Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

BERBAGAI TEKNIK DAN


PRAKTIK PEMBERIAN
OBAT
Nama Anggota Kelompok:
• ADISTYA AMARETA
• ANISYA OKTAVIA SAPUTRI
• BINTA SUFIA ZALIAL FATHONAH
• CALLISTA MARSELA
A.PEMBERIAN
OBAT SECARA
ORAL
Definisi
Oral adalah obat yang cara pemberiannya melalui
mulut. Untuk cara pemberian obat
iniOral, adalah rute pemberian yang paling
umum dan paling banyak dipakai, karena
ekonomis, paling nyaman dan aman. Kelemahan
dari pemberian obat secara oral adalah efek yang
tibul biasanya lambat, tidak efektif jika
pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak
sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika
rasanya pahit (rasa jadi tidak enak).
Tujuan
Tujuan dari pengobatan ini yaitu agar suatu obat
dapat mencapai tujuan kesembuhan, molekul
obat harus dapat diabsorpsi pada saluran
pencernaan dan masuk ke dalam sistem sirkulasi
dalam jumlah yang diinginkan.
B.PEMBERIAN
OBAT SECARA
SUBLINGUAL
Definisi
Sublingual adalah obat yang cara pemberiannya
ditaruh di bawah lidah. Kelebihan dari cara
pemberian obat dengan sublingual adalah efek
obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat
pada saluran cerna dan metabolisme di dinding
usus dan hati dapat dihindari.
Tujuan
Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa
lebih cepat karena pembuluh darah di bawah
lidah merupakan pusat dari sakit.
C.PEMBERIAN
OBAT SECARA
PARENTAL
Definisi
Parenteral adalah obat yang cara pemberiaannya
tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran
pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh
darah. Pemberian obat parenteral merupakan
pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh
atau pembuluh darah dengan menggunakan
spuit. Akan tetapi cara pemberian obat dengan
cara ini kurang aman karena jika sudah
disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa
dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan.
Tujuan
Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju
sasara.Kelebihannya bisa untuk pasien yang
tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif.

• Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat


dibandingkan dengan cara yang lain
• Untuk memperoleh reaksi setempat (tes alergi)
• Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan
zat kontras)
• Memberikan zat imunologi
Jenis pemberian obat secara parenteral
• Intra cutan: menyuntikkan obat ke jaringan
dermis dibawah epidermis
• Sub cutan   : menyuntikkan obat ke jaringan  di
bawah lapisan dermis
•   Intra muscular:   menyuntikkan obat ke dalam
lapisan otot tubuh
• Intra vena: menyuntikkan obat ke dalam vena
Keuntungan:
• Bisa diberikan pada klien yang tak sadar/ tak
kooperatif
• Bisa diberikan bila obat tidak dapat diabsorpsi
melalui gastrointestinal
• Obat dapat diabsorpsi lebih cepat
Kerugian:
• Klien terutama anak merasa takut/ cemas
• Menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit
• Dapat menyebabkan infeksi, perlu teknik steril
1.INJEKSI INTRA CUTAN
Tujuan:
• Mendapatkan reaksi setempat
• Memberikan kekebalan/ imunisasi
• 
Tempat Penyuntikkan:
• Lengan atas : 3 jari  dibawah sendi bahu,
ditengah musculus deltoideus. ex: bcg
• Lengan bawah:  bagian depan 1/3 dari lekukan
siku, di kulit yang sehat jauh dari pembuluh
darah
2.INJEKSI SUB CUTAN
Tempat penyutikkan:
▫ Lengan atas sebelah luar 1/3 dari bahu
▫ Paha sebelah luar 1/3 dari sendi panggul
▫ Perut sekitar umbilikal
3. INJEKSI INTRA MUSCULAR

Tempat penyuntikkan:
•Musculus gluteus maximus kanan/kiri, 1/3
SIAS ke tulang ekor
•Otot paha
•Otot pangkal lengan
4.INJEKSI INTRA VENA

Tempat penyuntikkan:
• Lengan: vena mediana cubiti
• Tungkai: vena Xapheneus
• Leher : vena jugularis
• Kepala: vena frontalis, vena temporalis
D.PEMBERIAN
OBAT SECARA
ANUS/REKTUM
Definisi
Merupakan cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rektum,
dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut
pemberian obat suppositoria yang bertujuan
untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan lunak pada daerah feses dan
merangsang buang air besar.
Tujuan
Memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek
local untuk melunakkan faeces dan
merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik
untuk dilatasi bronkus.
Penyakit yang biasa terjadi pada rectum
Proktitis adalah peradangan
pada lapisan rektum
(mukosa rektum).  Pada
Proktitis ulserativa,
ulkus (luka) muncul
pada lapisan rektum
yang meradang.
Penyebab
• Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
• Penyakit menular seksual (gonore, sifilis, infeksi
Chlamydia trachomatis, herpessimpleks, infeksi
sitomegalovirus), terutama pada laki-laki
homoseksual.
• Bakteri spesifik seperti Salmonella
• Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak
bakteri usus normal dan memungkinkan bakteri
lainnya tumbuh
• Terapi penyinaran pada rektum atau di sekitar
rektum.
Gejala
Proktitis terutama menyebabkan  perdarahan yang tidak
nyeri atau pengeluaran lendir dari rektum. Jika
penyebabnya gonore, herpes simpleks atau
sitomegalovirus, anus dan rektum akan terasa sangat
nyeri.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan hasil
pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan
rektum.Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan
jenis kuman, jamur atau virus yang menjadi
penyebabnya. Daerah lain dari usus juga bisa diperiksa
dengan menggunakan kolonoskop atau barium enema.
Pengobatan
Antibiotik merupakan pengobatan terbaik untuk proktitis
yang disebabkan oleh infeksi kuman spesifik.Jika proktitis
disebabkan karena penggunaan antibiotik yang merusak
flora normal usus, bisa digunakan Metronidazole
atau Vancomycin untuk menghancurkan kuman yang
merugikan. Bila penyebabnya adalah terapi penyinaran
atau tidak diketahui, bisa diberikan kortikosteroid
(misalnya Hydrocortisone dan mesalamine).Keduanya
dapat diberikan sebagai enema (cairan yang dimasukkan
ke dalam usus/usus besar) atau sebagai suppositoria (obat
yang dimasukkan melalui dubur). Kortison diberikan
dalam bentuk busa yang dimasukan dengan bantuan alat
khusus.Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan per-
oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan
Kesimpulan
• Oral adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. Untuk cara
pemberian obat ini Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan
paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman.
• Sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah.
Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena
pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari
cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih
cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding
usus dan hati dapat dihindari.
• Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan
dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah
dengan menggunakan spuit.Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju
sasaran.
• Pemberian obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan
memasukan obat melalui anus dan kemudian rectum dalam bentuk
suppositoria, salep (cream), cairan (larutan).
• Tujuan :    memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek local untuk
melunakkan faeces dan merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik
untuk dilatasi bronkus. Kontraindikasi : klien dengan pembedahan rectal
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai