Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisasi laporan keuangan dan mengukur
hasil kinerja keuangan PT. Waskita Karya mulai dari periode 2019-2020 dan juga melihat
pengaruh dampak terkena covid-19 bagi perusahaan di tahun 2020. Kinerja keuangan ini
dapat dihitung dengan menganalisis rasio keuangan. Data-data informasi ini didapatkan dari
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Abstract
The purpose of this study is to analyze financial statements and measure the results of
financial performance of PT. Waskita Karya starts from the period 2019-2020 and also sees
the impact of covid-19 impact for the company in 2020. This financial performance can be
calculated by analyzing financial ratios. This information data is obtained from the Bursa
Efek Indonesia (BEI).
1. Rasio likuiditas
B ANALISIS LAPORAN Rasio ini menunjukkan kemampuan
KEUANGAN tiap perusahaan dalam memenuhi setiap
kewajiban ataupun hutang-hutang jangka
Pernyataan Standar Akuntansi
pendeknya yang segera jatuh tempo.
Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan
Didalam rasio ini terdiri dari jenis-jenis:
bahwa tujuan dari laporan keuangan
a. Current Ratio, untuk mengukur
adalah menyediakan informasi-informasi
apakah perusahaan mampu memenuhi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
kewajiban membayar utang jangka pendek
dan juga perubahan posisi keuangan suatu
yang segera jatuh tempo.
perusahaan yang akan menjadi manfaat
b. Quick Ratio, menunjukkan
bagi beberapa jumlah besar pemakai dalam
kemampuan suatu perusahaan dalam
mengambil keputusan.
memenuhi kewajiban membayar utang
Sedangkan analisis laporan keuangan lancar tanpa melihat persediaan.
menurut Hery (2021) adalah suatu proses
untuk mengoperasi suatu laporan keuangan 2. Rasio Efisiensi
perusahaan ke dalam proses unsur- Rasio yang menunjukkan efektivitas
unsurnya seserta menelaah tiap-tiap bagian jumlah pengeluaran dengan menggunakan
dari unsur tersebut dengan tujuan agar asetnya untuk mendapatkan laba.
mendapatkan pengertian serta pemahaman Jenis-jenis rasio efisiensi:
yang baik dan juga tepat dari laporan a. Inventory Turnover, untuk
keuangan tersebut. mengukur berapa kali dalam satu periode
Menganalisis laporan keuangan sama ini dana yang disimpan dalam inventory
saja dengan menilai suatu kinerja dari berputar.
perusahaan, baik secara internal maupun b. Account Receivable Turnover,
eksternal dengan membandingkan ke untuk mengukur seberapa lama dalam satu
perusahaan lain dalam industri yang sama. periode penagihan piutang berhasil.
Nantinya hal itu akan sangat berguna c. Average Collection Turnover,
untuk melihat bagaimana perkembangan untuk mengukur serta menilai seberapa
perusahaan dan seberapa efektifnya efektifnya modal yang di tanam dalam
pengoperasian dalam perusahaan. perusahaan selama suatu periode tertentu.
d. Fixed Assets Turnover, digunakan
untuk mengukur berapa kali dalam satu
C ANALISIS RASIO KEUANGAN periode dana yang disimpan sidalam aset
Kinerja dari analisis laporan keuangan tetap berputar.
juga dapat diukur dengan menggunakan e. Total Assets Turnover , untuk
analisis rasio keuangan. Analisis rasio mengukur semua aktivitas aset didalam
adalah cara menganalisa dengan cara perusahaan.
menghitung perbandingan data kuantitatif
yang berada di neraca dan juga laporan 3. Rasio Leverage
laba rugi.
Rasio untuk mengukur jumlah utang investor dapat dengan mudah menentukan
yang digunakan oleh suatu perusahaan aktivitas keuangan yang paling
untuk membayar semua kewajiban berkontribusi.
perusahaannya dan dibandingkan dengan
total aset.
