Konsep dasar akuntansi adalah hal-hal dasar yang membangun informasi akuntansi.
Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengelolaan
keuangan dalam organisasi atau perusahaan, Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data
keuangan bisa dijamin dengan baik.
Pada konsep dasar akuntansi akrual (accrual basis), suatu peristiwa usaha langsung
diamati dan dikaitkan dengan waktu terjadinya peristiwa. Bila peristiwanya sudah terjadi,
pengaruhnya sudah harus diakui tanpa memperhatikan pembayarannya sudah dilakukan
atau belum.
Transaksi atau peristiwa ekonomi diakui pada saat terjadinya pembayaran atau
penerimaan kas dan dicatat dalam buku akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada waktu/periode transaksi kas berlangsung.
Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat
sebesar harga perolehan barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga
Rp10.000.000. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih dikeluarkan
beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000.
Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala, misalnya per tiga
bulan, enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Pelaporan informasi keuangan secara
berkala ini disebut periode akuntansi. Tujuan diadakannya pelaporan secara berkala ini
adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan pada masa yang akan datang
sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
Transaksi-transaksi usaha harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Demikian
juga dengan harta, utang, dan modal yang terdapat dalam perusahaan. Dengan adanya
pengukuran dengan nilai uang ini, maka seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung
nilainya.