Anda di halaman 1dari 34

PEMBERIAN OBAT

(MEDIKASI)

By
Aprilia Kartikasari
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
jenis-jenis obat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
rute pemberian obat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
prinsip pemberian obat
PENGERTIAN OBAT
 Zat atau substansi yang diberikan kepada
manusia atau binatang dengan tujuan :
 Menentukan diagnosa
 Mengobati/menyembuhkan
 Mengurangi penderitaan
 Pencegahan penyakit

 sejenis terapi primer yang memiliki


hubungan erat dengan proses penyembuhan
sebuah penyakit (Potter & Perry, 2009).
Farmakokinetik : suatu proses yang
mencakup nasib obat dalam tubuh.
Mulai dari absorbsi, lokasi kerja obat,
metabolisme s/d ekskresi

Farmakodinamik ilmu yang mempelajari cara


kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai
organ dan pengaruh obat terhadap reaksi
biokimia dan reaksi organ
EFEK OBAT
1. Efek terapeutik : efek yang diinginkan,
efek utama
Ex :- Morfin sulphat : analgesia
- Diazepam : penenang,mengurangi
kecemasan
2. Efek samping : efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi
Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi
miokard
ES : mual, muntah
EFEK OBAT
3. Toksisitas: efek obat yang merusak
disebabkan oleh :
- overdosis
- obat eksternal : ditelan
- Gangguan metabolisme / ekskresi :
ggn.hepar, ggn.ginjal
4. Alergi : reaksi imunologi terhadap obat
pada orang yang sudah pernah kontak
dengan obat tersebut sebelumnya
ex: alergi -> penisilin
RUTE PEMBERIAN OBAT
• Peroral
• Sublingual
• Bukal
• Parenteral
PEMBERIAN OBAT PERORAL
 Bentuk sediaan: tablet, kaplet, pil, sirup,
kapsul, atau puyer.
 Kelemahan :
 Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada
keadaan gawat.
 Waktu absorsinya 30-45 menit, efek puncak
setelah 1 - 1,5 jam.
 Rasa dan baunya mengganggu
 Tidak dapat diberikan pada pasien mual-
mual, muntah, semi koma, pasien yang akan
menjalani pengisapan cairan lambung dan
yang susah menelan
OBAT SUBLINGUAL
 cara pemberiannya: obat ditaruh dibawah
lidah.
 Pil (tablet) diletakkan dibawah lidah dimana
obat akan larut dan diserap ke aliran darah.
 Selama obat tsb belum hilang maka
seseorang tidak boleh minum atau makan
apapun.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN
SUBLINGUAL
 Aksi kerja obat lebih cepat, setelah hancur
dibawah lidah obat segera diabsorbsi kedalam
pembuluh darah
 kerusakan obat pada saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari
 Obat menjadi tidak aktif bila ditelan, karena
proses kimiawi cairan lambung
 obat bereaksi dalam satu menit dan pasien dapat
merasakan efeknya dalam waktu tiga menit
BUKAL
 Obat diletakkan antara gigi dgn selaput
lendir pd pipi bgn dlm.
 Sama dgn cara sublingual obat dibiarkan
hancur sendiri dan diabsorbsi
 Contoh: pemberian hormon oxitosin
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
 Pemberian obat melalui proses injeksi
dengan cara memasukan cairan ke dlm
tubuh melalui lubang jarum dan alat
suntik:
 Intravena: efek tercepat
 Intramuscular: efek yang tercepat setelah
intravena, sudut
 Subkutan: efek paling lambat diantara IV dan
IM
 Intradermal
1. Intra Vena (IV)
bila diperlukan efek yg cepat pada emergency
bila obat dapat mengiritasi jaringan
lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory Cephalic, Vena
radial, Vena Medial Antebrachial, basilic vein, Vena Medican
cubital, Vena Basilic, Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal.
Karena efeknya cepat :
- berikan secara perlahan
- amati reaksi pasien selama pemberian obat
- stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk diinginkan

Jenis :
 Continus infusion
 Additional container
 Intravenaus push/bolus
2. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o
dimasukkan sampai ke otot. Diabsorbsi
cepat daripada Sc karena suplay darah
>>besar di otot. Otot dapat menampung
volume obat >>banyak dr pd SC.
Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal,
rectus femoris, vactus lateralis, deltoid,
post tricep
3. Sub cutan (SC) 45 o
Jarum ditusukkan dibawah kulit pada jaringan
lemak/konektif
Ex:
 Vaksin
 Pre operasi medication
 Insulin/heparin
 Lokasi: deltoid, rectus femoris, abdomen
bawah
4. Intra cutan (IC)
Memasukkan obat pada lap.kulit
 Skin test alergi
 Mantoux tes
 Vaksinasi
 Melalui kapiler diarea penyuntikan
 Tdk boleh di masase
 Diabsorbsi scr lambat
KEUNTUNGAN PENGOBATAN
PARENTERAL
 Keuntungan
 Cepat
 Efeknya segera terlihat
 Obat-obatan diserap langsung ke dalam aliran
darah
 Paling efektif digunakan ketika kondisi fisik dan
mental tidak memungkinkan untuk teknik
pemberian yang lain
 Tidak mengganggu sistem pencernaan
 Dosis tepat sasaran pada anggota tubuh tertentu
KELEMAHAN PENGOBATAN
PARENTERAL
 Pasien mungkin memiliki reaksi alergi
 Port de entry mikroorganisme
 Dapat menyebabkan injuri pada jaringan,
otot, pembuluh darah dan sel lainnya
 Jarum suntik dapat mengenai tulang
 Dapat menyebabkan trauma, nyeri dan
hematoma
 Lebih mahal
 Spuit mempunyai 3 bagian :
 ujung (jarum),
 tabung dan
 pendorong obat.
 Bahannya ada dari kaca dan plastik.
 Dari penggunaannya terbagi 3 :
 spuit standar hipodermik,
 insulin dan
 tuberculin.
 Ukuran Pj jarum 1,27 cm - 12,7 cm, sedangkan
besarnya No.14 - 28 (Semakin besar No., semakin
kecil diameternya).
PATIENT ASSESSMENT
Before administering any medication, you
assess the patient. Your assessment should
include:
 Age
 Physical condition
 Body size
 Sex
 Injection site
RIWAYAT PENGOBATAN
1. Obat apa yang diterima saat ini / terakhir kali.
- Obat dokter (dengan resep dokter) ?
- Obat bebas / warung ?
- Obat terlarang ?
2. Riwayat alergi obat
- Tanyakan pada pasien, apakah ada riwayat
alergi terhadap obat tertentu.
- Kemungkinannya : pasien mengetahui/ tdk
3. Kaji kemungkinan ketergantungan obat
GENERAL GUIDELINES:
 Check patient’s allergies
 Don’t forget “the patient” (discuss the procedure in
 patient friendly terms, side effects, what to expect,
etc).
 Obtain informed consent! (verbal vs written)
 Place patient in comfortable position that allows
easy
 access to area injected.
 Take time to identify structure being injected by
locating pertinent anatomical landmarks.
 Be empathetic, and reassure patient.
 Document, Document, Document!!!
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
 7 benar (Seven right)
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar rute
5. Benar waktu
6. Benar teknik
7. Benar dokumentasi
1. BENAR PASIEN
 Periksa nama pada resep dan pasien.
 Lakukan oleh 2 orang.
 Tanyakan kepada pasien untuk meyakinkan
identitasnya.
 Jika tersedia gunakan teknologi, misal bar-
code
2. BENAR MEDIKASI
 Periksa label obat.
 Periksa resep dokter.
3. BENAR DOSIS
 Chek .
 Konfirmasikan kesesuaian dosis menggunakan
referensi obat saat ini.
 Jika perlu, hitung dosisnya dan mintalah
perawat lain menghitung dosisnya juga.
4. BENAR RUTE
 Sekali lagi, periksa resep dan ketepatan rute
yang dipesan.
 Konfirmasikan bahwa pasien dapat
mengambil atau menerima obat dengan rute
yang dipesan.
5. BENAR WAKTU
 Periksa frekuensi pengobatan pada resep
 Double-checking bahwa anda memberikan
dosis yang diresepkan pada waktu yang tepat
 Konfirmasikan kapan dosis terakhir diberikan.
6. BENAR DOKUMENTASI
 Dokumentasikan administrasi setelah
memberikan obat yang diresepkan.
 Catat waktu, rute, dan informasi spesifik
lainnya yang dibutuhkan, misalnya lokasi
injeksi, atau nilai laboratorium, TTV, yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan sebelum
pemberian obat.
ASPEK LEGAL PEMBERIAN
OBAT :
a. Obat yang diberikan ke pasien atas
order/permintaan dokter (penulisan
resep)
b. Perawat bertanggung jawab atas
sampainya obat ke pasien
c. Hak asasi pasien harus diperhatikan
THANK YOU...

Anda mungkin juga menyukai