Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI KELUARGA

FUNGSI KELUARGA TERHADAP LINGKUNGAN

OLEH :

KELOMPOK 8

NAMA NIM

RATU APRILIA YUSMAN MEKNUR : C1B122099

NURSALSA NABILA : C1B122013

RISNA WATI : C1B122103

ASLINDA : C1B122073

NURLINI : C1B122047

KELAS A

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah System sosial budaya Indonesia dengan judul “Karakteristik
masyarakat majemuk di Indonesia”.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang penulis
miliki,untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......... i

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………....... ii

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….……...... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………........... 1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………..... 2
C. Tujuan…………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….... 3

A. Pengertian keluarga....................................................................................... 3
B. Pengertian lingkungan...................................................................................4
C. Peran keluarga dan lingkungan................................................................... 5
D. Peran lingkungan terhadap keluarga.............................................................. 6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………. 6

A. Kesimpulan……………………………………………………………. 7
B. Saran…………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………………….9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama, Karena dalam
keluarga anak mendapatkan pendidikan pertama kali dan karena sebagian besar waktu
anak berada dalam keluarga. Keluarga juga memiliki tanggung jawab dalam kehidupan
serta pendidikan seorang anak, sehingga anak dapat tumbuh dan mengembangkan
potensinya. Tanggung jawab keluarga pada pendidikan anak antara lain: (1) Adanya
motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak, (2)
Pemberian motivasi kewajiban moral, (3) Tanggung jawab sosial kepada masyarakat,
bangsa dan negara, (4) Memelihara serta membesarkan anaknya, (5) Memberikan
pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga berguna bagi
kehidupan anak kelak (Hasbullah, 2017).

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) keluarga sejahtera


merupakan keluarga yang telah dapat menjalankan 8 fungsi utama keluarga. Yakni fungsi
keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi
sosialisasi, fungsi ekonomi, fungsi pembinaan lingkungan dan fungsi pendidikan. Maksud
dari fungsi pendidikan ialah keluarga merupakan tempat pertama seorang anak belajar
bersosialisasi, dan memperoleh pendidikan, yang disebabkan oleh interaksi intensif
sehingga pendidikan terjadi secara natural dan efektif. Sama seperti individu, suatu
keluarga pastinya berbeda dengan keluarga lain. Tidak semua anak mendapatkan
perhatian serta kasih sayang dari orang tua yang sama besar dengan anak keluarga lain.
Menurut Slamet (2013) bahwa terdapat faktor yang berpengaruh pada belajar siswa di
lingkungan keluarga ialah: (1) Cara orang tua mendidik, (2) Suasana rumah, (3) Keadaan
ekonomi keluarga, (4) Pengertian orang tua terhadap anak. Perbedaan pendapatan
keluarga dapat berpengaruh pada fasilitas dan prasarana belajar anak.
Menurut Jhonson (dalam Aisyatinaba, 2015) ayah memiliki peran sebagai pencari nafkah,
pendidik dan pemberi rasa aman, sedangkan ibu berperan mengurus rumah tangga,
pengasuh dan pendidik. Pada keluarga TKI atau TKW, otomatis orang tua tidak bisa
menjalankan perannya dalam pengasuhan remaja secara langsung. Apabila salah satu
orang tua dari ayah atau ibu harus pergi bekerja menjadi TKI atau TKW, maka salah satu
dari orang tua harus menjalankan peran ganda sebagai ayah ataupun sebagai ibu. Peran ini
juga bisa digantikan oleh anggota keluarga yang lain seperti kakek, nenek atau pama,
bibi. Kakek, nenek maupun keluarga lain diharapkan dapat menggantikan dan
menjalankan peran pengasuhan orang tua selama bekerja menjadi TKI atau TKW.

Peran orang tua akan memberikan dampak yang nyata pada tumbuh kembang anak.
Tugas orang tua pada tiap tahap perkembangan anak diminta untuk mendisiplinkan,
membimbing anak, memelihara anak terutama yang berhubungan dengan psikologis,
fisik, sosial dan ekonomi sehingga anak mampu tumbuh dengan sehat, percaya diri,
kooperasi dan bertanggung jawab (dalam Jonynieni, 2015). Akan tetapi orang tua pada
umumnya melakukan kekeliruan dengan terlalu memfokuskan perhatian pada usaha
memberikan lebih banyak kepada anak-anaknya (Gray, 2006, hlm.24). Pada
kenyataannya sekitar 16% dari anak usia di bawah lima (balita) Indonesia mengalami
gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat, setiap dua dari 1.000
bayi mengalami gangguan perkembangan motorik serta satu dari 100 anak mempunyai
kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Ibu harus memberikan nutrisi yang cukup
bagi anak agar dapat mencegah gangguan saraf dan otak serta memberikan stimulus pada
anak agar perkembangan dan kecerdasan psikomotorik normal. Pertumbuhan anak yang
sehat dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua. Orang tua setidaknya memberikan
makanan jasmani dan rohani yang tepat agar pertumbuhan anak lebih sehat. Sentuhan
kasih sayang dan pemberian ASI memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan anak.
(Mead, dalam Ihromi 1999; Nur, 2010).

Dengan melihat klasifikasi usia anak diatas memperlihatkan bagaimana anak menjadi
rentan terhadap kejahatan dan tindak pidana yang tidak menyenangkan lainnya. Anak-
anak lebih mungkin dianiaya dan memiliki emosi yang kurang stabil jika orang tua
mereka bermasalah, miskin, rendahnya pengetahuan tentang perkembangan anak,
memiliki tingkat stres tinggi, serta mempercayai hukuman fisik (Santrock, 2007; Chen,
2016).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan apa itu keluarga


2. Jelaskan pengertian lingkungan
3. Jelaskan peran keluarga dan lingkungan
4. Bagaimana hubungan antara Keluarga dan lingkungan
5. Jelaskan peran Lingkungan terhadap keluarga

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu keluarga


2. Untuk mengetahui pengertian lingkungan
3. Untuk mengetahui bagaimana peran keluarga dan lingkunganL
4. Untuk mengetahui bagaimana peran lingkungan terhadap keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Keluarga

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.

Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami (Kepala keluarga), istri dan
anaknya yang di sebut dengan Rumah Tangga atau dengan sebutan lainnya ialah keluarga
kecil; sedangkan yang disebut dengan keluarga besar selain suami, istri dan anak-anaknya
dirumah tangga tersebut terdapat orang tua atau disebut ayah dan ibu dari pihak suami
dan juga terdapat anak-anaknya orang tua yang lain termasuk orang tua dari ayah (Kakek
dan nenek), Menurut Paul B. Horton bahwa Masyarakat adalah kumpulan manusia yang
memiliki kemandirian dengan bersama-sama untuk jangka waktu yang lama dan juga
mendiami suatu daerah atau wilayah tertentu. Di mana dalam wilayah tersebut memiliki
kebudayaan yang tidak namun memiliki adat yang berbeda di dalam wilayah, daerah
tersebut.

Agar lebih memahami apa itu keluarga, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:

2. Salvacion G. Bailon dan Araceli S. Maglaya

Menurut Salvacion G. Bailon dan Araceli S. Maglaya (1978), arti keluarga adalah dua
atau lebih individu yang tergabung karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, hidup di dalam satu rumah tangga dengan saling berinteraksi satu sama lain,
memiliki peran masing-masing, menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
3. Peter Gillis

Menurut Peter Gillis (1983), pengertian keluarga adalah sebuah kesatuan yang kompleks
dengan atribut yang dimiliki, tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
memiliki arti sebagaimana unit individu.

4. Johnson L. Dan Leny R.

Menurut Johnson L. Dan Leny R (2010), pengertian keluarga adalah suatu lingkungan
dimana beberapa orang masih memiliki hubungan darah.

5. E.M. Duvall

Menurut E.M. Duvall, sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
kelahiran, atau adopsi, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari setiap
anggotanya.

6. Allender, J.A dan Spradley, B.W.

Menurut Allender, J.A dan Spradley, B.W. (1996), definisi keluarga adalah satu atau
lebih individu yang tinggal bersama, sehingga memiliki ikatan emosional, dan
mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

7. BKKBN

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), pengertian


keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-
istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.

2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah lingkungan dapat
diartikan sebuah daerah atau kawasan dan seluruh bagian yang terdapat di dalamnya yang
ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Suatu lingkungan terdiri dari kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti air, tanah, udara, energi surya, mineral, dan flora fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan dapat juga dibagi menjadi
komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala sesuatu yang tidak
bernyawa seperti air, tanah, udara iklim, cahaya, kelembaban, dan bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme (virus dan bakteri).

Para ahli telah menjabarkan beberapa definisi dan pengertian lingkungan diantaranya
yaitu:

1. Ahmad (1987)

Lingkungan adalah suatu kesatuan dengan kehidupan para manusia. Menurut Ahmad,
pengertian lingkungan hidup adalah satu sistem di dalam kehidupan. Di dalam sistem
kehidupan tersebut ada sebuah campur tangan dari manusia-manusia.

2. Emil Salim (1976)

Menurut Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D. yang merupakan seorang ahli ekonomi,
cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia, lingkungan diartikan sebagai benda,
kondisi, dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi
hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
3. Darsono (1995)

Darsono mengungkapkan lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang berisi
manusia beserta kegiatannya. Semua hal tersebut berada di dalam suatu ruang dimana
manusia itu tinggal. Segala unsur tersebut tentunya berpengaruh pada kelangsungan dan
kesejahteraan hidup manusia serta makhluk hidup lain yang hidup.

4. Amsyari (1989)

Pengertian lingkungan menurut Amsyari dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu lingkungan
fisik, biologis dan sosial.

 Lingkungan fisik adalah semua hal yang terdapat di sekitar manusia. Wujud dari
lingkungan fisik adalah benda mati, seperti udara, air, cahaya, batu, rumah, dan
lain sebagainya.
 Lingkungan biologis dalam pengertian ini adalah semua unsur yang ada di sekitar
hidup manusia, yaitu menyerupai organisme hidup, kecuali yang ada pada diri
manusia itu sendiri. Contohnya seperti tumbuhan dan hewan.
 Lingkungan sosial adalah kehidupan sekumpulan manusia yang ada di suatu
lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan sosial ini manusia saling
berhubungan dengan masyarakat.

5. Otto Soemarwoto

Otto Soemarwoto dalam buku Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan


menjelaskan lingkungan adalah ruang yang ditempati suatu makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan, manusia, dan jasad renik bersama dengan benda hidup dan tidak hidup
di dalamnya yang menempati ruang tertentu.
3. Peran keluarga dan lingkungan

A. Peran Keluarga

Keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak, dan yang
secara kodrati memang bertugas untuk mendidik mereka, maka harus
mampu mengisi jiwa anak dengan menciptakan suasana keluarga yang
harmonis, memberikan contoh-contoh sikap perilaku serta kebiasaan yang
baik, karena sudah sifat anak untuk meniru apa yang dilakukan oleh kedua
orang tuanya.

Selain itu, sikap orang tua terhadap anak pun haruslah bijaksana, seiring,
sejalan, seia sekata, senada, dan seirama tanpa membedakan antara yang
satu dengan yang lain, serta tidak terjadi perbedaan pendapat atau cara
pandang antara ayah dan ibu. Perbedaan pendapat atau pandangan yang
sedikit saja antara ayah dan ibu, maka akan mengakibatkan anak tersebut
kehilangan pegangan, ragu-ragu, dan bertanya-tanya siapakah yang harus
dipatuhinya. Dengan demikian, jelaslah betapa besar pengaruh keluarga
(orang tua) dalam proses pembentukan pribadi anak.

Untuk lebih jelasnya peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar pada anak-
anaknya adalah seperti yang dikemukakan oleh Suwaryono Wiryodijoyo (1989), yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan bagi anak-anak untuk


membaca,
 Orang tua atau anggota keluarga dapat saling berkomunikasi dengan anak,
 Bersikap terbuka dan dekat dengan anak yang berpengaruh besar terhadap
pembinaan motivasi belajar mereka,
 Memberikan contoh perilaku senang membaca sehingga anak terbiasa dan
terpengaruhi dengan kebiasaan orang tua,
 Mengatur ruang belajar atau ruang baca dengan baik sehingga merupakan tempat
menyenangkan untuk belajar dan santai untuk belajar,
 Menyediakan anggaran untuk membeli surat kabar, majalah, buku atau bahan
bacaan yang meningkatkan minat baca, dan
 Memberikan hadiah kepada anak-anak berupa buku-buku yang sesuai dengan
perkembangan psikologinya, misalnya pada saat kenaikan kelas, hari ulang
tahunnya dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar anak merasa lebih
dihargai atas jerih payahnya selama proses belajarnya tersebut.

B. Peran Lingkungan

1. Lingkungan Belajar Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan tempat siswa berinteraksi dengan satu


kesatuan sistem yang ada di sekolah. Lebih lanjut interaksi siswa dengan
sistem dapat dijelaskan bahwa siswa berinteraksi dengan semua komponen
yang ada di lingkungan sekolah, seperti sistem pembelajaran, sarana
prasarana, teman, guru, dan lain sebagainya.

Lingkungan sekolah dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:

 Berhubungan dengan sarana dan prasarana atau fasilitas, seperti


kurikulum, gedung sekolah, taman, perpustakaan, laboratorium,
dan lain sebagainya;
 Berhubungan dengan interaksi siswa dengan lingkungan sosial,
seperti hubungan dengan teman, hubungan dengan guru, hubungan
dengan masyarakat, dan lain sebagainya.

Lingkungan belajar dapat diartikan sebagai tempat atau daerah belajar,


sedangkan belajar merupakan kegiatan sadar yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa.

2. Lingkungan Teman

Pergolakan emosi yang terjadi pada anak tidak terlepas dari berbagai
macam pengaruh, seperti pengaruh lingkungan tempat tinggal,
keluarga, sekolah, dan teman-temannya, serta aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Lingkungan Guru

Selain berhubungan dengan teman-temannya, para siswa tersebut juga


selalu berhubungan dengan para guru. Di sini, semua perilaku dan
kualitas guru tersebut akanlah sangat berpengaruh kepada anak. Seperti
yang dijelaskan oleh Crow dan Alice (1958: 301) yaitu bahwa: Peran
guru dalam menumbuhkan dan meningkatkan bakat serta minat belajar
siswa, dapat dilakukan dengan menunjukkan niatan mereka dalam
memberikan ilmu pengetahuan kepada siswanya. Hal ini akan
membuat anak merasa diperhatikan, sehingga membuat mereka enggan
untuk menyia-nyiakan kesempatan belajar yang mereka dapatkan.

4. Lingkungan Masyarakat

Menurut Usman (2002), kondisi sosial masyarakat akan berpengaruh


terhadap perkembangan anak. Anak yang hidup dalam lingkungan
yang rusak, besar kemungkinan akan tumbuh mentalitas yang rusak
pula. Penyakit sosial yang tumbuh jelas sangat memengaruhi moralitas
seseorang. Seseorang anak akan sangat rentan terhadap pengaruh
lingkungan yang negatif, karena seorang anak sering kali meniru apa
yang dilakukan di lingkungan sekitarnya.
Selain itu, hubungan anak juga tidak luput dari permasalahan dengan
lingkungan di sekitarnya. Dalam kehidupannya sehari-hari, anak akan
melakukan aktivitasnya tanpa didasari dengan pertimbangan yang
menyeluruh dan komprehensif, secara umum dia hanya melakukan apa
yang menurutnya menyenangkan.

4 . Peran Lingkungan Terhadap Keluarga

Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan


masyarakat. Berikut adalah beberapa peran lingkungan terhadap masyarakat:

1. Menyediakan sumber daya alam:


Lingkungan menyediakan berbagai sumber daya alam seperti air, tanah, hutan,
dan mineral yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Ketersediaan sumber daya alam ini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat.
2. Memberikan pelayanan ekosistem:
Lingkungan secara alami memberikan berbagai pelayanan ekosistem seperti
penyediaan udara bersih, pengendalian iklim, pengaturan siklus air dan nutrisi,
yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.
3. Mempengaruhi kesehatan masyarakat:
4. Lingkungan yang baik dan sehat akan memiliki dampak positif pada kesehatan
masyarakat, sebaliknya lingkungan yang buruk dapat menyebabkan masalah
kesehatan seperti polusi udara dan air yang bisa menyebabkan berbagai penyakit.
5. Mempengaruhi kebudayaan dan identitas masyarakat:
Lingkungan yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat akan membentuk
identitas dan nilai-nilai budaya yang unik. Kehidupan masyarakat yang berada di
lingkungan yang sama akan membentuk hubungan sosial yang erat dan
memperkuat rasa kebersamaan.
6. Menjadi sumber pendapatan dan pekerjaan: Lingkungan juga dapat menjadi
sumber pendapatan dan pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya,
seperti pertanian, perikanan dan pariwisata.

Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan yang baik sangat penting dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi berikutnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi keluarga terhadap lingkungan sangat penting. Keluarga sebagai salah satu unit
sosial memiliki peran dalam membentuk lingkungan yang harmonis dan stabil. Keluarga
juga bertanggung jawab dalam mengasuh anak-anak dengan baik sehingga anak-anak
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam lingkungan yang aman dan sehat.

Keluarga juga dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui penggunaan


sumber daya yang bijak, Keluarga dapat memberikan edukasi dan pengajaran kepada
anggota keluarga tentang pentingnya

Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk memegang teguh nilai-nilai dan norma-
norma yang baik dan membangun hubungan yang harmonis antara satu sama lain serta
dengan lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat,
aman, dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

B. Saran

Dalam keluarga harus mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota


keluarga karena ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/390271804/MAKALAH-FUNGSI-KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai