Anda di halaman 1dari 28

INCOME CONCEPT

ACCOUNTING THEORY

Kelompok III:
1. Ali Sutopo NIM 09460004870
2. Dedy Eko H I NIM 09460004877
3. Hariyanto NIM 09460004883
4. Nurlalily F NIM 09460004889
5. Vita Apriliasari NIM 09460004895
The Study on Business Income mendokumentasikan adanya
kebutuhan konsep penghasilan dalam masyarakat dan
Alexander membahas penggunaan penghasilan sebagai
berikut :
 Penghasilan digunakan sebagai dasar utama pengenaan pajak.

 Penghasilan digunakan sebagai pengukur kesuksesan operasi

perusahaan.
 Penghasilan digunakan sebagai kriteria ada tidaknya dividen.

 Penghasilan digunakan oleh pemerintah dalam penyelidikan

mengenai kelayakan dana kepantasan tarif perusahaan


pelayanan umum.
 Penghasilan digunakan sebagai pedoman oleh trustee yang

diberi tanggung jawab mendistribusikan penghasilan kepada


life tenant sementara memelihara jumlah pokoknya untuk
remainderman.
 Penghasilan digunakan sebagai pedoman bagi managemen

suatu perusahaan dalam melakukan kegiatanya


Kepentingan Relatif Neraca dan Laporan
Rugi Laba dalam penentuan pendapatan.
 Pendekatan ekonomis : mengadopsi sudut pandang neraca dan
memandang pendapatan sebagai peningkatan dalam nilai
bersih (peningkatan bersih dalam nilai asset) yang terjadi
selama periode tersebut.
 Pendekatan transaksi : memandang pendapatan sebagai hasil
aktivitas tertentu yang telah terjadi selama periode tersebut,
dan memandang neraca sebagai daftar pokok yang tersisa
setelah pendapatan ditentukan dengan pengaitan biaya dan
penghasilan.
 
SIFAT DASAR PENGHASILAN

 Psychic Income (pendapatan fisik) : mengacu pada pemuasan


kebutuhan manusia
 Real Income (pendapatan nyata) : mengacu pada peningkatan
kesejahteraan ekonomi
 Money Income (pendapatan uang) : mengacu pada
peningkatan dalam penilaian moneter sumber daya.
Konsep Pemeliharaan Modal

 Financial Capital Maintenance Concept


Menurut konsep ini, laba diperoleh apabila jumlah uang dari
aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah uang dari
aktiva bersih pada awal periode, setelah dikurangi dengan
transaksi pemilik.
 Physical Capital Maintenance Concept
Menurut konsep ini, laba diperoleh apabila kapasitas produktif
fisik (atau kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi
kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah dikurangi
dengan transaksi pemilik.
Exit Value atau Selling Price
Pendekatan lain untuk menentukan nilai sekarang adalah dengan
exit value atau selling price. Pendekatan ini memerlukan
penilaian tiap aktiva dari sudut pandang pelepasan (disposal),
dimana tiap aktiva dinilai berdasarkan selling price yang dapat
direalisasi jika perusahaan memilih untuk melepasnya, Namun
penentuan exit value juga mengakibatkan masalah pengukuran.
 Masalah dasar penentuan harga jual aktiva, seperti properti,
tanah, dan peralatan, dimana tidak terdapat pasar.
 Gagasan bahwa harga keluar harus didasarkan pada harga

yang timbul dari penjualan pada kondisi bisnis normal, bukan


atas paksaan likuidasi, sulit diterapkan pada aktiva tetap.
 Exit price atau selling price tidak konsisten dengan konsep

pemeliharaan modal fisik


Nilai Sekarang Didiskontokan

Menurut konsep ini, nilai sekarang arus kas masa depan yang
diharapkan akan diterima dari aktiva adalah nilai aktiva yang
relevan yang harus diungkapkan dalam neraca. Dalam metode
ini, pendapatan sama dengan perbedaan antara nilai sekarang
aktiva bersih pada akhir periode dengan nilai sekarangnya pada
awal periode, setelah dikurangi dampak investasi dan distribusi
kepada pemilik.
Penggunaan pengukuran nilai sekarang dalam akuntansi
mendapatkan dukungan dengan penerbitan FASB SFAC No.7,
”Using Cash Flow Measuremenst and Present Value
Measurements in Accounting ”. Namun terdapat tiga masalah
utama pengukuran terkait konsep ini :
 Konsep ini bergantung pada estimasi arus kas masa depan
menurut periode waktu.
 Pemilihan tingkat suku bunga yang tepat.
 Aktiva perusahaan tidak saling berhubungan, sedangkan
penghasilan dihasilkan dari kombinasi penggunaan sumber
daya perusahaan.
  
