Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA CARSINOMA PARU

Agis Taufik, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB


PENGERTIAN

• Tumor paru pertumbuhan jaringan pada organ paru


(Price, Patofisiologi, 1995).

• Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel


yang mengalami proliferasi dalam paru (Underwood,
Patologi, 2000).
Kanker Paru

 Penyebab utama kematian pada kasus-kasus kanker adalah KANKER PARU


(kanker paru berkontribusi pada 32% kematian pada pria & 25% pada
wanita penderita kanker)

 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok

 Merokok satu pak per hari meningkatkan resiko kanker paru 10X lipat

 Merokok dua pak per hari meningkatkan resiko kanker 25X lipat

 Dari 180 ribu orang yang divonis kanker paru setiap tahunnya, 86% akan
MENINGGAL dalam waktu 5 TAHUN sejak terdiagnosa (ini baru di Amerika
saja).
KANKER PARU

• Kanker Paru timbul berasal dari epitel saluran


pernafasan, biasanya dari lapisan sel di sal. Udara.
• Jenis kanker paru didiagnosis berdasarkan bentuk sel
di bawah mikroskop.
• Jenis dari kanker paru :
1 Karsinoma sel skuamosa
2 Karsinoma sel kecil
3 Karsinoma sel besar
4 Adenokarsinoma
• Untuk kepentingan klinis dan terapi, kanker paru
sering diklasifikasikan sebagai kanker paru sel kecil
( SCLC ) dan kanker paru non-SCLC
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kanker Paru :
• Merokok adalah faktor risiko utama yang paling
penting untuk terjadinya kanker paru-paru.

• Bahan-bahan berbahaya dalam rokok bisa merusak


sel paru-paru, antara lain :
- Nikotin bisa mangakibatkan ketergantungan
- Tar bersifat karsinogenik
- Karbonmonoksida menyebabkan gangguan
pernafasan
- Asap rokok mengandung radikal bebas yg bisa
menyebabkan cedera pada membran sel dan inti sel
paru-paru sehingga mengakibatkan kecacatan DNA
Continued ………….

• Orang dengan riwayat keluarga pengidap kanker


paru-paru.
• Terpapar dengan zat berbahaya seperti :
Radon, asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi
udara.
• Orang yg pernah mengidap kanker paru beresiko
untuk terkena tumor paru yg kedua.
• Usia diatas 65 tahun rentan terkena kanker paru
Gambaran Paru Yang Terkena Kanker
Klasifikasi

• Ada dua jenis utama kanker paru, yang berperilaku


berbeda dan memerlukan penanganan berbeda.
yaitu:

- Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

- Small Cell Lung Cancer (SCLC).


klasifikasi
 Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), terbagi lagi
* Karsinoma squamosa: jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini
berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali
disebabkan karena rokok.
* Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir
(dahak) pada permukaan saluran udara (airways). Jenis kanker ini lebih umum
* Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai namanya:
sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiated carcinoma

Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan jenis NSCLC.

 Small Cell Lung Cancer (SCLC).

Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium, yaitu


membran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Kadang
terjadi pada orang-orang yang terekspos dengan asbestos.
Penyebab Kanker Paru

Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama


kanker paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari
4,000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan
beracun. Statistik membuktikan bahwa sekitar 90% penderita
kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok

Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi:


 Laki-laki
 Usia lebih dari 40 tahun
 Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
 Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif),
radon dan asbes
Gejala Kanker Paru

Seseorang yang termasuk golongan risiko tinggi (GRT) jika mempunyai keluhan
napas seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, sebaiknya segera memeriksakan diri
ke dokter spesialis paru.
Tanda dan gejala kanker paru membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk dapat diketahui dan seringkali dikacaukan dengan gejala sakit pada
umumnya.
 Sesak nafas
 Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu)
 Bunyi menciut-ciut saat bernafas pada bukan penderita asma
 Batuk berdarah
 Perubahan warna pada dahak dan meningkatnya jumlah dahak
 Perubahan suara (menjadi serak) atau suara kasar saat bernafas
 Kelelahan kronis dan penurunan berat badan secara drastis
 Bengkak pada leher dan wajah
 Nyeri saat menarik nafas dalam-dalam
Tahapan perkembangan kanker paru dibedakan
menjadi 2, yaitu :

a. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC)


• Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan
pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan
disekitarnya.
• Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada
jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya, atau
kanker ditemukan pada organ-organ tubuh yang jauh
b. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC)
 Tahap tersembunyi, merupakan tahap ditemukannya sel kanker pada dahak
(sputum) pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tidak terlihat
adanya tumor di paru-paru.
 Stadium 0, merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan
terdalam paru-paru dan tidak bersifat invasif.
 Stadium I, merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru
dan belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
 Stadium II, merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-paru dan
kelenjar getah bening di dekatnya.
 Stadium III, merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di
sekitarnya, seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar
getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan dari tumor tersebut.
 Stadium IV, merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus
paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker telah
menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin,
hati, dan tulang.
Tingkatan stadium kanker paru dibagi
menjadi empat

Stadium I Pertumbuhan kanker paru


masih terbatas pada
paru-paru dan dikelilingi
oleh jaringan paru-paru
Stadium II Kanker telah menyebar
dekat kelenjar getah
bening
Stadium IIIa Kanker telah menyebar
keluar paru-paru tetapi
masih bisa diambil
dengan operasi bedah
Stadium IIIb Kanker telah menyebar
keluar paru-paru dan
tidak bisa diambil
dengan operasi bedah

Stadium IV Kanker telah menyebar


ke organ/jaringan tubuh
yang lain (metastasis)
Pemeriksaan Diagnostik

Bilamana tidak ditemukan sel-sel kanker pada analisa sputum, dokter


mungkin menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan tambahan
seperti:
 X-ray
 CT scan thorax (dada). Untuk mendeteksi metastase
 Bronkoskopi
 Biopsi jarum, yaitu pengambilan sample jaringan tumor paru untuk
diteliti jenis tumornya oleh ahli patologi
 Bone scan, yaitu pemeriksaan tulang bila dokter mencurigai adanya
penyebaran kanker ke tulang
 Mediastinoskopi, yaitu pengambilan sampel jaringan kelenjar getah
bening untuk mendeteksi penyebaran kanker paru ke getah bening
(pentahapan karsinoma
 Pemeriksaan darah yang terkait dengan penanda tumor untuk kanker
paru, seperti: PTH (untuk membedakan kanker paru dengan misalnya
kanker pleura), CEA (bila kadar diatas 50, menunjukkan kanker paru
stadium lanjut), CYFRA21-1 protein marker kanker paru)
PENATALAKSANAAN.

• Tujuan pengobatan kanker dapat berupa :

a. Kuratif
Memperpanjang masa bebas penyakit dan
meningkatkan angka harapan hidup klien.

b. Paliatif.
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas
hidup.
c. Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal.
Mengurangi dampak fisis maupun psikologis kanker
baik pada pasien maupun keluarga.

d. Suportif.
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal
sepertia pemberian nutrisi, tranfusi darah dan
komponen darah, obat anti nyeri dan anti infeksi.
Penatalaksanaan

•Pembedahan
•Radioterapi
•Kemoterapi
Penatalaksanaan

 Pembedahan untuk Kanker Paru

Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan


pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening
di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan
untuk kanker yang belum menyebar hingga ke jaringan
lain di luar paru-paru. Pembedahan biasanya hanya
merupakan salah satu pilihan tindakan pengobatan pada
NSCLC dan dibatasi pada satu bagian paru-paru hingga
stadium IIIA.
Pembedahan

• Beberapa jenis pembedahan yang mungkin


digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain:
– Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau
kanan) diangkat pada operasi ini
– Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam
operasi ini
– Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari
suatu lobus diangkat dalam operasi ini
Pembedahan

 Tindakan pembedahan memiliki angka kegagalan (death


rate) sekitar 4,4% yang tergantung juga pada fungsi
paru-paru pasien dan risiko lainnya.
Kadang pada kasus kanker paru stadium lanjut dimana
banyaknya cairan terkumpul pada rongga dada (pleural
effusion), dokter perlu membuat suatu lubang kecil pada
dada untuk mengeluarkan cairan.
Efek samping pembedahan yang mungkin timbul
sesudah operasi, antara lain bronchitis kronis (terutama
pada mantan perokok aktif).
Radioterapi

Radiasi kadang-kadang digunakan sebagai


pengobatan utama kanker paru-paru. Mungkin
digunakan untuk orang yang tidak cukup sehat untuk
menjalani operasi. Untuk pasien kanker lainnya,
radiasi dilakukan untuk mengecilkan kankernya
(dilakukan sebelum operasi).

Pada kasus kanker stadium lanjut, radiasi juga dapat


digunakan untuk meredakan gejala seperti nyeri,
perdarahan, dan kesulitan menelan.
Radioterapi

 Efek samping radiasi, termasuk diantaranya: problem


kulit, mual, muntah, dan kelelahan. Radiasi pada dada
dapat juga menyebabkan kerusakan paru-paru dan
kesulitan bernapas atau menelan.

