Anda di halaman 1dari 5

1.

Elemen Struktur Teori Akuntansi :


- Tujuan Laporan Keuangan, yaitu menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai informasi.
- Postulat Akuntansi, merupakan pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga sebagai aksioma yang sudah diterima karena kesesuainnya
dentgan tujuan laporan keuangan serta sesuai dengan keadaan ekonomi, social, politik,
dan hokum tempat akuntansu beroperasi.
- Konsep Teoritis Akuntansi ialah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian laporan
keuangan (dapat membuktikan kebenarannya sendiri), serta menggambarkan sifat-sifat
akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas, ditandai dengan adanya pengakuan
pemilikan pribadi atas kekayaan.
- Prinsip Akuntansi adalah sifat dasar yang mendasasri akuntansi dan outputnya, suatu
aturankeputusan umum. Prinsip Akuntansi dijabarkan dari tujuan, postulat, dan konsep
teoritis sebagai dasar pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang digunakan
dalam pentyusunan laporan keuangan.
- Standar Akuntansi merupakan aturan khusus atau spesifik yang diturunkan dari prinsip
dasar akuntansi yang mengatur mengenai bagaimana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi, peristiwa, atau kejadian tertentu yang dialami
perusahaan.

2. IAI (2009) menyatakan tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bbagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan Keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

3. Sifat Postulat Akuntansi :


- Postulat Entity
Bermakna bahwa akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi suatu entitas yang terpisah
dan dibedakan dari pemilik.
- Postulat Going Concern
Postulat ini menganggap bahwa keberlangsungan perusahaan akan terus ada dan
beroperasi dalam jangka waktu tidak terbatas. Postulat ini membenarkan penilaian asset
secara historical cost atau book value.
- Postulat Unit of Measure
Memiliki nama lain monetary unit postulat, postulat ini beranggapan bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan satu alat ukur standar, yaitu alat ukur moneter.
- Postulat Accounting Period
Postulat ini menekankan bahwa walaupun akuntansi memegang postulat going concern,
tetapi posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahannya harus dilaporkan secara periodic
atau berdasarkan kurun waktu tertentu.
4. Konsep Teoritis Akuntansi
- The Propietary Theory
Konsep teori ini menganggap entitas sebagai agen, perwakilan, yang menerima tugas dari
pengusaha atau pemilik. Oleh sebab tersebut, propieter (pemilik) merupakan pusat
perhatian yang akan dilayani oleh informasi akuntansi. Pelayanan yang dilakukan
informasi akuntansi terwujud dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan. Tujuan teori ini adalah menentukan serta menganalisis kekayaan
bersih (net worth) perusahaan yang merupakan hak pemilik, tyang dapat dinyatakan
dalam persamaan : Asset-Liability = Propietor’s Equity.
- The Entity Theory
Pada teori ini, entitas dianggap sebagai atau unit usaha yang terpisah dan berbeda dari
pihak yang menanamkan modal. Teori ini berfokus pada unit usaha yang menjadi pusat
perhatian dalam penyajian informasi keuangan. Persamaan akuntansi yang
menggambarkan hal tersebut ialah : Asset = Liabilitas + Stockholder’s Equity.
- The Fund Theory
Pusat perhatian pada teori ini ialah sekelompok aset yang ada dan kewajiban yang harus
ditunaikan, disebut fund, dengan masingmasing pos memiliki aturan dalam
penggunaannya. Teori fund beranggapan bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi
dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan terhadap penggunaan aset tersebut.
Teori ini dirumuskan dengan persamaan akuntansi : Asset = Pembatasan Asset
- The Enterprise Fund
Konsep teori ini memebrikan pusat perhatian pada keseluruhan pihka yang terlibat atau
memiliki kepentingan terhadap entitas atau perusahaan. Pihak tersebut antara lain
pemilik, pemerintah, masyarakat, kreditur, klien, dan pihak yang berkepentingan lainnya.
- Residual Equity Theory
Teori ini merupakan kombinasi dari proprietary theory dan entity theory. Sorotan utama
dalam teori ini adalah pemegang saham biasa (residual equity). Pendekatan ini bertujuan
memberikan informasi yang lebih baik dalam pembuatan keputusan investasi bagi
pemegang saham biasa. Persamaan akuntansi pada konsep ini dirumuskan : Asset –
Liability – Preffered Equities + Residual Equity
- Commander Theory
Commander disinonimkan dengan manajemen perusahaan, yang dalam teori ini sangat
memperhatikan fakta bahwa manajemen membutuhkan informasi untuk dapat
menjalankan peran sebagai perwakilan dari pemilik untuk menjalankan perusahaan.
Infromasi keuangan yang ditekankan teori ini terletak pada bagaimana pertanggung
jawaban manajemen sebagai pihak yang dipercaya (commander) dalam mengelola
sumber daya perusahaan.
- The Investor Theory
Pusat perhatian teori ini adalah pada investor yaitu kreditur dan pemegang saham. Teori
ini dirumuskan dengan persamaan akuntansi : Asset = Specific Equities + Residual
Equities. Equitas Spesifik terdiri dari kewajiban (liability) dan saham preferen, sedangkan
ekuitas saham biasa setara dengan ekuitas saham preferen.
- Specific Equity
Dianggap sebagai kreditor dan pemegang saham preferred, sedangkan sisanya adalah
pemegang saham biasa.

5. Prinsip Dasar Akuntansi


- The Cost Principles
Barang, jasa, biaya, harga pokok, dan ekuitas, paling tepat menggunakan dasar penilaian
historical cost, yaitu dinilai berdasarkan harga perolehannya pada tanggal perolehan. Cost
didefinisikan sebagai jumlah moneter tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas
yang dibelanjakan, barang lain yang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa
yang diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang atau jasa yang
diterima atau akan diterima.
- The Revenue Principle
Prinsip pengakuan revenue didefinisikan sebagai perubahan asset atau kewajiban yang
telah dianggap terjadi dan obyektif sebagai jaminan penyelesaian atas transaksi tertentu.
Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Diterima sebagai pendapatan atau bentuk lainnya yang dapat didistribusikan sebagai
akibat adanya konversi antara perusahaan dengan pihak luar melalui kegiatan
penjualan yang legal atau kegiatan sejenisnya yang terpisah dari perkiraan modal.
b. Dalam bentuk aktiva lancer (contoh : kas/bank).
c. Pengaruh transaksi harus dapat ditaksir dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
- The Matching Principles
Prinsip ini mengatur agar pembebanan biaya harus dilakukan pada periode yang sama
dengan periode pengakuan hasil. Terdapat emapat kriteria dalam matching konsep, yaitu :
a. Pengurangan langsung biaya terhadap periodenya.
b. Pengurangan langsung biaya menurut periodenya.
c. Alokasi biaya pada periode yang memberi keuntungan.
d. Membiayakan seluruh cost pada periode yang dibebankan kecuali dapat ditunjukkan
bahwa pengeluaran akan memberi keuntungan di masa yang akan datang, bukan
periode itu, seperti biaya promosi.
- The Objective Principle
Penafsiran dari prinsip obyektif yaitu :
a. Objectivity merupakan realitas yang dikemukakan pihak luar yang independent.
b. Objectivity dianggap sebagai suatu ukuran yang dapat diperiksa yang didasarkan pada
bukti.
c. Ukuran obyektif dianggap sebagai hasil consensus diantara kelompok tertentu yang
mengamati atau mengukurnya.
d. Tingkat objectivity dapat diukur melalui penentuan batas atau limit tertentu.
- The Consistency Principles
Pada prinsip ini, suatu kejadian ekonomis harus dilaporkan secara konsisten (berkala)
dari satu period eke periode lain, serta diterapkan prosedur dan prinsip akuntansi yang
sama dalam periode itu.
- The Disclosure Principles
Pada prinsip pengungkapan (disclosure), laporan harus disajikan sebagai kumpulan potret
dari kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan untuk satu periode dan berisi
cukup informasi, sehingga membuat pembaca baik umum maupun pemakai paham dan
tidak menimbulkan kesalahan penafsiran terhadap laporan keuangan. Guna mencapai
prinsip pengungkapan laporan keuangan harus memenuhi tiga hal berikut ini :
a. Full (penuh), informasi yang disajikan lengkap.
b. Fair (wajar), aturan tentang perlakuan yang sama kepada semua pamakai laporan.
c. Adequate, informasi minimum harus disajikan.
- The Conservatism Theory
Prinsip ini berpendapat apabila akuntan dihadapkan pada dua pilihan atau lebih teknik
akuntansi yang sama-sama dapat diterima, maka pilihan harus ditetapkan pilihan yang
memberikan keuntungan paling kecil pada ekuitas pemilik.
- The Materiality Principle
Prinsip Materialitas ini juga termasuk pengecualian atau prinsip yang mengubah prinsip
akuntansi yang lain. APB No. 4 mendefinisikan materiality sebagai informasi yang
dianggap cukup penting (material) dalam pengaruhnya terhadap penilaian dan keputusan,
harus tercantum dalam laporan keuangan.
- The Uniformity and Comparability Principle
Uniformity (keseragaman) berarti menggunakan prosedur-prosedur yang sama untuk
perusahaan yang berbeda, sedangkan comparability (komparabilitas) bermakna dapat
diperbandingkan. Adanya keseragaman dan komparabilitas prinsip akuntansi yang
diterapkan di berbagai perusahaan mempermudah pemakai laporan keuangan karena
sudah terstandarisasi.

6. Pada profesi akuntan, standar akuntansi dianggap cerminan posisi profesi yang diteriam
umum, dan harus diikuti dalam menyusun laporan keuangan, kecuali untuk keadaan tertentu
yang membenarkan adanya pengecualian terhadap standar yang ada.
Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku :
- Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
SAK ini berlaku untuk industry umum selain industry yang memiliki aturan SAK nya
sendiri. Berkaitan dengan konvergensi IFRS, SAK menjadi bersifat principle based,
banyak menggunakan dasar pengukuran nilai wajar, memerlukan professional judgement
serta pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan.
- Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
SAK Syariah memberikan konsep dasar paradigm. Asas transaki syariah, dan
karakteristik transaksi syariah. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK), transaski syariah berasaskan pada prinsip
persaudaraan (ukhuwah), keadilan (‘adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan
(tawazun), dan universalisme (syumuliyah). Adapun lima karakteristik yang harus
dipenuhi dalam KDPPLK Syariah ialah
a. Tidak mengandung unsur Riba
b. Tidak mengandung unsur kezaliman
c. Tidak mengandung unsur spekulasi (masyir)
d. Tidak mengandung unsur keraguan (gharar)
e. Tidak mengandung unsur haram
- Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
SAK ETAP mengatur pencatatan akuntansi yang lebih sederhana disbanding SAK umum
dalam hal pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi pada laporan keuangan.
SAK ETAP berlaku efektif pada laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
januari 2011. Sebagaimana disebutkan dalam ruang lingkup SAK ETAP, SAK ini
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas public.
- Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan
SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM. Dasar
pengukuran SAK EMKM murni menggunakan biaya historis, sehingga EMKM cukup
mencatat asset dan liabilitas sebesar biaya perolehannya.

Anda mungkin juga menyukai