PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
206602052
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang dapat
pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya
mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal
(sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang
maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun
perusahaan swasta”. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal
Komoditas modal tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal yang diperoleh
perusahaan nirlaba yang berorientasi kepada pelayanan publik dan perusahaan laba
suatu usaha yang dijalankan. Pendapatan itu sendiri merupakan elemen penting yang
perusahaan (Shabirah HS, 2020). Pendapatan perlu diakui pada saat yang tepat atas
suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi (Sentosa, 2020). Pengakuan
pendapatan merupakan saat dimana sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan
yang seharusnya diakui dari setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode tertentu
(Samsu, 2013). Maka dari itu, untuk mencerminkan nilai pendapatan yang sebenarnya
pendapatan perlu diukur secara wajar dan sesuai dengan standar atau prinsip yang
berlaku.
Standards(IFRS 15) Revenue from Contracts with Customers lalu diadopsi menjadi
Kontrak dengan Pelanggan yang mulai berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2020.
(Pendapatan) serta IAS 18, ISAK 21 (Kontrak Konstruksi Real Estate), ISAK 27
Standar baru ini mengubah pendapatan kontrak dari (rule based) menjadi
(principle based). Dalam PSAK 72, pengakuan pendapatan diakui bukan sejumlah
penerimaan uang muka, melainkan berdasarkan kewajiban kontrak yang sudah
diberikan oleh suatu entitas kepada pelanggannya sesuai dengan kontrak yang sudah
disepakati. Pendapatan diakui secara bertahap sesuai umur kontrak yang disepakati
atau pada titik tertentu. Untuk pengakuan pendapatan yang dilakukan bertahap harus
oleh pelanggan dan pemenuhan kewajiban yang sudah dilakukan oleh suatu entitas
atas suatu kontrak tertentu. Jika belum memenuhi syarat tertentu maka pendapatan
baru bisa diakui setelah adanya penyerahan asset (at a point of time). Sebelumnya
pendapatan bisa diakui setelah hak dan kewajiban selesai sehingga emiten harus
pelanggan yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban yang dapat dipaksakan.
Identifikasi kontrak dengan pelanggan akan mencakup identifikasi setiap hak dan
kesepakatan dengan kontrak yang memiliki subtansi komersial seperti risiko waktu
kontrak dan penerimaan aset dimana yang akan datang akibat adanya waktu kontrak
pendapatan jasa atau barang yang dijual secara bundled atau produk gabungan. Tahap
dilakukan dan penerimaan hak atas pemenuhan kewajiban yang diterima perusahaan
yang berbeda-beda pada produk gabungan. Hal ini penting dilakukan karena
mempengaruhi pendapatan yang akan di terima oleh perusahaan setelah kontak ini
berakhir. Pemisahan tersebut meliputi total pendapatan hasil dari menjual produk A
dan total pendapatan dari produk B yang dijual dalam satu gabungan pada waktu
pelaksanaan. Tahap ini menjelaskan bahwa jika kewajiban sudah terpenuhi secara
keseluruhan, maka pendapatan baru diakui sesuai aturan akuntansi yang berlaku.
pengakuan pendapatan yang nantinya akan dilaporkan diaset serta penambah modal
ditahan sampai ke penambahan modal. Pada PSAK 44 untuk industri real estate tidak
bisa mengakui pendapatan dari aktivitas konstruksi properti sampai properti tersebut
yaitu seperti sektor properti, real estate, jasa konstruksi, komunikasi, dan manufaktur.
Real estate merupakan tanah yang diatasnya sebagai bangunan seperti tanah terbuka,
jalan (Aji, 2014). Real estate serta property yaitu entitas yang mempunyai
hak kepemilikan atas real estate. Sedangkan real estate mengacu kearah pada tanah,
bangunan & sumber daya lainnya yang permanen. Perbedaan real estate serta properti
terdapat dalam kepemilikan serta fisik. Kontruksi bangunan yaitu suatu proses untuk
contohnya membangun gedung, jalan raya dan sebagainya. Laba sering digunakan
sebagai ukuran kinerja ataupun atas dasar untuk pengukuran lain seperti tingkat
keuangan khususnya laporan laba rugi, karena laporan laba rugi menggambarkan
pengambilan keputusan, dari sisi laporan keuangan juga berkualitas dan dapat
dipahami (HS, H.S,2020). Dengan demikian, jika terdapat perbedaan antara PSAK 23
dengan PSAK 72 maka hal ini akan mempengaruhi kinerja keuangan suatu entitas
yang tersaji dilaporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari sisi
penilaian prestasi yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk
kinerja serta posisi keuangan di masa yang akan datang. Apabila kinerja keuangan
perusahaan dinilai baik, maka dapat menarik investor serta memudahkan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya. Selain itu,
dengan kinerja keungan yang baik akan memudahkan dalam pencapaian target laba
perusahaan. Sehingga, penting bagi perusahaan untuk membandingkan kinerja
perbedaannya, perbedaan dalam laporan keungan dapat di lihat dari sisi likuiditas,
Dengan adanya penerapan PSAK 72 ini bisa berdampak pada tingkat likuiditas
perusahaan.