Efek samping dari terapi radiasi pada (kanker paru yang


telah menyebar ke) otak biasanya menjadi serius
setelah1 atau 2 tahun pengobatan, yang mencakup:
kehilangan memori, sakit kepala, masalah dengan
pemikiran, dan kurang gairah seksual.
Kemoterapi

• Penderita SCLC terutama diobati dengan kemoterapi


dan radiasi karena tindakan pembedahan biasanya
tidak berpengaruh besar terhadap survival
(kelangsungan hidup).

Kemoterapi primer biasanya juga diberikan pada


kasus NSCLC yang sudah bermetastasis (menyebar).
Kemoterapi

 Penggunaan kombinasi obat-obatan kemoterapi pada


jenis tumor yang diderita.
 Pada penderita NSCLC biasanya diobati dengan cisplatin
atau carboplatin yang dikombinasikan dengan
gemcitabine, paclitaxel, docetaxel, etoposide, atau
vinorelbine.
 Sedangkan pada penderita SCLC, sering digunakan obat
cisplatin dan etoposide. Ataupun dikombinasikan
dengan carboplatin, gemcitabine, paclitaxel, vinorelbine,
topotecan, dan irinotecan juga digunakan.
EFEK SAMPING KEMOTERAPI

• Mual muntah
• Rambut rontok
• Diare
• Hiperurisemia
• Depresi sumsum tulang dan infeksi
PENCEGAHAN........

• Cara utama untuk seseorang mengurangi terkena


kanker paru adalah berhenti merokok. Seorang
perokok yang telah berhasil berhenti 10 tahun
lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30
-50 persen untuk terkena kanker paru.
Usaha pencegahan kanker lainnya adalah dengan
menjaga daya tahan tubuh dan melalui Pola Hidup
Sehat, yaitu :
 Pola makan yang teratur, dan berusaha mengkonsumsi
suplemen
 Olah raga secara teratur
 Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti
minuman keras,merokok, dll
 Isilah waktu dengan kegiatan yang berguna dan
menyenangkan, sehingga hidup menjadi bebas stress
Asuhan Keperawatan Ca Paru

• Pengkajian
• Pernafasan
– Batuk dengan sputum atau tidak
– Dispnea, meningkat dengan bekerja
– Peningkatan fremitus taktil (menunjukkan
konsolidasi paru)
– Krekels atau mengi
– hemoptisis
 Aktivitas/istirahat
 Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan
rutin, dispnea karena aktivitas
 Sirkulasi
 Takikardi/disritmia
 Auskultasi: gesekan perikardial (menunjukkan efusi)
 Obstruksi vena kava
 Clubbing finger
 Eliminasi
 Diare yg hilang timbul (karsinoma sel kecil)
 Peningkatan frekuensi/volume urin
 Makanan/Cairan
 Penurunan BB, penurunan nafsu makan, penurunan intake
 Haus/peningkatan masukan cairan
 Edema wajah/leher
 Glukosa dalam urin
 Integritas Ego
 Perasaan takut akan hasil pembedahan
 Kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang-ulang
 Nyeri/kenyamanan
 Nyeri dada
 Nyeri bahu/tangan (krsinoma sel besar)
 Nyeri tulang/sendi
 Nyeri abdomen hilang timbul
 Keamanan
 Demam, kemerahan, kulit pucat
 Seksualitas
 Ginekomastia
 Amenorea/impoten
Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan Pertukaran gas b/d pengangkatan jaringan


paru, hipoventilasi, perubahan membran kapiler-alveoli
2. Tidak efektif bersihan jalan nafas b/d peningkatan
jumlah sekret,nyeri dada
3. Nyeri akut b/d insisi bedah, trauma jaringan, invasi
kanker ke pleura
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
penurunan selera makan,penyakit kronis
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai
kondisi, tindakan dan pronosis
Kerusakan pertukaran gas b/d pengangkatan jaringan paru,
gangguan ventilasi, perubahan membran kapiler-alveoli

• Ditandai dengan: dispnea, perubahan nilai AGDA,


hipoksemia dan hiperkapnea, gelisah/perubahan
mental, sianosis
• Kriteria hasil:
– Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi
jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang
normal
– Bebas gejala distres pernafasan
– Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi keperawatan
Kerusakan pertukaran gas b/d pengangkatan jaringan
paru, gangguan ventilasi, perubahan membran
kapiler-alveoli
 Assessments
 Kaji suara paru, frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas.
 Observasi penggunaan otot bantu pernafasan, bibir perubahan kulit dan
membran mukosa
 Monitor SaO2 melalui oksimeter
 Monitor hasil AGDA
 Monitor hasil kadar elektrolit
 Monitor status mental
 Observasi sianosis
 Identifikasi kebutuhan pasien akan insersi bantuan jalan nafas
 Monitor hemodinamik, edema perifer, distensi vena jugularis
 Auskultasi bunyi jantung
 Pertahankan kepatenan sistem drainase dada post operasi
 Hindari posisi pasien dengan pneumonektomi pada sisi yang dioperasi
 Bantu pasien latihan nafas dalam
Kerusakan pertukaran gas b/d pengangkatan jaringan paru,
gangguan ventilasi, perubahan membran kapiler-alveoli

 Collaborative
 Laporkan perubahan data yang berhubungan dengan masalah
pasien seperti pola nafas, RR,bunyi nafas, perubahan mental,
AGDA, sputum, efek medikasi)
 Konsulkan dg dokter nilai AGDA dan pemeriksaan berikutnya
 Usulkan untuk pemberian medikasi untuk keseimbangan asam
basa
 Persiapkan pasien untuk ventilasi mekanik jika perlu
 Persiapkan penatalaksanana untuk jalan nafas seperti oksigen
humidifier, bronchodilator, aerosl, nebulizer jika perlu
 Persiapkan dan pantau regulasi hemodinamik seperti obat
antiaritmia jika sesuai
Kerusakan pertukaran gas b/d pengangkatan jaringan paru,
gangguan ventilasi, perubahan membran kapiler-alveoli
 Pendidikan kesehatan
 Jelaskan penggunaan perlengkapan supportif seperti oksigen,
suction, spirometer
 Jelaskan pada pasien sebelum memulai melakukan prosedur
untuk mengurangi kecemasan pasien
 Instruksikan pasien untukbernafas dan melakukan teknik
relaksasi
 Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa merokok dapat
merusak paru
 Instruksikan pada pasien dan keluarga tentang perencanaan
perawatan di rumah seperti medikasi, aktivitas, perlengkapan
suportif, mlaporkan tanda dan gejala gangguan pernafasan dan
sumber-sumber kesehatan di komunitas.
Tidak efektif Bersihan jalan nafas b/d peningkatan
jumlah sekret, keterbatasan gerakan dada/nyeri dada

• Assessment
– Auskultasi bunyi nafas dan adanya sekret
– Observasi jumlah dan karakter sputum
– Kaji nyeri/ketidaknyamanan
– Tentukan kebutuhan untuk suctioning oral atau
trakheal
– Monitor status oksigenai pasien
– Berikan posisi nyaman
Tidak efektif Bersihan jalan nafas b/d peningkatan
jumlah sekret, keterbatasan gerakan dada/nyeri dada

 Collaborative
 Laporkan perubahan data yang berhubungan dengan masalah
pasien seperti pola nafas, RR,bunyi nafas, AGDA, sputum, efek
medikasi)
 Konsulkan dg dokter nilai AGDA dan pemeriksaan berikutnya
 Usulkan untuk pemberian medikasi untuk keseimbangan asam
basa
 Persiapkan pasien untuk ventilasi mekanik jika perlu
 Persiapkan penatalaksanana untuk jalan nafas seperti oksigen
humidifier, bronchodilator, aerosl, nebulizer jika perlu
 Persiapkan dan pantau regulasi hemodinamik seperti obat
antiaritmia jika sesuai
Tidak efektif Bersihan jalan nafas b/d peningkatan
jumlah sekret, keterbatasan gerakan dada/nyeri dada

 Pendidikan kesehatan
 Jelaskan penggunaan perlengkapan supportif seperti oksigen, suction,
spirometer, inhaler
 Jelaskan pada pasien sebelum memulai melakukan prosedur untuk
mengurangi kecemasan pasien
 Instruksikan pasien untuk bernafas dan melakukan teknik relaksasi
 Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa merokok dilarang
 Instruksikan pasien untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret
 Ajarkan pasien dan keluarga perubahan signifikan dari sputum seperti
warna, karakteristik, jumlah dan darah.
 Instruksikan pada pasien dan keluarga tentang perencanaan
perawatan di rumah seperti medikasi, aktivitas, perlengkapan suportif,
mlaporkan tanda dan gejala gangguan pernafasan dan sumber-sumber
kesehatan di komunitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai