oleh Novita
Setiap usaha yang dijalankan termasuk usaha yang bergerak dalam bidang sosial tidak akan terlepas
dalam hal pengelolaan dan pelaporan keuangan. Sebelum lebih jauh mengetahui bagaimana cara
pengelolaan dan pelaporan keuangan, penting untuk memamahi asumsi dasar terkait pengelolaan
dan pelaporan keuangan yang harus dipenuhi dalam menjalankan aktivitas bisnis agar dapat mencapai
tujuan perusahaan. (Indonesia, 2018) menjelaskan asumsi dasar yang dimaksud antara lain:
1. Entitas Ekonomi (Economic Entity); asumsi bahwa sebuah entitas usaha baik yang merupakan
usaha perseorangan, badan usaha yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum merupakan suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik bisnis maupun
dengan entitas-entitas lainnya. Dengan begitu semua transaksi harus terpisah dari transaksi
pribadi pemilik.
2. Kelangsungan Usaha (Going Concern); konsep ini menekankan bahwa suatu usaha yang
dibangun dan dijalankan akan terus hidup dan berkembang, tidak terlikuidasi di masa yang
akan datang. Lebih lanjut konsep ini menekankan pentingnya manajemen waktu bagi entitas
dalam mengelola aktivitas bisnis serta menyelesaikan kontrak-kontrak dan perjanjian-
perjanjian secara berkelanjutan.
3. Dasar Akrual (Accrual Basic); entitas dalam menyusun laporan keuangan mencatat
pendapatan dan biaya dilaporkan pada saat kejadian. Artinya entitas sudah menganggap
sebagai pendapatan walaupun ada pembelian barang atau jasa dari konsumen yang belum
dibayar baik seluruhnya maupun sebagian. Begitu juga terhadap pembelian dan biaya akan
dicatat saat terjadinya transaksi walau belum terjadi pembayaran baik sebagian maupun
secara keseluruhan.
4. Satuan Moneter; setiap transaksi yang yang terjadi dalam kegiatan bisnis dicatat dalam
pencatatan akuntansi menggunakan unit moneter. Adapun unit moneter dimaksud adalah
mata uang dari negara dimana entitas berdiri.
5. Periode Waktu Pelaporan Keuangan; merupakan batas waktu yang diberikan dan dipenuhi
oleh suatu entitas bisnis dalam melaporkan laporan keuangan usahanya setidaknya satu
tahun sekali laporan keuangan disajikan.
6. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure); Berdasarkan prinsip ini maka produk akuntansi
seperti laporan keuangan harus memasukkan semua informasi yang memadai dan lengkap,
tanpa ada yang disembunyikan. Dengan begitu para pengguna laporan keuangan dapat
mengambil keputusan strategis.
7. Konsistensi (Consistency); Konsistensi menekankan bahwa laporan keuangan sebaiknya
menggunakan metode dan prosedur yang sama dalam pencatatannya.
8. Mempertemukan (Matching Concept); Asumsi matching concept dalam akuntansi
mengandung makna bahwa biaya yang dipertemukan dengan pendapatan difungsikan untuk
menentukan jumlah laba bersih setiap periode.
9. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition); Asumsi dasar akuntansi lainnya yakni
pengakuan pendapatan. Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan harus diakui saat periode
pendapatan terjadi sesuai dengan dasar akrual. Pendapatan bisa diakui saat terdapat
kepastian jumlah atau nominal yang bisa diukur secara tepat dengan harta yang didapat dari
penjualan barang atau jasa.
1
10. Biaya Historis (Historical Cost); Prinsip ini mengharuskan entitas untuk mencatat semua biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan setiap barang atau jasa.
Keuntungan dari suatu entitas usaha diawali dengan bagaimana entitas usaha tersebut dalam
menghasilkan revenue dari kegiatan operasionalnya yang selanjutnya dikaitkan dengan biaya
operasional yang dikeluarkan (Sujarweni, 2019). Dari revenue inilah, seorang pelaku bisnis bisa
mengetahui total penjualan dalam periode waktu tertentu dan dasar menghitung keuntungan bisnis
untuk perusahaan. Sedikit perbedaan dalam menghitung pendapatan dan keuntungan bagi entitas
yang bergerak dalam bidang sosial dimana lebih mengutamakan keuntungan untuk kebermanfaatan
sosial.
Namun ada satu lagi istilah terkait revenue yang tidak kalah penting didalam pengelolaan bisnis atau
perusahaan. Dimana istilah itu sendiri merujuk pada berbagai penerapan etika bisnis karena memiliki
jenis, klasifikasi, fungi serta contoh penerapannya untuk menunjang bisnis. Istilah tersebut
adalah revenue stream atau aliran pendapatan. Revenue stream bisa menjadi strategi bisnis
perusahaan agar semakin berkembang serta memiliki keuangan usaha yang kuat.
Kata revenue stream berasal dari 2 kata yaitu revenue dan stream. Revenue didefinisikan sebagai
penghasilan atau pendapatan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang normal seperti
penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalty, dan sewa (Indonesia, 2018), sedangkan stream artinya
aliran. Jadi revenue stream adalah aliran pendapatan suatu perusahaan atau organisasi. Pengertian
dari aliran dana ini secara luas berkaitan dengan dana yang dimiliki perusahaan yang akan dikelola
agar mendapatkan penghasilan lagi. Aliran dana yang dimiliki suatu entitas berkaitan dengan dari
mana dana itu berasal. Secara umum aliran dana itu bersumber dari penjualan, investasi, penjualan
aset dan lain sebagainya.
Secara lebih luas, revenue stream juga bisa dimaknai sebagai aliran dana yang dimiliki oleh entitas
usaha untuk kemudian dikelola demi mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Aliran dana ini dapat
berasal dari beberapa hal diantaranya adalah dari penjualan produk atau layanan dan investasi.
Dengan kata lain, revenue stream juga bisa diartikan sebagai kegiatan transaksi yang dilakukan
berulang-ulang atau terus-menerus untuk mendapatkan dana berkelanjutan. Lebih lanjut,
sumber revenue stream juga tergantung pada business model yang dibuat oleh entitas usaha.
Di sisi lain, non-operating revenues merupakan aliran dana yang bersumber pada aktivitas bisnis
sampingan, seperti dividen dan bunga. Revenue stream juga ada yang sifatnya sekali pembayaran dan
berkelanjutan. Berdasarkan bisnis modelnya, revenue stream dapat dibagi menjadi dua jenis,
yakni transaction revenues dan recurring revenues (adminlp2m, 2022) yaitu.
1. Transaction Revenues; aliran dana yang diperoleh entitas usaha pada jenis ini berasal dari tansaksi
yang terjadi saat adanya pembelian dari pelanggan yang sifatnya sekali pembayaran. Pelanggan
hanya akan membayar sekali untuk setiap produk atau layanan yang mereka dapatkan.
2
2. Recurring Revenues; aliran pendapatan pada jenis ini menggunakan sistem pembayaran
berkelanjutan. Recurring revenues memberikan aliran dana yang terus mengalir secara
berkelanjutan kepada entitas. Akan tetapi, tidak semua model bisnis bisa mengadopsi sistem yang
satu ini. Biasanya, perusahaan yang menggunakan recurring revenues adalah perusahaan yang
bergerak di bidang persewaan aset atau layanan kredit.
Beberapa manfaat lain dari revenue stream yang dapat dirasakan oleh entitas usaha (adminlp2m,
2022) antara lain:
Revenue stream erat kaitannya dengan keuangan bisnis startup, karena akan menentukan alur
keuangan yang dapat menentukan perkembangan startup. Salah satu hal yang dapat membantu
perkembangan startup dalam menjamin lancarnya revenue stream adalah dengan pencatatan
keuangan yang tepat.
Setiap entitas usaha termasuk entitas usaha di bidang sosial akan menghadapi pengeluaran dalam
menjalankan aktivitas usahanya yang disebut dengan biaya. Biaya dapat didefinisikan sebagai
pengorbanan sejumlah nilai kas atau setara kas yang dikeluarkan oleh entitas usaha dalam
menghasilkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat di masa yang akan datang bagi
kelangsungan entitas (Datar & Rajan, 2021).
Dalam menentukan biaya, entitas terlebih dahulu harus dapat menentukan objek biaya (cost object)
yaitu item baik berupa produk, konsumen, departemen, proyek, aktivitas, dan lainnya yang dapat
diukur dan dibebankan biayanya. Contoh objek biaya: entitas membuat kain tenun Bali, maka yang
dimaksud dengan biaya adalah apa saja yang dikeluarkan dalam menghasilkan objek biaya berupa
produk kain tenun Bali tersebut. Selanjutnya aktivitas adalah hal mendasar dari pekerjaan yang
dilakukan dalam suatu entitas usaha. Contoh: setting up equipment, moving materials, maintaining
equipment, designing products, dsb.
Akuntansi manajemen mengklasifikasikan biaya menjadi dua (Datar & Rajan, 2021) yaitu:
1. Biaya Langsung (Direct Cost); merupakan pengeluaran yang dapat dengan mudah ditelusuri
langsung ke objek biaya.
3
2. Biaya Tidak langsung (Indirect Cost); merupakan pengeluaran yang tidak dapat secara mudah
ditelusuri langsung pada objek biayanya.
Untuk biaya langsung, entitas usaha lebih mudah dalam menelusuri nilai pengorbanan yang
dikeluarkan dalam menghasilkan objek biaya sedangkan untuk biaya tidak langsung diperlukan
metode pembebanan biaya tersebut ke objek biaya.
Selanjutnya dalam menjalankan aktivitas usaha, biaya dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya
produksi dan biaya non produksi (Datar & Rajan, 2021), dimana;
1. Biaya Produksi; merupakan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan menghasilkan produk atau
jasa yang akan ditawarkan oleh entitas usaha. Adapun yang dikategorikan sebagai biaya produksi
adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung termasuk dalam jenis biaya langsung karena dapat
ditelusuri secara langsung ke objek biaya. Selain itu, kedua biaya tersebut juga dikatakan sebagai
biaya variabel yaitu biaya yang nilainya akan berubah beriringan dengan jumlah produksi dari objek
biaya. Sedangkan biaya overhead merupakan biaya tidak langsung yang artinya tidak dapat secara
mudah ditelusuri ke objek biaya. Biaya overhead dibagi menjadi dua yaitu biaya variabel overhead
dan biaya fixed overhead. Biaya fixed overhead merupakan biaya tetap dari overhead yang tidak
terpengaruh oleh jumlah produksi objek biaya. Dalam membebankan biaya overhead ke objek
biaya dapat dilakukan dengan metode:
a. Pembebanan langsung; disini biaya overhead dibebankan secara langsung ke unit dari
objek biaya yang diproduksi.
b. Pembebanan dengan melihat pemicu biaya; maksudnya biaya overhead dibebankan
ke objek biaya dengan mengidentifikasi aktivitas yang menjadi pemicu timbulnya
biaya overhead.
c. Pembebanan dengan metode alokasi; dimana pembebanan dilakukan dengan
asumsi terhadinya hubungan antara sumber biaya dan objek biaya.
2. Biaya Non Produksi; merupakan biaya yang dikeluarkan setelah kegiatan produksi selesai dan
biasanya merupakan pengeluaran yang terkait dengan proses barang atau jasa sampai ke tangan
konsumen. Adapun contoh biaya non produksi antara lain; biaya administrasi kantor, biaya tenaga
penjualan, biaya promosi, dsb.
D. Laporan Keuangan
Sesuai dengan asumsi dasar yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa suatu entitas harus
dapat memenuhi asumsi kelangsungan usaha sebagai salah satu tolok ukur bahwa entitas yang
didirikan memiliki kinerja yang baik dan berkelanjutan (Indonesia, 2018). Informasi ini disajikan dalam
bentuk laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement); merupakan informasi kinerja keuangan entitas yang
terdiri dari informasi mengenai pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Beban
(expenses) merupakan penurunan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dapat
berbentuk arus kas keluar atau penurunan nilai aset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang bukan disebabkan oleh distribusi kepada penanam
modal. Jika pada poin sebelumnya dijelaskan tentang biaya, maka perbedaan antara biaya dan
beban adalah biaya merupakan pengeluaran satu kali yang sifatnya lebih kepada investasi
untuk mendapatkan manfaat di masa depan sedangkan beban merupakan pengeluaran rutin
yang dilakukan perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional dan memperoleh
4
pendapatan. Dapat disimpulkan, biaya yang dikeluarkan di awal sebagai investasi untuk
mendapatkan manfaat di masa depan apabila sudah dirasakan manfaatnya maka akan dicatat
sebagai beban (Indonesia, 2018).
2. Laporan Posisi Keuangan; merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari
suatu entitas usaha yang meliputi aset, liabilitas, dan ekuitas dalam suatu waktu tertentu
(Indonesia, 2018). Unsur-unsur tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
a. Aset; sumber daya yang dikuasi oleh entitas sebagai akibat dari perisatiwa masa lalu
dan memiliki manfat ekonomik yang dapat diharapakan akan diperoleh oleh entitas
di masa depan.
b. Liabilitas; kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung masa manfaat ekonomik dalam hal ini aset.
c. Ekuitas; hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
3. Laporan Arus Kas; laporan yang memberikan informasi terkait keluar dan masuknya kas dalam
suatu entitas yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
(Indonesia, 2018).
4. Catatan atas Laporan Keuangan; memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan standar yang berlaku umum, ikhtisa kebijakan akuntansi, serta
informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi penting dn material
sehingga dapat bermanfaat bagi para pengguna informasi keuangan dalam memahami
laporan keuangan untuk pengambilan keputusan (Indonesia, 2018).
