Anda di halaman 1dari 13

Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631

Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018-2021

Nelly, Dimas Try Handoko, Lia Sari, Roy Saleh, Berry Angga
nelly@unisti.ac.id, dimastryh@gmail.com, liasari505@yahoo.co.id, roy_saleh@unisti.ac.id,
Dosen Tetap Universitas Sjahkyakirti

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the financial performance of manufacturing


companies in the consumer goods industry sector listed on the Indonesia Stock Exchange for
the period 2018-2021. Analysis of the data used is quantitative analysis using financial ratios,
namely liquidity ratios, solvability ratios and profitability ratios.The population in this study
are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2018-
2021. The sample used in this study is a manufacturing company in the consumer goods
industry sector which is included in the LQ45 category. The results showed that the best
financial performance in terms of company liquidity was PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk and PT Gudang Garam Tbk. The best financial performance in terms of Debt to equity
ratio is PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gudang
Garam Tbk, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk and PT Kalbe Farma Tbk. While the best
financial performance in generating profits in terms of profitability is PT Unilever Indonesia,
Tbk

Keywords : financial performance, financial ratio

PENDAHULUAN
Latar belakang Penelitian
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan
yang sahamnya likuid di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia, dimana produk-produknya
yang begitu dibutuhkan oleh masyarakat menjadi salah satu faktor perusahaan manufaktur
begitu diminati Investor. Salah satu bagian dari perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia
ialah industri barang konsumsi. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi terdiri
dari beberapa sub sektor, yakni sub sektor makanan dan minuman, sub sektor rokok, sub sektor
farmasi, sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga, dan sub sektor peralatan rumah
tangga. Banyaknya perusahaan dalam industri barang konsumsi ini telah menciptakan suatu
persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. Oleh
karenanya, perusahaan diharapkan memiliki kemampuan yang kuat di berbagai bidang seperti
bidang keuangan, pemasaran, operasional, dan sumber daya manusia. Perusahaan manufaktur
juga dituntut untuk menyajikan laporan kinerja keuangan untuk kepentingan perusahaan
dalam mengambil keputusan yang akan datang dan juga untuk kepentingan Investor.
Menurut Rudianto (2013:189) Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang
telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam mengelola aset perusahaan secara efektif
selama periode tertentu. Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis laporan keuangan, umumnya menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas.

81
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Sektor Industri barang konsumsi semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena
barang konsumsi merupakan salah satu kebutuhan primer manusia sehingga permintaan akan
produk industri barang konsumsi akan cenderung stabil yang berdampak pada kemampuan
menghasilkan laba yang optimal, sehingga perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi merupakan peluang usaha yang mempunyai prospek yang baik. Perusahaan-
perusahaan yang bergerak pada sektor industri barang konsumsi mempunyai aktivitas operasi
yang tinggi sehingga menyebabkan perusahaan harus mampu mengelola setiap aktivitasnya
agar dapat memperoleh keuntungan dan mampu memaksimalkan profitabilitas serta dapat
megendalikan perputaran modal kerja.
Perkembangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Indonesia baik
dalam jumlah maupun ukuran usaha akan membawa implikasi pada persaingan antar
perusahaan yang semakin tinggi. Perusahaan dituntut untuk selalu memikirkan bagaimana
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis
dan persaingan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengemukakan rumusan masalah
sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018–2021 yang ditinjau dari
rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018–2021.

TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja Keuangan
Menurut Jumingan (2015) Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan maupun
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan
profitabilitas perusahaan.
Menurut Fahmi (2011) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja menjadi ukuran prestasi yang tercapai
dalam menjalankan tugas disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dapat dilakukan. rasio
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
Dari beberapa pengertian kinerja keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan merupakan gambaran dari keadaan keuangan perusahaan, dan gambaran bagaimana
perusahaan menggunakan dananya, apakah sudah cukup efisien.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disajikan mencerminkan kinerja perusahaan dalam periode
tertentu. Banyak pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan membutuhkan laporan keuangan
seperti, investor, kreditor, pemerintah dan para pemasok. Laporan keuangan penting bagi
investor karena digunakan untuk menilai apakah perusahaan layak untuk diberikan investasi
atau aman tidaknya suatu perusahaan untuk diberikan pinjaman oleh kreditor.

82
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Menurut Bambang Riyanto (2012:327) Laporan Finansiil (financial statement),


memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance
Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan
Rugi & Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode
tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Sedangkan Menurut Kasmir (2019:7) Laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan yang formal dan lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas, laporan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah informasi mengenai kondisi dan posisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu yang menggambarkan kinerja
perusahaan serta dapat berguna untuk pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan
tersebut.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2019:104), Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
yang lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam
satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian
angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa
periode.
Penggunaan rasio keuangan atau financial ratio sangat penting membantu dalam
melakukan penganalisaan dan menginterprestasikan terhadap posisi keuangan suatu
perusahaan. Bagi investor yang menanamkan sahamnya dalam jangka pendek dan menengah
lebih banyak tertarik kepada kondisi perusahaan yang memiliki kemampuan untuk membayar
dividen lebih cepat dalam jangka pendek. Informasi mengenai kondisi perusahaan tersebut
dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan rasio-rasio keuangan yang
sesuai dengan keinginan dan tujuan dari analisa rasio tersebut.
Menurut Bambang Riyanto (2012:330) terdapat empat jenis rasio keuangan, adapun
rasio-rasio tersebut adalaha sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas
perusahaan (Current ratio, Acid test rasio).
2. Ratio Solvabilitas (Leverage) adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Debt to total assets rasio,
Net worth to debt ratio).
3. Rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory
turnover, Average collection period).
4. Rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (Profit margin on sales, Return on total assets,
Return on net worth).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan perbandingkan
jumlah dan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk
menggambarkan dan menjelaskan tentang baik dan buruknya keadaan posisi keuangan
perusahaan. Hasil perhitungan rasio keuangan juga digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen dalam mencapai target perusahaan serta menilai kemampuan manajemen dalam
menggunakan sumber daya secara efektif.

83
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai analisis kinerja keuangan
yaitu
1. Zein Ghozali (2017) dengan judul Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Firm
Size, dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan
Yang Termasuk Dalam LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014). Dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif diperoleh hasil penelitian
bahwa terdapat pengaruh secara parsial dan simultan Debt To Equity Ratio, Current
Ratio, Firm Size, dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio.
2. Lia Sari (2021) dengan judul penelitian Analisis Kinerja Keuangan PT Indofarma
(Persero) Tbk tahun 2010-2019. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif diperoleh hasil penelitian bahwa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas dan rasio aktivitas pada PT Indofarma (Persero) Tbk secara keseluruhan
dinilai kurang baik dan kurang efisien. Rasio Likuiditas diukur dengan menggunakan
current ratio dan Cash ratio, rasio solvabilitas diukur menggunakan rasio debt to asset
ratio sedangkan rasio profitabilitas diukur dengan rasio return on Asset ( ROA). Rasio
aktivitas menggunakan rasio working capital turn over dan total asset turn over.
3. Irsan, (2021). Dengan judul penelitian Analisis Return On Investment (ROI) Dan
Residual Income (RI) Guna Menilai Kinerja Keuangan PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk Periode 2010-2019. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif diperoleh hasil penelitian bahwa berdasarkan perhitungan nilai Return On
Investment (ROI) dan Residual Income (RI) tersebut PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk, mengalami kondisi yang cukup baik dalam pertumbuhan Return On Investment
(ROI) dan Residual Income (RI) nya. Nilai Return On Investment (ROI) yang
dihasilkan perusahaan adalah positif selama periode 2010-2019 dan presentasenya
mengalami kondisi yang fluktuatif.

METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian memberikan gambaran tentang bagaimana pemecahan masalah
penelitian yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah penelitian. Menurut Fitriya
Fauzi, dkk (2019:9), Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada ukuran
kuantitas atau jumlah yang mana dapat diaplikasikan pada fenomena yang diobservasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk
menganalisis kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan berdasarkan analisis rasio
likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Definisi Konsep
Definis konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas
dan rasio profitabilitas
1. Rasio Likuiditas
Menurut Munawir (2010:31) Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Dalam penelitian ini
likuiditas diukur menggunakan Current Ratio (CR).

84
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

2. Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2019:153), Rasio solvabilitas merupakan merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.Dalam penelitian ini
solvabilitas diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)

3.Rasio Profitabilitas
Menurut Munawir (2010:33) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam penelitian ini
profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio return on asset (ROA)
Operational Variabel
Tabel 1
Operasional Variabel
No. Variabel Indikator Kriteria
1. Likuiditas Aktiva Lancar Dalam rata-rata industri standar rasio ini
𝐶𝑅 = Hutang Lancar 𝑥100%
adalah 200% (2:1) yang artinya 2:1
antara aktiva lancar dengan hutang
lancar.
2. Solvabilitas 𝐷𝐸𝑅 = Total Hutang Nilai standar DER yang dikatakan sehat
x100%
Ekuitas berada dibawah 100%, jika rasio
perusahaan diatas 100% itu artinya
hutang lebih besar dari pada modal.
3. Profitabilitas Laba Bersih Semakin besar ROA, berarti semakin
𝑅𝑂𝐴 = x 100% efisien penggunaan aktiva perusahaan
Total Aset
atau dengan kata lain semakin besar pula
laba bersih yang dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total
aset, dan sebaliknya.
Sumber: Data yang diolah

Populasi dan sampel


Populasi
Menurut Sugiyono (2018:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut
selama periode 2018-2021.
Sampel
Menurut Sugiyono (2018:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah teknik sampling jenuh. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk penelitian sampel adalah
sebagai berikut :
a. Perusahaan menjadi sampel merupakan perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada periode penelitian 2018-2021.
b. Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan tahunannya pada periode
penelitian.
c. Perusahaan yang masuk dalam indek saham LQ45

85
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Proses pemilihan sampel tersebut menghasilkan terpilihnya 6 perusahaan yang akan


digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan pengamatan 4 tahun periode 2018 -
2021, maka jumlah keseluruahan sampel adalah 24. Berikut ini adalah daftar nama perusahaan
sampel:
Tabel 2
Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
2. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
3. GGRM PT. Gudang Garam Tbk
4. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
5. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
6. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Data yang diolah

Data dan Teknik Pengumpulan data


Data
Menurut Sugiyono (2018:137) bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
menggunakan: 1). Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. 2). Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan yaitu, data sekunder yang berupa
laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021
Teknik Analisa data
Secara umum, teknik analisa data terbagi menjadi dua kategori, yaitu analisa metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Menurut Fitriya Fauzi, dkk (2019:9) Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang didasarkan pada ukuran kuantitas atau jumlah yang mana dapat
diaplikasikan pada fenomena yang diobservasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif dimana untuk menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan
yaitu rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio), dan rasio
profitabilitas (return on assets)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
 Current Ratio
Rasio ini Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu
perusahaan, dengan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dan hutang lancar.
Aktiva Lancar
CR = 𝑥 100%
Hutang Lancar
Berikut ini hasil dari perhitungan Rasio Lancar atau Current Ratio dari perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021 yang dapat terlihat pada
tabel berikut:
86
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Tabel 3
Perhitungan Current Ratio
Current ratio
No. Nama Perusahaan Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar
(%)
2018 14.121.568.000.000 7.235.398.000.000 200
PT. Indofood CBP
2019 16.624.925.000.000 6.556.359.000.000 254
1. Sukses Makmur
2020 20.716.223.000.000 9.176.164.000.000 226
Tbk
2021 33.997.637.000.000 18.896.133.000.000 180
2018 33.272.618.000.000 31.204.102.000.000 107
PT.Indofood
2019 31.403.445.000.000 24.686.862.000.000 127
2. Sukses Makmur
2020 38.418.238.000.000 27.975.875.000.000 137
Tbk
2021 54.183.399.000.000 40.403.404.000.000 134
2018 45.284.719.000.000 22.003.567.000.000 206
PT. Gudang Garam 2019 52.081.133.000.000 25.258.727.000.000 206
3.
Tbk 2020 49.537.929.000.000 17.009.992.000.000 291
2021 59.312.578.000.000 28.369.283.000.000 209
2018 37.831.483.000.000 8.793.999.000.000 430
PT.Hanjaya
2019 41.697.015.000.000 12.727.676.000.000 328
4. Mandala
2020 41.091.638.000.000 16.743.834.000.000 245
Sampoerna Tbk
2021 41.323.105.000.000 21.964.259.000.000 188
2018 10.648.288.386.726 2.286.167.471.594 466
PT. Kalbe Farma 2019 11.222.490.978.401 2.577.108.805.851 435
5.
Tbk 2020 13.075.331.880.715 3.176.226.387.674 412
2021 15.712.209.507.638 3.534.656.089.431 445
2018 8.257.910.000.000 11.273.822.000.000 73,2
PT.Unilever 2019 8.530.334.000.000 13.065.308.000.000 65,3
6.
Indonesia Tbk 2020 8.828.360.000.000 13.357.536.000.000 66,1
2021 7.642.208.000.000 12.445.152.000.000 61,4
Sumber: www.idx.co.id data telah diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai current ratio dari 6
perusahaan sampel mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat beragam. Diketahui, nilai
current ratio tertinggi terdapat pada perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018 sebesar
466%. Sedangkan nilai current ratio terendah pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk pada
tahun 2021 sebesar 61,4 %
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
 Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan
membandingkanantara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Total Hutang
𝐷𝐸𝑅 = 𝑥100%
Ekuitas
Berikut ini hasil dari perhitungan Debt to Equity Ratio dari perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018- 2021:

87
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Tabel 4
Perhitungan Debt to Equity Ratio
No. Nama Perusahaan Tahun Total Hutang Ekuitas DER (%)
2018 11.660.003.000.000 22.707.150.000.000 51,3
PT. Indofood CBP
2019 12.038.210.000.000 26.671.104.000.000 45,1
1. Sukses Makmur
2020 53.270.272.000.000 50.318.053.000.000 106
Tbk
2021 63.342.765.000.000 54.723.863.000.000 116
2018 46.620.996.000.000 49.916.800.000.000 93,4
PT. Indofood
2019 41.996.071.000.000 54.202.488.000.000 77,5
2. Sukses Makmur
2020 83.998.472.000.000 79.138.044.000.000 106
Tbk
2021 92.724.082.000.000 86.632.384.000.000 107
2018 23.963.934.000.000 45.133.285.000.000 53,1
PT. Gudang Garam 2019 27.716.516.000.000 50.930.758.000.000 54,4
3.
Tbk 2020 19.668.914.000.000 58.522.468.000.000 34
2021 30.676.095.000.000 59.288.274.000.000 52
2018 11.244.167.000.000 35.358.253.000.000 32
PT. Hanjaya
2019 15.223.076.000.000 35.679.730.000.000 43
4. Mandala
2020 19.432.604.000.000 30.241.426.000.000 64
Sampoerna Tbk
2021 23.899.022.000.000 29.191.406.000.000 82
2018 2.851.611.349.015 15.294.594.796.354 19
PT. Kalbe Farma 2019 3.559.144.386.553 16.705.582.476.031 21
5.
Tbk 2020 4.288.218.173.294 18.276.082.144.080 23
2021 4.400.757.363.148 21.265.877.793.123 21
2018 12.943.202.000.000 7.383.667.000.000 175
PT. Unilever 2019 15.367.509.000.000 5.281.862.000.000 291
6.
Indonesia Tbk 2020 15.597.264.000.000 4.937.368.000.000 316
2021 14.747.263.000.000 4.321.269.000.000 341
Sumber: www.idx.co.id data telah diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai debt to equity ratio dari 6
perusahaan sampel mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat beragam, seperti pada
perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk, kedua
perusahaan ini nilai DER mengalami kenaikan setiap tahunnya. Diketahui, nilai DER tertinggi
terdapat pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2021 sebesar 341%.
Sedangkan nilai DER terendah pada perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018 sebesar
19%.
Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau
keuntungan dan kemampuan mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam
menggunakan sumber daya secara keseluruhan yang telah diinvestasikan di dalam perusahaan
selama suatu periode tertentu.
 Return on Assets (ROA)
Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya
sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan.
Laba Bersih
ROA = x 100%
Total Aset
Berikut ini hasil dari perhitungan Return On Assets dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018- 2021 terlihat pada tabel dibawah ini:

88
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Tabel 5
Perhitungan Return On Assets
ROA
No. Nama Perusahaan Tahun Laba Bersih Total Aset
(%)
2018 5.206.867.000.000 34.367.153.000.000 15,15
PT. Indofood CBP
2019 5.736.489.000.000 38.709.314.000.000 14,82
1. Sukses Makmur
2020 7.421.643.000.000 103.588.325.000.000 7,16
Tbk
2021 8.530.199.000.000 118.066.628.000.000 7,22
2018 6.350.788.000.000 96.537.796.000.000 6,58
PT. Indofood
2019 6.588.662.000.000 96.198.559.000.000 6,85
2. Sukses Makmur
2020 9.241.113.000.000 163.136.516.000.000 5,66
Tbk
2021 12.127.419.000.000 179.356.193.000.000 6,76
2018 7.968.008.000.000 69.097.219.000.000 11,53
PT. Gudang Garam 2019 10.800.102.000.000 78.647.274.000.000 13,73
3.
Tbk 2020 7.591.709.000.000 78.191.409.000.000 9,70
2021 5.768.435.000.000 89.964.369.000.000 6,41
2018 13.629.251.000.000 46.602.420.000.000 29,25
PT. Hanjaya
2019 13.932.030.000.000 50.902.806.000.000 27,37
4. Mandala
2020 8.478.305.000.000 49.674.030.000.000 17,07
Sampoerna Tbk
2021 7.363.668.000.000 53.090.428.000.000 13,87
2018 2.552.706.945.624 18.146.206.145.369 14,07
PT. Kalbe Farma 2019 2.513.242.403.090 20.264.726.862.584 12,40
5.
Tbk 2020 2.865.987.119.268 22.564.300.317.374 12,70
2021 3.208.499.314.413 25.666.635.156.271 12,50
2018 9.357.937.000.000 20.326.869.000.000 46,04
PT. Unilever 2019 7.090.157.000.000 20.649.371.000.000 34,33
6.
Indonesia Tbk 2020 7.056.606.000.000 20.534.632.000.000 34,36
2021 5.716.801.000.000 19.068.532.000.000 29,98
Sumber: www.idx.co.id data telah diolah, 2022
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai return on assets dari 6 perusahaan
sampel juga mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat beragam. Diketahui, nilai ROA
tertinggi terdapat pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2018 sebesar 46,04%
sedangkan nilai ROA terendah pada perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun
2020 sebesar 5,66%.
Gambar 1
Grafik Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Assets
500 439,5
450
400
350 297,75 280,75
300
215 228
250
200
126,25
150 95,97
79,6 66,5
100 48,37 55,25
21,89 21 36,17
50 11,08 6,46 10,34 12,91
0
ICBP INDF GGRM HMSP KLBF UNVR

Current Ratio Debt to Equity Ratio Return On Assets

Sumber: www.idx.co.id data telah diolah, 2022

89
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa grafik current ratio bergerak naik dan turun
untuk masing-masing perusahaan dengan nilai teringgi yaitu PT Kalbe Farma Tbk sebesar
439,5% dan nilai terendah PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 66,5%. Grafik debt to equity
ratio bergerak naik dan turun untuk masing-masing perusahaan dengan nilai tertinggi yaitu PT
Unilever Indonesia Tbk sebesar 280,75% dan nilai terendah PT Kalbe Farma Tbk sebesar 21%.
Grafik return on assets bergerak naik dan turun untuk masing-masing perusahaan dengan nilai
tertinggi yaitu PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 36,17% dan nilai terendah PT Indofood
Sukses Makmur Tbk sebesar 6,46%.
Tabel 6
Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun Rata-
No. Rasio Perusahaan
2018 2019 2020 2021 rata
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
200 254 226 180 215
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
107 127 137 134 126,25
Current PT. Gudang Garam Tbk 206 206 291 209 228
1. Ratio PT. Hanjaya Mandala
(%) Sampoerna Tbk
430 328 245 188 297,75
PT. Kalbe Farma Tbk 466 435 412 445 439,5
PT.Unilever Indonesia
Tbk
73,2 65,3 66,1 61,4 66,5
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
51,3 45,1 106 116 79,6
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
93,4 77,5 106 107 95,97
Debt to
Equity PT. Gudang Garam Tbk 53,1 54,4 34 52 48,37
2. PT. Hanjaya Mandala
Ratio 32 43 64 82 55,25
(%) Sampoerna Tbk
PT. Kalbe Farma Tbk 19 21 23 21 21
PT.Unilever Indonesia
Tbk
175 291 316 341 280,75
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
15,15 14,82 7,16 7,22 11,08
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
6,58 6,85 5,66 6,76 6,46
Return On
PT. Gudang Garam Tbk 11,53 13,73 9,70 6,41 10,34
3. Assets PT. Hanjaya Mandala
(%) Sampoerna Tbk
29,25 27,37 17,07 13,87 21,89
PT. Kalbe Farma Tbk 14,07 12,40 12,70 12,50 12,91
PT.Unilever Indonesia
Tbk
46,04 34,33 34,36 29,98 36,17
Sumber: www.idx.co.id data telah diolah, 2022

Berdasarkan data tabel kinerja keuangan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Current Ratio
Current Ratio yang dikatakan sehat apabila berada dalam rata-rata industri standar rasio
200% (2:1) yang artinya 2:1 antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Jika nilai rasio
dibawah standar hal ini menunjukkan perusahaan kemungkinan sedang mengalami
kendala dan kesulitan membayar utangnya dan apabila nilai rasio diatas standar artinya
perusahaan tidak menggunakan asetnya dengan efisien. Berdasarkan perhitungan rata-rata
current ratio yang telah dilakukan di atas dapat diketahui bahwa perusahaaan dengan nilai

90
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

kinerja keuangan yang sehat adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 215%
dan PT Gudang Garam Tbk sebesar 228%. Sedangkan kinerja keuangan yang kurang baik
adalah perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 126,25% dan PT Unilever
Indonesia Tbk sebesar 66,5% karena nilai rasio berada dibawah standar hal ini
menunjukkan perusahaan kemungkinan sedang mengalami kendala dan kesulitan
membayar utangnya, serta PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 297,75% dan PT
Kalbe Farma Tbk sebesar 439,5% nilai rasio diatas standar artinya perusahaan tidak
menggunakan asetnya dengan efisien. Current ratio yang tinggi juga menunjukkan bahwa
terjadi kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang
dibutuhkan sekarang dan berarti adanya masalah likuiditas di dalam perusahaan.
2. Debt to Equity Ratio
Nilai standar DER yang dikatakan sehat berada dibawah 100%, jika rasio perusahaan
diatas 100% itu artinya hutang lebih besar dari pada modal dengan kata lain keuangan
perusahaan dibiayai oleh hutang. Berdasarkan perhitungan rata-rata nilai DER di atas,
dapat diketahui bahwa perusahaan dengan kinerja keuangan yang sehat adalah PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 79,6%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk
sebesar 95,97%, PT Gudang Garam Tbk sebesar 48,37%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk sebesar 55,25% dan PT Kalbe Farma Tbk sebesar 21%. Sedangkan kinerja keuangan
yang kurang baik adalah perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 280,75% rasio
perusahaan diatas 100% itu artinya hutang lebih besar dari pada modal dengan kata lain
keuangan perusahaan dibiayai oleh hutang.
3. Return On Assets
Semakin besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan
kata lain semakin besar pula laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset, dan sebaliknya. Berdasarkan perhitungan rata-rata ROA di atas,
dapat diketahui bahwa perusahaan dengan nilai kinerja keuangan yang sehat adalah PT
Unilever Indonesia Tbk sebesar 36,17% sebagai perusahaan dengan nilai ROA tertinggi.
Diikuti oleh perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 21,89%, PT Kalbe
Farma Tbk sebesar 12,91%, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 11,08%, dan
PT Gudang Garam Tbk sebesar 10,34%. Sedangkan kinerja keuangan yang kurang baik
adalah perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan nilai ROA terendah sebesar
6,46%.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan Manufaktur
sektor industri Barang konsumsi periode 2018-2021 dengan menggunakan analisis kinerja
keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas (Current ratio) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 215%
dan PT Gudang Garam Tbk sebesar 228% mempunyai kinerja keuangan yang terbaik.
Hal ini terlihat dari hasil nilai rata-rata selama 4 tahun dari 2018-2021 dengan angka
current ratio yang dikatakan sehat apabila berada pada angka 200%.
2. Rasio solvabilitas (Debt to equity ratio) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar
79,6%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 95,97%, PT Gudang Garam Tbk
sebesar 48,37%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 55,25% dan PT Kalbe
Farma Tbk sebesar 21% mempunyai kinerja keuangan terbaik. Hal ini terlihat dari hasil
nilai rata-rata selama 4 tahun dari 2018-2021 dengan angka debt to equity ratio dibawah
100% maka dikatakan normal.

91
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

3. Rasio profitabilitas (Return on assets) PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 36,17%


mempunyai kinerja keuangan terbaik. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata selama 4 tahun
dari 2018-2021 jika semakin besar return on assets, berarti semakin efisien penggunaan
aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa
dihasilkan laba yang lebih besar.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan Manufaktur
sektor industri Barang konsumsi periode 2018-2021 dengan menggunakan analisis kinerja
keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang nilai rasio likuiditas
masih dibawah standar rasio industri 200% seperti perusahaan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk sebesar 126,25% dan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 66,5% agar
dapat memperhatikan, mengoptimalkan serta meningkatkan kinerja keuangan agar
lebih baik dari sebelumnya
2. Perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang konsumsi yang nilai rasio
solvabilitasnya kurang baik seperti PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 280,75%
agar dapat memperhatikan, mengoptimalkan dan memaksimalkan manajemen
perusahaan dalam mengelola setiap komponen komponen perusahaan yang berpotensi
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Perusahaan manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang dinilai dari rasio
profitabilitas masih dikatakan kurang baik seperti perusahaan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dengan nilai ROA terendah sebesar 6,46% diharapkan dapat
meningkatkan kinerja keuangan agar kinerja keuangan menjadi lebih baik
4. Perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang konsumsi yang nilai rasio likuiditas,
sovabilitas dan profitabilitas sudah cukup baik diharapkan tetap dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan agar bisa memaksimalkan seetiap komponen komponen
yang berpotensi untuk meningkatkan laba/keuntungan bagi perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Hilwa. 2019. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan
Mining and Mining Services Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016.
MBIA, p-ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-8262, Vol. 18, No. 3, hal. 101 – 113.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Fauzia, Fitriya, dkk. 2019. Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Akuntansi. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Ghozali, Zein. 2017. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size, dan Return On
Asset terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam
LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Jurnal EKOBIS:
Kajian Ekonomi dan Bisnis. Vol. 1 No. 1, hal. 103 - 123.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/1/1
___________. 2019. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (Studi Kasus
Pada PT. Bank Muamalat Tbk) Periode 2012-2016. MBIA, p-ISSN 2086-5090, e-ISSN:
2655-8262, Vol. 18, No. 2, hal. 141 - 157.
___________. 2021. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Dan Return On Asset (ROA)
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

92
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak: 2614-3631
Vol. 5 No. 2, Juni 2022 ISSN Online: 2720-946

Indonesia Periode 2017-2019. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi dan Bisnis. Vol. 4 No.
2, hal. 96 - 114, Januari-Juni 2021. http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/102/103
Jumingan. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.
Hendrich, Mahdi. 2022. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah
Bukopin Dan Bank Victoria Syariah Periode 2015-2019. Jurnal EKOBIS: Kajian
Ekonomi dan Bisnis Vol. 5 No. 2, hal. 56 - 71, Januari-Juni 2022.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/54/54
Irsan. 2021. Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income (RI) Guna Menilai
Kinerja Keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Periode 2010-2019. Jurnal
EKOBIS: Kajian Ekonomi dan Bisnis Vol. 5 No. 1, hal. 20 - 36.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/46/46
Irwadi. Maulan. 2017. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT.
Sarwa Karya Wiguna Palembang. Jurnal Akuntanika, ISSN 2407 - 1072, Vol. 3 No. 2.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Permana, Kemas Welly Angga. 2021. Analisis Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan Gross Profit Margin Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Pada PT Raje Baginda Jurai Di Palembang. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi
dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, hal. 37 - 53.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/45/45
PT Bursa Efek Indonesia. 2021. Panduan Go Public. Jakarta
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Riyanto, Bambang. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Sari, Lia. 2018. Analisis Kinerja Keuangan PT. PLN tahun 2010-2017. Jurnal EKOBIS: Kajian
Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 1, hal. 39 – 52.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/21/21
______. 2020. Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap Harga Saham Pada
Subsektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2009 – 2018. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi dan Bisnis. Vol. 4 No. 1, hal. 47 - 59, Juli-
Desember 2020.
______. 2021. Analisis Kinerja Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk Tahun 2010-2019.
Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2, hal. 8 – 26.
http://jurnal.unisti.ac.id/ekobis/article/view/40/40
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Tulip, H. Aras dan Zein Ghozali, 2019, Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi, Cetakan
Pertama, ISBN: 9786025326158. Palembang: Aksara Pena.
Trianto, Anton. 2017. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan Pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim. Jurnal
Ekonomi Global Masa Kini, ISSN PRINT : 2089-6018, ISSN ONLINE : 2502-2024,
Vol. 8 No. 3, hal. 1 - 10, Desember 2017

93

Anda mungkin juga menyukai