Jelaskan Pengertian, etiologi , tanda dan gejala, patofisiologi dari Kanker paru dan Efusi Pleura
A. Kanker paru merupakan segala bentuk keganasan yang terdapat pada paru, mencakup keganasan
yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam praktik klinik yang dimaksud dengan kanker paru
primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (bronchogenic carcinoma). Kanker ini
merupakan salah satu penyumbang mortalitas terbesar diantara jenis kanker yang lain pada pria
maupun wanita di dunia. Kebanyakan kanker paru didiagnosis pada stadium lanjut dan memiliki
prognosis yang buruk.
Paparan asap rokok faktor risiko utama terjadinya kanker paru. Sebagian pasien kanker paru sel kecil
maupun kanker paru non sel kecil memiliki riwayat paparan terhadap asap rokok.
Tanda dan gejala yang ditemukan pada kanker paru melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik
umumnya tidak spesifik. Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan stadium penyakit.
Biopsi dengan berbagai teknik diperlukan untuk mendapatkan diagnosis pasti dari kanker paru.
Kanker paru secara umum memiliki prognosis yang buruk. Kanker paru sel kecil memiliki prognosis
yang lebih buruk dibandingkan kanker paru bukan sel kecil. Semakin tinggi stadium penyakit maka
semakin buruk pula prognosis dan semakin kecil angka kesintasan pasien.
Kanker paru primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru sel
kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan
karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda.
Asap rokok mengandung lebih dari 300 jenis zat yang berbahaya dan 40 diantaranya merupakan
karsinogen poten. Hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang berasal dari nikotin
diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts pada hewan coba.
Benzo-A-pyrine juga menginduksi pensinyalan molekular seperti Akt dan mutasi dari p53 dan tumor
suppressor gene lainnya.
Faktor risiko lingkungan yang paling sering menyebabkan kanker paru adalah asbestos. Berdasarkan
studi, paparan radon berkaitan dengan 10% kanker paru dan polusi udara luar berkaitan dengan 1-
2% kasus. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis paru dan
tuberkulosis berkaitan dengan peningkatan angka kejadian kanker paru.
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma berasal dari kelenjar mukosa bronkus dan merupakan kanker paru bukan sel kecil
yang paling sering ditemukan di Amerika (35-40% dari keseluruhan kanker paru). Subtipe ini
ditemukan paling banyak pada penderita yang tidak merokok. Kanker ini biasanya muncul dari
perifer paru,tetapi dapat pula muncul pada lokasi jaringan parut, luka dan inflamasi.
Karsinoma sel besar berkaitan dengan 10-15%dari keseluruhan kasus kanker paru.Kanker ini
umumnya muncul sebagai massa besar di perifer paru pada foto polos dada.
Kanker paru sel kecil merupakan karsinoma neuroendokrin yang bersifat agresif, tumbuh cepat,
sangat sensitif pada kemoterapi dan radiasi, sering bermetastasis pada fase dini dan sering
menyebabkan gejala paraneoplastik.
Kanker paru sel kecil berasal dari peribronkial dan menginfiltrasi submukosa bronkus. Metastasis
luas dapat terjadi pada onset awal dari penyakit ini, dengan penyebaran tersering pada limfonodi
mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal dan otak.
a. Efusi pleura
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura. Rongga ini terletak di antara
lapisan pleura yang membungkus paru-paru dengan lapisan pleura yang menempel di
dinding dalam rongga dada. Kondisi ini umumnya terjadi akibat komplikasi penyakit, seperti
gagal jantung kongestif dan sirosis.
Berdasarkan penyebabnya, efusi pleura dibagi menjadi efusi pleura transudatif dan efusi pleura
eksudatif. Berikut adalah penjelasannya:
Efusi pleura transudatif disebabkan oleh peningkatan tekanan di pembuluh darah atau rendahnya
kadar protein di dalam darah sehingga cairan merembes ke pleura. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
sejumlah penyakit berikut:
Efusi pleura ini terjadi akibat peradangan, cedera paru, tumor, atau gangguan aliran pada pembuluh
getah bening. Sejumlah penyakit yang sering menjadi penyebab kondisi ini adalah:
Selain itu, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risisko seseorang mengalami efusi pleura,
yaitu:
Sebagian besar penderita efusi pleura tidak mengalami gejala. Bila gejala muncul, maka tergantung
pada kondisi medis yang menjadi penyebabnya. Sebagai contoh, penderita bisa mengalami keluhan
seperti batuk dan demam tinggi jika efusi pleura disebabkan oleh pneumonia.
Batuk kering
Sesak napas
Cegukan
Nyeri dada, terutama saat batuk dan bernapas
Sulit bernapas, terutama saat telentang (orthopnea)
Patofisiologi efusi pleura didasari ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan di cavum
pleura, sehingga menyebabkan akumulasi cairan pleura, baik berupa transudat maupun eksudat.
Keduanya terbentuk melalui mekanisme yang berbeda, meskipun tidak jarang cairan pleura
ditemukan memiliki karakteristik transudat dan eksudat bersamaan.
2. Buat Pathway penyakit Kanker paru dan Efusi Pleura sampai menemukan masalah Keperawatan
nya.
a. Kanker paru
b. Efusi pleura
3. Jelaskan Pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan Kanker paru dan Efusi Pleura
a. Penatalaksanaan kanker paru disesuaikan dengan jenisnya dan terdiri dari pembedahan,
kemoterapi, radioterapi dan terapi target. Penentuan terapi saat ini lebih difokuskan pada gambaran
molekular dari masing-masing kanker.
Pilihan pengobatan sangat tergantung pada stadium penyakit, tampilan umum penderita,
komorbiditas, tujuan pengobatan dan cost-effectiveness. Modalitas penanganan yang tersedia adalah
bedah, radiasi, kemoterapi, dan terapi target.
b. Penatalaksanaan efusi pleura umumnya terbagi menjadi empat, yaitu penanganan etiologi
dasar, drainase, pleurodesis, dan tindakan pembedahan.
Dokter akan mendiagnosis efusi pleura dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang, seperti: Rontgen dada. Melalui pemeriksaan rontgen dada, efusi pleura akan
tampak putih pada sinar-X, sementara itu ruang udara terlihat hitam.
4. Asuhan keperawatan pasien Kanker paru dan Efusi Pleura sistem pernafasan, secara singkat
(Pengkajian, Diagnosa, Intervensi)