OLEH :
KELOMPOK 8
NAMA NIM
ASLINDA : C1B122073
NURLINI : C1B122047
KELAS A
JURUSAN SOSIOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah System sosial budaya Indonesia dengan judul “Karakteristik
masyarakat majemuk di Indonesia”.
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......... i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………....... ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….……...... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………........... 1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………..... 2
C. Tujuan…………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….... 3
A. Pengertian keluarga....................................................................................... 3
B. Pengertian lingkungan...................................................................................4
C. Peran keluarga dan lingkungan................................................................... 5
D. Peran lingkungan terhadap keluarga.............................................................. 6
A. Kesimpulan……………………………………………………………. 7
B. Saran…………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………………….9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama, Karena dalam
keluarga anak mendapatkan pendidikan pertama kali dan karena sebagian besar waktu
anak berada dalam keluarga. Keluarga juga memiliki tanggung jawab dalam kehidupan
serta pendidikan seorang anak, sehingga anak dapat tumbuh dan mengembangkan
potensinya. Tanggung jawab keluarga pada pendidikan anak antara lain: (1) Adanya
motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak, (2)
Pemberian motivasi kewajiban moral, (3) Tanggung jawab sosial kepada masyarakat,
bangsa dan negara, (4) Memelihara serta membesarkan anaknya, (5) Memberikan
pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga berguna bagi
kehidupan anak kelak (Hasbullah, 2017).
Peran orang tua akan memberikan dampak yang nyata pada tumbuh kembang anak.
Tugas orang tua pada tiap tahap perkembangan anak diminta untuk mendisiplinkan,
membimbing anak, memelihara anak terutama yang berhubungan dengan psikologis,
fisik, sosial dan ekonomi sehingga anak mampu tumbuh dengan sehat, percaya diri,
kooperasi dan bertanggung jawab (dalam Jonynieni, 2015). Akan tetapi orang tua pada
umumnya melakukan kekeliruan dengan terlalu memfokuskan perhatian pada usaha
memberikan lebih banyak kepada anak-anaknya (Gray, 2006, hlm.24). Pada
kenyataannya sekitar 16% dari anak usia di bawah lima (balita) Indonesia mengalami
gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat, setiap dua dari 1.000
bayi mengalami gangguan perkembangan motorik serta satu dari 100 anak mempunyai
kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Ibu harus memberikan nutrisi yang cukup
bagi anak agar dapat mencegah gangguan saraf dan otak serta memberikan stimulus pada
anak agar perkembangan dan kecerdasan psikomotorik normal. Pertumbuhan anak yang
sehat dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua. Orang tua setidaknya memberikan
makanan jasmani dan rohani yang tepat agar pertumbuhan anak lebih sehat. Sentuhan
kasih sayang dan pemberian ASI memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan anak.
(Mead, dalam Ihromi 1999; Nur, 2010).
Dengan melihat klasifikasi usia anak diatas memperlihatkan bagaimana anak menjadi
rentan terhadap kejahatan dan tindak pidana yang tidak menyenangkan lainnya. Anak-
anak lebih mungkin dianiaya dan memiliki emosi yang kurang stabil jika orang tua
mereka bermasalah, miskin, rendahnya pengetahuan tentang perkembangan anak,
memiliki tingkat stres tinggi, serta mempercayai hukuman fisik (Santrock, 2007; Chen,
2016).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Keluarga
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Agar lebih memahami apa itu keluarga, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:
Menurut Salvacion G. Bailon dan Araceli S. Maglaya (1978), arti keluarga adalah dua
atau lebih individu yang tergabung karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, hidup di dalam satu rumah tangga dengan saling berinteraksi satu sama lain,
memiliki peran masing-masing, menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
3. Peter Gillis
Menurut Peter Gillis (1983), pengertian keluarga adalah sebuah kesatuan yang kompleks
dengan atribut yang dimiliki, tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
memiliki arti sebagaimana unit individu.
Menurut Johnson L. Dan Leny R (2010), pengertian keluarga adalah suatu lingkungan
dimana beberapa orang masih memiliki hubungan darah.
5. E.M. Duvall
Menurut E.M. Duvall, sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
kelahiran, atau adopsi, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari setiap
anggotanya.
Menurut Allender, J.A dan Spradley, B.W. (1996), definisi keluarga adalah satu atau
lebih individu yang tinggal bersama, sehingga memiliki ikatan emosional, dan
mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
7. BKKBN
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah lingkungan dapat
diartikan sebuah daerah atau kawasan dan seluruh bagian yang terdapat di dalamnya yang
ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Suatu lingkungan terdiri dari kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti air, tanah, udara, energi surya, mineral, dan flora fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan dapat juga dibagi menjadi
komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala sesuatu yang tidak
bernyawa seperti air, tanah, udara iklim, cahaya, kelembaban, dan bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme (virus dan bakteri).
Para ahli telah menjabarkan beberapa definisi dan pengertian lingkungan diantaranya
yaitu:
1. Ahmad (1987)
Lingkungan adalah suatu kesatuan dengan kehidupan para manusia. Menurut Ahmad,
pengertian lingkungan hidup adalah satu sistem di dalam kehidupan. Di dalam sistem
kehidupan tersebut ada sebuah campur tangan dari manusia-manusia.
Menurut Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D. yang merupakan seorang ahli ekonomi,
cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia, lingkungan diartikan sebagai benda,
kondisi, dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi
hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
3. Darsono (1995)
Darsono mengungkapkan lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang berisi
manusia beserta kegiatannya. Semua hal tersebut berada di dalam suatu ruang dimana
manusia itu tinggal. Segala unsur tersebut tentunya berpengaruh pada kelangsungan dan
kesejahteraan hidup manusia serta makhluk hidup lain yang hidup.
4. Amsyari (1989)
Pengertian lingkungan menurut Amsyari dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu lingkungan
fisik, biologis dan sosial.
Lingkungan fisik adalah semua hal yang terdapat di sekitar manusia. Wujud dari
lingkungan fisik adalah benda mati, seperti udara, air, cahaya, batu, rumah, dan
lain sebagainya.
Lingkungan biologis dalam pengertian ini adalah semua unsur yang ada di sekitar
hidup manusia, yaitu menyerupai organisme hidup, kecuali yang ada pada diri
manusia itu sendiri. Contohnya seperti tumbuhan dan hewan.
Lingkungan sosial adalah kehidupan sekumpulan manusia yang ada di suatu
lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan sosial ini manusia saling
berhubungan dengan masyarakat.
5. Otto Soemarwoto
A. Peran Keluarga
Keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak, dan yang
secara kodrati memang bertugas untuk mendidik mereka, maka harus
mampu mengisi jiwa anak dengan menciptakan suasana keluarga yang
harmonis, memberikan contoh-contoh sikap perilaku serta kebiasaan yang
baik, karena sudah sifat anak untuk meniru apa yang dilakukan oleh kedua
orang tuanya.
Selain itu, sikap orang tua terhadap anak pun haruslah bijaksana, seiring,
sejalan, seia sekata, senada, dan seirama tanpa membedakan antara yang
satu dengan yang lain, serta tidak terjadi perbedaan pendapat atau cara
pandang antara ayah dan ibu. Perbedaan pendapat atau pandangan yang
sedikit saja antara ayah dan ibu, maka akan mengakibatkan anak tersebut
kehilangan pegangan, ragu-ragu, dan bertanya-tanya siapakah yang harus
dipatuhinya. Dengan demikian, jelaslah betapa besar pengaruh keluarga
(orang tua) dalam proses pembentukan pribadi anak.
Untuk lebih jelasnya peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar pada anak-
anaknya adalah seperti yang dikemukakan oleh Suwaryono Wiryodijoyo (1989), yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
B. Peran Lingkungan
2. Lingkungan Teman
Pergolakan emosi yang terjadi pada anak tidak terlepas dari berbagai
macam pengaruh, seperti pengaruh lingkungan tempat tinggal,
keluarga, sekolah, dan teman-temannya, serta aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Lingkungan Guru
4. Lingkungan Masyarakat
Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan yang baik sangat penting dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi keluarga terhadap lingkungan sangat penting. Keluarga sebagai salah satu unit
sosial memiliki peran dalam membentuk lingkungan yang harmonis dan stabil. Keluarga
juga bertanggung jawab dalam mengasuh anak-anak dengan baik sehingga anak-anak
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam lingkungan yang aman dan sehat.
Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk memegang teguh nilai-nilai dan norma-
norma yang baik dan membangun hubungan yang harmonis antara satu sama lain serta
dengan lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat,
aman, dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.
B. Saran
https://id.scribd.com/document/390271804/MAKALAH-FUNGSI-KELUARGA