Rasio keuangan adalah rasio atau ukuran yang dihitung dari akun-akun atau komponen-komponen di
laporan keuangan (Zutter & Smart, 2019). Rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan, untuk melakukan perbandingan kinerja perusahaan antar periode waktu, juga
membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
Rasio keuangan dikatakan merupakan acuan yang wajib digunakan oleh suatu entitas usaha dalam
mengambil langkah atau keputusan yang dapat meminimalisir kerugian dan menjaga kondisi
keuangan perusahaan tetap stabil, baik di masa sekarang hingga tahun-tahun ke depan. Dengan
analisis rasio keuangan, manajemen juga dapat menentukan langkah apa saja yang harus diambil
dalam mempertahankan kelangsungan usaha entitas. (Zutter & Smart, 2019) menjelaskan lebih lanjut
fungsi rasio keuangan sebagai berikut:
5
4. Melihat Tingkat Kesehatan Keuangan Dalam Perusahaan; rasio keuangan merupakan cara
untuk mengetahui kesehatan keuangan entitas salah satunya untuk mengukur seberapa lama
entitas dapat tetap bertahan dan berkembang.
5. Acuan Untuk Menganalisa Kemampuan Perusahaan Untuk Berkembang; Pengembangan
bisnis seringkali dilakukan oleh sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat terus
bertahan. Pengembangan bisnis, meliputi pendirian cabang, perluasan wilayah pemasaran,
peluncuran produk baru. Semua itu diperlukan analisa keuangan yang lebih seksama, agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Berikut ini rasio keuangan yang dapat dilakukan oleh entitas (Zutter & Smart, 2019), yaitu:
1. Profitability Ratio (Rasio Laba); alat analisis keuangan untuk menganalisis seberapa besar
kapasitas entitas usaha dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Adapun rasio laba
meliputi:
a. Pendekatan Margin Laba Kotor. Rumus ini untuk melihat perbandingan laba kotor
dengan penjualan. Semakin besar rasionya, maka semakin sehat keuangan dalam
sebuah perusahaan.
b. Pendekatan Laba Operasional. Seberapa besar perbandingan rasio laba operasional
perusahaan terhadap penjualan. Dengan rasio ini dapat diketahui efektifitas
penjualan terhadap laba operasional.
c. Pendekatan Laba Bersih. Setiap penjualan harus menghasilkan laba, laba bersih
merupakan hasil dari penjualan setelah dipotong pajak. Untuk mengetahui rasio laba
bersih terhadap penjualan maka menggunakan metode ini, yaitu: Laba bersih dibagi
penjualan.
d. Pendekatan Return on Asset (ROA). Metode ini untuk mengukur sejauh mana aset
perusahaan dapat digunakan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Rumusnya
adalah: Laba bersih dibagi total aset.
e. Pendekatan Return on Investment (ROI). Rasio profitabilitas ini untuk menganalisa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap investasi yang dilakukan.
Rumusnya yaitu: Laba bersih dibagi nilai investasi.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek); merupakan rasio untuk menganalisa kapasitas
entitas untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri
perusahaan yang tidak sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan
kebangkrutan. Rasio likuiditas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: rasio lancar, quick ratio, dan
rasio kas yang dijelaskan berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio). Rumus ini akan dipakai untuk menganalisa kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya (aset lancar dibagi hutang lancar).
Dengan demikian, dapat diketahui besaran aset yang dapat digunakan untuk
membayar hutang.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio). Memprediksi dan menganalisa seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam melunasi total kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan metode yang lebih cepat, dengan tidak memasukan
nilai persediaan. Adapun cara menghitung rasio ini adalah: ((aset lancar – persediaan)
6
/ hutang lancar) X 100 %. Dengan demikian dapat diketahui struktur keuangan yang
sehat atau tidak dari kemampuannya untuk membayar hutang.
c. Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio ini digunakan sebagai perbandingan kas dan aset lancar
dengan kewajiban lancar; ((kas +aset setara kas) /hutang lancar) X 100 %. Aset setara
kas adalah jenis aset yang bisa dengan cepat untuk diuangkan.
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang); rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis
kemampuan entitas untuk melunasi hutang jangka panjang, dan jangka pendek. Kemampuan
tersebut sangat penting sebagai bahan pertimbangan para investor untuk menanamkan
modalnya. Terdiri dari dua metode pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Aset. Analisa dana yang berasal dari hutang. Rumus yang digunakan
antara lain: (Total hutang/total aset) x100 %. Semakin kecil nilai persentase tersebut,
maka memiliki keuangan yang semakin besar.
b. Pendekatan Modal (Ekuitas). Rumus yang digunakan untuk menganalisa jumlah
hutang dengan perbandingan modal. Disarankan besarnya jumlah hutang tidak
melebihi nilai modal itu sendiri. Dengan demikian, semakin kecil perhitungan
persentase dari rumus tersebut, semakin menunjukan nilai keuangan yang sehat.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas); rasio ini untuk menganalisis kemampuan entitas dalam
mengoptimalkan aset yang dimilikinya guna menghasilkan laba. Dengan demikian, dapat
mengetahui efektifitas aset yang digunakan. Untuk itu pentingnya mengetahui salah satu dari
jenis rasio, yaitu rasio aktivitas ini, yang mengukur analisa keuangan dengan 4 metode
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Perputaran Piutang. Rasio ini digunakan untuk menghitung jumlah
piutang yang beredar. Semakin besar jumlah piutang yang beredar, semakin baik nilai
keuangan. Rumusnya yaitu: perputaran piutang = total piutang / rata-rata piutang.
Mengukur Rasio aktivitas dengan pendekatan piutang yang beredar ini dapat
menunjukan posisi keuangan perusahaan yang sehat. Pasalnya, piutang merupakan
komponen penjualan yang memiliki peluang untuk menambah modal.
b. Pendekatan Perputaran Aset Tetap. Rasio ini digunakan untuk mengetahui
maksimum penjualan dengan menggunakan aset tetap. Semakin besar nilai rasionya,
maka semakin bagus analisa keuangan perusahaan. Rumus yang digunakan untuk
perputaran aset tetap = penjualan / aset tetap.
c. Pendekatan Persediaan. Kegunaannya untuk menghitung penjualan dengan
pendekatan persediaan. Semakin tinggi nilai rasionya, maka semakin menunjukkan
pengelolaan persediaan yang semakin baik. Perputaran persediaan = harga pokok
penjualan / persediaan.
d. Pendekatan Perputaran Total Aset. Rasio ini untuk melihat perbandingan penjualan
dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset yang dimaksud terdiri dari aset
lancar dan aset tetap atau keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun rumus
yang digunakan adalah: siklus total aset = penjualan dibagi total aset. Semakin besar
nilai rasio yang dihasilkan, maka semakin baik pula optimalisasi penjualan dengan
menggunakan total aset
7
Berikut dalam lampiran contoh Laporan Keuangan Kitabisa.Com untuk periode 2016 (anauditted)
dan 2017 (audited).
Tugas Individu: Buatlah proyeksi keuangan meluputi rencana pendapatan (revenue) termasuk revenue
stream serta biaya (cost) untuk ide bisnis technosociopreneurship yang telah dirancang (ide pada
pertemuan sebelumnya). Selanjutnya buatlah proyeksi kinerja keuangan dalam satu tahun (Laporan
Keuangan; Laba Rugi dan Posisi Keuangan). Tugas dikumpulkan sebagai bagian dari UTS.
Referensi
adminlp2m. (2022, June). LP2M Universitas Medan Area. Retrieved from https://lp2m.uma.ac.id/:
https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/14/revenue-stream-definisi-jenis-dan-pentingnya-bagi-
perusahaan/
Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2021). Horngren’s Cost Accounting; A Managerial Emphasis (17E Global
Edition ed.). Pearson.
Indonesia, I. A. (2018). Standar Akuntansi Keuangan; Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah. Ikatan
Akuntan Indonesia.
Sujarweni, V. W. (2019). Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). PT. Pustaka Baru.
Zutter, C. J., & Smart, S. B. (2019). Principles of Managerial Finance (Global Edition ed.). Pearson.
8
YAYASAN KITA BISA
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT)/
31 DECEMBER 2017 AND 31 DECEMBER 2016 (UNAUDITED)
DAFTAR ISI CONTENTS
Halaman/
Pages
Aset Assets
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian 1 See the accompanying notes which form integral part of the
tidak terpisahkan dari laporan keuangan. financial statements.
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
LAPORAN AKTIVITAS STATEMENT OF ACTIVITIES
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
31 Desember 2017/ December 31, 2017 31 Desember 2016/ December 31, 2016
(Tidak diaudit/ Unaudited)
Dibatasi/ Tidak Dibatasi/ Jumlah/ Catatan/ Dibatasi/ Tidak Jumlah/
Restricted Unrestricted Total Notes Restricted Unrestricted Total
Pendapatan Receipts
Penerimaan program 103.020.835.798 50.000.000 103.070.835.798 2g, 12 43.536.588.991 - 43.536.588.991 Program receipts
Penerimaan lainnya - 720.233.684 720.233.684 - - -
Jumlah penerimaan 103.020.835.798 770.233.684 103.791.069.482 43.536.588.991 - 43.536.588.991 Total Receipts
Beban Expenditures
Pengeluaran program 92.926.857.672 3.461.852.578 96.388.710.250 2g, 13 34.797.239.260 - 34.797.239.260 Program expenditures
Beban administrasi dan - General & administrative
umum - 1.077.441.508 1.077.441.508 2g, 14 1.545.711.432 - 1.545.711.432 expenses
Jumlah pengeluaran 92.926.857.672 4.539.294.086 97.466.151.758 36.342.950.692 - 36.342.950.692 Total Expenditures
Pendapatan lain-lain - 121.905.852 121.905.852 2g, 15 - - - Other income
Perubahan aset bersih 10.093.978.126 (3.647.154.550) 6.446.823.576 7.193.638.299 - 7.193.638.299 Changes in net assets
Aset bersih, saldo awal 904.297.251 - 904.297.251 (6.289.341.048) - (6.289.341.048) Net assets, beginning balance
Aset bersih, saldo akhir 10.998.275.377 (3.647.154.550) 7.351.120.827 904.297.251 - 904.297.251 Net assets, ending balance
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan 2 See the accompanying notes which form integral part of the financial statements.
dari laporan keuangan.
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Cash Flows from Operating Activities
Penerimaan donasi 105.808.822.601 43.536.588.991 Donation receipt
Penerimaan pengisian dompet 6.467.235.698 - Top-up wallet receipts
Penerimaan bunga bank 181.715.551 - Interest income
Pencairan donasi (101.385.529.257) (34.797.239.260) Donation withdrawal
Pengeluaran operasional (178.039.821) (1.545.711.432) Operational
Administrasi bank (59.809.699) - Bank charges
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 10.834.395.074 7.193.638.299 operating activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from Investing Activities
Pembelian aset tetap - - Acquisition of fixed assets
Arus kas bersih digunakan Net cash flow used in
untuk aktivitas investasi - - investing activities
Arus Kas dari Cash Flows from
Aktivitas Pendanaan - - Investing Activities
Kenaikan bersih kas Net Increase cash
dan setara kas 10.834.395.074 7.193.638.299 and cash equivalents
Kas dan Setara Kas dan Kas yang Cash and Cash Equivalents and
dibatasi pada Akhir Tahun 20.143.577.610 9.309.182.536 Restricted Cash at the End Period
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak 3 See the accompanying notes which form integral part of the financial
terpisahkan dari laporan keuangan. statements.
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
1. UMUM 1. GENERAL
Yayasan Kita Bisa didirikan berdasarkan akta No. 45 Kita Bisa Foundation was established by deed No. 45,
tanggal 28 Februari 2017 dari notaris Eka Astri dated 28 February 2017 of public notary Eka Astri
Maerisa, SH., MH., M.Kn. Maerisa, SH., MH., M.Kn.
Anggaran Dasar Yayasan telah diubah dengan akta The Foundation's Articles of Association has been
notaris No. 45 dari notaris Eka Astri Maerisa, SH., M.Kn amended by notarial deed No. 45 of public notary Eka
tanggal 7 Maret 2017 sehubungan dengan perubahan Astri Maerisa, SH, M.Kn dated 7 March, 2017 with
Kedudukan, Pengurus Yayasan dan Alamat Lengkap respect to change in Position, the composition of the
Yayasan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Foundation's management, and Full Address of
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Foundation. The amendment has been approved by
No. AHU-AH.01.06-0000792, tanggal 7 Maret 2017. Ministry of Law and Human Rights under the letter No.
AHU-AH.01.06-0000792, dated 7 March, 2017.
Anggaran Dasar Yayasan terakhir dengan akta notaris The Foundation's Articles of Association has been
No. 01 dari notaris Wan Sellya Wirda Harahap, SH amended by notarial deed No. 01 of public notary Wan
tanggal 2 Mie 2017 sehubungan dengan perubahan Sellya Wirda Harahap, SH dated 2 May, 2017 with
Pengurus Yayasan. Perubahan tersebut telah disetujui respect to change the composition of the Foundation's
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan management. The amendment has been approved by
surat No. AHU-AH.01.06-0004207, tanggal 2 Mei 2017. Ministry of Law and Human Rights under the letter No.
AHU-AH.01.06-0004207, dated 2 May, 2017.
Sejak tahun 2013, Yayasan menyediakan wadah dan Since 2013, the Foundation provides online area and
teknologi dalam jaringan bagi individu, komunitas, online technology for individual, communities,
organisasi, maupun perusahaan untuk: organizations, and companies to:
- Menggalang dana dengan membuat halaman donasi - Raising funds by creating online donation pages for
online untuk beragam tujuan sosial, personal, a various goals like social, personal, creative and
kreatif dan lainnya. others.
- Melakukan donasi kapan saja secara online ke - Make donations anytime online to campaigns in
campaign-campaign Yayasan sesuai dengan Foundation according to the category or
kategori atau organisasi. organization.
Pengurus Yayasan per 31 Desember 2017 dan 31 The Foundation's management as of December 31,
Desember 2016 adalah sebagai berikut: 2017 and December 31, 2016 are as follows:
2017 2016
4
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
Pengurus Yayasan menyatakan bahwa laporan The Foundation's Management stated that the
keuangan disusun sesuai dengan Standar financial statements have been prepared in
Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah accordance with Indonesian Financial Accounting
memenuhi semua persyaratannya. Laporan Standards and comply with all the requirements.
keuangan ini tidak dimaksudkan untuk menyajikan These financial statements are not intended to
posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai present the financial position, results of operations
dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku and cash flows in accordance with accounting
umum di negara-negara lain. principles and reporting practices generally
accepted in other countries and jurisdictions.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam The accounting policies adopted in the preparation
penyusunan laporan keuangan tersebut adalah of the financial statements are consistent with those
selaras dengan kebijakan akuntansi yang followed in the preparation of the Foundation
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan financial statements as of and for the year ended
Yayasan untuk tahun yang berakhir pada 31 December 31, 2017.
Desember 2017.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep The financial statements have been prepared on the
biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu historical cost basis, except for certain accounts
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana which are measured on the basis described in the
diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Arus related accounting policies. The cash flows
kas Laporan disusun berdasarkan metode langsung. statements have been prepared based on direct
method.
Laporan arus kas yang disajikan dengan The statement of cash flows, which was prepared
menggunakan metode langsung, menyajikan using the direct method, presents receipts and
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas disbursements of cash and cash equivalents
yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, classified into operating, investing and financing
investasi dan pendanaan. activities.
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas For the purpose of the statements of cash flows,
mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek cash and cash equivalents include cash on hand,
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau cash in banks and short-term investments with
kurang, setelah dikurangi cerukan. maturities of three months or less, net of overdrafts.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam The presentation currency used in the preparation
penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, of the financial statements is the Rupiah, which is
yang merupakan mata uang fungsional Yayasan. the functional currency of the Foundation.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta Cash and cash equivalents consist of cash, bank and
semua investasi yang jatuh tempo pada atau kurang all investments that will mature in or less than 3
dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya (three) months since the date of placement and
dan tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak were not pledged as a collateral and not restricted.
dibatasi.
5
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
Kas yang dibatasi adalah kas yang tujuan Restricted cash is cash which its purpose of use has
penggunaannya telah ditentukan dan terbatas. been determined and limited. All fund received by
Seluruh kas yang diterima oleh Yayasan, selain the Foundation, except for interest income, is fund
pendapatan bunga, merupakan kas yang harus that must be channeled to the program purposed by
disalurkan ke program yang ditentukan oleh the donor at first.
donatur sejak awal.
Merupakan saldo dompet kebaikan yang dimiliki Represents a good wallet balance owned and only
dan hanya berhak digunakan oleh para pemilik eligible to be used by campaign owners or other
campaign atau pengguna lainnya. Hak dan tanggung users. The rights and responsibilities of the Balance
jawab atas Saldo yang ada di Dompet telah in the Wallet have completely changed to each of
sepenuhnya beralih kepada masing-masing pemilik the owners of the wallet.
dompet.
Yayasan melaporkan informasi mengenai posisi The Foundation reports information regarding its
keuangan dan kegiatan sesuai dengan dua financial position and activities according to two
klasifikasi aset bersih: tidak dibatasi dan dibatasi. net asset classifications: unrestricted and restricted.
Aset bersih tidak dibatasi adalah aset yang tidak Unrestricted net assets are not restricted by donors,
dibatasi penggunaannya oleh pendonor, atau or the donor imposed restrictions have expired. The
pembatasan yang dikenakan telah kedaluwarsa. restricted net assets include all funds over which the
Aset bersih dibatasi mencakup semua dana yang Management has full purpose restrictions
ada pada Manajemen yang peruntukannya designated by the donor or grantor which cannot be
ditentukan atau tujuannya dibatasi oleh donor atau changed by the Management.
pemberi yang tidak dapat diubah oleh Manajemen.
Penerimaan dana diakui pada saat kas atau aset lain Receipt of funds are recognized when cash or other
yang diterima sebesar nilai wajarnya. Penyaluran assets received at fair value. Distribution of funds
dana diakui pada saat terjadinya, disalurkan atau are recognized when incurred, rendered or cash at
uang tunai sebesar nilai tercatat aset non-kas. the carrying amount of non-cash assets.
6
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
31-Des-17 31-Des-16
31-Des-17 31-Des-16
20.136.359.132 9.309.182.536
31-Des-17 31-Des-16
534.312.433 -
Merupakan penyaluran zakat dari donatur melalui PT Represents the distribution of zakat from the donors
Bukalapak melalui rekening yayasan yang akan through PT Bukalapak through the foundation account
disalurkan kepada penerima zakat. Per 31 Desember which will be distributed to the recipient of zakat. As of
2017 dana belum diterima di rekening yayasan. December 31, 2017 funds have not been received in the
Foundation account.
31-Des-17 31-Des-16
Merupakan transfer atas pencairan dana campaign Represents a transfer of funds disbursement campaign
wallet deposit yang menggunakan jasa scraping wallet deposit using the service of automatic account
rekening otomatis Kitabisa.com yang akan di transfer scraping Kitabisa.com which will be transferred to
ke rekening campaigner oleh PT Fliptech Lentera IP. campaigner account by PT Fliptech Lentera IP.
7
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
31-Des-17 31-Des-16
Merupakan pembayaran atas asuransi kesehatan polis Represents a payment for health insurance policy
nomor GNH/00002379/HO untuk 11 (sebelas) orang number GNH/00002379 / HO for 11 (eleven) employees
karyawan yayasan untuk periode asuransi 1 Januari of the foundation for insurance period January 1, 2018
2018 sampai dengan 31 Desember 2018. until December 31, 2018.
31-Des-17 31-Des-16
791.722.026 1.128.063.581
Merupakan tagihan atas invoice Platform fee dari PT Represents a billing amount of the invoice platform fee
Kita Bisa Indonesia. from PT Kita Bisa Indonesia.
31-Des-17 31-Des-16
31-Des-17 31-Des-16
15.864.596.945 7.276.821.704
Merupakan total Saldo dompet kebaikan. Per 31 Represents the total balance of a goodness wallet
Desember 2017 saldo tersebut terdiri atas 13.475 deposit. As of December 31, 2017 the balance is
dompet akun pengguna, dengan saldo terbesar senilai comprised of 13,475 user account wallets, with the
Rp1.263.303.669, saldo terkecil Rp1 dan saldo rata- highest balance of Rp1,263,303,669 the smallest
rata senilai Rp1.177.336. balance of Rp1 and the average balance of Rp1,177,336.
8
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
Per 31 Desember 2016 saldo tersebut terdiri atas As of December 31, 2016 the balance is comprised of
2.798 dompet akun pengguna, dengan saldo terbesar 2,798 user account wallets, with the highest balance of
senilai Rp1.873.129.827, saldo terkecil Rp1 dan saldo Rp1,873,129,827, the smallest balance of Rp1 and the
rata-rata senilai Rp2.592.434. average balance of Rp2,592,434.
31-Des-17 31-Des-16
Pajak penghasilan pasal 23 2.848.186 - Income tax article 23
2.848.186 -
9
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
PT Paragon Technology & Innovation memberikan PT Paragon Technology & Innovation provides support
dukungan berupa dana Rp50.000.000 yang dapat in the form of Rp 50,000,000 funds to maximize THR
digunakan untuk memaksimalkan kampanye THR campaigns kitabisa.com provided in the form of gift
kitabisa.com yang diberikan dalam bentuk gift card cards that can be used in Kitabisa.com application.
yang dapat digunakan dalam aplikasi Kitabisa.com.
43.536.588.991 - 43.536.588.991
10
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
11
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
14. BEBAN ADMINISTRASI & UMUM 14. GENERAL & ADMINSTRATIVE EXPENSES
- 1.077.441.508 1.077.441.508
- - -
Beban General dan administrasi merupakan biaya General and administrative expenses are service
layanan mencakup, namun tidak terbatas pada, biaya charges includes, but not limited by, administration
administrasi, pengguna sarana prasarana dan biaya expense, utilities and personnel cost charged by 5%
personil yang diambil sebesar 5% dari donasi yang from total collected donation, except for natural
terkumpul, kecuali untuk bencana alam sebesar 0%. disaster charged 0%. Billing based on invoice PT Kita
Tagihan berdasarkan invoice dari PT Kita Bisa Bisa Indonesia to the Foundation every months.
Indonesia kepada Yayasan yang ditagihkan setiap
bulan.
12
YAYASAN KITA BISA KITA BISA FOUNDATION
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 For the year ended December 31, 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)
15. PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN 15. OTHER INCOME AND EXPENSE
- 121.905.852 121.905.852
- - -
16. TANGGAL PENYELESAIAN PENYUSUNAN LAPORAN 16. COMPLETION DATE OF PREPARATION OF THE
KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
Pengelola Yayasan bertanggung jawab atas persiapan The Foundation's management was responsible for the
dan pengungkapan laporan keuangan yang berakhir preparation and disclosures of the financial statements
pada 31 Desember 2017, yang diselesaikan pada 9 for the year ended December 31, 2017 which has been
Maret 2018. completed on March 9, 2018.
13