Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indah Gustika

NIM : A031211087
RMK
PENDAPATAN

A. PENGERTIAN PENDAPATAN
Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisikan pendapatan dan untung sebagai berikut:
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities
(or combination of both) from delivering or producing goods, rendering services, or other
activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations. Gains are increase
in equity (net assets) from peripheral or incidental transaction of an entity and from all other
transactions and other events and circumstances affecting the entity except those that result
from revenues or investments by owners.
Karakteristik-karakteristik yang membentuk pengertian pendapatan adalah:
1) Aliran masuk atau kenaikan aset
2) Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang menerus
3) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban
4) Suatu entitas
5) Produk perusahaan
6) Pertukaran produk
7) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk
8) Mengakibatkan kenaikan ekuitas

B. PENGAKUAN PENDAPATAN
Pengakuan merupakan pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statement keuangan. Pengertian pendapatan harus
dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga
harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang
memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara
resmi) sebagai koseptual. Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui
jika memenuhi kualitas terukuran dan keterandalan.
1. Pembentukan Pendapatan
Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk,
terhimpun, atau terhak bersamaan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses
berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Operasi
perusahaan meliputi kegiatan produksi, penjualan, dan pengumpulan piutang. Konsep
pembentukan sering disebut pendekatan proses pembentukan pendapatan atau
pendekatan kegiatan. Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan
hasil/capaian serta kontinuitas usaha.
2. Realisasi Pendapatan
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terbentuk pada saat terjadi
kesepakatan atau kontrak dengan pihak independent (pembeli) untuk membayar produk
baik produk telah selesai dan diserahkan atau belum dibuat sama sekali. Berdasarkan
konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi yaitu transaksi penjualan atau
kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi pendapatan belum
terjadi atau terbentuk.
3. Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pendapatan baru dapat diakui setelah suatu produk selesai diproduksi dann penjualan
benar-benar telah terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang, FASB mengajukan
dua kriteria pengakuan pendapatan (dan utang) dan harus dipenuhi, yaitu: 1) Terealisasi
atau cukup pasti terealisasi 2) Terbentuk/terhak

C. SAAT PENGAKUAN PENDAPATAN


1. Pada Saat Kontrak Penjualan

Dapat terjadi perusahaan telah menandatangani kontrak penjualan bahkan sudah


menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi
barang. Pada saat ini pendapatan sudah terealisasi tetapi belum terbentuk. Pengakuan
harus menunggu sampai proses penghimpunan cukup selesai yaitu di tahap penjualan.
Sementara, pembayaran dimuka harus diakui sebagai kewajiban sampai barang atau
jasa diserahkan kepada pembeli.
2. Selama Proses Produksi Secara Bertahap
Dalam industry tertentu, pembuatan produk memerlukan waktu yang cukup lama.
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap sejalan dengan kemajuan
proses produksi atau sekaligus pada saat projek selesai dan dikerjakan.
3. Pada Saat Produksi Selesai
Jika sudah ada kontrak penjualan sebelumnya tidak menjadi masalah dengan
pengakuan pada saat produk selesai karena pendapatan sudah terealisasi pada saat
produk selesai pendapatan secara substansial sudah terbentuk.
4. Pada Saat Penjualan
Merupakan dasar paling umum pada saat penjualan kriteria penghimpunan dan realisasi
telah terpenuhi karena telah ada kesepakatan pihak lain untuk membayar jumlah rupiah
pendapatan secara objektif. Demikian, saat penjualan merupakan saat yang kritis dalam
operasi perusahaan sehingga menjadi standar utama dalam pengakuan pendapatan.
5. Pada Saat Kas Terkumpul
Pengakuan pendapatan pada saat kas terkumpul merupakan pengakuan pendapatan
berdasarkan asas kas yang banyak digunakan untuk transaksi penjualan barang atau jasa
telah diserahkan tapi kas baru diterima secara berkala dalam waktu cukup panjang.
Alasan menggunakan ini karena adanya ketidakpastian tentang kolektibilitas atau
ketertagihan piutang, dengan cara ini pendapatan diakui sejumlah kas yang diterima
pada saat kas diterima dan kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan dasar kas tersebut.

D. SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASA


Untuk jasa jangka pendek, saat penerimaan kas merupakan saat yang umum untuk
mengakui pendapatan karena penerimaan kas biasanya terjadi hampir bersamaan dengan
penyelesaian pekerjaan jasa. AICPA memberikan pengakuan umum untuk penjualan jasa
sebagai berikut:
1. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan satu pekerjaan, pendapatan harus diakui
pada saat pekerjaan telah dilakukan.
2. Jika pemberian jasa terdiri dari serangkaian pekerjaan, maka pendapatan harus diakui
selama periode berjalan.
3. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan secara bertahap,
pendapatan dapat diakui saat seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
4. Jika terdapat ketidakpastian yang tinggi, pendapatan baru diakui setelah kas terkumpul.

E. PROSEDUR PENGAKUAN
Saat pengakuan pendapatan diatas merupakan ketentuan pada level penetap standar. Agar
dapat dilaksanakan di level perusahaan, kaidah tersebut harus dijabarkan secara teknis dan
procedural dalam bentuk kebijakan akuntansi perusahaan. Kebijakan akuntansi perusahaan
harus menetapkan kejadian atau kegiatan internal apa yang dapat digunakan sebagai pemicu
pencatatan ke dalam sistem akuntansi.

F. PENYAJIAN
Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisah antara pendapatan
dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan luar biasa, dan cara
menuangkannya dalam statemen laba-rugi.

Anda mungkin juga menyukai