Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI PENDAPATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan yang


diampu oleh Ira Hasti Priyadi, S.Pd., MA.

Disusun oleh:

Kelompok VII

1. Mulyadi 20383041072
2. Puspa Ningrum 20383042079
3. Tasya Ulana Sari 20383042029
4. Tasya Nadya Damayanti 20383042087

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS DAN EKONOMI BISINIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
APRIL 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT., kami dapat menyelesaikan


makalah ini, atas kemurahan dan keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah SWT.,
kepada kami.Ucapan terima kasih patut kami ucapkan kepada dosen pengampu
kami, karena telah sudi memberikan sebuah kepercayaan kepada kami untuk
mengemban tugas ini.

Makalah ini disusun berdasarkan mata kuliah Akuntansi Pemerintahan


yang diampu oleh ibu Ira Hasti Priyadi, S.Pd., MA., dengan pembahasan yang
disajikan tentang "Pendahuluan Akuntansi Pemerintahan". Kami sadari bersama
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,
penyusunmenerima masukan berupa kritikan atau saran yang membangun dari
pembaca sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.Aamiin.

Pamekasan, 21 April 2022

Penyusun

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Definisi dan Klasifikasi Pendapatan ............................................................ 3
B. Pengakuan dan Pengukuran ......................................................................... 4
C. Penyajian dan Pengungkapan ....................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisasi didirikan oleh para pemiliknya dengan maksud untuk


mencapai tujuan tertentu.Organisasi yang bersifat mencari laba (profit)
mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba yang
maksimum.Disamping itu ada juga yang dikenal dengan organisasi non profit
yang tujuan utamanya bukan sekedar mencari laba tetapi untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan.
Setiap organisasi yang bertujuan untuk mencari laba, secara berkala
menerbitkan seperangkat laporan keuangan yang mengikhtisarkan operasinya
untuk waktu tertentu dan rincian dari posisi harta dan hutang organisasi pada
saat tertentu.Berdasarkan laporan tersebut pihak-pihak yang berkepentingan
dapat menilai posisi keuangan dan prestasi kerja yang dicapai perusahaan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Permasalahan utamadalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat
pengakuan pendapatan (reveneu recognition) dan pengukuran pendapatan
(reveneu measurement).Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana
sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan perusahaan.Sedangkan
pengukuran pendapatan adalah berapa besar jumlah pendapatan yang
seharusnya diakui dari setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode
tertentu.
Menginat pentingnya penerapan akuntansi pendapatan dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan, maka perlu mendapatkan
perhatian khusus agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran dan
pengakuan pendapatan, sehingga informasi yang disajikan tidak berkualitas
dan pada akhirnya tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan definisi dan klasifikasi pendapatan?


2. Bagaimana pengakuan dan pengukuran pendapatan?
3. Bagaimana pencatatan pendapatan?
4. Bagaimana penyajian dan pengungkapan pendapatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dan klasifikasi pendapatan


2. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran pendapatan
3. Untuk mengetahui pencatatan pendapatan
4. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan pendapatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Klasifikasi Pendapatan

Menurut PSAK No. 23 revisi 2015, Pendapatan adalah penghasilan yang


timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan
sewa.Santoso (2013: 90) menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau
penambahan aktiva atau penyelesaian suatu kewajiban atau kombinasi dari
keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau
aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi inti
(major/central operation) yang berkelanjutan (regular) dari suatu perusahaan.

Menurut Mardi (2014: 83) siklus pendapatan adalah semua yang berkaitan
dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi
secara berulang-ulang terkait dengan penyerahan barang dan jasa kepada para
pelanggan dan menerima semua bentuk pelunasan yang diterima dari pelanggan.
Siklus ini bertujuan untuk mengetahui perincian saat terjadinya proses penagihan
kas berlangsung dan diterimanya pendapatan. Sebagai tambahan, sumber dan
jenis pendapatan pada dasarnya timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa
kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Pendapatan dapat timbul dari
penjualan, proses produksi, pemberian jasa termasuk pengangkutan dan proses
penyimpanan (earning process).

Menurut Valen A Lumingkewas (2013:201) jenis – jenis pendapatan :


a) Pendapatan operasional : Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha
yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan tersebut tanpa penyerahan jasa
yang telah selesai diproduksi, atau pendapatan yang diperoleh dari
kegiatan usaha denganadanya hubungan yang telah disetujui, misalnya
penjualan konsinyasi.
b) Pendapatan non operasional (pendapatan lain-lain) : Pendapatan yang
diperoleh dari sumber lain diluar kegiatan utama perusahaan digolongkan
sebagai pendapatan non operasional yang sering disebut sebagai
pendapatan lain-lain. Pendapatan ini diterima perusahaan tidak kontinyu
namun ikut menunjang pendapatan operasional perusahaan dari timbulnya
pendapatan
Dan juga ada beberapa jenis klasifikasi pendapatanyaitu pendapatan LO dan
pendapatan LRA.Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai

3
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak
perlu dibayar kembali.Hak pemerintah tersebut dapat diakui sebagai Pendapatan-
LO apabila telah timbul hak pemerintah untuk menagih atas suatu pendapatan
atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang ditandai dengan adanya aliran
masuk sumber daya ekonomi.Menurut jenis pendapatannya, pendapatan LO
dibagi menjadi tiga jenis pendapatan yaitu Pendapatan Perpajakan-LO,
Pendapatan PNBP-LO serta Pendapatan Hibah-LO.Pendapatan-LRA adalah
semua penerimaan rekening kas umum negara yang menambah Saldo Anggaran
Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali.Menurut jenis pendapatannya,
pendapatan LRA dibagi menjadi tiga jenis pendapatan yaitu Pendapatan
Perpajakan-LRA, Pendapatan PNBP-LRA serta Pendapatan Hibah-LRA.

B. Pengakuan dan Pengukuran

1) Pengakuan Pendapatan

PSAK 23 Paragraf 20 (2015:23.4), jika hasil transaksi yang terkait dengan


penjualan jasa dapat diestimasikan secara andal, maka pendapatan sehubungan
dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasikan secara
andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

- Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal


- Kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi
tersebut akan mengalir ke entitas
- Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan
dapat diukur secara andal; dan
- Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Menurut PSAK 23 Paragraf 26 (2015:23.6), jika hasil transaksi terkaitdengan


penjualan jasa tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan diakui hanya
sebesar beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan. Selanjutnya berdasarkan
PSAK 23 Paragraf 27 (2015:23.6), selama tahap awal transaksi, hasil dari suatu
transaksi seringkali tidak dapat diestimasi secara andal. Namun demikian, besar
kemungkinan entitas tersebut akan memperoleh kembali biaya transaksi yang
telah terjadi. Oleh karena itu, pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan
biaya yang telah terjadi yang diharapkan dapat dipulihkan.Karena hasil transaksi
tersebut tidak dapat diestimasi secara andal, maka tidak ada laba yang diakui.

Menurut Pawan dalam Jurnal EMBA (2013:351), selama ini ada dua dasar
pengakuan dari pendapatan, yaitu:

4
- Accrual Basis : mengakui pendapatannya pada saat periode terjadinya
transaksi pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa
lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima.
- Cash Basis : mengakui apabila pendapatan yang hanya diperhitungkan
berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan penjualan barang atau
jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai prinsip ini adalah Kieso (2010:3):

- Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, yang


biasanyadiinterprestasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan.
- Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu telah
dilaksanakan dan dapat ditagih.
- Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva
perusahaan, seperti bunga, sewa, royalti, diakui sesuai dengan berlalunya
waktu atau ketika aktiva itu digunakan.
- Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal
penjualan.
2) Pengukuran Pendapatan
PSAK 23 Paragraf 9 (2015:23.2), pendapatan diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima. PSAK 23 Paragraf 10 (2015:23.2),
jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara entitas dengan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah
tersebut diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima
dikurangi jumlah diskon usaha dan rabat volume yang diperbolehkan oleh
entitas. PSAK 23 Paragraf 7 (2015:23.2), nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
Pendapatan diartikan sebagai aliran masuk atau peningkatan lain dari
aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajiban atau kombinasi keduanya dari
penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa atau aktiva lain yang
merupakan usaha terbesar atau utama/sentral perusahaan yang dilakukan
secara terus menerus.
Ada empat dasar pengukuran yang digunakan dalam akuntansi, yaitu:
1. Harga pertukaran masa lalu (Historical Cost), Harga ini adalah harga
pokok sumber daya tersebut saat mendapatkannya. Biasanya digunakan
untuk mengukur persediaan, peralatan, dan aktiva lain.

5
2. Harga pertukaran pembelian (Current Purchase Exchange), Harga ini
biasanya diidentifikasikan sebagai harga pokok pergantian karena sumber
daya yang ditimbulkan oleh sumber daya yang diukur dengan harga beli
yang berlaku saat ini akan dibayar untuk memperoleh sumber daya
tersebut apabila sumber daya ini tidak terpenuhi.
3. Harga pertukaran penjualan (Current Sale Exchange), Harga ini biasanya
diidentifikasikan sebagai harga,yang berlaku saat ini dan kondisi harga
kemungkinan besar stabil atau perubahan tidak material, misalnya untuk
pertukaran logam mulia.
4. Harga pertukaran masa mendatang (Future Exchange), Harga ini
mencerminkan penerimaan tunai di masa mendatang dan
mendiskontokannya terhadap nilai yang berlaku sehingga realisasi dan
kesetaraan pendapatan dapat terjamin. Penggunaannya untuk menaksir
harga pokok di masa yang akan datang atas dasar persentase selesai atau
penjualan kredit.
A. Pencatatan

Dalam pencatatan akuntansi terdapat dua metode yaitu cash basis dan accrual
basis.

Pada tanggal 1 Agustus 2015 PT Maju Jaya menerima Pendapatan sewa kantor
untuk 3 bulan kedepan sebesar Rp. 30.000.000

Jurnal dengan metode Cash Basis

Kas (Cash) Rp. 30.000.000

Pendapatan sewa (Rent Income) Rp 30.000.000

Jurnal dengan metode Accrual Basis

Kas (Cash) Rp. 30.000.000

Pendapatan diterima dimuka (Prepaid Rent) Rp. 30.000.000

Dari transaksi diatas menunjukan bahwa penerimaan pendapatan yang bersumber


dari sewa diterima dimuka sebesar Rp 30.000.000 tidak dikategorikan sebagai
pendapatan yang terjadi tapi dikatagorikan sebagai Hutanglancar (Current
liabilities) karena masa manfaatnya dari pendaptan sewa berlaku sampai tiga

6
bulan ke depan. Maka perusahaan di akhir bulan perlu melakukan jurnal
penyesuaian (adjusment) guna menyesuaikan pendapatan yang diterima. Jurnal
penyesuaikan ini dibuat pada waktu tutup buku bulanan, yaitu tanggal 31 Agustus,
30 September dan 30 Oktober dengan format sebagai berikut:

31 Agustus 2014:

Kas Rp 10.000.000

Pendapatan diterima dimuka Rp 10.000.000

30 September 2014:

Kas Rp 10.000.000

Pendapatan diterima dimuka Rp 10.000.000

31Oktober 2014:

Kas Rp 10.000.000

Pendapatan diterima dimuka Rp 10.000.000

Pada jurnal diatas bisa dilihat bahwa perusahaan melaporkan adanya Pendapatan
sewa yang terjadi pada periode Agustus, September dan Oktober dimana
pendapatan tersebut merupakan pembagian dari total rekening Pendapatan
diterima dimuka dibagi masa manfaat sewa selama tiga bulan yang diterima di
awal transaksi yaitu tanggal :1 Agustus 2014 sebesar Rp. 30.000.000
(Rp.30.000.000 : 3 = Rp. 10.000.000)

C. Penyajian dan Pengungkapan

Pendapatan merupakan sumber aliran kas masuk dan sebagai penerimaan


dalam perusahaan, demikian juga pada PT. Maju Jaya. Pendapatan pada
perusahaan ini merupakan pendapatan usaha.Pendapatan sebagai bagian dari
kegiatan yang terjadi dalam suatu perusahaan tentu saja harus di informasikan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal.

Penyajian pendapatan di PT. Maju Jaya, di laporkan dalam Laporan Arus


Kas. Pada saat terjadi penerimaan kas dari pendapatan, maka perusahaan mencatat
sebagai aliran kas masuk.Sesuai dengan klasifikasinya, maka pendapatan yang
berasal dari kegiatan usaha disajikan dalam laporan arus kas sebagai kas masuk
operasi, sedangkan penerimaan pendapatan yang berasal dari kegiatan di luar
usaha disajikan dalam arus kas masuk investasi. Adapun yang disajikan dalam
kas masuk operasi adalah pendapatan sewa, pendapatan diterima dimuka.

7
Pengungkapan pada PT. Maju Jaya Pengungkapan telah meyertakan
kebijakan-kebijakan akuntansi dalam pengakuan pendapatan yaitu berdasarkan
pada cash basis dan accrual basis dan pada setiap kategori pos-pos pendapatan
telah diungkapkan menurut posnya masing-masing dalam arus kas
perusahaan.Pada laporan perusahaan hanya terdapat kategori untuk pengungkapan
pendapatan yaitu pendapatan usaha dan didalamnya telah mencakup setiap pos-
pos yang telah disebutkan sebelumnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut PSAK No. 23 revisi 2015, Pendapatan adalah penghasilan yang


timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan
sewa.Santoso (2013: 90) menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau
penambahan aktiva atau penyelesaian suatu kewajiban atau kombinasi dari
keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau
aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi inti
(major/central operation) yang berkelanjutan (regular) dari suatu perusahaan.

Maka dari itu pentingnya penerapan akuntansi pendapatan dalam menjalankan


kegiatan operasional perusahaan, perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengukuran, pengakuan pendapatan, pencatatan.
penyajian, dan pengungkapan sehingga informasi yang disajikan tidak berkualitas
dan pada akhirnya tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

B. Saran

Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan nya.Sebagai manusia biasa yang
memiliki keterbatasan, kami mengharapkan kritikan dan masukan yang
membangun dari semua pihak, termasuk dari audience guna memperbaiki dan
menyempurnakan tulisan dan pengetahuan kami.Dan kami meyakini bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari standar sebuah karya ilmiah.Kami harap
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.

9
DAFTAR PUSTAKA

Carline Pawan Elisabeth, Pengakuan Pengukuran Pengungkapan Dan


Pelaopran Pemdapatan Berdasarkan PSAK no. 23 Pada PT. Pegadaian
(Persero) jurnal EMBA, vol,1.no. 3 hal 349-356.

Liawan Calvin, Vina N. Van Harling, Analisis Perlakuan Akuntansi


Pendapatan Jasa Konstruksi Pada PT. Agrindo Makmur Abadi, soscied,
vol.2 no. 1 hal

Hasanah Nur, Siswanti Tutik, Evaluasi Pengakuan, Pengukuran Dan Penyajian


Pendapatan Berdasar PSAK 23 Pada PT. Angkasa Pura II (Persero)jurnal
bisnis dan akuntansi unsurya,vol.4 no. 1, hal 34-50

Rahayu Yuri, Reformasi Sistem Akuntansi Cash Basis Menuju Sistem


Akuntansi Accrual Basis, ecodemica, vol.III. no. 1 hal348

Pranasista F. Mokoginta, Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK


No.23 Pada CV. Nyiur Trans Kawanua. Jurna EMBA, vol. 7 no.1 hal
941-950

10

Anda mungkin juga menyukai