Anda di halaman 1dari 74

AUTHOR : DERA ALFIYANTI

NURSING DEPARTMENT
FACULTY OF NURSING AND HEALTH SCIENCES
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH SEMARANG
DEFINISI

Obat adalah zat atau substansi yang


diberikan kepada manusia dengan
tujuan :
Menentukan diagnosa
Mengobati penyakit
Mencegah komplikasi
Mengurangi kesakitan
AKSI OBAT

Waktu paruh = interval waktu yang


dibutuhkan untuk proses eliminasi
tubuh untuk mengurangi separuh
konsentrasi obat di dalam tubuh.
Contoh →waktu paruh obat 8 jam,
awalnya 100% → setelah 8 jam (50%),
setelah 16 jam (25%), setelah 24 jam
(12,5%), setelah 32 jam (6,25%)
FARMAKONINETIK

Suatu proses yang mencakup nasib obat


dalam tubuh, mulai dari absorpsi sampai
ekskresi.
Bioavailibilitas → kadar obat yang
mencapai sirkulasi darah
Obat → lambung → usus 12 jari → vena
porta hepatika → hepar → vena cava
inferior → jantung → seluruh tubuh
FARMAKONINETIK

Absorpsi → proses penyerapan obat


dari tempat pemberian.
Distribusi → setelah diabsorpsi, obat
akan didistribusikan ke seluruh tubuh
melalui sirkulasi darah. Contoh :
transportasi obat dari tempat absorpsi
ke tempat aksi (target organ)
FARMAKONINETIK

Biotransformasi → proses perubahan


struktur obat yang terjadi dalam tubuh
dan dikatalis oleh enzim.
Contoh : molekul obat diubah menjadi
lebih polar atau lebih mudah larut
dalam air dan kurang larut dalam
lemak, sehingga mudah diekskresi
melalui ginjal.
FARMAKONINETIK

Ekskresi → proses dikeluarkannya obat


dari tubuh melalui berbagai organ
ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi.
Contoh : obat atau metabolit polar
diekskresi lebih cepat daripada obat
larut lemak. Obat ekskresi yaitu ginjal,
paru-paru, dan kulit.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSI OBAT

Usia
Waktu pemberian
Berat badan
Jenis kelamin
Lingkungan
Faktor genetik
Kondisi individu
EFEK OBAT

Efek terapeutik
Efek samping
Toksisitas
Alergi
Toleransi obat
Interaksi obat
EFEK TERAPEUTIK

Efek yang diinginkan


Efek utama obat
Contoh → analgetik (anti nyeri),
antikonvulsan (anti kejang,
antiemetik (anti muntah), antipiretik
(penurun panas)
EFEK SAMPING

Efek sekunder
Efek yang tidak diinginkan
Efek ini dapat diprediksi
Contoh : Obat digitalis →
meningkatkan kontraksi miokard →
efek sampingnya : mual muntah
TOKSISITAS

Efek obat yang merusak, disebabkan


oleh → overdosis, menelan obat
eksternal, gangguan
metabolisme/ekskresi (gangguan
hepar, gangguan ginjal)
ALERGI

Reaksi imunologi terhadap obat pada


orang yang sudah pernah kontak dengan
obat tersebut sebelumnya
Contoh : alergi obat golongan penisilin
Jika terpapar pertama kali dengan obat
→ tubuh akan memproduksi antibody
TOLERANSI OBAT

Terjadi pada orang yang respon


fisiologi terhadap obat rendah dan
membutuhkan peningkatan dosis
untuk mempertahankan efek
terapeutik
INTERAKSI OBAT

Terjadi pada pemberian obat


sebelum, bersamaan atau sesudah
obat lain merubah efek satu obat
atau keduanya.
Efek : meningkatkan atau
menurunkan
ASPEK LEGAL PEMBERIAN OBAT

Obat yang diberikan ke pasien atas


order/permintaan dokter (penulisan
resep)
Perawat bertanggung jawab atas
sampainya obat ke pasien
Hak asasi pasien harus diperhatikan
RIWAYAT PENGOBATAN

Obat apa yang diterima saat


ini/terakhir kali → obat dengan resep
dokter, obat bebas, obat terlarang
Riwayat alergi obat
Kaji kemungkinan ketergantungan
obat
6 BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT

Benar pasien
Benar obat
Benar dosis
Benar rute/metode pemberian
Benar waktu
Benar dokumentasi
BENAR PASIEN

Pastikan pasien yang akan


menerima obat
Lihat medical record number
Tanya nama pasien
Lihat gelang pasien
BENAR OBAT

Pastikan nama obat yang akan diberikan


Lihat label obat
Perhatikan : obat LASA (sound alike – look
alike) → obat-obat yang digolongkan dalam
obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medication) karena sering menyebabkan
terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan
obat yang berisiko tinggi menyebabkan
Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD).
OBAT LASA
SOUND ALIKE (Suara Mirip)
OBAT LASA
LOOK ALIKE (Kemasan Mirip)
BENAR DOSIS

Pastikan dosis yang diterima oleh pasien


Lihat catatan rekam medis → advis
dokter
Perhatikan sediaan obat → ampule, vial,
tablet, dan lain-lain
Hitung dosis obat dengan teliti
Ambil obat sesuai dosis yang ditentukan
CONTOH SEDIAAN OBAT

AMPUL
DRIPS

SALEP

VIAL
CONTOH SEDIAAN OBAT

TETES MATA
SUPOSITORIA

SUPOSITORIA

TETES
TELINGA
CONTOH SEDIAAN OBAT
KAPLET
TABLET

SIRUP

KAPSUL SIRUP
DROPS
BENAR RUTE/METODE PEMBERIAN

 Per oral (mulut) ; sublingual (bawah


lidah)
 Parenteral → intramuskular (IM),
intravena (IV), subcutan (SC), Intracutan
(IC)
 Topikal → dioleskan ke kulit, tetes
telinga, tetes mata
 Supositoria → dimasukkan melalui anus
 Inhalasi → dihirup
BENAR WAKTU PEMBERIAN

Perhatikan frekuensi pemberian obat


Misal 3 x 24 jam →diberikan tiap 8 jam
2 x 24 jam → diberikan tiap 12 jam

Perhatikan jarak waktu minum obat →


harus sesuai
BENAR DOKUMENTASI

Setelah memberikan obat → dokumentasikan di


rekam medis klien dan catatan keperawatan :
Nama klien dan no register
Nama obat
Dosis obat
Rute pemberian
Waktu pemberian
Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan
perawat yang melakukan tindakan
PERHITUNGAN DOSIS OBAT

SEDIAAN VIAL/AMPUL
Rumus → X = D/H x V
D → Dosis yang diperlukan (sesuai advis)
H → Hand (dosis yang ada/di tangan)
V → Volume (ml)
CONTOH PERHITUNGAN DOSIS OBAT

Seorang pasien akan diberikan obat


Gentamycin 40 mg (injeksi intravena). Di
ruang obat tersedia Gentamycin dalam
vial 80 mg/2 ml. Berapa ml perawat
mengambil sediaan tersebut ke dalam
spuit?
Jawab : 40/80 x 2 ml → 1 ml
CONTOH PERHITUNGAN DOSIS OBAT

Seorang pasien akan diberikan obat


Ciprofloxacin 500 mg (injeksi intravena). Di
ruang obat tersedia Ciprofloxacin (serbuk) 1
gram dalam vial. Perawat akan mengencerkan
obat tersebut dengan menambahkan 4 ml air
steril. Berapa ml perawat mengambil sediaan
tersebut ke dalam spuit?
Jawab : 500/1000 x 4 ml → 2 ml
Catatan : 1 gram = 1000 mg
SOAL LATIHAN

Seorang pasien akan diberikan obat


Amoxicillin 750 mg (injeksi intravena). Di
ruang obat tersedia Amoxicillin (serbuk) 1
gram dalam vial. Perawat akan
mengencerkan obat tersebut dengan
menambahkan 5 ml air steril. Berapa ml
perawat mengambil sediaan tersebut ke
dalam spuit?
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL (INJEKSI)

1) INJEKSI INTRAMUSKULER
2) INJEKSI SUBKUTAN
3) INJEKSI INTRADERMAL/INTRAKUTAN
4) INJEKSI INTRAVENA
1) Injeksi Intramuskuler (IM)
Obat diinjeksikan ke dalam lapisan otot. Resorpsi obat
akan terjadi dalam 10-30 menit. Obat yang sering
diberikan secara intramuskuler misalnya : vitamin,
vaksin, antibiotik, antipiretik, hormon-hormon kelamin
dan lain-lain.
2) Injeksi Subkutan (SC)
Obat diinjeksikan ke dalam lapisan lemak di bawah
kulit. Resorpsi obat berjalan lambat karena dalam
jaringan lemak tidak banyak terdapat pembuluh darah.
Obat yang sering diberikan secara subkutan adalah
insulin, anestesi local.
3) Injeksi Intradermal/Intrakutan (IC)
Obat diinjeksikan ke dalam lapisan kulit bagian atas,
sehingga akan timbul indurasi kulit. Tindakan menyuntikkan
obat secara intrakutan yang sering dilakukan yaitu
tindakan skin test, tes tuberkulin/ Mantoux test
4) Injeksi Intravena (IV)
Obat diinjeksikan langsung ke dalam vena sehingga
menghasilkan efek tercepat, dalam waktu 18 detik (yaitu
waktu untuk satu kali peredaran darah) obat sudah
tersebar ke seluruh jaringan. Obat yang disuntikkan secara
intravena misalnya bermacam-macam antibiotika, obat anti
muntah (anti emetik), obat anti kejang (antikonvulsan), dan
lain-lain.
D I A N TAR A KET I GA CA R A P ERTA M A , P ER B EDA A N T EKN I K
B ER ADA PADA B ESA R S U D U T I N S ERS I JA R U M T ER H A DA P
P ER M U KA A N KU L I T ( GA M BA R 1 )
PERSIAPAN
PERSIAPAN
PERSIAPAN
PERSIAPAN
ALAT UNTUK INJEKSI
ALAT UNTUK INJEKSI
ALAT UNTUK INJEKSI
PENYIAPAN JARUM, SPUIT, DAN OBAT UNTUK
INJEKSI
PENYIAPAN JARUM, SPUIT, DAN OBAT UNTUK
INJEKSI
PENYIAPAN JARUM, SPUIT, DAN OBAT UNTUK
INJEKSI
PENYIAPAN JARUM, SPUIT, DAN OBAT UNTUK
INJEKSI
PENYIAPAN JARUM, SPUIT, DAN OBAT UNTUK
INJEKSI
INJEKSI INTRAMUSKULAR
LOKASI INJEKSI INTRAMUSKULER

REGIO GLUTEUS
LOKASI INJEKSI INTRAMUSKULER

REGIO SUPERIOR LATERAL FEMUR


LOKASI INJEKSI INTRAMUSKULER

REGIO FEMUR BAGIAN DEPAN


LOKASI INJEKSI INTRAMUSKULER

REGIO DELTOID
INJEKSI SUBKUTAN
AREA INJEKSI SUBKUTAN
INJEKSI SUBKUTAN
INJEKSI INTRADERMAL
INJEKSI INTRADERMAL
INJEKSI INTRADERMAL
INJEKSI INTRAVENA
INJEKSI INTRAVENA
INJEKSI INTRAVENA

Anda mungkin juga menyukai