Anda di halaman 1dari 19

HANDOUT

KONSEP PENDAPATAN

SYNDY ADILLA RINATA


20441768

TEORI
AKUNTANSI
|2024

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yang
hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk
menikmati segala karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas handout konsep
pendapatan.Adapun handout ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Semoga dengan penyusunan handout ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri
penyusun tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya, penyusun selalu mengharapkan
adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Teori
Akuntansi Pak Arif dan kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terselesaikannya
handout ini. Harapan penyusun semoga handout ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Teori Akuntansi | 2024 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Pendapatan ..................................................................................... 5

2.2 Jenis – jenis Pendapatan .................................................................................. 8

2.3 Pengakuan Pendapatan ...................................................................................... 11

2.4 Pembentukan Pendapatan .............................................................................. 12

2.5 Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan ...................................................... 14

2.6 Prosedur Pengakuan ...................................................................................... 15

2.7 Penyajian ....................................................................................................... 16

BAB 3 KESIMPULAN................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18

Teori Akuntansi | 2024 2


BAB 1PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan


Akuntansi kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita
jalani, apakah memperoleh laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun
dapat memperoleh informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya, baik itu pihak
ekstern maupun intern.

Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada pemerintah
demi kesejahteraan sosial. Semua informasi di atas terkait halnya dengan seberapa
banyak pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, karena pendapatan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada pendapatan
mustahil akan didapat penghasilan atau earnings.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa
dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan
sewa. Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.

Teori Akuntansi | 2024 3


1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan?

2. Jenis-jenis/sumber-sumber pendapatan?

3. Apa yang dimaksud pengakuan pendapatan?

4. Bagaimana pembentukan pendapatan?

5. Bagaimana metode pengakuan, prosedur, penyajian pendapatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan

2. Untuk mengetahui sumber-sumber pendapatan

3. Untuk mengetahui proses pendapatan

4. Untuk mengetahui tentang pengakuan pendapatan

5. Untuk mengetahui metode pengukuran,penyajian, pengakuan pendapatan

Teori Akuntansi | 2024 4


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pendapatan

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai konsep pendapatan yang
menguraikan pengertian pendapatan, sumber-sumber pendapatan, proses-proses
pendapatan, penilaian, pengakuan, dan pengukuran pendapatan serta metode
pengakuan pendapatan

2.1.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin


besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Selain itu pula pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan
yang tersaji dalam laporan laba rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan adalah
darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba, tanpa laba,
maka tidak ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas dari pengaruh
pendapatan dari hasil operasi perusahaan.

Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini ada
beberapa pandangan yang menegaskan arti konseptual dari pendapatan. Sebelum
penulis lebih lanjut menelaah mengenai pengertian pendapatan, maka terlebih dahulu
perlu diketahui mengenai konsep kesatuan usaha.

Konsep kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan (1992 : 8 ) adalah sebagai berikut:

“Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai


suatu kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya
sendiri dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yang menanamkan dana dalam
perusahaan”.

Teori Akuntansi | 2024 5


Berdasarkan konsep kesatuan usaha di atas, konsep tersebut mempunyai
konsekuensi yaitu bahwa pendapatan dan laba harus dipandang sebagai kenaikan
kekayaan perusahaan, sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang kekayaan
perusahaan. Oleh karena itu, Standar Akuntansi harus menyelesaikan pengertian
pendapatan dan biaya dengan memandangnya sebagai perubahan kekayaan, bukan
sebagai kenaikan atau penurunan kekayaan pemilik atau pemegang saham.

Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK) No.
23 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”

Di samping definisi yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia. Untuk


menyatakan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengertian pendapatan, penulis
akan mengutip pendapat-pendapat yang diambil dari berbagai macam bacaan. Menurut
Zaki Baridwan dalam Buku Intermediate Accounting merumuskan pengertian
pendapatan adalah:

“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang
merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama dan usaha”

Menurut M. Munandar ( 1981 : 16 ) yang mengemukakan bahwa pendapatan adalah:

“Suatu pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi


bukan karena penambahan modal dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan
pertambahan assets yang disebabkan karena bertambahnya liabilities”

Menurut Eldon S. Hendriksen ( 2000 : 374 ) dalam Teori Akuntansi menjelaskan bahwa
pendapatan adalah:

“Pendapatan (revenue” dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu
perusahaan. Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku.
Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya
telah diselesaikan. Dalam praktek ini biasanya pendapatan diakui pada saat penjualan”

Teori Akuntansi | 2024 6


Disamping definisi yang dinyatakan di atas terdapat definisi pendapatan dari C. Rollin
Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess (1992:56-57):

“Pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang
dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan
harta, peminjaman uang dan semua kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
penghasilan”.

