Anda di halaman 1dari 180

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI DPMB TRINI,Amd.Keb.,SKM.

DESA WONODADI KECAMATAN TANJUNG SARI

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2020

Oleh:

NUR HIKMI MEILITA SARI


1815401032
TINGKAT 3 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DII KEBIDANAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kebidanan Komunitas di PMB Trini,Amd.Keb.,SKM. Desa Wonodadi

Kecamatan Tanjung sari Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020

Telah Disahkan :

Pada Tanggal : .............. 2020

Mengetahui :

1. Pembimbing Lahan

Trini,Amd.Keb.,SKM.

2. Pembimbing Institusi

Yeyen Putriana, SSiT.M.Keb.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang dapat
menyelesaikan praktek Kebidanan Komunitas sampai dengan penyusunan laporan di Desa
Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan Laporan ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kebidanan komunitas sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan
praktek yang telah dilaksanakan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Ibu Trini,Amd.Keb.,SKM.Selaku bidan pembimbing lahan


2. Bapak Warjidin Alianto, SKM.,M.Kes.Direktur Poltekkes Tanjung Karang
3. Ibu Yeyen Putriana, SSiT.M.Keb. Selaku Pembimbing Institusi
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan Laporan
Asuhan Kebidanan Komunitas.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini di masa
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan bagi pembaca umum dan Mahasiswi
Program Studi Kebidanan khususnya.

Lampung Selatan, 23 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iii

BAB I :PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….1

1.2. Tujuan kegiatan………………………………………………………………2

1.3. Metode Peserta didik…………………………………………………………3

1.4. Waktu dan tempat praktik…………………………………………………... 3

1.5. Tempat Praktik ………………………………………………………………3

1.6. Strategi……………………………………………………………………… 3

1.7. Penilaian…………………………………………………………………...... 5

1.8. Sumber Dana………………………………………………………………... 5

1.9. Penutup……………………………………………………………………… 5

BAB II :LANDASAN TEOR


2.1...................................................................................................Konsep Keluarga..................
1
2.2.................................................Manajemen / Asuhan Kebidanan Pada Keluarga ..................
7
2.3...........................................................................................................Kehamilan ..................
10
2.4..............................................................................................................Persalinan..................
12..........................................................................................................................
2.5. Nifas.................................................................................................................17
2.6.............................................................................................................Bayi Sehat..................
17
2.7.....................................................................................................................Balita..................
21

iii
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1. Asuhan Kebidana Pada Ibu Hamil Trimester I............................................ 24
3.2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III.......................................... 34
3.3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin ............................................................45
3.4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.....................................................65
3.5. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ................................................................71
3.6. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sehat ..............................................................81
3.7. Asuhan Kebidanan Pada Balita Sehat ............................................................88
3.8. Angket Survey ................................................................ 96

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 123

BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpula.................................................................................................... .126
5.2. Saran........................................................................................................... .126

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 127

SAP ..................................................................................................................128
DOKUMENTASI ............................................................................................167

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Institusi Pendidikan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan
Kebidanan bertujuan menghasilkan tenaga ahli madya kebidanan yang
profesional , unggul, dan mandiri serta berjiwa enterpreuner sesuai
dengan fungsi dan kompetensi yang ada, beriman berperi rasa,
berperilaku kreatif dinamis memiliki integritas dan berkepribadian yang
tinggi, terbuka terhadap pembaharuan ilmu dan teknologi, (IPTEK) serta
tanggap terhadap seni dan berbagai masalah di masyarakat khususnya
masalah kesehatan ibu dan anak.Mahasiswa diharapkan mampu
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru
lahir normal, ibu nifas, neonatus, bayi, balita, dan keluarga berencana
pada setting komunitas dan melakukan upaya promosi kesehatan dengan
melibatkan masyarakat. untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu mata
kuliah yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berupa praktik klinik
kebidanan komunitas dengan beban SKS (3 SKS).
Proses pembelajaran praktik kebidanan komunitas merupakan proses
pembelajaran dalam upaya melatih mahasiswa untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan, dengan menghadapi situasi nyata di
masyarakat dan tim kesehatan yang berada di lapangan.
Kegiatan praktik kebidanan komunitas diharapkan mampu memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam praktik kebidanan pada
tatanan klinik kebidanan yang meliputi asuhan kebidanan komunitas,
kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan dalam lingkup kesehatan
ibu dan anak.

1
1.2 TUJUAN
2. UMUM
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin dan
bayi baru lahir normal, ibu nifas, neonatus, bayi, balita, dan keluarga
berencana pada setting komunitas dan melakukan upaya promosi
kesehatan dengan melibatkan masyarakat, yang meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa, pengembangan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan dokumentasi dengan menjalankan social distancing serta protokol
penceganahan covid-19.

3. KHUSUS
Pada akhir praktik lapangan mahasiswa mampu:

a. Melakukan Asuhan Kebidanan di komunitas yang meliputi ;


Kehamilan (2 Kasus), Pesalinan (1 Kasus), BBL (1 Kasus), Nifas (1
Kasus), Bayi (Kasus), Anak Balita Dan Anak Prasekolah (1 Kasus)
dengan menjalankan social distaning dan protokol pencegahan covid-19
b. Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga yang
berorientasi pada pemberdayaan keluarga meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa, pengembangan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan dokumentasi dengan menjalankan social distancing dan protokol
pencegahan covid-19
c. Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga yang
berorientasi pada perberdayaan keluarga meliputi program pemerintah
yang berkaitan dengan KIA asuhan kebidanan keluarga berencana
dangan menggunakan teknologi tepat guna dan dengan menjalankan
social distancing dan protokol pencegahan covid-19
d. Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode SOAP
e. Melengkapi pencpaian yang belum tercapai pada PKK
sebelumnya dengan menjalankan social distancing dan protokol
pencegahan covid-19

2
1.3 METODE
1. Diskusi
2. Daring
3. Luring
4. Observasi
5. Konferensi
6. Problem sulving
7. Studi kasus

1.4 WAKTU
1. Beban studi 3 sks x 170 mnt x 2 mgg = 1.020/ 60 menit =17 jam/ 8 jam
= 14 hr efektif.
2. Kegiatan praktik dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut :
1). Bidan PMB : 10 September – 23 September2020
2). Luring : 7 Oktober – 10 Oktober 2019
3. Jumlah mahasiswa praktek 137 orang terdiri dari :
 Bandar Lampung : 68 mahasiswa
 Lampung Selatan : 69 mahasiswa

1.5 TEMPAT
Tempat pelaksanaan praktik kebidanan komunitas di bidan desa wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.

1.6 STRATEGI
1. Mahasiswa mengikuti kegiatan pre – conference dan post – conference
dengan pembimbing masing-masing.
2. Mahasiswa harus melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan mencapai target yang telah ditentukan dengan
menjalankan social distancing dan protokol pencegahan covid-19

3
3. Mahasiswa melakukan konsultasi kegiatan yang akan dan telah dilakukan
dengan pembimbing (lapangan dan akademik ).
4. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat yang terdapat
di wilayah tersebut.
5. Mahasiswa mengisi buku pencapaian praktek sesuai dengan keterampilan
yang dikerjakan.
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh pembimbing.
7. Asuhan Kebidanan Komunitas (kelompok)
a. Persiapan
 Menyiapkan perlengkapan (form pengkajian keluarga)
 Mengidentifikasi lengkap dan meminta persetujuan keluarga 7 (keluarga)
yang telah diberikan asuhan untuk menjadi kasus keluarga survey (daring
atau luring) untuk diberikan asuhan kelurga
 Malaporkan dan mengkonsultasikan kepada pembimbing lahan pasien
yang akan dijadikan keluarga binaan .
b. Pelaksanaan
 Menkaji latar belakang masalah kebidanan di dalam keluarga
 Identifikasi dan masalah keluarga meyusun dan menetapkan rencana
asuhan ( bersama pembimbing dan keluarga.
 Melaksanakan social distancing dan protokol pencegahan covid-19
 Evaluasi (melakukan evaluasi asuhan yang telah dilakukan luring
/daring)
8. Tindak lanjut
Paling lambat 1 minggu setelah kegiatan praktik berakhir :
a. Mahasiswa mengumpulkan buku laporan kegiatan harian, logbook,
laporan asuhan keluarga (7 kasus), dan laporan studi kasus berupa
kehamilan (2 kasus), persalianan (1 kasus), BBL (1 kasus), Bayi (Kasus),
Anak Balita Dan Anak Prasekolah (1 Kasus) dilingkup komunitas dengan
pendoumentasian SOAP
b. Melaporkan pencapaian target keterampilan kepada pembimbing
maisng-masing

4
c. Pembimbing klinik dan institusi menyerahkan nilai hasil praktik
mahasiswa ke penanggung jawab lapangan
1.7 PENILAIAN / EVALUASI
1.Kehadiran di lahan praktik 100%
2. Penilaian diperoleh dari :
a. Penampilan klinik meliputi : pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara
berkesinambungan dengan menggunakan pengamatan langsung, yang
dilakukan tidak hanya sekali waktu penilaian namun tergantung pada
progress pencapaian unit kompetensi (bobot nilai 50%).
b. Laporan kegiatan / kasus :
 Laporan Kegiatan harian (bobot nilai 10%)
 Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas secara kelompok (bobot nilai
20%)
 Laporan Asuhan Kebidanan pada Keluarga 1 kasus (bobot nilai 20%)
 Buku Pencapaian Target
3. Batas Nilai Lulus : 71– 100 {3,00 (B) – 4,00 (A)}.

1.8 SUMBER DANA


Kegiatan praktik kebidanan komunitas ini menggunakan dana yang
bersumber pada angagaran DIPA dan BLU Poltekkes Tanjung Karang
tahun 2020

1.9 PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktik lapangan.
Mengetahui
POLTEKKES KEMENKES
TANJUNG KARANG PRODI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN TANJUNG KARANG
KETUA KETUA

5
\ Dr.Sudarmi,S.Pd.,M.Kes. Nelly Indrasari, SSiT.,M.Kes
Nip.196511051985032003 Nip. 197309061992122001

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Keluarga


Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti
"anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah(Wikipedia, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau
lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga adalah satu kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang
dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi atau pengakuan
sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan atau unit yang
membina kerjasama yang bersumber dari kebudayaan umum. Di mana setiap
anggotanya belajar dan melakukan peranannya seperti yang diharapkan. Keluarga
sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling dasar seperti
memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seleksi, proteksi dan sebagainya.     
Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :
1)     Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
dipihak ayah.
2)     Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga adalah
dipihak ibu.

6
3)      Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
4)     Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5)     Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.

2.2. Manajemen Kebidanan Komunitas


Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan
oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah
serta melakukan tindakan untuk menyelematkan pasiennya dari gangguan
kesehatan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan
yaituidentifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan
pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan
oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan
manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996).

2.3. Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga


Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
(Simatupang E.J, 2012, hal.7).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab
bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan
atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat).
( Blogspot.2011).

7
Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses manajemen kebidanan terdiri dari 6 langkah. Manajemen asuhan


kebidanan dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi
asuhan kebidanan.
Keenam langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam
segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :

1. Pengkajian / pengumpulan data dasar


Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dn lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
a.    Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik
dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan
dalam pengumpulan data meliputi :
1)      Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan
klien, keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup
semua keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.
2)      Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to
toe).

b.   Pengolahan data


Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya
dikelompokkan dalam :
1)      Data subyektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi,
riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi,

8
dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta
keadaan psikososial.

2)    Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan
keadaan fisik obstetri.
3)    Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.

2. Analisa data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data data yang telah dikumpulkan,
diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang
spesifik.

3. Penentuan prioritas masalah


Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dpat
waspada dan bersiap siap mencegah diagnosa masalah potensial ini menjadi benar
benar terjadi.

4. Perencanaan
Pada langkah ini direncanakan pada asuhan yang menyuluruh yang ditentukkan
oleh langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan ari
manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasikan atau
diantisipasikan. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Recana asuhan yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
setiap masalah yng berkaitan dengan hal yang diidentifikasi tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling

9
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah masalah yang berkaitan dengan
soasial ekonomi, kultural atau masalah psikologis.

5. Pelaksanaan
Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah dilakukan atau diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walapun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya. Manajemen yang efisien akan menyangkut
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.
6. Evaluasi
Pada tingkat atau langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam
diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif juga memang
efektif dalam pelaksanaannya.

2.4. KEHAMILAN
2.4.1. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).

Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut :

1).   Gerakan janin dalam rahim

a).  Terlihat atau teraba gerakan janin

b).  Teraba bagian-bagian janin

2).   Denyut jantung janin

a).   Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler.

10
b).   Dilihat dengan ultrasonografi.

c).   Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat


kerangka janin, ultrasonografi.

Kunjungan Antenatal

Standar pelayanan antenatal ada 14 T yaitu:

a.    Tanya dan sapa ibu.

b.    Timbang BB dan ukur TB.

c.    Ukur tekanan darah.

d.    Temukan kelainan.

e.    Tekan payudara.

f.     Ukur TFU.

g.    Test Leopold dan DJJ.

h.    Test laboratorium.

i.     Imunisasi TT.

j.     Pemberian tablet Fe.

k.    Tingkatkan senam hamil.

l.     Tingkatkan pengetahuan.

m.   Temu wicara.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali


selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali
pada trimester III (Saifuddin, 2002).

Dengan antenatal care harus diusahakan agar:

a.   Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun


mental.

11
b.   Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta
menemukan dan mengobati secara dini.

c.   Persalinan berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat


serta ibu dalam kondisi sehat pasca persalinan (Armi, 2006).

Proses Pencapaian Peran Ibu

Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari
aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:

a.       Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play

Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model
baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari berbagai sumber
tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan
bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal
setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.

b.      Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi

Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya: akan


seperti apa nanti saat melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke bayinya,
hubungannya dengan suami dan anggota keluarga lain setelah persalinan. Fantasi
ini memungkinkan si wanita mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ia
kan berperilaku.

c.       Aktivitas Letting Go: Griefwork

Mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran diri


sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak
memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungna interpersonal dan situasi
yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual atau hanya harapan,
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu melepaskan secara
perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya. ()

12
2.5. PERSALINAN

2.5.1. Pengertian
Partus normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan
umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Syaifuddin, 2002, hal.: 100).
Persalinan normal adalah persalinan yang :
1. Terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur)
2. Mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi)
3. Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan
partus presipitatus atau partus lama)
4. Mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan
oksiput pada bagian anterior pelvis
5. Terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forceps)
6. Tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat)
7. Mencakup pelahiran plasenta yang normal (Helen Farrer, 2001. hal.: 118).

2.5.2. Pembagian Tahap Persalinan


a.    Persalinan kala I
            Menurut azwar (2004), persalinan kala I adalah pembukaan yang
berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Dengan ditandai dengan :
1) Penipisan dan pembukaan serviks.     
2) Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimalm2           kali dalam 10 menit).
3)  Keluarnya lendir bercampur darah.

13
Menurut wiknjosasto, kala pembukaan di bagi atas 2 fase yaitu :
1)      Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai
pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam.
2)      Fase aktif
Dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm, belangsung kira – kira 7 cm.
Di bagi atas :
1) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.
2) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat
cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
3) Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10
cm.
b.   Kala II (pengluaran)
            Menurut winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm)
sampai bayi lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida
berlangsung 1 jam.
            Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira –
kira 2 -3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti
mau buang air bersih, dengan tanda anus terbuka.
Tanda – tanda kala II :
      Menurut Azwar (2007), tanda tanda kala II :
(1)   Ibu mempunyai untuk meneran
(2)   Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vaginanya
(3)   Perineum menonjol
(4)   Vulva, vagina spingter anal membuka

c.    Kala III (pelepasan uri)

14
                 Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengluaran uri (mochtar,
1998). Di mulai segera setelah bayi baru lahir samapi lahirnya plasenta ysng
berlangsung tidak lebih dari 30 menit (saifudin, 2001)
1)      Tanda dan gejala kala III
Menurut depkes RI (2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk
dan   tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang, semburan darah tiba – tiba.
2)      Fase – fase dalam pengluaran uri (kala III)
Menurut Mochtar (1998) fase – fase dalam pengluaran uri meliputa :
a)      Fase pelepasan uri
b)      Fase pengeluaran uri

2.5.3. Mekanisme Persalinan Normal
Menurut Manuaba (1999) gerakan – gerakan janindalam persalinan adalah  sebagi
berikut :
a.   Engagement ( masuknya kepala ) : kepala janin berfiksir pada pintu atas
panggul.
b.   Descent ( penurunan )
Penurunan di laksanakan oleh satu / lebih.
1)      Tekanan cairan amnion
2)      Tekanan langsung fundus pada bokong kontraksi otot abdomen.
3)      Ekstensi dan penelusuran badan janin.
4)      Kekuatan mengejan.
c.   Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan karena anak di dorong maju dan ada tekanan pada PAP,
serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang
melalui jalan lahir kecil, karena diameter fronto occopito di gantikan diameter
sub occipito.Internal rotation ( rotasi dalam)
Pada waktu terjadi pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga
bagian terendah dari janin memutar ke depan ke bawah simfisis ( UUK
berputar ke depan sehingga dari dasar panggul UUK di bawah simfisis)
e.   Extensition ( ekstensi )

15
Ubun – ubun kecil (UUK) di bawah simfisis  maka sub occiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).

f.   External rotation (rotasi luar)


Gerakan sesudah defleksi untuk menyesuaikan kedudukan kapala denga
punggung anak.
g.   Expulsion ( ekspusi ) : terjadi kelahiran bayi seluruhnya.

2.5.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


Menurut mochtar ( 1998 ) faktor – fakor yang berperan dalam persalinan antara
lain:
a.   Jalan lahir (passage)
1)   Jalan  lahir di bagi atas :
a)   Bagian keras tulang – tulang panggul ( rangka panggul ).
b)   Bagian lunak panggul.
2)   Anatomi jalan lahir
a)   Jalan lahir keras : pelvis/panggul
ajuan persalinan, yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan
dalam.
Bidang hodge :
Ø  Hodge I         : promontorium pinggir atas simfisis
Ø  Hodge II        : hodge I sejajar pinggir bawah simfisis
Ø  Hodge III      : hodge I sejajar ischiadika
Ø  Hodge IV      : hodge I sejajar ujung coccygeus
Ukuran – ukuran panggul :
Ø Distansia spinarium (24 – 26 cm)
Ø Distansia cristarium (28 – 30 cm)
Ø Conjugate externa (18 – 20 cm)
Ø Lingkar panggul (80-90 cm)
Ø Conjugate diagonalis (12,5 cm)

16
b.   Passenger ( janin dan plasenta )
1)      Janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur, presentasi belakang
kepala, sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000 gram.
2)      Plasenta
Plasenta berada di segmen atas rahim (tidak menhalangi jalan rahim). Dengan
tuanya plasenta pada kehamilan yang bertambah tua maka menyebabkan turunya
kadar estrogen dan progesterone sehinga menyebabkan kekejangan pembuluh
darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi.
c.    Power (kekuatan)
     Yaitu faktor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar
dalam persalinan terdiri dari :
1)      His (kontraksi otot rahim)
His yang normal mempunyai sifat :
Ø  Kontraksi dimulai dari salah satu tanduk rahim.
Ø  Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim.
Ø  Kekuatannya seperti memeras isi rahim dan otot rahim yang berkontraksi
tidak kembali ke panjang semula sehinnga terjadi refleksi dan
pembentukan segmen bawah rahim.
2)      Kontraksi otot dinding perut.
3)      Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4)      Ketegangan dan kontraksi ligamentum.
   
    
2.6. BAYI BARU LAHIR
2.6.1. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
(Saifuddin, 2002).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya
dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Donna, 2003).

17
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2005).
2.6.2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
a)    Berat badan 2500 - 4000 gram.
b)     Panjang badan 48 - 52 cm.
c)     Lingkar dada 30 - 38 cm.
d)     Lingkar kepala 33 - 35 cm.
e)     Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.
f)      Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
g)     Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.
h)     Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i)      Kuku agak panjang dan lemas.
j)      Genetalia
1.  Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
2.  Laki - laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
k)     Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l)      Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
m)   Reflek graps atau menggenggam sudah baik.
n)     Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan.

APGAR SKOR (tabel 2.1)


Nilai
Tanda 0 1 2
Denyut
Tidak ada Lambat < 100 >100
jantung(pulse)
Usaha Lambat, tidak Menangis dengan
Tidak ada
nafas(respisration) teratur keras
Fleksi pada
Tonus otot(activity) Lemah Gerakan aktif
ekstremitas
Kepekaan
Tidak ada Merintih Menangis kuat
reflek(gremace)
Warna(apperence) Biru Tubuh merah Seluruhnya merah

18
muda,
pucat muda
ekstremitas biru
Sumber : Saifuddin, 2002

Klasifikasi :
a.  Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)
b.  Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)
c.  Asfiksia berat (apgar skor 0-3)

2.6.3. Pemberian ASI dini


Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan
memberikan keuntungan yaitu:
a.   Merangsang produksi ASI
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut
syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon  prolaktin (hormon
ini yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI.
b.   Memperkuat  reflek  menghisap
1).    Reflek rooting (reflek mencari putting susu)
2).    Reflek suckling (reflek menghisap)
3).    Reflek  swallowing (reflek menelan)
c. Mempercepat  hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional dan
kehangatan ibu-bayi).
d.   Memberikan kekebalan pasif  yang segera kepada bayi melalui kolostrum.
e.   Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan  pada ibu.

2.6.4. Pemberian vitamin K


Untuk mencegah terjadinya  perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir lakukan hal-hal berikut :
a.  Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral
1mg/hari.

19
b.  Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
dipaha kiri.

2.6.5. Pemberian  Imunisasi Hepatitis B


Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis  B di
berikan pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik, IM
dipaha kanan dan selanjutnya di berikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.

2.7. NIFAS
2.7.1. Pengertian
a. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)
b. Periode post natal adalah waktu penyerahan dari selaput dan plasenta
(menandai akhir dari periode intrapartum) menjadi kembali ke saluran
reproduktif wanita pada masa sebelum hamil. Periode ini juga disebut
puerperium
(Varney, 1997, hal. : 549).

2.7.2. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang
lebih enam minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan

20
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi.

2.8. BAYI SEHAT


2.8.1. Pengertian Bayi
Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Wong, 2003).Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0
bulan hingga 1 tahun.Dengan pembagian sebagai berikut:
a. Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari
1). Masaneonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari
2). Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari
b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun.

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu


penyakit, sehingga bila kelaktertularpenyakit tersebut ia tidak menjadi sakit (Gde
Ranuh dkk, 2011). Sedangkan menurut Marmi,S.ST (2012), imunisasi adalah
suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap invasi
mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan unuk menyerang tubuh kita.
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan,
kematian serta kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I).

2.8.2. Macam-macam imunisasi Bayi


Jenis imunisasi Usia pemberian Jumlah
pemberian
Hepatitis B 0-7hr 1
BCG 1 bulan 1

21
Polio / Ipv 1,2,3,4 bulan 4
Dpt-hb-Hib 2,3,4 bulan 3
Campak 9 bulan 1

2.9. BALITA

2.9.1. Pengertian Balita

Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling
hebat dalamtumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini
merupakan masa yang pentingterhadap perkembangan kepandaian dan
pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)Balita adalah anak yang berumur
0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-
3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5tahun

2.9.2. Deteksi Dini pertumbuhan dan perkembangan

Deteksi dinipertumbuhan dan perkembangan anak adalah kegiatan atau


pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak pra sekolah (Kemenkes R.I, 2012).

a. Jenis Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan

Ada 3 jenis deteksi dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan yaitu

1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk


mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
Jenis instrument yang digunakan: a) Berat Badan menurut Tinggi Badan
Anak (BB/TB) b) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)

2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui


gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat,
gangguan daya dengar. Jenis instrumen yang digunakan: a) Kuesioner Pra-
Skrining Perkembangan (KPSP) b) Tes Daya Lihat (TDL) c) Tes Daya
Dengar Anak (TDD)

22
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional, autism, gangguan pemusatan perhatian,
dan hiperaktivitas. Instrumen yang digunakan: a) Kuesioner Masalah Mental
Emosional (KMME)

b) Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) c) Gangguan Pemusatan


Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

b. Masa Toddler (1--3 tahun) Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih
pelan daripada masa bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih
cepat. anak mulai belajar jalan.

c. Masa Prasekolah Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap.
Anak kelihatan lebih langsing. Pertumbuhan fisik juga relatif pelan. Anak
mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian juga berdiri dengan satu
kaki secara bergantian atau melompat sudah mampu dilakukan. Anak mulai
berkembang superegonya (suara hati) yaitu merasa bersalah bila ada
tindakannya yang keliru

d. I\munisasi

Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya


penyakit menular dan juga salah satu upaya untuk menurunkan angka
kematian pada anak. Oleh karena itu upaya imunisasi perlu terus
ditingkatkan untuk mencapai tingkat kekebalan masyarakatyang tinggi
sehingga Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dapat
dieradikasi, dieliminasi dan direduksi melalui pelayanan imunisasi yang
semakin efektif, efisien dan berkualitas.

a. Macam-macam imunisasi Balita

Jenis imunisasi Usia pemberian Jumlah pemberian


Dpt -hb-Hib 18 bulan 1
Campak 24 bulan 1

23
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

TERHADAP Ny.I DENGAN G2P0A0

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.

Tanggal pengkajian :12 September 2020

Jam pengkajian : 10.00 WIB

Oleh : Nur Hikmi Meilita Sari

I. SUBJEKTIF

1. Identitas

Ibu Suami

Nama : Ny. I : Tn. E

Umur : 31 th : 32 th

Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SD

Pekerjaan : IRT : Buruh

Alamat : Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi Tanjung Sari Lampung

Selatan

24
2. Anamnesa

1. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sering mual

3. Riwayat Kehamilan : Ibu mengatakan ini merupakan

kehamilan keduanya

3.1 Riwayat Menstruasi

Menarche : 15 Tahun

Siklus : 28 Hari

Lamanya Haid : 6-7Hari

Dismenorhea : Iya, sakit perut biasa

Sifat Darah : Cair terkadang menggumpal

Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut

HPHT : 08-07-2020

TP : 15-04-2020

Usia Kehamilan : 12 minggu 4 hari

3.2 Tanda-Tanda Kehamilan

Amenorhea : Iya

Mual dan muntah : Iya

Tes kehamilan : Iya, positif

3.3 Gerakan Petus : Tidak ada

3.4 Diet / Makanan

 Sebelum hamil

Pola makan sehari-hari : 3x sehari

Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur

25
 Saat hamil

Pola makan sehari-hari : 3-4x sehari

Jenis makanan : Nasi, sayur, buah, lauk pauk

3.5 Pola Eliminasi

 Sebelum hamil

BAK : 3-4 x dalam sehari

Warna : kuning jernih

BAB : 1x dalam sehari

Konsistensi :Lembek

Warna :Kuning kecoklatan

 Saat hamil

BAK : 4-5 x dalam sehari

Warna : kuning jernih

BAB : 2x dalam sehari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan

3.6 Aktivitas sehari-hari

 Sebelum hamil

Pola istirahat dan tidur : 7-8 jam

Seksualitas : 2x dalam seminggu

Pekerjaan : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah

 Saat hamil

Pola istirahat dan tidur : 6-7 jam

26
Seksualitas : 1x dalam seminggu

Pekerjaan : Ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah

3.7 Imunisasi

TT1 : Pada saat bayi

TT2 : Pada saat SD kelas 1

TT3 : Pada saat SD kelas 3

TT4 : Pada saat calon pengantin

TT5 : Belum dilakukan

3.8 Kontrasepsi terakhir yang pernah digunakan sebelum hamil : KB Suntik

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

N Tahu Tempat Usia jenis kelahiran Anak Ket

O n partus kehamila partus Hml Prts Nfs L/ BB P

partus n P B
1 2019 Bidan 39minggu Spontan Normal Normal Normal L 3300 50 -
2 2020 Hamil - - - - - - - - -

ini

5. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah atau diderita : Ibu tidak menderita penyakit

berat seperti jantung, hipertensi, diabetes militus, dll

b. Prilaku kesehatan

Pengguanaan alkohol atau sejenisnya : Tidak

Mengkonsumsi jamu : Tidak

Merokok` : Tidak

Vulva hygine : Iya

27
6. Riwayat Sosial

a. Kehamilan direncanakan :Iya

b. Status perkawinan : Menikah 1 kali, selama2 tahun

c. Pengambil keputusan : Suami

d. Susunan keluarga yang tinggal di rumah :

No Nama Umur Hubunga Pendidikan Pekerjaan Ket

n
1 Tn. E 32 th Suami SD Buruh -
2. Ny. I 31 th Istri SMP IRT -
3 An. C 11 bln Anak Belum - -

Sekolah

Kepercayaan yang berhubungan degan kehamilan dengan kehamilan,

persalinan, dan nifas : Tidak ada

Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan keluarganya tidak

menderita penyakit keturunan

II. OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan Emosional : Stabil

4) Tanda – tanda Vital

TD :120/80mmHg N :80× per menit

28
R :21× per menit S :36,9° C

5) Tinggi badan :158 cm

6) BB Sebelum hamil : 58 kg

BB Saat hamil : 61 kg

7) Lila : 28 cm

b. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala

a. Rambut : Kebersihan : Bersih dan rapi

: Warna : Hitam mengkilat

: Kekuatan akar : Baik, tidak mudah rontok

b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema

c. Mata : Kelopak mata: Tidak ada oedema

: Konjungtiva : Merah muda (an anemis)

: Sklera : Putih (an ikhterik)

d. Hidung : Simetris : Ya

: Pengeluaran : Tidak ada

: Polip : Tidak ada

: Cuping Hidung : Tidak ada

a. Telinga : Simetris : Ya

: Keadaan : Bersih

: Pengeluaran : Tidak ada

: Kelainan : Tidak ada

b. Mulut dan gigi : Bibir : Lembab, tidak pecah-pecah

29
: Lidah : Bersih, warna

kemerahan,   tidak pucat

: Gigi : Tidak ada caries

: Gusi : Tidak ada pembengkakan

2) Leher

a. Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

c. Vena jugularis : Tidak ada bendungan

3. Dada

a. Jantung : Lup-dup, tidak ada bunyi jantung ketiga

b. Paru-paru : Normal, tidak ada suara wheezing dan ronchi

c. Payudara : Pembesaran : Ya

  Simetris : Ya, kanan dan kiri

Putting susu : Menonjol

  Pengeluaran asi : Sudah ada (colostrum)

  Rasa nyeri : Tidak ada

 Benjolan : Tidak ada

Hyperpigmentasi : Ya,pada putting dan aerola

Mammae

4. Abdomen

a. Bekas luka operasi : Tidak ada

b. Pembesaran : Ya sesuai masa kehamilan

c. Benjolan : Tidak ada

d. Linea : Tidak ada

30
e. Ascites : Tidak

f. Tumor : Tidak ada

5. Palpasi

Leopold I : Teraba Ballotment

Leopold II : Tidak teraba

Leopold III : Tidak teraba

Leopold IV : Tidak teraba

MC. Donald : Belum dilakukan

Penurunan : Belum dilakukan

DJJ : Belum terdengar

TBJ (Rumus Johnson Toshack) : Belum terhitung

6. Punggung dan pinggang

Posisi punggung : Lordosis

Pegal-Pegal pada punggung : Tidak ada

Nyeri pinggang :Ada

7. Ekstremitas

a. Ekstremitasatas

1) Oedeme : Tidakada

2) Kemerahan : Tidakada

3) Varises : Tidakada

4) Pergerakan : Baik, dapat menggenggam, melipat dan bergerak

31
b. Ekstremitasbawah

1) Oedeme : Tidakada

2) Kemerahan : Tidakada

3) Varises : Tidakada

4) Pergerakan : Baik, mampu berjalan dengan baik

5) Reflek Patella : (+) kanan dan kiri

8. Anogenital

a. Perineum : Ada bekas luka parut

b. Vulva : Tidak ada varises

c. Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

d. Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan

e. Anus : Tidak ada haemoroid

c. Pemeriksaan Penunjang

1) Hemoglobin : 14,7 gr%

2) Golongan Darah :B

3) USG :Belum Dilakukan

4) Protein Urine : (-) Negatif

5) Glukosa Urine :(-) Negatif

6) HbsAg :(-) Negatif

7) Sifilis :(-) Negatif

8) HIV :(-) Negatif

32
III. ANALISA :

Dignosa ibu : Ibu G2P0A0 Usia Kehamilan 12 minggu 4 hari normal

Diagnosa janin : Janin Tunggal Hidup Intaruterin

Masalah : Ibu merasa mual

IV. PENATALAKSANAAN

1) Melakukan inform consent memperkenalkan diri, menjelaskan maksut dan

tujuan serta meminta persetuan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien

2) Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan janin

dalam keadaan sehat

TD :120/80 mmHg N :80x/menit

R :21x/menit T :36,9 oC

3) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan

asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh

4) Menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan menghindari pekerjaan yang

berat

5) Memberi terapi seperti tablet asam (vitamin) folat (1x1) dan (obat mual)

hufadon (4x1) sebelum makan

6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 pada tanggal 12

oktober 2020

33
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

TERHADAP Ny.A DENGAN G3P0A0

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.

Tanggal pengkajian :14 September 2020

Jam pengkajian :09.00 WIB

Oleh :Nur Hikmi Meilita Sari

I. SUBJEKTIF

a. Identitas

Ibu Suami

Nama : Ny. A : Tn. A

Umur : 36 th ` : 39 th

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SMP

Pekerjaan : IRT Buruh

Alamat :Dusun 1A,Rt 1Rw 2 Desa Wonodadi kec. Tanjung Sari

Kab.Lampung Selatan

b. Anamnesa

1. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sering merasakan mudah lelah

34
3. Riwayat Kehamilan : ibu mengatakan ini merupakan kehamilan

ketiganya dan tak pernah mengalami keguguran

3.1 Riwayat Menstruasi

Menarche : 13Tahun

Siklus : 28 Hari

Lamanya Haid : 6-7 Hari

Dismenorhea : Iya, sakit perut biasa

Sifat Darah : Cair terkadang menggumpal

Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut

HPHT : 02-01-2020

TP : 09-10-2020

Usia Kehamilan : 38 minggu 2 hari

3.2 Tanda-Tanda Kehamilan

Amenorhea : Iya

Mual dan muntah : Iya

Tes kehamilan : Iya, positif

3.3 Gerakan Petus : Tidak ada

3.4 Diet / Makanan

 Sebelum hamil

Pola makan sehari-hari : 3x sehari

Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur

 Saat hamil

Pola makan sehari-hari : 3-4x sehari

Jenis makanan : Nasi, sayur, buah, lauk pauk

35
3.5 Pola Eliminasi

 Sebelum hamil

BAK : 3-4 x dalam sehari

Warna : kuning jernih

BAB : 1x dalam sehari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan

 Saat hamil

BAK : 4-5 x dalam sehari

Warna : kuning jernih

BAB : 2x dalam sehari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan

3.6 Aktivitas sehari-hari

 Sebelum hamil

Pola istirahat dan tidur : 7-8 jam

Seksualitas : 2x dalam seminggu

Pekerjaan : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah

 Saat hamil

Pola istirahat dan tidur : 6-7 jam

Seksualitas : 1x dalam seminggu

Pekerjaan : Ibu tetap melakukan pekerjaan rumah

36
3.7 Imunisasi

TT1 : Pada saat bayi

TT2 : Pada saat SD kelas 1

TT3 : Pada saat SD kelas 3

TT4 : Pada saat calon pengantin

TT5 : Pada saat hamil

3.8 Kontrasepsi terakhir yang pernah digunakan sebelum hamil :

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

N Tahu Tempa Usia Jenis Kelahiran Anak Ke

o n t partus kehamila partus t


Hml Prts Nfs L/ BB P
partus n
P B
1 2006 Bidan 38minggu Sponta Norma Norma Norma L 280 49

n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50

n l l l 0
3 2020 Hamil - - - - - - - -

ini

5. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah atau diderita : Ibu tidak menderita

penyakit berat seperti jantung, hipertensi, diabetes militus, dll

b. Prilaku kesehatan

Pengguanaan alkohol atau sejenisnya : Tidak

Mengkonsumsi jamu : Tidak

Merokok` : Tidak

Vulva hygine : Iya, dilakukan

37
6. Riwayat Sosial

a. Kehamilan direncanakan : Iya

b. Status perkawinan : Menikah 1 kali, selama 15tahun

c. Pengambil keputusan : Suami

d. Susunan keluarga yang tinggal di rumah

No Nama Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket


1 Tn. A 39 Th Suami SMP Buruh -
2 Ny. A 36 Th Istri SMP IRT -
3 An. N 14 Th Anak Tidak Tidak -

Sekolah Bekerja
4 An.D 7 Th Anak Tidak Tidak

Sekolah Bekerja
5 Tn. D 83 Th Kakek SD Petani

Kepercayaan yang berhubungan degan kehamilan dengan kehamilan,

persalinan, dan nifas : Tidak ada

Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan keluarganya tidak

menderita penyakit keturunan

II. OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan Emosional : Stabil

4) Tanda – tanda Vital

TD : 120/70 mmHg N : 90 × per menit

38
R : 21 × per menit S : 36,8 ° C

5) Tinggi badan : 160 cm

6) BB Sebelum hamil : 63 kg

BB Saat hamil : 74 kg

7) Lila : 32 cm

b. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala

a. Rambut : Kebersihan : Bersih dan rapi

: Warna : Hitam mengkilat

: Kekuatan akar : Baik, tidak mudah rontok

b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema

c. Mata : Kelopak mata : Tidak ada oedema

: Konjungtiva : Merah muda (an anemis)

: Sklera : Putih (an ikhterik)

d. Hidung : Simetris : Ya

: Pengeluaran : Tidak ada

: Polip : Tidak ada

: Cuping Hidung : Tidak ada

e. Telinga : Simetris : Ya

: Keadaan : Bersih

: Pengeluaran : Tidak ada

: Kelainan : Tidak ada

f. Mulut dan gigi : Bibir : Lembab, tidak pecah-pecah

39
: Lidah : Bersih, warna

kemerahan,   tidak pucat

: Gigi : Tidak ada caries

: Gusi : Tidak ada pembengkakan

2. Leher

a. Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

c. Vena jugularis : Tidak ada bendungan

3. Dada

a. Jantung : Lup-dup, tidak ada bunyi jantung ketiga

b. Paru-paru : Normal, tidak ada suara wheezing dan ronchi

c. Payudara : Pembesaran : Ya

  Simetris : Ya, kanan dan kiri

Putting susu : Menonjol

  Pengeluaran asi : Sudah ada (colostrum)

  Rasa nyeri : Tidak ada

 Benjolan : Tidak ada

Hyperpigmentasi : Ya,pada putting dan aerola

Mammae

4. Abdomen

a. Bekas luka operasi : Tidak ada

40
b. Pembesaran : Ya sesuai masa kehamilan

c. Benjolan : Tidak ada

d. Linea : Tidak ada

e. Ascites : Tidak

f. Tumor : Tidak ada

Palpasi

Leopold I : TFU 2 jari dibawah possesus xyphodeus. Pada bagian

fundus teraba 1 bagian yang besar, bulat dan tidak

melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba 1 bagian-bagian

kecil janin (ekstremitas) dan pada kiri perut ibu teraba

tahanan yang datar dan memanjang(punggung kiri)

Leopold III : Pada bagian terbawah janin terbawah janin terba 1

bagian bulat keras dan sulit digerakkan (kepala)

Leopold IV : Kepala suah masuk PAP ( Divergen)

MC. Donald : 30 cm

Penurunan :2/5

DJJ : Frekuensi 140 x/menit

Punctum maximum : 3 cm dibawah pusat sebelah kiri perut ibu

HIS :-

TBJ (Rumus Johnson Toshack) : ( TFU – N) x 155 gr

: (30-11) x 155 gr

: 19 x 155 gr

: 2.945 gram

41
5. Punggung dan pinggang

Posisi punggung : Lordosis

Pegal-Pegal pada punggung : Tidak ada

Nyeri pinggang : Ada

6. Ekstremitas

a. Ekstremitasatas

3. Oedeme : Tidakada

4. Kemerahan : Tidakada

5. Varises : Tidakada

6. Pergerakan : Baik, dapat menggenggam, melipat dan bergerak

b. Ekstremitasbawah

a. Oedeme : Tidak ada

b. Kemerahan : Tidakada

c. Varises : Tidakada

d. Pergerakan : Baik, mampu berjalan dengan baik

e. Reflek Patella : (+) kanan dan kiri

7. Anogenital

a. Perineum : Ada bekas luka parut

b. Vulva : Tidak ada varises

c. Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

d. Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan

e. Anus : Tidak ada haemoroid

c. Pemeriksaan Penunjang

a) Hemoglobin :13,7 gr%

42
b) Golongan Darah : AB

c) USG : Tidak dilakukan

d) Protein Urine : (-) Negatif

e) Glukosa Urine :(-) Negatif

f) HbsAg :(-) Negatif

g) Sifilis :(-) Negatif

h) HIV :(-) Negatif

III. ANALISA :

Dignosa ibu : Ibu G3P0A0Usia Kehamilan 38 minggu 2 hari normal

Diagnosa janin : Janin Tunggal Hidup Intaruterin, presentasi kepala

Masalah :Tiak ada masalah

IV. PENATALAKSANAAN

1. Melakukan inform consent memperkenalkan diri, menjelaskan maksut dan

tujuan serta meminta persetuan tindakan yang akan dilakukan kepada

pasien

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan janin

dalam keadaan sehat

TD : 120/70 mmHg TFU :30 cm

R : 21 x/menit DJJ :140 x/menit

N :90 x/menit Usia Kehamilan 39 minggu 3 hari

T :36,8oC

43
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang

dengan asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh

4. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan menghindari pekerjaan yang

berat

5. Memberi terapi seperti tablet Fe dan Vitamin agar ibu mengkonsumsinya

dengan 1xsehari

6. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan

7. Memberitahu ibu agar mempersiapkan persalinan

8. Memberitahu ibu untuk kembali tanggal 21 september 2020 jika terdapat

tanda-tanda persalinan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

44
TERHADAP Ny. A DENGAN G3P0A0

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.

Anamnesa oleh : Nur Hikmi Meilita Sari

Tanggal : 18 September 2020

Waktu : 20.00WIB

KALA I ( PUKUL 20.00 – 23.00WIB)

I. SUBYEKTIF (S)

1. Identitas

Istri Suami

Nama : Ny. A : Tn. A

Umur : 36 th ` : 39 th

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SMP

Pekerjaan : IRT Buruh

Alamat : Dusun 1A,Rt 1Rw 2 Desa Wonodadi kec. Tanjung sari

Kab.Lampung Selatan

2. Keluhan Utama : Ibu G3P0A0 hamil 38 minggu 6 hari, datang pada tanggal

18 September 2020 pukul 20.00 WIB, dengan keluhan nyeri pada

pinggang yang menjalar keperut bagian bawah yang disertai keluar lendir

bercampur darah dari kemaluan sejak pukul 19.20 WIB.

3. Riwayat kehamilan : Ibumengatakan bahwa ini merupakan

45
kehamilan ketiganya dan tak pernah keguguran

3.1. Riwayat Menstruasi

a. Menarche : 12 tahun

b. Siklus : 28 hari, teratur

c. Lama : 5 – 6 hari

d. Dismenorhoe : Ya kadang-kadang

e. Sifat darah : Cair kadang disertai gumpalan darah

f. Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut

g. HPHT : 02-01-2020

h. TP : 09-10-2020

i. Usia kehamilan : 38 minggu 6 hari

3.2. Tanda-tanda kehamilan

a. Test kehamilan : Ya pada tanggal

b. Hasil : Positif (+)

c. Amenorhoe : Ya

d. Mual dan muntah : Ya

3.3. Gerakan fetus dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 20

minggu dalam 12 jam terakhir 8-10 kali gerakan

3.4. Keluhan yang dirasakan

a. Pegal-pegal : Ada

b. Rasa lelah : Tidak ada

c. Mual-mual : Tidak ada

d. Malas beraktivitas : Tidak ada

e. Panas, menggigil : Tidak ada

46
f. Sakit kepala : Tidak ada

g. Penglihatan kabur : Tidak ada

h. Rasa nyeri / panas saat BAK : Tidak ada

i. Rasa gatal pada vulva /vagina dan sekitarnya : Tidak ada

j. Nyeri pada vagina/kemerahan pada vagina : Tidak ada

k. Nyeri/kemerahan pada sekitar vagina : Tidak ada

3.5. Diet / makanan

 Sebelum hamil

Pola makan dalam sehari-hari : 3 kali sehari

Jenis makanan sehari-hari : Nasi, sayur, lauk-

pauk dan buah

Porsi dalam sekali makan : 1 piring sedang

 Setelah Hamil

Pola makan dalam sehari-hari : 3 – 4 kali sehari

Jenis makanan sehari-hari : Nasi, sayur, lauk-

pauk,buah dan susu

Porsi dalam sekali makan : 1 piring penuh

4. Pola Eliminasi

4.1. Sebelum hamil

1) BAK : 3 – 4 kali sehari

Warna : Jernih

2) BAB : 1 kali sehari

Konsisten : Lembek

Warna : Kuning

47
4.2. Saat hamil

1) BAK : 5 – 6 kali sehari

Warna : Jernih

2) BAB : 1 kali sehari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning Kecoklatan

5. Aktivitas sehari-hari

5.1. Sebelum hamil

1) Pola istirahat dan tidur : Tidur siang 1-2 jam , tidur malam 7-8 jam

2) Seksualitas : 2 kali dalam seminggu, tidak ada keluhan

3) Pekerjaan : Mengerjakanpekerjaan rumah

5.2. Saathamil

1) Pola istirahat dan tidur : Tidur siang 2 jam,tidur malam 9 jam

2) Seksualitas : 1 kali dalam seminggu, tidak ada keluhan

3) Pekerjaan : Tetap mengerjakan pekerjaan rumah

6. Imunisasi

Saat ini ibu sudah dalam status TT 5 tepat pada kehamilan anak

pertamanya

7. Kontrasepsi terakhir yang pernah digunakan sebelum hamil : implant

8. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

N Tahu Tempa Usia Jenis Kelahiran Anak Ke

o n t partus kehamila partus t


Hml Prts Nfs L/ BB P
partus n
P B
1 2006 Bidan 38minggu Sponta Norma Norma Norma L 280 49

48
n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50

n l l l 0

9. Riwayat kesehatan

9.1. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

1) Jantung : Tidak

2) Hipertensi : Tidak

3) Diabetes mellitus : Tidak

4) Asma : Tidak

5) Hepar : Tidak

6) Anemia : Tidak

7) PMS dan HIV/AIDS : Tidak

10. Perilaku kesehatan

a) Penggunaan alkohol/sejenisnya : Tidak

b) Mengkonsumsi jamu : Tidak

c) Merokok : Tidak

d) Vulva Hygiene :Iya dilakukan

16. Riwayat sosial

a. Kehamilan ini direncanakan : Ya

Jika tidak, alasan :-

b. Status perkawinan : Menikah, jumlah 1 kali, lama 15 tahun

c. Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami

d. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : Tidak ada

49
persalinan dan nifas

17. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan keturunan

II. OBJEKTIF (O)

1. PemeriksaanUmum

1) Keadaanumum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaanemosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mmHg R = 22x/menit

N = 86x/menit T= 36,80C

5) Tinggi badan :155cm

6) Berat badan sebelum hamil : 49 kg

Berat badan sekarang : 62 kg

Kenaikan berat badan : 13 kg

7) LILA : 28 cm

2. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala

a. Rambut : Kebersihan : Bersih dan rapi

: Warna : Hitam mengkilat

: Kekuatan akar : Baik, tidak mudah rontok

b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema

c. Mata : Kelopak mata: Tidak ada oedema

50
: Konjungtiva : Merah muda (an anemis)

: Sklera : Putih (an ikhterik)

d.Hidung : Simetris : Ya

: Pengeluaran : Tidak ada

: Polip : Tidak ada

: Cuping Hidung : Tidak ada

e. Telinga : Simetris : Ya

: Keadaan : Bersih

: Pengeluaran : Tidak ada

: Kelainan : Tidak ada

f. Mulut dan gigi : Bibir : Lembab, tidak pecah-pecah

: Lidah : Bersih, warna

kemerahan,   tidak pucat

: Gigi : Tidak ada caries

: Gusi : Tidak ada pembengkakan

2) Leher

a. Kelenjar Thyroid: Tidak ada pembesaran

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

c. Vena jugularis : Tidak ada bendungan

3) Dada

a. Jantung : Lup-dup, tidak ada bunyi jantung ketiga

b. Paru-paru : Normal, tidak ada suara wheezing dan ronchi

51
c. Payudara : Pembesaran : Ya

Simetris : Ya, kanan dan kiri

Putting susu : Menonjol

  Pengeluaran asi : Sudah ada (colostrum)

  Rasa nyeri : Tidak ada

 Benjolan : Tidak ada

Hyperpigmentasi : Ya,pada putting dan aerola

mammae

4) Abdomen

a. Bekas luka operasi : Tidak ada

b. Pembesaran : Ya sesuai masa kehamilan

c. Benjolan : Tidak ada

d. Linea : Tidak ada

e. Ascites : Tidak

f. Tumor : Tidak ada

Palpasi

Leopold I : TFU jari dibawah possesus xyphodeus. Pada bagian fundus

teraba 1 bagian yang besar, bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin dan

pada kiri perut ibu teraba 1 tahanan yang datar dan

memanjang(punggung kiri)

Leopold III : Pada bagian terbawah janin terbawah janin terba bagian bulat

keras dan sulit digerakkan (kepala)

Leopold IV : Divergen (3/5)

52
MC. Donald : 29 cm

Penurunan : 3/5

DJJ : Frekuensi 138x/menit

Punctum maximum : 3 cm dibawah pusat sebelah kiri perut ibu

HIS : 3 x /10 menit lamanya 30-35 detik

TBJ (Rumus Johnson Toshack) : N-11x(155)

: 30-11x(155)

:19 x (155)

: 2.945 gram

5) Punggung dan pinggang

a. Posisi punggung : Lordosis

b. Pegal-Pegal pada punggung : Tidak ada

c. Nyeri pinggang :Ada

6) Ekstremitas

a. Ekstremitasatas

1) Oedeme : Tidakada

2) Kemerahan : Tidakada

3) Varises : Tidakada

4) Pergerakan : Baik, dapat menggenggam, melipat dan bergerak

b. Ekstremitasbawah

1) Oedeme : Tidakada

2) Kemerahan : Tidakada

53
3) Varises : Tidakada

4) Pergerakan : Baik, mampu berjalan dengan baik

5) Reflek Patella: (+) kanan dan kiri

7) Anogenital

1) Perineum : Ada bekas luka parut

2) Vulva : Tidak ada varises

3) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

4) Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan

5) Anus : Tidak ada haemoroid

Pemeriksaan dalam Jam 20.15 atas indikasi untuk mengetahui ibu sudah

inpartu atau belum

Dinding vagina : Normal tidak ada sistokel dan rektokel

Portio : Konsistensi lunak, searah jalan lahir

Pendataran: 40%

Pembukaan : 5 cm

Ketuban : (+)

Presentasi :Kepala

Penunjuk :Sutura sagitalis

Posisi :UUK depan

Penurunan :Hodge III

III. ANALISA (A)

Diagnosa Ibu : Ibu GSP0A0 hamil 38minggu 6 hari inpartu kala I fase

Aktif Normal

54
Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala\

Masalah : Keluhan nyeri pada pinggang yang menjalar keperut

bagian bawah yang disertai keluar lendir bercampur darah

IV. PENATALAKSANAAN (P)

1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan dalam batas normal yang

ditandai dengan :

TD = 120/80 mmHg R = 22x/menit

N = 86x/menit T = 36,80C

DJJ janin = 138x/menit TFU =30

2. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan adalah hal yang

normal akibat kepala janin yang mendesak untuk mencari jalan lahir

3. Menempatkan ibu diruang bersalin yang bersih dan tertutup

4. Menganjurkan ibu untuk miring kekiri,apabila masih bisa berjalan anjurkan

berjalan atau berjongkok

5. Memberi ibu air putih dan teh manis hangat agar tidak dehidrasi

6. Memberikan dukungan dan hadirkan orang terdekat

7. Mempersiapkan alat-alat untuk persalinan,yaitu:

a. Partus set, antara lain 2 klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting

episiotomi, ½kocher, kateter nelaton, benang tali pusat, 2 pasang

handscoon, dan kassa steril

b. Heating set, anrtara lain nald pouder, benang chromic, nald catgut, 1

pasang handscoon, gunting, pinset anatomi, spuit 10 ml steril, 1 ampul

lidocain

c. Termometer, tensimeter, fetoskope, pita pengukur dan jam tangan

55
d. Obat-obatan, yaitu oksitosin,lidokain, epineprin, cairan infus, metil

ergometrinmaleat

e. Perlengkapan perlindungan diri (APD)

f. Perlengkapan ibu dan janinnya, yaitu baju bersih, bedong, baju

anak,kaus tangan dankaki

8. Memantau partograf

KALA II (PUKUL 23.00 –23,20 WIB )

I. SUBJEKTIF(S)

1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan seperti ingin BAB

2. Ibu mengatakan rasa sakit yang semakin kuat dan sering

56
II. OBJEKTIF (O)

1. Dari vagina keluar lendir bercampur darah (blood slym)

2. Ada tanda-tanda persalinan, yaitu

a. Anus mengembang

b. Vulva membuka

c. Perimeum menonjol

d. Dorongan meneran

1) Tanda – tanda vital : : TD : 110/70 R : 22 x/mnit

N : 74 x/ mnit T : 36,6ºC

2) Pemeriksaan dalam (Pukul 04.00)

Atas indikasi : Terdapat tanda-tanda kala II

Arah portio :Searah jalan lahir

Konsistensi : Lunak

Pendataran : 90 %

Pembukaan : Lengkap

Ketuban : (+)

Presentasi : Kepala

Penunjuk : Sutura sagitalis

Posisi : UUK depan

Penurunan : Hodge IV

3) HIS (+) 4- 5 x/10 mnt,lamanya >40 detik

4) DJJ (+) frekuensi 145 x/mnt pada ± 3 jari di atas sympisis pubis

II. ANALISA (A)

57
Diagnosa ibu : Ibu G3P0A0 hamil 38 minggu6hari inpartu kala II Normal

Janin : Janin ,tunggal intarauterin .presentasi kepala

III. PENATALAKSANAAN (P)

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan kemajuan persalinan bahwa

keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik

2. Memberikan dukungan moral pada ibu dengan menghadirkan orang terdekat

3. Memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman pada

proses persalinan

4. Memberikan minuman saat tidak ada his agar ibu bertenaga dan mencegah

dehidrasi

5. Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan APN yaitu

6. Mendekatkan peralatan pertolongan persalinan, penolong memakai

perlindungan diri,topi, kacamata, celemek, sepatu,sandal /tertutup

7. Persiapan persalinan kelahiran bayi

a. Jika kepala bayi telah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm .letakkan

handuk bersih diatas perut ibu

b. Meletakan kain 1/3 bagian dibawah bokong ibu

c. Mematahkan oksitosin,membuka partus set, membuka spuit 3 cc dan

menaruhnya di bak partus set

d. Tangan sebelah kanan memakai sarung tangan dtt /steril kemudian

mengambil spuit tadi mengisi 10 iu oksitosin dan meletakkan kembali di

bak partus

8. Menolong kelahiran bayi

a. Melahirkan kepala

58
1) Saat kepala membuka vulva dengan 5-6 cm lindungi perinium dengan

satu tangan yang dilapisi kain 1/3 kain tadi dan letakkan tangan yang

lain di kepala bayi dan melakukan tekanan yang lembut dan tidak

menghambat lahirnya kepala bayi, membiarkan kepala bayi lahir

perlahan-lahan

2) Memeriksa adanya lilitan tali pusat

3) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara

spontan

4) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar tempatkan kedua tangan

di kedua sisi muka bayi secara biparietal. Menganjurkan ibu mengedan

saat ada kontraksi, dengan lembut tarik kepala bayi kebawah untuk

melahirkan bahu anterior dan kemudian keatas untuk melahirkan bahu

posterior

5) Setelah kedua bahu bayi lahir susuri tangan mulai dari kepala bayi

kearah perinium, gunakan tangan bagian bawah untuk menyangga

tubuh bayi saat melahirkan

6) Setelah tubuh bayi dan lengan lahir kemudian susuri badan bayi mulai

dari punggung kearah kaki bayi dan pegang kedua mata kaki bayi

dengan hati-hati membantu kelahiran kaki bayi

7) Letakkan bayi diatas perut ibu

8) Lakukan penjepitan tali pusat dengan dua buah klem dua senti dari

perut bai kemudian jarak tiga senti dari klem pertama. Lakukan

pemotongan tali pusat. Menilai bayi dengan cepat mengeringkan bayi

59
dengan handuk kemudian menggantikan handuk dengan kain yang

kering

9) Memberikan bayi kepada ibu untuk IMD dengan cara bayi

ditengkurapkan diatas dada ibu biarkan bayi mencari puting susu ibu

10) Pada hari Jum’at tanggal 18 September 2020 Jam 23.20 WIB bayi

lahir spontan, keadaan saat lahir bayi bugar, jenis kelamin laki-laki

berat badan 3400 gram, panjang badan 50 cm, lingkar dada33cm,

lk34cm, anus (+). Tidak ada cacat bawaan pendarahan kala II ±150cc

KALA III (PUKUL23.00 –23.45 WIB )

I. SUBJEKTIF (S)

1) Ibu mengatakan perutnya terasa mules

2) Ibu mengatakan lemes setelah melahirkan

60
II. OBJEKTIF (O)

Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran :Compos Mentis

c. Keadaan emosianal : Stabil

d. Tanda-Tanda Vital : TD :120/70mmhg R : 21x/menit

N : 81 x/mnit T : 37ºC

e. TFU : Sepusat

f. Kontraksi Uterus : Baik

g. Vesika urinaria: Kosong

h. Plasenta belum lahir

II. ANALISA (A)

Diagnosa : Ibu P3A0 Kala III Normal

III. PENATALAKSANAAN (P)

1. Melakukan Manajemen Palpasi Abdomen untuk mengetahui kemungkinan

adanya bayi kedua

2. Memberikan oksotosin 1 ampul 10u secara IM di 1/3 paha bagian luar

3. Melakukan peregangan tali pusat terkendali sehingga dapat diketahui apakah

plasenta sudah lepas atau belum dari dinding rahim,yaitu yang ditandai

dengan:

a. uterus berubah bentuk menjadi bulat

b. tali pusat memanjang

c. keluar semburan darah mendadak dari vagina

61
4. Membantu melahirkan plasenta dengan benar dan baik serta memeriksa

kelengkapan plasenta

5. Melakukan massase fundus uteri sebanyak 15 kali selama 15 detik searah

jarum jam

6. Melakukan pemeriksaan pada perineum ibu

7. Memeriksa tanda-tanda vital ibu

Evaluasi:

1. Plasenta lahir spontan jam 23. 45 dengan panjang tali pusat ±50 cm,berat

±50gr, diameter 20cm, tebal 2,5cm lengkap dengan selaput dan kotiledon nya

2. Perineum utuh dan tidak ada tanda-tanda infeksi ,pengeluaran lochea berupa

darah (lochea rubra) dan tidak berbau

KALA IV (PUKUL23.45–01.45WIB )

I. SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas

II. OBJEKTIF (O)

1. Keadaan umum :Baik

2. Keadaan umum bayi : Baik

62
3. Tanda –tanda vital : TD :120/80 mmhg R= 22 x/mnt

N:84 x/mnt T= 36,7º C

4. Plasenta lahir lengkap pada pukul 23.45 wib

5. Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah pusat

6. Kontraksi uterus : Baik

7. Perdarahan kala III : 100 cc

III. ANALISA (A)

Dianosa : Ibu P3A0 Post Partum kala IV normal

Masalah : Tidak ada masalah

IV. PENATALAKSANAAN (P)

1. Menjelaskan kepada ibu dan kondisinya dan rasa mulas yang

dialami ibu adalah normalrasa mulas timbul dikarenakan pergerakan otot-otot

uterus atau kontraksi yang mencegah terjadinya perdarahan

2. Melakukan pemantauan Kala IV

Ja Wakt TD N T TFU Kontraksi Kandun Perdarahan


m u Uterus g Kemih
ke
1 23.45 120/70 8 36,5ºc 2 Jari Keras Kosong 40cc
00.00 120/70 0 Bawa Keras Kosong 30cc
00.15 120/70 8 h Keras Kosong 30cc
00.30 120/80 0 Pusat Keras Kosong 30cc
8
4

63
8
0
2 01.00 110/70 8 36,8°c 2 Jari Keras Kosong 20cc
01.30 110/70 2 Bawa Keras Kosong 20cc
8 h
0 Pusat

3. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memeriksa kontraksi uterus dan

massase uterus yaitu dengan cara tangan ibu melakukan gerakan memutar

searah jarum jam diaatas fundus uterus ± 15 detik atau sampai rahim teraba

keras kembali untuk mencegah perdarahan pasca persalinan

4. Memberikan rasa nyaman kepada ibu dengan cara membersihkan badan ibu

dengan menggunakan air dtt dari cairan ketuban ,lendir,dan darah serta

menggantikan pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering

5. Memberikan makanan dan minuman pada ibu

6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,yaitu ±8 jam pada hari dan 1-2

jam pada siang hari

7. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa terjadwal

(on demand)dan tetep memberikan asi tanpa makanan tambahan lainya sampai

bayi usia 6 bulan

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM

64
Tanggal Pengkajian :19 September 2020

Jam Pengkajian : 01.30 Wib

Oleh :Nur Hikmi Meilita Sari

I. SUBJEKTIF

a. Identitas Bayi

Nama orang tua : By. Ny. A

Jenis Kelamin :Perempuan

Anak ke- :3 ( Tiga)

Identitas Orangtua

Istri Suami

Nama : Ny. A : Tn. A

Umur : 36 th ` : 39 th

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SMP

Pekerjaan : IRT Buruh

Alamat :Dusun 1A,Rt 1Rw 2 Desa Wonodadi kec. Tanjung sari

Kab.Lampung Selatan

b. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Maternal

a. Penyakit Jantung :Tidak Ada

65
b. Diabetes Miletus : Tidak Ada

c. Penyakit Ginjal : Tidak Ada

d. Penyakit Hati : Tidak Ada

e. Hipertensi : Tidak Ada

f. Penyakit Kelamin : Tidak Ada

g. Riwayat Abortus : Tidak Ada

2. Riwayat Kesehatan Perinatal

a. Haid pertama haid terakhir : 02-01-2020

b. Antenatal care :Ya, Rutin

c. Imunisasi TT :Ya, TT5

d. BB Ibu : 62 kg

e. Keluhan TM 1-TM 3 : Ada, dan sudah diatasi

f. Perdarahan : Tidak Ada

g. Pre eklamsi : Tidak Ada

h. Gestasional Diabetes : Tidak Ada

i. Kelainan Ketuban : Tidak Ada

j. Infeksi : Tidak Ada

3. Riwayat Kesehatan Intranatal

a. Tanggal Lahir : 18 September 2020

b. Tempat : PMB Trini

c. Penolong : Bidan

d. Jenis Persalinan :Spontan

e. Lama Persalinan :3 jam

f. Ketuban Pecah :Jernih, tidak bercampur

66
mekonium

g. Penyulit :Tidak ada

h. Penggunaan Obat Selama Perslina :Tidak ada

4. Riwayat Post Natal

a. Usaha Napas Dengan Bantuan atau Tanpa Bantuan : Tanpa

Bantuan

b. APGAR Score :8/9/9

No Kriteria
3 Tonus 4 Reflek 5 Warna Nadi Pernafasan

Otot Kulit
1 1 Menit 2 2 1 2 1
2 5 Menit 2 2 2 2 1
3 10 Menit 2 2 2 2 2
c. Kebutuhan Resusitasi :Tidak ada

d. Trauma Lahir : Tidak ada

2. OBJEKTIF

A. . Pemeriksaan Umum

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda-tanda Vital : N:126 x/menit R:50 x/menit

T:36oC

4. Antropometri :

a. Berat Badan :3800 gr

b. Panjang Badan :50 cm

c. Lingkar Dada :31

d. Lingkar Kepala :30

67
e. Lingkar Lengan :12 cm

B. Pemeriksaan Fisik Khusus

1. Kepala

a. Ubun-ubun :Ya, UUK dan UUB

b. Sutura,Molase :Tidak ada molase

c. Caput Suscsedenum :Tidak ada

2. Muka :Simetris, tidak ada oedema

3. Mata :Simetris kanan kiri

4. Hidung :Tidak ada pengeluaran

5. Telinga :Simetris, tidak ada

Pengeluaran

6. Mulut

a. Bibir/ palatum :Lembab, merah muda

b. Pemeriksaan bibir sumbing :Tidak ada

7. Leher :Bergerak bebas dan aktif

8. Dada

a. Bentuk :Simetris

b. Puting susu :Ada

c. Bunyi nafas :Norrmal, tidak da wheezing

dan ronchi

d. Bunyi jantung :Normal, lup dup

9. Bahu, Lengan, dan Tangan :Normal, tangan bergerak

aktif dan jari lengkap

68
10. Abdomen

a. Bentuk :Simetris kanan kiri

b. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis :Tidak ada

c. Perdarahan tali pusat,jumlah pembuluh darah tali pusat :

Tidak ada

d. Benjolan : Tidak ada

11. Genetalia / Alat kelamin

a. Labia mayora :Menutupi labia minora

b. Labia minora :Ditutupi labia minora

c. Lubang uretra :Ada

12. Ekstermitas Atas

Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

13. Ekskremitas bawah

Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

14. Kulit

a. Verniks :Ada, terutama dilipatan tubuh

b. Warna :Kemerahan

c. Pembengkakan :Tidak ada

d. Tanda lahir :Tidak ada

15. Refleks fisiologis

a. Refleks moro : Baik

b. Refleks rootinng : Baik

c. Refleks sucking : Baik

d. Refleks grasping : Baik

69
e. Refleks tonik neck : Baik

III. ANALISA : Bayi Baru Lahir cukup bulan usia 2 jam normal

IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan normal dan

sehat

2. Memberitahu hasil pemeriksaan Antropometri dan TTV

Antropometri TTV

BB`:3800 N: 126 x/menit

TB`:50 cm R: 126 x/menit

LK : 31 T:36oC

LD : 30

3. Menganjurkan ibu untuk makan bergizi seimbang untuk pemuilhan pasca

persalianan dan untuk menjadikan ASI berkualitas dan lanca

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama

kelahiran bayi

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

TERHADAP NY.A P3A0

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.

Anamnesa oleh : Nur Hiikmi Meilita Sari

Tanggal : 24 September 2020

70
Waktu : 10.00WIB

SUBJEKTIF ( S )

1. Identitas

Istri Suami

Nama : Ny. A : Tn. A

Umur : 36 th ` : 39 th

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SMP

Pekerjaan : IRT Buruh

Alamat : Dusun 1A,Rt 1Rw 2 Desa Wonodadi kec. Tanjung sari

Kab.Lampung Selatan

2. Keluhan utama : - Ibu mengatakan perutnya terasa mulas

- Ibu masih merasa lelah setelah proses persalinan

3. Riwayat Pernikahan

Status Perkawinan : Menikah

Menikah Umur :20 tahun

Lama Pernikatan :15 tahun

4. Riwayat Menstruasi

HPHT : 02-01-2019

71
TP : 09-10-2020

Menarche : 13 Tahun

Siklus : 28 Hari

Lamanya Haid : 6-7 Hari

Dismenorhea : Iya, sakit perut biasa

Sifat Darah : Cair terkadang menggumpal

Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut

Usia Kehamilan : 38 minggu 6 hari

5. Riwayat Kesehatan Ibu

a. Riwayat Kehamilan, Persalianan, dan nifas yang lalu


N Tahu Tempa Usia Jenis kelahiran Anak Ke

o n t partus kehamila partus t


Hml Prts Nfs L/ BB P
partus n
P B
1 2006 Bidan 38minggu Sponta Norma Norma Norma L 280 49

n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50

n l l l 0
3 2020 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma P 350 50

n l l l 0

6. Riwayat Persalinan Sekarang

Tanggal Persalinan :19 September 2020

Tempat Persalinan : BPM Trini

Jenis Persalianan : Spontan

72
Penolong : Bidan

Lama Persalinan :

Kala I : 4 Jam

Kala II : 20 Menit

Kala III : 10 Menit

Kala IV : 2 Jam

Plasenta : Lahir Spontan Dan Lengkap

Perineum : Tidak Terdapat Robekan

Episiotomi : Tidak

Jahitan : Tidak Terdapat Jahitan

Perdarahan : ± 300 Cc

7. Kedaan Bayi Baru Lahir

Lahir Tanggal :19 September 2020

Bb/Pb Lahir :3200 Gram/49 Cm

Jenis Kelamin :Perempuan

Pola Tidur :10-12 Jam

Frekuensi Menyusui :2 Jam Sekali

Durasi : 1 Jam

Masalah Pada Bayi : Tidak Ada Masalah

Frekuensi BAK : 5-6 Kali Sehari

Frekuen BAB : 3-4 Kali Sehari

Pola Kebutuhan Sehari- Hari

73
1. Nutrisi

Frekuensi Makan Sehari : 3x Sehari

Jenis Makanan : Nasi, Lauk Pauk, Sayur

Porsi : 1 Piring

Makanan Pantangan : Tidak ada

Pola Minum : 7-8 gelas

Jenis : Air hangat

Keluhan : Tidak ada

2. Pola Eliminasi

BAK : 3-4 x dalam sehari

Warna : kuning jernih

BAB : 1x dalam sehari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan

3. Istirahat

Tidur Siang :2 Jam Sehari

Tidur malam : 5 Jam Sehari

Keluhan : malam sulit tidur karena bayi rewel

4. Aktivitas sehari-hari

Mobilisasi : Sudah dapat berjalan ke kamar mandi

Pekerjaan : Belum dapat mengerjakan yang terlalu berat

Olahraga/ Senam Nifas :Iya

74
Pengalaman Menyusui : Iya

Kebiasaan Menyusui : 2 jam sekali

Posisi Menyusui : Duduk

Perawatan Payudara : Iya dilakukan

Masalah : Tidak ada masalah

5. Personal Hygine

Mandi : 2 kali sehari pagi dan sore

Gosok Gigi : 3 kali sehari sehabis mandi dan sebelum tidur

Keramas : 1 kali sehari

Mengganti Pakaian : 2 kali sehari

6. Seksualitas : Ibu belum melakukan hubungan dengan suami

7. Riwayat KB : KB Implant

8. Riwayat Kesehatan

Penyakit Menular : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular

Penyakit Menurun : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun

9. Riwayat Psikologi Spiritual

Status Emosional : Stabil

Status Ekonomi :Tercukupi

10. Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan

Pengguanaan alkohol atau sejenisnya : Tidak

75
Mengkonsumsi jamu : Tidak

Merokok` : Tidak

Vulva hygine : Iya, dilakukan

II. OBJEKTIF

c. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan Emosional : Stabil

4) Tanda – tanda Vital

TD : 120/70 mmHg N : 90 × per menit

R : 21 × per menit S : 36,8 ° C

5) Tinggi badan : 160 cm

6) Berat Badan : 63 kg

d. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala

a. Rambut : Kebersihan : Bersih dan rapi

: Warna : Hitam mengkilat

: Kekuatan akar : Baik, tidak mudah rontok

b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema

c. Mata : Kelopak mata: Tidak ada oedema

: Konjungtiva : Merah muda (an anemis)

: Sklera : Putih (an ikhterik)

76
d. Hidung : Simetris : Ya

: Pengeluaran : Tidak ada

: Polip : Tidak ada

: Cuping Hidung : Tidak ada

e. Telinga : Simetris : Ya

: Keadaan : Bersih

: Pengeluaran : Tidak ada

: Kelainan : Tidak ada

f. Mulut dan gigi : Bibir : Lembab, tidak pecah-pecah

: Lidah : Bersih, warna

kemerahan,   tidak pucat

: Gigi : Tidak ada caries

: Gusi : Tidak ada pembengkakan

2. Leher

a. Kelenjar Thyroid: Tidak ada pembesaran

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

c. Vena jugularis : Tidak ada bendungan

3. Dada

a. Jantung : Lup-dup, tidak ada bunyi jantung ketiga

b. Paru-paru : Normal, tidak ada suara wheezing dan ronchi

c. Payudara : Pembesaran : Ya

Simetris : Ya, kanan dan kiri

77
Putting susu : Menonjol

 Pengeluaran asi : Sudah ada

Rasa nyeri : Tidak ada

 Benjolan : Tidak ada

Hyperpigmentasi : Ya,pada putting dan aerolamammae

4. Abdomen

a. Bekas luka operasi : Tidak ada

b. Pembesaran : Ya sesuai masa kehamilan

c. Benjolan : Tidak ada

5. Punggung dan pinggang

Posisi punggung : Lordosis

Pegal-Pegal pada punggung : Tidak ada

Nyeri pinggang :Ada

6. Ekstremitas

a. Ekstremitasatas

1) Oedeme : Tidakada

2) Kemerahan : Tidakada

3) Varises : Tidakada

4) Pergerakan : Baik, dapat menggenggam, melipat dan bergerak

b. Ekstremitasbawah

a. Oedeme : Tidak ada

b. Kemerahan : Tidakada

c. Varises : Tidakada

d. Pergerakan : Baik, mampu berjalan dengan baik

78
e. Reflek Patella: (+) kanan dan kiri

7. Anogenital

a. Perineum : Ada bekas luka parut

b. Vulva : Tidak ada varises

c. Pengeluaran pervaginam : Ada lochea rubra

d. Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan

e. Anus : Tidak ada haemoroid

III. ANALISA :

Dignosa ibu : Ibu P\3A0 Post Partum hari ke-7 normal

Masalah :Tiak ada masalah

IV. PENATALAKSANAAN (P)

1. Memberitahu ibu bahwa kondisi nya saat ini dalam batas normal yang

ditandai dengan :

TTV: TD : 120/70 mmHg N : 90 × per menit

R : 21 × per menit S : 36,8 ° C

TFU : Tidak Teraba

LOCHEA : Lochea Serosa

2. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara dirumah, cara

menyusui yang benar dan mengajarkan untuk tetap menyusui bayinya .

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi menu bergizi seimbang

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan

seperti tanda-tanda bahaya seperti :

79
a. Perdarahan pervaginam yang banyak

b. Demam tinggi ( infeksi )

c. Sakit kepala hebat

1) Tanda-tanda bahaya BBL seperti malas menghisap

2) Suhu tubuh tinggi atau terlalu dingin (hipotermi)

3) Warna kulit kebiruan ( kuning )

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dan kebersihan daerah

genetalia

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SEHAT

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM

Tanggal Pengkajian :21 September 2020

Jam Pengkajian :11.00 wib

80
Oleh :Nur Hikmi Meilita Sari

I. SUBJEKTIF

1. Identitas

Identitas Bayi

Nama : By. C

Umur : 11 Bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Anak ke- :1 ( satu )

Identitas Orang tua

Ibu Suami

Nama : Ny. I : Tn. E

Umur : 31 th : 32 th

Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam : Islam

Pendidikan : SMP : SD

Pekerjaan : IRT : Buruh

Alamat : Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi Tanjung sari lampung

selatan

2. Anamnesa

a. Alasan kunjungan :Ibu mengatakan ingin

memeriksakan bayinya

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

81
1. Riwayat penyaki yang pernah diderita : Tidak ada

2. Riwayat imunisasi

No Jenis Imunisasi Tanggal Imunisasi


1 Hbo 12-11-2019
2 BCG + POLIO1 13-12-2019
3 DPT 1+ POLIO 2 15-01-2020
4 DPT 2 + POLIO 3 13-02-2020

5 DPT 3 + POLIO 4 12-03-2020

6 CAMPAK 15-08-2020

3. Riwayat Kesehatan Sekarang :Ada dalam keadaan sehat

4. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada

5. Riwayat kesehatan anak

a. Pada masa kandungan :Ibu mengatakan rutin

memeriksa kehamilannya

b. Pada masa persalinan

1. Tempat persalinan : PMB Trini

2. Penolong :Bidan

3. Umur kehamilan :38 minggu

4. Proses persalinan : Spontan

c. Riwayat postnatal

1. Asi ekslusif : ya, segera setelah lahir

2. Usaha nafas : Tanpa bantuan

3. AFGARScore : Normal ( 8/9/9 )

d. Riwayat tubuh kembang

1) 1 bulan : Menatap wajah, mengeluarkan suara, dan

82
menggangkat kepala.

2) 2 bulan : Memandang objek bergerak, mengoceh dengan

suara dengkuran.

3) 3 bulan : Tersenyum, menoleh ketika ada suara keras.

4) 4 bulan : Mengoceh ketika diajak berbicara, tengkurap

sendiri, dapat menggenggam mainan, dapat

berguling

5) 5 bulan : Menghibur diri sendiri dengan memainkan tangan

dan kaki, mengeluarkan suara nada tinggi

6) 6 bulan : Meniru suara, bermain ludah, mengenali namanya

sendiri.

7) 9 bulan : Duduk tanpa berpegangan, memasukan kue

kemulutnya sendiri, menoleh kearah suara.

e. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Kebutuhan nutrisi

a. Makanan yang diberikan : MPASI

b. Jenis minum : ASI dan Air putih

c. Frekuensi minum : On demaind

d. Kesulitan minum ASI : Tidak ada

2. Pola istirahat

83
a. Tidur siang : ± 3 jam

b. Tidur malam : ± 8 jam

3. Pola eliminasi

a. BAB

Frekuensi : 2-3 kali sehari

Warna : kuning

Konsistensi : lembek

b. BAK

Frekuensi : 7-8 kali sehari

Warna : kuning jernih

4. Personal hygine

a. Mandi : 2 kali dalam sehari

b. Mengganti pakaian : 2 kali sehabis mandi dan ketika

basah maupun kotor

f. Pengawasan kesehatan :Anak rutin dibawa keposyandu

untuk imunisasi atau sekedar menimbang berat badan

II. OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan Emosional : Stabil

d. Tanda-tanda Vital : N :120x/menit T :36,8 0C

R : 50 x/menit BB :11 kg

84
2. Pemeriksaan Fisik Khusus

1. Kepala

Rambut :Bersih, berwarna hitam

2. Muka :Simetris, tidak ada oedema

3. Mata :Simetris kanan kiri

Kelopak mata :Normal, tidak ada oedema

Konjungtiva :Merah muda

Sklera : Putih

4. Hidung :Tidak ada pengeluaran

5. Telinga :Simetris, tidak ada Pengeluaran

6. Mulut

Bibir :Lembab, merah muda

Lidah :Bersih, tidak ada stomatis

Gigi : Sudah tumbuh

Labioschitis : Tidak ada

7. Leher

Pergerakan :Bergerak bebas dan aktif

Pebesaran : Tidak ada pembesaran

8. Punggung : Normal tidak ada benjolan

9. Dada

a. Paru-paru :Norrmal, tidak ada wheezing dan ronchi

b. Bunyi jantung :Normal, lup dup

10. Abdomen :Normal, tidak ada pembesaran

11. Genetalia / Alat kelamin

85
a. Labia mayora :Menutupi labia minora

b. Labia minora :Ditutupi labia minora

c. Lubang uretra :Ada

12. Ekstermitas Atas

Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

Ekskremitas bawah

Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

III. ANALISA

Diagnosa : By. C usia 11 Bulan dalam keadaan sehat

Masalah : Tidak ada masalah

IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan normal dan

sehat

2. Memberitahu hasil pemeriksaan Antropometri dan TTV

Antropometri TTV

BB:11 kg N: 120 x/ menit T: 36,80C

TB:70 cm R:50 x/menit

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI setelah 6

bulan. Jenis MPASI seperti sayuranatau buah-buahan yang sudah

dihaluskan, contoh : pisang, pepaya ataupun naga

4. Memberitahu ibu untuk memberikan makanan yang bergizi seimbang

86
5. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kembali untuk imunisasi dan

posyandu

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DAN PRA SEKOLAH

DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM

Tanggal Pengkajian : 23 September 2020

Jam Pengkajian :09.00 wib

Oleh :Nur Hikmi Meilita Sari

87
I. SUBJEKTIF

1. Identitas

Identitas Bayi

Nama : An. Z

Umur : 6 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Anak ke- :1 (satu)

Identitas Orang tua

Ibu Suami

Nama : Ny. S :Tn. B

Umur : 35th :32 th

Agama :Islam :Islam

Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia :Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMA :SMP

Pekerjaan :IRT :Buruh

Alamat :Dusun 1A Desa Wonodadi Kec. Tanjung Sari Kab.

Lampung Selatan

2. Anamnesa

3. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan

pertumbuhan dan perkembangan anaknya

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Riwayat penyakit yang pernah diderita : Tidak ada

2. Riwayat imunisasi

NO Jenis Imunisasi Imunisasi Lanjutan Tanggal Imunisasi

88
1. HB0 28-08-2014

2. BCG + POLIO 1 13-09-2014

3. DPT1+POLIO 1 14-10-2014

4. DPT2+POLIO 2 12-11-2014

5. DPT3+POLIO 3 13-12-2014

6. CAMPAK 15-05-2015

7. DPT BOOSTER 16-02-2016

8. CAMPAK BOSTER 15-05-2016

3. Riwayat Kesehatan Sekarang :Ada dalam keadaan sehat

4. Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada

5. Riwayat kesehatan anak

1) Pada masa kandungan :Ibu mengatakan rutin memeriksa

kehamilannya

2) Pada masa persalinan

1. Tempat persalinan : PMBTrini

2. Penolong : Bidan

3. Umur kehamilan : 37 minggu

4. Proses persalinan : Spontan

3) Riwayat postnatal

1. Asi ekslusif : ya, segera setelah lahir

2. Usaha nafas : Tanpa bantuan

3. AFGAR Score : Normal ( 8/9/10 )

89
4) Riwayat tubuh kembang

1) 1 bulan : Menatap wajah, mengeluarkan suara, dan

menggangkkat kepala.

2) 6 bulan : Meniru suara, bermain ludah, mengenali namanya

sendiri.

3) 9 bulan : Duduk tanpa berpegangan, memasukan kue

kemulutnya sendiri, menoleh kearah suara.

4) 12 bulan : Membedakan orang yang belum ia kenal, berdiri

tanpa berpegangan, mempertemukan 2 kubus

kecil.

5) 15 bulan : Bertepuk tangan / melambai, berjalan sendiri,

mengatakan mama/papa jika melihatorang tua.

6) 18 bulan : Menunjuk apa yang diinginkan, menggelinding

dan melempar bola.

7) 21 bulan : Meniru pekerjaan yang dilihatnya, bermin

menumpuk kubus.

8) 24 bulan : Melepas pakaiannya sendiri, menendang bola

kecil, menunjukan bagian tubuh seperti hidung.

9) 36 bulan : Dapat mecoret-coret kertas, Dapar menggunakan

2 kata saat berbicara “mau minum”, menyebutkan

gambar tanpa bantuan

10) 48 bulan :Dapat mengayuh sepedah roda tiga, dapat berdiri 1

kaki,dapat menggambar lingkaran di kertas

90
11) 60 bulan :Dapat mengkancing bajunya sendiri, dapat berdiri

kaki tanpa berpegangan, dapat menjawab benda

yang ditunjuk

12) 72 bulan : Dapat membedakan warna, dapat melompat

dengan 1 kaki, dapat berpakaian sendiri tanpa

bantuan

3. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Kebutuhan nutrisi

a. Makanan yang diberikan : 3 kali sehari (nasi, sayur, lauk,

biskuit, dan buah)

b. Jenis minum : Air putih

c. Kesulitan makan dan minum : Tidak ada

2. Pola istirahat

a. Tidur siang : ± 2 jam

b. Tidur malam : ± 7-8 jam

3. Pola eliminasi

a. BAB

Frekuensi : 1-2 kali sehari

Warna : kuning

Konsistensi : lembek

b. BAK

Frekuensi : 6-7 kali sehari

91
Warna : kuning jernih

4. Personal hygine

a. Mandi : 2 kali dalam sehari

b. Mengganti pakaian : 2 kali sehabis mandi dan ketika basah

maupun kotor

5. Pengawasan kesehatan : Anak rutin dibawa keposyandu untuk

imunisasi atau sekedar menimbang berat badan

II. OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan Emosional : Stabil

d. Tanda-tanda Vital : N :100x/menit TB : 107,7 cm

R :26x/ menit BB :15,2 kg

T :36,7oC

2. Pemeriksaan Fisik Khusus

1. Kepala

Rambut :Bersih, berwarna hitam

2. Muka :Simetris, tidak ada oedema

3. Mata :Simetris kanan kiri

Kelopak mata :Normal, tidak ada oedema

Konjungtiva :Merah muda

92
Sklera :Putih

4. Hidung :Tidak ada pengeluaran

5. Telinga :Simetris, tidak ada Pengeluaran

6. Mulut

Bibir :Lembab, merah muda

Lidah :Bersih, tidak ada stomatis

Gigi :Sudah tumbuh

Labioschitis :Tidak ada

7. Leher

Pergerakan :Bergerak bebas dan aktif

Pebesaran :Tidak ada pembesaran

8. Punggung : Normal tidak ada benjolan

9. Dada

a. Paru-paru :Norrmal, tidak ada wheezing dan ronchi

b. Bunyi jantung :Normal, lup dup

10. Abdomen :Normal, tidak ada pembesaran

11. Genetalia / Alat kelamin

a. Labia mayora :Menutupi labia minora

b. Labia minora :Ditutupi labia minora

c. Lubang uretra :Ada

12. Ekstermitas Atas

a. Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

b. Ekskremitas bawah

93
c. Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap

III. ANALISA

Diagnosa : An.Z berusia 6 tahun dalam keadaan sehat dan tumbuh kembang

normal.

Masalah : Tidak ada masalah

IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa balita dalam keadaan normal dan

sehat

2. Memberitahu hasil pemeriksaan Antropometri dan TTV

N :100x/menit TB : 107,7 cm

R :26x/ menit BB : 13,2 kg

T :36,7oC

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan yang bergizi seimbang

kepada anaknya.

4. Memberitahu ibu untuk memantau pertumbuhan anaknya ( BB dan TB)

5. Menganjurkan ibu untuk melatih tumbuh kembangan anak sesuai dengan

pertumbuhannya

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila anaknya

memiliki keluhan.

94
ANGKET SURVEY KOMUNITAS BERBASIS KELUARGA

Petunjuk Pengisian:

Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti

95
A. DATA DEMOGRAFI KELUARGA

1. Nama KK :Tn. E
2. Umur :32 th
3. Pendidikan Terakhir :SD
4. Pekerjaan :Buruh
5. Suku :Jawa
6. Agama :Islam
7. Alamat :Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi
Tanjung sari lampung selatan
8. Komposisi keluarga (Anggota keluarga yang ada tinggal bersama kepala
keluarga)

Status
Hub. TD
N BB TB Kesehatan
Nama JK dg Umur (mmHg Pendidikan Pekerjaan Ket.
o (Kg) (cm) 3 bln
KK )
terakhir

1 Tn. E L Suami 32 th 68kg 160cm 120/80 SD Buruh Sehat -


mmHg

2 Ny. I P Istri 31 th 57 155c 110/80 SMP IRT Sehat -


kg m

3 An. C L Anak 9 bln 8 kg 70 cm - - - Sehat -

B. INDIKATOR KELUARGA SEHAT


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

1 Keluarga mengikuti Keluarga Berencana √

2 Ibu Melahirkan di Fasilitas Kesehatan √

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap √

4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan √

5 Pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan √

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar √

96
7 Penderita Hipertensi berobat teratur √

8 Penderita Gangguan Jiwa tidak ditelantarkan √

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok √

10 Keluarga memiliki Sarana Air Bersih √

11 Keluarga memiliki / memakai Jamban Sehat √

12 Seluruh anggota keluarga mengikuti JKN/ BPJS √


Jumlah 10 2

STATUS KESEHATAN KELUARGA  Resiko  

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1

Indikator 11-12 (Sehat), 7-10 (Risiko), 1-6 (Tidak Sehat)

C. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur (6 bulan


1 sekali) √

2 Tidak merokok dalam rumah √

3 Tidak minum alkohol / minum kopi > 3 gls/ hr √

3 Berolahraga minimal 30 menit/ hari √

4 Makan dengan gizi seimbang √

5 Cuci tangan sebelum/ setelah makan dan buang air √

6 Tidak minum obat warung/ tanpa resep dokter √


  Jumlah 5 1

  PERILAKU KESEHATAN KELUARGA Sehat

* Catatan : Indikator 5-6 (Baik), 3-4 (Risiko), 1-2 (Buruk)

D. PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

1 Pemeriksaan Hemoglobin (Bumil/ Busui/ Remaja Putri) √  

97
2 Pemeriksaaan Kecacingan (Anak Usia Sekolah) √  

3 Pemeriksaan TB Paru (Bila ada riwayat) √  

Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) (Kolesterol, Asam Urat dan


4
DM). √  

5 Pemeriksaan Malaria (Bila ada riwayat) √  

6 Pemeriksaan DBD (Bila ada riwayat) √  

7 Pemeriksaan Hepatitis (Bila ada riwayat) √  

8 Pemeriksaan Typoid (Bila ada riwayat) √  

  Jumlah 8  

  PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA Baik  

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1

Indikator 7-8 (Baik), 5-6 (Risiko), 1-4 (Buruk)

E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Ibu Hamil (Bumil)

1 Tahu kapan HPHT, sebutkan08 juli 2020 √


2 Melakukan ANC (Ante Natal Care), 1 kali √
3 Mendapatkan imunisasi TT √
4 Sudah merencanakan tempat Persalinan √
5 Tahu tanda dan bahaya kehamilan √
6 Tidak mengalami anemia (Hb 15 gr %) √
7 LILA tidak kurang dari 23,5 cm √

98
8 Minum tablet tambah darah √
B Ibu Bersalin (Bulin)

1 Melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan √


2 Tidak mengalami penyulit persalinan √
C Ibu Nifas (Bufas)

1 Memberikan ASI pada bayinya √


2 Minum kapsul vitamin A √
3 Tidak mengalami masalah/penyakit saat nifas √
D Keluarga Berencana

1 PUS ber-KB √
  Jumlah 13 1

  KESEHATAN IBU Sehat  

F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Bayi

1 Mendapat ASI esklusif √  

2 Mempunyai buku KMS/ KIA √  

3 Dipantau pertumbuhan dan perkembangan √  

4 Mendapat imunisasi dasar lengkap √  

5 Diberikan MP ASI mulai usia 6 bulan √  

6 Berat badan tidak berada di bawah garis merah √  

B Anak Balita

1 Mendapatkan kapsul vitamin A (lebih dri 6 bulan) √

99
2 Disusui sampai usia 2 tahun √
3 Berat badan tidak berada di bawah garis merah √
4 Dilakukan pemeriksaan perkembangan Balita (SDIDTK) √
5 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan √
  Jumlah 10 1
  KESEHATAN ANAK Sehat

G. KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA


Komponen Yang
No Dinilai Kriteria Nilai Hasil

KOMPONEN RUMAH 31%

1 Langit-langit Tidak ada 0 0

  Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan 1

  Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding Anyaman bamboo/ilalang 0

    Semi permanen 1 1

   
Permanen 2

3 Lantai Tanah 0

    Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/ plesteran retak 1


1
dan berdebu

    Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2

4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0

    1
Ada 1

5 Jendela ruang
Tidak ada 0
keluarga

    Ada 1 1

100
6 Ventilasi
Tidak ada 0

    1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1

    Ada, luas ventilasi permanen ≥ 10% luas lantai 2

7 Lubang asap
Tidak terang,tidak dapat untuk membaca 0
dapur

    1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1

   
Terang dapat untuk membaca 2

PERILAKU PENGHUNI 44%

1 Tidak pernah dibuka 0


Membuka jendela
Kadang-kadang 1
kamar tidur
Dibuka setiap hari 2 2

2 Tidak pernah dibuka 0


Membuka jendela
Kadang-kadang 1
ruang Keluarga
Dibuka setiap hari 2 2

 3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2

 4
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

Membuang tinja
balita ke jamban
Kadang-kadang ke jamban 1

Ke jamban 2 2

 5 Membuang Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

101
Kadang-kadang ke tempat sampah 1
sampah pd tempat
sampah 2
Dibuang ketempat sampah 2

6 Kebiasaan Ada anggota keluarga yang merokok didalam rumah 0 0


merokok
Ada anggota keluarga yang merokok, diteras rumah 1

Tidak ada yang merokok 2

KOMPONEN SARANA SANITASI 25%

1 Sarana Air Bersih Tidak ada 0

  Ada, bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat


1
kesehatan
 
Ada, milik sendiri, tidak memenuhi syarat kesehatan 2
 
Ada, bukan milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 3 3
 
Ada, milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 4

2 Saluran Tidak ada 0


pembuangan
kotoran (Jamban) Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan
1
kesungai/ kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan


2
kesungai/kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup septick tank 3 3

Ada, leher angsa, ada tutup, septick tank 4

3 Kandang hewan Tidak ada 0


peliharaan
Ada, tidak terpisah dengan rumah 1

Ada, terpisah dengan rumah 2 2

4 Pekarangan Kotor, tidak dimanfaatkan 0

  Bersih, tidak dimanfaatkan 1 1

  Bersih, dimanfaatkan 2

5 Sarana Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman


0
pembuangan air rumah

102
limbah (SPAL) Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
dengan sumber air < 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2

Ada, diresapkan tidak mencemari sumber air (jarak dengan 3


3
sumber air ≥ 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk


4
diolah

6 Sarana Tidak ada 0


pembuangan
Ada, tidak tertutup 1

Ada, tertutup 2 2

7 Binatang penular Ada jentik nyamuk dan tikus 0


Penyakit
Tidak ada jentik, ada tikus 1

Ada jentik nyamuk, tidak ada tikus 2

Tidak ada jentik nyamuk dan tidak ada tikus 3 3

  Jumlah  73%

  Sehat  
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum

H. INFORMASI KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA


YA TDK
No INDIKATOR
1 0

1 Masalah kesehatan Bumil/ Busui/ Bufas √

2 Masalah kesehatan Bayi/ Balita √

3 Masalah kesehatan Anak Usia Sekolah √

4 Masalah kesehatan Remaja √

5 Masalah kesehatan Dewasa √

6 Masalah kesehatan Lansia √

7 Masalah kesehatan Lingkungan √

8 Masalah pemeriksaan kesehatan masyarakat √

103
I. BENTUK PELAYANAN KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA
UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN
a) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. E tentang
bahaya merokok

b) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. E agar keluarga


mengikuti keluarga berencana

Pengumpul Data : Nur Hikmi Meilita Sari

NIM : 1815401032

Tgl. : 21 September 2020

ANGKET SURVEY KOMUNITAS BERBASIS KELUARGA

Petunjuk Pengisian:

Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti.

A. DATA DEMOGRAFI KELUARGA


1. Nama KK :Tn. A
2. Umur :39 th
3. Pendidikan Terakhir :SMP
4. Pekerjaan :Buruh
5. Suku :Jawa
6. Agama :Islam
7. Alamat :Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi
Tanjung sari lampung selatan

104
8. Komposisi keluarga (Anggota keluarga yang ada tinggal bersama kepala
keluarga

Status
Hub. BB TB TD Kesehatan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
dg KK (Kg) (cm) (mmHg) 3 bln
terakhir

1 Tn. A L Suami 39 th 70kg 165cm 120/80 SMP Buruh Sehat -


mmHg

2 Ny. A P Istri 36 th 68 160cm 110/80 SMP IRT Sehat -


kg mmHg

3 An. N L Anak 17 th 49kg 154cm 120/70 Tidak Tidak/Belu, Sehat -


mmHg /Belum m Bekerja
Sekolah

4 An. D L Anak 7 th 23kg 120c - Tidak Tidak/Belu, Sehat -


m /Belum m Bekerja
Sekolah

5 Tn. D L Kakek 83 th 75 160c - SD Tidak/Belu, Sehat -


kg m m Bekerja

B. INDIKATOR KELUARGA SEHAT


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

1 Keluarga mengikuti Keluarga Berencana √

2 Ibu Melahirkan di Fasilitas Kesehatan √

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap √

4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan √

5 Pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan √

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar √

7 Penderita Hipertensi berobat teratur √

8 Penderita Gangguan Jiwa tidak ditelantarkan √

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok √

10 Keluarga memiliki Sarana Air Bersih √

11 Keluarga memiliki / memakai Jamban Sehat √

12 Seluruh anggota keluarga mengikuti JKN/ BPJS √

105
Jumlah 10 2

STATUS KESEHATAN KELUARGA  Resiko  

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1

Indikator 11-12 (Sehat), 7-10 (Risiko), 1-6 (Tidak Sehat)

C. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur (6 bulan


1 sekali) √

2 Tidak merokok dalam rumah √

3 Tidak minum alkohol / minum kopi > 3 gls/ hr √

3 Berolahraga minimal 30 menit/ hari √

4 Makan dengan gizi seimbang √

5 Cuci tangan sebelum/ setelah makan dan buang air √

6 Tidak minum obat warung/ tanpa resep dokter √


  Jumlah 5 1

  PERILAKU KESEHATAN KELUARGA Sehat  

* Catatan : Indikator 5-6 (Baik), 3-4 (Risiko), 1-2 (Buruk)

D. PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

1 Pemeriksaan Hemoglobin (Bumil/ Busui/ Remaja Putri) √

2 Pemeriksaaan Kecacingan (Anak Usia Sekolah) √

3 Pemeriksaan TB Paru (Bila ada riwayat) √


Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) (Kolesterol, Asam Urat dan
4
DM). √

5 Pemeriksaan Malaria (Bila ada riwayat) √

6 Pemeriksaan DBD (Bila ada riwayat) √

106
7 Pemeriksaan Hepatitis (Bila ada riwayat) √

8 Pemeriksaan Typoid (Bila ada riwayat) √


  Jumlah 8

  PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA Baik

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1

Indikator 7-8 (Baik), 5-6 (Risiko), 1-4 (Buruk)

E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Ibu Hamil (Bumil)

1 Tahu kapan HPHT, sebutkan 02 Januari 2020 √   

2 Melakukan ANC (Ante Natal Care), 1 kali  √  

3 Mendapatkan imunisasi TT √   

4 Sudah merencanakan tempat Persalinan √   

5 Tahu tanda dan bahaya kehamilan √   

6 Tidak mengalami anemia (Hb 15 gr %) √   

7 LILA tidak kurang dari 23,5 cm  √   

8 Minum tablet tambah darah  √   

B Ibu Bersalin (Bulin)

1 Melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan √


2 Tidak mengalami penyulit persalinan √
C Ibu Nifas (Bufas)

1 Memberikan ASI pada bayinya √

107
2 Minum kapsul vitamin A √
3 Tidak mengalami masalah/penyakit saat nifas √
D Keluarga Berencana

1 PUS ber-KB √
  Jumlah 13 1

  KESEHATAN IBU Sehat  

F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Bayi

1 Mendapat ASI esklusif     √

2 Mempunyai buku KMS/ KIA √    

3 Dipantau pertumbuhan dan perkembangan  √   

4 Mendapat imunisasi dasar lengkap  √   

5 Diberikan MP ASI mulai usia 6 bulan  √   

6 Berat badan tidak berada di bawah garis merah  √   

B Anak Balita

1 Mendapatkan kapsul vitamin A (lebih dri 6 bulan) √  


2 Disusui sampai usia 2 tahun √
3 Berat badan tidak berada di bawah garis merah  √ 

4 Dilakukan pemeriksaan perkembangan Balita (SDIDTK)  √ 

5 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan   √


  Jumlah  8 3
  KESEHATAN ANAK  Resiko  

108
G. KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
Komponen Yang
No Dinilai Kriteria Nilai Hasil

KOMPONEN RUMAH 31%

1 Langit-langit Tidak ada 0 0

  Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan 1

  Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding Anyaman bamboo/ilalang 0

    Semi permanen 1 1

   
Permanen 2

3 Lantai Tanah 0

    Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/ plesteran retak


1
dan berdebu

    Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2 2

4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0

    1
Ada 1

5 Jendela ruang
Tidak ada 0
keluarga

    Ada 1 1

6 Ventilasi
Tidak ada 0

    1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1

    Ada, luas ventilasi permanen ≥ 10% luas lantai 2

7 Lubang asap Tidak terang,tidak dapat untuk membaca 0

109
dapur

    1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1

   
Terang dapat untuk membaca 2

PERILAKU PENGHUNI 44%

1 Tidak pernah dibuka 0  


Membuka jendela
kamar tidur Kadang-kadang 1

Dibuka setiap hari 2 2

2 Tidak pernah dibuka 0


Membuka jendela
Kadang-kadang 1
ruang Keluarga
Dibuka setiap hari 2 2

 3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2

 4
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

Membuang tinja
balita ke jamban
Kadang-kadang ke jamban 1

Ke jamban 2 2

Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

Membuang Kadang-kadang ke tempat sampah 1


 5 sampah pd tempat
sampah
2
Dibuang ketempat sampah 2

6 Kebiasaan Ada anggota keluarga yang merokok didalam rumah 0 0


merokok
Ada anggota keluarga yang merokok, diteras rumah 1

110
Tidak ada yang merokok 2

KOMPONEN SARANA SANITASI 25%

1 Sarana Air Bersih Tidak ada 0

  Ada, bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat


1
kesehatan
 
Ada, milik sendiri, tidak memenuhi syarat kesehatan 2
 
Ada, bukan milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 3 3
 
Ada, milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 4

2 Saluran Tidak ada 0


pembuangan
kotoran (Jamban) Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan
1
kesungai/ kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan


2
kesungai/kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup septick tank 3 3

Ada, leher angsa, ada tutup, septick tank 4

3 Kandang hewan Tidak ada 0 0


peliharaan
Ada, tidak terpisah dengan rumah 1

Ada, terpisah dengan rumah 2

4 Pekarangan Kotor, tidak dimanfaatkan 0

  Bersih, tidak dimanfaatkan 1

  Bersih, dimanfaatkan 2 2

5 Sarana Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman


0
pembuangan air rumah
limbah (SPAL)
Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
dengan sumber air < 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2

Ada, diresapkan tidak mencemari sumber air (jarak dengan 3


3
sumber air ≥ 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk


4
diolah

6 Sarana Tidak ada 0

111
pembuangan Ada, tidak tertutup 1

Ada, tertutup 2 2

7 Binatang penular Ada jentik nyamuk dan tikus 0


Penyakit
Tidak ada jentik, ada tikus 1

Ada jentik nyamuk, tidak ada tikus 2

Tidak ada jentik nyamuk dan tidak ada tikus 3 3

  Jumlah  73%

  Sehat  
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum

H. INFORMASI KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA


YA TDK
No INDIKATOR
1 0

1 Masalah kesehatan Bumil/ Busui/ Bufas √

2 Masalah kesehatan Bayi/ Balita √

3 Masalah kesehatan Anak Usia Sekolah √

4 Masalah kesehatan Remaja √

5 Masalah kesehatan Dewasa √

6 Masalah kesehatan Lansia √

7 Masalah kesehatan Lingkungan √

8 Masalah pemeriksaan kesehatan masyarakat   √

I. BENTUK PELAYANAN KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA


UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN

a) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. A tentang


bahaya merokok

b) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. A agar Ny. A


memberikan ASI Ekslusif kepda bayinya

112
Pengumpul Data : Nur Hikmi Meilita Sari

NIM : 1815401032

Tgl. :24 September 2020

ANGKET SURVEY KOMUNITAS BERBASIS KELUARGA

Petunjuk Pengisian:

Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti.

A. DATA DEMOGRAFI KELUARGA


1. Nama KK :Tn. B
2. Umur :32 th
3. Pendidikan Terakhir :SMP
4. Pekerjaan :Buruh
5. Suku :Jawa
6. Agama :Islam
7. Alamat :Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi
Tanjung sari lampung selatan
8. Komposisi keluarga (Anggota keluarga yang ada tinggal bersama
kepala keluarga)
Status
Hub. BB TB TD Kesehatan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
dg KK (Kg) (cm) (mmHg) 3 bln
terakhir

1 Tn. B L Suami 32 th 65kg 159cm 120/80 SMP Buruh Sehat -


mmHg

2 Ny. S P Istri 35 th 59 kg 155cm 110/80 SMP IRT Sehat -

3 An. Z L Anak 6 th 13,2kg 107,7 - - - Sehat -


cm

B. INDIKATOR KELUARGA SEHAT


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

113
1 Keluarga mengikuti Keluarga Berencana √

2 Ibu Melahirkan di Fasilitas Kesehatan √

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap √

4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan √

5 Pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan √

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar √

7 Penderita Hipertensi berobat teratur √

8 Penderita Gangguan Jiwa tidak ditelantarkan √

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok √

10 Keluarga memiliki Sarana Air Bersih √

11 Keluarga memiliki / memakai Jamban Sehat √

12 Seluruh anggota keluarga mengikuti JKN/ BPJS √


Jumlah 11 1

STATUS KESEHATAN KELUARGA Sehat

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1

Indikator 11-12 (Sehat), 7-10 (Risiko), 1-6 (Tidak Sehat)

C. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur (6 bulan


1 sekali) √

2 Tidak merokok dalam rumah √

3 Tidak minum alkohol / minum kopi > 3 gls/ hr √

3 Berolahraga minimal 30 menit/ hari √

4 Makan dengan gizi seimbang √

5 Cuci tangan sebelum/ setelah makan dan buang air √

6 Tidak minum obat warung/ tanpa resep dokter √


  Jumlah 4 2

114
  PERILAKU KESEHATAN KELUARGA Resiko

* Catatan : Indikator 5-6 (Baik), 3-4 (Risiko), 1-2 (Buruk)

D. PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA


YA TDK
NO INDIKATOR
1 0

1 Pemeriksaan Hemoglobin (Bumil/ Busui/ Remaja Putri) √

2 Pemeriksaaan Kecacingan (Anak Usia Sekolah) √

3 Pemeriksaan TB Paru (Bila ada riwayat) √


Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) (Kolesterol, Asam Urat dan
4
DM). √

5 Pemeriksaan Malaria (Bila ada riwayat) √

6 Pemeriksaan DBD (Bila ada riwayat) √

7 Pemeriksaan Hepatitis (Bila ada riwayat) √

8 Pemeriksaan Typoid (Bila ada riwayat) √


  Jumlah 8

  PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN KELUARGA Baik

*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1

Indikator 7-8 (Baik), 5-6 (Risiko), 1-4 (Buruk)

E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Ibu Hamil (Bumil)

1 Tahu kapan HPHT, sebutkan 02 Agustus 2020 √


2 Melakukan ANC (Ante Natal Care), 1 kali √
3 Mendapatkan imunisasi TT √

115
4 Sudah merencanakan tempat Persalinan √
5 Tahu tanda dan bahaya kehamilan √
6 Tidak mengalami anemia (Hb 15 gr %) √
7 LILA tidak kurang dari 23,5 cm √
8 Minum tablet tambah darah √
B Ibu Bersalin (Bulin)

1 Melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan √


2 Tidak mengalami penyulit persalinan √
C Ibu Nifas (Bufas)

1 Memberikan ASI pada bayinya √


2 Minum kapsul vitamin A √
3 Tidak mengalami masalah/penyakit saat nifas √
D Keluarga Berencana

1 PUS ber-KB √
  Jumlah 14

  KESEHATAN IBU Sehat

F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0

A Bayi

1 Mendapat ASI esklusif √    

2 Mempunyai buku KMS/ KIA √    

3 Dipantau pertumbuhan dan perkembangan  √   

4 Mendapat imunisasi dasar lengkap  √   

5 Diberikan MP ASI mulai usia 6 bulan  √   

6 Berat badan tidak berada di bawah garis merah  √   

116
B Anak Balita

1 Mendapatkan kapsul vitamin A (lebih dri 6 bulan) √    

2 Disusui sampai usia 2 tahun  √   

3 Berat badan tidak berada di bawah garis merah  √   

4 Dilakukan pemeriksaan perkembangan Balita (SDIDTK)  √   

5 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan   √  


  Jumlah  10 1 
  KESEHATAN ANAK  Sehat  

G. KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA


Komponen Yang
No Dinilai Kriteria Nilai Hasil

KOMPONEN RUMAH 31%

1 Langit-langit Tidak ada 0 0

  Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan 1

  Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding Anyaman bamboo/ilalang 0

    Semi permanen 1 1

   
Permanen 2

3 Lantai Tanah 0

    Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/ plesteran retak


1
dan berdebu

    Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2 2

4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0

    1
Ada 1

5 Jendela ruang Tidak ada 0


keluarga

117
    Ada 1 1

6 Ventilasi
Tidak ada 0

    1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1

    Ada, luas ventilasi permanen ≥ 10% luas lantai 2

7 Lubang asap
Tidak terang,tidak dapat untuk membaca 0
dapur

    1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1

   
Terang dapat untuk membaca 2

PERILAKU PENGHUNI 44%

1 Tidak pernah dibuka 0


Membuka jendela
Kadang-kadang 1
kamar tidur
Dibuka setiap hari 2 2

2 Tidak pernah dibuka 0


Membuka jendela
Kadang-kadang 1
ruang Keluarga
Dibuka setiap hari 2 2

 3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2

 4 Membuang tinja
balita ke jamban
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

Kadang-kadang ke jamban 1

Ke jamban 2 2

118
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0

Membuang Kadang-kadang ke tempat sampah 1


 5 sampah pd tempat
sampah
2
Dibuang ketempat sampah 2

6 Kebiasaan Ada anggota keluarga yang merokok didalam rumah 0 0


merokok
Ada anggota keluarga yang merokok, diteras rumah 1

Tidak ada yang merokok 2

KOMPONEN SARANA SANITASI 25%

1 Sarana Air Bersih Tidak ada 0

  Ada, bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat


1
kesehatan
 
Ada, milik sendiri, tidak memenuhi syarat kesehatan 2
 
Ada, bukan milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 3
 
Ada, milik sendiri, memenuhi syarat kesehatan 4 4

2 Saluran Tidak ada 0


pembuangan
kotoran (Jamban) Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan
1
kesungai/ kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan


2
kesungai/kolam

Ada, bukan leher angsa, ada tutup septick tank 3 3

Ada, leher angsa, ada tutup, septick tank 4

3 Kandang hewan Tidak ada 0


peliharaan
Ada, tidak terpisah dengan rumah 1

Ada, terpisah dengan rumah 2 2

4 Pekarangan Kotor, tidak dimanfaatkan 0

  Bersih, tidak dimanfaatkan 1 1

  Bersih, dimanfaatkan 2

5 Sarana Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0


pembuangan air rumah

119
limbah (SPAL) Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
dengan sumber air < 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2

Ada, diresapkan tidak mencemari sumber air (jarak dengan 3


3
sumber air ≥ 10 m)

Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk


4
diolah

6 Sarana Tidak ada 0


pembuangan
Ada, tidak tertutup 1

Ada, tertutup 2 2

7 Binatang penular Ada jentik nyamuk dan tikus 0


Penyakit
Tidak ada jentik, ada tikus 1

Ada jentik nyamuk, tidak ada tikus 2

Tidak ada jentik nyamuk dan tidak ada tikus 3 3

  Jumlah  77%

  Sehat  
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum

H. INFORMASI KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA


YA TDK
No INDIKATOR
1 0

1 Masalah kesehatan Bumil/ Busui/ Bufas √

2 Masalah kesehatan Bayi/ Balita √

3 Masalah kesehatan Anak Usia Sekolah √

4 Masalah kesehatan Remaja √

120
5 Masalah kesehatan Dewasa √

6 Masalah kesehatan Lansia √

7 Masalah kesehatan Lingkungan √

8 Masalah pemeriksaan kesehatan masyarakat √

I. BENTUK PELAYANAN KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA


UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN

a) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. B tentang


bahaya merokok

Pengumpul Data : Nur Hikmi Meilita Sari

NIM ` : 1815401032

Tgl. : 23 September 2020

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Keluaraga Tn. E Tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah


semipermanen dengan lantai semen, terdapat ventilasi udara, tidak ada
langit-langit, terdapat sarana air bersih, terdapat suluran pembuangan
limbah,serta terdapat kadang hewan yang terpisah dari rumah Keluarga
Tn.E Merupakan kumpulan keluarga inti dengan jumlah 3 anggota keluarga

121
orang didalam rumah tersebut. Dalam keluarga Tn.E Memiliki beberapa
masalah yaitu mengenai kurangnya pengetahuan Tn.E akan bahaya
merokok, dan keluarga Tn. E tidak mengikuti program keluarga. Kemudian
dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan KIE.
Setelah diberikan KIE keluarga Tn.E mengerti sehingga diharapkan akan
berdampak positif bagi keluarga Tn. E.

2. Keluaraga Tn. A Tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen


dengan lantai kramik, terdapat ventilasi udara, tidak ada langit-langit,
terdapat sarana air bersih, terdapat suluran pembuangan limbah, serta
terdapat kadang hewan yang terpisah dari rumah Keluarga Tn.A
Merupakan kumpulan keluarga inti dengan jumlah 5 anggota keluarga orang
didalam rumah tersebut. Dalam keluarga Tn.A Memiliki beberapa masalah
yaitu mengenai kurangnya pengetahuan Tn.A akan bahaya merokok, dan
Ny. A yang tidak memberikan asi ekslusif kepada bayinya. Kemudian
dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan KIE.
Setelah diberikan KIE keluarga Tn.A mengerti sehingga diharapkan akan
berdampak positif bagi keluarga Tn. A.

3. Keluaraga Tn. B Tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah


semipermanen dengan lantai semen, terdapat ventilasi udara, tidak ada
langit-langit, terdapat sarana air bersih, terdapat suluran pembuangan
limbah, serta terdapat kadang hewan yang terpisah dari rumah. Keluarga
Tn.B Merupakan kumpulan keluarga inti dengan jumlah 3 anggota keluarga
orang didalam rumah tersebut. Dalam keluarga Tn.B Memiliki beberapa
masalah yaitu mengenai kurangnya pengetahuan Tn.B akan bahaya
merokok Kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut dengan KIE. Setelah diberikan KIE keluarga Tn. B mengerti
sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi keluarga Tn.B

122
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat


disimpulkan :

1. Keluarga didesa Wonodadadi Tanjung Sari Lampung Selatan


termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang ditempati adalah

123
milik sendiri dan penghasilan per bulan sudah mencukupi
kebutuhan keluarga.

2. Masalah yang ditemukan pada keluarga –keluarga yang ada didesa


Wonodadadi Tanjung Sari Lampung Selatan yaitu kurangnya
pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok, tidak mengikuti
program keluarga berencana dan tidak memberikan ASI Eklslusif
kepada bayinya

3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga


Tn.E, Tn.A, serta keluarga Tn.B. Dapat memahami tentang
tentang bahaya merokok, tidak mengikuti program keluarga
berencana dan tidak memberikan ASI Eklslusif kepada bayinya

5.2. Saran

Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada


masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara
kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna
menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih
mengena pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang
bersangkutan

124
DAFTAR PUSTAKA

MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2002. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta :


DepKes.RI
DepKes. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.RI
Saifuddin, abdul bari.2002. “ Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan      Neonatal  “. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Syafrudin, SKM, M. Kes, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.

125
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Imunisasi. Cetakan 2. Jakarta:Pusdiklatnakes.
Maya,Fitri, 2007.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta : Pustaka Nusa Medika.
Meilani, Niken.2009.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Retna,Eny Ambarwati.2009.Kebidanan Komunitas.ECG : Jakarta
https://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/pengertian-nifas-dan-tujuan-asuhan-
masa.html

https://lusa.afkar.id/konsep-dasar-masa-nifas

126
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Bahaya Merokok

Hari/Tanggal : Senin, 21 September 2020

Waktu : 10.00 WIB

Penyaji : Nur Hikmi Meilita Sari

Tempat: Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung Selatan

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran


mengetahui tentang Bahaya Merokok

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:

a. Menjelaskan kembali pengertian Rokok dengan tepat


b. Menjelaskan kembali dari Bahaya Merokok
c. Menyebutkan tipe-tipe merokok
d. Menyebutkan zat kimia yang terkandung didalam rokok
e. Menyebutkan penyakit yang dapat ditibulkan oleh rokok
B. SASARAN

Semua bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi
Tanjung Sari Lampung Selatan

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin Rokok
2. Bahaya Merokok
3. Tipe-tipe perokok

127
4. Zat kimia yang terkandung di dalam rokok
5. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok

2.2 Proses Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIAYAN PESERTA


1 5 menit Pembukan:

 Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu,  Menyetujui
topik

2 20 Menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan Pengertian rokok


 Mendengarkan dan
2. Menjelaskan Bahaya Merokok
Memperhatikan
3. Menjelaskan Tipe-tipe perokok
 Mengajukan pertanyaan
4. Menjelaskan Zat kimia yang
 Mendengarkan
terkandung di dalam rokok
5. Menjelaskan Penyakit yang
dapat ditimbulkan oleh rokok
6. Memberi kesempatan pada
peserta  untuk bertany
7. Menjawab pertanyaan yang
diajukan peserta

3 5 Menit Penutup :  

 Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan
 Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan

128
 Menutup penyuluhan dan  Menjawab salam
memberi salam

METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop

G.PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar

H. SETTING TEMPAT

P M
a a N

a a

a a a

Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : Dokumentasi

129
a : audience

I. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.

2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3) Hasil penyuluhan:

a. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian rokok

130
b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan bahaya merokok
c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tipe-tipe perokok
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan zat kimia yang terdapat pada
rokok
e. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh rokok

131
MATERI PENYULUHAN

3.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu /bentuk lain nya
yang di hasilkan dari nicotiana tambacum,nikotiana Rustica, dan spesies lainya yang
mengandung NIKOTIN dan TAR atau tampa bahan tambahan

3.2  Bahaya Rokok

Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayang nya
masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok
terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua diantara nya adalah
nikotin yang bersifat adiktif dan Tar  yang bersifat karsinogenik (Bahar ,2002). Racun
dan kasinogen yang  timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya
kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin
yang masuk kedalam sirkulasi darah hanya 25%. Walaupun demikian jumlah kecil
tersebut memiliki waktu hanya 15 detik sampai ke otak manusia .

3.3  Tipe-Tipe  Perokok

1. Sangat berat Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari

2. Berat Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per


hari
3. Sedang Menghabiskan rokok  sekitar 11-21 batang per
hari

132
3.4    Bahan Kimia Pada Rokok

1) Karbon Monoksida

Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh pembakaran yang
tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun, racun carbon
monoksida akan membuat seseorang gampang cape dan gerogi

2) Nikotin

Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang
sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya seseorang bisa
merasakan tidak lapar karena merokok

3) Ammonia

Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat
ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu kerasnya racun yang terdapat
pada amoniaitu, sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah akan
mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

4) Hydrogen Cianida

Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.zat ini
sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cianida adalah salah satu zat yang
mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke
dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

5) Formaldehyde

Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah
tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini sangat beracun keras
terhadap semua organism hidup.

133
6) Tar

Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang.ter terdapat dalam rokok
yang terdir dari ratusan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanke paru-paru.

7) Methanol

Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Meminum
atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian

3.5   Penyakit Yang Disebabkan Oleh Rokok

1. Penyakit kanker

a.    Kanker mulut, bibir, kerongkongan dan usus

Kanker mulut dan bibir lebih banyak diderita perokok dibanding dengan mereka yang
tidak merokok.ini disebabkan oleh panas dari asap rokok itu, dan disebabkan karena
adanya ter pada asap rokok yang merupakan zat penyebab kanker. Perokok juga dapat
menderita kanker kerongkongan dan usus Karena unsur carsinogenik, arsenic dan
bengopirene yang terdapat pada rokok.

b.   Kanker paru-paru

Penyakit kanker paru-paru telah menyebabkan kematian 40.000 orang per tahun di
inggris. Penelitian menunjukkan bahwa yang meninggal karna kanker paru-paru ini
hamper semuanya perokok atau bekas perokok.

c. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah merupaka penyebab kematian yang umum di Negara-negara


yang sudah maju. Karena penyakit ini terdapat dua kali lebih banyak pada orang-orang
perokok dibandingkan pada orang yang tidak merokok.

134
d. Emphysema

Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan rokok alah empisema. Emphysema
adalah sejeis penyakit paru-paru di mana si penderita sukar bernafas, sering penderita
itu batuk-batuk, kerongkongan berlendir banyak, pencernaan yang kurang beres serta
nafas yang pendek

135
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan . Jakarta : Arcan

Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta

Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing

136
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Manfaat pemberian ASI Ekslusif

Hari/Tanggal : Selasa, 22 September 2020

Waktu : 10.00 WIB

Penyaji : Nur Hikmi Meilita Sari

Tempat: Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung Selatan

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran


mengetahui tentang Bahaya Merokok

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:

a. Menjelaskan kembali pengertian Rokok dengan tepat


b. Menjelaskan kembali dari Bahaya Merokok
c. Menyebutkan tipe-tipe merokok
d. Menyebutkan zat kimia yang terkandung didalam rokok
e. Menyebutkan penyakit yang dapat ditibulkan oleh rokok

B. SASARAN

Semua ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung
Selatan

137
C. GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Teknik cara menyusui yang benar

2.2 Proses Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIAYAN PESERTA


1 5 menit Pembukan:

 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri  Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu,  Memperhatikan
topik  Menyetujui

2 20 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan Pengertian
Pengertian ASI Eksklusif  Mendengarkan dan
2. Menjelaskan Kandungan ASI Memperhatikan
3. Menjelaskan Keuntungan ASI  Mengajukan pertanyaan
untuk ibu  Mendengarkan
4. Menjelaskan Keuntungan ASI
untuk bayi
5. Mengajarkan Teknik cara
menyusui yang benar
3 5 Menit Penutup :  

 Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan
 Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan

138
 Menutup penyuluhan dan  Menjawab salam
memberi salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar

G. SETTING TEMPAT

P M
a a N

a a

a a a

Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : Dokumentasi

139
a : audience

B. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.

2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3) Hasil penyuluhan:

a. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian ASI Eksklusi


b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan Kandungan ASI
c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan Keuntungan ASI untuk ibu

140
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan Keuntungan ASI untuk bayi
e. Peserta penyuluhan mampu melakukan Teknik cara menyusui yang benar
f. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Teknik cara menyusui yang benar

MATERI

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman


tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh
pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun.

B. KANDUNGAN ASI

ASI mengadung:

1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:

 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.


 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

141
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.

Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI

PROTEIN 12 gr 3,3 gr

LEMAK 3,8 gr 3,8 gr

LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr

KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal

VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI

VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr

VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr

KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr

BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak

142
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung


akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap


ibu dan anak. ASI adalah makanan payudara: mudah menolak
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, ASI yang menyebabkan
memberikan rasa aman kepada bayi kesusahan bayi
yang dapat mendorong kemampuan menyesuaikan diri atau
adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip

143
kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula


mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling segar menyeduh susu.
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula


menghisap ASI, hal ini dapat membuat dengan botol susu akan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah mengakibatkan penyedotan
menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu

144
formula.

Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu


bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis kontraksi rahim yang dapat
melahirkan sehingga dapat ber-KB membantu pengembalian
alami. Selain itu dapat menghabiskan tubuh ibu jadi rahim perlu
kalori yang berguna untuk dielus sendiri oleh ibu.
pengembalian postur tubuh ibu. Tidak dapat memperlambat
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan yang
menyusui ASI lebih rendah dapat menghasilkan cara
kemungkinan menderita kanker KB alami. Berdasarkan
payudara, kanker rahim dan keropos biodata statistik, ibu yang
tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.

(dr. Suririnah,2009)

C. Keuntungan ASI untuk Ibu


1. Mengurangi insiden kanker payudara
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
3. Mengurangi anemia
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
5. Mempercepat kembali ke berat semula                        
6. Steril, aman dari pencemaran kuman 
7.  Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi

D. Keuntungan ASI untuk bayi

 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi


 ASI sebagai nutrisi
 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
 Mengupayakan pertumbuhan yang baik

E. Teknik menyusui yang benar

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan


dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.

1. Posisi ibu menyusui

 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.

145
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara

2.  Memasukkan puting susu

 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada
siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya,
dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola
mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

3.  Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan
cara:

 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi


 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya

4.  Menyendawakan  bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan


payudara yang lain, dengan cara :

 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai


keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

F. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja

Cara Pemberian :      

Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah


menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan
selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam
jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika
disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa
jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan

146
dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung
dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan
merusak kandungan gizi dalam ASI.

Cara Penyimpanan :

 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam,
baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)

G.  Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya

1. ASI kurang

Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,


apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.

Penanganannya :

 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi


 Menyusuilah dengan sabar
 Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
 Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI

2. Bayi Bingung Puting

Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya.

Penanganannya :

 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif


 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering

147
3. Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI


mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe.
Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :


 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
  Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri

Rasa sakit akan  berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:

 Posisi menyusui sudah benar


  Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
  Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu
dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu
kering.

5.  Puting payudara lecet

Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:

 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.

6. Mastitis

148
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.

 Penanganannya:
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotic
 Lakukan perawatan payudara

149
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta


Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran
Universirtas Indonesia, Jakarta
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan
Kita.
Roesli Utami,2001, Asi Ekslusif, Pustaka Bunda,Jakarta
FKUI, Buku Pedoman Praktis    Pelayanan   Kesehatan   Maternal
dan Neonatal, 
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
http: //depkes.go.id

150
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Keluarga Berencana

Hari/Tanggal : Rabu,23 September 2020

Waktu : 10.00 WIB

Penyaji : Nur Hikmi Meilita Sari

Tempat: Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung Selatan

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui


tentang Bahaya Merokok

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:

 Menjelaskan kembali pengertian Keluarga Berencana


 Menjelaskan kembali manfaat Kelurga Berencana
 Menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari
masing- masing alat kontrasepsi
 Menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi
akseptor KB

151
B. SASARAN

Semua Ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung
Selatan

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin Keluarga Berencana
2. Manfaat Keluarga Berencana
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek
samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing- masing alat
kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB

2.2 Proses Kegiatan Penyuluhan


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIAYAN PESERTA
1 5 menit Pembukan:

 Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu,  Menyetujui
topik

2 20 Menit 1. Menjelaskan tentang pengertian


KB  Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang manfaat
Memperhatikan
KB
 Mengajukan pertanyaan
3. Menjelaskan tentang jenis-jenis,
cara kerja, efektivitas,  Mendengarkan
keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping,
cara dan waktu pemberian /
pemasangan dari masing-
masing alat kontrasepsi.
4. Menjelaskan tentang masalah

152
yang mungkin terjadi jika WUS
tidak menjadi akseptor KB
3 5 Menit Penutup :  

 Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan
 Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan
 Menutup penyuluhan dan  Menjawab salam
memberi salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar

G. SETTING TEMPAT

P M
a a N

a a

a a a

O
153
Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : dokumentasi
a : audience

H. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.

2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

154
3) Hasil penyuluhan:
a. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian Keluarga Berencana
b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan manfaat Keluarga Berencana
c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan
waktu pemberian/pemasangan dari masing- masing alat kontrasepsi
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan masalah yang mungkin terjadi
jika WUS tidak menjadi akseptor KB

MATERI KB

1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

a. Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu
upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara
tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
b. Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh
pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
c. KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual
(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).

2. Tujuan KB

a. Tujuan umum

1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

155
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia

b. Tujuan khusus

1) Pengaturan kelahiran

2) Pendewasaan usia perkawinan.

3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi

5) Menjarangkan kehamilan

6) Membatasai jumlah anak

3. Manfaat KB

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan


mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara
lain:

a. Manfaat Untuk Ibu:

1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

3) Menjaga kesehatan ibu

4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram

b. Manfaat Untuk Anak:

1) Mengurangi risiko kematian bayi

2) Meningkatkan kesehatan bayi

156
3) Mencegah bayi kekurangan gizi

4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

4. Jenis-jenis KB

a. KB PIL

1) Pengertian

Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960.
Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-
partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui,
maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau
selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang
lain.

Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:

a. Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk


meminumnya.
b. Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
c. Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan dan
peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan
haid.

157
d. Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga menghindarkan
dari resiko kanker serviks.
e. Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak
terlindung oleh alat kontrasepsi.
f. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.

Adapun Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:

a) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,


b) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat
c) minum Pil KB tersebut,
d) Mengalami sakit kepala ringan,
e) Terjadi nyeri payudara
f) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri
g) saat berhubungan badan,
h) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.

KB Suntik

1. Pengertian

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan


melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu
untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak
hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan KB, termasuk
penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

158
2. Jenis-jenis KB suntik

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:

a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate.
Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung :Medroxy progesterone acetate
50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.

- Keuntungan :

Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh padahubungan sex, tidak


diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat kecil, klien tidak
perlu menyimpan obat suntik.

- Efek samping :

Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit kepala, sakit pada
dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah,
depresi, payudara lembek dan galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis,
perdarahan tidak teratur

- Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat


diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan setelah
hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari /

b) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di gunakan


untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan
sangat efektif.

- Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA) dalm


air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate), tiap vial
berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)

- Waktu pemberian dan dosis

159
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot
bokong musculus gluteus agak dalam.

- Efektifitas

Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur.

- Keuntungan :

Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan
pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan
seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di dapat pengaruh sampingan dari
pemakaian esterogen.

- Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp /
sesudah asi berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal
ibu tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage /
sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam
masa interval diberikan pada hari 1-5 haid

Implant

1) Pengertian Implant

2) Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang ko
rek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).

3)Jenis Implant

Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :

160
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya
5 tahun.

b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.

c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.

4) Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :

a. Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.

b. Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).

c. Perempuan yang menghendaki kontraseps yang memiliki efektifitas

tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.

d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.

e. Perempuan pasca persalinan.

f. Perempuan pasca keguguran.

g. Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.

h. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang

mengandung estrogen.

i. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

5) Kontraindikasi

Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai
berikut :

161
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.

b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.

c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.

d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.

e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

Keuntungan

Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan kontrasepsi


yaitu:

a) Daya guna tinggi

b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).

c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.

e) Bebas dari pengaruh estrogen.

f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.

g) Tidak mengganggu ASI.

h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.

IUD

1. Pengertian

IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD
merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.

162
2. Jenis-jenis IUD di Indonesia

a. Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini
melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima
tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode
ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

b. Copper-7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti
halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

Indikasi

Yang boleh menggunakan IUD adalah:

a) Usia reproduktif

b) Keadaan nulipara

c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

g) Risiko rendah dari IMS

h) Tidak menghendaki metoda hormonal

163
i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama

k) Perokok

l) Gemuk ataupun kurus

6. Waktu Pemasangan

Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan,
bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi,
jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD
harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid.Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian
secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim
(uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi
kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di
atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.

Kontrasepsi Mantap

Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga
pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah
mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang
konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi
hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada
wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu

164
menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun,
jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo. 2003

Manuaba IBG. 2008.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana


Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. Jakarta
:EGC

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC

Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.

Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan
achmad. Yogyakarta: yayasan esentria medica

165
DOKUMETASI

166
167
168
169
170
171
172
\\

173
174

Anda mungkin juga menyukai