Anda di halaman 1dari 18

P4

Struktur Teori Akuntansi

Teori Akuntansi
Sri Wahyu Handayani SE.,MMSI
0311068901
Sub Pokok Bahasan
1. Elemen Struktur Teori Akuntansi
2. Tujuan Laporan Keuangan
3. Sifat Postulat Akuntansi
 Postulat Akuntansi
 Konsep Teoritis Akuntansi
 Prinsip Dasar Akuntansi
 Standar Akuntansi
Elemen Struktur Teori Akuntansi

Tujuan Laporan Keuangan

Postulat Akuntansi Konsep Teoretis Akuntansi

Prinsip Akuntansi

Teknik Akuntansi
Elemen Struktur Teori Akuntansi
 Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
 Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah terima
karena kesesuaiannya dengan (untuk menopang dan mewujudkan)
laporan keuangan yang menggambarkan aspek ekonomi, politik,
sosiologis dan hukum suatu lingkungan di mana akuntansi itu
beroperasi.
 Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat
membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang
juga sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan (untuk
menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat – sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi
bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
 Prinsip dasar akuntansi adalah prinsip sifat – sifat yang mendasari
akuntansi dan seluruh outputnya (laporan keuangan) yang menjadi
dasar dalam pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang
dipakai dalam menyusun laporan keuangan
 Standar akuntansi adalah peraturan – peraturan khusus yang
dijabarkan dari prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang
bagaimana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap
semua transaksi atau kejadian – kejadian tertentu yang dialami oleh
suatu lembaga (entity) organisasi atau perusahaan
POSTULAT AKUNTANSI
Ada 4 postulat akuntansi yang meliputi :
 Postulat Kesatuan (Entity);
Menurut konsep ini kita bisa menyusun laporan keuangan
sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap
perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah
dari pemiliknya.
Yang menjadi perhatian dalam postulat ini adalah para
pemakai laporan keuangan bukan pada apa yang diinginkan
oleh teori akuntansi.
Contoh : Akuntansi sosial; akuntansi lingkungan; akuntansi
SDM, dll
 Postulat Kelangsungan Usaha (Going concern);
Postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses
penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Artinya bahwa perusahaan
dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi dimasa yang akan datang. Jadi postulat ini
membenarkan metode historical cost dan book value terhadap asset.
a. Biaya Historis (Historical cost method) adalah aktiva dicatat sebesar pengeluaran
kas/setara kas yang dibayar atau sebesar niali wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang
diterima sebagai penukar dari kewajiban (obligation) , atau dalam keadaan tertentu (mis:
pajak penghasilan), dalam jumlah kas/setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
b. Nilai buku (book value) suatu aktiva atau kelompok aktiva biasanya adalah harga pada saat
aktiva tersebut diperoleh (nilai historis), -yang pada banyak kasus adalah sama dengan harga
belinya yang dikurangi dengan sejumlah depresiasi yang telah dibebankan selama umur
penggunaan aktiva tersebut.
 Postulat Alat Ukur (Unit of measure);
Postulat ini menganggap bahwa setiap transaksi harus diukur
dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam (alat ukurnya
adalah uang/rupiah).
Keterbatasannya ; informasinya dalam bentuk mata uang; nilai
berfluktuasi karena tergantung kepada kemampuan dari daya beli
uang tersebut.
 Postulat Periode Akuntansi (Accounting Period);
Dalam menyajikan laporan keuangannya harus dilakukan secara
periode. Pengertian periode adalah jangka waktu pelaporan yang
dapat bulanan, per triwulan, caturwulan, semester dan tahunan
KONSEP TEORI AKUNTANSI
 The Proprietory Theory;
Menurut konsep ini, entity adalah sebagai agen, perwakilan atau
penugasan dari pengusaha atau pemilik.
Tujuan utamanya adalah menentukan dan menganalisa kekayaan
bersih perusahaan yang merupakan hak si pemilik.
ASSET – LIABILITIES = PROPRIETOR’S EQUITY

 The Entity Theory


Teori ini menganggap entity sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan
dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian yang harus
dilayani bukan pemilik. Dengan demikian yang menjadi
perhatiannya adalah income
ASSET = EQUITIES ASSET = LIABILITIES + STOCKHOLDER’S EQUITY
 The Fund Theory;

Teori ini menganggap unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan kewajiban

yang ditetapkan sebagai pembatasan – pembatasan terhadap penggunaan aset tersebut.

Perhatian teori ini adalah asset.


ASSET = PEMBATASAN ASSET

 The Enterprise Theory;

Konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi

adalah pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, baik secara langsung ataupun

tidak. Serta meningkatkan pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat.

Masyarakat disini adalalah tidak hanya pemilik, manajemen, dan pegawai perusahaan,

tetapi juga termasuk kreditur, pemerintahan, supplier, pembuat kebijakan (regulator),

pelanggan, dan masyakat luar.


 Residual Equity Theory;
Konsep ini merupakan bagian dari entity theory atau disebut juga
proprietory theory dan entity theory. Yang menjadi pusat perhatian
dari pelapor akuntansi adalah pemegang saham biasa
AKTIVA – KEWAJIBAN-EKUITAS PREFEREN =EKUITAS RESIDU

 Commander Theory;
Teori ini menganggap bahwa yang harus diperhatikan adalah mereka
yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan kontrol
ekonomi atas pengembangan yang efektif terhadap suatu lembaga.
Perhatiannya adalah pertanggung jawaban dalam mengelola kekayaan
yang diamanahkan kepadanya
 The Investor Theory;

Teori ini menganggap bahwa yang perlu diperhatikan adalah


ASSET = SPESIFIK
investor/kreditur EKUITASdan
(specific equities) + RESIDUAL EQKUITAS
residual equities (pemegang
saham)
Prinsip Dasar Akuntansi
Arti penting Prinsip Akuntansi :
1. Dasar untuk pedoman penentuan perlakuan akuntansi
dalam menyusun maupun menginterpretasikan laporan
keuangan.
2. Pedoman peringkasan dan pengungkapan informasi
keuangan.
3. Suatu kesepakatan / aturan main tentang bagaimana
laporan keangan disusun agar terjadi komunikasi yang
efekttif antarra pihak-pihak yang terpisah secarra fisik
dan fungsional
Karakteristik Prinsip Akuntansi, menurut P&L menyarankan agar
karakteristik berikut melekat pada seperangkat prinsip akuntansi:
 Prinsip akuntansi menunjukkan pedoman umum yang lengkap tentang
fungsi akuntasi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan
suatu perusahaan.
 Prinsip akuntansi tidak harus dikembangkan mengikuti praktik akuntansi
yang sedang berjalan karena praktek akuntansi yang sedang berjalan itu
sering dilandasi oleh prinsip dan konsep yang dalam beberapa hal saling
bertentangan dan secara teoritis tidak konsisten.
 Prinsip akuntansi hendakna tidak bertentangan atau mendorong
pelangggaran terhadap ketentuan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku tetapi penyusunan prinsip akuntansi tidak harus menganut konsep,
pengertian, pendekatan, kebijaksanaan dan praktik hukum/yuridis tersebut
 Prinsip akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan
keuangan, dapat diandalkan dn relevan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen, investor, pemerintah dan masyarakat umum.
 Prinsip akuntansi harus juga logis dan dikembangkan atas dasar penalaran
yang jelas sehingga dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan
dengan akuntansi.
Unsur & kedudukan prinsip akuntasi berterima umum
Prinsip Dasar Akuntansi
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dasar
yaitu:
 Dasar akrual

Dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi


didasarkan pada kejadian atau peristiwa bukan didasarkan
pada transaksi kas

 Kelangsungan usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa
entity yang dimaksud akan terus melanjutkan
usahanya(tidak ada likuidasi)
Prinsip Dasar Akuntansi
1. The cost principle; biaya historis atau biaya akuisisi adalah dasar
penilaian yang tepat untuk pengakuan semua barang, jasa, beban,
biaya dan ekuitas

2.The revenue principle; Revenue diartikan sebagai 1) arus masuk aktiva


bersih dari penjualan barang atau jasa, 2) arus kekeluar barang atau jasa
dari perusahaan kepada pelanggan, dan 3) produk yang dihasilkan
perusahaan dalam periode tertentu.

Pengukuran revenue dalam bentuk nilai barang atau jasa yang


dipertukarkan dalam arm’s length transaction (representasi setara kas
bersih atau present discounted value yang diperoleh)
Pengakuan pendapatan; 1) reliable income measurement, 2) accrual
basis, 3) critical event basis (saat penjualan, penyelesaian produksi,
penerimaan pembayaran dari penjualan)
3. The matching principle, beban harus diakui pada periode yang sama
sehubungan dengan pendapatannya.
4. The objectivity principle;
5. The consistency principle; Menurut prinsip ini, kejadian ekonomis
yang sejenis harus dicatat, dilaporkan secara konsisten dari satu periode
ke periode yang lain. Artinya prosedur akuntansi yang sama harus
diterapkan dalam periode itu.
6. The full disclosure principle; Laporan keuangan didesain dan
disajikan sebagai kumpulan potret dari kejadian ekonomi yang
mempengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan berisi cukup
informasi, sehingga membuat orang baik umum atau investor paham
dan tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut .
7. The conservatism principle; Menurut prinsip ini, apabila kita
dihadapkan untuk memilih di antar dua atau lebih prinsip/teknik
akuntansi yang sama – sama diterima, diutamakan pilihan yang
memberikan pengaruh keuntungan yang paling kecil pada equity
pemilik.
Artinya pada prinsipnya adalah menganut sikap “PESIMIS”
8. The materiality principle; Menurut prinsip ini, transaksi dan
kejadian yang memiliki pengaruh ekonomi yang penting dapat dicatat
dengan cara yang dipermudah tanpa melihat apakah sesuai dengan
prinsip dasar akuntansi atau tidak serta perlu atau tidak diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai