
penyakit
hipertensi
2 1 2/3x1=0,6 Mengatasi
masalah
Potensi
diperlukan
masalah
waktu yang
untuk
cukup, supaya
dicegah:
mereka dapat
cukup
mengenal
penyakit
hipertensi dan
mengerti
bagaimana
cara mencegah
penyakit
hipertensi
2 1 2/2x1=1
Keluarga
merasakan
bagaimana
Menonjolnya masalah dan
masalah: ingin segera
masalah perlu untuk
segera mengatasinya
ditangani
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Yaang
dimana setiap orang yang berada dalam satu keluarga tersebut memiliki perkembangan
dan pertumbuhan yang berbeda-beda pada setiap usia.
4.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa/i mampu mempelajari dan memahami tentang asuhan
keperawatan keluarga dan serta menerapkan intervensi pada keperawatan keluarga.
58
DAFTAR PUSTAKA
Maryani, Dewi Sri. 2019. Pengertiankeperawatan keluarga. Bandung: Yrama Widya.
http://widyasar/2019/09/keperawatankeluarga.html Diakses pada tanggal 16 Juni
2022.
Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin. 2019. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin. 2019. Ilmu Keperawatan Keluarga
Pengantardan Teori, Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.
Proses Asuhan Keperawatan Agregat gangguan mental Komunitas. (Diunduh pada tanggal 16
Juni 2022, 10:11 WIB) (http://arekareks14b.blogspot.co.id/2013/06/proses-asuhan-
keperawatan-keluarga.html)