Anda di halaman 1dari 5

A.

KANKER PARU - PARU


Kanker paru menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, baik
pada pria maupun wanita, dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker.
Kanker ini wajib untuk diwaspadai, terlebih Global Burden of Cancer Study (Globocan)
dari World Health Organization (WHO) mencatat kanker paru-paru di Indonesia berada pada
urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus) pada tahun 2020. 
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan pada jaringan paru yang berasal dari sel-
sel di dalam paru-paru (primer) maupun keganasan dari luar paru (metastasis).
Sebagian besar kanker yang juga disebut dengan karsinoma bronkogenik memang berasal
dari dalam organ paru. Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki, atau saluran
udara besar yang masuk ke paru-paru. 
Kanker paru tidak hanya terjadi di paru-paru tetapi juga di rongga thorax alias
mediastinum yaitu rongga di antara kedua paru kanan kiri. 
Selain itu, kanker ini juga bisa berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar
ke paru-paru.

B. JENIS JENIS KANKER PARU


Dua tipe utama dari jenis kanker ini adalah kanker paru sel kecil atau small cell lung
cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC). 
Berikut ini penjelasan terkait jenis kanker paru:

1. Non-small cell lung cancer (NSCLC)


Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil dapat menyerang perokok maupun perokok
pasif. Sekelompok kanker paru ini berperilaku sama, dengan gejala batuk yang tidak sembuh,
sesak napas, penurunan berat badan, atau batuk darah.
Ada beberapa tipe kanker NSCLC, diantaranya: 

 Karsinoma sel skuamosa (KSS): tergolong lambat tumbuh dengan gejalanya seperti batuk
yang tidak hilang dan sesak napas.
 Adenokarsinoma: jenis kanker NSCLC yang dialami oleh sekitar 40% dari seluruh kasus
kanker paru dan juga sering dialami oleh orang yang tidak merokok. 
 Karsinoma sel besar (KSB): Diidap oleh 10% pasien kanker paru dengan karakteristik yang
tumbuh cepat, ditemukan di mana saja pada paru dan sulit diobati. 
 Jenis lain yang jarang ditemukan 
Ketika Sahabat MIKA terdeteksi jenis NSCLC, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan
yaitu bedah, radiasi, kemoterapi, dan terapi target.
Pengobatan yang dijalani akan sangat tergantung pada stadium penyakit, gejala umum yang
dialami, komorbiditas, hingga cost-effectiveness.  
2. Small cell lung cancer (SCLC) 
SCLC adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan paru-paru. Faktor
risiko yang paling utama dari jenis kanker SCLC adalah merokok dengan tanda utama berupa
batuk dan sesak napas. 
Tes dan prosedur yang memeriksa paru-paru digunakan untuk mendiagnosis dan stadium
kanker paru-paru sel kecil.
Untuk jenis Kanker Paru jenis Karsinoma Sel Kecil (KPKSK), terdapat dua kelompok umum,
yaitu: 

 Stadium terbatas (limited stage disease/LD)


 Stadium lanjut (extensive stage disease/ED)

C. PENYEBAB KANKER PARU


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan yang dapat memicu penyakit
kanker paru paru adalah merokok. Bahkan, sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan
sekitar 70% pada wanita disebabkan oleh asap rokok. 
Jika Anda merupakan perokok aktif yang kuat, maka semakin besar risiko untuk
menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10-15% pada pria dan 5% pada wanita),
disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Penyebab lainnya yaitu paparan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran oven arang di lingkungan kerja, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.
Sementara itu, paparan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru, masih belum
ditemukan secara pasti. 
Kemudian, sejumlah pasien kanker paru-paru juga memiliki riwayat  adanya pemaparan
oleh gas radon di rumah tangga.
Terkadang, kanker paru (terutama adenokarsinoma) terjadi pada orang yang paru-parunya
telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan
fibrosis.
D. GEJALA KANKER PARU
Gejala umum yang hampir mirip yaitu batuk, nyeri dada, dan juga sesak napas. 
Selain itu, gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya. 
Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami oleh pasien kanker paru adalah sebagai
berikut: 

 Batuk menetap atau terus-menerus  


 Muncul bunyi mengi atau kondisi suara yang mengeluarkan nada tinggi yang terdengar
saat sedang bernapas. 
 Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara pasien bisa menjadi serak.
 Nyeri dada, punggung, sampai bahu. Seringkali, nyeri dada ini juga disertai rasa sesak di
dada. Ketika tumor tumbuh ke dalam dinding dada, maka hal ini akan menyebabkan nyeri
dada yang menetap.
 Hilangnya nafsu makan sehingga memicu penurunan berat badan. Apalagi jika penderita
sudah mengalami gangguan menelan karena kanker sudah tumbuh secara langsung ke
dalam atau di dekat kerongkongan. 
 Rasa lelah berlebihan, sekalipun Sahabat MIKA hanya melakukan aktivitas biasa.
 Sesak napas adalah gejala kanker paru-paru stadium awal yang disebabkan karena
penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura). Sesak akan terasa semakin hebat
ketika kanker sudah menyebar di dalam paru-paru.
 Rasa sakit di seluruh tubuh, dimulai dari kepala dan lengan, hingga mengganggu
keseimbangan, lengan mati rasa dan lemah. 
 Memicu terjadinya Sindroma Horner dengan gejala tambahan yaitu mata cekung,
penutupan kelopak mata, pupil yang kecil, dan berkurangnya keringat di salah satu sisi
wajah.
 Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan irama jantung yang
abnormal, hingga pembesaran jantung.  

