Winda Pratiwi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Dr. Soetomo
Surabaya
e-mail : windap33@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan guna mengetahui kinerja keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk selama
tahun 2015 hingga 2019 yang dapat diketahui melalui analisis rasio keuangan. Rasio yang digunakan yaitu
Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas. Hasil yang diperoleh
yaitu,rasio likuiditas dalam kondisi membaik karena nilai current ratio dan quick ratio setiap tahunnya
membaik artinya kinerjanya dalam memenuhi kewajiban jangka pendek membaik.Rasio solvabilitas yang
diukur menggunakan debt to asset ratio dan debt to equity ratio dilihat dari tahun ke tahunnya terlihat
kinerjanya semakin membaik karena mengalami penurunan nilai rasio. Sehingga kinerja perusahaan dalam
membayar total utang membaik.Rasio aktivitas dilihat dari rasio inventory turnover, kinerjanya dalam
mengelola persediaan untuk menciptakan penjualan membaik setiap tahunnya karena nilai rasionya
cenderung meningkat Namun, total asset turnover setiap tahun rasionya cenderung selalu menurun artinya,
kinerja mengelola seluruh aset untuk menciptakan penjualan menurun.Rasio profitabilitas yang di ukur
dengan return on investment memperlihatkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset
stabil dan mulai membaik di akhir tahun penelitian, untuk return on equity terlihat berangsur-angsur
menurun berarti kemampuan menggunakan modal untuk menghasilkan laba kurang maksimal dan kinerjanya
menurun
Kata kunci : Analisis Laporan Keuangan, Analisis rasio keuangan, Kinerja keuangan
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the financial performance at PT. Mayora Indah Tbk, from 2015
until 2019 which can be determined through analysis of financial ratios. The ratios used are Liquidity ratios,
Solvency ratios, Efficiency ratios and .Profitability ratios.The result are, liquidity ratio is in good condition
because the value of current ratio and quick ratio every year getting better it means the performance in
paying off short term debt getting better.The solvency ratios,measured bydebt to asset ratio and debt to
equity ratio viewed from year to the year it seems to be getting better because the value of the ratios has
decreased. So,company performance in paying off total debt getting better. Efficiency ratios viewed from
inventory turnover, the performance of managing inventory to create sales improves every year because the
value of ratios tends to increase. But, the ratios of total asset turnover every year tends decrease, it means
that the performance in managing total assets to create sales decreases. Profitability ratios, measured by
return on investment seems the company’s performance of generate net profit from total assets in a stable
and improving condition at the end of the study year. And for return on equity gradually decreasing, it
means that the ability to use equity to generate net profits is less than optimal and the performance
decreases.
Key words : Financial Statement analysis, Financial ratio analysis, Financial Performance
1|
1. PENDAHULUAN pada saat ini atau dalam suatu periode
Dewasa ini perkembangan dunia usaha tertentu, Kasmir (2018:7). Laporan keuangan
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, berguna sebagai sumber informasi keuangan
terutama di Indonesia. Pesatnya pertumbuhan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dunia usaha ini disebabkan oleh beberapa terhadap perusahaan meliputi pihak internal
faktor misalnya perkembangan teknologi dan eksternal. Pihak yang bekepentingan
yang semakin canggih dan semakin tentunya adalah pihak internal perusahaan
terbukanya peluang-peluang usaha baru. Hal yaitu pemilik dan manajemen. Sementara itu,
ini menyebabkan terjadinya persaingan usaha pihak eksternal adalah pihak yang memiliki
yang semakin ketat bagi pelaku bisnis hubungan langsung ataupun tidak langsung
berskala kecil hingga yang berskala besar. dengan perusahaan.
Salah satu yang tidak luput dari ketatnya Menurut Kasmir (2018:28) laporan
persaingan yang diakibatkan oleh keuangan terdiri dari beberapa jenis yaitu
berkembangnya dunia usaha adalah sektor neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
consumer good, terutama sektor makanan dan modal, laporan arus kas dan laporan catatan
minuman yang merupakan sektor terbesar atas laporan keuangan. Untuk bisa
dalam pembelanjaan rumah tangga Indonesia. mengetahui posisi keuangan perusahaan, tidak
Selain adanya teknologi baru yang bisa hanya dengan membaca laporan
bermunculan, mulai maraknya produk impor keuangan tersebut. Namun harus bisa
serta semakin banyak produsen lokal baru mengerti dan memahami dengan cara
yang menambah ketatnya persaingan pada melakukan analisis keuangan. Salah satu alat
bidang bisnis yang sama. Dengan makin analisis laporan keuangan yang sangat lazim
banyaknya persaingan, tidaklah mudah bagi digunakan adalah analisis rasio keuangan.
suatu perusahaan mempertahankan kesehatan Analisis rasio keuangan menurut pendapat
keadaan keuangannya dan menghasilkan laba. Shinta (2018:51), adalah membandingkan
Ditengah persaingan yang kompetitif ini angka-angka yang ada dalam laporan
membuat perusahaan sejenis dituntut untuk keuangan untuk mengetahui posisi keuangan
mengembangkan inovasi, menyusun strategi suatu perusahaan serta menilai kinerja
maupun membuat konsep baru untuk manajemen dalam suatu perode tertentu.
perusahaan yang bertujuan agar perusahaan Analisis rasio yang digunakan untuk
mampu menghindari terjadinya kebangkrutan, mengukur kinerja sebuah perusahaan
menghadapi persaingan, mempertahankan umumnya meliputi rasio likuiditas, rasio
kesehatan keuangan perusahaan dan agar solvabiltas, rasio aktivitas dan rasio
dapat meningkatkan nilai perusahaan dimasa profitabilitas. Setelah dilakukannya analisis
depan. Untuk meningkatkan nilai suatu laporan keuangan dengan teknik analisis
perusahaan, sangatlah diperlukan adanya rasio, akan bisa terlihat bagaimana kinerja
kinerja keuangan yang baik pula. keuangan perusahaan dalam suatu periode,
Hal tersebut merupakan tugas dari seorang apakah perusahaan telah memenuhi target
manajer keuangan dalam mengatur strategi yang direncanakan sebelumnya atau tidak.
dan mengambil keputusan untuk memacu Kinerja diartikan oleh Sujarweni (2017:71)
peningkatan kinerja keuangan perusahaan. sebagai hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan
Manajer keuangan dituntut untuk dapat yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan
mewujudkan keberhasilan perusahaan dalam tersebut dibandingkan dengan kriteria yang
mencapai tujuan saat ini maupun dimasa yang ditetapkan bersama. Dengan melakukan
akan datang. Dalam hal ini sangat penting pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat
untuk memahami kondisi keuangan prospek perumbuhan dan perkembangan
perusahaan yang disajikan dalam bentuk keuangan perusahaan dari mengandalkan
laporan keuangan sebelum melakukan sumber daya yang dimilikinya. Selain itu juga
penilaian kinerja perusahaan dan penyusunan berguna sebagai indikator untuk memperbaiki
strategi. kegiatan operasional perusahaan yang
Laporan keuangan adalah laporan yang nantinya diharapkan persahaan dapat
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan mengalami pertumbuhan keuangan yang lebih
2|
baik, dapat menghadapi keadaan ekonomi sebelumnya menjadi 1,42%. Pada tahun 2017
yang kurang stabil serta dapat bersaing rasionya menurun 0,02% menjadi sebesar
dengan perusahaan lain lewat efisiensi dan 1,40%. Selanjutnya, di tahun 2018 nilai rasio
efektivitas. turun 0,03% menjadi sebesar 1,37%. Dan
PT. MAYORA INDAH, Tbk merupakan pada tahun 2019 sayangnya terjadi penurunan
salah satu perusahaan Fast moving consumer lagi sebesar 0,06% menjadi 1,31%.
goods di Indonesia yang ikut terlibat dalam Penurunan rasio yang terus menerus
semakin ketatnya persaingan usaha. PT. mengidentifikasi adanya penurunan
MAYORA INDAH, Tbk telah terdaftar keefektifan aset perusahaan dalam mencetak
sebagai perusahaan publik yang tercatat di penjualan ini dan hal tersebut dikhawatirkan
Bursa Efek Indonesia sejak 4 Juli 1990. dapat menimbulkan permasalahan di masa
Perusahaan ini memproduksi makanan dan yang akan datang jika tidak disadari dan
minuman olahan, yang meliputi biskuit, ditangani sesegera mungkin.
wafer, cokelat, kembang gula, kopi dan Dikarenakan hal tersebut, peneliti tertarik
makanan kesehatan. Produk-produk dari PT. untuk mengetahui bagaimana kinerja
MAYORA INDAH, Tbk tersebut dikenal perusahaan bila dihitung dengan rasio
sebagai pelopor dan market leader pada keuangan. Dengan kata lain ingin mengetahui
kategori masing-masing. Alasan peneliti seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
memilih perusahaan ini karena perusahaan membayar utang jangka pendeknya
mampu mencetak penjualan yang terus menggunakan rasio likuiditas, bagaimana
meningkat ditengah ketatnya persaingan dan kemampuan perusahaan dalam membayar
bertambahnya jumlah aset selama tahun 2015- seluruh kewajibannya menggunakan rasio
2019. Namun, bila dianalisis terlihat rasio solvabilitas, seberapa efektifnya perusahaan
perputaran asetnya semakin menurun setiap memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya
tahunnya. menggunakan rasio aktivitas serta seberapa
Berikut merupakan perhitungan rasio total mampu perusahaan dalam memperoleh
asset turnover PT. MAYORA INDAH, Tbk keuntungan menggunakan rasio profitabilitas.
selama tahun 2015-2019. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka peneliti mengangkat judul
Tabel 1.1 yaitu :“Analisis Rasio Keuangan Untuk
Perhitungan Total Asset Turnover PT. Menilai Kinerja Keuangan Pada PT.
Mayora Indah, Tbk Periode 2015-2019 Mayora Indah, Tbk Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019”.
Perio Penjualan Total Aktiva TA
de (Rp) (Rp) TO 2. KAJIAN PUSTAKA
(%) A. Laporan Keuangan
14.818.730.6 11.342.715.68 Darsono dan Ashari (2005:4) Laporan
2015 1,31 keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
35.874 6.221
18.349.959.8 12.922.421.85 yang disebut siklus akuntansi. Laporan
2016 1,42 keuangan menunjukan posisi sumber daya
98.358 9.142
20.816.673.9 14.915.849.80 yang dimiliki oleh perusahaan selama satu
2017 1,40 periode.
46.473 0.251
24.060.802.3 17.591.706.42 Sedangkan menurut Kasmir (2018:7)
2018 1,37 mengatakan bahwa Laporan keuangan adalah
95.725 6.634
25.026.739.4 19.037.918.80 laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
2019 1,31 perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
72.547 6.473
periode tertentu.
Sumber : Data Diolah, 2020
6|
68,58% Sedangkan utang lancarnya menjadi senilai 1,98 kali.karena adanya
hanya tumbuh sebesar 15,18% dari peningkatan jumlah aset yang lebih
tahun sebelumnya. Di tahun 2018 likuid sebesar 33,75% dilihat dari
current ratio mengalami kenaikan bertambahnya kas, piutang usaha pihak
kembali menjadi 2,65 kali . Naiknya berelasi dan piutang lain-lain.
rasio ini dikarenakan meningkatnya aset Sedangkan, pertumbuhan jumlah utang
sebesar 18,49% sedangkan lancarnya sebesar 15,18% dari tahun
pertumbuhan utang lancar tidak terlalu sebelumnya. Di tahun 2018 kembali
tinggi yaitu hanya sebesar 6,50% dari mengalami sedikit penurunan quick
tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat ratio yaitu menjadi 1,95 Kali.
dari menurunnya utang bank jangka Penurunan rasio cepat di tahun ini dapat
pendek, utang usaha, utang lain-lain dan dilihat dari meningkatnya utang lancar
utang pajak. Pada tahun 2019 sebesar dari tahun sebelumnya sebesar 6,50%
3,43 kali. Current ratio pada tahun yang terlihat dari bertambahnya utang
2019 naik karena utang lancar usaha pihak berelasi, beban akrual dan
perusahaan turun derastis sebesar adanya utang obligasi jangka pendek.
21,79% yang bisa dilihat dari Sedangkan untuk jumlah aset yang lebih
menurunnya utang bank jangka likuid hanya meningkat sebesar 5,05%
pendeknya sebesar 33,33% sedangkan dari tahun sebelumnya. Pada tahun
aktiva lancar meningkat sebesar 1,01%. 2019 nilai quick ratio perusahaan
senilai 2,68 kali, meningkat dari nilai
b. Quick Ratio rasio tahun sebelumnnya. Naiknya nilai
rasio cepat di tahun 2019 dilihat dari
Tabel 4.2 menurunnya jumlah utang lancar dari
Quick Ratio tahun sebelumnya sebanyak 21,79%
yaitu pada kas dan utang usaha pihak
Periode ketiga.
Ket
2015 2016 2017 2018 2019
Current
7.454.347 8.739.783 10.674.200 12.647.859 12.776.103 2. Rasio Solvabilitas
Asset a. Debt to Asset Ratio
Inventory 1.763.233 2.123.676 1.825.267 3.351.796 2.790.634 Tabel 4.3
Current
Debt to Asset Ratio
3.151.495 3.884.051 4.473.628 4.764.510 3.726.360
Liabilities Periode
Current Ket
1,81 1,70 1,98 1,95 2,68 2015 2016 2017 2018 2019
Ratio
Total
Sumber : Data Diolah, 2020 6.148.256 6.657.166 7.561.503 9.049.162 9.137.979
Debt
Total
Quick ratio perusahaan pada tahun 11.342.716 12.922.422 14.915.850 17.591.706 19.037.919
2015 adalah senilai 1,81. Tahun 2016 Aktiva
nilai quick ratio mengalami penurunan Debt to
menjadi senilai 1,70 kali. Rasio turun Asset 54% 52% 51% 51% 48%
karena meningkatnya jumlah utang Ratio
lancar sebesar 23,24% dari tahun Sumber : Data Diolah, 2020
sebelumnya yang terlihat dari
bertambahnya utang bank jangka Pada tahun 2015 rasionya
pendek, utang usaha dan sukuk menunjukkan nilai 54%. Tahun 2016,
mudharabahnya. Sedangkan aset sangat ditunjukkan bahwa nilai rasionya turun
lancarnya meskipun nominalnya lebih atau membaik menjadi senilai 52%
besar dari total utang lancar namun karena pertumbuhan total aset lebih
hanya tumbuh sebesar 16,25%. di tahun besar yaitu 13,39% sedangkan total
2017 rasionya mengalami kenaikan utang hanya tumbuh sebanyak 8,28%
7|
dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2017, rasio kembali mengalami
2017, terlihat kembali adanya penurunan kali ini turun menjadi 103%,
penurunan menjadi senilai 51%. Karena total ekuitas tumbuh sebesar 17,38%
pertumbuhan total aset sebesar 15,43% yang dilihat dari bertambahnya saldo
dan pertumbuhan total utangnya sebesar laba, sedangkan total utang hanya
13,58%. Di tahun 2018, nilai rasio tumbuh 13,38%, hal ini yang
masih sama seperti tahun sebelumnya menyebabkan turunnya nilai rasio.Pada
yaitu 51% karena pertumbuhan total tahun 2018 mengalami kenaikan nilai
utang menjadi 19,67% sedangkan rasio menjadi sebesar 106% disebabkan
pertumbuhan total aset hanya sebesar bertambahnya jumlah utang bank
17,94%. Dengan kata lain, total utang jangka panjang yang tinggi. Tahun
tumbuh lebih besar daripada total aset. 2019 nilai rasio turun menjadi 92%
Pada tahun 2019 rasio kembali yang Turunnya rasio ini karena
membaik menjadi sebesar 48% menurunnya jumlah utang terutama
dikarenakan total utang yang tumbuh utang bank jangka pendek dan utang
hanya sebesar 0,98% mengartikan usaha pihak kegita, serta diiringi dengan
bahwa perusahaan dinilai cukup bertambahnya saldo laba perusahaan.
berhasil menekan pertumbuhan total
utang terutama utang jangka pendek 3. Rasio Aktivitas
namun sayangnya total utang jangka a. Inventory Turnover
panjangnnya masih terlalu tinggi dan Tabel 4.5
terus naik yang karena adanya Inventory Turnover
penambahan utang jangka panjang yang
Periode
lebih besar daipada pelunasannya . Ket
Total aset tumbuh sebesar 8,22% dari 2015 2016 2017 2018 2019
tahun lalu. Dari keseluruhan aset Sales 14.818.731 18.349.960 20.816.674 24.060.802 25.026.739
perusahaan, 48% nya dibiayai
menggunakan utang. Inventory 1.763.233 2.123.676 1.825.267 3.351.796 2.790.634
Rasio
Tabel 4.8
Return on Equity Quick Ratio 1,81 1,70 1,98 1,95 2,68
Periode Debt to
Ket 54% 52% 51% 51% 48%
2015 2016 2017 2018 2019 Asset Ratio
EAIT 1.250.233 1.388.676 1.630.954 1.760.434 2.039.404 Rasio Debt to
118% 106% 103% 106% 92%
Equity Ratio
Total
5.194.460 6.265.256 7.354.346 8.542.544 9.899.940 Inventory
Equity 8,40 8,64 11,40 7,18 8,97
Turnover
Rasio
Return on
24% 22% 22% 21% 21%
Return on equity pada tahun 2015 Equity
adalah sebesar 24%. Di tahun 2016 Sumber : Data Diolah, 2020
rasio turun menjadi 22% karena
pertumbuhan ekuitas yang lebih tinggi 1. Rasio Likuiditas
sebesar 20,61% karena ada penungkatan a. Current Ratio
saldo laba diiringi dengan pertumbuhan Dilihat dari perkembangan current
laba bersih yang dihasilkan hanya ratio secara time seriesdari tahun 2015
sebesar 11,07% dari tahun hingga 2019 berturut-turut adalah 2,37
sebelumnya.Pada tahun 2017 nilai rasio kali, 2,25 kali, 2,39 kali, 2,65 kali, 3,43
tetap sebesar 22%. Di tahun ini laba kali. Nilainya cenderung mengalami
bersih dan ekuitas tumbuh hampir peningkatan dikarenakan pertumbuhan
seimbang yaitu laba bersih tumbuh dan nominal total aset lancar yang lebih
sebesar 17,45% dilihat dari naiknya besar dibandingkan total utang
penjualan dan berkurangnya beban lancarnya, meskipun di tahun 2016
penjualan, ekuitas tumbuh sebesar mengalami penurunan karena utang
17,38% karena bertambahnya saldo lancar yang tumbuh lebih besar dari
laba.Ditahun 2018 nilai rasio turun total aset, serta pada tahun 2019 terjadi
menjadi 21% karena pertumbuhan laba penurunan total utang lancar yang
bersih yang kecil yaitu sebesar 7,94% membuat tingkat likuiditasnya semakin
yang disebabkan oleh besarnya beban membaik.
usaha yang ditanggung perusahaan Dilihat dari nilai rasio yang
sedangkan ekuitas mengalami meningkat dalam batas yang wajar, hal
pertumbuhan sebesar 16,16% dari tahun ini mengartikan kinerja perusahaan
sebelumnya.Di tahun 2019 tetap dinilai selama lima tahun dalam keadaan baik
dan likuid yaitu perusahaan mampu
10 |
membayar utang jangka pendeknya penjelasan diatas dapat disimpulkan
menggunakan aset lancar yang kinerja dalam lima tahunmembaik yang
dimilikinya. artinyakemampuan aset perusahaan
b. Quick Ratio untuk menutup seluruh utangnya
Nilai quick ratio perusahaan jika dengan menggunakan total aset dalanm
dilihat secara time series selama tahun kondisi yang terus membaik.
2015 hingga 2019 berturut–turut yaitu
1,81 kali, 1,70 kali, 1,98 kali, 1,95 kali, b. Debt to Equity Ratio
2,68 kali. Terjadinya penurunann rasio Debt to asset ratio perusahaan bila
pada tahun 2016 dan tahun 2018 dilihat secara time series dari tahun
diakibatkan oleh bertambahnya utang- 2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya
utang jangka pendek perusahaan berturut-turut yaitu 118%, 106%, 103%,
dibandingkan bertambahnya aset sangat 106%, 92%. Nilai tersebut terihat
lancarnya. Sedangkan kenaikan nilai cenderung menurun, menurunnya nilai
rasionya diakibatkan karena aset sangat rasio tersebut dikarenakan pertumbuhan
lancarnya yang bertambah daripada jumlah ekuitas yang lebih besar
utang lancarnya. Meskipun berfluktuatif daripada pertumbuhan total utang
nilai rasio masih tetap dibatas yang baik perusahannya. Namun, sempat terjadi
dan pada tahun 2019 rasionya kenaikan nilai rasio di tahun 2018
mengingkat artinya kinerjanya terlihat karena pertumbuhan total utang
membaik. terutama di utang bank jangka panjang
Dengan begitu nilai quick ratio yang lebih besar daripada pertumbuhan
dalam keadaan baik sehingga bisa ekuitasnya namun mulai membaik
disimpulkan perusahaan sudah kembali di tahun 2019.
dikatakan mampu dalam membayar Dari nilai rasio tersebut terlihat
utang lancar dengan menggunakan pembiayaan perusahaan lebih banyak
aktivanya yang lebih likuid yaitu tanpa berasal dari utang daripada
menghitung nilai persediaan. menggunakan modal sendiri. Namun,
ada indikasi kinerja akan terus membaik
2. Rasio Solvabilitas karena nilai rasio berangsur-angsur
a. Debt to Asset Ratio menurun atau bisa di interpretsikan
Debt to asset ratio perusahaan bila komposisi modal untuk membiayai
dilihat secara time series dari tahun perusahaan mulai tumbuh dan
2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya komposisi utang dalam membiayai
berturut-turut adalah 54%, 52%, 51%, perusahaan lebih sedikit.
51%, 48%. Jika dilihat lagi nilai rasio
terlihat selalu menurun setiap tahunnya 3. Rasio Aktivitas
yang menandakan debt to asset a. Inventory Turnover
ratioatau kinerjanya setiap tahunnya Invetory turnover perusahaan bila
perlahan-lahan membaik terutama pada dilihat secara time series dari tahun
tahun 2019 nilai rasionya 48% yang 2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya
artinya aset perusahaan yang dibiayai berturut-turut adalah 8,40 kali, 8,64
oleh modal lebih besar daripada aset kali, 11,40 kali, 7,18 kali, 8,97 kali.
yang dibiayai oleh utang. Membaiknya Dari rasio tersebut terlihat berfluktuasi
tingkat rasio ini dikarenakan namun cenderung meningkat. Dari nilai
bertambahnya jumlah aset yang lebih rasio diatas, tahun 2018 rasio sempat
besar dibandingkan dengan turun derastis karena pertumbuhan
bertambahnya jumlah utang. jumlah persediaan yang tinggi
Dan dari sini terlihat perusahaan dibanding pertumbuhan penjualannya
cukup mampu menekan pertumbuhan dan mulai membaik di tahun 2019
utangnya terutama utang jangka karena jumlah persediaan yang
pendeknya. Sehingga dari data dan berkurang dan meningkatnya penjualan.
11 |
Dari tahun 2015 hingga tahun 2017 2018 kinerjanya sempat menurun
kinerjanya dalam mengelola persediaan dikarenakan tingginya pertumbuhan
untuk menciptakan penjualan selalu total aset dan beban usaha maupun
membaik dan meskipun kinerjanya pajak dan kinerja perusahaan dalam
sempat turun di tahun 2018, perusahaan menghasilkan laba dari aktiva berhasil
mampu bangkit dan memperbaiki membaik di 2019 dilihat dari
kinerjanya di tahun 2019. meningkatnya laba bersih dari
bertambahnya penghasilan lain-lain
b. Total Asset Turnover yang cukup tinggi.
Total asset turnover perusahaan bila
dilihat secara time series dari tahun b. Return on Equity
2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya Return on equity perusahaan jika
berturut-turut adalah 1,31 kali, 1,42 dilihat secara time series dari tahun
kali, 1,40 kali, 1,37 kali, 1,31 kali. Dari 2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya
hasil rasio tersebut memperlihatkan berturut-turut adalah 24%, 22%, 22%,
setiap tahun perputaran total aset 22%, 21%, 21%. Rasio terlihat menurun
perusahaan lebih cenderung menurun perlahan-lahan tiap tahunnya.
yang artinya kinerjanya selalu menurun Penurunan rasio di tahun 2016
dimulai dari tahun 2017. Pada tahun dikarenakan pertumbuhan ekuitas yang
2016 nilai rasio sempat meningkat lebih besar dari pada pertumbuhan laba
dikarenakan peningkatan penjualan yang dihasilkan. Di tahun 2017
yang tinggi namun sayangnya terjadi pertumbuhan ekutitas dan laba bersih
penurunan di tahun-tahun berikutnya hampir seimbang, namun pada tahun
yang dikarenakan pertumbuhan 2018 nilai rasio turun kembali karna
penjualan yang tidak sebesar pertumbuhan laba bersih yang sangat
pertumbuhan jumlah aktivanya. kecil dan pada tahun 2019 pertumbuhan
Dengan selalu menurunnya nilai laba bersih dan ekuitas kembali hampir
rasio artinya perusahaan dalam kondisi setara.
kurang baik atau kinerjanya menurun Dengan begitu dapat diartikan
dalam mengelola asetnya secara kinerja perusahaan dalam menghasilkan
maksimal. Hal ini diakibatkan oleh laba bersih untuk pemegang saham atas
perkembangan penjualan setiap modal yang telah mereka tanam selalu
tahunnya yang tidak terlalu tinggi terjadi penurunan dan belum maksimal.
dibanding perkembangan total
aktivanya. Dan adapun aktiva yang 5. KESIMPULAN DAN SARAN
berkembang pesat adalah aktiva atau A. Kesimpulan
aset tetap yang mana tidak dapat diputar 1. Rasio likuiditas PT. Mayora Indah Tbk
untuk menciptakan penjualan. selama tahun 2015 hingga 2019 yang
diukur menggunakan current ratio
d. Rasio Profitabilitas danquick ratio menunjukkan bahwa
a. Return on Investment perusahaan mampu membayar utang
Return on investment perusahaan jika jangka pendeknya menggunakan aset
dilihat secara time series dari tahun lancar dan aset sangat lancar dengan
2015 sampai tahun 2019 nilai rasionya tepat waktu yang dilihat dari rasio yang
berturut-turut adalah 11%, 11%, 11%, cenderung meningkat.Hal ini
10%, 11%. Terlihat nilai rasio dari menunjukkan kinerja keuangan
tahun ke tahun tidak terlalu banyak perusahaan dalam keadaan membaik
perubahan yang signifikan. Diketahui dan dalam kondisi likuid.
selama tahun 2015 hingga tahun 2017, 2. Rasio Solvabilitas PT. Mayora Indah
kinerjanya terlihat stabil atau kontribusi Tbk selama tahun 2015 hingga 2019
aset perusahaan dalam menghasilkan yang diukur menggunakan Debt to
laba terlihat stabil, meskipun di tahun Asset Ratio dengan analisis time series
12 |
menunjukkan nilai rasionya berangsur- Artinya, kinerja perusahaan jika dilihat
angsur menurun yang mengartikan dari rasio profitabilitas jika dilihat dari
kinerjanya membaik. Dengan begitu return on investment kinerjanya mulai
berarti kemampuan perusahaan dalam membaik. Namun return on equity
membayar seluruh utangnya kinerjanya terjadi penurunan.
menggunakan total aset meningkat dan
membaik. B. Saran
Begitupula Debt to Equity Ratio 1. Sebaiknya perusahaan menjaga
menunjukkan nilai rasio yang likuiditasnya meskipun nilai rasio
cenderung menurun setiap tahun yang likuiditasnya sudah baik dikhawatirkan
artinya membaik. Artinya, kinerja akan ada kas yang menganggur jika
perusahaan dalam melunasi seluruh nilai rasio terlalu tinggi.
kewajibannya mulai membaik seiring 2. Ada baiknya perusahaan mengevaluasi
berjalannya waktu. jumlah utang terutama utang jangka
3. Rasio Aktivitas PT. Mayora Indah Tbk panjang, melakukan pelunasan utang,
selama tahun 2015 hingga 2019 yang mengurangi aset yang tidak produktif,
diukur menggunakan Inventory meningkatkan ekuitas agar perusahaan
Turnover menunjukkan nilai yang lebih mampu untuk membayar utang-
cenderung meningkat dan terlihat utangnya dan kretidur tetap percaya
kinerja dalam kondisi membaik untuk memberi pinjaman.
meskipun sempat terjadi penurunan 3. Perusahaan diharapkan bisa
yang cukup derastis di tahun 2018, di meningkatkan penjualannya dengan
akhir tahun perusahaan berhasil lebih memaksimalkan sumber daya
memperbaiki kinerjanya. Hasil analisis yang dimilikinya.
Total Asset Turnover menunjukkan 4. Perusahaan diharapkan dapat
rasionya selalu menurun dan rata-rata meningkatkan efisiensi biaya agar nilai
rasionya dalam lima periode. Sehingga beban tidak terlalu tinggi sehingga
kinerja perusahaan dalam mengelola perusahaan bisa menghasilkan laba
aset yang dimiliki untuk menciptakan yang lebih besar.
penjualannya dalam kondisi kurang baik
karena mengalami penurunan.Dari hasil
analisis rasio aktivitas ini menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa kinerja perusahaan mengelola
sumberdaya untuk menghasilkan
penjualan jika dilihat dari perputaran
persediaan, kinerjanya membaik.
Namun, jika dilihat kemampuan total
aset mencetak penjualan kinerjanya
menurun.
Diana, Shinta Rahma. 2018. Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasinya . Bogor: In Media.
Indriantoro, Nur., & Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &
Manajemen, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan Ke-11. Depok: Rajawali Pers.
Nazir. 2013. Metodologi Penelitian, Cetakan Ke-5. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Pulloh, J., Endang NP, M. W., & A, Z. Zahroh. 2016. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi kasus pada PT. HM Sampoerna Tbk yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) , Vol. 33 No. 1 , April
Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan
Ke-3. Jakarta: Gramedia.
Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi & Hasil Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
14 |