Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TEORI AKUNTANSI

PENDAPATAN

ADE NUR HIKMAH

41206220120009

UNIVERSITAS NUSA BANGSA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “PENDAPATAN” dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Teori Akuntansi
serta saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi
mengenai tentang Pendapatan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Bogor, 20 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu Lembaga yang mempunyai unsur kegiatan didalam


usahanya. Setiap perusahaan yang didirikan baik itu secara perorangan maupun
kelompok, memiliki tujuan ekonomi yang pada umumnya sama, yaitu untuk
memperoleh laba dari kegiatan operasional yang dilakukannya. Pendapatan pada
umumnya timbul dari kegiatan utama perusahaan maupun dari sumber pendapatan
lainnya. Pendapatan merupakan salah satu unsur yang berhubungan erat dengan
besar kecilnya laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Sebab laba merupakan
selisih dari pendapatan dikurangi dengan beban.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas normal
entitas dan dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang berbeda seperti
penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen dan royalti. Tujuan pernyataan
ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi
dan kejadian tertentu. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur dengan andal.
Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana sebuah transaksi harus diakui
sebagai pendapatan bagi perusahaan. Tujuan utama dari pengakuan pendapatan
adalah untuk menentukan kapan suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan.
Dalam hal ini, ada dua prinsip yang berlaku secara umum, yaitu cash basis dan
accrual basis. Apabila menggunakan prinsip cash basis, maka pendapatan diakui
pada saat kas diterima. Apabila menggunakan prinsip accrual basis, maka
pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi, walaupun secara fisik kas belum
diterima.
PSAK 23 tentang Pendapatan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Februari 2010. PSAK 23 ini merevisi PSAK 23 tentang
Pendapatan yang telah dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini
tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
Secara umum ED PSAK 23 (revisi 2009) : Pendapatan tidak banyak perubahan
dengan PSAK 23 (1994) : Pendapatan, namun ED PSAK 23 (revisi 2009) sudah
dilengkapi lampiran yang diadopsi dari Appendix IAS 18 : Revenue dan beberapa
perbedaan sebagai berikut :

ED PSAK 23
PSAK 23 (1994)
(revisi 2009)
Pendapatan bunga Tidak diatur. Hasil efektif suatu aset merupakan tingkat
dari aset. bunga yang diperlukan untuk
mendiskontokan aliran penerimaan kas di
masa depan.
Pengakuan Tidak diatur. Dividen pada efek ekuitas diumumkan
dividen pada efek dari penghasilan neto sebelum pembelian,
dividen tersebut dikurangi dari harga beli
efek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendapatan?

2. Menentukan pendapatan penjualan?

3. Jenis pengakuan pendapatan penjualan?

1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan definisi dari pendapatan.

2. Menjelaskan bagaimana pengukuran pendapatan penjualan.

3. Menjelaskan jenis pengakuan pendapatan.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pendapatan
Ikatan Akuntansi Indonesia di dalam PSAK 23 mendefinisikan pendapatan
adalah kegiatan operasional perusahaan yang menimbulkan manfaat ekonomi baru
konsumen dan menghasilkan arus kas bruto bagi perusahaan selama periode waktu
tertentu yang mengakibatkan adanya kenaikan modal perusahaan yang tidak
bersumber dari aktivitas modal dan investasi. Sedangkan, menurut Martani dkk
(2014) Pendapatan merupakan penghasilan yang didapatkan dari aktivitas
operasional utama perusahaan. Misalnya adalah aktivitas penjualan pada
perusahaan daging.

2.2 Kriteria Pendapatan


Menurut Martini dkk (2018:216) Ada tiga perbedaan kriteria yang dapat
digunakan dalam menentukan saat yang tepat untuk mengakui pendapatan yaitu :
a. Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui apabila seluruh kondisi
berikut dipenuhi :
1) Entitas telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
2) Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
3) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
b. Penjualan jasa
Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal, jika seluruh kondisi
berikut ini dipenuhi oleh :
1) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
2) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut dapat diperoleh entitas.
3) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat
diukur dengan andal.
c. Pendapatan Bunga, Royalti, Dividen
Pendapatan yang timbul dari pengguna asset entitas oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalty, dividen diakui sebagai berikut :
1) Bunga yaitu pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau
jumlah terutang kepada entitas.
2) Royalti diterima dari pengguna asset perusahaan seperti paten, hak cipta
musik dan film, diakui berdasarkan garis lurus selama periode waktu
perjanjian royalti.
3) Dividen diakui ketika muncul hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran dividen, yaitu tanggal pengumuman dividen.

2.3 Pengakuan, Pengukuran, Dan Pengungkapan Pendapatan


A. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan jasa adalah sebagai berikut:
bila suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan sehubungan transaksi harus diakui dengan acuan pada
tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca (Martani,
2018:216).
B. Pengukuran pendapatan
Menurut Belkoui (2006:279) pengukuran memiliki arti pemberian angaka-
angka pada objek kejadian-kejadian menurut aturan tertentu tanpa
melihatan batasan-batasan tersebut, secara tradisional pengukuran dalam
akuntansi akan melibatkan pemberian nilai-nilai angka kepada objek,
kejadian atau atributnya dengan suatu cara tertentu, sehingga dapat
memastikan pelaksanaan atau disagresasi data dengan mudah.
C. Pengungkapan Pendapatan
Pengaturan tentang pengungkapan pendapatan yang dibuat oleh IAI
terdapat dalam PSAK No. 23 yang menyatakan bahwa :
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan
termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat
penyelesaian transaksi penjualan jasa.
2) Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang
tercakup dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatan.
2.4 PSAK No. 23
Pendapatan menurut PSAK No. 23 (2010:06) Arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama satu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Nilai wajar yang dimaksud dalam PSAK No. 23 (2012:23.6) adalah jumlah
suatu asset dipertukarkan atau liabilitas diselesaikan antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang
wajar.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Pendapatan


Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
Sesuatu dikatakan sebagai pendapatan jika berasal dari :
1. Penjualan barang
Barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah
dan properti yang dimiliki untuk dijual Kembali.
2. Penjualan jasa
Biasanya terkait dengan kinerja entitas atas tugas yang telah disepakati
secara kontraktual untuk dilaksanakan selama satu periode atau lebih dari
satu periode. Misalnya, kontrak penjualan jasa dari manajer proyek dan
arsitek.
3. Penggunaan asset entitas oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam
bentuk bunga, royalti, dan deviden.

Sesuatu tidak dikatakan sebagai pendapatan jika berasal dari :


1. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga seperti pajak :
a. Bukan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas.
b. Tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.
2. Hubungan keagenan :
a. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal.
b. Tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, bukan merupakan pendapatan
dan yang diakui pendapatan hanya komisi yang diterima.

3.2 Jenis Pengakuan Pendapatan Penjualan


a. Penjualan Tagih dan Tahan (Bill and Hold)
Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli tetapi pembeli memperoleh
hak milik atas barang dan menerima tagihan. Pendapatan diakui pada saat
pembeli memperoleh hak milik, apabila :
- Kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan.
- Barang yang berada di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap
untuk dikirim ke pembeli pada saat penjualan diakui.
- Pembeli secara khusus mengakui adanya instruksi penangguhan
pengiriman.
- Syarat-syarat pembayaran lazim tetap berlaku.

b. Penjualan Cicilan (instalment sales)


- Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak termasuk bunga,
diakui pada tanggal penjualan.
- Harga jual adalah nilai kini dari imbalan, ditentukan dengan
mendiskontokan cicilan piutang pada suku bunga tersirat.
- Elemen bunga diakui sebagai pendapatan ketika telah menjadi haknya,
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

c. Hak pengembalian oleh pembeli


Jika terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinan pengembalian atas
barang, maka pendapatan diakui ketika pengiriman telah secara resmi
diterima oleh pembeli atau barang telah dikirimkan dari jangka waktu untuk
penolakan telah berlalu. Metode pengakuan yang dapat digunakan adalah :
- Tidak mencatat penjualan sampai semua hak-hak pengembalian
kadaluarsa.
- Mencatat penjualan, tetapi dikurangi dengan perkiraan pengembalian di
masa depan.

