Anda di halaman 1dari 22

Sistem Penghantaran

Obat Konvensional
Dosen pengampu : Henni Rosaini, S.Si,M.Farm
Nama kelompok 1 :
01 ANDINI EKA PUTRI (20011016)

02 HENY PEBRIYANTI (20011084)

03 WINDY APRIA UTAMI (20011208)


Sistem penghantaran obat
konvensional
Sistem Penghantaran Obat Konvensional
adalah metode klasik untuk penghantaran Obat ke
dalam tubuh. Contoh dari sistem ini meliputi:

● Penghantaran oral
● Penghantaran Buccal / Sublingual
● Penghantaran Rektal > Pengiriman Intra Vena
● Penghantaran Sub Cutaneous
● Penghantaran Intramuskular
DEFENISI
Penghantaran obat (Drug Delivery System) adalah metode pemberian senyawa
farmasi untuk mencapai efek terapeutik pada manusia atau hewan.

Metode pemberian obat yang paling umum termasuk rute oral (melalui mulut),
topikal (kulit), trans-mukosa (nasal, bukal, sublingual, vagina, okular, rektal),
parenteral (injeksi ke sirkulasi sistemik) dan inhalasi.
SPO terbagi menjadi :

1. 2.
Sistem pengiriman obat Sistem pengiriman obat baru
konvensional (Novel Drug Delivery
(Conventional Drug Delivery System)
System)
Contoh spo konvensional :

Penghantaran oral Penghantaran Penghantaran


Buccal / Sublingual Rektal
Ini termasuk tablet,
Di sini diletakkan di Supositoria
kapsul, sirup, dll.
bawah lidah ditempatkan di dalam
Diminum langsung
(sublingual) dan antara rektum dan meleleh
melalui mulut dan
pipi (bukal). pada suhu tubuh untuk
mengalir melalui GIT
memberikan efek
cepat.
Contoh spo konvensional :

Penghantaran Intra
Vena
Obat dalam bentuk cair
disuntikkan langsung ke
dalam darah dengan cara
disuntikkan ke pembuluh
darah dengan bantuan
injektor steril.
Penghantaran Oral (Oral Drug Delivery)
Secara historis, rute pemberian obat oral telah menjadi yang paling banyak
digunakan untuk pemberian obat konvensional dan baru.
Kekurangan :
• Obat yang diminum secara oral untuk efek sistemik memiliki tingkat penyerapan
variabel dan konsentrasi serum variabel yang mungkin tidak dapat diprediksi.
• Kandungan asam yang tinggi dan enzim pencernaan yang ada di mana-mana
pada saluran pencernaan dapat menurunkan beberapa obat dengan baik
sebelum mencapai tempat penyerapan ke dalam aliran darah, yang merupakan
masalah bagi protein yang dicerna.
• Banyak obat menjadi tidak larut pada tingkat pH rendah yang dihadapi dalam
saluran pencernaan. Karena hanya bentuk obat yang larut yang bisa diserap ke
dalam aliran darah, transisi obat kebentuk yang tidak larut dapat secara signifikan
mengurangi bioavailabilitas.
Lanjutan……
Kelebihan :
• Kenyamanan dalam Administrasi Non invasive
• Dosis yang akurat dan terukur.
• Bentuk Dosis Unit Kepatuhan lebih tinggi
• Murah untuk pasien.
Penghantaran Buccal / Sublingual
( Bucal/Sublingual Delivery)
Sistem penghantaran buccal merupakan suatu sistem penghantaran obat melalui
membran mukosa ke sirkulasi sistemik dengan menempatkan obat di antara pipi bagian
dalam dan gusi.

Rute buccal digunakan untuk pengobatan gangguan kronis yang membutuhkan


perpanjangan pelepasan bahan aktif. Rute buccal dipilih karena bisa mempertahankan
kadar obat dalam plasma.

