Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR, TUJUAN & STRATEGI PARENTING

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah
Parenting Yang Dibimbing Oleh: Ustadzah Ulfa.M.Pd

Disusun Oleh kelompok 1:

Hidayah

‘Aliyatur Rofi’ah

Nova Nur Diana

Pendidikan Islam Anak Usia Dini


Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

1
Tahun 2019/2020

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami
kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan
menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa
pula kami berterimakasih kepada pembimbing kami yang telah memberikan ilmu
dalam mata kuliah ini.
Dalam makalah ini kami membahas tentang “KONSEP DASAR, TUJUAN &
STRATEGI PARENTING ” kami selaku penyusun makalah ini, berharap supaya
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dalam perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.

Penyusun

3
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................
Konsep Dasar Parenting ...................................................................................... 2

Strategi Parenting.................................................................................................. 3

Tujuan Parenting................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................... 10
Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah anugerah terindah yang harus kita syukuri yang diberikan
oleh Allah. Rasa syukur yang dapat dilakukan oleh kedua orang tua adalah dengan
mengasuh, menyayangi, mencintai dan memberikan pendidikan yang layak untuk
anaknya. Orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anaknya,
mengajari, mengarahkan, dan mendidik. Tanggung jawab inilah yang disebut
bentuk pengasuhan. Tujuan dari pengasuhan itu sendiri adalah untuk membentuk
anak-anak menjadi manusia yang sehat, cerdas, berkarakter mulia, berakhlak serta
mampu menjadi generasi kuat bukan generasi yang lemah dan memiliki masa
depan yang cerah. Agar semua ini terwujud maka orang tua harus mengetahui dan
menerapkan pola asuh yang benar sesuai dengan tahapan perkembangan anaknya
berlandaskan syariah islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah dalam berbagai
sunnahnya. Orang tualah yang berperan penting untuk mengarahkan kehidupan
anak, mengarah kepada kebaikan atau keburukan, mengarah pada kecerdasan atau
kebodohan, mengarah pada akhlak mulia. Peran orang tua tidak hanya ibu namun
ayah juga sangat berpengaruh dalam mengasuh anaknya, dan hampir setiap waktu
anak akan selalu bersama orang tuanya. Maka dari makalah ini akan lebih
membahas parenting dalam islam yang sesungguhnya.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan konsep parenting dalam islam ?
2) Apakh tujuan dari parenting ?
3) Bagaimana strategi parenting anak usia dini ?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu konsep parenting dalam islam.
2) Untuk mengetahui tujuan parenting.
3) Untuk mengetahui strategi parenting untuk anak usia dini

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Parenting
Secara bahasa Parenting Berasal dari bahasa Inggris, berasal dari kata
Parent yang berarti Orang tua. Sedangkan dalam kamus oxford, Parenting
adalah the process of caring for your child or children . Parenting adalah
proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak meliputi
aktivitas-aktivitas berikut : memberi makan (noursing), memberi petunjuk
(guiding) dan melindungi anak-anak ketika meraka bertumbuh. Menurut Ki
Hadjar Dewantara, keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama. Anak
menghabiskan 80% harinya bersama keluarga dan lingkungan. Sehingga,
pendidikan dan pengetahuan pertama dan dominan akan berasal dari keluarga
serta lingkungannya. Pengaruh keluarga akan menjadi cerminan diri anak.
Oleh karena itu, penting bagi keluaga untuk mengetahui cara yang baik dan
tepat dalam menghadapi dan mendidik anak usia dini1.
Pendidikan orang tua yang dimaksud bukanlah pendidikan formal yang
dijalani oleh orang tua, namun yang dimaksud disini adalah pendidikan yang
diberikan kepada orang tua dalam rangka untuk mengetahui dan
mengaplikasikan pendidikan yang tepat dalam mendidik anak usia dini
terutama saat anak berad dalam lingkungan keluarga bersama orang tuanya di
rumah. Jadi, yang dimaksud orang tua bukan hanya orang dewasa yang
mempunyai anak, melainkan juga orang-orang dewasa yang selalu berada
dilingkungan anak dan membawa pengaruh terhadap tumbuh kembang anak
tersebut seperti kakek/nenek, pengasuh, tante, pembantu, yang setiap saat
selalu dilihat, didengar, dan menjadi pusat perhatian oleh anak karena anak itu
sifatnya meniru2.
Menurut Regio Amellia ada tiga tempat yang mempunyai pengaruh besar
dan menjadi guru dalam perkembangan kemampuan terhadap anak usia dini,
yaitu orang tua, guru sekolah, dan lingkungan. Menurut Darling (1999) pola

1
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2013), hal.
255
2
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, hal. 259-260

6
asuh (parenting) adalah suatu aktivitas yang kompleks yang meliputi beberapa
tingkah laku spesifik yang bekerja secara sendiri-sendiri mauoun bersama
sama untuk mempengruhi anak.
Parenting adalah perlakuan orangtua dalam rangka memenuhi kebutuhan,
memberi perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari.3
Mendidik anak tidak hanya menjadi tugas para Ibu, tetapi juga menjadi tugas
Bapak. Pola asuh yang digunakan orang tua dalam mendidik anak bermacam-
macam, setiap orang tua punya style sendiri yang unik. Perlu dipahami bahwa
anakpun tumbuh-kembang secara bertahap. Beberapa materi yang penting
sejak dini ditanamkan adalahpendidikan keimanan, pendidikan untuk
membiasakan beribadah, pendidikan akhlaq, pendidikan emosi, dan
sebagainya. pengasuhan (parenting) sebagai serangkaian keputusan tentang
sosialisasi pada anak, yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orang
tua/pengasuh agar anak mampu bertanggung jawab dan memberikan
kontribusi sebagai anggota masyarakat termasuk juga apa yang harus
dilakukan orang tua/ pengasuh ketika anak menangis, marah, berbohong, dan
tidak melakukan kewajibannya dengan baik.
B. Strategi Parenting
Strategi pengasuhan merupakan berbagai bentuk tingkah laku orangtua untuk
mengarahkan dan memengaruhi perilaku anak4. Strategi pengasuhan juga
dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan orangtua
untuk menjaga anaknya dari pengalaman negatif dengan cara mengembangkan
keterampilan anak5. Laforce mengelompokkan strategi pengasuhan menjadi
tiga domain, yaitu reasoning strategies, engagement/attention strategies, dan
power-assertion strategies.

3
Ali Aziz. “Parenting”. Aliaziz.Gurusertifikasi.org. Pada tanggal 23 Maret 2018 Pukul
21.15 WIB
4
Laforce, J. C. (2004). Experience of parenting: Parenting strategies and
their relationship with parental selfefficacy, perceptions of control, and parental affect
(Order No. NQ- 99989). Available from ProQuest Dissertations & Theses Global.
(305091375). Retrieved from http:// - search.proquest.com/docview/3050 91375?
accountid=17242
5
Celada, T. C. (2010). Parenting styles as related to parental self-efficacy and years
living in the united states among latino immigrant mothers (Order No. 3421132).
Available from ProQuest Dissertations & Theses Global. (750856347).

7
1. Strategi reasoning diartikan sebagai cara untuk menolong anak
menginternalisasikan nilai-nilai yang ada dan mengembangkan moral
pribadinya. Strategi ini digunakan orangtua dengan mengembangkan
logika anak, mengacu pada norma-norma sosial, perasaan terhadap orang
lain, dan konsekuensi alami yang akan diterima oleh anak (Laforce, 2004).
2. Strategi kedua yakni engagement/attention terkait dengan bagaimana
peran orangtua mengontrol perilaku bermasalah anak.
Engagement/attention strategies ini dinilai cukup berperan dalam proses
interaksi antara orangtua dan anak (Laforce,2004).
3. Strategi power-assertion merupakan strategi dengan memberikan kontrol
satu arah terhadap interaksi, seperti halnya memberikan hak atau
mengambilnya, memberikan perintah atau instruksi, dan juga
menggunakan hukuman fisik. Ketiga strategi tersebut berfokus pada
perilaku orangtua melakukan pengasuhan anaknya (behavior-focused)
(Laforce, 2004)
Dalam penguatan PAUD berbasis keluarga ada beberapa program yang dapat
dikembangkan antara lain6:
1) Kelas pertemuan orangtua (KPO), adalah wadah komunikasi bagi orang
tua untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan tentang melaksanakan
pendidikan anak uusia 0-6 tahun dirumah. Termasuk anggota keluarga
kakek dan nenek serta orang dewasa lainnya yang ada.
2) Keterlibatan orang tua di kelompok/kelas anak (KOK), adalah kegiatan
melibatkan orang tua untuk membantu pendidik dalam proses
pembelajaran di kelompok/kelas anaknya, orang tua sebagai guru
pendamping bagi guru di lembaga PAUD.
3) Keterlibatan Orang tua dalam acara bersama (KODAB), adalah
keterlibatan orang tua dalam acara bersama dalam pelaksanaan kegiatan
penunjang pembelajaran yang dilakukan diluar kelas (outing activities).
4) Hari konsultasi orang tua, adalah hari-hari tertentu yang dijadwalkan oleh
pengelola lembaga sebagai hari bertemu antara orang tua dan ahli untuk
membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah-

6
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, hal. 262-266

8
masalah lain yang dihadapi anak. Hari kosultasi ini lebih ditekankan pada
tanya jawab yang mendalam tentang sesuatu masalah dengan seorang
narasumber/guru.
Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang suci bagaikan
permata yang murni. Bebas dari segala macam ukiran dan lukisan. Ia siap
menerima setiap bentuk pahatan dan cederung kepada apa saja yang ditanamkan
kepadanya. Bila dibiasakan untuk melakukan kebaikan, ia pasti tumbuh baik
begitupu sebaliknya.7
Sebagaimana Rasulullaah salallaahu ‘alayhi wasalam bersabda :
“ setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan kedua orangtuanyalah
yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi” (HR. Bukhari)
Ada empat tahap bagaimana mendidik anak mengikut sunnah Rasulullah
SAW sebagai berikut:
1. Umur anak-anak 0-6 tahun.
Pada tahap ini, Rasulullah s.a.w menyuruh kita untuk memanjakan,
mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang tanpa terbatas.
Berikan mereka kasih sayang dengan bersikap adil terhadap setiap anak-
anak.Tidak boleh dipukulsekiranya mereka melakukan kesalahan
walaupun atas dasar untuk mendidik. Sehingga, anak-anak akan lebih
dekat dengan kita. Anak-anak akan merasa aman pada usia kecil mereka
karena mereka tahu (ibu bapak) selalu ada disisi mereka setiap waktu.
2. Umur anak-anak 7-14 tahun.
Pada tahap ini orang tua harus menanamkan nilai disiplin dan tanggung
jawabkepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud, “Perintahlah anak-
anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan
pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh
tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan
perempuan).” Pukulan bukanlah untuk menyiksa, hanya sekadar untuk
mengingatkan anak-anak. Sehingga, anak-anak akan lebih bertanggung
jawab pada setiap perintah terutama dalam mendirikan sholat. Ini adalah

7
Syaikh Jamal Abdurrahman, Islamic Parenting, hal. 14

9
waktu yang tepat bagi orang tua untuk membangun kepribadian dan
akhlak anak-anak mengikut acuan Islam.
3. Umur anak-anak 15- 21 tahun.
Pada tahap remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini,
orangtua sebaiknya mendekati anak-anak dengan berteman tau
berkawan dengan anak-anak. Sering berkomunikasi dengan mereka
tentang sesuatu yang mereka hadapi. Jadilah pendengar yang setia kepada
mereka. Jangan memarahi anak-anak tetapi gunakan pendekatan. Mereka
tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain
karena kebahagian dan kesenangan sudah ada di rumah bersama keluarga.
4. Umur anak 21 tahun dan ke atas.
Tahap ini adalah masa orang tua untuk memberikan
sepenuh kepercayaan kepad anak-anak dengan memberi kebebasan dalam
membuat keputusan mereka sendiri. Orang tua hanya perlu memanantau,
menasehati dengan selalu berdoa agar setiap tindakan yang anak-anak
ambil adalah betul. Orang tua harus sering menasihati mereka, kerana
kalimat nasihat yang diucap sebanyak 200 kali atau lebih terhadap anak-
anak mampu membentuk tingkah  baik seperti yang orang tua inginkan.
Dengan demikian mendidik dan membina anak menurut ajaran Islam dan
as-sunnah merupakan suatu cara yang dikehendaki oleh Allah agar anak-anak
kita dapat terjaga dari siksa api neraka. Curahkan kasih sayang dengan
bermain bersama mereka.Mengajar, mengarahkan, dan mendidik anak sama
halnya usaha untuk mendapatkan syurga. Sebagaimana Nabi Muhammad
Salallaahu ‘alayhi wasalam bersabda : “ ajarilah anak-anak kalia.
Mudahkanlah dan jangan dipersulit” (HR. Ahmad)

C. Tujuan Parenting
Mohammad Fauzil Adhim dalam tulisannya memaparkan beberapa fungsi
atau tujuan parenting sebagai berikut:
1. Mendidik anak agar kelak mereka dapat meninggikan kalimah Allah di
muka bumi bukan meninggikan diri dengan menggunakan kalimah Allah

10
2. Menjadikan mereka anak-anak yang sholeh dan sholihah yang mampu
mengantarkan doa-doanya untuk orang tua
3. Mengembangkan kecerdasan dan bakat anak
4. Memberikan bekal ilmu bagi mereka untuk mengarungi kehidupan yang
sementara ini
Secara umum tujuan parenting ialah :
1. Meningkatkan kesadaran orang tua
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam
melaksanakan perawatan
3. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan
sekolah
Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan
berkualitas,
diperlukan adanya usaha yang konsisten dan kontinu dari orang tua di dalam
melaksanakan tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anak mereka
secara lahir maupun batin sampai seorang anak tersebut dewasa dan mampu
berdiri sendiri sebagai manusia yang bertanggung jawab. Untuk memulai
perubahan pendidikan dari hal yang kecil dalam keluarga, maka
dalam merealisasikannya orang tua perlu mengetahui beberapa hal, yaitu:
1. Fungsi dan Peran Orang Tua dalam Pendidikan anak
Pentingnya peran keluarga dikarenakan keluarga menjadi pranata
sosial pertama dan utama yang memiliki peran paling strategis dalam
mengisi dan membekali nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan oleh anak
yang tengah mencari makna kehidupannya. Meskipun diakui bahwa
keluarga bukan satu-satunya pranata yang menata kehidupannya karena di
samping keluarga masih banyak pranata sosial lainnya yang secara
kontributif mempunyai andil dalam pembentukan kepribadian. Dengan
kata lain pranata keluarga adalah titik awal keberangkatan, sekaligus
sebagai modal awal perjalanan hidup mereka yang kemudian dilengkapi
dengan rambu-rambu perjalanan yang digariskan pranata sosial lainnya di
lingkungan pergaulan sehari-hari di sekolah dan masyarakat. Memberikan
pendidikan kepada anak merupakan kewajiban yang ditekankan oleh

11
agama dan menjadi hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Orang tua
yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dipandang sebagai orang
tua yang tidak bertanggung jawab terhadap amanah Allah dan undang-
undang pergaulan.
2. Pendidikan Agama sebagai Dasar bagi Anak Menghadapi Dunia
Pendidikan agama bagi anak haruslah dilakukan dalam tiga
lembaga
pendidikan secara seimbang, yaitu oleh keluarga, sekolah dan masyarakat.
Di dalam keluarga pendidikan agama menjadi kewajiban bagi kedua orang
tua; di sekolah, pendidikan menjadi tanggung jawab bagi guru-guru; dan
di masyarakat, pendidikan menjadi tanggung jawab bagi seluruh
komponen masyarakat yang berinteraksi. Antara ketiga lembaga tersebut
harus berjalan secara terpadu, seiring, dan sejalan dan saling melengkapi
antara satu dengan yang lainnya. Sebab manakala ketiga lembaga
pendidikan itu tidak berjalan secara terpadu, maka pendidikan yang
dilaksanakan tidak akan berhasil dengan baik. Sebagai contoh, seorang
anak di dalam keluarga diberikan pendidikan agama dengan kuat, namun
tidak ada sinergi dari sekolah dan masyarakat, maka hal ini akan
menyebabkan konflik dalam diri seorang anak tersebut yang pada
gilirannya anak tersebut akan menjadi bingung bahkan dapat
mengakibatkan anak akan terjerumus ke dalam hal yang negatif. Itulah
mengapa pendidikan agama perlu dilakukan sejak dini dari dalam keluarga
kemudian diteruskan di sekolah dan selanjutnya dimantapkan di dalam
lingkungan masyarakat.
3. Faktor pendukung pendidikan dalam keluarga
Keluarga sebagai penukung untuk menguatkan pendidikan yang akan
diberikan kepada anak. ada beberapa faktor yang mendukung untuk
pendidikan anak diantaranya:
a) Do’a
b) Teladan dan contoh yang baik
c) Rizky yang halal rezeki yang diberikan itu adalah rezeki
yang halal dan baik. Oleh karena itu orang tua harus mencari rezeki

12
yang halal dengan cara yang baik dan juga halal serta tidak mencari
rezeki yang haram. Karena rezeki yang haram akan berdampak kepada
makanan sehari-hari sehingga menjadi haram. Makanan yang haram
akan mengeraskan dan mematikan hati dan menghalangi manusia
untuk masuk ke hadirat Ilahi. Begitu berpengaruhnya makan untuk
manusia, sebagaimana pernyataan M. Fauzi Rachman bahwa makanan
yang haram sangatlah berpengaruh bagi kesehatan manusia, di
samping itu, makanan yang haram akan berubah menjadi api yang
membakar ketajaman berpikir, menghalangi kenikmatan zikir,
membakar kesucian niat, membutakan mata hati, merapuhkan,
menghalangi makrifat dan hikmah dari Allah. Demikian pula
perbandingannya dengan orang yang memakan makanan yang halal
dan baik ia akan mendapatkan kemudahan dalam segala urusannya
d) Sikap adil terhadap anak
e) Kesabaran dalam mendidik
f) Sikap lemah lembut di dalam keluarga

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola asuh yang digunakan orang tua dalam mendidik anak bermacam-
macam, setiap orang tua punya style sendiri yang unik. Perlu dipahami bahwa
anakpun tumbuh-kembang secara bertahap. Beberapa materi yang penting
sejak dini ditanamkan adalahpendidikan keimanan, pendidikan untuk
membiasakan beribadah, pendidikan akhlaq, pendidikan emosi, dan
sebagainya.
Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang suci bagaikan
permata yang murni. Bebas dari segala macam ukiran dan lukisan. Ia siap
menerima setiap bentuk pahatan dan cederung kepada apa saja yang
ditanamkan kepadanya. Bila dibiasakan untuk melakukan kebaikan, ia pasti
tumbuh baik begitupu sebaliknya.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga  mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
meningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
Latif, M. dkk. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana.
Abdurrahman, Syaikh Jamal. (2010). Islamic Parenting. Solo : Aqwam
Adhim, Mohammad Fauzil, Positif Parenting; Cara-Cara Islami
Mengembangkan Karakter
Positif pada Anak Anda, Bandung: Mizania, 2006
Laforce, J. C. (2004). Experience of parenting: Parenting strategies and their relationship with
parental selfefficacy, perceptions of control, and parental affect (Order No. NQ- 99989). Available
from ProQuest Dissertations & Theses Global. (305091375). Retrieved from http:// -
search.proquest.com/docview/3050 91375?accountid=17242

15

Anda mungkin juga menyukai