CHAPTER 9
REVENUE
Pendapatan berasal dari kata dasar “dapat”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian pendapatan adalah hasil kerja (usaha dan sebagainya). Pengertian pendapatan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan definisi pendapatan secara umum. Pada
dari latar belakang disiplin ilmu yang digunakan untuk menyusun konsep pendapatan bagi pihak-
pihak tertentu.
Setidaknya terdapat dua disiplin ilmu yang memiliki penafsiran tersendiri mengenai
pengertian pendapatan. Disiplin ilmu yang pertama adalah Ilmu Ekonomi sedangkan yang kedua
adalah disiplin Ilmu Akuntansi. Pengertian pendapatan menurut Ilmu Ekonomi adalah nilai
maksimum yang dapat dikonsumsi seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan
keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian pendapatan menurut
Ilmu Ekonomi menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu
periode. Dengan kata lain, pengertian pendapatan menurut Ilmu Ekonomi adalah jumlah harta
kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan
dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode dan menekankan pada jumlah nilai
statis pada akhir periode. Secara sederhana, pengertian pendapatan menurut Ilmu Ekonomi
adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan
Pendapatan merupakan elemen kunci dalam laporan keuangan dan cukup penting untuk
penyusun dan pengguna laporan keuangan. Laporan pendapatan mencerminkan operasi masa
lalu perusahaan dan digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan. Meskipun menentukan
pendapatan adalah bagian penting dari pengukuran kinerja, pengukuran tersebut tidak selalu
mudah karena terdapat banyak model bisnis yang berbeda. Dalam bab ini akan dilihat mengenai
Pendapatan adalah hubungan antara kegiatan moneter yang menaikkan nilai perusahaan yang
berasal dari kegiatan produksi dan penjualan output yang dihasilkan perusahaan. Pengertian
tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini ada beberapa pandangan yang
1. IAS 18/ AASB 118 – Revenue Pendapatan merupakan aliran masuk bruto manfaat
ekonomi selama satu periode yang berasal dari kegiatan rutin suatu entitas yang
akuntansi dalam bentuk peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang berasal dari
3. FASB Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode yang berasal dari penyerahan
atau produksi barang atau jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama entitas.
Paton dan Littleton: Pendapatan menunjukkan pencapaian bruto atau kinerja bruto perusahaan,
sementara beban (expense) mewakili usaha perusahaan. Penyandingan pendapatan dan beban
Bedford: Profit akan naik hanya atas aktivitas yang merupakan operasi bisnis entitas, tidak
termasuk yang merupakan hasil dari penerapan metode auntansi. Operasi bisnis yang umum dari
entitas meliputi:
B. perolehan jasa
C. penggunaan jasa
E. penyerahan jasa
Terdapat dua konsep yang erat hubungannya dengan proses pendapatan, yakni konsep proses
Process).
Proses pembentukan pendapatan (Earning Process) adalah suatu konsep tentang terjadinya
pendapatan. Konsep ini berdasarkan pada asumsi bahwa semua kegiatan operasi yang diperlukan
dalam rangka mencapai hasil akan selalu memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan
berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut melakukan kegiatan
produksi. Kegiatan operasi yang dimaksud dalam pengertian di atas adalah kegiatan yang
Proses realisasi pendapatan (Realization Process) adalah proses pendapatan yang terhimpun atau
terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas kontrak penjualan. Proses realisasi
pendapatan (Realization Process) dimulai sejak tahap terakhir kegiatan produksi yaitu pada saat
barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada pelanggan. Jika kontrak penjualan
mendahului produksi barang atau jasa, maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi karena
Historical Perspective
Selama abad ke-19, income (profit) bagi entitas bisnis ditentukan berdasarkan konsep
peningkatan dalam kekayaan bersih, yang dilakukan baik melalui kebijakan akuntansi
penggantian atau dengan penilaian aset secara periodik (Chatfield). Namun, konsep ini dianggap
berkontribusi atas terjadinya bencana eknomi yang mengarah pada depresi besarbesaran tahun
1930-an karena penilain aset yang berlebihan. Konsep ini kemudian digantikan secara bertahap
Menurut Coombes dan Martin, pengakuan pendapatan dapat terjadi pada satu bagian/ poin dalam
1. Devinising an idea
2. making purchase
4. commencing production
6. completing of production
9. receipt of cash
Analysis of criteria for revenue recognition
Pendapatan dapat diukur secara andal, dengan prinsip konservatisme yaitu diakui pada saat
terealisasi secara aktual. Namun, pada akuntansi nilai wajar, perubahan nilai aset akan dicatat
sebagai beban dan atau pendapatan karena menahan aset. Hal ini konsisten dengan pendekatan
basis akrual tetapi tidak konsisten dengan konsep realisasi dan historical cost. Masih diperlukan
adanya dasar yang valid atas pengakuan pendapatan dalam standar yang menggunakan akuntansi
nilai wajar. Menurut FASB, pendapatan dan gain tidak akan diakui jika belum terealisasi
(realised) atau dapat terealisasi (realisable). Menurut Theory of Monograhp No.3, terealisasi
(realised) artinya bahwa aset yang diterima adalah kas atau klaim atas kas sedangkan dapat
terealisasi (realisable) adalah bahwa aset yang diterima siap dikonversi menjadi sejumlah kas
atau klaim atas kas. Menurut Paton dan Littleton, berdasarkan pandangan mayoritas, pendapatan
terealisasi ketika dibuktikan dengan kas atau cash receipt atau piutang atau aset lancar lainnya.
Perbedaan realisasi (realisation) dan pengakuan (recognition): Pengakuan: Untuk dapat dianggap
valid dan ada; memerlukan arus masuk aset atau perubahan nilai aset yang dapat diukur secara
kuantitatif Realisation: untuk mengubah menjadi kas atau uang; memerlukan arus masuk aset
lancar.
Aspek kriteria measurability adalah terjaminnya collectability kas yang tergantung dari
berpendapat bahwa measurability dan permanence merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk
objektif untuk menentukan nilai penjualan. Objektif di sini dapat diartikan tidak bias dan dapat
dibuktikan oleh investigator kompeten lainnya. Sementara permanence memiliki makna bahwa
sekali diakui, maka tidak ada alasan lagi untuk membalik akun pendapatan.
Existence of a transaction
Ketika sebuah pihak eksternal dalam transaksi jangka panjang menyatakan kesediaan untuk
membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan, transaksi ini tentu merupakan bukti
obyektif dari peningkatan nilai perusahaan. Pihak luar memberikan bukti yang menguatkan nilai
output.
Pendapatan tidak dihasilkan (diperoleh) sampai perusahaan telah melakukan sebagian besar
kegiatan yang memperoleh pendapatan. Pendapatan tidak dianggap telah diperoleh sampai
kasus tidak menciptakan pendapatan karena tidak ada kinerja yang dilakukan oleh penjual.
1. Adanya kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan akan mengalir ke atau dari
entitas;
B. Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118 Revenue:
A. Sale of goods, Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah
diserahkan ke pembeli atau jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi
ekonomi transaksi dari pada aspek legal. Meskipun barang telah diserahkan ke
pembeli, jika risiko signifikan kepemilikan barang masih ditahan penjual maka hal ini
idak termasuk penjualan dan pendapatan tidak diakui (IAS 18/ AASB 118 par 16).
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui ketika kondisi-kondisi berikut ini
entitas,
Pengecualian:
kontrak pekerjaan.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjulan dilakukan, yaitu
pada penjulaan dengan metode installments dan cost recovery. Metode ini
B. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118 par 20) Ketika outcome transaksi terkait
pemberian jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan dapat diakui pada periode
pelaporan. Outcome transaksi dapat diestimasi secara andal jika kondisi berikut ini
terpenuhi:
andal,
biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi dapat diukur
secara andal
C. Interest, royalties, and dividends Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat
pendapatan bunga di akhir periode akuntansi. Pendapatan atas bunga, royalti dan
pembayaran dibuat.
IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat prinsip-
prinsip yang komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan karena
dilatarbelakangi oleh:
literature yang ada belum menyajikan dengan baik terkait transaksi pendapatan,
transaksi pendapatan saat ini menjadi lebih kompleks, missal: transaksi gabung
FASB dan IASB mengusulkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan
berikut ini:
mereka timbul dan mengukurnya dengan nilai wajar pada tanggal mereka timbul
Entitas pelaporan harus mengukur pendapatan yang timbul dari kenaikan aset atau
penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya) pada nilai wajar atas kenaikan
terealisasinya pendapatan,
IASB sementara menyetujui bahwa dua kriteria berikut harus dipenuhi dalam pengakuan
pendapatan:
kriteria elemen: terjadinya kenaikan aset atau penurunan liabilitas yang
kriteria pengukuran:
(1) aset atau liabilitas diukur dengan sifat-sifat atau atibut yang relevan, dan
(2)kenaikan aset atau penurunan liabilitas dapat diukur dengan reliabilitas yang
cukup.
Definisi pendapatan yang diadopsi IASB adalah bahwa pendapatan dapat mencakup hasil
dari perubahan nilai bersih aset. Beberapa standar IASB mengharuskan keuntungan dan kerugian
(gain and losses) yang timbul dari pengukuran kembali aset dimasukkan dalam operating income
atau dalam comprehensive income merskipun telah terealisasi atau belum terealisasi. Sebagai
akibatnya, penyusun standar perlu memperhatikan bagaimana penyajian terbaik atas informasi
IASB dan FASB melakukan proyek kerja terkait penyajian laporan keuangan, termasuk
Kesimpulan sementara: