2. IAI (2009) menyatakan tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bbagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan Keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
6. Pada profesi akuntan, standar akuntansi dianggap cerminan posisi profesi yang diteriam
umum, dan harus diikuti dalam menyusun laporan keuangan, kecuali untuk keadaan tertentu
yang membenarkan adanya pengecualian terhadap standar yang ada.
Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku :
- Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
SAK ini berlaku untuk industry umum selain industry yang memiliki aturan SAK nya
sendiri. Berkaitan dengan konvergensi IFRS, SAK menjadi bersifat principle based,
banyak menggunakan dasar pengukuran nilai wajar, memerlukan professional judgement
serta pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan.
- Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
SAK Syariah memberikan konsep dasar paradigm. Asas transaki syariah, dan
karakteristik transaksi syariah. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK), transaski syariah berasaskan pada prinsip
persaudaraan (ukhuwah), keadilan (‘adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan
(tawazun), dan universalisme (syumuliyah). Adapun lima karakteristik yang harus
dipenuhi dalam KDPPLK Syariah ialah
a. Tidak mengandung unsur Riba
b. Tidak mengandung unsur kezaliman
c. Tidak mengandung unsur spekulasi (masyir)
d. Tidak mengandung unsur keraguan (gharar)
e. Tidak mengandung unsur haram
- Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
SAK ETAP mengatur pencatatan akuntansi yang lebih sederhana disbanding SAK umum
dalam hal pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi pada laporan keuangan.
SAK ETAP berlaku efektif pada laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
januari 2011. Sebagaimana disebutkan dalam ruang lingkup SAK ETAP, SAK ini
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas public.
- Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan
SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM. Dasar
pengukuran SAK EMKM murni menggunakan biaya historis, sehingga EMKM cukup
mencatat asset dan liabilitas sebesar biaya perolehannya.