PARU
Kanker Paru
M e s o t h e o l i m a a d a l a h jenis k a n k e r y a n g m e n y e r a n g m e s o t h e l i u m ,
yaitu m e m b r a n tipis y a n g melapisi d a d a (pleura) d a n a b d o m e n
( p e r i t o n e u m ) . K a d a n g terjadi p a d a o r a n g - o r a n g y a n g t e r e k s p o s
dengan asbestos.
Penyebab Kanker Paru
a. Kuratif
Memperpanjang m a s a bebas penyakit dan
meningkatkan angka harapan hidup klien.
b. Paliatif.
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan
kualitas hidup.
c. Rawat rumah (Hospice care) pada
kasus terminal.
Mengurangi dampak fisis maupun
psikologis kanker baik pada
pasien maupun keluarga.
d. Suportif.
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif
dan terminal sepertia pemberian nutrisi,
tranfusi darah dan komponen darah,
obat anti nyeri dan anti infeksi.
Penatalaksanaan
□ Pembedahan
□ Radioterapi
□ Kemoterapi
Penatalaksanaan
□ Pembedahan untuk Kanker Paru
Tindakan
□
pembedahan memiliki angka kegagalan (death rate)
sekitar 4 , 4 % y a ng tergantung juga pada fungsi paru-paru pasien
dan risiko lainnya.
Kadang pada kasus kanker paru stadium lanjut dimana
banyaknya cairan terkumpul pada rongga dada (pleural
effusion), dokter perlu membuat suatu lubang kecil pada dada
untuk mengeluarkan cairan.
Efek samping pembedahan y ang mungkin timbul sesudah
operasi, antara lain bronchitis kronis (terutama pada mantan
perokok aktif).
Radioterapi
□ Radiasi kadang-kadang digunakan sebagai
pengobatan utama kanker paru-paru.
Mungkin digunakan untuk orang yan g tidak
cukup sehat untuk menjalani operasi.
Untuk pasien kanker lainnya, radiasi
dilakukan untuk mengecilkan kankernya
(dilakukan sebelum operasi).
□ Mual muntah
□ Rambut rontok
□ Diare
□ Hiperurisemia
□ Depresi s u m s u m tulang dan infeksi
PENCEGAHAN........
HINDARI
K E B IA S A A
N
Pathway Ca. Paru
Asuhan Keperawatan Ca Paru
□ Pengkajian
□ Pernafasan
• Batuk dengan sputum atau tidak
• Dispnea, meningkat dengan bekerja
• Peningkatan fremitus taktil (menunjukkan
konsolidasi paru)
• Krekels atau mengi
• hemoptisis
□ Aktivitas/istirahat
• Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan
kebiasaan rutin, dispnea karena aktivitas
□ S irkulas i
• Takikardi/disritmia
• Auskultasi: gesekan perikardial (menunjukkan efusi)
• Obstruksi vena kava
• Clubbing finger
□ Elim inas i
• Diare y g hilang timbul (karsinoma sel kecil)
• Peningkatan frekuensi/volume urin
□ M akanan/C aira
n• Penurunan BB, penurunan nafsu makan, penurunan
intake
• Haus/peningkatan masukan cairan
• Edema wajah/leher
• Glukosa dalam urin
□ Integritas Eg o
• Perasaan takut akan hasil pembedahan
Kegelisahan, insomnia, pertanyaan y a n g diulang-
ulang
□ Nyeri/kenyamanan
• Nyeri dada
• Nyeri bahu/tangan (krsinoma sel besar)
• Nyeri tulang/sendi
• Nyeri abdomen hilang timbul
□ Keamanan
• Demam, kemerahan, kulit pucat
□ Seksualitas
• Ginekomastia
• Am enorea/im pote
n
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran gas ( D . 0 0 0 3 )
b/d pengangkatan jaringan paru,
hipoventilasi, perubahan membran
kapiler-alveoli
2. Bersihan jalan nafas tidak
efektif (D.0001) b/d peningkatan
jumlah sekret,nyeri dada
3. Nyeri akut (D.0077) b/d insisi
bedah, trauma jaringan, invasi
kanker ke pleura
4. Defisit pengetahuan (D.0111)
manajemen kanker d/d penyakit kronis
SDKI SLKI SIKI
G a n g g ua n Pertukaran gas Pemantauan Respirasi (I.01014)
Pertukaran g a s meningkat Observasi
( D . 0 0 0 3 ) b/d (L. 01002) Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
pengangkatan Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes,
jaringan paru, Biot, ataksik0
hipoventi lasi, Monitor kemampuan batuk efektif
perubahan Monitor adanya produksi sputum
membran Monitor adanya sumbatan jalan napas
kapiler-alveoli Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur
SDKI SLKI SIKI
Bers i h a n Bersihan Jalan Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)
jalan n a f a s Napas Observasi
tidak Meningkat Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
(L.01001) Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
efektif Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
(D.0001)
Terapeutik
b/d Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
peningkatan cervical)
jumlah Posisikan semi-Fowler atau Fowler
sekret,nyeri Berikan minum hangat
dada Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
SDKI SLKI SIKI