Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : DR. Mukhtaruddin SE., M.Si, Ak.

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Silvia Pebriani Putri 01031482225010

Mayang Agustini 01031482326062

Imey Lantira 01031482326064

Adel Anggun Diani 01031482326065

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 AKUNTANSI ALIH PROGRAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah “Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan” dapat tersusun sampai
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................

1.3 Tujuan Makalah .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan konflik kepentingan.......................................................

2.2 Menuju ke arah perumusan tujuan laporan keuangan............................

2.3 Menuju ke arah kerangka konseptual.....................................................

2.4 Laporan-laporan Lain.............................................................................

2.5 Taksonomi karakteristik normatif yang harus dicerminkan oleh


pernyataan-pernyataan akuntansi.................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori akuntansi terdiri atas kerangka kerangka acuan yang menjadi dasar
dari pengembangan teknik teknik akuntansi Kerangka kerangka acuan ini,
nantinya akan terutama didasarkan pada penentuan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang teramat penting dan vital bagi disiplin
disiplin ilmu akuntansi adalah bahwa profesi akuntansi dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan juga menerima konsep dan prinsip-prinsip tersebut.
Untuk menjamin tercapainya konsensus seperti itu, adanya sebuah pernyataan
yang memuat alasan atau tujuan yang dapat memotivasi penentuan konsep dan
prinsip tadi harus menjadi langkah pertama dalam perumusan suatu teori
akuntansi.
Pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan telah diakui sebagai
suatu hal yang mendesak dan sangat penting, jika perdebatan mengenai
standar alternatif dan teknik pelaporan ingin dapat diselesaikan dengan logika
dan akal sehat. Devine (1960) mengemukakan pendapatnya bahwa urutan
pertama dalam pembuatan sebuah sistem teoretis bagi suatu fungsi pelayanan
adalah menetapkan tujuan dan sasaran dari fungsi tersebut Sasaran dan tujuan
dapat berubah seiring dengan waktu, namun untuk satu periode tertentu,
mereka harus ditentukan atau dapat ditentukan
Watts dan Zimmerman mencatat bahwa teori akuntansi keuangan hanya
memiliki sedikit dampak langsung dan substantif terhadap teori dan praktik
akuntansi. Mereka memberikan penjelasan bahwa Sering kali lemahnya
dampak yang diberikan ini dihubungkan dengan kelemahan metodologia dasar
dari riset. Atau, rekomendasi yang ditawarkan adalah didasarkan pada tujuan-
tujuan eksplisit atau implisit yang sering kali berbeda dengan para penulis.
Tidak hanya para periset yang tidak mampu mencapai kesepakatan dalam
tujuan pelaporan keuangan, mereka ternyata juga tidak dapat mencapai kata
sepakat pada metode metode yang akan digunakan untuk mendapatkan
rekomendasi dari tujuan tujuan tersebut.

iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kerangka konseptual akuntansi dan pelaporan
keuangan ?
2. Apa saja klasifikasi dan konflik kepentingan dalam konseptual
akuntansi dan pelaporan keuangan ?
3. Bagaimana perumusan tujuan laporan keuangan ?
4. Apa saja laporan-laporan keuangan lain?
5. Apa yang dimaksud dengan taksonomi karakteristik normatif yang
harus dicerminkan oleh pernyataan-pernyataan akuntansi ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk menjelaskan kerangka konseptual akuntansi dan pelaporan keuangan.


2. Untuk mengetahui klasifikasi dan konflik kepentingan dalam konseptual
akuntansi dan pelaporan keuangan.
3. Untuk mengetahui perumusan tujuan laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui laporan-laporan keuangan lain.
5. Untuk mengetahui taksonomi karakteristik normatif yang harus dicerminkan
oleh pernyataan-pernyataan akuntansi.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Dan Konflik Kepentingan

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik


kepentingan yang terdapat di pasar Informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan
keuangan yang dihasilkan oleh interaksi perusahaan, pengguna, dan profesi
akuntansi.
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses
akuntansi. Aktivitas aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau
nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan
keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang
sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusaha juga adalah
pemedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi
dipengaruhi oleh pestingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin
untuk mengumpulkan suatu daftar inglap para pengguna, namun dapat dipastikan
daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang uham, analis keuangan,
kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting profesion) membentuk kelompok ketiga yang
dapat memengaruhi brmari yang akan dimasukkan ke dalam laporan kruangan.
Para akuntan terutama akan bertindak shepsi "auditor" yang bertanggung jawab
untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah nematuhi prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

2.2 Menuju Ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan

2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No 4

APB Statement No 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujua khusus,


tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu
kumpulas pembatasan. Tujuan tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut :

vi
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar
dan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum,
posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan perubahan lainnya
dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar
dapat :
i. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
ii. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
iii. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen
komitmennya;
iv. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi
pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan
bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agat dapat:
i. Menyajikan ekspektasi pengembalian dividen kepada para
investor;
ii. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam
membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi
karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan
dana untuk perluasan usaha;
iii. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
kepada manajemen;
iv. Menyajikan profitabilitas jangka panjang.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.

vii
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para
pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut
harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung
oleh pengukuran pengukuran yang independen, dengan
menggunakan metode metode pengukuran yang sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada
kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan kebutuhan
tertentu dari pengguna pengguna yang spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih
awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komparabilitas (daya handing), yang secara tidak langsung berarti
perbedaan perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan
oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh
informasi yang "secara wajar" memenuhi persyaratan dari tujuan
kualitatif yang lain.

2.2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan


Metodologi Yang Digunakan

Sebagai respons terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan


dan kenyataan balrwa semakis mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka
konseptual akuntansi, Dewan Direksi dari American Institute of Certified
Public Accountants mengumumkan dibentuknya dua kelompok studi pada
bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsip prinsip akuntansi
yang dikenal sebagai "Komite Wheat ini, diberi tugas memperbaiki dan

viii
meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite
ini mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB).
Kelompok studi kedua, yang dikenal sebagai "Komite Trueblood, ditugaskan
untuk mengem-bangkan tujuan laporan keuangan, yaitu dengan menentukan:
1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2. Informasi apa yang mereka butuhkan
3. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan
oleh akuntansi, dan
4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan tersebut

Komite Trueblood terdiri atas sembilan orang anggota, yang mewakili


profesi akuntansi, dunia akademik, industri, dan Federasi Analis Keuangan
(Financial Analysts Federation). Satu tim akademisi, praktist, dan konsultan
bertindak selaku penasihat. Komite ini melakukan pertemuan dan wawancara
untuk menilai kebutuhan informasi dari berbagai kelompok yang
berkepentingan dari seluruh sektor pemerintahan dan masyarakat bisnis serta
profesional. Literatur literatur yang relevan di bidang akuntansi, ekonomi, dan
keuangan memberikan fondasi bagi konseptual dasar. Berdasarkan atas data
empiris dan konseptual yang dikumpulkan, kelompok studi ini mengeluarkan
dua laporan Laporan yang pertama dan lebih penting adalah Report of the
Study Group on the Objectives of Financial Statements yang memuat
kesimpulan kesimpulan prinsipil dan pernyataan tujuan laporan keuangan.
Laporan yang kedua memuat beberapa pilihan artikel oleh tim penasihat yang
dipertimbangkan oleh Idempok studi ketika membuat kesimpulan dan tujuan
dari laporan pertama.

Tujuan laporan keuangan seperti yang dinyatakan dalam "Laporan


Trueblood"

Meskipun kedua belas tujuan dalam laporan kelompok studi


dimaksudkan memiliki kesetaraan, terdapat kecenderungan yang dapat
dimengerti untuk membedakannya menard struktur birratki yang mata dael
tupuan tujuan tersebut. Perbedaan yang terdapat dalam penekanan dan

ix
ketergantungan relatif di antara tujuan tersebut dapat menjustifikasi adanya
struktur seperti itu Enam tingkatan tupan berikut ini diambil dari "Laporan
Trueblood"

1. Tujuan dasar (No 1) .

x
2. Empat tujuan (No 2, 3, 11, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan
kegunaan yang berbeda beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No, 4 dan 5) yang memebutkan kekuatan menghasilkan
(earning power) perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas)
sebagai jenis informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang
dibutuhkan sebagai faktual dan Interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7. 8. 9. dan 10) yang menguraikan laporan keuangan
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang dibuat agar
dapat memenuhi tujuan tujuati sebelumnya (No. 7. 8. 9. dan 10).

Selanjutnya analisis masing-masing tujuan dari Laporan Keuangan:

No.1.Memberikan informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan


ekonomi.

No.2.Melayani para pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau


sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi dan yang
mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi
mereka mengenai aktivitas perusahaan.

No.3.Menyajikan informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor


dalam maramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas
yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu ketidakpastian
yang terkait.

No.4.Memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan


untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan
menghasilkan suatu perusahaan.

No.5.Memasok informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen


dalam menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif guna
mencapai sasaran utama perusahaan.

No.6.Memberikan formasi faktual dan interpretatif mengenai transaka dan


peristiwa lainnya yang berguna dalam peramalin, pembandingan, dan

xi
pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan. Asumi-asumi dasar
sehubungan dengan subjek masalah interpretasi, evaluasi, prediksi, atau
estimasi sebaiknya diungkapan.

No.7.Memberikan laporan posisi keuangan yang berguna dalam peramalan,


pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
Laporan ini hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan
transaksi-transaksi perusahaan dan peristiwa-peristiwa lain yang menjadi
bagian dari siklus penghasilan (earnings cycle) yang belum selesai. Nilat
saat ini hendaknya juga dilaporkan ketika mereka berbeda secara cukup
signifikan dengan biaya historis. Aktiva dan kewajiban hendaknya
dikelompokkan atau dipisahkan berdasarkan ketidakpastian relatif atas
jumlah dan waktu dari realisasi atau likuidasi prospektif.

No.8.Memberikan laporan pendapatan periodik yang berguna bagi peramalan,


pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
Hasil akhir dari siklus penghasilan yang telah selesai dan aktivitas
perusahaan yang mengakibatkan terjadinya kemajuan yang diakui ke
arah penyelesaian dari siklus yang belum selesat hendakorya dilaporkan.
Perubahan dalam nilai yang dicerminkan dalam laporan posisi keuangan
berikutnya hendaknya juga dilaporkan, namun secara terpisah, karena
mereka berbeda jika dilihat dari segi kepastian realisasinya.

No.9.Memberikan laporan aktivitas keuangan yang berguna bagi perumalan,


pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
Laporan ini terutama melaporkan aspek faktual dari transaksi yang
dijalankan perusahaan yang memiliki atau diharapkan memiliki
konsekuensi kas yang signifikan. Laporan ini hendaknya melaporkan
data yang membutuhkan pertimbangan minimal dan interpretasi dari
pembuat laporan.

No.10.Memberikan informasi yang berguna bagi proses geramalan Peramaian


keuangan hendaknya diberikan ketika mereka akan meningkatkan
keandalan dari prediksi-prediksi pengguna.

xii
No.11.Bagi organisasi pemerintahan dan airlaba adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi evaluasi efektivitas dari manajemen cuniber
daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum bersifat
nonmoneter, Pengukuran pengukuran kinerja hendaknya dinyatakan
sesuai dengan sasaran organisasi nirlaba.

No.12.Melaporkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang memengaruhi


masyarakat yang dapat ditentukan dan diuraikan atau diukur dan menjadi
suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

Karakteristik kualitatif pelaporan

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang


disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif dari
pelaporan:
1. Relevansi dan Materialistis
2. Bentuk dan Substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi
7. Dapat dimengerti

2.3 Menuju Ke Arah Kerangka Konseptual

2.3.1 Hakikat kerangka konseptual


Kerangka konseptual dimaksudkan untuk bertindak sebagai suatu
konstitusi dalam proses penetapan standar Tujuannya adalah untuk
memberikan pedoman dalam penyelesaian perselisihan yang timbul selama
proses penetapan standar dengan cara mempersempit pertanyaan menjadi
apakah standar yang spesifik tersebut telah sesuai dengan kerangka
konseptualnya. Bahkan FASB telah menuryukkan empat keuntungan spesifik

xiii
yang dapat diperoleh dari kerangka konseptual Sebuah kerangka konseptual,
ketika telah seleian dibuat, akan:
 memandu FASB dalam membuat standar akuntansi;
 menjadi kerangka acuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
akuntansi yang tidak memiliki standar resmi yang spesifik;
 menentukan batasan pertimbangan dalam membuat laporan
keuangan;
 meningkatkan komparabilitas dengan menurunkan jumlah metode
akuntansi alternatif yang tersedia.

2.3.2 Perkembangan dari sebuah kerangka konseptual

Ruang lingkup keseluruhan dan kerangka konisphial dan


mencantumkan dokumen-dokumen yang berhubungan dan daerbitkan sampan
dengan tahun 1982 oleh FASR Pada tingkat pertama, tajuan menunjukkan
sanasan dan maksud dari akuntansi Statement of Financial Accounting
Compte No 1 (Objectives of Financial Reporting by Business
Enterprises)menyajikan sasaran dan maksud dari akuntansi untuk perusahaan
bisnis Statement of Financial Accounting Concepts No 4 (Objectives of
Financial Reporting by Nonbusiness Organizations) menyajikas sataran dan
maktud dari akuntansi untuk organisasi organisasi nonhionis

Di tingkat yang kedua, hal hal yang fundamental meliputi karakteristik


kualitatif dari informasi akkuntansi (Stairment of Financial Accounting
Concepts No 2) dan definisi dari elemen-elemen dalam laporan keuangan
(Statement of Fesancial Accounting Concepto No. 31. Secara ringkas, lima
Statement of Fosancial Accounting Comuspts yang dikeluarkan dan
berhubungan dengan pelaporan keuangan untas perusahaan bisnis adalah

1. SFAC No. 1, "Objectives of Financial Reporting by Business


Enterprises," yang menyajikan sasarın dan maksud dari akuntansi.
2. SFAC No. 2. "Qualitative Characteristics of Accounting beformation,"
yang melihat karakterutik karakteristik yang membuat informasi
akuntansi berguna.

xiv
3. SFAC No. 3. Elements of Financial Statements of Business
Enterprises yang memberikan definisi mengenai elemen elemen dalam
laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.
4. SFAC No 5. Recognition and Measurement in Financial Statements of
Business Enterprises yang menetapkan pengakuan dan kriteria
pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana
Informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan
kesiangan.
5. SFAC No. 6, "Elements of Financial Statements," yang menggantikan
SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya untuk ikut mencakup
organisasi organisasi nirlaba.
6. SFAC No. 7. "Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting Measurements" memberikan sebuah kerangka untuk
menggunakan arus kas dan menyajikan nilai-nilai sebagai basis
pengukuran.

Pada tingkat ketiga, pedoman operasional yang dipergunakan oleh


akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi meliputi kriteria
pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran
(Statement of Financial Accounting Standards No. 33).

Pada tingkat keempat, mekanisme penyajian yang digunakan oleh


akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi meliputi pelaporan
penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi
keuangan.

2.3.3 Tujuan dari pelaporan keuangan


Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis FASB memulai
usahanya dalam mengembangkan sebuah konstitusi bagi akuntansi dan
pelaporan keuangan pada bulan November tahun 1978, ketika FASB
menerbitkan pedoman luas yang bersifat perintah yang menyatakan tujuan dari
pelaporan keuangan dalam Statement of Financial Accounting Concepts No. 1,
Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. Pernyataan ini tidak
hanya dibatasi pada isi dari laporan keuangan saja: Pelaporan keuangan tidak

xv
hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam
mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi
yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan,
dan lain-lain.
Tujuan dari pelaporan keuangan dirangkum dalam petikan berikut ini dari
pernyataan di atas:
 Pelaporan keuangan hendaknya memberikan infromasi yang berguna
bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para
pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-
keputusan lain yang serupa secara rasional. Informasi tersebut
sebaiknya dapat dimengerti oleh mereka yang memiliki cukup
pemahaman akan bisnis dan aktivitas ekonomi serta bersedia untuk
mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar. [Paragraf
3

 Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi untuk


membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna lain
yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk dividen atau bunga dan penerimaan
dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau
pinjaman. Prospek terjadinya tujuan pelaporan keuangan oleh
organisasi-organisasi nonbisnis organisasi biamis dilihat dari dua hal.

Organizasi nonbinis:
1. ridik memiliki indikator kenerja yang daput dihandingkan dengan laba pada
perusahaan bimit: memadi subjok wian dari kompetial dalam parar organisasi-
organisasi nombunita adalah sejumlah besar tumber den diterima dari
pernyedia number days, yang tidak mengharapkan untuk menerima
pembayaran kembali staupan keuntungan ekonomi yang preporsional terhadap
sumber daya yang telah mercia berikan

xvi
2. Operasibaninya tersitama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan
barang atau jasa yang liba kepermilkan yang puti yang dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus, atau yang akan merjadi hak atai bagian dan diatribusi nilai siza
dari sumber daya pada seat organisasi dilikuidasi chopour FASB mengenal
"Objectives of Finiancial Reporting by Nonbusines Organizations' yang
diterbitikan puda tanggal 15 September 1980, dengan menyebutkan contoh-
contoh dan organisasi-organisasi pembianis yang meliputi organisasi pribadi,
nirlaba dan filantropis seperti perpuran tinggi dan univeritas rumah sakit badan
kesehatan dan kesejahteraan; gereja: yayasan agandan unit pemerintahan lokal
dan organisasi-organisasi keanggotaan aeperti avoidal perdagangan dan
pentenonal. Contoh dar organisasi yang tidak memiliki semua karakteristik
yang membedakan dari organisasi montunis adalah klob-klub keanggotaan
dientitas dengan saham yang dapat dialihian rutah ukit yang dimiliki
dehimsterdan intron-institual pendidikan perusahaan asuransi bersama dan
jenis-jenis organisas berama dan kooperatif yang memberikan diriden biaya
yang lebih rendah, atas keutungan dionomi langung kepada para pemilik,
anggota atau partisipannya.

Tedapat empat kelompok yang Khutunya berkepentingan dengan


informasi yang disajikan oleh pelaporan kecangan oleh organisasi nonbisnit
1. Penyedia sumber dara prminjam, pemarok, karyawan, pembayar pajak,
anggota dan kontributor.
2. Elemen peryosun yang menggunakan dan memperoleh keuntungan dari
jasa-jasa yang diberikan
3. Badan-badan penyeknegara dan pengawas yang bertanggung jawab untuk
membuat kebijakan dan mengowail serta menilis par manaker dari
organisasi nonbisnik.
4. Manajer organisasi-organisas nonbison Untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari pengguna-pengguna di ata FASB mengeluarkan draf
cdapower yung memberikan tujuan-tijian berikut ini:
a. Informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai
alotasi sumber daya pelaporan keuangan oleh organisasi

xvii
monbismi.hendainya memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para penyedia umber daya dalam melakukan pengambilan keputusan
yang rasional atas pengalokasian sumber daya di organisasi-organizasi
tersebut.
b. Informasi yang bermanfaat dalam menilai jasa dan kemampuan untuk
memberikan jasa: pelaporan keuangan oleh organikati pondisinis
bendaknya memberik informasi yang bermanfaat bagi penyedia
sumberdaya yang sudah ada maupun yang potensial dalam menilai
jasa yang diberikan oleh organisasi nonbisnis dan kemampuannya
untuk terus memberikan jasa tersebut
c. Informasi yang bermanfaat dalam menilai kepengurusan dan kinerja
manajemen: pelaporan keuangan oleh organisas pombasisis
hemakanya memberikan informas yang bermanfaat bagi penyedia
sumber daya yang sudah ada maupun yang potensial dalam mentiai
bagaimana manajer dar sebuah organisasi nonbianis melaksanakan
tanggung jawab kepengurusan mereka dan apek-apel kinerja mereka
yang lain. Informasi meng kinerja organisasi hendaknya menjadi
fokus dalam menilai kepengurusan, atau akuntabilitas dari para
manajer. Informasi mengenai penyimpanyan dari mandat-mandat
beban, seperti anggaran resmi dan pembatasan donor dalam
penggunaan sumber daya yang dapat memengaruhi kinerja keuangan
organisasi atau kemampuannya untuk memberikan tingkat layanan
yang memuaskan juga merupakan hal yang penting dalam menilai
seberapa baik manajer telah melaksamakan tanggung juwab
kepenguruann
d. Informasi mengenal sumber daya ekonomi, kewajiban, sumber daya
bersih, dan pembehanan-pembeharaannya pelayoran keun oleh
organisasi nonbisnis akan kepen- tingan pada sumber daya-sumber
daya tersebut

Kinerja organisasional pelaporan keunyai oleh organisasi nonbisnis


hendaknya memberikan informasi mengenai kinerja organisasi dalam periode

xviii
tertentu Pengukuran secara beriala atas perubahan-perubahan yang terjadi pada
jumlah dan sifat dari sumber daya bersih organisasi nonbisnis serta informasi
mengenal uaha dan pencapaian jasa dari organizasi, bersama-sama akan
mewakil informasi yang paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi
Likuiditas pelaporan keuangan oleh organisasi nombanis hendaknya
memberikan informasi mengerai bagaimana organisasi monhismis memperoleh
dan menggunakan dana lasnya, mengenai pinjaman dan pembayaran kembali
pinjaman tersebut serta mengenai faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi
likuiditas organisasi.

Penjelasan dan interpretasi manajer pelaporan keuangan oleh organisasi


nonbisnis hendaknya mencakup penjelasan dan interpretasi untuk membantu
penyedia sumber daya dan pengguna-pengguna lain memahami informasi
keuangan yang mereka terima Karena para manajer biasanya lebih mengetahui
organisasi dan urusan-orangan daripada penyedia sumber daya atau pihak-
pihak di luar organisast, manajer sering kali dapat meningkatkan kegunaan dari
informasi pelaporan keuangan dengan memunjukkan transakit peristiwa, atau
kejadian tertentu yang memengaruhi organisasi, dan dengan menjelaskan
dampak keuangan yang mereka berikan.

2.3.4 Konsep-konsep fundamental


Konsep-konsep fundamental barakteriatk kualitatif dari informas
akuntans maupun elemen-demm laporan kruangan.

Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi FASA mengetuarkan


Statrenent of Financial Accounting Concopts No 2. "Qualitative Characteristics
of Answering lefermation"yang memberikan kntera untuk melakukan
pernilihan di antaranya:
1. matode alcontanu din pelaporan alternatif, dan
2. persyaratan pengungkapan.

xix
Pada dasarnya, kriteria di atas mengindikanikan informasi mana yang
lebih baik (lebih berguna) bagi proses pengambilan keputusan. Karakterin
mungkin dapat dilihat sebagai hierarki-lihat Tampilan 64. Kegunaan dari
pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasional terpenting.
Relevansi dan keandalan sebuga dua kualitas utama, dengan elemen-
elemennya yang berhubungan Kompurabilitas dan konsistensi disajikan
sebagai kualitas sekunder dan interaktif. Akhirnya, masing-masing komep
mengerasa pertimbangan baya-manfat dan materialita juga diaksi, sebagai
sebuah batasan dan ambang batas dari pengakuan. Setiap karakteristik kualitar
dari informati skuntansi ini akan kita lihat lebih lanjut, sebagai berikut:

Agar informasi dapat memembilandar relor informasi harus ditujukan


atau diasosiasikan kecara bermuntuat dengan tindakan yang-t dirancang
untukmemfasilitasinya atau hasilyang ingin diperolehnya. Hal ini
mengharuskan agar informasi atau cara mengomunikasikannya memberikan
tekanan - untuk mendapatkan tindakan yang diinginkan oleh karenanya
releransi mengacupudi kemampuan informasi untuk memengaruh keputusan
manajer dengan mengubah atau mengonfirmasikan ekspektasi mereka atas
hasil atau konsekuensi dari tindakan atau peristiwa akan terdapat beberapa
tingkatan relevans. Relevansi dari informasi tertentu akan berbeda-beda bagi
para pengguna dan akan tergantung pada kebutuhan mereka dan konteks
tertentu yang mendasari pengambilan keputusan. Dalam konsep kerangka
konseptual, informasi yang relevan akan membantu para investor, kreditor, dan
para pengguna yang lain untuk mengeraluasi periatiwa-periatiwa d masa lalu
mase kini, dan masa depan (nilai prediktif)atau untuk mengonfirmasikan atau
memperbaiki chapektai sebelumnya (nilai umpun balik Agerelean, informasi
harus tersedia untu pengambil keputusan sebelum ia kehilangan kapaitanya
untuk memengaruhi pengambilan keputusan (ketepatan waktu)

Singkat kata, agar relevan, informati harus memiliki nilai prediktif dan
nilai umpan balik dan sekaligus pada rant yang sama haru disampaikan pada
waktu yang tepat keandalan (reliability) diartikan sebaga "Kualitas yang

xx
memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya sebagai
pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan:" $-26$ Jadi.

Keandalan dari informasi akan tergantung pada tingkat ketepatan


penyajiannya atas suatu peristiwa. Keandalan akan berbeda di antara para
pengguna, tergantung pada sejauh mana pengetahuan mereka terhadap
penggunaan aturan dalam penyediaan informasi, Demikian pula pengguna
yang berbeda dapat mencari informasi dengan tingkat keandalan yang berbeda-
beda Dalam konteks dari kerangka konseptual, agar dapat diandalkan informasi
harus dapat diverifikasi netral, dan disajukan dengan tepat.

Dapat diverifikasi adalah "atribut ... yang memungkinkan individu-


Individu yang memenuhi syarat untuk bekerja secara independen satu sama
lain dalam mengembangkan ukuran-ukuran atau kesimpulan yang serupa dari
pemeriksaan atas bukti, data atau catatan-calatan $yangsama^{-27}$ Dapat

xxi
diverifikasi mengandung ari akan adanya konsensus dan tidak adanya bias dari
si pengukur. Informasi yang dapat diverifikasi bisa diproduksi kembali secara
substansial oleh pengukur-pengukur yang Independen dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama. Harap dicatat bahwa kemampuan untuk dapat
diverifikasi mengacuhanya pada kebenaran dari informasi yang dihasilkan, dan
bukannya ketepatan dari metode pengukuran yang digunakan pempaian dan
kelengkapan mengacu kepada kesesuaian antara data akuntansi dengan
peritiwa yang dimaksudkan untuk diwakili oleh data tersebut lika ukuran
tersebut telah mencerminkan apa yang peristiwa maksudkan untuk diwakili,
maka peristiwa akan dianggap terbebas dan ban pengukuran dan penpukurnya
Neralitas berkenain dengan tidak adanya bias dalam penyajian dari laporan
atau informasi abuntanit, Jadi, informasi yang netral adalah yang bebas dari
yang mengarahkannya kepada hasil yang dinginkan atau memengaruhi mode
perilaku tertentu. Hal ini bukan berarti bahwa pembuat informasi tidak
memiliki tujuan dalam pikirannya ketika menyiapkan laporan tersebut;
pembuat informasi bertujuan bahwa makro dari informati hendaknya tidak
memengaruhi suatu hasil yang telah ditentukan sebelumnya.

Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang ditusulkan


oleh Statement of Financial Accounting Concepts No 2 EASE Kompurabilitas
dijabarkan sebagai penggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh
perusahaan tertentu. Akan tetapi prinsip konsistensi tidak berarti bahwa metode
akuntansi tertentu tidak dapat diubah setelah digunakan. Kondia lingkungan
mungkin mendikte perlunya dilakukan perubahan yang dinginkan pada
kebijakan atau teknik akuntansi jika dapat dijustifikasi dengan tepat APB
Opinion No. 2 Accounting Changes, menyatakan bahwa adanya anggapan
bahwa entita hendaknya tidak mengubah prinsip akuntansi dapat diatasi harya
pola penuahan tersebut membenarkan digunakannya prinsip akuntansi
alternatif dapat diterima atas dasar bahwa prinsip tersebut lebih dikehendaki.
Sifat dan justifikasi dari perubahan pada prinsip akuntansi dan efeknya pada
laba hendaknya diungkapkan. Justifikasi dari perubahan tersebut hendaknya
menjelaskan alasan mengapa prinsip akuntansi yang baru diterapkan tersebut

xxii
dipilih pertimbangan biaya manfaat (cant-bendi consideration) diakui sebagai
salah satu batasan umum Informasi akuntansi manfisat akan dicari jika
keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya, ladi,
sebelum menyiapkan dan menyebaban informasi keuangan biaya dan manfaat
dari penyediaan informani tersebut harus diperbandingkan. FASB menekankan
pentingnya pertimbangan biava-manfaat ini:

Sebelum diambil keputusan untuk mengembangkan sebuah standar,


Dewan perlu untuk memuaskan dirinya bahwa masalah yang hendak diatur
adalah masalah yang signifikan, dan bahwa standar yang diumumkan tidak
akan memberikan biaya kepada banyak pihak untuk keuntungan segelintir
pihak. lika usulan tersebut mampu melewati ujian pertama ini, ujian kedua
berikutnya mungkin dapat bermanfaat. Biasanya terdapat cara-cara alternatif
dalam memangani suatu permasalahan. Apakah salah satu alternatif lebih
rendah biayanya dan hanya sedikit kurang efektif Bahkan jika besaran
absolutnya tidak dapat dikaitkan dengan biaya dan manfat, adanya
perbandingan antara alternatif alternati ada mungkin dapat.

Materialitas (matteriality) dipandang seimbang batas untuk pengakuan.


Materialitas adalah suatu kondisi yang dianggap penting secara relatif Pada
dasarnya, perlu dilakukan pertimbangan mengenai informasi terkebut
kemungkinan memiliki dampak atau material terhadap in ini: din ditunjukkan
dengan tepat melalui pernyataan berikutiva dalam posisi FASB mengenai
subjek Pertanyaan ini akan ditelaah selengkapnya dalaknya menentukan aturan
materialitas. Satement of Financial Accounting Concepts No. 3. Elements of
Financial Statements of Business Enterprise, mendefinisikan sepuluh eleme
yang saling berkaitan yang secara langsung berhubungan dengan pengukuran
kinerja dan status dari perusahaan: aktiva kewajiban, ekuitas, investasi oleh
pemilik.distribusi kepada pemilik, labi komprehensif, pendapatan, beban,
kecuntu dan kerugian." Elemen-elemen tersebut didefinisikan seb berikut:
 Aktiva: kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau

xxiii
peristiwa di masa lalu.
 Kewajiban: kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masi depan
yang timbul dari utang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari
transaksi atau peristiwa di masa lalu
 Ekuitas kepentingan residual dari aktiva suatu entitasyang terisa setelah
mengurangi dengan kewajibannya. Dalam perusahaan bisnisis ekuitas ini
adalah saham kepemilikan
 Investasi oleh pemilik peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari
entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan (atau
ekuitas) dari perusahaan. Kebanyakan aktiva umumnya diterima sebagai
investasi oleh pemilik, namun aktiva dapat juga terdiri atas jasa atau
pemenuhan atau konversi kewajiban perusahaan.
 Distribusi kepada pemiliki penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan oleh (aktiva berah) perusahaan selama periode tertentu peng
diaktatian dari transakat dan peritiwa serta kejadian-kejadian lain dan
sumber sumpermilk Laba komprehensif mencakap nemua perubahan yang
terjadi pada ekuitas selama man periode kecuall perubahan yang
ditimbulkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada permilik
peningkatan lain dari aktiva sebuah entitas atau pelunasan kombinan/dari
keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilan oleh pemumpulan
atau produktibarang, pemberianjas, atau pelaksanaan aktivitas talin yang
menjadi bagian duri operasi-operani purat atau utama entitas yang sedang
berjalan. lain dari aktiva sebuah entitas atau timbulnya kewajiban dari
keduamya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan deh penyampaian
stau produk barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang
mengod begin dari operasi-operasi puat at utama entitas yang sedang
berjalan. Kontages peringkatan ekuitas laktiva bersih) yang berasal dari
transaksi entitas yang imuidental stau sampingan dan dari semua transakal
dan peristiwa serta kejadian lainnya yang menengaruhi entitas selama
periode tertentu kecuali yang timbul dari pendapatan atau imestan pemilik

xxiv
Keripine penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transakudan peristiwa serta
kejadian lain yang memengaruhi selama periode tertentu kecuali yang
timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik : Defina-definaidi star
memberikan metode penyaringan pertama yang signifikan dalam
menentukan ini dari laporan berangan Definial ini mengurakan
karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum peristiva dan kejadian
dapat dianggap sebagal elemen dari laporan keuangan.

Ada tiga hal yang layak untuk dicatat Pertama, komerp labu
komprehensif adalah lebih inklusif daripada konsep laba akuntansi
traditional.
1) Konsep laba komprehensif dapat dimawukkan ke dalam laporan yang
mencakup perubahan dalam aktro bersih peranahaan relatra satu
periode dari semua sumber kecuali transaksi dengan pemilik Keadam
int adalah persparatan yang sepenuhnya inklosif dan dapat membantu
para pengguna yang mencari angka laba yang sebenarnya dengan:
(a) memberikan detail yang menyoroti kerumitan dari anglaying
divajikan dan memungkinkan pengguna untuk membuat penilaian
mereka sendiri, dan
(b) dengan memunjukkan kinerja perusahan webagisuatukontinum
"dengan transaki dan peristiwa yang terfadi wara rutin dan tidak rutin
selama keberadaan perunghaan.
2) Definisi dari aktiva kewajiban, dan ekuitas berhubungan dengan
jumlah sumber daya dan klaim atas number daya tersebut pada satu
titik waktu tertentu di mana definisi dari pendapatan beban,
keuntungan dan kerugian berhubungan dengan dampak dari transakat
peristiwa, dan kejadian selama satu periode waktu.
3) Nilai dan aktru kewajiban, dan ekuitas diasumsikan akan berubah
sebagai akibat dari pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian, yang
mencakup “artikulasi”. Dengan kata lain laporan keuangan
diasumsikan untuk saling berinteraksi dan berhubungan.

xxv
2.3.5 Pengakuan dan pengukuran
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 5 dimaksudkan
untuk menyelesaikan masalah pengakuan dan pengukuran ini dalam kaitannya
dengan pengakuan, pernyataan tersebut di atas telah meninggalkan tanggung
jawabnya dengan menyatakan sejakawi bahwa pengakuan dan kriteria
pedoman adalah secara umum konsisten dengan praktik akuntansi yang berlaku
dan bukan merupakan suatu perubahan radikal Di samping itu, SFAC
menyatakan bahwa pengungkapan dengan care-cara selain laporan keuangan
bukanlah merupakan suatu pengakuan
Pernyataan tersebut membuat suat pembedaan yang berguna antara laba,
penghasilan dan laba komprehensif, Pada dasarnya, penghasilan dibedakan dari
laba dengan mengeluarkan penyesuaian- penyesuaian akuntansi tertentu pada
periode awal yang tidak diakui pada periode berjalan, seperti efek kumulatif
dari perubahan prinsip akuntansi. Salah satu contoh perbedaan antara laba
berilh dengan penghasilan disajikan.
Perbedaan antara penghasilan dengan laba komprehensif disajikan. Pada
dasarnya, laba komprehensif mengaku dua kelompok hal yang harus
dikeluarkan dari penghasilan; yaitu efek dari beberapa penyesuaian akuntansi
tertentu di periode awal yang diakui pada periode berjalan, dan perubahan-
perubahan lain di aktiva bersih (terutama keuntungan dan kerugian tertentu dari
penahanan) yang diakui di periode sekarang tetapi dikeluarkan dari
penghasilan, seperti beberapa perubahan pada nilai pada investasi dalam
industri yang memiliki praktik-praktik akuntansi khusus untuk surat berharga
yang dapat diperdagangkan, dan penyeruatan akibat translasi mata uang asing.
Kriteria pengaksan meliputi:
 Definice. Hal tersebut memenahi definisi dari sebuah elemen laporan
keuangan.
 Dapat diukur. Hal in memuliki atribut yang relevan dan dapat diukur
dengan cukup andal.
 Relinimal. Informasi yang berkeruan mampu membuat perbedaan pada
keputusan para pengginanya.

xxvi
 Krandelam Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverifikasi
dan netral.

Dalam kaitanya dengan pengukuran laporan melihat lima atribut yang


berbeda dari aktiva dan kewajiban yang diajikan dalam memorandum diskust,
yaitu
1. biaya historic
2. biaya periggantian saat ini
3. nilai pasar saat ini.
4. nilaiberah yang daput diralisasikan (penggantian);
5. nilai aruskan masa depar saat ini (atau diskonto)

2.4 Laporan-Laporan Lain

2. 4. 1 Laporan Perusahaan
Pada tahun 1975, Accounting Standards Steering Committee dari
Institute of Chartered Accountants in England and Wale menerbitkan The
Corporate Report sebuah makalah pembahasan yang dimaksudkan sebagai
suatu langkah maju ke arah peninjauan besar-besaran oleh para pengguna,
tujuan dan metode pelaporan keungan modern di Inggris, Laporan terse
menyajikan usaha-usaha yang telah dilakukan oleh sebuah badan
beranggotakan sebelas orang yang bekerja dalam kerangka acuan sebagai
berikut tujuan dari studi ini adalah untul memeriksa kembali ruang lingkup dan
sasaran dari laporan keungan yang telah diterbitan dilihat dari kebutuhan-
kebutuhan dan kondisi
Laporan ini berhubungar publik dari segala bentuk entitas ckonomi,
tetapi terutama pada perusahaan binis
Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konerp yang
sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan. Sasarannya
adalah untuk menunjuk orang atau kelompok pembuat laporan keuangan, dan
informasi yang disajikan telah sesuai dengan kepentingan mereka.
Laporan ini mempertimbangkan cara-car yang paling sesuai dalam
mengukur dan melaporkan posisi ekonomi, kinerja,dan prospek-prospek

xxvii
pengerjaan untuk tujuan dan maksud yang telah diidentifikasikan seberapa jauh
laporan tersebut memenuhi saaran yang dinyatakannya akan dibuktikan oleh
temuan- temuan utama dan rekomendasinya:
Pertama, filosofi dasar dan titik awal dari The Corporate Report adalah
bahwa laporan keuangan hendaknya sesuai dengan ekspektasi penggunaannya
oleh para pengguna potenstal. Dengan kata lain. laporan keuangan hendaknya
mencob untuk memenuhi kebutuhan informas dari para penggunanya
Kedua, laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan
pelaporan kepada "entitas ekonomi" yang memiliki dampak pada manyarakat
melalui akibitas-aktivit Entitas-entitas ekonomi tersebut dirinci sebagai berikut:
perseroan terbatas, bursa maupun nombursi dana pensium; yayasan dan
perserikatan lainnya:dan organisasi nirlaba; badan-badar dan departemen-
departemen pemerintahan pusat yang tidak berorientasi komerial; persekutuan
dan bentuk-bentuk lain dari perusahaan bisnis; serikat dagang serta asosiasi
perdagangan dan profesional; pemerintahan daerah serta industri-industri
nasional dan badan-badan sektor public lain yang berorientasi komersial.
Ketiga, laporan tersebut mendefinisikan para pengguna sebagai pihak
yang memiliki hak wajar atas informasi di mana kebutuhan akan informasi
tersebut hendaknya disadari oleh laporan-laporan perusahaan. Para pengguna
itu terdiri atas kelompok investor ekuita, kelompok kreditor pinjaman.
kelompok karyawan, kelompok analis dan konsultan, kelompok kontrak bisnis,
pemerintah dan publik 35
Keempat, untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan
yang ditetapkan oleh filosofi dasar, disebutkan tujuh karakteristik yang
diharapkan yakni, laporan perusahaan tersebut harus relevan, dapat dimengerti,
dapat diandalkan, lengkap objektif, tepat waktu, dan dapat diperbandingkan.
Kelima, setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik
pelapo yang ada saat ini, maka diusulkan perlunya laporan-lap tambahan
berikut ini:

1) Laporan nilai tambah yang memanjukkan bagaimana keuntungan yang


diperoleh dari usaha perusahaan dibagi di antara para karyawanny,

xxviii
penyandang modal negara dan investasi.
2) Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan kompositi dari
tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi
pekerjaan dari para karyawan dan manfaat manfaat yang diterima,
3) Laporan pertukaran sang dengan permerintak, yang meruntukkan
hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
4) Laporan transaksi dalam mata sang asing yang memunjukkan transaksi-
transaksi kas antara Inggris dengan negara-organ lain
5) Laporan prospek-prospek di masa depan, yang manunjukkan kemungkinan
laba di masi depan. tingkat perempatan kerja dan investasi.
6) Laporan tujuan Perusahaan yang menunjukkan kebijakan manajemen dan
sasaran-sasaran strategis jangka menengah,

Terakhir, setelah menilai cnam dasar pengukuran (biaya historic daya


beli, biaya penggantian nilai beruh yang dapat direatisasikan, nilai b perusuhan,
dan milai sebarang berubi) te tiga kriteria (pencrimaan teoretus, kegunaan, dan
keyoktiwan, laporna menolak digunakannya biaya historis dan memilih
menggunakan nilai uat intyouring dieraturdengan penggunaan per indeks
umum. temuan-teman dan rekonendasi primajing dari The Competer Report
dan Tepron Traditional akan dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan
perhodamelonomi dan lingkungan politik Inggris dan Amerila Serikat Secar
umum, The Corporate menyatakan perhatian yang lebih tepat pada laporan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi dan sosial maryarakat

2. 4. 2 Laporan Stamp

Constitur butitate of Chartered Accountants (CICA) menerbitikan


final riset pada bulan Juni 1950 song berjudul Corporate Reporting in Future
Exolution, yang ditulis oleh Profesor Kabward Stamp dan ulamutnya akan kita
rujuk sebagai Stamp Report (Laporan Stampi," Motivasi utama di belakang
eallini adalah, pertamic, kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi
Kanada jika melihat perbedaan lingkungan sejurah, polutik dan hukum antara
Amerika Serikat dengan Kanada, dan kedus, tertebut memberikan Kanada

xxix
pernydonaiar bagi masalah peningkatan mutu dari standar keuangan
perusahaan yang dimilikinya pendekatan yang disimpulkan oleh "Taparan
musich dan permasalahan koneptual dan memberikan solusi dari setiap
identifikasi tujuan-tuguan peguran keuangan perusahaan, pengguna laporan
permahaan, sifat dari kebutuhan para pengpina. tan kriteria untuk penilaian
mutu standar dan akuntabilitas kesporat sebagai kemungkinan komponen
komponen bagi kerangka konseptual Kanada. Maning-masing komponen ini
akan dibahas lebih lanjut.

Masalah yang dihadapi oleh penyusun standar Leparan


Stamp"dimulai dengan sebuah pemeriksaan atas beherapa masalah yang harus
dihadapi oleh para peryasian standar

 Bagaimana kenyataan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?
Apakah hakikat dari akuntansi, mengingat pertanyaan akan bagaimana
cara terbaik dalam mengembangkan standar akuntani terpantin kepadanya?
 Apakah kerdapat konsep konsep yang permanen dan universal yang
menjadi dasar dari pelaporan dan tahunan keuangan?
 Siapakah penggunanya, jenis berputukan makam apakah yang mungkin
mereka but skihat merebuci sebuah laporan tahunan dan jenis informan
spakah yang akan mercia can dalam laporan tersebut sebagai dauir dari
keputusantipe?
 Kriteria apakah yang dibutuhkan alah pertiparun standar permbant dan
pengguna laporan untuk menilal kualitas dari standar ikuntanit, untuk
memilih di yang ada mengerai subjek apa pun, dan untuk menilai
begunasn dari laporan simuntanal yang telah diterbitkan?
 Bagaimana biaya dan manfast dapat diestimasi dalam menentukan langkah
apa yang harus diambil di area penetapan standar? di untara pembatas dan
pengguna dan diantara pengguna-pengguna lain yang berbeda dengan
memiliki netralitas?

2.5 Taksonomi Karateristik Normatif Yang Harus Dicerminkan Oleh


Pernyataan-Pernyataan Akuntansi

xxx
Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan
dengan tepat oleh Arthur Levit, seurang mantan ketuadari SEC, sebagai
berikut sangat yakin bahwa keberhasilan dari pasar modal secara langsung
bergantung kepada kualitas dari sistem akuntansi dan pengungkapan Sistem
pengungkapan yang didasarkan kepada pernyataan-pernyataan berikut akan
memberikan kepakiman kepada para investor akan kredibilitas dan investor,
pasar tidak akan berkembang "Emi pertanyaannya adalah untuk menegaikan
apa yang dimaknud dengan perayaraan "berkualitas. Dengan berdasarkan
Accounting suatu model taksonomi umakan pada dan terdiri atas tiga
kategori: umum yang karakteristik formational yang berhubangan dengan
perkembangan dari permyataan dan dengan pendalam selanjutnya mengenai
kegunaian yang diberikan karakteritik openasional yang berhubungan dengan
mengimplementasikan dan mamenahi peryoratan-peryaratan yang diminta
oleh pernyataan konstructia informasional yang berhat dengan kemampuan
untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputuan.
Taksmumi dari karakteristik pernyataan akantansi yang seharumya
dicerminkan oleh pernyatan-pernyataan akuntansi.

xxxi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Logikanya, perumusan dari teori akuntansi skan memiliki suatu rangkaian


proses yang diawali dengan pengmbangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan
dan diakhiri dengan pemurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi
yang akan digunakan sebagai pedoman bagi teknik teknik akuntansi Proses
macam itu diawalidan dimanifestasikan oleh APB Statement:

- "Laporan Truchlood"

- "Laporan Stamp"

Kenaga kemerptual FASB adalah people young poling majes uat ini dilam
penoptasi which penduluan in harus mendepehan penerimaan wan sman,
mewill perlaka ilan terpengaruh oleh pelaporan tersebut dapat tersepal .

xxxii
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed Riahi-Belkaoui.2006 Teori Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai