BENAR
Pemberian obat pada pasien merupakan
kolaboratif dari tim medis keberhasilan
pemberian obat ke pasien ditentukan oleh
kemampuan seorang perawat terutama
dalam memanage obat dengan baik
Keberhasilan
seorang perawat dalam
pemberian obat secara benar harus
didukung oleh kemampuan dan
pengembangan kompetensi.
Kesalahandalam pemberian obat
berdampak terhadap kerugian material,
bahkan jiwa seseorang.
Tujuan Umum
Setelah selesai sesi ini peserta melakukan
pemberian obat secara benar
Tujuan khusus :
Memahami definisi pemberian obat secara
benar
Memahami Pengaruh hormonal dan sistem saraf
otonom terhadap fungsi kardiovaskular
Memahami Obat-obat oral, injeksi, sub, sc, IM, dll
Menjelaskan Efek sistem kardiovaskular dari
obat-obat
Mampu melakukan pemberian obat secara
benar
Memberikan obat kepada pasien dengan cara
yang benar dan tepat dengan tujuan tertentu.
Merupakan tindakan kolaborasi tim medis
kepada pelaksana keperawatan sebagai fungsi
delegasi dan kerjasama pelayanan profesional
Memberikan Obat / Zat atau substansi yang
diberikan dengan tujuan :
- Menentukan diagnosa
- Mengobati/menyembuhkan
- Mengurangi penderitaan
- Pencegahan penyakit
suatu proses yang mencakup keberadaan
obat dalam tubuh Mulai dari absorbsi
ekskresi
4
tahap
4. Alergi
Reaksi imunologi terhadap obat pada
orang yang sudah pernah kontak dengan
obat tersebut sebelumnya
ex: alergi -> penisilin
5. Toleransi Obat: terjadi pada orang yang
respon fisiologi terhadap obat rendah dan
membutuhkan peningkatan dosis utk
mempertahankan efek terapeutik.
- opiat : menghilangkan nyeri
- barbiturat
5. Waktu Pemberian
- 3 x 24 jam
- 2 x 24 jam
- 1 x 24 jam
6. Dosis pemberian : 5 mg, 10ml, 100gr dll
a. Sub Lingual
- Obat ditaruh dibawah lidah
- Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran
darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat
misalnya : Pada pasien serangan Jantung dan Asma
- Keberatannya kurang praktis untuk digunakan terus
menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut
b.,Bucal
- Diletakkan diantara pipi dan gusi
- Mis. obat untuk mempercepat
kelahiran bila tidak ada kontraksi
uterus, contoh : Sandopart Tablet
Pemberian obat melalui pembuluh darah dengan efek
langsung dapat dilakukan melalui :
a. Subcutan/Hipodermal (sc)
b. Intramuskular (im)
c. Intravena (iv)
d. Intra arteri (ia)
e. Intra cutan (ic)
f. Intra lumbal :
g. Intra peritonial : Penyuntikan ke dalam selaput perut
h. Intra cardial : Penyuntikan ke dalam jantung
i. Intra pleural :Penyuntikan ke dalam rongga pleura
(paru-paru)
k. Intra articulair : Penyuntikan ke dalam celah-celah
sendi
KEUNTUNGAN:
1. Dpt utk pasien yg tidak sadar, sering muntah
diare,, yg sulit menelan/pasien yang tdk
kooperatif
2. Dpt utk obat yg mengiritasi lambung
3. Dpt menghindari kerusakan obat di sal cerna dan
hati
4. Bekerja cepat dan dosis ekonomis
KELEMAHAN
1. Kurang aman
2. Tidak disukai pasien
3. Berbahaya( suntikan---infeksi)
Memasukkan obat pada lap.kulit
- Skin test alergi
- Mantoux tes
- Vaksinasi
- Melalui kapiler diarea penyuntikan
- Tdk boleh di masase
- Diabsorbsi scr lambat
Menggunakan spuit 1CC, jarum : 25-27
Membersihkan area penyuntikan dgn swap
alkohol /kapas secara melingkar 5 cm.
Tunggu antiseptik kering dan keluarkan
udara dari spuit
Secara hati - hati tusuk / suntikan jarum
dengan lubang menhadap keatas, sudut 15'
pada epidermis kemudian diteruskan
sampai dermis
Catat pemberian obat (dosis, waktu,
cara,nama obat, dan petugas) pada lembar
obat atau catatan perawat
Evaluasi respon obat (15 s.d 30 menit)
1. Injeksi di bawah kulit,sekitar 30-45.0
dengan obat yang tidak merangsang
dan larut baik dlm air atau minyak.
2. Injeksi subkutan diberikan dengan
menusuk area di bawah kulit yaitu pada
jaringan konektif atau lemak di bawah
dermis.
3. Efeknya tidak secepat injeksi IM/IV
4. Mudah dilakukan sendiri, misalnya
insulin
vascular disekitar luar lengan atas, abdomen
dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan
bagian anterior paha.
Tempat yang paling sering direkomendasikan
untuk injeksi heparin ialah abdomen.
Tempat lain meliputi daerah scapula di
punggung atas dan daerah ventral atas atau
gluteus dorsal serta daerah scapula.
Tempat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi,
lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, dan otot
atau saraf besar dibawahnya.
Intra muskular (IM) 45 o - 90 o dimasukkan
sampai ke otot.
Diabsorbsi cepat daripada Sc karena
suplay darah >>besar di otot. Otot dapat
menampung volume obat >>banyak dr
pd SC.
Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal,
rectus femoris, vactus lateralis, deltoid,
post tricep
Bila diperlukan efek yg cepat pada emergency
Lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory
Cephalic, Vena radial, Vena Medial Antebrachial,
basilic vein, Vena Medican cubital, Vena Basilic,
Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal.
Karena efeknya cepat :
- berikan secara perlahan
- amati reaksi pasien selama pemberian obat
- stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk
diinginkan
Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus
Adalah obat yang cara pemberiannya
melalui dubur atau anus.
Maksudnya adalah mempercepat kerja
obat serta bersifat lokal dan sistematik.
Biasanya adalah obat pencahar atau obat
agar bisa buang air besar.
Dalam lingkup Rumah Sakit pada pasien
yang akan Operasi Besar atau
sudah lama tidak bisa buang air besar.
Tujuan: Contoh : Asetosal,
1. Efek lokal parasetamol,
2. Efek sistemik indometasin,
teofilin, barbiturat
KAPAN
Bila obat oral sulit/tdk FAKTOR YG
MEPENGARUHI
dpt dilakukan krn: ABSORBSI???
Iritasi lambung 1. Btk sediaan
Terurai di lambung 2. Basis suppo
Tjd efek lintas 3. Materi tinja
pertama 4. Pelepasan obat
JENIS PEMBERIAN
KEUNTUNGAN:
1. Absorbsi tjd cepat & homogen---perm.
Absorbsi luas
2. Kadar obat dpt dikontrol
3. Terhindar dari efek lintas pertama
4. Dpt diberikan lgs pd bronkus-----asma
bronkial
KERUGIAN
Diperlukan alat & metoda khusus
Sukar mengatur dosis
Sering mengiritasi epitel paru ---sekresi sal nafas
Toksisitas pd jantung. paru--- v. pulmunal---
atrium kiri
CONTOH:
GAS: oksigen----anoksia
UAP: eter---- anestesi, amilnitril---angina
AEROSOL : Adrenalin ----asma
Obat diberikan melalui selaput
lendir/mukosa vagina