Sofyan Syafri Harahap (2001:236) mengemukakan bahwa pendapatan adalah :


“Pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada
langganan/mereka yang menerima”.

Eldon Hendriksen mengemukakan definisi mengenai pendapatan sebagai berikut:


Konsep dasar pendapatan adalah pendapatan merupakan proses arus, yaitu penciptaan
barang dan jasa selama jarak waktu tertentu”.

Definisi-definisi di atas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang pendapatan yaitu


sebagai berikut:

1. Konsep Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai
hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap pendapatan sebagai
inflow of net asset.

2. Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan


jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan ini
menganggap pendapatan sebagai outflow of good and services.

Jika pendapatan dirumuskan dengan cara lain maka pengecualian harus


dinyatakan dengan jelas, misalnya pendapatan diakui sebelum arus masuk aktiva benar-
benar terjadi.

Konsep dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton dan Littleton


dinamakan sebagai produk perusahaan yang menekankan bahwa pendapatan
merupakan arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan.

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, dapat dilihat karakteristik utama
yang mendefinisikan pendapatan, yaitu sebagai berikut:

Teori Akuntansi | 2024 7


1. Adanya aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of
assets, the amount of new assets received from customers, flow of funds from
the customers, increases in economic benefits, gross increases in assets).
2. Kegiatan yang merepresentasikan operasi atau aktivitas utama atau sentral yang
berkelanjutan (activities that constitute the entity's ongoing major or central
operations, in the course of the ordinary activities, producing goods, delivering
goods, rendering services, profit-directed activities).
3. Diperoleh dari pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements
of liabilities, decreases in liabilities, gross decreases in liabilities).
4. Dihasilkan suatu entitas bisnis (of an entity, of an enterprise).
5. Hasil penjualan produk perusahaan (goods and services, product of the
enterprise), atau pertukaran produk (exchange for the product).
6. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales,
fees,interests, dividends, royalties, and rents).
7. Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners'
equity).

2.2 JENIS JENIS PENDAPATAN

I. Operasi Utama Berlanjut


Kenaikan aset harus berasal dari aktivitas operasi dan bukan dari aktivitas
investasi maupun aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi ini diwujudkan dalam bentuk
produksi dan pengiriman barang kepada pelanggan atau menyediakan berbagai jasa
lainnya. Produk perusahaan yang dimaksudkan harus diartikan sebagai seluruh jenis
barang maupun jasa yang disediakan atau diserahkan kepada pelanggan tanpa
memandang jumlah rupiah relatif setiap jenis produk tersebut ataupun frekuensi produk
tersebut dihasilkan. Pengertian "operasi utama” dalam hal ini lebih ditekankan pada
tujuan perusahaan yaitu untuk menghasilkan produk atau jasa untuk menghasilkan
laba.(Suwardjono 2005)
Pengertian operasi utama merujuk pada aktivitas perusahaan sebagaimana
pengertian operasi dalam arus kas yang mengklasifikasikan aktivitas perusahaan dalam
3 bentuk, yaitu: operasi, investasi, dan pendanaan. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pendapatan adalah kenaikan aset yang berkaitan dengan operasi utama
perusahaan dan bukan dari hasil investasi dan ataupun pendanaan.

Teori Akuntansi | 2024 8


II. Penurunan Kewajiban
Pendapatan tidak hanya didefinisikan dari kenaikan aset tetapi juga dari
penurunan atau pelunasan suatu kewajiban. Hal ini terjadi apabila suatu perusahaan
telah mengalami kenaikan aset sebelumnya seperti menerima pembayaran di muka
dari pelanggan. Penerimaan ini bukan merupakan pendapatan karena perusahaan
belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas aset yang diterima. Oleh
karena itu, jumlah rupiah yang diterima biasanya diperlukan

sebagai pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) yang statusnya adalah


sebagai kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa pengiriman barang atau
pelaksanaan jasa.
Pengiriman barang atau pelaksanaan jasa akan mengurangi kewajiban yang
menimbulkan pendapatan. Peristiwa atau kejadian pengiriman barang mengubah
kewajiban menjadi pendapatan. Jadi, alih-alih kenaikan aset, pendapatan dapat
didefinisikan sebagai penurunan kewajiban. Timbulnya pendapatan yang berasal dari
turunnya kewajiban dipicu oleh penyesuaian pada akhir tahun. Basis akrual juga
menimbulkan kenaikan aset yang memenuhi definisi sebagai pendapatan seperti
piutang pendapatan bunga, piutang dividen, dan lainnya.

III. Suatu Entitas


Dimasukkannya kata entitas atau perusahaan dalam definisi mengisyaratkan
bahwa konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian. Pendapatan didefinisikan
sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikan aset
tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi, aset yang masuk
itulah yang disebut dengan pendapatan. Aset tersebu dikendalikan dan dikuasai oleh
perusahaan. Akan tetapi, karena hubungan perusahaan dengan pemilik merupakan
hubungan utang-piutang, maka pada saat aset naik sebagai pendapatan utang
perusahaan kepada pemilik juga akan naik dengan jumlah yang sebanding.

IV. Produk Perusahaan


Paton dan Littleton menyatakan bahwa pendapatan merupakan produk yang
dihasilkan perusahaan. Di sini pendapatan didefinisikan secara fisik bukan moneter.
Definisi ini juga netral pada saat pengakuan pendapatan. Aliran aset masuk dari

Teori Akuntansi | 2024 9


pelanggan berfungsi hanya sebagai pengukur tetapi bukan pendapatan itu sendiri,
produk fisis yang dihasilkan oleh kegiatan usaha itulah yang merupakan pendapatan.
Pengertian semacam ini sesuai dengan konsep upaya dan capaian (effort and
accomplishment) yaitu pendapatan merupakan capaian dari upaya produktif
perusahaan. Produk merupakan capaian dari tiap kegiatan produktif. Dengan pengertian
ini, pendapatan terbentuk bersamaan dengan atau selama kegiatan produktif tanpa harus
menunggu apabila beberapa definisi di atas digabung, memang ada dua aliran yang
berkaitan dengan pendapatan yaitu aliran fisik dan moneter. Pendapatan merupakan
aliran masuk aset (unit moneter) dan hal tersebut berkaitan dengan aliran fisik berupa
penyerahan produk (output) perusahaan.).

Aliran fisik berupa:


1. Kejadian memproduksi dan menjual produk.
2. Objek, yaitu fisik dari produk itu sendiri.
Aliran moneter berupa:
1. Kejadian menaiknya nilai aset perusahaan karena produksi atau penjualan,
produk ke pelanggan.
2. Objek, yaitu jumlah rupiah (kos atau nilai) aset atau produk yang dihasilkan
atau dijual.

V. Pertukaran
Paton dan Littleton memasukkan kata pertukaran (exchange) dalam definisinya
karena pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat
dalam sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah apabila jumlah
rupiah tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antar pihak yang independen.

VI. Berbagai Bentuk dan Nama


Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakup semua pos
dengan berbagai bentuk dan nama apapun. Perusahaan jasa, menunjukkan kegiatan atau
jenis jasa yang diberikan seperti pendapatan sewa, pendapatan jasa angkut, pendapatan
bunga, dan lainnya. Dalam SFAC No. 6, prg. 79, FASB menyatakan bahwa:
... the transactions and events from which revenues arise and the revenues
them¬selves are in many forms and are called by various names—for example,
output, deliveries, sales, fees, interest, dividends, royalties, and rent—

Teori Akuntansi | 2024 10


depending on the kinds of operations involved and the way revenues are
recognized.

VII. Untung
Banyak pendapat mengenai perlu atau tidaknya pendapatan dibedakan dengan
untung (gain). FASB membatasi pengertian pendapatan hanya untuk kenaikan aset
yang berkaitan dengan operasi utama perusahaan. Sementara itu, IAI, IASC maupun
APB tidak membedakan antara untung dengan pendapatan dan keduanya digabung
dalam konsep penghasilan (income). Seperti pendapatan, kata kunci yang melekat pada
pengertian untung adalah:
1. Kenaikan ekuitas (aset bersih).
2. Transaksi periferal atau insidental.
3. Selain yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik.

Menurut FASB, untung perlu didefinisikan berbeda dengan pendapatan dengan


alasan karena adanya karaktistik sumber yang dapat dibedakan dengan operasi utama.
Dua hal yang menyebabkan bahwa transaksi atau kejadian berbeda dengan operasi
utama yaitu yang bersifat terkendali (ikutan/periferal dan insidental); FASB merinci
lebih lanjut transaksi, kejadian, maupun peristiwa yang menimbulkan untung menjadi
empat sumber atau karakteristik yaitu sebagaimana yang dijelaskan dalam SFAC No.
6, prg. 85:
1. Periferal dan insidental: Contohnya penjualan investasi dalam suratt berharga,
penjualan aset tetap, pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo.
2. Transfer non-timbal balik (nonreciprocal transfers) dengan pihak lain:
Contohnya hadiah dan donasi (bagi organisasi nonprofit) dan penerimaan ganti
rugi pemenangan tuntutan perkara hukum.
3. Penahanan aset (holding assets): Contohnya kenaikan harga sekuritas investasi,
kenaikan nilai tukar valuta asing, dan kenaikan karena penahanan sediaan
(holding gains).

2.3 PENGAKUAN PENDAPATAN


Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem
akuntansi sehingga jumlah tersebut tertera dalam laporan keuangan. Definisi
pendapatan harus dibedakan dengan pengakuan pendapatan. Bahkan pengertian

Teori Akuntansi | 2024 11


pendapatan sebenarnya juga harus dibedakan dengan pengukuran pendapatan. Dengan
demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya
jumlah tersebut diakui (dicatat secara resmi) sebagai pendapatan.

Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, definisi Paton dan Littleton
menunjukkan netralitas terhadap pengukuran dan pengakuan. Pendapatan sebagai
produk perusahaan tidak menggambarkan berapa jumlah dan kapan harus dicatat tetapi
lebih menggambarkan bahwa pendapatan memang ada atau berwujud (to exist).
Definisi tersebut lebih difokuskan pada pendapatan.

Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari kerangka konseptual.


Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui apabila memenuhi
kualitas keterukuran (measurability) dan keterandalan (reliability) (Maseko and
Manyani 2011). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria
pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan, kriteria
keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan
kriteria keterandalan. terjadinya kontrak penjualan belum cukup untuk menandai
eksistensi pendapatan sebelum barang atau jasa sudah cukup selesai dikerjakan atau
diserahkan kepada pelangganan. Dengan kata lain, pendapatan belum terbentuk
sebelum perusahaan melakukan upaya produktif.

2.4 PEMBENTUKAN PENDAPATAN

Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah


kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Apakah
pendapatan itu timbul karena kegiatan produktif atau karena kejadian tertentu (misalnya
penjualan). Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk
bersamaan dan melekat pada seluruh proses aktivitas operasi perusahaan dan bukan
sebagai hasil transaksi tertentu. Dengan kata lain, sebelum penjualan terjadi,
pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring dengan berjalannya operasi perusahaan.
Pendekatan semacam ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil capaian serta
keberlanjutan usaha. Biaya merepresentasikan upaya, sementara pendapatan
merepresentasikan capaian (Colson, Bloomfield et al. 2009).

Teori Akuntansi | 2024 12


Dalam industri tertentu, pembuatan produk memerlukan waktu yang cukup
lama. Sebagai contoh dalam industri konstruksi bangunan seperti jembatan layang,
jalan raya, bendungan serta dalam industri konstruksi alat berat seperti lokomotif,
kapal, pabrik. Biasanya produk semacam itu diperlakukan sebagai proyek dan
dilaksanakan atas dasar kontrak sehingga pendapatan telah dapat diidentifikasi dan
terrealisasi selama periode kontrak tetapi mungkin belum cukup terbentuk pada akhir
tiap periode akuntansi. Dalam hal ini, pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan periode akuntansi maupun siklus operasinya. IAI
mengeksplisitkan asumsi atau kondisi yang melandasi aplikasi pengakuan atas dasar
kemajuan pelaksanaan yaitu:
1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut
akan diperoleh perusahaan.
3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur
dengan andal.
4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesai-kan
transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Jumlah pendapatan yang dapat diukur dengan andal pada umumnya dipenuhi
karena untuk melaksanakan jasa harus ada kontrak dengan nilai kontrak yang telah
disepakati. Maksud dari kondisi “besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan sebenarnya” adalah bahwa
pembeli cukup pasti bersedia membayar apa yang dijanjikannya. Tanpa kepastian ini
pemberi jasa jelas tidak mau menandatangani kontrak. Pemberi jasa pada umumnya
tahu benar tingkat penyelesaian pekerjaan sampai akhir periode tertentu. Oleh karena
itu, tidak hanya tingkat penyelesaian yang dapat diukur, tetapi juga taksiran kegiatan
yang masih harus dilakukan untuk menyelesaikan karena hal tersebut dijadikan dasar
untuk menagih pembayaran (billing).

Sementara itu yang dimaksud dengan "biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut"
dalam ketentuan nomor empat sebenarnya apabila pemberian jasa terdiri atas
pelaksanaan serangkaian pekerjaan, pendapatan dapat diakui pada saat seluruh
pekerjaan telah selesai walaupun belum mendapat bayaran dari pihak ketiga, bila
kondisi berikut dipenuhi:

Teori Akuntansi | 2024 13


1. Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap akhir pekerjaan begitu kritisnya
sehingga seluruh pekerjaan tidak dapat dikatakan selesai Sebelum tahap akhir
dilaksanakan. Sebagai contoh, perusahaan ekspedisi barang mengerjakan
pengepakan, pemuatan, pengangkutan, dan akhirnya penyerahan barang
(delivery). Dalam hal ini, penyerahan barang merupakan pekerjaan kritis
sehingga pekerjaan belum dapat dikatakan selesai sebelum penyerahan barang
telah terlaksana. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengakui pendapatan hanya
pada saat penyerahan jasa telah dilakukan.
2. Jasa harus diberikan dalam beberapa tahap yang tidak dapat ditentukan di muka
selama waktu yang tidak pasti dan tidak ada cara yang cukup layak untuk
menentukan tingkat penyelesaian pekerjaan. Sebagai contoh adalah jasa
pengacara atau jasa investigasi kasus kriminal oleh detektif swasta.

Apabila terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi berkenaan dengan ketertagihan


atau kolektibilitas pendapatan jasa, maka pendapatan baru boleh diakui saat kas telah
diterima. (Dobler and Hettich 2005)

2.5 PEDOMAN UMUM PENGAKUAN PENDAPATAN


Dari uraian tentang karakteristik, pengukuran, penghimpunan, dan realisasi pendapatan
di atas beserta konsekuesinya terhadap saat pengakuan, dapat disusun suatu pedoman
umum pengakuan pendapatan termasuk untung dan rugi, SFAC No. 5 paragraf 84 yang
dikeluarkan oleh FASB menyatakan hal-hal berikut:

1. Kriteria terbentuk dan terrealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk atau barang
dagangan diserahkan atau jasa diberikan kepada pelanggan. Oleh karena itu,
pendapatan dari kegiatan produksi dan pemasaran serta untung dan rugi dari
penjualan aset lainnya pada umumnya diakui pada saat penjualan (dalam arti
pertukaran atau pengiriman barang).
2. Apabila kontrak penjualan atau penerimaan kas (atau keduanya) mendahului
produksi dan pengiriman (seperti dalam kasus berlangganan majalah dengan
pembayaran di muka), pendapatan dapat diakui pada saat terhak (earned) dan
pengiriman (delivery).
3. Apabila produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat diakui secara
bertahap dengan metoda persentase penyelesaian pada saat sudah terbentuk

Teori Akuntansi | 2024 14


asalkan.taksiran yang layak atas hasil pada saat penyelesaian dan taksiran
kemajuan.produksi dapat diukur dengan cukup andal.
4. Apabila jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara
menerus (kontinyu) selama suatu perioda (misalnya, bunga atau sewa) dengan
kontrak harga yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan dengan berjalannya
waktu.
5. Apabila produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat dijual dengan
harga yang cukup pasti tanpa biaya tambahan yang berarti (misalnya produk
pertanian tertentu, logam mulia, dan surat-surat berharga), pendapatan dan beberapa
untung atau rugi dapat diakui pada saat selesainya produksi atau pada saat harga
aset tersebut berubah.
6. Apabila produk jasa, atau aset lain tidak segera dapat dikonversi menjadi kas,
pendapatan atau untung atau rugi dapat diakui pada saat transaksi telah selesai
(tuntas) dan nilai wajar dapat ditentukan dalam kisaran yang layak.
7. Apabila ketertagihan (kolektibilitas) aset yang diterima untuk produk, jasa, atau aset
lain meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang terkumpul/ yang
diterima.

2.6 PROSEDUR PENGAKUAN


Kebijakan akuntansi perusahaan harus menetapkan kejadian atau kegiatan
internal apa yang dapat digunakan sebagai pemicu pencatatan ke dalam sistem
akuntansi. Contohnya, apabila ditentukan bahwa saat penjualan digunakan sebagai
dasar pengakuan pendapatan, atas dasar kegiatan mana dan bukti apa bagian akuntansi
dapat mencatat atau menjurnal pendapatan dari penjualan tersebut. Ketentuan mengenai
hal ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi.

Asumsikan bahwa sebuah perusahaan memiliki serangkaian kegiatan yaitu


order diterima dan disepakati, barang diproduksi dan siap dikirim, barang dikirim atau
diserahkan (consigned) ke perusahaan ekspedisi, faktur disiapkan dan dikirim, dan nota
penerimaan barang diterima dari pembeli. Dalam serangkaian langkah tersebut,
kegiatan mana yang dapat memicu pencatatan penjualan (debit: Kas/Piutang dan kredit:
Penjualan)? Untuk perusahaan pada umumnya, selesainya pembuatan faktur bersamaan
dengan pengiriman barang adalah saat yang paling tepat untuk pencatatan penjualan.
Dalam kasus yang khusus seperti pada penjualan angsuran, tentunya diperlukan

Teori Akuntansi | 2024 15


perlakuan khusus untuk menetapkan kapan penjualan sepenuhnya dapat dianggap telah
terjadi. Penentuan kegiatan yang memicu pencatatan diperlukan juga untuk saat
pengakuan yang lain.

Pengertian penjualan yang dibahas di atas adalah pengertian ekonomik atau


bisnis. Pengertian yuridis penjualan adalah terjadinya transfer hak kepemilikan. Arti
penting kriteria ini secara umum dapat diterima. Akan tetapi, transfer hak kepemilikan
merupakan proses yang sangat teknis dan rumit sebagai dasar pencatatan akuntansi.
Konsep substansi di atas bentuk (substance over form) menyarankan agar pembukuan
pendapatan sehari-hari tidak terlalu menekankan pada aspek yuridis formal.

2.7 PENYAJIAN
Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara
pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan luar
biasa dan cara menuangkannya dalam laporan laba-rugi.

Teori Akuntansi | 2024 16


BAB 3
KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah aliran aset masuk dalam jumlah
rupiah kotor (gross). Paton dan Littleton menyatakan bahwa pendapatan sebagai jumlah kotor
diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Hal yang serupa juga
dinyatakan oleh FASB bahwa yang dimaksud dengan jumlah kotor dalam kaitannya dengan
pendapatan adalah jumlah rupiah yang datang dari penyerahan produk atau pelaksanaan jasa
(from delivering goods atau rendering services). IAI yang berpedoman pada IASC juga
menyatakan jumlah kotor yang dimaksud sebagai jumlah rupiah pendapatan yang berupa
penjualan, imbalan atas jasa, bunga, dividen, royalitas, dan sewa (sales, fees, interests,
dividends, royalties, dan rents).
Definisi pendapatan sebagai kenaikan aset merupakan definisi dengan konsep
aliran.masuk (inflow concept of revenue). Konsep ini memiliki kelemahan karena pendapatan
dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi. Dengan kata lain pendapatan timbul
karena peristiwa atau transaksi pada saat tertentu dan bukan karena proses selama satu periode
atau siklus operasi. Kelemahan lainnya adalah definisi ini mengacaukan pengukuran
(measurement) dan penentuan saat pengakuan (timing) dengan proses penciptaan pendapatan
(revenue generating process). Dan juga, konsep ini memerlukan justifikasi mengenai mana
aliran masuk yang merupakan pendapatan dan mana yang bukan.

Teori Akuntansi | 2024 17


DAFTAR PUSTAKA

Colson, R. H., et al. (2009). Response to the Financial Accounting Standards Board’s and the
International Accounting Standard Board’s Joint Discussion Paper Entitled,
“Preliminary Views on Revenue Recognition in Contracts with Customers”, American
Accounting Association’s Financial Accounting Standards.

Dobler, M. and S. Hettich (2005). "Rethinking Revenue Recognition: Critical Perspectives on


the IASB’s Current Proposals." Munich Business Research 3(1).

Maseko, N. and O. Manyani (2011). "Accounting practices of SMEs in Zimbabwe: An


investigative study of record keeping for performance measurement (A case study of
Bindura)." Journal of Accounting and Taxation 3(8): 171-181.

Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Teori Akuntansi | 2024 18

Anda mungkin juga menyukai