Kelebihan :
Penghantaran obat buccal adalah obat dapat diserap secara langsung ke dalam
sirkulasi sistemik tanpa mengalami metabolisme lintas pertama di hati sehingga
dapat meningkatkan bioavailabilitas obat, dapat segera dihentikan jika terjadi
toksisitas, dosis yang diberikan lebih akurat, serta mudah dalam formulasinya.
Lanjutan……
Kekurangan :
• Ketidak nyamanan selama pembubaran
• Kemungkinan menelan- kehilangan efek
• Dosis kecil
Penghantaran Rektal ( Rectal Delivery)
• Nasib obat yang diabsorpsi dari rektum tergantung dari posisi obat dalam
rektum.
• Di daerah sub mucosal pada dinding rektal terdapat banyak pembuluh darah
dan pembuluh limfe.
• Pembuluh darah hemorrhoidal bagian atas merupakan saluran ke sirkulasi
portal, sehingga obat yang diabsorpsi pada bagian atas akan melewati hati
sebelum masuk ke sirkulasi sistemik.
• Sedangkan pembuluh darah hemorrhoidal bagian tengah dan bawah
merupakan saluran langsung ke vena cava inferior, sehingga obat yang
diabsorpsi pada bagian tersebut akan langsung masuk ke sirkulasi sistemik.
Keuntungan
• Lebih efektif untuk obat-obat yang menyebabkan mual dan muntah pada rute
oral (ex: Metronidazole).
• Dapat menghindari obat-obat yang bisa mengiritasi lambung dan usus halus,
serta obat dengan klirens tinggidapat terhindar dari first pass effect (ex:
Ketoprofen).
• Ketika tidak dapat menggunakan rute oral, misalnya sebelum rontgen atau
pada pasien yang mempunyai penyakit saluran pencernaan bagian atas atau
ketikapasien tidak dapat menelan.
• Dapat digunakan untuk pasien pediatrik, geriatri, atau pasien yang tidak sadar.
Penghantaran obat dapat dihentikan dengan mengeluarkan sediaan dan
absorpsi obat bisa dihentikan dengan mudah pada kasus-kasus overdosis atau
bunuh diri.
kekurangan
• Untuk pasien tidak menyenangkan.
• Absorpsi obat sering tidak beraturan dan sukar diprediksi.
Penghantaran obat
intravena
Obat disuntikkan langsung ke dalam darah dengan cara memasukkan jarum IV
yang kecil, dan terbuat dari plastik ke dalam pembuluh darah .

Keuntungan:
• Respon cepat.
• Dapat mengelola obat-obatan yang dapat terurai di perut.
• Melewati Metabolisme Jalur Pertama

Kekurangan:
• Kemungkinan toksisitas karena dosis yang salah
Kurva Profil Farmakokinetik
MTC (Minimum Toxic Concentration) : Kadar terendah dari obat
dalam darah yang dapat memberikan efek toksik (lewat dari
garis MTC akan bersifart toksik)

Onset time : Awal mula kerja obat atau waktu mulai efek
farmakologis setelah obat dimasukan , yang mana titiknya
ditentukan pada saat obat mencapai garis MEC

Therapeutic Windows : Daerah yang memiliki kadar


farmakologis atau efek terapi yang berdasarkan jarak antara
MEC dan MTC
Lanjutan….
Bioavailabilitas : Jumlah obat aktif yang mencapai
sirkulasi sistemik ( Semakin besar bioavailabilitas
maka semakin tinggi efeknya )

Duration of Action (Durasi lama kerja obat ) : lama obat


bekerja sampai efeknya hilang

Cmax : Kadar obat tertinggi

Tmax : Waktu yang digunakan untuk mencapai kadar


puncak
Kurva pelepasan sediaan
obat konvensional
Penghantaran obat konvensional
melibatkan formulasi obat menjadi bentuk
yang sesuai, seperti tablet terkompresi
untuk pemberian oral atau larutan untuk
pemberian intravena. Bentuk sediaan ini
telah ditemukan memiliki keterbatasan
serius dalam hal dosis yang lebih tinggi
diperlukan, efektivitas yang lebih rendah,
toksisitas dan efek samping yang
merugikan.
Sistem penghantaran obat baru telah
atau sedang dikembangkan untuk
mengatasi keterbatasan sistem
penghantaran obat konvensional
untuk memenuhi kebutuhan
profesi kesehatan.
Daftar pustaka :
Dewi Cahyanti Dyah Ayu Shinta.2018. Optimasi Hydroxypropyl
Methylcellulose Dan Carbopol® Dalam Sediaan Buccal Film Salbutamol
Sulfat.Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Jain, Kewal K . Eds . 2008. Drug Delivery System. Basel : Humana Press.

Allen. L., Nicholas G. P., Ansel. H. C., 2013, Ansel Bentuk Sediaan Farmasetis dan
Sistem Penghantaran Obat, EGC, Jakarta
Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai