d. Otot deltoid
7. Pemberian obat melalui rectal
Pemberian obat via anus/rektum/rectal, merupakan cara memberikan obat dengan memasukan
obat melalui anus atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistematik.
Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air
besar.
Contoh obat yang memiliki efek lokal yaitu obat dulcolac supositoria yang berfungsi secara
lokal untuk meningkatkan defekasi. Pasti kalian mengetahuinya bukan?
8. Intra vagina
Pemberian obat per vagina, merupakan cara memberikan obat dengan memasukan obat melalui
vagina, yang bertujuan mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.
Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi
lokal.
9. Obat luar (topikal melalui paru-paru atau inhalasi)
Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep,tetes telinga.
a. Pemberian obat pada kulit, seperti krim,lotion,aerosol dan sprei.
b. Pemberian obat pada telinga, seperti tetes telinga atau salep.
c. Pemberian obat tetes hidung, cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung.
d. Pemberian obat pada mata, seperti tetes mata dan salep.
10. Inhalasi
Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut,
tenggorokan dan pernafasan. Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat
padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistematik. Bentuk inhalasi ini bisa dalam bentuk wadah
yang diberi tekanan dan mengandung zat pemancur (aerosol, contohnya : Alupent Metered
Aerosol).