Dalil akuntansi adalah prinsip-prinsip atau aksioma-aksioma yang telah terbukti dan diterima secara umum dalam praktik
akuntansi. Dalil ini sangat penting karena menggambarkan kerangka kerja yang memandu pembuatan keputusan akuntansi, dengan
mempertimbangkan tujuan utama dari laporan keuangan. Dalam konteks ini, dalil-dalil akuntansi mencerminkan lingkungan ekonomi,
politik, sosial, dan hukum di mana suatu entitas akuntansi beroperasi. Mereka memberikan landasan untuk penyusunan kebijakan dan
prosedur akuntansi yang memastikan bahwa entitas tersebut dapat berfungsi secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan pemangku
kepentingan. Berikut beberapa dalil akuntansi :
1). Proprietary Theory: Teori ini menekankan bahwa pemilik atau pemegang saham adalah pihak yang memiliki klaim tertinggi terhadap
aset perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi. Dalam konteks ini, perusahaan dianggap sebagai ekstensi dari pemiliknya, dan laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilik tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
2). Entity Theory: Teori ini menganggap bahwa perusahaan adalah entitas yang terpisah dari para pemiliknya. Dengan kata lain,
perusahaan dianggap memiliki entitas hukum yang terpisah dari pemiliknya. Oleh karena itu, laporan keuangan harus memberikan
gambaran yang jelas tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan sebagai entitas terpisah, tidak hanya fokus pada kepentingan
pemiliknya.
3). Fund Theory: Teori ini menekankan bahwa perusahaan adalah sekumpulan dana atau fund yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dana ini berasal dari berbagai sumber, termasuk modal pemilik, pinjaman, dan pendapatan operasional. Dalam konteks ini, laporan
keuangan harus mencatat dengan jelas sumber dan penggunaan dana tersebut.
4). Enterprise Theory: Teori ini melihat perusahaan sebagai entitas bisnis yang beroperasi di lingkungan ekonomi tertentu. Fokusnya
adalah pada pengelolaan aset perusahaan dan pencapaian tujuan bisnis dalam konteks kompetisi pasar. Laporan keuangan dalam teori ini
harus memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya.
5). Residual Equity Theory: Teori ini menekankan bahwa pemegang saham adalah pemilik residu dari kekayaan perusahaan setelah semua
kewajiban telah dilunasi. Dalam konteks ini, laporan keuangan harus memberikan informasi yang memadai tentang tingkat pengembalian
investasi kepada pemegang saham setelah mempertimbangkan kepentingan kreditor dan pihak lainnya.
6). Stewardship Theory: Teori ini menekankan peran manajemen sebagai pengelola aset perusahaan untuk kepentingan para pemiliknya.
Manajer dianggap sebagai penjaga atau pengurus (steward) yang harus bertanggung jawab atas pengelolaan yang baik terhadap aset
perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan harus memberikan informasi yang memadai untuk menilai kinerja manajemen dalam
menjalankan tugas stewardship mereka.
7). Investor Theory: Teori ini menekankan bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan bagi
investor dalam membuat keputusan investasi mereka. Dalam konteks ini, laporan keuangan harus mencatat dengan jelas kinerja perusahaan
dan prospeknya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada investor tentang nilai perusahaan.
Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah seperangkat aturan dan pedoman yang digunakan oleh para akuntan dalam menyusun laporan keuangan
sebuah entitas bisnis. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan adalah relevan, dapat
diandalkan, dan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari periode lainnya atau dengan laporan keuangan dari entitas bisnis lain.
Berikut adalah penjelasan mengenai prinsi-prinsip akuntansi:
Teknik Akuntansi
Teknik akuntansi merujuk pada serangkaian aturan dan prosedur yang diterapkan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan
melaporkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Teknik-teknik ini dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip dasar akuntansi dan bertujuan untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan adalah akurat, relevan, dapat
diandalkan, dan dapat dibandingkan. Berikut adalah beberapa teknik akuntansi yang umum digunakan dalam praktik akuntansi:
1). Metode Akrual: Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat pendapatan dan biaya saat mereka terjadi, bukan saat uang
secara fisik diterima atau dibayar. Dengan menggunakan metode ini, transaksi dicatat dalam periode waktu di mana mereka memberikan
manfaat ekonomi kepada perusahaan, yang memungkinkan laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan secara akurat.
2). Metode Kas: Metode ini mencatat pendapatan dan biaya hanya ketika uang secara fisik diterima atau dibayar. Ini berarti bahwa transaksi
dicatat pada saat kas masuk atau keluar, tanpa memperhatikan kapan transaksi sebenarnya terjadi. Metode ini sering digunakan untuk tujuan
pengelolaan kas dan pemantauan arus kas, tetapi mungkin tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kinerja perusahaan.
3). Metode Persediaan: Metode ini digunakan untuk menghitung nilai persediaan barang dagang. Dua metode yang umum digunakan
adalah metode FIFO (First In, First Out) dan metode LIFO (Last In, First Out). Metode ini mempengaruhi bagaimana biaya persediaan
dihitung dan akibatnya, juga mempengaruhi laba bersih yang dilaporkan.
4). Metode Penyusutan: Metode ini digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tetap (seperti mesin, bangunan, dan kendaraan) selama
masa manfaatnya. Metode penyusutan yang umum termasuk metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Pilihan
metode penyusutan dapat mempengaruhi laba bersih yang dilaporkan dan nilai aset dalam laporan keuangan.
5). Metode Penilaian Investasi: Perusahaan sering memiliki investasi dalam bentuk saham atau surat berharga lainnya. Metode penilaian
investasi mengatur bagaimana investasi ini dinilai dalam laporan keuangan. Misalnya, investasi bisa dinilai dengan harga pasar saat itu atau
dengan metode nilai wajar.
6). Metode Alokasi Biaya Overhead: Metode ini digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead (biaya tidak langsung) ke departemen
atau produk tertentu. Metode alokasi biaya overhead yang umum meliputi metode biaya jam kerja langsung, biaya unit, atau metode biaya
langsung.
7). Metode Penyusutan Piutang: Ketika perusahaan menghadapi piutang yang tak tertagih, metode penyusutan piutang digunakan untuk
memperkirakan jumlah yang tidak dapat ditagih dan memperlakukan itu sebagai biaya pada periode tersebut.
8). Metode Pengakuan Pendapatan: Metode pengakuan pendapatan mengatur kapan pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan. Ini
termasuk metode persentase penyelesaian, metode penyelesaian persediaan, dan metode pengakuan pendapatan khusus untuk berbagai jenis
transaksi.
Semua teknik ini, bersama dengan berbagai aturan dan prosedur lainnya, membentuk kerangka kerja yang komprehensif untuk
mencatat, mengolah, dan melaporkan informasi keuangan. Penerapan teknik akuntansi yang tepat dan konsisten sangat penting untuk
memastikan bahwa laporan keuangan memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja dan posisi keuangan sebuah perusahaan.