PENGAKUAN PENDAPATAN

 Transactions approach yang bersandar pada anggapan bahwa


elemen-elemen dalam laporan keuangan harus dilaporkan ketika
ada bukti adanya pertukaran dengan pihak luar (prinsip arm’s
length transactions).
 Pendekatan ini umumnya menuntut bahwa penghasilan yang

dilaporkan merupakan akibat dari berurusan dengan badan usaha


dan individu di luar unit pelapor dan hal ini menimbulkan prinsip
realisasi.
Prinsip ini menyatakan bahwa penghasilan harus diakui ketika

proses penghasilan telah lengkap atau benar-benar lengkap dan


telah terjadi pertukaran. Transaksi pertukaran adalah dasar
akuntabilitas dan menentukan pemilihan waktu pengakuan
pendapatan dan jumlah yang dicatat.
Pengukuran ( Measurement)

Pengukuran yaitu memberikan angka kepada obyek atau


kejadian dengan mengikuti aturan-aturan tertentu. Pengukuran
juga dapat diartikan sebagai proses membandingkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih tepat guna membedakan satu
alternatif dari alternatif lain dalam situasi pengambilan
keputusanni. Terdapat beberapa masalah/kendala yang
menyulitkan dalam pengukuran akuntansi, yaitu :
 Ketidakstabilan nilai dari suatu ukuran (uang)

 Keputusan arbitrary harus dibuat untuk keperluan pelaporan

berkala.
Accounting for Inflation

Sweeney, mengajukan agar elemen laporan keuangan diukur


berdasarkan nilai uang yang menggambarkan tingkat daya beli
yang sama, sehingga penilaian menghasilkan nilai yang sama
setiap tahunnya. Pendekatan ini disebut general purchasing
power adjustment, yang akan menghasilkan laporan keuangan
yang melaporkan untung dan rugi dalam daya beli.
 
Revenue Recognition and Realization

 Recognition (pengakuan) adalah proses formal untuk


mencatat sebuah transaksi atau kejadian dalam laporan
keuangan perusahaan .

 Realization adalah proses mengubah aktiva non kas menjadi


kas atau klaim menjadi kas. Akuntansi berbasis transaksi
mengakui dan melaporkan penghasilan ketika sudah jadi
(realize) atau akan terjadi (realizable).
Revenue Recognition and Realization

The American Accounting Association Committee on


Realization merekomendasikan bahwa konsep realisasi dapat
ditingkatkan jika kriteria berikut terpenuhi :

 Revenue harus dapat di ukur;


 Pengukuran harus diverifikasi oleh transaksi pasar eksternal;
 Kejadian penting telah terjadi
Revenue

FASB mendefinisikan revenue sebagai ”arus masuk atau


peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau penyelesaian
kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode dari
penyerahan atau produksi barang, sumbangan jasa atau kegiatan
lain yang merupakan operasi berkelanjutan dari entitas tersebut
Menurut GAAP, revenue harus diakui ketika dua kondisi berikut
terpenuhi :
 Revenue telah diperoleh.

 Revenue telah direalisasikan atau dapat direalisasi


Perkembangan Saat Ini

FASB dan IASB telah melakukan proyek kerjasama dalam


rangka mengembangkan suatu panduan konseptual untuk
pengakuan pendapatan dan sebuah laporan komprehensif dalam
pengakuan pendapatan. Proyek kerjasama ini dimaksudkan untuk
memperbaiki pelaporan keuangan dengan cara :
 Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam panduan konseptual

yang ada untuk pendapatan dalam Pernyataan Konsep FASB


tertentu

 Menyediakan panduan konseptual yang akan bermanfaat yang


ditujukan untuk masalah pengakuan pendapatan yang mungkin
muncul di masa mendatang.
Perkembangan Saat Ini

 Menyediakan panduan konseptual yang akan bermanfaat yang


ditujukan untuk masalah pengakuan pendapatan yang mungkin
muncul di masa mendatang.
 Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam standar yang ada
untuk bacaan yang sah dan praktik-praktik yang disetujui.
 Mengisi kekosongan dalam panduan pengakuan pendapatan
yang akan dikembangkan kemudian.
 Menetapkan standar tunggal, standar komprehensif dalam
pengakuan pendapatan.
Pengakuan Pendapatan Segera atau Ditunda

 Pendapatan diakui selama proses produksi

 Pendapatan diakui pada saat selesainya produksi

 Pendapatan diakui pada saat jasa telah dilaksanakan

 Pendapatan diakui pada saat kas diterima

 Pendapatan diakui setelah terjadi suatu kejadian


 
PENANDINGAN (MATCHING)

Proses menghubungkan pendapatan dan biaya disebut konsep


penandingan (matching).
 Cost yaitu jumlah yang dilepaskan untuk barang/harta (aset)

yang diterima atau akan diterima..


 Expense yaitu aliran keluar, penggunaan aset atau timbulnya

hutang atau kombinasinya selama satu periode karena


menyerahkan atau menghasilkan barang atau melaksanakan
kegiatan lain yang merupakan inti dari badan usaha.
PENANDINGAN (MATCHING)

 Asset yaitu kemungkinan keuntungan ekonomis masa depan


yang diperoleh atau dikontrol suatu entitas sebagai hasil dari
kegiatan atau transaksi yang telah lalu
 Loss yaitu penurunan ekuitas (aset bersih) karena transaksi
sampingan (pheripheral) atau insidentil dari ekuitas serta
karena semua transaksi, kejadian dan keadaan lainnya yang
mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang
disebabkan oleh beban atau distribusi kepada pemilik.
KONSERVATISME (CONSERVATISM)

 Sterling dalam bukunya “ Theory of the measurement of


enterprise income” menyatakan bahwa prinsip konservatisme
menekankan pada pemilihan alternatif akuntansi yang paling
kecil kemungkinannya melebih-lebihkan aset dan penghasilan.
MATERIALITAS (MATERIALITY

Accounting Research Study (ARS) nomor 7 memberikan


definisi kualitatif materialitas sebagai berikut : Suatu pernyataan,
faktor atau unsur material jika dengan memperhatikan
sepenuhnya keadaan yang mengelilinginya pada saat itu, hal itu
(pernyataan, fakta, unsur) mempunyai sifat sedemikian rupa
sehingga pengungkapannya akan kemungkinan besar
mempengaruhi atau membuat lain pertimbangan dan tingkah
laku seseorang yang wajar.
MATERIALITAS (MATERIALITY

Statement of Financial Accounting Concept no. 2, FASB


membuat pernyataan mengenai materialitas sebagai berikut:
”seorang yang mebuat keputusan akuntansi dan seorang auditor
secara terus menerus menghadapi kebutuhan akan keputusan
materialitas. Pertimbangan materialitas terutama kuantitatif
sifatnya. Hal ini berhubungan dengan pertanyaan, apakah unsur
itu cukup besar untuk dapat mempengaruhi pemakai informasi.
Unsur yang dianggap kecil untuk dianggap material kalau
dihasilkan dari transaksi yang rutin dapat dianggap jadi
material kalau timbulnya dari keadaan yang tidak normal”.
Kualitas Pendapatan (Earnings Quality)

Earning quality dapat didefinisikan sebagai korelasi antara


accounting income dengan economic income suatu badan usaha.
Terdapat beberapa teknik menilai kualitas penghasilan ;
 Membandingkan prinsip akuntansi yang digunakan

perusahaan dengan industri dan yang digunakan pesaing


 Mereview perubahan sekarang dalam prinsip akuntansi dan

perubahan dalam estimasi untuk menentukan apakah


perubahan tersebut menaikkan earnings
 Menentukan apakah pengeluaran yang ditentukan

(discretionery expenditure) seperti iklan telah ditunda dengan


membandingkan dengan periode sebelumnya
Kualitas Pendapatan (Earnings Quality)

 Mencoba menilai apakah beberapa expense seperti warranty


tidak dicerminkan dalam laporan keuangan
 Menentukan biaya penggantian dari inventory dan aset lain,
apakah tersedia kas yang memadai untuk menggantikan aset
tersebut
 Review catatan atas laporan keuangan untuk menentukan
apakah ada kerugian bersyarat yang memungkin mengurangi
pendapatan dan cash flow masa yang akan datang
 Review hubungan antara penjualan dan piutang untuk
menentukan apakah piutang meningkat lebih cepat dibanding
penjualan
Manajemen Pendapatan

Manajemen pendapatan (Earnings Management) didefinisikan


sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pegawai perusahaan
untuk mempengaruhi laporan income jangka pendek
 Taking a bath teknik dimana biaya restrukturisasi dilaporkan

lebih besar untuk mengurangi aset, dimana hal ini akan


mengurangi expense di masa depan.
 Akuntansi untk akuisisi yang kreatif. Menghindari expense di

masa depan dengan membebankan sekali pada riset dan


pengembangan yang masih dalam proses.
 Cadangan “ Cookie jar ” . Melaporkan terlalu tinggi retur

penjualan dan garansi pada saat keadaan perusahaan bagus.


Dan menggunakan kelebihan ini pada saat keadaan perusahaan
buruk.
Manajemen Pendapatan

 Menyalahgunakan konsep materialitas. Dengan sengaja


mencatat kesalahan atau mengabaikan kesalahan dalam
laporan keuangan dengan asumsi bahwa pengaruh kesalahan
ini tidak signifikan.
 Pengakuan pendapatan yang tidak tepat. Yaitu dengan
mengakui pendapatan sebelum pendapatan ini dihasilkan.
Kecurangan Dalam Pelaporan Keuangan

Terlalu agresif mengakui loss atau menetapkan cadangan

 Akuntansi Konservatif Menilai terlalu tinggi aktivitas riset dan pengembangan


  yang masih dalam proses

Pendapatan Yang Netral Pendapatan yang dihasilkan dari pandangan secara netral

Akuntansi Agresif Menetapkan terlalu rendah loss atau penetapan cadangan

Mencatat penjualan sebelum sepenuhnya memenuhi


kriteria dihasilkan dan keterukuran
Kecurangan akuntansi Mencatat penjualan fiktif
       
Tanggal Mundur Faktur
Penjualan Menetapkan terlalu tinggi persediaan    
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai