ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performa keuangan PT FKS Food Sejahtera Tbk
selama periode 2020-2022 dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan sumber data berupa laporan
keuangan tahunan 2020-2022. Teknik analisis data melibatkan perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa keuangan PT FKS Food Sejahtera Tbk cenderung
tidak konsisten. Secara khusus, rasio likuiditas, seperti current ratio dan quick ratio, menunjukkan kesehatan
keuangan yang baik dengan nilai diatas standar rata-rata industri, namun cash ratio menunjukkan kondisi yang
kurang sehat karena berada dibawah standar rata-rata industri. Di sisi solvabilitas, baik DAR maupun DER
menunjukkan kondisi yang sangat baik dengan nilai diatas standar rata-rata industri. Namun, dari segi
profitabilitas, ROA dan ROE pada tahun 2021 dan 2022 menurun dan berada di bawah standar rata-rata industri,
menandakan kondisi kurang sehat dalam aspek ini.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas
ABSTRACT
The objective of this study is to assess the financial performance of PT FKS Food Sejahtera Tbk during the
period 2020-2022 using an analysis of liquidity, solvency, and profitability ratios. The research method
employed is a quantitative descriptive approach, utilizing secondary data sources consisting of the annual
financial reports from 2020 to 2022. Data analysis techniques involve calculating liquidity, solvency, and
profitability ratios. The findings indicate that the financial performance of PT FKS Food Sejahtera Tbk tends to
be inconsistent. Specifically, liquidity ratios such as the current ratio and quick ratio demonstrate good financial
health with values above the industry average, while the cash ratio indicates an unhealthy condition as it falls
below industry standards. On the solvency front, both DAR and DER exhibit excellent conditions with values
exceeding industry standards. However, in terms of profitability, both ROA and ROE experienced a decline in
2021 and 2022, falling below the industry average and indicating an unhealthy condition in this aspect.
Keywords: Financial Performance, Liquidity, Solvency, Profitability
1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan memiliki visi untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Dalam hal ini, perusahaan
perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha mereka, seperti kemakmuran
ekonomi, kesetaraan lingkungan, dan keadilan sosial yang sering dikenal sebagai triple bottom line
(Elkington, 1997). Keuangan menjadi elemen krusial dalam pertumbuhan perusahaan, dengan semua bisnis
bermaksud mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan guna mewujudkan visi perusahaan. Oleh karena
itu, manajemen masalah keuangan menjadi krusial untuk pengembangan organisasi atau perusahaan
tersebut, dengan keberlanjutan perusahaan tergantung pada seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dan
seberapa baik perusahaan dapat mempertahankan keuntungannya.
Keuangan perusahaan dianggap seimbang jika mampu menanggung semua biaya kegiatan yang
dilakukan. Peran manajemen keuangan sangat penting dalam perencanaan alokasi dana yang efisien (Pohan,
2016). Karena itu, manajemen yang efektif sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Pengukuran kinerja
perusahaan melibatkan langkah-langkah seperti pengambilan keputusan yang tepat dalam alokasi modal
dan efisiensi kegiatan (Nurafni, 2021). Evaluasi kinerja perusahaan oleh manajemen biasanya dilakukan
melalui analisis laporan keuangan, membandingkannya dengan tahun sebelumnya untuk memberikan dasar
dalam pengambilan keputusan (Sukmawati et al., 2022).
Analisis laporan keuangan merupakan cara untuk melihat kinerja perusahaan melalui informasi tentang
posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha (Trianto et al., 2017). Selain itu, analisis
laporan keuangan juga bermanfaat untuk memantau kemampuan perusahaan dalam menangani masalah
keuangan dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan cepat (Rabuisa et al., 2018). Analisis
rasio keuangan yang dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas dapat
memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan perusahaan. Informasi tersebut membantu
pemangku kepentingan seperti kreditur, investor, dan manajemen untuk memantau kesehatan kinerja bisnis,
menilai risiko keuangan, dan memandu pengambilan keputusan (Harahap et al., 2021). Analisis rasio
keuangan memerlukan laporan keuangan setidaknya dua tahun terakhir sejak perusahaan beroperasi,
memungkinkan evaluasi kinerja keuangan yang holistik (Maith, 2013). Berikut keadaan posisi keuangan
yang diperoleh PT FKS Food Sejahtera Tbk yang dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Keadaan Laba/Rugi, Total Aktiva dan Total Hutang PT FKS Food Sejahtera Tbk Periode
2020 sampai 2022
Berdasarkan data tersebut, diperlukan analisis laporan keuangan untuk memahami sejauh mana kondisi
keuangan perusahaan PT FKS Food Sejahtera Tbk, meskipun perusahaan mengalami kerugian pada tahun
2021 dan 2022. Perusahaan yang tidak mampu atau tidak memiliki dana untuk membayar kewajiban tepat
waktu dapat menimbulkan krisis kepercayaan dari pihak-pihak yang membantu kelancaran operasionalnya.
Kepercayaan dari berbagai pihak merupakan modal utama bagi perusahaan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan. Beberapa research gap menunjukkan bahwa tingkat likuiditas, yang diukur menggunakan
current ratio dan quick ratio, menunjukkan kondisi baik karena berada di atas standar industri (Dewi, 2017).
Kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban sebagian besar disebabkan oleh
kelalaian manajemen dalam menjalankan usaha. Penyebab lainnya adalah kurangnya perhitungan rasio
keuangan sehingga tidak disadari bahwa kondisi perusahaan sudah tidak mampu, dengan nilai utang
melebihi harta lancar dan total asetnya (Kasmir, 2019). Oleh karena itu, diperlukan analisis rasio likuiditas,
solvabilitas, dan profitabilitas untuk memahami dengan jelas kondisi dan posisi sebenarnya PT FKS Food
Sejahtera Tbk, baik dalam keadaan baik maupun buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan rasio likuiditas,
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan rasio
solvabilitas, dan mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari pendapatan penjualan,
aset, dan ekuitas dengan menggunakan rasio profitabilitas.
2. LANDASAN TEORI
a. Kinerja Keuangan
Menurut Hery (2015), evaluasi kinerja keuangan merupakan upaya resmi untuk mengukur efisiensi
dan efektivitas perusahaan dalam menciptakan laba dan posisi kas tertentu. Menurut Darmawan (2020),
menyatakan bahwa kinerja keuangan mencerminkan hasil ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu
entitas dalam periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukannya untuk menghasilkan
keuntungan secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Fahmi (2017), mendefinisikan bahwa
kinerja keuangan sebagai suatu analisis yang bertujuan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan
telah menjalankan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar.
b. Laporan Keuangan
Menurut Hidayat (2018), laporan keuangan merupakan informasi yang memberikan gambaran
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan, yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Sedangkan Munawir (2012) menganggap laporan keuangan sebagai alat yang
sangat vital untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan pencapaian yang telah dicapai
oleh perusahaan terkait. Dengan demikian, laporan keuangan diharapkan dapat membantu pengguna
dalam membuat keputusan ekonomi yang memiliki dampak finansial. Laporan keuangan diartikan
sebagai suatu dokumen yang mencerminkan posisi keuangan hasil dari proses akuntansi selama periode
tertentu dan berfungsi sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan (Suteja,
2018).
aspek operasional dan kinerja keuangan, termasuk efisiensi, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas.
Menurut Syamsudin (2011) menyatakan bahwa terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
membandingkan rasio keuangan perusahaan, yaitu pendekatan Cross sectional approach dan Time
series analysis. Sedangkan Povi (2018), menganggap analisis rasio keuangan sebagai suatu metode
yang memberikan signifikansi pada data keuangan perusahaan melalui perbandingan. Jadi, rasio
keuangan merujuk pada angka yang dihasilkan dari perbandingan antara satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang memiliki hubungan yang relevan dan signifikan.
d. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Terdapat lima jenis pengukuran likuiditas, seperti rasio lancar, rasio cepat, working
capital turnover, receivables turnover, dan inventory turnover (Munawir, 2014). Ketika perbandingan
aset lancar terhadap hutang lancar semakin tinggi, hal itu mengindikasikan bahwa kemampuan
perusahaan dalam membiayai hutang jangka pendeknya semakin kuat. Oleh karena itu, penting untuk
menjaga agar aset lancar selalu lebih besar dari hutang lancar (Harahap, 2018).
e. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya (Swasta & Suktjo, 2007). Terdapat dua metode pengukuran dalam rasio solvabilitas,
yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan rasio hutang terhadap aktiva. Jika perbandingan hutang terhadap
aset dan modal sendiri semakin tinggi, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam membiayai
hutang jangka panjang cenderung kurang baik (Wardiyah, 2017).
f. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Ada empat jenis pengukuran dalam rasio profitabilitas, termasuk net profit margin, gross
profit margin, return on equity, dan return on investment (Nugroho, 2018). Jika perusahaan memiliki
rasio profitabilitas yang baik, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk
mendapatkan keuntungan (Fahmi, 2011).
3. METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian Dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang terdiri dari laporan keuangan PT FKS Food
Sejahtera Tbk pada periode 2020-2022. Disebut sebagai data kuantitatif disebabkan oleh sifat angka
yang dijadikan bahan analisis. Metode penelitian ini termasuk dalam kategori analisis deskriptif,
dimana fokus penelitian tertuju pada aspek tertentu yang kemudian dijelaskan dan dianalisis secara
mendetail. Sumber data yang digunakan bersifat sekunder dan diperoleh melalui Laporan Keuangan PT
FKS Food Sejahtera Tbk untuk tahun 2020-2022, yang dapat diakses melalui laman resmi perusahaan.
Semua output dari perhitungan rasio dapat dibandingkan dengan standar rata-rata industri, yang
berfungsi untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan, apakah dalam keadaan tidak sehat, cukup
sehat, atau bahkan sangat sehat. Berikut dalam tabel 3.1 menampilkan beberapa standar rata-rata
industri (Kasmir, 2016).
Kategori
Jenis Rasio Standar Rata-Rata
Tidak Sehat Cukup Sehat Sangat Sehat
Quick Ratio 1,5 Kali 0 s/d < 1,5 ≥ 1,5 > 1,5
Tabel 4.a.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2020, current ratio sebesar 2,35, kemudian
mengalami peningkatan menjadi 2,44 pada tahun 2021, namun mengalami penurunan menjadi
2,20 pada tahun 2022. Dari data ini dapat dilihat bahwa rasio lancar selama periode 2020-2022
tetap berada di atas rata-rata industri, karena baik aset lancar maupun hutang lancar perusahaan
mengalami penurunan setiap tahunnya. Dengan current ratio yang consistently di atas standar
industri, perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban lancarnya. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa PT FKS Food Sejahtera Tbk memiliki kemampuan yang baik
dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aset lancar, meskipun terjadi fluktuasi pada current
ratio. Ini menunjukkan bahwa perusahaan telah efisien dalam alokasi dan pemanfaatan aset
lancarnya.
Dilihat dari Tabel 4.a.2, terlihat bahwa quick ratio pada tahun 2020 mencapai 2,23, kemudian
mengalami peningkatan menjadi 2,30 pada tahun 2021, tetapi mengalami penurunan menjadi 2,03
pada tahun 2022. Data ini menunjukkan bahwa quick ratio selama periode 2020-2022 tetap berada
di atas rata-rata industri, yang disebabkan oleh peningkatan persediaan dan fluktuasi liabilitas
lancar setiap tahunnya. Ketika quick ratio perusahaan berada di atas atau setidaknya sama dengan
standar industri, perusahaan dapat menggunakan aset paling likuidnya untuk membayar kewajiban
jangka pendek. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa PT FKS Food Sejahtera Tbk dianggap
memiliki aset likuid yang memadai untuk membayar hutang jangka pendeknya.
Dilihat dari Tabel 4.a.3, terlihat bahwa cash ratio sebesar 26% pada tahun 2020, kemudian
mengalami penurunan menjadi 8% pada tahun 2021, dan mengalami peningkatan menjadi 10%
pada tahun 2022. Data ini menunjukkan bahwa cash ratio selama periode 2020-2022 tetap berada
di bawah rata-rata industri karena jumlah kas dan setara kas perusahaan lebih sedikit dibandingkan
dengan hutang lancar. Salah satu faktor penyebab rendahnya kas dan setara kas adalah kesulitan
dalam penagihan piutang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika cash ratio rendah, PT
FKS Food Sejahtera Tbk dapat meningkatkan strategi penagihan piutang untuk menjaga
kecukupan kas perusahaan pada level yang aman.
b. Analisis Rasio Solvabilitas PT. FKS Food Sejahtera Tbk. Periode 2020-2022
1) Debt to Asset Ratio (Rasio Utang)
Dilihat dari Tabel 4.b.1, terlihat bahwa DAR (Debt to Asset Ratio) sebesar 42% pada tahun
2020, mengalami penurunan menjadi 40% pada tahun 2021, dan mengalami peningkatan menjadi
45% pada tahun 2022. Data ini menunjukkan bahwa DAR selama periode 2020-2022 tetap berada
di atas rata-rata industri karena perbandingan total utang perusahaan lebih rendah dibandingkan
dengan total aktiva. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi PT FKS Food Sejahtera
Tbk dinilai sangat baik.
Dilihat dari Tabel 4.b.2, terlihat bahwa DER (Debt to Equity Ratio) sebesar 100% pada tahun
2020, mengalami penurunan menjadi 86% pada tahun 2021, dan mengalami peningkatan menjadi
106% pada tahun 2022. Data ini menunjukkan bahwa DER selama periode 2020-2022 tetap berada
di atas rata-rata industri karena perbandingan total utang perusahaan lebih rendah dibandingkan
dengan total ekuitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi PT FKS Food Sejahtera
Tbk dinilai sangat baik.
c. Analisis Rasio Profitabilitas PT. FKS Food Sejahtera Tbk. Periode 2020-2022
1) Return On Asset (ROA)
Dilihat dari Tabel 4.c.1, terlihat bahwa ROA (Return On Assets) pada tahun 2020 mencapai
59%, mengalami penurunan sebesar 0,32% pada tahun 2021, dan mengalami kenaikan sebesar 3%
pada tahun 2022. Data ini menunjukkan bahwa kinerja Return On Asset PT FKS Food Sejahtera
Tbk selama periode 2020-2022 berada di bawah rata-rata standar industri, sehingga dapat dianggap
kurang memuaskan. ROA pada dasarnya adalah persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan
dari total asetnya, dan persentase pengembalian aset memberikan gambaran seberapa efisien
perusahaan mengelola asetnya. Proporsi yang dianggap ideal dalam ROA setidaknya adalah 30%.
Artinya, suatu perusahaan dianggap mampu menghasilkan laba atas asetnya jika laba setelah pajak
mencapai 30% dari total aktiva.
Tabel 4.c.2 mencerminkan bahwa ROE (Return On Equity) pada tahun 2020 mencapai 142%,
mengalami penurunan sebesar 0,69% pada tahun 2021, dan mengalami kenaikan pada tahun 2022
menjadi 8%. Data ini menunjukkan bahwa Return On Equity PT FKS Food Sejahtera Tbk selama
periode 2020-2022 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata standar industri, sehingga dapat
dianggap kurang optimal. ROE mencerminkan sejauh mana sukses suatu perusahaan dalam
mengelola modalnya, dengan tingkat profit diukur berdasarkan investasi dari pemilik modal.
Dengan kata lain, suatu perusahaan dianggap berhasil jika persentase laba bersih mencapai
minimum 40% dari total modal yang dimiliki.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan diskusi dari penelitian ini tentang "Evaluasi Kinerja Keuangan PT FKS Food
Sejahtera Tbk selama Periode 2020-2022 dengan Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan
Profitabilitas," dapat disimpulkan bahwa PT FKS Food Sejahtera Tbk menunjukkan kesehatan keuangan
yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya selama tahun 2020-2022, meskipun mengalami
fluktuasi. Meskipun begitu, nilai-nilai rasio likuiditas tetap di atas standar industri yang berlaku.
Namun, saat melakukan analisis terhadap rasio profitabilitas selama periode yang sama, dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT FKS Food Sejahtera Tbk tergolong tidak sehat. Perhitungan ROA
dan ROE menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak memenuhi standar industri, bahkan jauh di bawah rata-
rata. Kurangnya performa dalam memperoleh laba, ditambah dengan penurunan hasil ROA dan ROE dari
tahun 2020-2022, menandakan bahwa PT FKS Food Sejahtera Tbk tidak efisien dalam menghasilkan
keuntungan dari pendapatan, termasuk penjualan dan ekuitas.
Selanjutnya, analisis menggunakan rasio DAR dan DER menunjukkan fluktuasi perusahaan setiap
tahunnya, yang menandakan kondisi yang tidak baik. Rasio solvabilitas yang melebihi standar industri
dapat menjadi risiko dan beban bagi perusahaan, karena solvabilitas memberikan informasi tentang sejauh
mana aktiva dibiayai oleh hutang. Oleh karena itu, hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan kurang
optimal dalam memperoleh keuntungan dan memiliki risiko solvabilitas yang tinggi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. (2020). Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan. Yogyakarta: UNY Press.
Dewi, Meutia. (2017). Penggunaan Analisis Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Di PT.Aneka Tambang Tbk. Penelitian Ekonomi Akuntansi 1(2):102–12
Elkington, J. (1997). Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business. London:
Capstone Publishing.
Fahmi, Irham. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, S. (2018). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Harahap, L. R., Anggraini, R., Ellys, E., & Effendy, R. Y. (2021). Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Perusahaan PT Eastparc Hotel, Tbk (Masa Awal Pandemi Covid-19). Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan, 5(1), 57.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Servise).
Hidayat, Wastam Wahyu. (2018). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Maith, H. A. (2013). Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 619–628.
Munawir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munawir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nugroho, A. (2018). Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan PT Alis Jaya Ciptatama. Tugas Akhir, 16.
Nurafni, I. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor
Pembangkitan Pekanbaru. 8(6), 1–14.
Pohan, S. (2016). Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang
Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Informatika Komputer Pelita Nusantara,
1(1), 7–11.
Povi, Diana. (2018). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Solvabilitas Dalam Mengukur Kinerja
Keuangan Pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2016. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Medan Area 1(1):3–9.
Rabuisa, W. F., Runtu, T., & Wokas, H. R. N. (2018). Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan Pada Bank Perkreditan Rakyat (Bpr) Dana Raya Manado. Jurnal Riset
Akuntansi, 13(02), 325–333.
Swastha, B., & Sukotjo, I. (2007). Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern).
Yogyakarta: Liberty.
Syamsudin, Lukman. ( 2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukmawati, V. D., Soviana, H., Ariyantina, B., & Citradewi, A. (2022). Kinerja Keuangan Ditinjau Dari
Analisis Rasio Profitabilitas (Studi Pada PT Erajaya Swasembada Periode 2018-2021). Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Bisnis, 7(2), 189–206.
Suteja, I. Gede Novian. ( 2018). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Altman Z-Score Pada PT Ace
Hardware Indonesia Tbk. Moneter V(1):12–17.
Trianto, A., Studi, P., Politeknik, A., & Palembang, D. (2017). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat
Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim.
8(03).
Wardiyah, M. L. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Pustaka Setia.