DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,serta taufik dan hidayah-Nyalah sayadapat menyelesaikan makalah “Implementasi Teori
Manajemen Pendapatan (Revenue) Dalam Pelaporan Akuntansi Pada PT. Grahawita Santika
(Santika Indonesia Hotels & Resorts) “ .
Kami berterima kasih pada Yananto Mihadi Putra SE,M.SI. selaku dosen matakuliah
Teori Akuntansi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pemahaman kami. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan - kekurangan dan jauh dari
apa yang kami harapkan. Oleh karena itu, kami berhara padanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan kedepannya.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kamimaupun orang
yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurangberkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan
Penulis
ABSTRAK
Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang/jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang
diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga
akan menambah modal perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal
sebagai akibat penyerahan barang/jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan (Sochib, 2018:47)
Manajemen pendapatan (revenue management) adalah adopsi pendekatan berbasis data
(data-driven approach) untuk memprediksi perilaku konsumen demi memaksimalkan
pendapatan. Perusahaan memanfaatkan sistem komputer yang canggih untuk menganalisis
perilaku konsumen, memperkirakan permintaan, menyesuaikan persediaan, dan menyesuaikan
harga. Sehingga, perusahaan dapat menjual produk pada harga, waktu, paket yang tepat, dan
lokasi yang tepat.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam
bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria
keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji
kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PSAK Nomor 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”
Berbagai sumber memaknai pendapatan (Revenue) yang kurang lebih sama walaupun
terdapat variasi. Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung sebagai berikut:
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its
liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering
services, or other activities that constitute the entity's ongoing major or central operations
(prg. 78).
Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang/jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang
diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga
akan menambah modal perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal
sebagai akibat penyerahan barang/jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan (Sochib, 2018:47)
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002), IAI mengadopsi definisi pendapatan dari
IASC yang menempatkan pendapatan (revenue) sebagai unsur penghasilan (income) sebagai
berikut:
Income is increases in economic benefits during the accounting period in the
form of inflouws or enhancements of assets or decreases of liabilities that result
in increases in equity, other than those relating to equity participants (hlm. 17).
The defi the course of the ordinary activities of an enterprise and is referred to by
a variety of different names including sales, fees, interests, dividends, royalties,
and rents (hlm. 18). On of income ecompasses both revenue and gains. Revenue
arises in Gains represent other items that meet the definition of income and may,
or may not, arise in the course of the ordinary activities of an enterprise. Gains
represent increases in economic benefits and as such are no different in nature
from reve- nues. Hence, they are not regarded as constituting a separate element
in this framework (hlm. 18).
Dari beberapa definisi di atas, dapat didaftar karakteristik-karakteristik atau kata-kata kunci
yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian pendapatan
adalah:
1) Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of
new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in assets).
2) Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that
constitute the entity’s ongoing major or central operations, in the course of the ordinary
activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed
activities).
3) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases
in liabilities, gross decreases in liabilities).
4) Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
5) Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).
6) Pertukaran produk (exchange for the product).
7) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests,
dividends, royalties, and rents).
8) Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners’ equity).
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam laporan keuangan. Pengertian atau definisi definisi
harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga
harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang
memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara
resmi) sebagai pendapatan.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam
bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria
keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji
kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.
Pendapatan yang diukur dengan jumlah penghargaan sepakatan produk yang terjual baru
akan menjádi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk selesai diproduksi dan penjualan
benar-benar telah terjadi. Dengan kata lain, pendapatan belum terrealisasi sebelum terjadinya
penjualan (transfer produk) yang nyata ke pihak lain. Sebaliknya, terjadinya kontrak penjualan
belum cukup untuk menandai eksistensi pendapatan sebelum barang/jasa sudah cukup selesai
dikerjakan atau diserahkan kepada pelangganan. Dengan kata lain, pendapatan belum terbentuk
sebelum perusahaan melakukan upaya produktif. Untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi
menjadi kriteria pengakuan pendapatan, perlu dipahami dua konsep penting yaitu pembentukan
pendapatan (earning of revenue) dan realisasi pendapatan (realization of revenue).
Pengakuan terjadi ketika :
Pada Saat Penjualan
kegiatan penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangn
yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan lain dalam operasi perusahaan. Kegiatan
penjualan menjadi puncak kegiatan dan merupakan tujuan akhir yang mengarahkan setiap upaya
yang dilakukan perusahaan. Pada saat terjadi penjualan jumlah rupiah harga telah disepakati dan
produk telah keluar dari perusahaan. Disamping itu, transaksi penjualan mengakibatkan
masuknya aset baru ke dalam perusahaan (kas atau piutang) untuk menutup kos (potensi jasa)
yang terserap untuk melaksanakan kegiatan produksi yang berkulminasi dengan penyerahan
produk dan menyediakan dana sebagai imbalan untuk pembayaran pajak kepada pemerintah,
bunga kepada kreditor, dan dividen kepada pemegang saham.
Kandidat saat penjualan menjadi standar umum pengakuan pendapatan, terdapat beberapa
hal yang sering diajukan sebagai keberatan terhadap dasar tersebut. Hal pertama berkaitan
dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna-jual atau pasca-jual (after sale costs
atau after costs). Ada kegiatan yang masih dilakukan perusahaan untuk menuntaskan penjualan
yang menimbulkan kos misalnya kegiatan nstrumentive, perbaikan barang, dan penggantian
barang yang rusak.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya, imbalan
tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas
yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas
ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas
yang diterima atau yang dapat diterima. Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit
bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga di
bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila perjanjian tersebut secara efektif
merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan
seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed).
Tingkat bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari:
a) Tingkat bunga yang berlaku bagi nstrument yang serupa dari suatu penerbit (issuer)
dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
b) Suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal nstrument tersebut ke
harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa.
Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang
sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai suatu transaksi yang mengakibatkan
pendapatan.
Pengungkapan Pendaptan
Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang
dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa. Jumlah setiap kategori
signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari:
1. Penjualan barang
2. Penjualan jasa
3. Bunga
4. Royalti
5. Dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap
kategori yang signifikan dari pendapatan, pendapatan yang ditunda pengakuannya. Suatu
perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca.
Keuntungan dan kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti biaya jaminan, klaim,
denda, atau kemungkinan kerugian lainnya. Masalah yang berkaitan dengan penyajian
pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untuk
menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statement laba rugi.
Manajemen pendapatan (revenue management) adalah adopsi pendekatan berbasis data
(data-driven approach) untuk memprediksi perilaku konsumen demi memaksimalkan
pendapatan. Perusahaan memanfaatkan sistem komputer yang canggih untuk menganalisis
perilaku konsumen, memperkirakan permintaan, menyesuaikan persediaan, dan menyesuaikan
harga. Sehingga, perusahaan dapat menjual produk pada harga, waktu, paket yang tepat, dan
lokasi yang tepat. Manajemen pendapatan populer di industri seperti maskapai penerbangan, ritel
online dan hotel. Di industri semacam itu, permintaan cenderung berfluktuasi dari periode ke
periode, bahkan mungkin tiap hari.
Implementasi manajemen revenue pada PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels &
Resorts)
Santika Indonesia Hotels & Resorts adalah salah satu grup hotel di Indonesia dan dikelola
oleh PT. Grahawita Santika, unit bisnis Kelompok Kompas Gramedia. PT. Grahawita Santika
didirikan pada tanggal 22 Agustus 1981. Santika Indonesia Hotels & Resorts telah memiliki
lebih dari 40 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2006, Santika Indonesia
Hotels & Resorts mengubah strateginya berdasarkan segmentasi pasar dengan membagi
beberapa brand menjadi The Royal Collection, Hotel Santika Premiere, Hotel Santika, dan
Amaris Hotel.
Visi Santika Indonesia Hotels & Resorts adalah menjadi grup hotel terbesar di Indonesia
dan merambah bisnisnya ke Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2012, Santika Indonesia Hotels &
Resorts akan mengelola setidaknya 64 properti, yang setara dengan 7.200+ kamar. Hingga
sekarang, Santika Indonesia Hotels & Resorts menjadi kelompok bisnis investasi dan pengelola
hotel internasional termasuk vila mewah, hotel, resort, serta spa dan restoran yang terdapat di
dalam hotel dan resort-nya.
a. Pendapatan Kamar (Room dan Extrabed) Pendapatan kamar diperoleh dari kamar yang
terjual pada hari itu yang tercantum dalam laporan Daily Sales Report (DSR).
Pembayaran memang dapat dilakukan dengan mekanisme deposit, pembayaran langsung
atau pembayaran akumulasi penggunaan hunian kamar. Namun, dalam pengakuan
pendapatan kamar adalah dilakukan setiap hari sesuai dengan penggunaan kamar yang
terjual
b. Pendapatan Restoran (Food and Beverage) Pendapatan Food and Beverage dari Breakfast
diperoleh dari pembagian harga kamar (bukan room only), sehingga pengakuan
pendapatan breakfast juga dilakukan setiap hari sesuai dengan penggunaan kamar yang
terjual. Sedangkan pendapatan Food and Beverage dari Room Service, CoffeShop dan
Minibar disesuaikan dengan hasil penjualan yang terjadi pada saat itu
c. Pendapatan meeting room. Pengakuan pendapatan dari meeting room diakui pada saat
terjadinya penjualan.
Berdasarkan analisis peneliti bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada Hotel Santika lebih
cocok menggunakan metode basis akrual. Karena pendapatan diakui pada saat terjadinya
transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum
diterima dan setiap terjadinya pembayaran dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan
transaksi.
PSAK Nomor 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”
Yang membentuk pengertian pendapatan adalah:
9) Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of
new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in assets).
10) Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that
constitute the entity’s ongoing major or central operations, in the course of the ordinary
activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed
activities).
11) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases
in liabilities, gross decreases in liabilities).
12) Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
13) Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).
14) Pertukaran produk (exchange for the product).
15) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests,
dividends, royalties, and rents).
16) Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners’ equity).
Berdasarkan hasil analisis, penelitian dan pembahasan penulis mengenai analisis manajemen
pendapatan, PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels & Resorts), maka dapat
disimpulkan bahwa :
PT. Grahawita Santika (Santika Indonesia Hotels & Resorts) menggunakan metode basis
akrual dalam mengakui pendapatan dan biaya, dimana transaksi dan peristiwa diakui
pada saat terjadinya transaksi, tidak harus menunggu sampai kas diterima.
Pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.
.DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
http://repository.stei.ac.id/1016/3/BAB%20II.pdf
https://cerdasco.com/manajemen-pendapatan/
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4835-Full_Text.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Santika_Indonesia_Hotels_%26_Resorts