Jenis-jenis Rasio Leverage: 3. PEMBAHASAN
a. Total Debt Ratio, untuk mengukur Dalam pembahasan ini kita akan
besarnya aset perusahaan yang dibiayai melihat perbandingan dalam analisis
oleh utang. laporan keuangan tahunan selama 2 tahun
b. Long-Term Debt To Ratio, rasio ke belakang dimulai dari tahun 2019 –
yang membandingkan antara jumlah utang 2020. Perubahan apa saja yang terjadi
jangka panjang dengan modal. selama tahun 2020 apakah PT. Waskita
c. LTD To Total Capitalization, rasio Karya terkena dampak buruk dari Covid-
yang menunjukkan leverage keuangan 19 atau tidak.
perusahaan. Selain itu kita akan melihat
d. Debt To Equity, digunakan untuk perbandingan PT. Waskita dengan 4
menilai serta mengetahui utang dengan perusahaan di bidang industri yang sama
ekuitas. dalam setiap ratio dan melihat apakah
e. LTD To Equity, rasio antara utang interpretasi yang didapatkan baik atau
jangka panjang dengan leverage tidak baik.
perusahaan. a. Liquidity ratios
Terdapat 2 bagian dimana:
4. Rasio Profitabilitas
Rasio atau perbandingan yang Current Assets
menunjukkan serta menilai kemampuan Current liabilities
INDUSTRY INTERPRET
suatu perusahaan dalam memperoleh laba COMPANY 2019 2020 RATIO ATION
AVERAGE
dari pendapatan dalam periode akuntansi PT. WASKITA
1.09 0.67
tertentu. KARYA
PT. ADHI
a. Gross Profit Margin, digunakan KARYA 1.11
untuk mengukur jumlah laba dari PT. WIJAYA
1.09
penjualan. KARYA
1.13 Bad
PT.
b. Operating Profit Margin, rasio PEMBANGUN
1.30
pendapatan atas penjualan laba operasi. AN
PERUMAHAN
c. Net Profit Margin, pengukuran PT. TOTAL
laba bersih dari hasil pendapatan. BANGUN 1.49
PERSADA
d. Return On Total Assets (ROI), 1. Current ratio =
rasio yang menunjukkan jumlah aset yang
digunakan oleh perusahaan. x 100%
e. Return On Equity, untuk mengukur
laba bersih setelah pajak menggunakan
modal sendiri. Tabel 1 (dalam persen)
f. Return On Common Equity, jumlah
Dimana tahun 2020 current ratio milik
laba bersih yang didapatkan dari investasi
WSKT menurun sebanyak 0,41% dari
perusahaan.
tahun 2019. Dan persentase rasio dari rata-
g. Du Pont Analysis Of ROE, untuk
rata industri yang sama bila dibandingkan
mengevaluasi hasil laba perusahaan agar
dengan WSKT berbeda sebanyak 0.46% menunjukkan bahwa besarnya utang
current assets - inventories maka dibandingkan dengan aset menunjukkan
current liabilities hasil bahwa Waskita sedang dalam masalah
interpret kesulitan financial untuk membayar
asi pun menjadi buruk. Hal ini hutang-hutangnya kembali.
PT. WIJAYA
KARYA
0.86 ntory turnover =
1.00 Bad
PT.
PEMBANGUN
1.28
AN
PERUMAHAN
PT. TOTAL
BANGUN 1.40
PERSADA Nilai inventory turnover yang rendah
berarti inventory perusahaan masih banyak
dan menunjukkan rendahnya penjualan
Tabel 2 (dalam persen)
persediaan perusahaan. Bila Berdasarkan
Quick Ratio yang dihasilkan Waskita pada tabel 3 di atas, nilai inventory turnover dari
tahun 2020 kembali menurun sebesar tahun 2019 ke 2020 milik PT. Waskita
0,40% menandakan bahwa Waskita mengalami peningkatan senilai 1.45
sedang mengalami hambatan didalam meskipun masih dalam nilai minus.
keuangannya. Sedangkan dalam rata- Sedangkan bila dilihat dari persaingan
rata industri ratio dibandingkan dengan perusahaan lain diatas WSKT menempati
ratio WSKT berbeda sebanyak 0.41% peringkat ke 3 dan artinya bila
dimana WSKT menjadi yang terendah dibandingkan dengan ke 4 perusahaan
dibandingkan dengan 4 perusahaan WSKT masih stabil dalam penjualan
lainnya. Hal ini pun menimbulkan karena berada ditengah-tengah dan masih
kerugian bagi perusahaan karena tidak berbanding jauh dengan PT. Pembangunan
mampu membayar utang perusahaan Perumahan yang mencapai -23.37.
yang telah jatuh tempo.
2. Account receivable turnover =
b. Efficiency ratios credit sales
accounts receivable
1. Inve
INTERP
cost of goods2020
sold INDUSTRY
RETATI Tabel 4
COMPANY 2019 RATIO
ON
Inventory AVERAGE
Tabel
PT. WASKITA 3 -5.77 -4.32
KARYA
PT. ADHI
KARYA 1.44
PT. WIJAYA
-1.53
KARYA
-8.48 Good
PT.
PEMBANGUN
-23.37
AN
PERUMAHAN
PT. TOTAL
BANGUN -14.64
PERSADA
Berdasarkan data dari tabel 4, berbeda 20.14 hari dibandingkan
menunjukkan bahwa PT. Waskita dengan rata-rata industri di atas.
mengalami penurunan yang sangat tajam
4. Fixed assets turnover =
dibandingkan tahun 2019 yang berbeda
sebanyak 5.17. WSKT pun termasuk
INTERP
INDUSTRY
RETATI
COMPANY 2019 2020 RATIO
ON Tabel 6
AVERAGE
PT. WASKITA
40.78 98.38 INTERP
KARYA INDUSTRY
RETATI
PT. ADHI COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
KARYA 99.30 AVERAGE
PT. WASKITA
PT. WIJAYA 0.26 0.15
47.36 KARYA
KARYA
78.23 Bad PT. ADHI
accounts
PT. receivable KARYA 0.28
PEMBANGUN
annual
AN credit sales56.05
/ 360
PERUMAHAN PT. WIJAYA
0.24
KARYA
PT. TOTAL 0.34 Bad
PT.
BANGUN 90.07
PEMBANGUN
PERSADA 0.23
AN
rendah bila dibandingkan dengan PERUMAHAN
PT. TOTALsales
perusahaan lain di atas sehingga BANGUN
mempunyai interpretation yang buruk. Hal PERSADA
total assets 0.79
ini membuat kondisi keuangan di modal PT. Waskita kembali mendapatkan nilai
WSKT menjadi iliquid atau tidak mampu yang rendah dibandingkan tahun
menjalankan kewajiban perusahaan. sebelumnya ataupun dari perbadingan
rata-rata perusahaan yang lain. Hal ini
3. Average collection period = menunjukkan bahwa adanya
INDUSTRY INTERPRET
COMPANY 2019 2020 RATIO ATION
AVERAGE
PT. WASKITA
8.83 3.66
KARYA
Tabel 5 PT. ADHI
KARYA 3.63
Melihat dari data tabel 5 di atas, untuk
PT. WIJAYA
INTERP 7.60
INDUSTRY KARYA
RETATI 5.06 Bad
COMPANY 2019 2020 RATIO PT.
ON PEMBANGUN
AVERAGE 6.42
AN
PT. WASKITA PERUMAHAN
3.62 2.07
KARYA PT. TOTAL
PT. ADHI BANGUN 4.00
KARYA 4.91 PERSADA
PT. WIJAYA
0.76
KARYA
Tabel 9 (dalam persen) 0.71 Bad
PT.
PEMBANGUN
0.59
Nilai angka milik WSKT sangat tinggi AN
PERUMAHAN
maka semakin tinggi pula kewajiban PT. TOTAL
perusahaan untuk membayar hutang- BANGUN 0.51
PERSADA
hutangnya kembali. Tetapi bila dilihat dari
INTERP
INDUSTRY
RETATI
COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
AVERAGE
PT. WASKITA
4.73 -92.64
KARYA Tabel 12
PT. ADHI
KARYA 2.74
PT. Waskita sudah mencapai di paling
PT. WIJAYA
39.24 bawah karena sudah mencapai -92.64
KARYA
PT. gross profit -9.57 Bad yang sangat berbanding jauh
PEMBANGUNsales dibandingkan 2019 yang hanya sebesar
2.49
AN
PERUMAHAN 4.73 dan karena angka itu membuat
PT. TOTAL
BANGUN 0.33
rata-rata industri menjadi jatuh menjadi
PERSADA -9.57 dimana dari ke 4 industri di atas
Tabel 11 (dalam persen)
LTD
Debt to Equity, semakin tinggi angka nya
preffered equity + common equity
maka semakin kecil perusahaan
mampu membayar hutang-hutangnya
kembali yang diambil dari modal. masih stabil semua.
Maka WSKT pun mendapatkan nilai
buruk dalam interpretasinya karena d. Profitability Ratios
lebih memiliki angka yang lebih tinggi 1. Gross profit margin =
dibandingkan rata-rata industri di atas
maupun perusahaannya sendiri pada x 100%
tahun 2019.
5. LTD to equity = Tabel 13 (dalam persen)
Nilai WSKT sangat menurun hingga
mendapat minus ini artinya perusahaan
INDUSTRY
INTERP tidak dapat mengendalikan biaya
RETATI
COMPANY 2019 2020 RATIO
ON produksi dan HPP sehingga keadaan
AVERAGE
keuangan perusahaan pun ikut
PT. WASKITA
0.18 -0.12
KARYA menurun.
PT. ADHI
KARYA 0.16
PT. WIJAYA
0.09
2. Operating profit margin =
KARYA
0.11 Bad
PT. net operating income x 100%
PEMBANGUN
0.28
AN sales
PERUMAHAN
PT. TOTAL
BANGUN 0.12 INTERP
INDUSTRY
RETATI Tabel 14 (dalam persen)
PERSADA
COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
AVERAGE
PT. WASKITA
0.83 1.01
KARYA
PT. ADHI
KARYA 0.73
PT. WIJAYA
0.98
KARYA
0.74 Bad
PT.
PEMBANGUN
0.71
AN
PERUMAHAN
PT. TOTAL
BANGUN 0.25
PERSADA
Dalam operatinf profit margin, nilai yang x 100%
semakin tinggi maka semakin bagus pula
untuk kesehatan perusahaan karena karena Tabel 16 (dalam persen)
didalam rasio ini untuk mengukur seberapa
Semakin tinggi nilai return on total assets
efisiensinya operasi dalam perusahaan.
maka semakin baik pula tingkat
Tetapi WSKT kembali mendapatkan hasil
yang buruk hanya mencapai 0.73 saja lebih INDUSTRY
INTERP
RETATI
kecil dibandingkan tahun 2019 maupun COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
AVERAGE
rata-rata ke 4 industri diatas.
PT. WASKITA
0.83 0.73
KARYA
3. Net profit margin = PT. ADHI
KARYA net income 1.00
INTERP
INDUSTRY
RETATI PT. WIJAYAsales
COMPANY 2019 2020 RATIO 0.98
ON KARYA
AVERAGE 0.93 Bad
PT.
PT. WASKITA PEMBANGUN
0.01 -0.09 1.01
KARYA AN
PT. ADHI PERUMAHAN
KARYA 0.02 PT. TOTAL
BANGUN 0.95
PT. WIJAYA PERSADA
0.005
KARYA
-0.002 Bad keuangan perusahaan karena
PT.
PEMBANGUN kembalinya nilai investasi yang
0.02
AN semakin besar. Tetapi WSKT sangat
PERUMAHANnet income
PT. TOTAL menurun hingga mendapatkan minus
BANGUN total equity0.04
PERSADA
yang berarti nilai pengembalian
x 100% investasi milik WSKT semakin
menurun.
net income
total assets Tabel 15
(dalam persen) 5. Return on equity =
x 100%
Didalam net profit margin, nilai yang
semakin tinggi maka semakin baik pula
bagi perusahaan. Tetapi WSKT malah Tabel 17 (dalam persen)
mendapatkan minus sehingga membuat
rata-rata industri menjadi minus pula. Hal INDUSTRY
INTERP
RETATI
ini memungkinkan bahwa WSKT kurang COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
AVERAGE
efisien atau baik dalam menangani
PT. WASKITA
HPPnya. KARYA
0.03 -0.59
PT. ADHI
4. Return on total assets = KARYA 0.06
PT. WIJAYA
0.02
KARYA
INTERP -0.08 Bad
INDUSTRY PT.
RETATI
COMPANY 2019 2020 RATIO PEMBANGUN
ON 0.08
AVERAGE AN
PERUMAHAN
PT. WASKITA
0.04 -0.57 PT. TOTAL
KARYA
BANGUN 0.05
PT. ADHI
PERSADA
KARYA 0.12
Semakin tinggi maka semakin baik,
PT. WIJAYA
KARYA
0.02 karena adanya keuntungan dari
-0.06 Bad
PT.
PEMBANGUN
0.04
AN
PERUMAHAN
PT. TOTAL
BANGUN 0.10
PERSADA
hasil nilai dana investasi yang di Rasio ini digunakan untuk
INTERP
menganalisis hasil laba dari suatu
INDUSTRY
COMPANY 2019 2020 RATIO
RETATI perusahaan maka itu semakin
ON
AVERAGE tinggi, semakin baik pula untuk
PT. WASKITA perusahaan. Tetapi WSKT kembali
0.04 -0.57
KARYA
PT. ADHI mendapatkan nilai yang rendah
KARYA 0.12
bahkan mendapatkan minus
PT. WIJAYA
0.02 menandai bahwa keuangan WSKT
KARYA
PT.
-0.06 Bad sedang tidak sehat.
PEMBANGUN
0.04
AN net income available to common
PERUMAHAN
PT. TOTAL common equity
BANGUN 0.8
4. K
PERSADA ESIMPULAN DAN SARAN
investasikan oleh para pemegang A. KESIMPULAN
saham. Tetapi WSKT kembali a. Rata-rata nilai ratio tahun 2020
mendaptkan minus yang berarti INDUSTRY
INTERP
RETATI
belum dapat mendapatkan COMPANY 2019 2020 RATIO
ON
AVERAGE
keuntungan dari hasil dana
PT. WASKITA
investasi. 0.91 2.00
KARYA
PT. ADHI
KARYA 0.04
E. DAFTAR PUSTAKA
Aldila Septiana, M. (2019). ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN Konsep Dasar dan
KESIMPULAN DALAM BENTUK TABLE
Accounts
3.66 5.41 Bad
receivable turnover
Average collection
98.38 73.20 Bad
period
Fixed assets
2.07 4.61 Bad
turnover
Total assets
0.15 0.39 Bad
turnover
Long-term debt
0.39 0.14 Bad
ratio
LTD to total
1.01 0.67 Bad
capitalization
Operating profit
0.73 0.99 Bad
margin
Return to total
-0.09 0.02 Bad
assets
Return on common
2.00 6.43 Bad
equity
Du pont analysis of
-0.57 0.07 Bad
ROE