E. DIAGNOSA KANKER PARU


Jika seseorang, terutama perokok dengan usia lebih dari 50 tahun, mengalami batuk yang
menetap atau gejala paru-paru lainnya, maka terdapat kemungkinan terjadinya kanker paru-
paru. 
Diagnosis dini cenderung sulit untuk dilakukan karena gejala bisa timbul sebelum terjadi
kelainan pada paru-paru. Pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil, kanker paru-
paru bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang. 
Jika ini yang terjadi, Sahabat MIKA bisa mengalami sejumlah gejala seperti nyeri tulang,
gagal hati, kebingungan, dan kejang yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan
paru-paru. 
Seseorang yang tidak menunjukan gejala apapun, bisa saja terkena kanker paru-paru
ketika ditemukannya bayangan pada rontgen dada.
Dokter bisa meminta pasien dengan gejala kanker paru untuk melakukan pilihan dari
pemeriksaan berikut ini: 

 Rontgen dada: bisa menemukan sebagian besar tumor paru-paru, meskipun tidak semua
bayangan yang terlihat merupakan kanker.
 Sitologi dahak: pemeriksaan mikroskopik dari contoh jaringan, yang kadang berasal dari
dahak penderita. Bronkoskopi diperlukan untuk memeroleh jaringan yang diperlukan.
 CT scan perut dan otak: bisa menunjukkan bayangan kecil yang tidak tampak pada foto
rontgen dada dan bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening. CT scan
juga diperlukan untuk mengetahui adanya penyebaran ke hati, kelenjar adrenal atau otak,
dilakukan 
 Screening tulang: untuk mengetahui penyebaran ke tulang  
 Biopsi sumsum tulang, karena karsinoma sel kecil cenderung menyebar ke sumsum tulang
F. CARA MENGOBATI KANKER PARU
Lalu, apakah kanker paru paru bisa sembuh? Sekitar 25-40% penderita tumor yang
terisolasi dan tumbuh secara perlahan, memiliki harapan hidup sampai 5 tahun setelah
penyakitnya terdiagnosis. 
Penderita ini harus melakukan pemeriksaan rutin karena kanker paru-paru kambuh
kembali pada 6-12% penderita yang telah menjalani pembedahan.
Artinya, Sahabat MIKA yang terdiagnosis kanker paru masih bisa sembuh jika
mendapatkan penanganan yang tepat dan penyakit sudah terdeteksi lebih dini. 
Adapun pilihan pengobatan kanker paru-paru diantaranya:

1. Pembedahan atau operasi


Pada beberapa pasien, maka diperlukan pembedahan pada kanker selain karsinoma sel kecil
yang belum menyebar. 
Sekitar 10-35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan, tetapi pembedahan tidak selalu
membawa kesembuhan.
Sebelum Anda melalui proses operasi, diperlukan tes fungsi paru-paru. Tujuannya untuk
menentukan apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik
atau tidak. 
Jika ternyata hasilnya buruk, maka pembedahan tidak mungkin dilakukan. Selain itu,
pembedahan juga tidak perlu dilakukan apabila:  

 Kanker telah menyebar keluar paru-paru 


 Kanker terlalu dekat dengan trakea 
 Memiliki keadaan yang serius, seperti sakit paru-paru yang hebat dan penyakit jantung.

2. Terapi penyinaran
Metode penyembuhan kanker berikutnya yaitu dengan terapi penyinaran. Jenis pengobatan
ini dilakukan apabila pasien tidak dapat menjalani pembedahan karena memiliki penyakit lain
atau keadaan yang serius. 
Terapi penyinaran ini bukan untuk penyembuhan melainkan untuk memperlambat
pertumbuhan kanker. Selain itu, terapi ini dipilih untuk mengurangi nyeri otot, penekanan
saraf tulang belakang, dan sindroma vena kava superior.
Namun, ada beberapa efek samping dari pilihan metode terapi penyinaran, yaitu
menyebabkan peradang paru-paru (pneumonitis karena penyinaran), dengan gejala berupa
batuk, sesak nafas dan demam. 

3. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan ketika kanker, terutana karsinoma sel kecil telah menyebar ke bagian
tubuh lainnya, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan. 
Terkadang, kemoterapi ini disetai terapi penyinaran.
Penderita kanker paru-paru banyak yang mengalami penurunan fungsi paru-paru. Sahabat
MIKA bisa mengurangi efek samping gangguan pernafasan dengan melakukan terapi oksigen
dan pemberian obat yang melebarkan saluran udara (bronkodilator).

Anda mungkin juga menyukai