serta merancang sistem yang lebih efektif bagi perusahaan untuk dijadikan sebagai
alat pengambilan keputusan lebih lanjut di masa yang akan datang. Dengan kata lain,
laporan berkepentingan baik internal maupun eksternal atas segala aktivitas yang
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah focus pada Analisis Dampak
Perusahaan Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
1. Manfaat Teoritis
dan Real Estate yang terdampak karena adanya perubahan dalam pengakuan
pendapatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
wawasan penulis pada bidang ekonomi, khususnya dibidang akuntansi keuangan, dan
sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana program studi
akuntansi dalam pendidikan tingkat strata satu pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan referensi dan gambaran
KAJIAN PUSTAKA
untuk mengetahui apa yang telah diteliti terdahulu dianggap relevan untuk dijadikan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan beberapa kriteria tertentu melalui laporan
SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menunjukan hanya pada rasio price earning
yang terdapat beda signifikan saat penerapan PSAK 72. Dengan adanya aturan
pendapatan. Oleh karena itu, nilai pendapatan pada tahun 2020 pada masing-
ini berfokus pada dampak sebelum dan sesudah penerapan PSAK 72 terhadap
kontrak dengan pelanggan pada kuartal III tahun 2020, sehingga nilai
INDOSAT Tbk dan PT. XL AXIATA Tbk. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian Duwi Rahayu adalah pada penelitian Duwi rahayu berfokus pada
analysis (analisis isi) pada catatan atas laporan keuangan dan laporan tahunan
perusahaan. Hasil penelitian ini adalah Rasio Likuiditas pada dua perusahaan
profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan PSAK 72, dan tidak terdapat
perbedaan untuk Rasio solvabilitas sebelum dan sesudah penerapan PSAK 72,
ketiga rasio keuangan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 72. Persamaan
pada perusahaan sektor property dan real estate dan menggunakan metode
kuantitatif.
Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan
2020-2022. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linier sederhana, uji parsial,
ratio, return on equity, dan price per earning. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian Nur Afifa adalah pada penelitian Nur Afifa berfokus pada pengaruh
2.2.1. PSAK 72
yang diproduksi dalam operasi perusahaan dan merupakan unsur yang paling
utama dalam menentukan tingkat laba yang dapat dilihat sebagai prestasi
tertentu. Pendapatan adalah salah satu akun utama pada laporan keuangan
tersebut.
PSAK 72 merupakan salah satu dari tiga PSAK baru yang disahkan
Kontrak Pelanggan dan merupakan adopsi secara lengkap dari IFRS 15:
Revenue from contract with customers yang diberlakukan efektif per 1 Januari
2018.
PSAK 72 menjadi standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang
Estate, ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 27: Pengalihan Aset
dari Pelanggan dan ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estate). PSAK 72
pelaksanaan.
diringkas dengan cara yang tepat dalam satuan uang dan kemudian diadakan
adalah “laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
keuangan adalah “produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar
dan aturan akuntansi, insentif manager, serta mekanisme pelaksanaan dan
pengawasan perusahaan”.
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara, sebagai contoh, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
output dan hasil akhir dari proses akuntansi”. Laporan keuangan inilah yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode tertentu.
tujuannya.
keuangan perusahaan. Selain itu, kinerja keuangan juga berguna untuk melihat
keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan (laporan posisi keuangan,
laporan laba/rugi, laporan arus kas). Analisis rasio keuangan adalah analisis
yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya yang dilakukan antara satu komponen dengan komponen lain
dalam satu laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Rasio keuangan
rasio tersebut merupakan rasio keuangan yang utama digunakan untuk menilai
kinerja perusahaan.
ditunjukkan dengan tersedianya dana kas atau setara kas. Rasio Kas
Aset Lancar
Rasio Lancar =
Liabilitas Jangka Pendek
Aset Lancar=Persediaan
Rasio Sangat Lancar =
Liabilitas Jangka Pendek
solvabilitas, yaitu :
ekuitasnya.
Total Liability
Rasio Debt to Equity =
Total Equity
Total liability
Rasio Debt to Asset =
Total Asset
3. Rasio Aktivitas
2019). Rasio aktivitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
perputaran total aset (TATO), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
Net Sales
Turnover Ratio =
Total Asset
4. Rasio profitabilitas
rasio yang penting dan umum digunakan oleh investor maupun kreditor
Laba Kotor
Rasio Gross Profit Margin =
Penjualan Bersih
Net Sales
Rasio Aset Turn Over =
Average Asset
c. Return on Asset
dimiliki perusahaan.
Net Income
Rasio Return on Asset =
Average Asset
d. Return on Investment
dikeluarkan.
Net Income
Rasio Return on Investment =
Average longTerm Liabilities+ equity