Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini pertumbuhan ekonomi dan pembangunan terus

berkembang secara pesat baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Pada saat ini

kondisi persaingan semakin tajam dalam dunia usaha, sehingga para pelaku ekonomi

dituntut untuk berinovasi membuat serta melakukan strategi agar dapat

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, baik secara individual maupun

koorporasi.

Media yang dapat digunakan untuk melihat kondisi kesehatan perusahaan

adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan gambaran dari suatu

perusahaan pada waktu tertentu yang menunjukkan kondisi keuangan yang telah

dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain, laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba

rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.

Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan memerlukan beberapa tolak


ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Penilaian
kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satucarayangdapat

dilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para


2

penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

perusahaan.Selain untuk mencapai tujuan yang di inginkan, penilaian kinerja

keuangan dapat pula digunakan dan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan

baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur kinerja keuangan yakni Quick Ratio. Quick Ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih

likuid.Setiap perusahaan dalam menjalankan berbagai kegiatan usahanya tidak

terlepas dari tujuannya yaitu untuk memperoleh laba (profit) yang maksimal dalam

kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh

banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri.

Kasmir (2010) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yakni dengan

menggunakan rasio return on equity yang artinya untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan

modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, maka makin baik. Artinya posisi pemilik

perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

Di Indonesia perkembangan industri makanan dan minuman semakin

meningkat. Industri makanan dan minuman pada sistem perekonomian modern


3

merupakan elemen penting yang dapat mendorong kegiatan ekonomi lebih cepat,

dinamis dan luas. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP) merupakan salah

satu perusahaan yang bergerak dalam sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Pasar Modal Indonesia pada tahun 2010. ICBP merupakan produsen makanan dan

minuman dalam kemasan yang terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan

dan minuman sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak diantara merek

produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat

Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di

Indonesia selama bertahun-tahun. ICBP ini merupakan hasil dari restrukturisasi

internal untuk dijadikan holding dari anak usaha Indofood Sukses Makmur (INDF)

yang bergerak di bidang consumer brand product. Pada tahun 2012 ICBP telah mulai

melaksanakan strategi inisiatif untuk meraih peluang usaha baru guna meningkatkan

pertumbuhan perusahaan dengan memasuki pasar minuman non alkohol Indonesia

yang diperkirakan akan terus berkembang dengan pesat. Kemudian pada tahun 2013,

divisi minuman hadir sebagai penyeimbang portofolio ICBP lainnya yang sudah ada

yaitu divisi mie instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan

makanan khusus dan juga divisi kemasan.

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, tentunya ICBP terus berusaha

mengembangkan diri dengan langkah-langkah penyempurnaan yang

berkesinambungan. Pengembangan perusahaan secara garis besar memiliki beberapa

tujuan seperti halnya untuk meningkatkan daya saing, peningkatan kualitas,

memperluas pasar, mengurangi ketergantungan, melakukan diversifikasi untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberi nilai tambah kepada stakeholder.


4

Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat ditandai banyaknya

perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk

lebih efisien dan selektif dalam beroperasi untuk mencapai dan meningkatkan

kemampuan dalam menghasilkan laba. Laba merupakan dasar ukuran kinerja bagi

kemampuan manajemen dalam mengoperasikan harta perusahaan. Untuk hal tersebut

manajemen keuangan dituntut mampu memahami kinerja keuangan perusahaan,

melakukan analisis-analisis yang dapat digunakan untuk membuat kebijakan-

kebijakan strategi yang berguna bagi pengembangan kegiatan usaha perusahaan dan

pencapaian tujuan perusahaan.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai, sebaiknya dilakukan analisis untuk menilai

apakah suatu usaha dapat dikatakan layak atau tidak untuk dijalankan dengan

menggunakan rasio profitabiltas dan leverage. Kasmir (2010) menyatakkan

bahwaleverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Indikator dari rasio ini yakni debt to equity

ratio yang merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam

(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Tabel 1.1
Pertumbuhan Debt to Equity Ratio

Tahun Total DER (Debt to Equity Ratio)


2014 0,66 %
2015 0,62 %
2016 0,56 %
2017 0,56 %
2018 0,69 %
Sumber : ICBP, 2018
5

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa DER (debt to equity ratio)

perusahaan ICBP tahun 2015 mengalami penurunan 0,04 % , hingga periode tahun

2017 mengalami penurunan 0,06 %. Masalah tersebut terjadi karena total hutang

yang digunakan perusahaan pada periode tersebut mengalami kenaikan yang di

indikasikan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

Tabel 1.2
Pertumbuhan Return On Equity

Tahun Total ROE (Return On Equity)


2014 16,83 %
2015 17,84 %
2016 19,63 %
2017 17,43 %
2018 11,23 %
Sumber : ICBP, 2018

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa naik turunnya ROE (Return On

Equity) tersebut dikarenakan laba bersih yang diterima perusahaan yang juga

mengalami fluktuatif naik turun bila dibandingkan dengan total modal sendiri yang

terus mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan

perusahaan yang kurang efektif dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan

laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Ludijanto, Handayani dan Hidayat (2014)

dengan judul “Pengaruh Analisis Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

pada Property dan Real Estate yang Listing di BEI Tahun 2010-2012”

yangmenunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel debt ratio, debt to

equity ratio dan long term debt toequity ratio berpengaruh terhadap return on

investment dan return on equity. Fajrin & Laily (2016) dengan judul “Analisis

Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses


6

Makmur, Tbk” yang menunjukkan bahwa hasil perhitungan rasio profitabilitas rata-

rata pada npm, roa, gpm menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan

baik dan roe menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan kurang baik.

Sedangkan perhitungan rasio likuiditas pada quickratio, cash ratio menunjukkan

bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan baik dan current ratio menunjukkan

bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan kurang baik. Sedangkan menurut Sari,

Musriha dan Istanti (2017) dengan judul “Pengaruh Leverage, Likuiditas,

Profitabilitas Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Kimia Farma Tbk. Yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016” yang menunjukkan bahwa

Leverage dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.Leverage dan profitabiitas secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Sedangkan untuk variabel likuiditas secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Pada penelitian ini ditemukan hasil analisis variabel

yang paling dominan adalah leverage.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul

“PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DI PASAR

MODAL INDONESIA”

1.2 Perumusan Masalah

Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Ludijanto, Handayani dan

Hidayat (2014) Variabel bebas yang akan diteliti meliputi rasio profitabilitas dan

leverage yang masing-masing diproksikan dengan ROE dan DER. Hal ini di perkuat
7

oleh Fajrin dan Laily (2016) untuk kinerja keuangan diproksikan oleh QR yang

merujuk pada Sari, Musriha dan Istanti (2017).

Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti dapat menguraikan pokok

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas (roe) terhadap

kinerja keuangan (qr).

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara leverage (der) terhadap kinerja

keuangan (qr).

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antaraprofitabilitas (roe) dan

leverage(der) terhadap kinerja keuangan (qr) secara simultan.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh rasio profitabilitas yang

diproksikan dengan ROE (return on equity) dan leverage yang diproksikan dengan

DER (debt to equity ratio) terhadap kinerja keuangan yang diproksikan pada QR

(quick ratio) pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang terdaftar di Pasar

Modal Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas (roe) secara signifikan terhadap

kinerja keuangan (qr) pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang

terdaftar di Pasar Modal Indonesia.


8

2. Untuk mengetahui pengaruh leverage ratio (der) secara signifikan terhadap

kinerja keuangan (qr) pada PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang

terdaftar di Pasar Modal Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas (roe) dan leverageratio (der)

terhadap kinerja keuangan (qr) secara simultan pada PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Operasional

Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan

terutama di program studi ekonomi manajemen pada bidang konsentrasi

keuangan, serta dapat dijadikan pedoman bagi pengelola perusahaan untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di bidang keuangan, mengetahui

kinerja perusahaan, membantu dalam pengambilan keputusan, dan melihat

perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.

1.5.2 Manfaat Akademik

Sebagai bahan informasi, referensi, perbandingan dalam kegiatan selanjutnya

mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan,

khususnya pada rasio profitabilitas dan leverage.


2 BAB II

3 LANDASAN TEORI

4 2.1 Penelitian Terdahulu

5 Tabel 2.1
6 Penelitian Terdahulu
7
No Keterangan
1. Nama Peneliti Novita (2013)
Judul Penelitian Analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas
untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Toko
Surya Timur di Kecamatan Labuhan Meringgai
Lampung Timur
MetodeAnalisis Metode Analisis Kuantitatif
Hasil Penelitian Rasio likuiditas diperoleh rata-rata quick ratio
adalah sebesar 41,56%,dengan perkembangan
rata-rata quick ratio sebesar 4,78%. rasio
solvabilitas, rata-rata totalassets to total debt ratio
adalah sebesar 203,70%, dengan perkembangan
rata-rata totalassets to total debt ratio sebesar -
0,38%.Rata-rata total equity to total debt ratio
adalah sebesar 103,70%, dengan perkembangan
rata-rata total equity to total debt ratio sebesar -
0,38%. rasio rentabilitas, rata-rata gross profit
margin adalah sebesar 18,50%, dengan
perkembangan rata-rata gross profit margin
sebesar 2,76%. Rata-rata net profit margin adalah
sebesar 8,57%, dengan perkembangan rata-rata
net profit margin sebesar 2,42%.
Persamaan dan Persamaan: Judul variabel Y dan metode analisis
Perbedaan Perbedaan: Judul variabel X1, X2, X3, populasi,
sampel, dan tempat penelitian

No Keterangan
2. Nama Peneliti Shella Ekawati Ludijanto, Siti Ragil Handayani
dan Raden Rustam Hidayat (2014)
Judul Penelitian Pengaruh Analisis Leverage Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan pada Property dan Real
Estate yang Listing di BEI Tahun 2010-2012.
MetodeAnalisis metode analisis deskriptif dan analisis statistik
Hasil Penelitian selama tahun 2010-2012 menunjukkan nilai debt
10

ratio selalu mengalami peningkatan selama tiga


tahun berturut-turut, sementara variabel lain yaitu
debt to equity ratio, long term debt toequity
ratio& variabel terikat terdiri dari roidan roe
mengalami penurunan pada tahun 2011 dan
kembali menunjukkan peningkatan pada tahun
2012. penelitian ini membuktikan bahwa secara
simultan dan parsial variabel debt ratio, debt to
equity ratio&long term debt toequity ratio
berpengaruh terhadap roi dan roe.
Persamaan dan Persamaan: Judul variabel X1, Y
Perbedaan Perbedaan: Populasi, sampel, metode analis dan
tempat penelitian
3. Nama Peneliti Wuryaningsih Dwi Lestari dan Ika Yulianawati
(2015).
Judul Penelitian Pengaruh Good Corporate Governance dan
Leverage terahadap Kinerja Keuangan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2012).
Metode Analisis metode analisis regresi linear berganda.
Hasil Penelitian Uji F menunjukkan kepemilikan institusional,
proporsi dewan komisaris independen, komite
audit, &leverage secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja keuangan. uji t menunjukkan
mekanisme corporate governance yang terdiri
dari kepemilikan institusional berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan, sedangkan proporsi
dewan komisaris independen & komite audit tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan.Uji t
menunjukkan leverage berpengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan.Uji koefisien
determinasi (R2) menunjukkan kepemilikan
institusional, proporsi dewan komisaris
independen, komite audit dan leverage dapat
menjelaskan sebesar 11,9% terhadap kinerja
keuangan sedangkan sisanya 88,1% dijelaskan
oleh faktor lain diluar model persamaan regresi.
Persamaan dan Persamaan: Judul variabel X2, Y dan metode
Perbedaan analisis
Perbedaan: Judul variabel X1, populasi, sampel,
dan tempat penelitian
No Keterangan
4. Nama Peneliti Putri Hidayatul Fajrin & Nur Laily (2016)
11

Judul Penelitian Analisis Profitabilitas dan Likuiditas terhadap


Kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk
MetodeAnalisis analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio
profitabilitas dan likuiditas
Hasil Penelitian hasil perhitungan rasio profitabilitas rata-rata pada
npm, roa, gpm menunjukkan bahwa kondisi
perusahaan dalam keadaan baik dan roe
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam
keadaan kurang baik. Sedangkan perhitungan
rasio likuiditas pada quickratio, cash ratio
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam
keadaan baik dan current ratio menunjukkan
bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan kurang
baik.
Persamaan dan Persamaan: Judul variabel X1, Y
Perbedaan Perbedaan: Judul variabel X2, populasi, sampel,
metode analisis, dan tempat penelitian
5. Nama Peneliti Nyonita Ratna Sari, Musriha dan Eny Istanti
(2017)
Judul Penelitian Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas
Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Kimia
Farma Tbk. Yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2016.
Metode Analisis metode analisis regresi linear beganda
Hasil Penelitian 1. Leverage dan profitabilitas secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
2. Leverage dan profitabiitas secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Sedangkan untuk variabel likuiditas secara
parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Pada penelitian ini ditemukan hasil
analisis variabel yang paling dominan adalah
leverage.
Persamaan dan Persamaan: Judul variabel X1, X3 dan metode
Perbedaan analisis
Perbedaan: Judul variabel X2, populasi, sampel,
dan tempat penelitian
Sumber : Jurnal 2013-2017

Penelitian terdahulu diatas yakni menjelaskan tentang hasil dari beberapa

penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel


12

penelitiannya, penelitian ini menganalisis profitabilitas dan leverage terhadap kinerja

keuangan. Perbedaan lainnya adalah pada periode penelitian dan objek yang

digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan objek penelitian pada PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang terdaftar di BEI.

2.2 Tinjauan dan Kajian Pustaka

2.2.1 Kinerja Keuangan

2.2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan

kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu

instansi dihubungkan dengan misi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui

dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan

adanya informasi mengenai kinerja perusahaan, akan dapat diambil tindakan yang

diperlukan seperti koreksi atau kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama

dan tugas pokok perusahaan, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat

keberhasilan perusahaan untuk memutuskan suatu kebijaksanaan dan lainnya.

Dalam mengelola sebuah perusahaan, manajemen biasanya menetapkan sasaran

yang akan dicapai di masa yang akan datang dalam proses yang disebut perencanan.

Pelaksanaan rencana tersebut memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian yang dilakukan oleh manajemen

perusahaan dapat berupa penilaian kinerja atau prestasi seorang manajer,

dengan cara menilai dan membandingkan data keuangan perusahaan selama

periode berjalan. Dalam hal ini penilaian kinerja seorang manajer dapat diukur
13

berdasarkan hasil laporan keuangan yang disajikan dalam laporan

pertanggungjawabannya.

Menurut Prastowo yang dikutip oleh Prayitno (2010), menyebutkan unsur dari

kinerja keuangan perusahaan adalah unsur yang berkaitan langsung dengan

pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan laba rugi, penghasilan

bersih sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagian dasar bagi ukuran

lainnya.

2.2.1.2 Manfaat Penilaian Kinerja

Prayitno (2010), penilaian/kinerja dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.

Manfaat dari penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalu pemotifan

karyawan secara maksimal.

2. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan seperti

promosi, transfer, dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

menyediakan kriteria promosi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atas menilai kinerja

karyawan.

5. Menyediakan suatu dasar dengan distribusi penghargaan.

2.2.1.3 Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan digunakan perusahaan untuk melakukan

perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan

lain. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis.


14

Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8

macam, yaitu menurut Jumingan (2014) :

1. Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara

membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan

menunjukan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam

persentase (relatif).

2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui

tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3. Analisis Persentase per komponen (common size), merupakan teknik analisis

untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap

keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode

waktu yang dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui

hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik

secara individu maupun secara simultan.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk

mengetahuiposisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.


15

8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2.2.1.4 Jenis-jenis Alat Ukur Kinerja Keuangan

Alat ukur kinerja keuangan perusahaan dipakai oleh pihak

manajemensebagai acuan untuk mengambil keputusan dan mengevaluasi kinerja

manajemendan unit terkait dilingkungan organisasi perusahaan (Husnan dan

Pudjiastuti, 2004).

Begitu juga sebaliknya bagi perusahaan, alat ukur ini dipakai untuk

mengkoordinasikan antara manager dengan tujuan dari masing-masing bagianyang

nantinya akan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan perusahaandalam

mencapai sasaran.

Menurut Kasmir (2010) ada beberapa jenis-jenis alat ukur kinerja keuangan

yaitu sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan

akan mampu memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh

tempo.

2. Rasio Solvabilitas
16

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan hutang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung

perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan., penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan

keuangan, terutama laporan laba rugi dan neraca.

4. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukurefektivitas perusahaan dalam menggunakan

aktiva yang dimilikinya atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.

2.2.1.5 Tujuan Kinerja Keuangan

Adapun tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut

Munawir (2014) adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan

perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibankeuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik

kewajiban keuangan jangka pendek maupun keuangan jangka panjang.


17

3. Mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu suatu kemampuan perusahaan

menghasilkan laba pada periode tertentu.

4. Mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk

melakukan usahanya dengan stabil dan mempertimbangkan kemampuan

perusahaan untuk membayar deviden secara teratur.

2.2.1.6 Kelebihan dan Kelemahan Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan bertujuan sebagai alat pengambilan keputusan para

pihak yang memakai laporan keuangan. Kelebihan kinerja keuangan menurut

Sofyan Syafri Harahap (2008) sebagai berikut :

1. Hasil kinerja keuangan dapat membuka tabir kesalahan proses akuntansi seperti

kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan

perkiraan, kesalahan posting, dan kesalahan jurnal.

2. Kesalahan lain yang disengaja seperti tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak

wajar, menghilangkan data income smoothing danlain-lain.

2.2.2 Laporan Keuangan

2.2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian proses akhir dari pelaporan

keuangan.Secara garis besar laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan posisi keuangan dan aliran kas. Fahmi (2015), mengemukakan

laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi laporan


18

keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Munawir (2014),

mengemukakan pada umumnya laporan keuangan itu terdiri darineraca dan

perhitungan laba rugi serta perubahan modal dimana neraca menunjukkan atau

menggambarkanjumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada

tangga tertentu sedangkan perhitungan laba rugimemperlihatkan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentudan

laporan perubahan modal menunjukkan sumber-sumber penggunaan dana atau

alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal.

Harahap (2015), menyatakan laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jika waktu

tertentu. Sadeli (2009), mengemukakan laporan keuangan adalah laporan tertulis

yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-

perubahanya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Beberapa

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil

akhir dari kegiatan akuntansi yangmenggambarkan keadaan atau kondisi keuangan

suatu perusahaan,serta menjadi informasi bagi para pemakai dalam mengambil

keputusan ekonomi.

Kasmir (2015) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu .Laporan

keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk kepentingan

internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun

sekali.
19

2.2.2.2 Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan

Prastowo (2015) laporan keuangan yang dihasilkan setiap periode adalah:

1. Neraca

Laporan keuangan yang memeberikan informasi mengenai posisi keuangan pada

saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

2. Laba rugi

Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi)

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

3. Laporan perubahan ekuitas

Laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode.

4. Laporan arus kas

Sjahrial dan Purba (2013) menunjukkan informasi tentang aliran kas masuk dan

kas keluar bagi aktivitas operasi, investasi, dan keuangan secara terpisah selama

satu periode tertentu.

5. Catatan atas laporan keuangan

Kasmir (2015) laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan

yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan

2.2.3 Rasio Keuangan

2.2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan

Kasmir (2010) menyatakan bahwa menurut James C. Van Horne, rasio

keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan


20

diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan

digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil

rasio keuangan ini akan kelihatan kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang

ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu

laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-

angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Contohnya, perbandingan angka-angka yang ada dalam satu laporan adalah

komponen angka-angka dalam neraca. Misalnya, antara total aktiva lancar dengan

kewajiban lancar atau antara total aktiva dengan total utang. Kemudian dalam satu

periode yang sama berarti dalam satu tahun. Namun jika membandingkan untuk

beberapa periode, maka lebih dari 1 tahun, misalnya 3 tahun (dengan anggapan 1

periode 1 tahun).

Selanjutnya, contoh perbandingan antar omponen yang ada di laporan

keuangan adalah antara komponen yang ada dalam neraca dengan dalam laporan laba

rugi. Misalnya, komponen dalam laba rugi yaitu penjualan dengan komponen dalam

neraca misalnya total aktiva, atau antara laba bersih dengan penjualan.

Hasil dari rasio keuangan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja

manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah

ditetapkan atau sebaliknya. Di samping itu, juga untuk menilai kemampuan

manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan (aset) secara efektif dan

efisien.
21

Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal

apa saja yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan

atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau merupakan kebijakan yang

harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan orang-orang

yang duduk dalam manajemenke depan.

Menurut Harahap (2013) analisis rasio memiliki keunggulan dibanding teknis

analisis lainnya. Keunggulan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rumit dan rinci.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lainnya.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan.

5. Menstandarisir ukuran perusahaan.

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan secara periodik.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang

akan datang.

Kasmir (2010) menyatakan bahwa dalam praktiknya analisis rasio keuangan

suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi:

a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari

neraca.
22

b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya

bersumber dari laporan laba rugi.

c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data

campuran) baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

2.2.3.2 Rasio Leverage

Menurut Kasmir (2010), leverageratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas

dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun

jangka panjang apabila perusahaan di bubarkan (dilikuidasi).

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio,

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Rumus Debt to Equity Ratio:

Sumber: Kasmir (2010)

2.2.3.3 Profitabilitas

Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
23

pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi

perusahaan (Kasmir, 2010). Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu Return On Equity (ROE), merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal

sendiri. Makin tinggi rasio ini, maka makin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan

makin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus ROE adalah:

Sumber: Kasmir (2010)

2.3 Model/ Kerangka Teoritik

Gambar 2.1
Kerangka Teorotik

Profitabilitas
(ROE)

Kinerja Keuangan
(QR)

Leverage
(DER)
24

Keterangan :

X1 : Profitabilitas (ROE)

X2 : Leverage (DER)

Y : Kinerja Keuangan (QR)

: Berpengaruh secara sendiri-sendiri(Parsial)

: Berpengaruh secara bersama-sama (Simultan)

2.4 Hipotesis

2.4.1 Formula Hipotesis

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nyonita Ratna Sari, Musriha

dan Eny Istanti (2017) dengan judul “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas

Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Kimia Farma Tbk. Yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2011-2016” menyatakan bahwa profitabilitas secara simultan

mempengaruhi kinerja perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai

berikut:

: Ada pengaruh profitabilitas terhadap kinerja keuangan pada PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

Kemudian pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Shella Ekawati

Ludijanto, Siti Ragil Handayani dan Raden Rustam Hidayat (2014) dengan judul

“Pengaruh Analisis Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Property

dan Real Estate yang Listing di BEI Tahun 2010-2012”menyatakan bahwasecara


25

simultan dan parsial variabel debt ratio, debt to equity ratio dan long term debt

toequity ratio berpengaruh terhadap return on investment dan return on equity.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai

berikut:

: Ada pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan pada PT.Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

Berdasarkan pada perdebatan teorotik dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang

diuraikan diatas peneliti memiliki dugaan sebagai berikut:

: Ada pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap kinerja keuangan secara

simultan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

2.4.2 Hipotesis Operasional

= Ada pengaruh antara profitabilitas dengan kinerja keuangan pada PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk

= Tidak ada pengaruh antara profitabilitas dengan kinerja keuangan pada PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

= Ada pengaruh antara leverage dengan kinerja keuangan pada PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

= Tidak ada pengaruh antara leverage dengan kinerja keuangan pada PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk

= Ada pengaruh secara simultan antara profitabilitas dan leverage dengan kinerja

keuangan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


26

= Tidak ada pengaruh secara simultan antara profitabilitas dan leverage dengan

kinerja keuangan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


27

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari suatu hal yang tidak sesuai dengan pendekatan yang diterapkan dalam

penelitian ini, maka ruang lingkup batasan hanya mencakup tentang penelitian mengenai

pengaruh profitabilitas (return on equity) dan leverage (debt to equity ratio) terhadap kinerja

keuangan (quick ratio) pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini pada perusahaan makanan dan minuman yakni pada PT.Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk yang go publik yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia dengan cara

mengujungi situs resmi yaitu www.idx.co.id dengan mengambil laporan keuangan triwulan dari

tahun 2013-2017. Alasan pengambilan data dari website tersebut yakni selain data tersebut asli,

juga dikarenakan penelitian ini membutuhkan rasio-rasio yang terdapat dalam laporan keuangan

perusahaan tersebut untuk melihat mengetahui seberapa besar rasio-rasio dalam penelitian ini

mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan tersebut.

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari (Sugiyono,

2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Adapun sampel yang diambil dalam
penelitian ini yaitu laporan keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun

2013-2017 secara triwulan.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan

sampel yang dipilih berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017).

3.5 Penentuan Jumlah Sampel


28

Dalam penelitian mengenai pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap kinerja

keuangan ini menggunakan alat ukur berupa laporan keuangan pada PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk periode 2013-2017. Yang sebelumnya harus memenuhi syarat di antaranya yakni:

a. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, selalu menerbitkan laporan keuangan secara

kontinue selama periode penelitian dalam triwulan selama 5 tahun.

b. Terdapat item ratio yang di teliti baik ROE, DER maupun QR. selama periode penelitian

Berdasarkan syarat di atas,maka di peroleh data sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jumlah Sampel
No. Keterangan Data Pengamatan
1. ROE 20 data
2. DER 20 data
3. QR 20 data
Total data yang diamati 60 data
Jadi total sampel dalam penelitian ini ada 60 sampel

3.6 Data Dan Teknik Pengumpulannya

3.6.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2016) Jenis data yang diperlukan pada penelitian ini, menurut

sumbernya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui perantara). Adapun data ini berupa informasi mengenai gambaran umum

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah perolehan data yang dikumpulkan dari pihak lain, baik dari

literature–literature maupun bacaan–bacaan, serta buku–buku perkuliahan yang ada

hubungannya dengan penelitian yang dilakukan (Arikunto, 2016). Yang termasuk data ini

adalah data laporan keuangan tahunan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, periode

tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

3.6.2 Jenis Data Menurut Sifatnya


29

Menurut Sugiyono (2017) adapun jenis data yang diperoleh dalam penelitian menurut

sifatnya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

a. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang mempunyai bentuk uraian kata-kata yang nantinya

diolah dan dipelajari untuk menunjang kebutuhan penelitian.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka yang bersumber dari laporan-

laporan yang ada pada perusahaan yang nantinya dapat diolah dan diambil suatu

kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek data kuantitatif adalah data laporan

keuangan tahunan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang terdaftar dalam Pasar

Modal Indonesia periode 2013-2017.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara

mempelajari dan mempergunakan laporan serta catatan perusahaan sesuai dengan

permasalahan yang dibahas. Data yang diperoleh merupakan data sekunder, yang diperoleh

dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen atau data-data yang berhubungan dengan

masalah yang akan diteliti dari dokuumen-dokumen yang dimiliki perusahaan terkait,

umumnya tentang laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba-rugi PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang terdaftar dalam Pasar Modal Indonesia periode

2013-2017.

b. Studi Pustaka

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori

sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut diperoleh dari

literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini
30

peneliti juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori

maupun data-data penelitian yang dilakukan.

3.7 Identifikasi Variabel

Peneliti menggunakan dua data variabel dalam penelitian ini, yang terdiri dari :

1. Variabel Bebas ( independent variabel )

Suatu variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Profitabilitas yang diproksikan ke ROA (X1) dan

Leverageyang di proksikan ke DER(X2).

2. Variabel Terikat ( dependent variabel )

Suatu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah kinerja keuangan yang diproksikan ke QR (Y).

3.8 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menunjukkan ukuran dari suatu variabel. Variabel merupakan sesuatu

hal yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat di tarik kesimpulan serta di terapkan ke dalam

suatu teknik analisa yang digunakan (Sugiyono,2007).

Variabel bebas dari penelitian ini yaitu Profitabilitas (ROE) dan Leverage (DER).

Sedangkan variabel terikatnya yaitu kinerja keuangan (QR).

Masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. QR

Rasio Cepat(Quick Ratio) Menurut V Wiratna Sujarweni (2017), Quick ratio merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Rumus rasio cepat atau quick ratio:

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 − 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

Sumber: V Wiratna Sujarweni (2017)


31

2. ROE

Return On Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin

tinggi rasio ini, maka makin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian

pula sebaliknya.

Rumus ROE adalah:

Sumber: Kasmir (2010)

3. DER

Debt to Equity Ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor)

dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Rumus Debt to Equity Ratio:

Sumber:Kasmir (2010)

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk

memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama

maupun sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel

dependen dengan variabel independen dapat dilakukan dengan regresi linier berganda, serta uji

asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian.

Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat.

3.9.1 Uji Asumsi Klasik


32

Penggunaan uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas

model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya untuk memastikan bahwa di

dalam model regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara normal,

bebas dari autokorelasi, multikorelasi, secara heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (dalam Indriyani : 2017), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi

normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas

residual adalah uji grafik probability plot dan uji statistik non-pramatik Kolmogrov-Smirnov (K-

S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Ho diterima > 0,05

Jika Ho ditolak < 0,05

2) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (dalam Indriyani : 2017), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen). Model

korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variabel ontogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan membuat hipotesis :

a. Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 artinya dapat disimpulkan bahwa ada

multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

b. Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 artinya dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.


33

3) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2015), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya.

Tabel 3.2
Tabel Autokorelasi

Nilai Durbin Watson Kesimpulan


(DW)
0 < DW < dl Terjadi autokorelasi
dl ≤ DW ≤ dl Tidak dapat
disimpulkan
du < DW < 4-du Tidak ada autokorelasi
4-du ≤ DW ≤ 4-dl Tidak dapat
disimpulkan
4-dl < d < 4 Terjadi autokorelasi
Sumber : data diolah, 2018

Keterangan :

dl : batas bawas DW

du : batas atas DW

4) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2015), Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang Homoskedastisitas dan tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Dasar analisis terjadi Heteroskedastisitas adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

Heteroskedastisitas.
34

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (dalam indriyani : 2017), analisis koefisien regresi linier berganda

merupakan analisis regresi linier yang digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis

regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

3.9.3 Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap kinerja keuangan dengan

Uji Statistik t, Uji Statistik f dan Uji koefisien determinasi.

1) Uji t (Uji Parsial)

Ghozali (2015), Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam

pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 16.0, pengaruh secara individual

ditunjukkan dari nilai sifnifikan uji t. Jika nilai sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan

terdapat pengaruh yang signifikan secara individual masing-masing variabel.

Langkah-langkah melakukan uji t :

a) Menentukanm hipotesis

b) Menentukan tingkat signifikansi

1) diterima dan ditolak jika signifikan lebih besar dari 5%

2) ditolak dan diterima jika signifikan lebih besar dari 5%

2) Uji Statistik simultan (Uji F)

Ghozali (2015) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Jika probabilitas (signifikasi) lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas secara
35

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat jika probabilitas lebih kecil 0,05 maka

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah dalam melakukan uji F :

a) Menentukan hipotesis

1) : 0 atau 0,05 diduga tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

2) : 0, atau 0,05 diduga ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

b) Menentukan tingkat signifikansi

1) diterima dan ditolak jika signifikan lebih besar dari 5%

2) ditolak dan diterima jika signifikansi lebih kecil dari 5%

c) Membandingkan hasil F hitung dengan F tabel

1) Nilai F hitung > F tabel, maka ditolak dan diterima

2) Nilai F hitung < F tabel, maka diterima dan ditolak

3) Uji (Koefisien Determinasi)

Ghazali (2015), R2 Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Nilai terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ ≤ 1).

Bila mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa makin baik

atau makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai mendekati 0 maka

menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur data observasi.

Anda mungkin juga menyukai