d. Penjualan Konsinyasi
Adalah sistem penjualan dengan cara titip jual dari pemilik produk sebagai
supplier, kepada penjual atau pemilik toko dengan beberapa syarat dan
ketentuan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, biasanya penjual
atau pemilik toko akan mendapatkan komisi dari supplier, jika
barang/produknya laku terjual.

e. Penjualan Secara Kredit (lay away sales)


- Dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli melakukan pelunasan
atas cicilan.
- Pendapatan dari penjualan tersebut diakui pada saat barang dikirim.
- Jika pengalaman menunjukkan bahwa penjualan tersebut terealisasi,
maka pendapatan diakui ketika deposit signifikan telah diterima. Barang
tersedia telah diidentifikasi dan siap dikirimkan kepada pembeli.

3.2 Penjualan Jasa


Pendapatan yang diperoleh dari penjualan layanan yang diberikan oleh entitas
dan nilai dari seluruh jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu.
Pendapatan diakui jika :
- Pendapatan dapat diukur dengan andal.
- Manfaat ekonomi diperoleh.
- Tingkat penyelesaian dapat diukur dengan andal.
- Biaya dapat diukur dengan andal.
Contoh pengakuan pendapatan jasa :
- Komisi agen asuransi diakui pada awal periode asuransi dimulai.
- Pendapatan penjualan tiket diakui saat pertunjukan terjadi.
- Pendapatan biaya Pendidikan per semester diakui selama periode
semester tersebut.

3.3 Pengukuran Pendapatan


Adalah berapa besar jumlah pendapatan yang seharusnya diakui dari setaip
transaksi yang terjadi pada suatu periode tertentu. Nilai wajar imbalan yang
diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Jika pendapatan
ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan
diterima dengan tingkat bunga tersirat. Pertukaran barang serupa tidak dianggap
transaksi yang menghasilkan pendapatan. Perbedaan nilai wajar dengan nilai
nominal dari barang/jasa yang diberikan merupakan pendapatan bunga.

3.4 Pengakuan Pendapatan


Adalah kondisi dimana suatu transaksi harus diakui sebagai pendapatan baik
sebelum realisasi atau setelah penyerahan.
- Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang
kepada pembeli.
- Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan terkait dengan kepemilikan
barang ataupun pengendalian barang yang dijual.
- Manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
ke entitas.
- Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
- Biaya yang mungkin terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan
dapat diukur dengan andal.

3.5 Situasi Pendapatan Lainnya


Bunga, royalti, dividen.
- Bunga  diakui selama periode penyediaan jasa dan menggunakan
metode suku bunga efektif.
- Royalti  diakui sesuai dengan substansi perjanjian, umumnya
menggunakan metode garis lurus. selama masa perjanjian.
- Dividen  ketika pemegang saham memiliki hak atas pembayaran
(tanggal pengumuman).

3.6 Pencatatan pendapatan


Adalah sebuah proses analisis atau sebagai transaksi atau peristiwa Keuangan
yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan disisi debit dan kredit.
Pencatatan menjadi awal proses dalam akuntansi, hal ini perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi proses selanjutnya jika terdapat kesalahan dalam pencatatan.
Pencatatan besarnya suatu pendapatan yang diperoleh adalah sesuai dengan kas
yang diterima oleh perusahaan.
Contoh pencatatan :
1. Transaksi penjualan secara tunai
PT. Abadi Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perbengkelan mesin kapal. Pada tanggal 29 Mei 2013, perusahaan tersebut
menerima kas secara tunai sebesar Rp. 150.000.000 atas jasa perbaikan
mesin. Maka jurnal yang di catat yaitu :
Kas Rp.150.000.000
Pendapatan Jasa Rp.150.000.000

2. Transaksi penjualan secara kredit


CV. Tanto Jaya mencatat suatu transaksi penjualan yang terjadi secara
kredit pada CV. Himalaya pada tanggal 30 September 2012, dengan
ketentuan harga yaitu sebesar Rp. 10.500.000. Maka jurnal yang dicatat CV.
Tanto Jaya yaitu :

Piutang Dagang Rp.10.500.000


Pendapatan Penjualan Rp.10.500.000

3. Transaksi pendapatan bunga


PT.Otsuka mencatat transaksi pendapatan bunga kepada PT. Semen Gresik,
dengan rincian bunga akrual atas wesel tagihan periode pada tanggal 20
Desember 2012 sebesar Rp. 8.150.000. Maka jurnal yang dicatat oleh PT.
Otsuka adalah :

Piutang Bunga Rp.8.150.000


Pendapatan Bunga Rp.8.150.000

3.7 Pengungkapan Pendapatan


Pengungkapan pendapatan dalam laporan Keuangan suatu entitas adalah
sebagai berikut :
- Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan
termasuk metode yang digunakan untuk menentukan penyelesaian
transaksi penjualan jasa.
- Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama
periode tersebut termasuk pendapatan yang berasal dari :
1. Penjualan barang.
2. Penjualan jasa.
3. Bunga.
4. Royalti.
5. Dividen.
- Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang
tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

4.1 Kesimpulan
Pengakuan pendapatan sangat penting bagi perusahaan terutama pada laporan
Keuangan. Jika pendapatan pada suatu perusahaan dilaporkan terlalu tinggi atau
terlalu rendah maka akan berdampak pada laporan laba rugi. Masalah ini
berpengaruh pada pengambilan keputusan karena informasi Keuangan atas
pendapatan dan laba rugi perusahaan mengalami salah saji.
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya
kepada sektor produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi
lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Prinsip
pengakuan pendapatam menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat :
1. Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas
atau klaim atas kas (piutang).
2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan
pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui. Dihasilkan bila
kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya telah
dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan. Sebagian
besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang
optimal sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat tercapai. Laba
diperoleh sebagai kelebihan pendapatan atas beban.
3. Entitas dapat memiliki beberapa sumber pendapatan, yaitu penjualan
barang, penjualan jasa dan penggunaan asset entitas.
4. PSAK 23 menyatakan bahwa pendapatan yang timbul dari penjualan jasa
harus diakui dengan metode persentase penyelesaian.
5. PSAK 23 menyatakan bahwa pendapatan biasanya harus diukur pada nilai
wajar dari imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Apabila ada
imbalan yang diterima berupa kas, maka jumlah pendapatan adalah imbalan
kas yang diterima. Namun bila arus masuk dari kas atau setara kas
ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah
nominal kas yang diterima atau yang dapat diterima.
4.2 Saran
Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari mengenai
PSAK No. 23 tentang pendapatan. Dengan mempelajari pendapatan diharapkan
pembaca memiliki dan dapat menambah wawasan baru mengenai PSAK No. 23
tentang pendapatan.
Sebaiknya kepada entitas harus melakukan pemisahan akun terutama untuk
akun-akun pendapatan yang transaksinya tidak hanya terdiri dari pendapatan dari
penjualan barang dagang tetapi juga pendapatan jasa, bunga bank, pendapatan lain-
lain agar tidak terjadi kesalahan pencatatan karena tidak adanya klasifikasi akun
saat rekapitulasi awal sebelum pembuatan laporan Keuangan.
Melakukan pengawasan yang lebih optimal oleh bagian manajemen Keuangan
dalam hal Menyusun laporan Keuangan yang akan berpengaruh terhadap laba
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Pendapatan PSAK 23.2017. Diakses dari http://dosen.stiepena.ac.id/wp-


content/uploads/2017/01/09_pendapatan-%E2%80%93-psak-23.pdf

Dwi Martani. “PSAK 23 – Pendapatan”. 2010. Diakses dari


https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/03/PSAK-23-Akuntansi-
Pendapatan pada 25 Mei 2017.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield, 2011.


Intermediate Accounting Volume 2 IFRS Edition. United States: John Wiley
& Sons, Inc.

Rahardi, Fuad. 2013. Teori Akuntansi Konsep. Diaskes dari


http://fuadrahardi.blogspot.co.id/2013/12/makalah-teori-akuntansi-
konsep.html

Anda mungkin juga menyukai