Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Implementasi Teori Manajemen Pendapatan (Revenue) Dalam Pelaporan


Akuntansi Pada PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels & Resorts)

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :

Alda Saharani - 43219120068


Dewi Kusumawati - 43219110055
Maria Yosephin C. W - 43219110229
Riyan Sukmawati – 43219120032

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,serta taufik dan hidayah-Nyalah sayadapat menyelesaikan makalah “Implementasi Teori
Manajemen Pendapatan (Revenue) Dalam Pelaporan Akuntansi Pada PT. Grahawita Santika
(Santika Indonesia Hotels & Resorts) “ .

Kami berterima kasih pada Yananto Mihadi Putra SE,M.SI. selaku dosen matakuliah
Teori Akuntansi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pemahaman kami. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan - kekurangan dan jauh dari
apa yang kami harapkan. Oleh karena itu, kami berhara padanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan kedepannya.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kamimaupun orang
yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurangberkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan

Jakarta , 22 Oktober 2022

Penulis
ABSTRAK

Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang/jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang
diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga
akan menambah modal perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal
sebagai akibat penyerahan barang/jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan (Sochib, 2018:47)
Manajemen pendapatan (revenue management) adalah adopsi pendekatan berbasis data
(data-driven approach) untuk memprediksi perilaku konsumen demi memaksimalkan
pendapatan. Perusahaan memanfaatkan sistem komputer yang canggih untuk menganalisis
perilaku konsumen, memperkirakan permintaan, menyesuaikan persediaan, dan menyesuaikan
harga. Sehingga, perusahaan dapat menjual produk pada harga, waktu, paket yang tepat, dan
lokasi yang tepat.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam
bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria
keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji
kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

PSAK Nomor 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”
Berbagai sumber memaknai pendapatan (Revenue) yang kurang lebih sama walaupun
terdapat variasi. Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung sebagai berikut:
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its
liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering
services, or other activities that constitute the entity's ongoing major or central operations
(prg. 78).

Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang/jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang
diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga
akan menambah modal perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal
sebagai akibat penyerahan barang/jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan (Sochib, 2018:47)

Manajemen pendapatan (revenue management) adalah adopsi pendekatan berbasis data


(data-driven approach) untuk memprediksi perilaku konsumen demi memaksimalkan
pendapatan. Perusahaan memanfaatkan sistem komputer yang canggih untuk menganalisis
perilaku konsumen, memperkirakan permintaan, menyesuaikan persediaan, dan menyesuaikan
harga. Sehingga, perusahaan dapat menjual produk pada harga, waktu, paket yang tepat, dan
lokasi yang tepat.
BAB II
LITERATUR TEORI

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002), IAI mengadopsi definisi pendapatan dari
IASC yang menempatkan pendapatan (revenue) sebagai unsur penghasilan (income) sebagai
berikut:
Income is increases in economic benefits during the accounting period in the
form of inflouws or enhancements of assets or decreases of liabilities that result
in increases in equity, other than those relating to equity participants (hlm. 17).
The defi the course of the ordinary activities of an enterprise and is referred to by
a variety of different names including sales, fees, interests, dividends, royalties,
and rents (hlm. 18). On of income ecompasses both revenue and gains. Revenue
arises in Gains represent other items that meet the definition of income and may,
or may not, arise in the course of the ordinary activities of an enterprise. Gains
represent increases in economic benefits and as such are no different in nature
from reve- nues. Hence, they are not regarded as constituting a separate element
in this framework (hlm. 18).

Dari beberapa definisi di atas, dapat didaftar karakteristik-karakteristik atau kata-kata kunci
yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian pendapatan
adalah:
1) Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of
new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in assets).
2) Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that
constitute the entity’s ongoing major or central operations, in the course of the ordinary
activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed
activities).
3) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases
in liabilities, gross decreases in liabilities).
4) Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
5) Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).
6) Pertukaran produk (exchange for the product).
7) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests,
dividends, royalties, and rents).
8) Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners’ equity).

Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam laporan keuangan. Pengertian atau definisi definisi
harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga
harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang
memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara
resmi) sebagai pendapatan.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam
bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria
keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji
kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.
Pendapatan yang diukur dengan jumlah penghargaan sepakatan produk yang terjual baru
akan menjádi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk selesai diproduksi dan penjualan
benar-benar telah terjadi. Dengan kata lain, pendapatan belum terrealisasi sebelum terjadinya
penjualan (transfer produk) yang nyata ke pihak lain. Sebaliknya, terjadinya kontrak penjualan
belum cukup untuk menandai eksistensi pendapatan sebelum barang/jasa sudah cukup selesai
dikerjakan atau diserahkan kepada pelangganan. Dengan kata lain, pendapatan belum terbentuk
sebelum perusahaan melakukan upaya produktif. Untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi
menjadi kriteria pengakuan pendapatan, perlu dipahami dua konsep penting yaitu pembentukan
pendapatan (earning of revenue) dan realisasi pendapatan (realization of revenue).
Pengakuan terjadi ketika :
Pada Saat Penjualan
kegiatan penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangn
yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan lain dalam operasi perusahaan. Kegiatan
penjualan menjadi puncak kegiatan dan merupakan tujuan akhir yang mengarahkan setiap upaya
yang dilakukan perusahaan. Pada saat terjadi penjualan jumlah rupiah harga telah disepakati dan
produk telah keluar dari perusahaan. Disamping itu, transaksi penjualan mengakibatkan
masuknya aset baru ke dalam perusahaan (kas atau piutang) untuk menutup kos (potensi jasa)
yang terserap untuk melaksanakan kegiatan produksi yang berkulminasi dengan penyerahan
produk dan menyediakan dana sebagai imbalan untuk pembayaran pajak kepada pemerintah,
bunga kepada kreditor, dan dividen kepada pemegang saham.
Kandidat saat penjualan menjadi standar umum pengakuan pendapatan, terdapat beberapa
hal yang sering diajukan sebagai keberatan terhadap dasar tersebut. Hal pertama berkaitan
dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna-jual atau pasca-jual (after sale costs
atau after costs). Ada kegiatan yang masih dilakukan perusahaan untuk menuntaskan penjualan
yang menimbulkan kos misalnya kegiatan nstrumentive, perbaikan barang, dan penggantian
barang yang rusak.

Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya, imbalan
tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas
yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas
ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas
yang diterima atau yang dapat diterima. Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit
bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga di
bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila perjanjian tersebut secara efektif
merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan
seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed).
Tingkat bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari:
a) Tingkat bunga yang berlaku bagi nstrument yang serupa dari suatu penerbit (issuer)
dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
b) Suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal nstrument tersebut ke
harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa.

Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang
sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai suatu transaksi yang mengakibatkan
pendapatan.

Pengungkapan Pendaptan
Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang
dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa. Jumlah setiap kategori
signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari:
1. Penjualan barang
2. Penjualan jasa
3. Bunga
4. Royalti
5. Dividen

Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap
kategori yang signifikan dari pendapatan, pendapatan yang ditunda pengakuannya. Suatu
perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca.
Keuntungan dan kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti biaya jaminan, klaim,
denda, atau kemungkinan kerugian lainnya. Masalah yang berkaitan dengan penyajian
pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untuk
menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statement laba rugi.
Manajemen pendapatan (revenue management) adalah adopsi pendekatan berbasis data
(data-driven approach) untuk memprediksi perilaku konsumen demi memaksimalkan
pendapatan. Perusahaan memanfaatkan sistem komputer yang canggih untuk menganalisis
perilaku konsumen, memperkirakan permintaan, menyesuaikan persediaan, dan menyesuaikan
harga. Sehingga, perusahaan dapat menjual produk pada harga, waktu, paket yang tepat, dan
lokasi yang tepat. Manajemen pendapatan populer di industri seperti maskapai penerbangan, ritel
online dan hotel. Di industri semacam itu, permintaan cenderung berfluktuasi dari periode ke
periode, bahkan mungkin tiap hari.

Tujuan Manajemen Pendapatan :


Tujuan utama manajemen pendapatan adalah memaksimalkan pendapatan dengan
menyesuaikan pola permintaan. Dengan begitu, perusahaan dapat menjual produk yang tepat
kepada pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat dan harga yang tepat. Inti dari disiplin ini
adalah memahami persepsi pelanggan tentang nilai produk dan secara akurat menyelaraskan
harga, penempatan, dan ketersediaan produk ke setiap segmen pelanggan. Manajemen
pendapatan mencoba untuk mengoptimalkan hasil keseluruhan melalui proses segmentasi pasar
yang kompleks, diskriminasi harga (misalnya mengenakan harga yang berbeda), dan
membedakan paket produk.

Cara kerja manajemen pendapatan ;


Area yang menjadi fokus manajemen pendapatan :
 Segmentasi dan peramalan permintaan, Tugas pertama perusahaan adalah memahami
pasar. Perusahaan mengeksplorasi data untuk memahami karakteristik pasar, seperti:
volume pembelian, waktu pembeli , Demografis pembeli seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan, dan pendapatan
 Pengembangan strategi penetapan harga yang tepat, Tujuan utama dari strategi penetapan
harga adalah mengantisipasi nilai pelanggan dan kemudian menetapkan harga spesifik
untuk mencerminkan nilai tersebut. Perusahaan mungkin akan menetapkan harga
mengikuti kondisi dan permintaan pasar.
 Penyesuaian persediaan, perusahaan memastikan bahwa produk tersedia ketika mereka
diminta. Jadi, tidak hanya permintaan, mereka juga akan meramalkan persediaan yang
optimal. Ketika mereka menetapkan harga diskon misalnya, mereka akan membangun
persediaan untuk mengantisipasi peningkatan volume penjualan.

 Pengembangan strategi pemasaran yang fleksibel, Perusahaan merancang taktik dan


strategi pemasaran untuk merangsang permintaan sesuai target
 Eksploitasi saluran pemasaran yang tersedia, Perusahaan seharusnya menyesuaikan
optimalisasi harga dan taktik pemasaran pada berbagai saluran distribusi. Saluran yang
berbeda memiliki karakteristik permintaan yang berbeda. Demikian juga, sensitivitas
harga di masing-masing saluran seringkali juga berbeda.
BAB III
PEMBAHASAN

Implementasi manajemen revenue pada PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels &
Resorts)

Santika Indonesia Hotels & Resorts adalah salah satu grup hotel di Indonesia dan dikelola
oleh PT. Grahawita Santika, unit bisnis Kelompok Kompas Gramedia. PT. Grahawita Santika
didirikan pada tanggal 22 Agustus 1981. Santika Indonesia Hotels & Resorts telah memiliki
lebih dari 40 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2006, Santika Indonesia
Hotels & Resorts mengubah strateginya berdasarkan segmentasi pasar dengan membagi
beberapa brand menjadi The Royal Collection, Hotel Santika Premiere, Hotel Santika, dan
Amaris Hotel.

Visi Santika Indonesia Hotels & Resorts adalah menjadi grup hotel terbesar di Indonesia
dan merambah bisnisnya ke Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2012, Santika Indonesia Hotels &
Resorts akan mengelola setidaknya 64 properti, yang setara dengan 7.200+ kamar. Hingga
sekarang, Santika Indonesia Hotels & Resorts menjadi kelompok bisnis investasi dan pengelola
hotel internasional termasuk vila mewah, hotel, resort, serta spa dan restoran yang terdapat di
dalam hotel dan resort-nya.

Laporan Laba Rugi Hotel :


Telah dikemukakan bahwa sistem akuntansi hotel berdasarkan departemen. Satu di antara
laporan keuangan yang penting adalah laporan rugi-laba. Laporan rugi laba adalah suatu laporan
yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu
periode tertentu. Selisih antara pendapatan pendapatan dan biaya-biaya merupakan laba yang
diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan rugi laba yang kadang kadang disebut
laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang memunjukkan
kemajuan keuangan perusahaan dan juga tali penghubung dua neraca yang berurutan.
Sebagai industri jasa, hotel memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan aktifitas bisnisnya.
Dalam usaha perhotelan, secara akuntansi penjualan produk atau jasa yang ditawarkan
mempunyai harga pokok sendiri terbagi menjadi tiga golongan yaitu:
a) Primary sale, pendapatan yang berdiri sendiri, termasuk: Room sale dan Rental
b) Drived sale: pendapatan akibat primary sale, dengan adanya tamu di hotel akan diraih
dianataranya adalah Food sale, Beverage sale , Telephone/Fac sale, Laundry & Dry
Cleaning and Valed sale, Other income.
c) Independent sale: pendapatan yang tidak berasal dari tamu yang menginap, melainkan
dari tamu yang hanya menggunakan jasa pemakaian restoran, swimming pool, banquet,
outside catering.
Berdasarkan pengelompokkan produk yang ditawarkan sebuah hotel, bahwa pendapatan
utama sebuah hotel berasal dari penjualan kamar dan sewa ruangan lainnya, seperti meeting
room, baik untuk pertemuan terbatas seperti seminar, pelatiham, maupun untuk pertemuaan yang
melibatkan banyak undangan seperti acara resepsi perkawinan dan jenis pertemuan lainnya. Laba
yang besar (dalam rencana maupun realisasinya), dapat dicapai manajemen dengan menempuh
langkah, misalnya: Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan
mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada, Menentukan harga jual
sedemikian rupa sesuai dengan laba yang diinginkan dan Meningkatkan volume penjualan
sebesar mungkin.

