Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN KELUARGA

“ANAK PRASEKOLAH”

KELOMPOK :
MELDA VANDOFA 20160303004
DWI RAHMADANTI 2016030300
LISTIA 2016030300
MULYANI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Keluarga berjudul “Anak Prasekolah” tepat pada waktunya.
Dalam penyususnan makalah ini kami mengucapkan kepada rekan-rekan, dosen dan
orang tua kami yang telah membantu dalam menyesaikan makalah ini baik dukungan moril
maupun materi.
Semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya menjadi lebih baik.
Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami berharap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
Tujuan ................................................................................................................................. 2
BAB II KONSEP TEORI
Definisi keluarga ................................................................................................................. 3
Definisi Anak Prasekolah ................................................................................................... 3
Fungsi Keluarga .................................................................................................................. 4
Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga ........................................................................ 5
Tahap-tahap Perkembangan Anak Prasekolah.................................................................... 6
Pendidikan Anak Prasekolah .............................................................................................. 7
Ciri-ciri Anak Prasekolah ................................................................................................... 8
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................................... 17
Saran.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri
dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta biasanya sudah
mulai mengikuti program presschool (Dewi, Oktiawati, Saputri,2015). Pada masa ini anak
sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga
membutuhkan stimulasi yang intensif dari orang di sekelilingnya agar mempunyai kepribadian
yang berkualitas dalam masa mendatang (Muscari, 2005).
Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di Indonesia mencapai
sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak usia balita 1-4 tahun yang Indonesia. Kedepan
anak merupakan calon generasi penerus bangsa, oleh sebab itu kualitas tumbuh kembang balita
di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus, salah satunya dengan upaya pembinaan yang
tepat akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang berkualitas salah
satunya dengan memberikan stimulasi secara intensif, deteksi dan intervensi dini sangat tepat
di lakukan sedini mungkin untuk mengetahui penyimpangan pertumbuhan perkembangan
balita.
Anak prasekolah memiliki masa keemasan (the golden age) dalam perkembanganya
disertai dengan terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon dari
berbagai aktivitas yang terjadi di 12 lingkunganya. Pada masa ini merupakan waktu yang tepat
untuk mengembangkan berbagai pontensi dan kemampuan antara lain motorik halus dan kasar,
sosial, emosi serta kognitifnya (Mulyasa, 2012).
B. Rumausan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi antara anak
dan orang tuanya. Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga atau keluarga yang
berarti anggota kelompok kerabat (Padila, 2012).
Keluarga menurut sejumlah ahli adalah sebagai unit sosial-ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi, merupakan kelompok primer
yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal,
hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi (Puspitawati, H. 2012).
Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan “lembaga” yang memengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antar anggotanya dengan
keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga/unit layanan perlu
diperhitungkan (Friedman, 2010)
Menurut WHO keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri
dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).

D. Definisi Anak Prasekolah


Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta biasanya sudah
mulai mengikuti program presschool (Dewi, Oktiawati, Saputri,2015). Pada masa ini anak
sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga
membutuhkan stimulasi yang intensif dari orang di sekelilingnya agar mempunyai kepribadian
yang berkualitas dalam masa mendatang (Muscari, 2005).
Anak usia prasekolah adalah fase perkembangan individu sekitar 2-6 tahun, ketika anak
memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang
air (toilet training), dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan
dirinya) (Yusuf, 2011).
Menurut Noorlaila (2010), dalam perkembangan ada beberapa tahapan yaitu: 1) sejak
lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensories dan daya pikir yang sudah mulai
dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya, usia setengah tahun sampai
kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan
bahsanya, 2) masa usia 2-4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan
baik, untuk berjalan maupun untuk banyakbergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat
pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).

E. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berkaitan dengan peran dari keluarga yang bersifat ganda.
Friedman (1998 dalam Padila, 2012) .
1) Fungsi afektif merupakan fungsi internal berhubungan secara langsung
dan menjadi dasar dari keluarga tersebut. Fungsi ini berguna untuk
pemenuhan fungsi psikososial.
2) Fungsi sosialisasi, dimana keluarga merupakan tempat pertama individu
memulai sosialisasi. Individu belajar untuk disiplin dan mematuhi norma
yang ada sehingga mampu untuk melakukan interaksi sosial
dimasyarakat.
3) Fungsi reproduksi, dimana keluarga memiliki fungsi untuk meneruskan
keturunan dan meningkatkan sumber daya manusia, hal ini dikatakan
sebagai fungsi reproduksi.
4) Fungsi ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarganya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
5) Fungsi perawatan kesehatan, dalam fungsi perawatan kesehatan, keluarga
memiliki peran untuk melakukan proteksi dikeluarganya terhadap
penyakit.

F. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga


Tahapan dan tugas perkembangan keluarga yang diadaptasi dari Duval (Mubarak,
Santoso, dkk, 2012) adalah :
1) Pasangan pemula atau pasangan baru menikah.
2) Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
3) Keluarga dengan anak prasekolah.
4) Keluarga dengan anak usia sekolah.
5) Keluarga dengan anak remaja.
6) Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat.
7) Keluarga dengan tahapan berdua kembali.
8) Keluarga dengan tahapan masa tua.

Dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar yang didalamnya terdapat delapan
tugas pokok yaitu :
a. Pemeliharaan fisik keluarga, yaitu keluarga bertanggung jawab menyediakan tempat
tinggal, pakaian yang sesuai dan makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan
atau asuhan keperawatan yang memadai.
b. Memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, yaitu keuangan waktu
pribadi dan hubungan dengan orang lain.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban antar anggota keluarga.
g. Penempatan anggota-anggota keluarga melalui hubungan di tempat ibadah, sekolah,
sistem politik, dan organisasi-organisasi lain.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga, yaitu dengan
menghargai setiap keberhasilan yang diperoleh sehingga setiap anggota keluarga merasa
diterima, didukung, dan diperhatikan.

G. Tahap-tahap perkembangan Anak-anak prasekolah


Menurut Noorlaila (2010), dalam perkembangan ada beberapa tahapan yaitu:
1. sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensories dan daya pikir yang sudah
mulai dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya, usia setengah tahun
sampai kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk
mengembangkan bahsanya.
2. masa usia 2-4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk
berjalan maupun untuk banyakbergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-
benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).
H. Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Menurut Yusuf (2011) mengemukakan beberapa perkembangan fisik pada anak prasekolah
yang meliputi perkembangan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan emosional,
perkembangan bahasa, perkembangan social, perkembangan bermain, perkembangan
kepribadian, perkembangan moral dan perkembangan kesadaran beragama.
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya.Perkembangan fisik yang baik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan
tubuh, perkembangan sistem syaraf pusat, dan berkembangnya kemampuan atau
keterampilan motorik kasar maupun halus (Yusuf, 2011).

b. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget (dalam Yusuf, 2011) perkembangan kognitif pada usia ini berada pada
tahap praoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasional
secara logis. Karakteristik periode praoperasional adalah egosentrisme, kaku dalam
berpikir dan semilogical reasoning.

c. Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak yaitu takut, cemas, marah,
cemburu, kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, kasihsayang, dan ingin
tahu.Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu bagi keberhasilan anak belajar
(Yusuf, 2011).

d. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia prasekolah dapat diklasifikasikan ke dalam dua tahap
(Yusuf, 2011).
 Usia 2,0 tahun sampai 2,6 tahun yang bercirikan; anak sudah bisa menyusun
kalimat tunggal, anak mampu memahami perbandingan, anak banyak bertanya
nama dan tempat, dan sudah mampu menggunakan kata-kata yang berawalan dan
berakhiran.
 Usia 2,6 tahun sampai 6,0 tahun yang bercirikan; anak sudah mampu menggunakan
kalimat majemuk beserta anak kalimatnya, dan tingkat berpikir anak sudah lebih
maju.

e. Perkembangan Sosial
Tanda-tanda perkembangan sosial menurut Yusuf (2011) adalah; anak mulai mengetahui
peraturan dan tunduk pada peraturan, anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang
lain, dan anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain.

f. Perkembangan Bermain
Kegiatan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk
memperoleh kesenangan (Yusuf, 2011). Dengan bermain anak akan memperoleh perasaan
bahagia, dapat mengembangkan kepercayaan diri dan dapat mengembangkan sikap sportif.

g. Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini, berkembang kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan dan
tanggung jawab. Anak mulai menemukan bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi orang
lain.

h. Perkembangan Moral
Pada usia prasekolah berkembang kesadaran sosial anak, yang meliputi sikap simpati,
murah hati, atau sikap altruism, yaitu kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Anak
sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya. Hal tersebut
berkembang melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain (Yusuf, 2011).

i. Perkembangan Kesadaran Beragama


Pengetahuan anak tentang agama terus berkembang berkat mendengarkan ucapan-ucapan
orangtua, melihat sikap dan perilaku orangtua dalam mengamalkan ibadah, serta
pengalaman dan meniru ucapan dan perbuatan orangtuanya (Yusuf, 2011).

I. Pendidikan Anak Prasekolah


Anak usia Taman kanak-kanak termasuk dalam kelompok umum yaitu prasekolah.
Pada usia 2-4 tahun anak ingin nermain,melakukan latihan berkelompok, melakukan
penjelajahan, bertanya, menirukan, dan menciptakan sesuatu. Di taman kanak-kanak, anak juga
mengalami kemajuan pesat dalam penguasaan bahasa, terutama dalam kosakata. Pada usia 5
tahun pada umumnya anak-anak baik secara fisik maupun kejiwaan sudah siap hal-hal yang
semakin tidaK sederhana dan berada pada waktu yang cukup lama disekolah.
Menurut Montessori (dalam Noorlaila 2010:48), bahwa pada usia 3-5 tahun anak-anak
dapat diajari menulis membaca, belajar mengetik. Sambil belajar mengetik anak-anak belajar
mengeja, menulis dan membaca. Usia taman kanak-kanak merupakan kehidupan tahun-tahun
awal yang kreatif dan produktif bagi anak-anak. Oleh karena itu sesuai dengan kemampuan
tingkat perkembangan dan kepekaan belajar mereka kita dapat juga mengajarkan menulis,
membaca dan berhitung pada usia dini.
Jadi adanya pendidikan prasekolah dan adanya tugas perkembangan yang diemban
anak-anak, diperlukan adanya pembelajaran yang menarik dan menyanangkan bagi anak-anak
yang selalu “dibungkus” dengan permainan, suasana riang, enteng, bernyanyi dan menarik.
Bukan pendekatan pembelajaran yang penuh dengan tugas-tugas berat apalagi dengan tingkat
pengetahuan,keterampilan dan pembiasaan yang tidak sederhana lagi seperti paksaan untuk
membaca, menulis, berhitung yang melebihi kemampuan anak-anak.

J. Ciri-ciri Anak Prasekolah


Snowman (dalam Patmonodewo 2008: 32), mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6
tahun) yang biasanya ada di TK meliputi aspek fisik, emosi, social dan kognitif anak,yaitu:
 Ciri fisik anak prasekolah dalam penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah
dibedakan dengan anak yang berada dalam 15 tahapan sebelumnya yaitu umumnya
anak sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.seperti memberikan kesempatan
kepada anak untuk lari memanjat dan melompat.
 Ciri sosial anak prasekolah biasanya bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat,tetapi sahabat ini cepat
berganti,mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya sama jenis
kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang
berbeda.Ciri emosional anak prasekolah yaitu cenderung mengekspresikan emosinya
dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut, dan iri hati sering terjadi. Mereka sering kali mempeributkan perhatian guru.
 Ciri kognitif anak prasekolah umumnyatelah terampil dalam bahasa. Sebagai besar dari
mereka senang bicara,kususnya dalam kelompoknya. Sebaiknya anak diberi
kesempatan untuk bicara. Sebagian mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar yang
baik.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSAKA
https://id.scribd.com/document/77098551/Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Anak-
Usia-Prasekolah

http://jurnal.strada.ac.id/jnp/Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Anak-Prasekolah

Anda mungkin juga menyukai