Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio (QR), Total Assets Turn Over (TATO) dan Debt to
Equity Ratio (DER) baik secara parsial maupun simultan terhadap Return On Equity (ROE) pada PT. XYZ untuk periode 2012-
2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif juga termasuk penelitian kausal deskriptif dan asosiatif. Data dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan PT. XYZ untuk periode 2012-2019. Data yang digunakan adalah data sekunder yang
disajikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode analisis rasio keuangan, sedangkan data diolah dengan
menggunakan metode uji analisis asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh yang positif dan
tidak signifikan antara quick ratio terhadap return on equity yang ditunjukkan oleh hasil uji-t sebesar 1,444 dengan signifikansi
sebesar 0,159. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara total assets turnover terhadap return on equity yang
ditunjukkan dengan hasil uji t sebesar 1,203 dengan signifikansi 0,239. Terdapat pengaruh yang negatif dan tidak signifikan
antara debt to equity ratio terhadap return on equity, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t sebesar -0,030 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,977. Ada pengaruh negatif dan tidak signifikan antara quick ratio, total assets turn over
dan debt to equity ratio on return on equity yang ditunjukkan dari hasil uji f hitung sebesar 1,673 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,195 dan dapat ditulis dengan persamaan regresi ROE (Y) = -880,176 + 0,033 QR (X1) + 0,169 TATTO (X2) +
0,022 DER (X3).
Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Quick Ratio (QR), Return On Equity (ROE), Total Assets Turn Over (TATO).
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya masih belum tinggi jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi negara maju. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu, dengan pertumbuhan ekonomi ini juga dapat diartikan
sebagai proses peningkatan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk pertumbuhan ekonomi. bentuk
peningkatan pendapatan nasional.
Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik
dalam bentuk hutang maupun ekuitas. Pasar modal memberikan berbagai alternatif bagi investor selain berbagai investasi
lainnya, seperti: menabung di bank, membeli tanah, asuransi, emas, properti dan sebagainya. Pasar modal juga berfungsi
sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan atau lembaga pemerintah yang membutuhkan/membutuhkan dana
(Aminiar et al., 2020; Lestari et al., 2020; Nazelina et al., 2020).
Dalam kegiatan bisnis yang begitu pesat saat ini, sebuah perusahaan telah diposisikan penuh persaingan, tidak hanya di
tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional, kondisi dan situasi tersebut memaksa perusahaan untuk memiliki dan
mempertahankan target dan rencana. yang telah dibuat. , termasuk angka inipenjualan
kebijakanyang
utangmeningkat,
menjadi bagian
pada pandangan
yang tak terelakkan.
sederhana
Likuiditas perusahaan tentunya merupakan aspek yang perlu diperhatikan oleh kreditur sebelum memberikan kebijakan hutang
kepada suatu perusahaan. Tujuan investor membeli saham pada suatu perusahaan tentunya untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan yaitu berupa nilai lebih dari uang yang digunakan untuk membeli saham tersebut.
Oleh karena itu, investor perlu mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, salah satunya adalah informasi akuntansi dengan
teknik analisis laporan keuangan yang merupakan hasil perhitungan lebih lanjut dari laporan keuangan.
Industri makanan di Indonesia sangat besar jumlahnya, salah satu industri makanan yang termasuk dalam jajaran industri makanan
terbesar adalah PT. XYZ. Industri makanan merupakan industri yang tentunya tidak akan pernah mati, karena pertumbuhan manusia yang
semakin pesat tentunya kebutuhan akan pangan akan semakin meningkat.
PT. XYZ yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan industri yang memiliki prospek sangat baik di masa depan dan
mampu berkembang hingga saat ini. Perkembangan industri ini telah memberikan banyak kesempatan kerja bagi para pencari kerja di
Indonesia dan mampu menunjukkan perkembangan dalam aspek finansial dan lainnya.
A. Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2018:21) laporan keuangan adalah informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan
informasi selanjutnya dapat digunakan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Menurut Kasmir (2018:7) laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam periode tertentu. Biasanya laporan keuangan dibuat
per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk keperluan internal perusahaan.
Menurut Wijaya (2017:15) laporan keuangan merupakan bahasa bisnis karena memuat informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan kepada penggunanya. Sedangkan menurut Harahap (2016:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan
hasil usaha suatu perusahaan pada waktu tertentu atau untuk jangka waktu tertentu.
Dari beberapa penjelasan para ahli, penulis menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada waktu dan periode tertentu, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, dan selanjutnya
informasi ini dapat digunakan sebagai gambaran dari kinerja keuangan perusahaan.
B. Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2016:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang memiliki hubungan relevan dan signifikan (bermakna).
Sedangkan menurut Hery (2016:20) rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak
digunakan. Menurut Fahmi (2018:49) rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat
dalam laporan keuangan dengan menggunakan rumus-rumus yang dianggap representatif untuk diterapkan.
Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat
digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yaitu
investor dan manajemen.
Menurut Wardiyah (2017:104) Quick Ratio atau Acid Test Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban keuangan jangka pendek dengan menggunakan alat likuid yang lebih likuid (Liquid Assets). Menurut Fahmi (2018:70)
Quick Ratio (rasio uji asam) sering disebut sebagai rasio cepat. Rasio cepat adalah ukuran yang lebih ketat dari uji solvabilitas jangka
pendek daripada rasio lancar karena pembilang menghilangkan persediaan yang dianggap sedikit tidak likuid dan kemungkinan sumber
kerugian. Menurut Sukamulja (2019: 89) rasio cepatnya adalah
hampir sama dengan current ratio, bedanya quick ratio tidak memasukkan persediaan dalam perhitungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli, quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan dibandingkan dengan utang lancar
dalam suatu perusahaan. Rumus untuk menghitung Quick Ratio adalah sebagai berikut:
Menurut Wardiyah (2017: 106) Return On Equity adalah rasio untuk mengukur kemampuan ekuitas dalam menghasilkan laba
bersih. Menurut Harahap (2016:305) Return on equity (pengembalian ekuitas) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan berapa
persentase laba bersih yang diperoleh jika diukur dari modal pemilik. Menurut Hanafi (2016:42) Return on Equity (ROE) mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, berdasarkan tingkat ekuitas tertentu.
Return on equity merupakan ukuran penting bagi calon investor karena mereka dapat mengetahui seberapa efisien suatu
perusahaan akan menggunakan uang yang mereka investasikan untuk menghasilkan laba atau laba bersih. Pengembalian ekuitas juga
dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai tingkat efektivitas manajemen dalam menggunakan pembiayaan ekuitas untuk
membiayai operasi dan mengembangkan perusahaan. Rumus untuk menghitung return on equity adalah sebagai berikut:
G. Kerangka Teoritis
Kembali pada
Perputaran Total Aset H2
Ekuitas (Y)
(X2) H H1
3
H1
(X3)
H4
H1
H. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana pengaruh signifikan Quick Ratio terhadap Return On Equity PT. XYZ untuk periode 2012-2019?
Ho1 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio dan Return On Equity.
Ha1 = Ada pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio terhadap Return On Equity.
b) Bagaimana pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over terhadap Return On Equity PT. XYZuntuk
periode 2012-2019?
Ho2 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over dan Return On Equity.
Ha2 = Ada pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over terhadap Return On Equity.
c) Bagaimana pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity PT. XYZ untuk periode 2012-
2019?
Ho3 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.
Ha3 = Ada pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.
d) Bagaimana pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio, Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity
pada PT. XYZ untuk periode 2012-2019?
Ho4 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio, Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio terhadap
Kembali Pada Ekuitas.
Ha4 = Ada pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio, Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio
pada Return On Equity.