Pengakuan pendapatan pada Hotel Santika :

a. Pendapatan Kamar (Room dan Extrabed) Pendapatan kamar diperoleh dari kamar yang
terjual pada hari itu yang tercantum dalam laporan Daily Sales Report (DSR).
Pembayaran memang dapat dilakukan dengan mekanisme deposit, pembayaran langsung
atau pembayaran akumulasi penggunaan hunian kamar. Namun, dalam pengakuan
pendapatan kamar adalah dilakukan setiap hari sesuai dengan penggunaan kamar yang
terjual
b. Pendapatan Restoran (Food and Beverage) Pendapatan Food and Beverage dari Breakfast
diperoleh dari pembagian harga kamar (bukan room only), sehingga pengakuan
pendapatan breakfast juga dilakukan setiap hari sesuai dengan penggunaan kamar yang
terjual. Sedangkan pendapatan Food and Beverage dari Room Service, CoffeShop dan
Minibar disesuaikan dengan hasil penjualan yang terjadi pada saat itu
c. Pendapatan meeting room. Pengakuan pendapatan dari meeting room diakui pada saat
terjadinya penjualan.
Berdasarkan analisis peneliti bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada Hotel Santika lebih
cocok menggunakan metode basis akrual. Karena pendapatan diakui pada saat terjadinya
transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum
diterima dan setiap terjadinya pembayaran dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan
transaksi.

Pengukuran Pendapatan Hotel Santika :


Harga Publish (publish price) merupakan dasar Gross Income adalah harga dasar atau full rate
yang ditetapkan oleh manajemen Hotel Santika sebelum menetapkan discount rate atau growth
up rate untuk transaksi dan/atau waktu tertentu. Harga tersebut sudah termasuk (include) tax and
service charge. Breakfast dan meeting room merupakan fasilitias yang diberikan pada tamu dan
include dalam perhitungan harga kamar. Sehingga, dalam penyajian pendapatan harus dipisahkan
antara pendapatan kamar dan pendapatan restoran (breakfast) serta pendapatan dari meeting
room.

Pengungkapan Pendapatan Hotel Santika:


Pengungkapan pada Hotel Santika Makassar telah menyertakan kebijakan-kebijakan akuntansi
dalam pengakuan pendapatan yaitu berdasarkan pada akrual basis, dan pada setiap kategori pos-
pos pendapatan telah diungkapkan menurut posnya masing-masing dalam laporan laba rugi
perusahaan. Pada laporan perusahaan terdapat kategori untuk pengungkapan pendapatan yaitu
pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, yang didalamnya telah mencakup setiap pos-pos
yang telah disebutkan sebelumnya.
KESIMPULAN

PSAK Nomor 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”
Yang membentuk pengertian pendapatan adalah:
9) Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of
new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in assets).
10) Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that
constitute the entity’s ongoing major or central operations, in the course of the ordinary
activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed
activities).
11) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases
in liabilities, gross decreases in liabilities).
12) Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
13) Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).
14) Pertukaran produk (exchange for the product).
15) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests,
dividends, royalties, and rents).
16) Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners’ equity).

Berdasarkan hasil analisis, penelitian dan pembahasan penulis mengenai analisis manajemen
pendapatan, PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels & Resorts), maka dapat
disimpulkan bahwa :
 PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels & Resorts) menggunakan metode basis
akrual dalam mengakui pendapatan dan biaya, dimana transaksi dan peristiwa diakui
pada saat terjadinya transaksi, tidak harus menunggu sampai kas diterima.
 Pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.
.DAFTAR PUSTAKA

 Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
 http://repository.stei.ac.id/1016/3/BAB%20II.pdf
 https://cerdasco.com/manajemen-pendapatan/
 https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4835-Full_Text.pdf
 https://id.wikipedia.org/wiki/Santika_Indonesia_Hotels_%26_Resorts

Anda mungkin juga menyukai