Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI O L E H NAMA KELOMPOK 6: 1. Winny Tantri ( 209420008 ) 2. Nova Sunti ( 209420010 ) 3. Andri Wijanarko ( 209420334 ) 4. Richi Andriko Tjuanta ( 209420347 )
Batasan utama dari teori akuntansi sebagai pengukuran dan komunikasi data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi yang terdiri atas 3 elemen: 1. data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi; 2. pengukuran dari data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi; 3. komunikasi dari data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi. Hakikat dari struktur teori akuntansi.

Struktur dari suatu teori akuntansi terdiri atas elemen-elemen berikut ini ;

Hakikat dari dalil, konsep teoretis & prinsip-prinsip akuntansi. 1. Dalil akuntansi adalah pernyataan yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosial dan hukum dimana akuntansi harus beroperasi. 2. Konsep teoretis umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan , yang menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi dalam suatu perekonomian bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas properti. 3. Prinsip-prinsip akuntansi adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi. 4. Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsipprinsip akuntansi yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut. Dalil-dalil akuntansi Dalil entitas Menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain.Dalil ini mendefenisikan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, kejadian dan atribut kejadian yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan.Konsep entitas ini berlaku untuk

firma, perusahaan perseorangan, korporasi(baik berupa perseroan maupun tidak) serta perusahaan kecil dan besar. Dalil kelangsungan usaha Menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen dan aktivitasnya yang berkelanjutan. Dengan demikian, laporan keuangan menyediakan suatu pandangan mengenai situasi keuangan dari perusahaan tersebut dan hanyalah merupakan sebagian dari serangkaian laporan kontinu. Dalil unit pengukuran Menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran dan pengkomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan uang. Dalil periode akuntansi Menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodik.Dengan mengharuskan entitas untuk menyediakan laporan keuangan periodik jangka pendek , dalil periode akuntansi memberlakukan adanya akrual dan deferral (tangguhan), yang penerapannya merupakan perbedaan utama antara akuntansi akrual dengan akuntansi kas. Konsep teoretis dari akuntansi Teori kepemilikan. Menurut teori ini, entitas adalah agen, perwakilan atau pengaturan dimana wirausahawan individual / pemegang saham beroperasi. Tujuan utama dari teori ini adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih pemilik.Persamaan akuntansinya adalah ; Aktiva-kewajiban = Ekuitas pemilik

Teori entitas Memandang entitas sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Persamaan akuntansinya adalah : Aktiva = Ekuitas Aktiva = kewajiban + ekuitas pemegang saham Teori dana

Memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini. Persamaan akuntansinya adalah : Aktiva = Pembatasan aktiva Prinsip-prinsip akuntansi Prinsip biaya Adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa, beban, biaya dan ekuitas. Prinsip pendapatan Menspesifikasi : hakikat dari komponen-komponen pendapatan Pendapatan telah diinterpretasikan sebagai: 1. Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari penjualan barang / jasa. 2. Arus keluar barang / jasa dari perusahaan ke pelanggannya 3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang / jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu. Pengukuran pendapatan Pendapatan diukur dalam hal nilai dari produk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi wajar.2 interpretasi utama yang timbul dari konsep ini : 1. Diskon kas dan pengurangan apapun dalam harga tetap 2. Untuk transaksi non kas, nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar wajar dari pengorbanan yang diberikan atau diterima, mana yang lebih mudah dan lebih jelas untuk dihitung. penetuan waktu dari pengakuan pendapatan Pada umumnya diakui bahwa pendapatan dan laba diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari siklus operasi dan diakui menggunakan dasar akrual atau dasar kejadian penting.Kejadian tersebut dapat berupa : waktu penjualan penyelesaian produksi atau

penerimaan pembayaran setelah penjualan

Dasar penjualan untuk pengakuan pendapatan dibenarkan karena: harga dari produk tersebut diketahui dengan pasti pertukaran telah difinalisasi dengan pengantaran barang, sehingga mengarah kepada pengetahuan yang objektif atas biaya yang terjadi dalam hal realisasi, penjualan merupakan kejadian penting Dasar penyelesaian produksi untuk pengakuan pendapatan dibenarkan ketika ada pasar & harga yang stabil untuk komoditas standar Dasar pembayaran untuk pengakuan pendapatan dibenarkan ketika penjualan akan dibuat dan ketika penilaian yang cukup akurat tidak dapat diberikan kepada produk yang akan ditransfer. 7.5.3 Prinsip pengaitan Prinsip pengaitan (matching principle) menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait, yaitu,pendapatan diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip pendapapatan, dan beban terkait kemudian diakui. Biaya produksi barang jadi untuk dijual Biaya produksi barang jdai untuk dijual umumnya meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Metode perhitungan biaya [penuh] (absorption [full] costing) memperlakukan semua biaya produksi sebagai biaya produk yang melekat ke produk tersebut, dibawa ke depan, dan dilepaskan sebagai biaya periode berjalan pada saat penjualan. Metode perhitungan biaya langsung (direct costing) hanya memperlakukan biaya produksi variabel sebagai biaya produk dan seluruh biaya overhead manufaktur tetap sebagai biaya periode berjalan. Aktiva operasi dapat didepresiasikan Aktiva operasi dapat didepresiasikan (depreciable operating asset) juga sering disebut sebagai aktiva modal yang terpakai (wasting capital asset). Karena aktiva operasi dapat didepresiasikan diasumsikan akan memberi manfaat ke lebih dari satu periode, aktiva tersebut dikapitalisasi pada biaya akuisisinya, yang kemudian dialokasikan menggunakan dasar logis selama umur manfaat aktiva tersebut.

Aktiva operasi yang tidak diapresiasikan Kelompok utama ketiga dari aktiva dan biaya terdiri atas aktiva operasi yang tidak diapresiasikan (nondepreciable operating asset), yang juga disebut sebagai aktiva modal permanen (permanent capital asset), karena diasumsikan bahwa aktiva tersebut tidak dikonsumsi selama operasi dari bisnis tersebut dilaksanakan. 7.5.4 Prinsip obejktivitas Kegunaan dari informasi keuangan sangat bergantung pada keandalan dari prosedur pengukuran yang digunakan. Karena memastikan keandalan maksimum sering kali sulit untuk dilakukan, maka akuntan telah menggunakan prinsip objektivitas (objectivity principle) untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran. 7.5.5 Prinsip konsistensi Prinsip konsistensi (consistency principle) menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan dengan cara yang konsisten dari periode ke periode. Prinsip ini mengimplikasikan bahwa prosedur akuntansi yang sama akan diterapkan kepada transaksi yang serupa sepanjang waktu. Dalam opini standar, akuntan public mengakui prinsip konsistensi dengan memperhatikan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum yang diterapkan atas dasar konsistensi dengan laporan tahun sebelumnya. 7.5.6 Prinsip pengungkapan penuh Pengungkapan penuh (full disclosure) mengharuskan laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian kejadian ekonomi yang telah memengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi investor kebanyakan. 7.5.7 Prinsip konservatisme

Prinsip konservatisme (conversatism principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yanag relevan dan andal. Secara lebih spesifik, prinsip tersebut mengimplikasikan bahwa nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban yang sebaiknya dipilih untuk dilaporkan. Oleh sebab itu, prinsip konservatisme mengharuskan bahwa akuntan menampilkan sikap pesimistis secara umum ketika memilih teknik akuntansi untuk pelaporan keuangan. 7.5.8 Prinsip materialitas Prinsip materialitas (materiality principle) merupakan suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Prinsip tersebut menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa mempedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Materialitas berfungsi sebagai pedoman implisit bagi akuntan dalam hal apa yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan keuangan, sehingga memungkinkan akuntan tersebut untuk memutuskan apa yang tidak penting atau apa yang tidak menjadi masalah berdasarkan biaya pencatatan, akurasi laporan keuangan, dan relevansi bagi pengguna. 7.5.9 Prinsip keseragaman dan komparabilitas Prinsip konsistensi mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk transaksi transaksi yang berhubungan oleh perusahaan selama waktu tertentu; prinsip keseragaman mengacu pada penggunaaan prosedur yang samaoleh perusahaan perusahaan yang berbeda. Tujuan yang diinginkan adalah untuk mencapai komparabilitas laporan keunagan dengan mengurangi keragaman yang diciptakan oleh penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan perusahaan yang berbeda. 7.5..10 Ketetapan waktu dari laba dan konservatisme akuntansi Ketepatan waktu dari laba akuntansi (timeliness off accounting earnings) telah didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukkan laba ekonomi periode sekarang. 7.6 KEBENARAN DALAM AKUNTANSI

7.6.1 Pemikiran mengenai kebenaran dalam filosofi Kebenaran berkaitan dengan pelaporan dari kejadian atau terdapatnya kondisi masalah. 7.6.2 Kemungkinan akan kebenaran dalam akuntansi a. Kebenaran sebagai netralitas Untuk menghindari dimasukkannya bias dalam pengetahuan, gambaran, dan komunikasi fakta, akuntan diharapkan bersikap netral. b. Kebenaran sebagai objektivitas Arti dari objektivitas mengacu pada kebenaran sebagai netralitas sebagaimana dibahas sebelumnya dalam bab ini. Arti kedua mengacu pada kebutuhan akan bukti sebagai pengujian atas akurasi dari informasi tersebut. c. Kebenaran, objektivitas, dan keandalan Keandalan mengacu pada kualitas yang memungkinkan pengguna data untuk mengandalkannya dengan penuh keyakinan sebagai perwakilan dari apa yang diwakili oleh data tersebut, supaya dapat diandalkan, informasi harus dapat diverifikasi, netral, dan disajikan dengan jujur. d. Kebenaran, objektivitas, dan kekerasan Bagian ini adalah perbandingan antara berbagai kelompok akuntan yang berbeda. Hubungan tersebut adalah antara objektivitas dengan tingkat kekerasan. Objektivitas dalam kasus ini adalah tingkat kesepakatan yang tinggi antara beragam kelompok akuntan. Ukuran kekerasan ialah ukuran yang dibangun sedemikian rupa untuk membuat ketidaksetujuan yang timbul antara pengukur menjadi sulit. e. Kebenaran dan peran akuntansi Menurut pandangan ini, manajemen senior sering kali mengartikulasikan satu peran anggaran tetapi para penyusun anggaran kemudian menganggap bahwa mungkin yang dimaksudkan adalah peran lain yang sangat berbeda, dimana tindakan manajemen senior yang lebih mengikuti peran yang terakhir dibandingkan dengan peran yang pertama. Pernyataan yang saling berlawanan atas peranan anggaran di sini dilihat sebagai faktor utama yang mendasari baik sikap maupun perilaku yang berorientasi pada sistem pengendalian anggaran. f. Mustahilnya kebenaran dalam akuntansi

Dengan adanya legitimasi atas pengendalian terhadap kerahasiaan dan keterbukaan, serta bahaya yang dibawa oleh pengendalian tersebut terhadap semua pihak yang terlibat, maka tidak mungkin terdapat dugaan baik yang mendukung maupun yang melawan kerahasiaan secara umum. Kerahasiaan berbeda dalam hal ini dengan kebohongan, pelanggaran janji, kekerasan, dan praktik-praktik lain untuk mana beban pembuktian berada di pundak mereka yang tergantung pada hal tersebut. Sebaliknya, kerahasiaan berbeda dari kebenaran, pertemanan, dan praktik-praktik lain yang memiliki anggapan yang menguntungkan. Kegagalan untuk menangkap kebenaran menyarankan sifat nonilmiah dari akuntansi. Pendapat terhadap pandangan bahwa akuntansi sebagai ilmu pengetahuan yang mampu memberikan kebenaran dinyatakan pertama kali oleh A.C.Littleton sebagai berikut : Bahwa teori akuntansi tidak dapat dikatakan terdiri atas penjelasan-penjelasan ilmiah. Tidak terdapat hukum akuntansi abadi yang dapat dibandingkan dengan hukum yang abadi dari alam; tidak ada pengujian dan eksperimen terkendali untuk menghasilkan data yang dapat ditetapkan sebagai rumus matematika untuk menyatakan hubungan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai