DI DPMB TRINI,Amd.Keb.,SKM.
Oleh:
Telah Disahkan :
Mengetahui :
1. Pembimbing Lahan
Trini,Amd.Keb.,SKM.
2. Pembimbing Institusi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang dapat
menyelesaikan praktek Kebidanan Komunitas sampai dengan penyusunan laporan di Desa
Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan Laporan ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kebidanan komunitas sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan
praktek yang telah dilaksanakan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iii
BAB I :PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.6. Strategi……………………………………………………………………… 3
1.7. Penilaian…………………………………………………………………...... 5
1.9. Penutup……………………………………………………………………… 5
iii
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1. Asuhan Kebidana Pada Ibu Hamil Trimester I............................................ 24
3.2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III.......................................... 34
3.3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin ............................................................45
3.4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.....................................................65
3.5. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ................................................................71
3.6. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sehat ..............................................................81
3.7. Asuhan Kebidanan Pada Balita Sehat ............................................................88
3.8. Angket Survey ................................................................ 96
BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpula.................................................................................................... .126
5.2. Saran........................................................................................................... .126
SAP ..................................................................................................................128
DOKUMENTASI ............................................................................................167
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
2. UMUM
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin dan
bayi baru lahir normal, ibu nifas, neonatus, bayi, balita, dan keluarga
berencana pada setting komunitas dan melakukan upaya promosi
kesehatan dengan melibatkan masyarakat, yang meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa, pengembangan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan dokumentasi dengan menjalankan social distancing serta protokol
penceganahan covid-19.
3. KHUSUS
Pada akhir praktik lapangan mahasiswa mampu:
2
1.3 METODE
1. Diskusi
2. Daring
3. Luring
4. Observasi
5. Konferensi
6. Problem sulving
7. Studi kasus
1.4 WAKTU
1. Beban studi 3 sks x 170 mnt x 2 mgg = 1.020/ 60 menit =17 jam/ 8 jam
= 14 hr efektif.
2. Kegiatan praktik dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut :
1). Bidan PMB : 10 September – 23 September2020
2). Luring : 7 Oktober – 10 Oktober 2019
3. Jumlah mahasiswa praktek 137 orang terdiri dari :
Bandar Lampung : 68 mahasiswa
Lampung Selatan : 69 mahasiswa
1.5 TEMPAT
Tempat pelaksanaan praktik kebidanan komunitas di bidan desa wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.
1.6 STRATEGI
1. Mahasiswa mengikuti kegiatan pre – conference dan post – conference
dengan pembimbing masing-masing.
2. Mahasiswa harus melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan mencapai target yang telah ditentukan dengan
menjalankan social distancing dan protokol pencegahan covid-19
3
3. Mahasiswa melakukan konsultasi kegiatan yang akan dan telah dilakukan
dengan pembimbing (lapangan dan akademik ).
4. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat yang terdapat
di wilayah tersebut.
5. Mahasiswa mengisi buku pencapaian praktek sesuai dengan keterampilan
yang dikerjakan.
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh pembimbing.
7. Asuhan Kebidanan Komunitas (kelompok)
a. Persiapan
Menyiapkan perlengkapan (form pengkajian keluarga)
Mengidentifikasi lengkap dan meminta persetujuan keluarga 7 (keluarga)
yang telah diberikan asuhan untuk menjadi kasus keluarga survey (daring
atau luring) untuk diberikan asuhan kelurga
Malaporkan dan mengkonsultasikan kepada pembimbing lahan pasien
yang akan dijadikan keluarga binaan .
b. Pelaksanaan
Menkaji latar belakang masalah kebidanan di dalam keluarga
Identifikasi dan masalah keluarga meyusun dan menetapkan rencana
asuhan ( bersama pembimbing dan keluarga.
Melaksanakan social distancing dan protokol pencegahan covid-19
Evaluasi (melakukan evaluasi asuhan yang telah dilakukan luring
/daring)
8. Tindak lanjut
Paling lambat 1 minggu setelah kegiatan praktik berakhir :
a. Mahasiswa mengumpulkan buku laporan kegiatan harian, logbook,
laporan asuhan keluarga (7 kasus), dan laporan studi kasus berupa
kehamilan (2 kasus), persalianan (1 kasus), BBL (1 kasus), Bayi (Kasus),
Anak Balita Dan Anak Prasekolah (1 Kasus) dilingkup komunitas dengan
pendoumentasian SOAP
b. Melaporkan pencapaian target keterampilan kepada pembimbing
maisng-masing
4
c. Pembimbing klinik dan institusi menyerahkan nilai hasil praktik
mahasiswa ke penanggung jawab lapangan
1.7 PENILAIAN / EVALUASI
1.Kehadiran di lahan praktik 100%
2. Penilaian diperoleh dari :
a. Penampilan klinik meliputi : pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara
berkesinambungan dengan menggunakan pengamatan langsung, yang
dilakukan tidak hanya sekali waktu penilaian namun tergantung pada
progress pencapaian unit kompetensi (bobot nilai 50%).
b. Laporan kegiatan / kasus :
Laporan Kegiatan harian (bobot nilai 10%)
Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas secara kelompok (bobot nilai
20%)
Laporan Asuhan Kebidanan pada Keluarga 1 kasus (bobot nilai 20%)
Buku Pencapaian Target
3. Batas Nilai Lulus : 71– 100 {3,00 (B) – 4,00 (A)}.
1.9 PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktik lapangan.
Mengetahui
POLTEKKES KEMENKES
TANJUNG KARANG PRODI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN TANJUNG KARANG
KETUA KETUA
5
\ Dr.Sudarmi,S.Pd.,M.Kes. Nelly Indrasari, SSiT.,M.Kes
Nip.196511051985032003 Nip. 197309061992122001
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
3) Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
4) Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5) Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.
7
Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
8
dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta
keadaan psikososial.
2) Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan
keadaan fisik obstetri.
3) Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Analisa data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data data yang telah dikumpulkan,
diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang
spesifik.
4. Perencanaan
Pada langkah ini direncanakan pada asuhan yang menyuluruh yang ditentukkan
oleh langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan ari
manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasikan atau
diantisipasikan. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Recana asuhan yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
setiap masalah yng berkaitan dengan hal yang diidentifikasi tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling
9
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah masalah yang berkaitan dengan
soasial ekonomi, kultural atau masalah psikologis.
5. Pelaksanaan
Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah dilakukan atau diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walapun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya. Manajemen yang efisien akan menyangkut
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.
6. Evaluasi
Pada tingkat atau langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam
diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif juga memang
efektif dalam pelaksanaannya.
2.4. KEHAMILAN
2.4.1. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
10
b). Dilihat dengan ultrasonografi.
Kunjungan Antenatal
d. Temukan kelainan.
e. Tekan payudara.
f. Ukur TFU.
h. Test laboratorium.
i. Imunisasi TT.
l. Tingkatkan pengetahuan.
m. Temu wicara.
11
b. Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta
menemukan dan mengobati secara dini.
Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari
aktivitas Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:
a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model
baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari berbagai sumber
tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan
bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal
setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.
12
2.5. PERSALINAN
2.5.1. Pengertian
Partus normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan
umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Syaifuddin, 2002, hal.: 100).
Persalinan normal adalah persalinan yang :
1. Terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur)
2. Mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi)
3. Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan
partus presipitatus atau partus lama)
4. Mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan
oksiput pada bagian anterior pelvis
5. Terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forceps)
6. Tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat)
7. Mencakup pelahiran plasenta yang normal (Helen Farrer, 2001. hal.: 118).
13
Menurut wiknjosasto, kala pembukaan di bagi atas 2 fase yaitu :
1) Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai
pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam.
2) Fase aktif
Dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm, belangsung kira – kira 7 cm.
Di bagi atas :
1) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.
2) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat
cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
3) Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10
cm.
b. Kala II (pengluaran)
Menurut winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm)
sampai bayi lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida
berlangsung 1 jam.
Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira –
kira 2 -3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti
mau buang air bersih, dengan tanda anus terbuka.
Tanda – tanda kala II :
Menurut Azwar (2007), tanda tanda kala II :
(1) Ibu mempunyai untuk meneran
(2) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vaginanya
(3) Perineum menonjol
(4) Vulva, vagina spingter anal membuka
14
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengluaran uri (mochtar,
1998). Di mulai segera setelah bayi baru lahir samapi lahirnya plasenta ysng
berlangsung tidak lebih dari 30 menit (saifudin, 2001)
1) Tanda dan gejala kala III
Menurut depkes RI (2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk
dan tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang, semburan darah tiba – tiba.
2) Fase – fase dalam pengluaran uri (kala III)
Menurut Mochtar (1998) fase – fase dalam pengluaran uri meliputa :
a) Fase pelepasan uri
b) Fase pengeluaran uri
2.5.3. Mekanisme Persalinan Normal
Menurut Manuaba (1999) gerakan – gerakan janindalam persalinan adalah sebagi
berikut :
a. Engagement ( masuknya kepala ) : kepala janin berfiksir pada pintu atas
panggul.
b. Descent ( penurunan )
Penurunan di laksanakan oleh satu / lebih.
1) Tekanan cairan amnion
2) Tekanan langsung fundus pada bokong kontraksi otot abdomen.
3) Ekstensi dan penelusuran badan janin.
4) Kekuatan mengejan.
c. Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan karena anak di dorong maju dan ada tekanan pada PAP,
serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang
melalui jalan lahir kecil, karena diameter fronto occopito di gantikan diameter
sub occipito.Internal rotation ( rotasi dalam)
Pada waktu terjadi pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga
bagian terendah dari janin memutar ke depan ke bawah simfisis ( UUK
berputar ke depan sehingga dari dasar panggul UUK di bawah simfisis)
e. Extensition ( ekstensi )
15
Ubun – ubun kecil (UUK) di bawah simfisis maka sub occiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).
16
b. Passenger ( janin dan plasenta )
1) Janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur, presentasi belakang
kepala, sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000 gram.
2) Plasenta
Plasenta berada di segmen atas rahim (tidak menhalangi jalan rahim). Dengan
tuanya plasenta pada kehamilan yang bertambah tua maka menyebabkan turunya
kadar estrogen dan progesterone sehinga menyebabkan kekejangan pembuluh
darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi.
c. Power (kekuatan)
Yaitu faktor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar
dalam persalinan terdiri dari :
1) His (kontraksi otot rahim)
His yang normal mempunyai sifat :
Ø Kontraksi dimulai dari salah satu tanduk rahim.
Ø Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim.
Ø Kekuatannya seperti memeras isi rahim dan otot rahim yang berkontraksi
tidak kembali ke panjang semula sehinnga terjadi refleksi dan
pembentukan segmen bawah rahim.
2) Kontraksi otot dinding perut.
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum.
2.6. BAYI BARU LAHIR
2.6.1. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
(Saifuddin, 2002).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya
dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Donna, 2003).
17
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2005).
2.6.2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
a) Berat badan 2500 - 4000 gram.
b) Panjang badan 48 - 52 cm.
c) Lingkar dada 30 - 38 cm.
d) Lingkar kepala 33 - 35 cm.
e) Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.
f) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
g) Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.
h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i) Kuku agak panjang dan lemas.
j) Genetalia
1. Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
2. Laki - laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
k) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
m) Reflek graps atau menggenggam sudah baik.
n) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan.
18
muda,
pucat muda
ekstremitas biru
Sumber : Saifuddin, 2002
Klasifikasi :
a. Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)
b. Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)
c. Asfiksia berat (apgar skor 0-3)
19
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
dipaha kiri.
2.7. NIFAS
2.7.1. Pengertian
a. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)
b. Periode post natal adalah waktu penyerahan dari selaput dan plasenta
(menandai akhir dari periode intrapartum) menjadi kembali ke saluran
reproduktif wanita pada masa sebelum hamil. Periode ini juga disebut
puerperium
(Varney, 1997, hal. : 549).
1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang
lebih enam minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan
20
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi.
21
Polio / Ipv 1,2,3,4 bulan 4
Dpt-hb-Hib 2,3,4 bulan 3
Campak 9 bulan 1
2.9. BALITA
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling
hebat dalamtumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini
merupakan masa yang pentingterhadap perkembangan kepandaian dan
pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)Balita adalah anak yang berumur
0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-
3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5tahun
Ada 3 jenis deteksi dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan yaitu
22
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional, autism, gangguan pemusatan perhatian,
dan hiperaktivitas. Instrumen yang digunakan: a) Kuesioner Masalah Mental
Emosional (KMME)
b. Masa Toddler (1--3 tahun) Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih
pelan daripada masa bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih
cepat. anak mulai belajar jalan.
c. Masa Prasekolah Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap.
Anak kelihatan lebih langsing. Pertumbuhan fisik juga relatif pelan. Anak
mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian juga berdiri dengan satu
kaki secara bergantian atau melompat sudah mampu dilakukan. Anak mulai
berkembang superegonya (suara hati) yaitu merasa bersalah bila ada
tindakannya yang keliru
d. I\munisasi
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.
I. SUBJEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami
Umur : 31 th : 32 th
Pendidikan : SMP : SD
Selatan
24
2. Anamnesa
kehamilan keduanya
Menarche : 15 Tahun
Siklus : 28 Hari
HPHT : 08-07-2020
TP : 15-04-2020
Amenorhea : Iya
Sebelum hamil
25
Saat hamil
Sebelum hamil
Konsistensi :Lembek
Saat hamil
Konsistensi : Lembek
Sebelum hamil
Saat hamil
26
Seksualitas : 1x dalam seminggu
3.7 Imunisasi
partus n P B
1 2019 Bidan 39minggu Spontan Normal Normal Normal L 3300 50 -
2 2020 Hamil - - - - - - - - -
ini
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau diderita : Ibu tidak menderita penyakit
b. Prilaku kesehatan
Merokok` : Tidak
27
6. Riwayat Sosial
n
1 Tn. E 32 th Suami SD Buruh -
2. Ny. I 31 th Istri SMP IRT -
3 An. C 11 bln Anak Belum - -
Sekolah
II. OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmentis
28
R :21× per menit S :36,9° C
6) BB Sebelum hamil : 58 kg
BB Saat hamil : 61 kg
7) Lila : 28 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
d. Hidung : Simetris : Ya
a. Telinga : Simetris : Ya
: Keadaan : Bersih
29
: Lidah : Bersih, warna
kemerahan, tidak pucat
2) Leher
3. Dada
c. Payudara : Pembesaran : Ya
Mammae
4. Abdomen
30
e. Ascites : Tidak
5. Palpasi
7. Ekstremitas
a. Ekstremitasatas
1) Oedeme : Tidakada
2) Kemerahan : Tidakada
3) Varises : Tidakada
31
b. Ekstremitasbawah
1) Oedeme : Tidakada
2) Kemerahan : Tidakada
3) Varises : Tidakada
8. Anogenital
c. Pemeriksaan Penunjang
2) Golongan Darah :B
32
III. ANALISA :
IV. PENATALAKSANAAN
tujuan serta meminta persetuan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan janin
R :21x/menit T :36,9 oC
berat
5) Memberi terapi seperti tablet asam (vitamin) folat (1x1) dan (obat mual)
oktober 2020
33
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.
I. SUBJEKTIF
a. Identitas
Ibu Suami
Umur : 36 th ` : 39 th
Kab.Lampung Selatan
b. Anamnesa
34
3. Riwayat Kehamilan : ibu mengatakan ini merupakan kehamilan
Menarche : 13Tahun
Siklus : 28 Hari
HPHT : 02-01-2020
TP : 09-10-2020
Amenorhea : Iya
Sebelum hamil
Saat hamil
35
3.5 Pola Eliminasi
Sebelum hamil
Konsistensi : Lembek
Saat hamil
Konsistensi : Lembek
Sebelum hamil
Saat hamil
36
3.7 Imunisasi
n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50
n l l l 0
3 2020 Hamil - - - - - - - -
ini
5. Riwayat Kesehatan
b. Prilaku kesehatan
Merokok` : Tidak
37
6. Riwayat Sosial
Sekolah Bekerja
4 An.D 7 Th Anak Tidak Tidak
Sekolah Bekerja
5 Tn. D 83 Th Kakek SD Petani
II. OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmentis
38
R : 21 × per menit S : 36,8 ° C
6) BB Sebelum hamil : 63 kg
BB Saat hamil : 74 kg
7) Lila : 32 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
d. Hidung : Simetris : Ya
e. Telinga : Simetris : Ya
: Keadaan : Bersih
39
: Lidah : Bersih, warna
kemerahan, tidak pucat
2. Leher
3. Dada
c. Payudara : Pembesaran : Ya
Mammae
4. Abdomen
40
b. Pembesaran : Ya sesuai masa kehamilan
e. Ascites : Tidak
Palpasi
melenting (bokong)
MC. Donald : 30 cm
Penurunan :2/5
HIS :-
: (30-11) x 155 gr
: 19 x 155 gr
: 2.945 gram
41
5. Punggung dan pinggang
6. Ekstremitas
a. Ekstremitasatas
3. Oedeme : Tidakada
4. Kemerahan : Tidakada
5. Varises : Tidakada
b. Ekstremitasbawah
b. Kemerahan : Tidakada
c. Varises : Tidakada
7. Anogenital
c. Pemeriksaan Penunjang
42
b) Golongan Darah : AB
III. ANALISA :
IV. PENATALAKSANAAN
pasien
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan janin
T :36,8oC
43
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
berat
dengan 1xsehari
tanda-tanda persalinan
44
TERHADAP Ny. A DENGAN G3P0A0
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.
Waktu : 20.00WIB
I. SUBYEKTIF (S)
1. Identitas
Istri Suami
Umur : 36 th ` : 39 th
Kab.Lampung Selatan
2. Keluhan Utama : Ibu G3P0A0 hamil 38 minggu 6 hari, datang pada tanggal
pinggang yang menjalar keperut bagian bawah yang disertai keluar lendir
45
kehamilan ketiganya dan tak pernah keguguran
a. Menarche : 12 tahun
c. Lama : 5 – 6 hari
d. Dismenorhoe : Ya kadang-kadang
g. HPHT : 02-01-2020
h. TP : 09-10-2020
c. Amenorhoe : Ya
a. Pegal-pegal : Ada
46
f. Sakit kepala : Tidak ada
Sebelum hamil
pauk dan buah
Setelah Hamil
pauk,buah dan susu
4. Pola Eliminasi
Warna : Jernih
Konsisten : Lembek
Warna : Kuning
47
4.2. Saat hamil
Warna : Jernih
Konsistensi : Lembek
5. Aktivitas sehari-hari
1) Pola istirahat dan tidur : Tidur siang 1-2 jam , tidur malam 7-8 jam
5.2. Saathamil
6. Imunisasi
Saat ini ibu sudah dalam status TT 5 tepat pada kehamilan anak
pertamanya
48
n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50
n l l l 0
9. Riwayat kesehatan
1) Jantung : Tidak
2) Hipertensi : Tidak
4) Asma : Tidak
5) Hepar : Tidak
6) Anemia : Tidak
c) Merokok : Tidak
49
persalinan dan nifas
1. PemeriksaanUmum
1) Keadaanumum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaanemosional : Stabil
N = 86x/menit T= 36,80C
7) LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
50
: Konjungtiva : Merah muda (an anemis)
d.Hidung : Simetris : Ya
e. Telinga : Simetris : Ya
: Keadaan : Bersih
kemerahan, tidak pucat
2) Leher
3) Dada
51
c. Payudara : Pembesaran : Ya
mammae
4) Abdomen
e. Ascites : Tidak
Palpasi
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin dan
memanjang(punggung kiri)
Leopold III : Pada bagian terbawah janin terbawah janin terba bagian bulat
52
MC. Donald : 29 cm
Penurunan : 3/5
: 30-11x(155)
:19 x (155)
: 2.945 gram
6) Ekstremitas
a. Ekstremitasatas
1) Oedeme : Tidakada
2) Kemerahan : Tidakada
3) Varises : Tidakada
b. Ekstremitasbawah
1) Oedeme : Tidakada
2) Kemerahan : Tidakada
53
3) Varises : Tidakada
7) Anogenital
Pemeriksaan dalam Jam 20.15 atas indikasi untuk mengetahui ibu sudah
Pendataran: 40%
Pembukaan : 5 cm
Ketuban : (+)
Presentasi :Kepala
Diagnosa Ibu : Ibu GSP0A0 hamil 38minggu 6 hari inpartu kala I fase
Aktif Normal
54
Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala\
ditandai dengan :
N = 86x/menit T = 36,80C
2. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan adalah hal yang
normal akibat kepala janin yang mendesak untuk mencari jalan lahir
5. Memberi ibu air putih dan teh manis hangat agar tidak dehidrasi
a. Partus set, antara lain 2 klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting
b. Heating set, anrtara lain nald pouder, benang chromic, nald catgut, 1
lidocain
55
d. Obat-obatan, yaitu oksitosin,lidokain, epineprin, cairan infus, metil
ergometrinmaleat
8. Memantau partograf
I. SUBJEKTIF(S)
56
II. OBJEKTIF (O)
a. Anus mengembang
b. Vulva membuka
c. Perimeum menonjol
d. Dorongan meneran
N : 74 x/ mnit T : 36,6ºC
Konsistensi : Lunak
Pendataran : 90 %
Pembukaan : Lengkap
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge IV
4) DJJ (+) frekuensi 145 x/mnt pada ± 3 jari di atas sympisis pubis
57
Diagnosa ibu : Ibu G3P0A0 hamil 38 minggu6hari inpartu kala II Normal
3. Memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman pada
proses persalinan
4. Memberikan minuman saat tidak ada his agar ibu bertenaga dan mencegah
dehidrasi
a. Jika kepala bayi telah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm .letakkan
bak partus
a. Melahirkan kepala
58
1) Saat kepala membuka vulva dengan 5-6 cm lindungi perinium dengan
satu tangan yang dilapisi kain 1/3 kain tadi dan letakkan tangan yang
lain di kepala bayi dan melakukan tekanan yang lembut dan tidak
perlahan-lahan
spontan
saat ada kontraksi, dengan lembut tarik kepala bayi kebawah untuk
posterior
5) Setelah kedua bahu bayi lahir susuri tangan mulai dari kepala bayi
6) Setelah tubuh bayi dan lengan lahir kemudian susuri badan bayi mulai
dari punggung kearah kaki bayi dan pegang kedua mata kaki bayi
8) Lakukan penjepitan tali pusat dengan dua buah klem dua senti dari
perut bai kemudian jarak tiga senti dari klem pertama. Lakukan
59
dengan handuk kemudian menggantikan handuk dengan kain yang
kering
ditengkurapkan diatas dada ibu biarkan bayi mencari puting susu ibu
10) Pada hari Jum’at tanggal 18 September 2020 Jam 23.20 WIB bayi
lahir spontan, keadaan saat lahir bayi bugar, jenis kelamin laki-laki
lk34cm, anus (+). Tidak ada cacat bawaan pendarahan kala II ±150cc
I. SUBJEKTIF (S)
60
II. OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan umum
N : 81 x/mnit T : 37ºC
e. TFU : Sepusat
plasenta sudah lepas atau belum dari dinding rahim,yaitu yang ditandai
dengan:
61
4. Membantu melahirkan plasenta dengan benar dan baik serta memeriksa
kelengkapan plasenta
jarum jam
Evaluasi:
1. Plasenta lahir spontan jam 23. 45 dengan panjang tali pusat ±50 cm,berat
±50gr, diameter 20cm, tebal 2,5cm lengkap dengan selaput dan kotiledon nya
2. Perineum utuh dan tidak ada tanda-tanda infeksi ,pengeluaran lochea berupa
KALA IV (PUKUL23.45–01.45WIB )
I. SUBJEKTIF (S)
62
3. Tanda –tanda vital : TD :120/80 mmhg R= 22 x/mnt
63
8
0
2 01.00 110/70 8 36,8°c 2 Jari Keras Kosong 20cc
01.30 110/70 2 Bawa Keras Kosong 20cc
8 h
0 Pusat
3. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memeriksa kontraksi uterus dan
massase uterus yaitu dengan cara tangan ibu melakukan gerakan memutar
searah jarum jam diaatas fundus uterus ± 15 detik atau sampai rahim teraba
4. Memberikan rasa nyaman kepada ibu dengan cara membersihkan badan ibu
dengan menggunakan air dtt dari cairan ketuban ,lendir,dan darah serta
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,yaitu ±8 jam pada hari dan 1-2
(on demand)dan tetep memberikan asi tanpa makanan tambahan lainya sampai
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM
64
Tanggal Pengkajian :19 September 2020
I. SUBJEKTIF
a. Identitas Bayi
Identitas Orangtua
Istri Suami
Umur : 36 th ` : 39 th
Kab.Lampung Selatan
b. Riwayat Kesehatan
65
b. Diabetes Miletus : Tidak Ada
d. BB Ibu : 62 kg
c. Penolong : Bidan
66
mekonium
Bantuan
No Kriteria
3 Tonus 4 Reflek 5 Warna Nadi Pernafasan
Otot Kulit
1 1 Menit 2 2 1 2 1
2 5 Menit 2 2 2 2 1
3 10 Menit 2 2 2 2 2
c. Kebutuhan Resusitasi :Tidak ada
2. OBJEKTIF
A. . Pemeriksaan Umum
2. Kesadaran : Composmentis
T:36oC
4. Antropometri :
67
e. Lingkar Lengan :12 cm
1. Kepala
Pengeluaran
6. Mulut
8. Dada
a. Bentuk :Simetris
dan ronchi
68
10. Abdomen
Tidak ada
14. Kulit
b. Warna :Kemerahan
69
e. Refleks tonik neck : Baik
III. ANALISA : Bayi Baru Lahir cukup bulan usia 2 jam normal
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan normal dan
sehat
Antropometri TTV
LK : 31 T:36oC
LD : 30
kelahiran bayi
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM.
70
Waktu : 10.00WIB
SUBJEKTIF ( S )
1. Identitas
Istri Suami
Umur : 36 th ` : 39 th
Kab.Lampung Selatan
3. Riwayat Pernikahan
4. Riwayat Menstruasi
HPHT : 02-01-2019
71
TP : 09-10-2020
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari
n l l l 0
2 2013 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma L 340 50
n l l l 0
3 2020 Bidan 39minggu Sponta Norma Norma Norma P 350 50
n l l l 0
72
Penolong : Bidan
Lama Persalinan :
Kala I : 4 Jam
Kala II : 20 Menit
Kala IV : 2 Jam
Episiotomi : Tidak
Perdarahan : ± 300 Cc
Durasi : 1 Jam
73
1. Nutrisi
Porsi : 1 Piring
2. Pola Eliminasi
Konsistensi : Lembek
3. Istirahat
4. Aktivitas sehari-hari
74
Pengalaman Menyusui : Iya
5. Personal Hygine
7. Riwayat KB : KB Implant
8. Riwayat Kesehatan
75
Mengkonsumsi jamu : Tidak
Merokok` : Tidak
II. OBJEKTIF
c. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmentis
6) Berat Badan : 63 kg
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
76
d. Hidung : Simetris : Ya
e. Telinga : Simetris : Ya
: Keadaan : Bersih
kemerahan, tidak pucat
2. Leher
3. Dada
c. Payudara : Pembesaran : Ya
77
Putting susu : Menonjol
4. Abdomen
6. Ekstremitas
a. Ekstremitasatas
1) Oedeme : Tidakada
2) Kemerahan : Tidakada
3) Varises : Tidakada
b. Ekstremitasbawah
b. Kemerahan : Tidakada
c. Varises : Tidakada
78
e. Reflek Patella: (+) kanan dan kiri
7. Anogenital
III. ANALISA :
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi nya saat ini dalam batas normal yang
ditandai dengan :
79
a. Perdarahan pervaginam yang banyak
genetalia
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM
80
Oleh :Nur Hikmi Meilita Sari
I. SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Bayi
Nama : By. C
Umur : 11 Bulan
Ibu Suami
Umur : 31 th : 32 th
Pendidikan : SMP : SD
selatan
2. Anamnesa
memeriksakan bayinya
81
1. Riwayat penyaki yang pernah diderita : Tidak ada
2. Riwayat imunisasi
6 CAMPAK 15-08-2020
memeriksa kehamilannya
2. Penolong :Bidan
c. Riwayat postnatal
82
menggangkat kepala.
suara dengkuran.
berguling
sendiri.
1. Kebutuhan nutrisi
2. Pola istirahat
83
a. Tidur siang : ± 3 jam
3. Pola eliminasi
a. BAB
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
b. BAK
4. Personal hygine
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
R : 50 x/menit BB :11 kg
84
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
1. Kepala
Sklera : Putih
6. Mulut
7. Leher
9. Dada
85
a. Labia mayora :Menutupi labia minora
Ekskremitas bawah
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan normal dan
sehat
Antropometri TTV
86
5. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kembali untuk imunisasi dan
posyandu
DI BPM TRINI,Amd.Keb.,SKM
87
I. SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Bayi
Nama : An. Z
Umur : 6 Tahun
Ibu Suami
Lampung Selatan
2. Anamnesa
2. Riwayat imunisasi
88
1. HB0 28-08-2014
3. DPT1+POLIO 1 14-10-2014
4. DPT2+POLIO 2 12-11-2014
5. DPT3+POLIO 3 13-12-2014
6. CAMPAK 15-05-2015
kehamilannya
2. Penolong : Bidan
3) Riwayat postnatal
89
4) Riwayat tubuh kembang
menggangkkat kepala.
sendiri.
kecil.
menumpuk kubus.
90
11) 60 bulan :Dapat mengkancing bajunya sendiri, dapat berdiri
yang ditunjuk
bantuan
1. Kebutuhan nutrisi
2. Pola istirahat
3. Pola eliminasi
a. BAB
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
b. BAK
91
Warna : kuning jernih
4. Personal hygine
maupun kotor
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
T :36,7oC
1. Kepala
92
Sklera :Putih
6. Mulut
7. Leher
9. Dada
b. Ekskremitas bawah
93
c. Tangan dan jari :Bergerak aktif, jari lengkap
III. ANALISA
Diagnosa : An.Z berusia 6 tahun dalam keadaan sehat dan tumbuh kembang
normal.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan bahwa balita dalam keadaan normal dan
sehat
N :100x/menit TB : 107,7 cm
T :36,7oC
kepada anaknya.
pertumbuhannya
memiliki keluhan.
94
ANGKET SURVEY KOMUNITAS BERBASIS KELUARGA
Petunjuk Pengisian:
Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti
95
A. DATA DEMOGRAFI KELUARGA
1. Nama KK :Tn. E
2. Umur :32 th
3. Pendidikan Terakhir :SD
4. Pekerjaan :Buruh
5. Suku :Jawa
6. Agama :Islam
7. Alamat :Dusun 1A Rt 02 Rw 01 Wonodadi
Tanjung sari lampung selatan
8. Komposisi keluarga (Anggota keluarga yang ada tinggal bersama kepala
keluarga)
Status
Hub. TD
N BB TB Kesehatan
Nama JK dg Umur (mmHg Pendidikan Pekerjaan Ket.
o (Kg) (cm) 3 bln
KK )
terakhir
96
7 Penderita Hipertensi berobat teratur √
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1
97
2 Pemeriksaaan Kecacingan (Anak Usia Sekolah) √
Jumlah 8
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1
E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
98
8 Minum tablet tambah darah √
B Ibu Bersalin (Bulin)
1 PUS ber-KB √
Jumlah 13 1
F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
A Bayi
B Anak Balita
99
2 Disusui sampai usia 2 tahun √
3 Berat badan tidak berada di bawah garis merah √
4 Dilakukan pemeriksaan perkembangan Balita (SDIDTK) √
5 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan √
Jumlah 10 1
KESEHATAN ANAK Sehat
Semi permanen 1 1
Permanen 2
3 Lantai Tanah 0
4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0
1
Ada 1
5 Jendela ruang
Tidak ada 0
keluarga
Ada 1 1
100
6 Ventilasi
Tidak ada 0
1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1
7 Lubang asap
Tidak terang,tidak dapat untuk membaca 0
dapur
1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1
Terang dapat untuk membaca 2
3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2
4
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0
Membuang tinja
balita ke jamban
Kadang-kadang ke jamban 1
Ke jamban 2 2
101
Kadang-kadang ke tempat sampah 1
sampah pd tempat
sampah 2
Dibuang ketempat sampah 2
Bersih, dimanfaatkan 2
102
limbah (SPAL) Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
dengan sumber air < 10 m)
Ada, tertutup 2 2
Jumlah 73%
Sehat
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum
103
I. BENTUK PELAYANAN KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN KELUARGA
UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN
a) Memberikan asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn. E tentang
bahaya merokok
NIM : 1815401032
Petunjuk Pengisian:
Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti.
104
8. Komposisi keluarga (Anggota keluarga yang ada tinggal bersama kepala
keluarga
Status
Hub. BB TB TD Kesehatan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
dg KK (Kg) (cm) (mmHg) 3 bln
terakhir
105
Jumlah 10 2
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1
106
7 Pemeriksaan Hepatitis (Bila ada riwayat) √
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1
E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
3 Mendapatkan imunisasi TT √
107
2 Minum kapsul vitamin A √
3 Tidak mengalami masalah/penyakit saat nifas √
D Keluarga Berencana
1 PUS ber-KB √
Jumlah 13 1
F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
A Bayi
B Anak Balita
108
G. KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
Komponen Yang
No Dinilai Kriteria Nilai Hasil
Semi permanen 1 1
Permanen 2
3 Lantai Tanah 0
4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0
1
Ada 1
5 Jendela ruang
Tidak ada 0
keluarga
Ada 1 1
6 Ventilasi
Tidak ada 0
1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1
109
dapur
1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1
Terang dapat untuk membaca 2
3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2
4
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0
Membuang tinja
balita ke jamban
Kadang-kadang ke jamban 1
Ke jamban 2 2
110
Tidak ada yang merokok 2
Bersih, dimanfaatkan 2 2
111
pembuangan Ada, tidak tertutup 1
Ada, tertutup 2 2
Jumlah 73%
Sehat
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum
112
Pengumpul Data : Nur Hikmi Meilita Sari
NIM : 1815401032
Petunjuk Pengisian:
Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga dengan
memberikan tanda cek (√ ) pada kotak jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan akan dijamin
kerahasiaannya. Jika ingin mengubah jawaban pilihan, keluarga dapat mencoret
jawaban dengan memberi tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang akan
diganti.
113
1 Keluarga mengikuti Keluarga Berencana √
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1, misal
pertanyaan nomor 3 tapi di keluarga tidak ada bayi, maka diberi nilai 1
114
PERILAKU KESEHATAN KELUARGA Resiko
*Catatan : Bila kondisi anggota keluarga tidak sesuai pertanyaan maka diberi nilai 1,
misal pertanyaan nomor 7 tapi di keluarga tidak ada riwayat Hepatitis, maka
diberi nilai 1
E. KESEHATAN IBU
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
115
4 Sudah merencanakan tempat Persalinan √
5 Tahu tanda dan bahaya kehamilan √
6 Tidak mengalami anemia (Hb 15 gr %) √
7 LILA tidak kurang dari 23,5 cm √
8 Minum tablet tambah darah √
B Ibu Bersalin (Bulin)
1 PUS ber-KB √
Jumlah 14
F. KESEHATAN ANAK
YA TDK
No. INDIKATOR
1 0
A Bayi
116
B Anak Balita
Semi permanen 1 1
Permanen 2
3 Lantai Tanah 0
4 Jendela kamar
tidur Tidak ada 0
1
Ada 1
117
Ada 1 1
6 Ventilasi
Tidak ada 0
1
Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1
7 Lubang asap
Tidak terang,tidak dapat untuk membaca 0
dapur
1
Kurang terang, kurang jelas untuk membaca 1
Terang dapat untuk membaca 2
3 Tidak pernah 0
Membersihkan
Rumah dan Kadang-kadang 1
halaman
Dibersihkan setiap hari 2 2
4 Membuang tinja
balita ke jamban
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0
Kadang-kadang ke jamban 1
Ke jamban 2 2
118
Ke sungai/ kebun/ kolam/sembarang tempat 0
Bersih, dimanfaatkan 2
119
limbah (SPAL) Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
dengan sumber air < 10 m)
Ada, tertutup 2 2
Jumlah 77%
Sehat
KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
*Catatan : Rumah Sehat jika nilai ≥ 70% nilai maksimum Rumah Tidak Sehat jika
nilai < 70% nilai maksimum
120
5 Masalah kesehatan Dewasa √
NIM ` : 1815401032
BAB IV
PEMBAHASAN
121
orang didalam rumah tersebut. Dalam keluarga Tn.E Memiliki beberapa
masalah yaitu mengenai kurangnya pengetahuan Tn.E akan bahaya
merokok, dan keluarga Tn. E tidak mengikuti program keluarga. Kemudian
dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan KIE.
Setelah diberikan KIE keluarga Tn.E mengerti sehingga diharapkan akan
berdampak positif bagi keluarga Tn. E.
122
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
123
milik sendiri dan penghasilan per bulan sudah mencukupi
kebutuhan keluarga.
5.2. Saran
124
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.
125
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Imunisasi. Cetakan 2. Jakarta:Pusdiklatnakes.
Maya,Fitri, 2007.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta : Pustaka Nusa Medika.
Meilani, Niken.2009.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Retna,Eny Ambarwati.2009.Kebidanan Komunitas.ECG : Jakarta
https://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/pengertian-nifas-dan-tujuan-asuhan-
masa.html
https://lusa.afkar.id/konsep-dasar-masa-nifas
126
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Semua bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi
Tanjung Sari Lampung Selatan
127
4. Zat kimia yang terkandung di dalam rokok
5. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok
2 20 Menit Pelaksanaan :
3 5 Menit Penutup :
128
Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
memberi salam
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop
G.PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar
H. SETTING TEMPAT
P M
a a N
a a
a a a
Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : Dokumentasi
129
a : audience
I. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.
2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3) Hasil penyuluhan:
130
b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan bahaya merokok
c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tipe-tipe perokok
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan zat kimia yang terdapat pada
rokok
e. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh rokok
131
MATERI PENYULUHAN
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu /bentuk lain nya
yang di hasilkan dari nicotiana tambacum,nikotiana Rustica, dan spesies lainya yang
mengandung NIKOTIN dan TAR atau tampa bahan tambahan
Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayang nya
masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok
terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua diantara nya adalah
nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogenik (Bahar ,2002). Racun
dan kasinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya
kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin
yang masuk kedalam sirkulasi darah hanya 25%. Walaupun demikian jumlah kecil
tersebut memiliki waktu hanya 15 detik sampai ke otak manusia .
132
3.4 Bahan Kimia Pada Rokok
1) Karbon Monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh pembakaran yang
tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun, racun carbon
monoksida akan membuat seseorang gampang cape dan gerogi
2) Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang
sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya seseorang bisa
merasakan tidak lapar karena merokok
3) Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat
ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu kerasnya racun yang terdapat
pada amoniaitu, sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah akan
mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
4) Hydrogen Cianida
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.zat ini
sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cianida adalah salah satu zat yang
mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke
dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
5) Formaldehyde
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah
tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini sangat beracun keras
terhadap semua organism hidup.
133
6) Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang.ter terdapat dalam rokok
yang terdir dari ratusan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanke paru-paru.
7) Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Meminum
atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian
1. Penyakit kanker
Kanker mulut dan bibir lebih banyak diderita perokok dibanding dengan mereka yang
tidak merokok.ini disebabkan oleh panas dari asap rokok itu, dan disebabkan karena
adanya ter pada asap rokok yang merupakan zat penyebab kanker. Perokok juga dapat
menderita kanker kerongkongan dan usus Karena unsur carsinogenik, arsenic dan
bengopirene yang terdapat pada rokok.
Penyakit kanker paru-paru telah menyebabkan kematian 40.000 orang per tahun di
inggris. Penelitian menunjukkan bahwa yang meninggal karna kanker paru-paru ini
hamper semuanya perokok atau bekas perokok.
c. Penyakit Jantung
134
d. Emphysema
Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan rokok alah empisema. Emphysema
adalah sejeis penyakit paru-paru di mana si penderita sukar bernafas, sering penderita
itu batuk-batuk, kerongkongan berlendir banyak, pencernaan yang kurang beres serta
nafas yang pendek
135
DAFTAR PUSTAKA
Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta
136
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. SASARAN
Semua ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung
Selatan
137
C. GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Teknik cara menyusui yang benar
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri Menjawab salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
Menjelaskan kontrak waktu, Memperhatikan
topik Menyetujui
2 20 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan Pengertian
Pengertian ASI Eksklusif Mendengarkan dan
2. Menjelaskan Kandungan ASI Memperhatikan
3. Menjelaskan Keuntungan ASI Mengajukan pertanyaan
untuk ibu Mendengarkan
4. Menjelaskan Keuntungan ASI
untuk bayi
5. Mengajarkan Teknik cara
menyusui yang benar
3 5 Menit Penutup :
138
Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
memberi salam
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop
F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar
G. SETTING TEMPAT
P M
a a N
a a
a a a
Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : Dokumentasi
139
a : audience
B. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.
2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3) Hasil penyuluhan:
140
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan Keuntungan ASI untuk bayi
e. Peserta penyuluhan mampu melakukan Teknik cara menyusui yang benar
f. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Teknik cara menyusui yang benar
MATERI
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
141
Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
142
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
143
kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
144
formula.
(dr. Suririnah,2009)
Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.
145
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada
siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya,
dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola
mamae )
Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan
cara:
4. Menyendawakan bayi
146
dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung
dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan
merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam,
baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
1. ASI kurang
Penanganannya :
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
147
3. Payudara Bengkak
Penanganannya:
Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
6. Mastitis
148
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
Kompres air hangat
Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
Cukup istirahat
Minum air putih minimal 2 liter/hari
Minum anti biotic
Lakukan perawatan payudara
149
DAFTAR PUSTAKA
150
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
151
B. SASARAN
Semua Ibu-ibu yang ada diruangan Balai Desa Wonodadi Tanjung Sari Lampung
Selatan
152
yang mungkin terjadi jika WUS
tidak menjadi akseptor KB
3 5 Menit Penutup :
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflat
2. LCD Proyektor
3. Laptop
F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Ranti wulandari
2. Penyaji : Nur hikmi meilita sari
3. Notulen : Nur arqilla fadia yusmainiar
G. SETTING TEMPAT
P M
a a N
a a
a a a
O
153
Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : dokumentasi
a : audience
H. RENCANA EVALUASI
1) Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, LCD Proyektor, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk tampilan LCD Proyektor dan akan disajikan dalam bentuk leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.
2) Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 80% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
154
3) Hasil penyuluhan:
a. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian Keluarga Berencana
b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan manfaat Keluarga Berencana
c. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan
waktu pemberian/pemasangan dari masing- masing alat kontrasepsi
d. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan masalah yang mungkin terjadi
jika WUS tidak menjadi akseptor KB
MATERI KB
a. Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu
upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara
tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
b. Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh
pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
c. KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual
(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
2. Tujuan KB
a. Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
155
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
b. Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
5) Menjarangkan kehamilan
3. Manfaat KB
156
3) Mencegah bayi kekurangan gizi
4. Jenis-jenis KB
a. KB PIL
1) Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960.
Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-
partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui,
maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau
selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang
lain.
157
d. Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga menghindarkan
dari resiko kanker serviks.
e. Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak
terlindung oleh alat kontrasepsi.
f. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.
KB Suntik
1. Pengertian
158
2. Jenis-jenis KB suntik
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate.
Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung :Medroxy progesterone acetate
50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
- Keuntungan :
- Efek samping :
Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit kepala, sakit pada
dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah,
depresi, payudara lembek dan galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis,
perdarahan tidak teratur
159
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot
bokong musculus gluteus agak dalam.
- Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur.
- Keuntungan :
Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan
pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan
seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di dapat pengaruh sampingan dari
pemakaian esterogen.
- Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp /
sesudah asi berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal
ibu tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage /
sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam
masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
Implant
1) Pengertian Implant
2) Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang ko
rek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
3)Jenis Implant
160
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya
5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
mengandung estrogen.
5) Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai
berikut :
161
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
Keuntungan
IUD
1. Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD
merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
162
2. Jenis-jenis IUD di Indonesia
a. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini
melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima
tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode
ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
b. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti
halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.
Indikasi
a) Usia reproduktif
b) Keadaan nulipara
163
i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
k) Perokok
6. Waktu Pemasangan
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan,
bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi,
jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD
harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid.Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian
secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim
(uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi
kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di
atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga
pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah
mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang
konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi
hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada
wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu
164
menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun,
jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. Jakarta
:EGC
Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.
Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan
achmad. Yogyakarta: yayasan esentria medica
165
DOKUMETASI
166
167
168
169
170
171
172
\\
173
174