A. Desain Penelitian
Menurut Malhotra (2006) dalam Juliansyah Noor (2017: 107-108) desain penelitian adalah kerangka atau cetak biru untuk melakukan
suatu proses penelitian. Prosedur penting untuk informasi yang dibutuhkan untuk membangun pemecahan masalah penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif kausal, dengan judul Analisis Pengaruh Quick Ratio (QR), Total
Assets Turn Over (TATO) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity (ROE) (studi kasus pada PT. PT.XYZ
2012-2019). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sifat-sifat sifat fenomena tertentu, sedangkan penelitian
asosiatif kausal adalah penelitian yang menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lainnya. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang diteliti adalah data laporan
keuangan pada PT. XYZ untuk periode 2012-2019.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas (Quick
Ratio), rasio aktivitas (Total Assets Turn Over) dan rasio solvabilitas (Debt to Equity Ratio) untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap rasio profitabilitas (Return) . Pada Ekuitas). Data diolah sedemikian rupa dengan metode analisis uji asumsi klasik,
meliputi: statistik deskriptif, normalitas, linieritas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, autokorelasi, uji korelasi dan determinasi,
serta uji regresi dan hipotesis dengan bantuan SPSS versi 25 .
1. Variabel Penelitian
Menurut Juliansyah Noor (2017: 47) variabel penelitian adalah suatu kegiatan untuk menguji hipotesis, yaitu menguji
kesesuaian teori dan fakta empiris di dunia nyata. Hubungan nyata ini biasanya dibaca dan dijelaskan dengan mengandalkan
variabel. Hubungan yang sebenarnya biasanya dibaca dengan melihat data tentang variabel tersebut.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel independen yaitu Quick Ratio (X1), Total Assets Turn Over (X2) dan Debt to Equity Ratio (X3) dan satu variabel dependen
yaitu Return On Equity (Y).
Menurut Sekaran (2006) dalam Juliansyah Noor (2017:97) definisi operasional adalah bagian yang mendefinisikan a
konsep/variabel sehingga dapat diukur, dengan melihat dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel.
Untuk definisi operasional variabel, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu
tiga variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).
Adapun untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:119) populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang mempunyai jumlah
dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. XYZ yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2012-2019.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi.
Sampel diperlukan jika populasi yang akan diteliti besar dan penelitian tidak mampu untuk meneliti semuanya untuk
beberapa alasan.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling,
dimana sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulanan PT. XYZ untuk periode 2012-2019.
Menurut Juliansyah Noor (2017:138) teknik pengumpulan data adalah cara pengumpulan data yang diperlukan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Secara umum pengumpulan data dapat menggunakan teknik: wawancara
(interview), angket (questionnaire), observasi (observasi), studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD).
Cara memperoleh data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang ada berupa dokumentasi pada website perusahaan dan
informasi mengenai latar belakang atau profil dan struktur organisasi PT. XYZ diperoleh dari website
(www.mayoraindah.co.id).
Menurut Siregar (2017: 125) dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data meliputi pengolahan data dan
penyajian data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data dan menguji hipotesis menggunakan uji statistik.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tentang Quick Ratio, Total Assets Turn
Over dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity. Sebelum mengetahui hubungan antar variabel, peneliti terlebih dahulu
melakukan uji analitik dengan menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal
dari suatu sampel. Pada penelitian ini data diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 25.
Statistika adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data dari suatu klaster data sehingga dapat memberikan manfaat
informasi. Hasil uji analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TABEL 4.1.
Statistik deskriptif
Std.
N Minimum Maksimum Berarti Deviasi
Valid N 32
(berdasarkan daftar)
Berdasarkan tabel hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa Quick Ratio (X1) selama delapan triwulan
(2012-2019) memiliki nilai minimum 121,17% dan nilai maksimum 277,77%, nilai rata-rata. -
Rata-rata sebesar 183,0978% dan nilai standar deviasi sebesar 35,57445%, kemudian untuk variabel Total Asset Turn Over
(TATO) (X2) selama delapan triwulan (2012-2019) memiliki nilai minimum 21,37% dan nilai maksimum 44,74%, nilai rata-rata
34,4259% dan nilai standar deviasi 4,40857%, kemudian untuk variabel Debt to Equity Rasio (DER)(X3) selama delapan triwulan
(2012-2019) memiliki nilai minimum 88,53% dan nilai maksimum 192,65%, nilai rata-rata 129,7016% dan nilai standar deviasi
27,26024%, kemudian untuk variabel Return On Ekuitas (ROE) (Y) selama delapan tahun triwulan (2012-2019) memiliki nilai
minimum -1,39% dan nilai maksimum 14,78%, nilai rata-rata 5,95 69% dan nilai standar deviasi 2,9918%.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, kriteria yang digunakan adalah jika
masing-masing variabel menghasilkan nilai K - S - Z dengan P > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap data pada variabel yang
diteliti normal. terdistribusi dan jika K – S – Z dengan P < 0,05 maka dapat dikatakan abnormal (Priyatno, 2017: 85).
TABEL 4.2.
N 32 32 32 32
b
Parameter normal, Berarti 18309,78 3442.59 12970.16 595.69
Pada tabel 4.2. Dari hasil uji normalitas menggunakan metode one sample Kolmogorov-Smirnov , itu
Nilai asim diperoleh. Sig (2-tailed) untuk variabel X1 sebesar 0,200, variabel X2 sebesar 0,200, variabel X3 sebesar 0,200 dan
untuk variabel Y sebesar 0,130 karena adanya nilai Asymp. Sig (2-tailed) dari keempat variabel memiliki nilai Asymp. Tanda (2-
tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau Varience Infation Factor
(VIF). Batas nilai toleransi maksimum adalah 0,10 atau batas VIF minimum adalah 10. Jika nilai toleransi < 0,10 atau VIF > 10
maka terjadi multikolinearitas, sebaliknya nilai toleransi > 0,10 atau VIF < 10 maka tidak terjadi mutikolinearitas.
TABEL 4.3.
koefisien
B ST Beta T VI
d.Kesalahan ol F
1 (Co -880.176 71 - .
segera) 0,478 1,239 226
TA .119 1 . 1,
KE .249.165 .989 ,424 169 012
DE .023 .205 . 1,
R .985 .333 .700 022 428
Dari hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel koefisien (nilai toleransi dan VIF), nilai toleransi variabel Quick Ratio
(X1) sebesar 0,694, Total Assets Turn Over (X2) sebesar 0,989 Debt to Equity Ratio (X3) sebesar 0,700 lebih besar , Sedangkan
dari 0,10. nilai
VIF pada variabel adalah Quick Ratio (X1) 1,441, Total Assets Turn Over (X2) adalah 1,012, Debt to Equity Ratio (X3) adalah 1,428
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel berikut di atas masalah Multikolinearitas tidak tidak terjadi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Plot Pencar. Jika membentuk pola tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas.
GAMBAR 4.1.
Pada grafik 4.1. Dari scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan
tersebar baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan tidak
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Uji adalah suatu kondisi dimana dalam model regresi dan korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada
periode sebelumnya (t1).
TABEL 4.4.
Jumlah Kasus 32
Jumlah Lari 19
Z .539
sebuah. median
Berdasarkan hasil output SPSS diatas menunjukkan nilai uji-22.70824 dengan nilai Asymp. Tanda (2-
tailed) adalah 0,590 dimana > 0,05. Dengan demikian data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dilanjutkan untuk tahap pengujian hipotesis
selanjutnya. Dengan demikian data yang digunakan tidak memiliki masalah autokorelasi.
Uji koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara satu
variabel dan lainnya.
TABEL 4.5.
Ringkasan Modelb
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
TABEL 4.6.
Hasil Koefisien Determinasi Quick Ratio (X1), Total Asset Turn Over (X2), dan Debt to
Rasio Ekuitas (X3) Terhadap Return On Equity (Y)
Ringkasan Modelb
Pengujian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
TABEL 4.7.
Hasil Uji Regresi Berganda Quick Ratio (X1), Total Asset Turn Over (X2) dan Debt to Equity
Rasio (X3) Terhadap Return On Equity (Y)
koefisien
Standar
Koefisien tidak standar Koefisien
Std.
Model B Kesalahan Beta T Tanda tangan.
ROE (Y) = -880.176 + 0,033 QR (X1) + 0,169 TATO (X2) + 0,022 DER (X3)
F. Uji Hipotesis
1. Tes
Pengujian hipotesis secara parsial antara variabel bebas dan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan
Thitung.
Kriteria pengujian:
(1) Uji T antara Quick Ratio (X1) dan Return On Equity (Y)
TABEL 4.8.
(2) Uji T antara Total Assets Turn Over (X2) dan Return On Equity (Y)
TABEL 4.9.
Hasil Uji T Total Asset Turn Over (X2) Terhadap Return On Equity (Y)
koefisien
Standarisasi
ed
Tidak standar Koefisien Kolinearitas
Koefisien s Statistik
(3) Uji T antara Debt to Equity Ratio (X3) terhadap Return On Equity (Y)
TABEL 4.10.
Hasil Uji T Debt to Equity Ratio (X3) Terhadap Return On Equity (Y)
koefisien
Koefisien
s
Std. Toleran
B Kesalahan Beta ce VIF
2. Uji F Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji lebih dari dua sampel, apakah terdapat perbedaan yang nyata (jelas) antara mean yang
dihitung dari beberapa kelompok data atau tidak.
Kriteria pengujian:
b) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan).
TABEL 4.11.
Hasil Pengujian F Quick Ratio (X1), Total Asset Turn Over (X2) dan Debt to Equity Ratio (X3) Terhadap Return On
Ekuitas (Y)
ANOVA
Total 2774774.875 31
G. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
sebuah. Berdasarkan penelitian di atas diketahui bahwa pengaruh Quick Ratio terhadap Return On Equity dengan koefisien korelasi sebesar
0,255 dan koefisien determinasi sebesar 6,5% yang artinya Quick Ratio hanya mempengaruhi Return On Equity sebesar 6,5% dan
sisanya 93,5% dipengaruhi oleh variabel lain. yang tidak diperiksa dalam penelitian ini. Hasil uji T menunjukkan bahwa Thitung<Ttabel =
1,444 < 2,04841 yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio terhadap Return On Equity. Dengan hasil uji
regresi diperoleh persamaan regresi ROE (Y) = 203,037 + 0,021 QR (diperoleh Xi1).
b. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa pengaruh Total Assets Turn Over terhadap Return On Equity
dengan koefisien korelasi sebesar 0,214 dan koefisien determinasi sebesar 4,6% yang berarti Total Assets Turn Over hanya mempengaruhi
Return On Equity sebesar 4,6% dan 95, sisanya sebesar 4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji
T menunjukkan bahwa Thitung < Ttabel = 1,203 < 2,04841 yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over
terhadap Return On Equity. Dengan hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi ROE (Y) = 94,687 + 0,146 TATO (X diperoleh2).
c. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity dengan
koefisien korelasi sebesar 0,005 dan koefisien determinasi sebesar 0% yang berarti bahwa Debt to Equity Ratio
tidak mempengaruhi Return On Equity. Hasil uji T menunjukkan bahwa Thitung<Ttabel = -0,030 < 2,04841 yang artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity. Dengan hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi
ROE (Y) = 603,384 - DER 0,001 (X3).
d. Berdasarkan penelitian di atas diketahui bahwa pengaruh Quick Ratio (X1), Total Assets Turn Over (X2) dan Debt to Equity Ratio (X3)
terhadap Return On Equity (Y), dengan korelasi ganda sebesar 0,390 dan koefisien determinasi sebesar 15,2 % yang berarti Quick Ratio
(X1), Total Asset Turn Over (X2) dan Debt to Equity Ratio
(X3) terhadap Return On Equity (Y) hanya mempengaruhi 15,2% dan sisanya 84,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung<Ftabel = 1,673 < 2,93 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara Quick Ratio (X1), Total Assets Turn Over (X2) dan Debt to Equity Ratio (X3) terhadap Return. Pada Ekuitas (Y). Dengan hasil uji
regresi diperoleh persamaan regresi berganda ROE (Y) = -880.176 + 0,033 QR (X1) + 0,169 TATO (X2) + 0,022 DER (X3).
Sebuah kesimpulan
B. Saran
Setelah melakukan observasi dan mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
di atas, berikut beberapa saran dari penulis.
sebuah. Perusahaan sebaiknya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat bersaing dalam mendapatkan kepercayaan investor,
sehingga lebih mudah untuk memperoleh modal dari luar perusahaan.
b. Investor harus memperhatikan nilai Return On Equity terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi, karena nilai Return On
Equity menunjukkan seberapa besar laba bersih perusahaan dalam membiayai modal perusahaan.
c. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain di luar penelitian ini yang dapat mempengaruhi Return On Equity.
REFERENSI
Aminiar, C., Novitasari, D., & Asbari, M. (2020). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Sistem Du Pont
Metode pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode Tahun 2015-2019. Jurnal Riset Manajemen & Teknik Industri
(JIEMAR), 1(3), 122–134. https://doi.org/https://doi.org/10.7777/jiemar.v1i2
Bursa Efek Indonesia. (2019). Laporan Tahunan PT. Mayora Indah Tbk. Tersedia : www.idx.co.id/perusahaan tercatat/laporan-keuangan-
dan-tahunan. (diakses 15 April 2020).
Fahmi, Irham. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Tanya Jawab. Bandung : Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. (2016). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada.
Hei. (2016). dan Memahami Dasar-dasar Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Grasindo.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Lestari, B., Novitasari, D., Silitonga, N., & Asbari, M. (2020). Pengaruh Rekrutmen dan Pengembangan Karir Terhadap Semangat
Prestasi Kerja Guru di MTs Nurul Huda. Jurnal Riset Manajemen & Teknik Industri (JIEMAR), 1(2), 108-121. https://doi.org/
https://doi.org/10.7777/jiemar.v1i2
Nazelina, M., Novitasari, D., Fikri, MAA, & Asbari, M. (2020). Pengaruh Citra Merek, Harga dan Layanan
Kualitas Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Pengiriman. Jurnal Riset Manajemen & Teknik Industri (JIEMAR),
1(3), 135–147.
Nur, Juliansyah. (2017). Metodologi Penelitian Skipsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah.Jakarta : Kencana.
Priyatno, Duwi. (2017). SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa dan Umum. Yogyakarta : ANDI
Yogyakarta.
Sarikadarwati. (2016). Analisis Pengaruh DER dan TAT terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Sub. Sektor
Farmasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
Siregar, Syofian. (2017). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sri, Hartini. (2019). Pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity
(ROE) pada PT. Kalbe Farma Tbk tahun 2013-2018.
Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method. Jakarta : Rajawali Persada.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, V Wiratna. (2016). Kupas Tuntas Penelitian Akuntasi dengan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Baru Pers.
Sukamulja, Sukmawati. (2019). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi.
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Susanto. (2018). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio terhadap Return On Equity
pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Tahun 2013-2017.
Wardiyah, Mia Lasmi. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : CV Pustaka Setia.
Wijaya, David. (2017). Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Yeremia, M. dan Wulan, RD (2019). Pengaruh Total Assets Turnover, Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Return On Equity pada Industri Sub Sektor Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2016.