Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT ASTRA

INTERNATIONAL TBK PERIODE 2016 – 2020

Rully Irawan1*, Anyelir Dwi Ananda2 , 03170041*, 03190082


1
Accountansi, Stie Pgri Sukabumi, Jl. Pramuka II No. 10, Cikondang, Kec. Citamiang, Kota Sukabumi Jawa Barat 43142,
Indonesia
2
Accounting, Stie Pgri Sukabumi, Jl. Pramuka II No. 10, Cikondang, Kec. Citamiang, Kota Sukabumi Jawa Barat 43142,
Indonesia
*
Corresponding author; Email: anyrnnda@gmail.com

ABSTRACT

The last few years have seen a lot of rapid developments and changes in various aspects of life. Therefore, it requires
fast and precise antispations to overcome all kinds of posibilities and occure. One of the sectors in the economic sector that is
progressing quite rapidly is the industrial sector. In the face of increasingly fierce competitions, companies are required to have
better performance than their competitors. To assess performance, applicable industry standards are needed. This research sample
in the financial statements of PT Astra International Tbk for the Period 2016-2020. In the study the type of data used is secondary
data. The results of research using financial ratio analysis conducted at PT Astra International Tbk in terms of liquidity, solvency,
activity, profitability are not good. So it can be conclude that the financial performance of PT Astra International Tbk for the
period 2016-2020 is basically not good.

Keywords: Financial Reports, Liquidity, Solvency, Activities, Profitability, PT Astra International Tbk, Economic Sector.

PENDAHULUAN data tersebut dapat diperbandingkan dua periode atau lebih


untuk dianalisa yang akan dapat memberikan penilaian
Masalah keuangan adalah salah satu masalah keadaan perusahaan yang sebenarnya, apakah mengalami
yang sangat fatal bagi perusahaan dalam perkembangan kenaikan atau turunnya kinerja keuangan tersebut.
bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama Agar dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai
didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh posisi kekuatan-kekuatan yang lebih dicapai dan
keuntungan yang maksimal dan mempertahankan kelemahan-kelemahan yang selama beberapa periode,
perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan. maka laporan keuangan tersebut perlu dianalisa lebih
Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat lanjut. Dalam mengadakan analisis terhadap laporan
dan efisien untuk mendapatkan keuntungan dan laba. Oleh keuangan diperlukan metode-metode atai teknik analisis,
sebab itu, kinerja keuangan merupakan hal penting bagi dan metode yang digunakan adalah analisis rasio
setiap perusahaan didalam persaingan bisnis untuk keuangan. PT. Astra International Tbk tidak lepas dari
mempertahankan perusahaan nya. usaha yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, dalam menghasilkan efektivitas dan efisiensi pengeloaan
perusahaan yang ingin survive serta sukses di pasar global, keuangan PT Astra International Tbk dalam mengatahui
setiap perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil kondisi keuangan dengan menggunakan berbagai macam
keputusan terutama keputusan dibidang keuangan. Hal ini rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas,
disebabkan karena keberhasilan atau kegagalan suatu dan rasio profitabilitas untuk mempertimbangkan dalam
bisnis hampir nesar ditemukan oleh kualitas keputusan pengambilan keputusan untuk mana yang akan datang.
yang berkaitan dengan keuangan. Bagi perusahaan baik Dilihat dari data laporan keuangan PT
yang besar maupun kecil yang berorientasi profit maupun Astra International Tbk pertumbuhan laba dari tahun 2016-
nonprofit akan mempunyai perhatian yang besar terhadap 2018 mengalami kenaikan setiap tahun nya, namun pada
keuangan dari perusahaan tersebut. tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 2.82%, dan
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan mengalami penurnan kembali pada tahun 2020 sebesar
keuntungan adalah kunci keberhasilan perusahaan untuk 43,34%.
dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk
karena keuntungan merupakan komponen laporan mengetahui analisis profitabilitas, likuiditas, solvabilitas
keuangan yang digunakan sebagai alat untuk menilai baik dan aktivitas pada kinerja keuangan PT Astra International
tidaknya kinerja perusahaan. Salah satu faktor yang dapat Tbk pada periode 2016-2020.
menunjukan bagaimana kinerja perusahaan baik atau tidak
yaitu dengan menganalisis laporan keuangan. Dalam
laporan keuangan tersebut akan lebih penting dan METODE PENELITIAN
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, apabila
Menurut Munawir dalam buku Irham Fahmi menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
(2019: 22) menyatakan bahwa “Laporan keuangan posisi kuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.”
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil- Sehingga dengan mengambil laporan keuangan
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang perusahaan dapat diketahui posisi keuangan perusahaan
bersangkutan.” secara keseluruhan. Maka laporan keuangan tidak hanya
Laporan keuangan dapat memberikan informasi sesuai cukup dibaca saja, tetapi juga harus dipahami dan dipahami
dengan keinginan perusahaan, analisis dan interpretasi dari posisi keuangan perusahaan. Caranya adalah dengan
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan melakukan analisis keuangan menggunakan berbagai
diperlukan sebagai langkah awal untuk memenuhi metrik keuangan yang umum dilakukan.
kebutuhan informasi tersebut. Menurut fahmi (2012: 5) menyatakan bahwa
Menurut Munawir dalam buku Irham Fahmi “Dengan adanya laporan keuangan yang disediakan pihak
(2019: 22) menyatakan bahwa “Laporan keuangan manajeman perusahaan maka sangat membantu pihak
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan,
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil- dan sangat berguna dalam melihat kondisi pada saat ini
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang maupun dijadikan sebagai alat untuk memprediksi kondisi
bersangkutan.” masa yang akan datang.”
Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan Manfaat dari adanya laporan ini dapat digunakan
membantu bagi para pengguna (user) untuk membuat sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses
keputusan ekonomi yang bersifat finansial. pengambilan keputusan demi kemajuan perusahaan di
Menurut Kasmir (2015: 58) “Sebuah laporan keuangan masa yang akan datang. Dengan demikian diharapkan
pada umumnya terdiri dari: laporan keuangan bisa membantu dalam tujuan untuk
1. Neraca merupakan laporan yang menunjukan jumlah menghindari analisis yang keliru dalam melihat kondisi
aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan.
perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Menurut Kasmir (2015: 104) menyatakan bahwa
2. Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang “Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
menunjukan kondisi usaha suatu periode tertentu yang angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan
tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.”
biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen
apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. dengan komponen yang ada diantara laporan keuangan.
3. Laporan Perubahan Modal menggambarkan jumlah Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa
modal yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab- angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.
sebab berubahnya modal. Bentuk-bentuk Rasio Keuangan:
4. Laporan Arus Kas merupakan laporan yang
menunjukan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
keluar (biaya-biaya). Menurut Kasmir (2015: 110) menyatakan bahwa
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan “Rasio Likuiditas merupakan rasio yang
laporan yang idbuat berkaitan dengan laporan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan memenuhi kewajiban jangka pendek (Fred Weston).”
informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas
laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas 1. Rasio Lancar (Current Ratio)
sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar
penggunaan laporan keuangan yang dapat memahami Menurut Kasmir (2015: 134) menyatakan bahwa
jelas data yang disajikan. “Rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio
Lengkap atau tidaknya penyajian laporan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
keuangan tergantung pada posisi perusahaan dan kemauan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
Aktiva Lancar keseluruhan.”
Current Ratio=
Utang Lancar Rumus:

manajemen untuk menyajikannya. Selain itu juga


tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan untuk 2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
memenuhi kepentingan pihak lain.
Ikatan akuntansi Indonesia (1994) dalam Irham Menurut Kasmir (2015: 136 menyatakan bahwa
Fahmi (2016: 6) menyatakan bahwa “Tujuan laporan “Rasio cepat atau (quick ratio) atau rasio sangat lancar
keuangan adalah menyediakan informasi yang atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau Rumus:
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka
pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai sediaan (inventory).” 2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt to Equity
Ratio)
Menurut Kasmir (2015: 157) menyatakan
Rumus:
Aktiva Lancar−Persediaan
3. Rasio Kas (Cash Ratio) Quick Ratio=
Utang Lancar
Menurut Kasmir (2015: 136) menyatakan bahwa bahwa “DER atau (debt to total equity ratio)
“Rasio kas atau (cash ratio) merupakan alat yang merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas.” Semakin
Total Utang kecil rasio ini maka akan semakin baik
Total Debt ¿ Equity Ratio= untuk perusahaan. Sebaiknya besanya utang
Modal
tidak melebihi modal perusahaan itu sendiri.
digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar utang.” Rumus:

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukan dari


tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas
seperti rekening giro atau tabungan di bank yang
dapat ditarik setiap saat. Dan daoat dikatakan rasio
ini menunjukan kemampuan sesungguhnya bagi Kas+ Bank
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka Cash Ratio =
Utang Lancar
pendeknya.

b. Rasio Solvabilitas c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)


Menurut Kasmir (2015: 113) menyatakan
bahwa “Rasio solvabilitas atau (Leverage Ratio) Menurut Kasmir (2015: 172)
merupakan rasio yang digunakan untuk menyatakan bahwa “Rasio aktivitas atau
mengukut sejauh mana aktiva perusahaan (activity ratio) merupakan rasio yang
dibayai utang.” digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan atau
Berikut ini beberapa Analisa dalam mengukur menilai kemampuan perusahaan dalam
rasio solvabilitas yang dapat digunakan, yaitu: melaksanakan aktivitas sehari-hari.”
Berikut ini beberapa analisa dalam
1. Total Utang dibandingkan dengan Total mengukur rasio aktivitas yang dapat
Aktiva atau Rasio Utang (Debt to Asset digunakan, yaitu:
Ratio)
Menurut Kasmir (2015: 156) 1. Perputaran Piutang (Receivable Turn
menyatakan bahwa “DAR atau (Debt to Over)
Asset Ratio) merupakan rasio utang yang Menurut Kasmir (2015: 176)
digunakan untuk mengukur perbandingan menyatakan bahwa “Perputaran piutang
antara total utang dengan total aktiva.” merupakan rasio yang digunakan untuk
Semakin rendah rasio ini arrtinya mengukur berapa lama penagihan
semakin baik bagi keuangan perusahaan, piutang selama satu periode atau
sebab keamanan dananya semakin baik. beberapa kali dan yang ditanam dalam
Semakin tinggi rasio ini, semakin besar piutang berputar dalam satu periode.”
TotalUtang
Debt ¿ Assets Ratio=
Total Aktiva
resiko keuangannya, semakin rendah rasio
ini maka akan rendah resiko keuangannya. Rumus:
Turn Penjualan Kredit
2. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) Receivable
Menurut Kasmir (2015: 180)
¿ Rata−rata Piutang
menyatakan bahwa “Perputaran persediaan Berikut ini beberapa analisa dalam
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas yang dapat
mengukur berapa kali dana yang ditanam digunakan, yaitu:
dalam persediaan (inventory) ini berputar 1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Menurut Kasmir (2015: 200)
Laba bersih setelah bunga dan pajak menyatakan bahwa “Margin laba bersih
Net Profit Margin= merupakan ukuran keuntungan dengan
Penjualan
dalam suatu periode.”
Turn Harga pokok penjualan
Inventory
Rumus: ¿ Persediaan
membandingkan antara laba setelah
3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets bunga dan pajak dibandingkan dengan
Turn Over) penjualan.”
Menurut Kasmir (2015: 184) Rumus:
menyatakan bahwa “Rasio ini digunakan
untuk mengukur berapa kali dan yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar
dalam suatu periode.” Penjualan
Rumus: Perputaran AktivaTetap=
Total AktivaTetap

4. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)


Menurut Kasmir (2015: 185)
menyatakan bahwa “Perputaran total 2.
ROI (Return on Investmen)
aktiva merupakan rasio yang digunakan Menurut Kasmir (2015: 202)
untuk mengukur perputaran semua aktiva menyatakan bahwa “ROI merupakan
yang dimiliki perusahaan dan mengukur rasio yang menunjukan hasil (return)
berapa jumlah penjualan yang diperoleh atas jumlah aktiva yang digunakan
dari tiap rupiah aktiva.” dalam perusahaan.”
ROI juga merupakan suatu ukuran
tentang efektivitas manajemen dalam
PerputaranTotal LabaPenjualan
Aktiva= bersih setelah bunga dan pajak mengelola investasinya.
Return on Investment =
Total AktivaEquity Rumus:

3. ROE (Return on Equity)


Menurut Kasmir (2015: 204)
Rumus: menyatakan bahwa “ROE merupakan
rasio yang mengukur laba bersih setelah
pajak dan modal sendiri.”
Rasio menunjukan efisiensi
3. Rasio Profitabilitas (Provitability Ratio) penggunaan modal sendiri. Semakin
Menurut Kasmir (2015: 196) tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya
menyatakan bahwa “Rasio Profitabilitas atau pemilik perusahaan semakin kuat,
(provitability ratio) merupakan rasio untuk demikian pula sebaliknya.
menilai kemampuan perusahaan dalam Rumus:
mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas Laba bersih setelah pajak dan bunga
Return on equity =
manajemen suatu perusahaan.” Equity
Metode penelitian merupakan sebuah Return on Investment 30%
cara untuk mengetahui hasil dari suatu masalah tertentu, Return On Equity 40%
dalam hal ini masalah tersebut disebut juga dengan
masalah penelitian. Metode penelitian digunakan sebagai Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dapat
alat untuk mencapai tujuan guna mencapai penelitian yang disimpulkan sebagai berikut:
lebih baik dan tepat sasaran.Untuk menjawab suatu topik
bebas diperlukan suatu metode penelitian. Tabel Hasil hitungan Likuiditas
Menurut Sugiyono ( 2017: 2) menyatakan
bahwa "metode penelitian pada dasarnya merupakan cara Analisis Ratio
Rata-rata
Rata-rata
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan Keuangan
Rasio 2016-
industry
Penilaian
2020
kegunaan tertentu." Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode deskriptif. Likuiditas:
Menurut Anwar Sanusi ( 2011: 13) menyatakan Di Bawah
bahwa "metode deskriptif adalah desain penelitian yang Cureent Ratio 1.28 kali 2 kali Rata-rata
disusun dalam rangka memberikan gambaran secara Industri

sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari Di Bawah


subjek atau objek penelitian. "Penelitian deskriptif berfokus Quick Ratio 1.07 kali 1.5 kali Rata-rata
Industri
pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh
saat penelitian dilakukan. Di Bawah
Cash Ratio 27.04% 30% Rata-rata
Dapat disimpulkan pula variable penelitian dari Industri
penelitian ini adalah kinerja keuangan dan jenis data yang
digunakan adalah data sekunder serta Teknik analisis data
yang digunakan peneliatian ini adalah Analisis Horizontal
dan Analisis Vertikal

Tabel Hasil hitungan Solvabilitas

Rata-rata
Analisis Ratio Rata-rata
Rasio (2016- Penilaian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keuaangan
2020)
Industri

Solvabilitas:
Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan Di Bawah
maka penulis menbandingkan kinerja perusahaan dengan DAR 46.54% 35% Rata-rata
Industri
standar industri sebagai berikut: Di Bawah
DER 87.09% 90% Rata-rata
Industri
No Jenis Rasio Standar Industri
1 Rasio Likuiditas: Tabel Hasil hitungan Profitabilitas
Current Rasio 2 Kali
Quick Rasio 1.5 Kali Rata-
rata
Cash Rasio 50% Analisis Ratio
Rasio
Rata-rata
Penilaian
Keuangan Industri
(2016-
2 Rasio Solvabilitas: 2020)
Debt to Assets Rasio 35% Profitabilitas:
Debt to Equity Rasio 50% Di Bawah
NPM 10.92% 20% Rata-rata
3 Ratio Aktivitas: Industri
Receivable Turn Over 15 Kali Di Bawah
ROI 5.49% 30% Rata-rata
Inventory Turn Over 20 Kali Industri
Fixed Assets Turn Over 5 Kali Di Bawah
ROE 13.47% 40% Rata-rata
Total Assets Turn Over 2 Kali Industri
4 Rasio Profitabilitas:
Net Profit Margin 20%
Tabel Hasil hitungan Aktivitas

Analisis Ratio Rata-rata Rata-rata Penilaian


Keuangan Rasio (2016- Industry
2020)

Aktivitas:

Di Bawah
Receivable Turn
3.33 kali 15 kali Rata-rata
Over
Industri

Di Bawah
Inventory Turn
7.79 kali 20 kali Rata-rata
Over
Industri

Di Bawah
Fixed Asset
1.08 kali 5 kali Rata-rata
Turn Over
Industri

Di Bawah
Total Asset Turn
0.65 kali 2 kali Rata-rata
Over
Industri

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan berdasarkan penelitian dan hasil


analisis rasio keuangan pada PT. Astra International Tbk
periode 2016-2022 yang dilihat dari segi likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas nya adalah kurang
baik.

REFERENSI

[1] Fahmi, Irham (2015). Analisis Laporan


Keuangan. Bandung : CV . Alpa Beta.
[2] Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan .
Jakarta : PT. Raja Garlindo Persada.
[3] Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D . Bandung : Alpa Beta.
[4] Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
[5] Munawir. (2015). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : Liberty Jakarta.
[6] Fahmi, Irham (2019). Analisis Kierja Keuangan.
Bandung : CV . Alpa Beta.

Anda mungkin juga menyukai