Tempat penyuntikkan:
•Musculus gluteus maximus kanan/kiri, 1/3
SIAS ke tulang ekor
•Otot paha
•Otot pangkal lengan
4.INJEKSI INTRA VENA
Tempat penyuntikkan:
• Lengan: vena mediana cubiti
• Tungkai: vena Xapheneus
• Leher : vena jugularis
• Kepala: vena frontalis, vena temporalis
D.PEMBERIAN
OBAT SECARA
ANUS/REKTUM
Definisi
Merupakan cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rektum,
dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut
pemberian obat suppositoria yang bertujuan
untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan lunak pada daerah feses dan
merangsang buang air besar.
Tujuan
Memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek
local untuk melunakkan faeces dan
merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik
untuk dilatasi bronkus.
Penyakit yang biasa terjadi pada rectum
Proktitis adalah peradangan
pada lapisan rektum
(mukosa rektum). Pada
Proktitis ulserativa,
ulkus (luka) muncul
pada lapisan rektum
yang meradang.
Penyebab
• Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
• Penyakit menular seksual (gonore, sifilis, infeksi
Chlamydia trachomatis, herpessimpleks, infeksi
sitomegalovirus), terutama pada laki-laki
homoseksual.
• Bakteri spesifik seperti Salmonella
• Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak
bakteri usus normal dan memungkinkan bakteri
lainnya tumbuh
• Terapi penyinaran pada rektum atau di sekitar
rektum.
Gejala
Proktitis terutama menyebabkan perdarahan yang tidak
nyeri atau pengeluaran lendir dari rektum. Jika
penyebabnya gonore, herpes simpleks atau
sitomegalovirus, anus dan rektum akan terasa sangat
nyeri.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan hasil
pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan
rektum.Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan
jenis kuman, jamur atau virus yang menjadi
penyebabnya. Daerah lain dari usus juga bisa diperiksa
dengan menggunakan kolonoskop atau barium enema.
Pengobatan
Antibiotik merupakan pengobatan terbaik untuk proktitis
yang disebabkan oleh infeksi kuman spesifik.Jika proktitis
disebabkan karena penggunaan antibiotik yang merusak
flora normal usus, bisa digunakan Metronidazole
atau Vancomycin untuk menghancurkan kuman yang
merugikan. Bila penyebabnya adalah terapi penyinaran
atau tidak diketahui, bisa diberikan kortikosteroid
(misalnya Hydrocortisone dan mesalamine).Keduanya
dapat diberikan sebagai enema (cairan yang dimasukkan
ke dalam usus/usus besar) atau sebagai suppositoria (obat
yang dimasukkan melalui dubur). Kortison diberikan
dalam bentuk busa yang dimasukan dengan bantuan alat
khusus.Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan per-
oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan
Kesimpulan
• Oral adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. Untuk cara
pemberian obat ini Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan
paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman.
• Sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah.
Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena
pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari
cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih
cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding
usus dan hati dapat dihindari.
• Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan
dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah
dengan menggunakan spuit.Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju
sasaran.
• Pemberian obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan
memasukan obat melalui anus dan kemudian rectum dalam bentuk
suppositoria, salep (cream), cairan (larutan).
• Tujuan : memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek local untuk
melunakkan faeces dan merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik
untuk dilatasi bronkus. Kontraindikasi : klien dengan pembedahan rectal
TERIMA
KASIH